BPJS Kesehatan Beri Kelonggaran Penunggak Iuran

Besaran iuran peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sesuai dengan usulan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Mahkamah Agung (MA)

lombokjournal.com —

JAKARTA  ;        Kepala Humas BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma’ruf mengatakan, sebagai dukungan  tanggap Covid-19, tahun 2020 peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang menunggak dapat mengaktifkan kepesertaan kembali, hanya dengan melunasi tunggakan iuran selama paling banyak 6 bulan.

“Sisa tunggakan, apabila masih ada, akan diberi kelonggaran pelunasan sampai dengan tahun 2021, agar status kepesertaaannya tetap aktif. Untuk tahun 2021 dan tahun selanjutnya, pengaktifan kepesertaan harus melunasi seluruh tunggakan sekaligus,” ujar Iqbal dalam siaran pers yang diterima media, Rabu (13/05/20).

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan memberikan kelonggaran bagi para peserta yang menunggak iuran selama maksimal 6 bulan.

Pemerintah resmi menetapkan Peraturan Presiden (Perpres) No.64/2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

Perpres itu mengatur mengenai penyesuaian besaran iuran peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Beleid tersebut diteken oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa, 5 Mei 2020.

Iqbal mengatakan, besaran iuran JKN-KIS peserta PBPU dan BP/Mandiri untuk Januari, Februari, dan Maret 2020, masih akan mengikuti Perpres Nomor 75 Tahun 2019, yaitu Rp160.000 untuk kelas I, Rp110.000 untuk kelas II, Rp42.000 untuk kelas III.

Namun untuk bulan April, Mei, dan Juni 2020, besaran iurannya mengikuti Perpres No.82 Tahun 2018, yaitu Rp 80.000 untuk kelas I, Rp 51.000 untuk kelas II, dan Rp 25.500 untuk kelas III.

“Per 1 Juli 2020, iuran JKN-KIS bagi peserta PBPU dan BP disesuaikan menjadi Rp 150.000 untuk kelas I, Rp 100.000 untuk kelas II, dan Rp 42.000 untuk kelas III,” ujar Iqbal.

Iqbal menambahkan pemerintah juga menetapkan kebijakan khusus untuk peserta PBPU dan BP kelas III. Tahun 2020, iuran peserta PBPU dan BP kelas III tetap dibayarkan sejumlah Rp 25.500. Sisanya sebesar Rp 6.500, diberikan bantuan iuran oleh pemerintah.

“Kemudian, pada 2021 dan tahun berikutnya, peserta PBPU dan BP kelas III membayar iuran  Rp35.000, sementara pemerintah tetap memberikan bantuan iuran sebesar Rp7.000,” katanya.

Di samping itu, dia menegaskan bahwa besaran iuran peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sesuai dengan usulan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Mahkamah Agung (MA).

“Perlu diketahui juga, Perpres yang baru ini juga telah memenuhi aspirasi masyarakat seperti yang disampaikan wakil-wakil rakyat di DPR RI, khususnya dari para Anggota Komisi IX, untuk memberikan bantuan iuran bagi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/mandiri dan Bukan Pekerja kelas III,” ujarnya.

Rr/BPJS Kesehatan




Hj.Niken Harap Anak-anak di BRSAMPK “Paramita” Tetap Semangat dan Kreatif

Masyarakat NTB diminta ikut andil dan berpartisipasi memberikan sentuhan kasih sayang kepada anak-anak di Balai Rehabilitasi Sosial Anak

MATARAM.lombokjournal.com — Para pengurus dan warga Balai Rehabilitasi Sosial Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) “Paramita” di Mataram diberikan motivasi oleh Ketua TP.PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah SE, MS.c, agar tetap semangat dan kreatif dalam menjalani hidup sehari-hari, terlebih di bulan Ramadhan ini.

Hj. Niken mengunjungi BRSAMPK “Paramita”, Kamis (14/05/20), usai mengunjungi Balai Sosial Lanjut Usia  (BLSU) Mandalika.

Ia mengatakan sangat senang karena melihat banyak perubahan positif di Balai ini.

Anak-anak di BRSAMPK “Paramita” dinilai sudah banyak melakukan kreatifitas yang membanggakan, sehingga apa yang telah dilakukan selama ini diharapkan agar tetap terjaga dengan baik.

Selain memberi motivasi, dalam kesempatan tersebut TP. PKK NTB membawa bantuan untuk anak-anak serta bayi yang ditampung di Balai ini.

“Mudah-mudahan mereka segera mendapatkan keluarga yang bisa memberikan kasih sayang, perhatian dan membesarkan mereka menjadi orang yang berguna,” ungkapnya.

Kepala BSRAMPK “Paramita” Ketut Supena berterimakasih kepada Ketua PKK NTB bersama Pokja I yang sudah mengunjungi anak-anak Balai.

“Terimakasih kedatangan Ibu Gubernur, yang sangat memperhatikan anak-anak yang ada di balai ini”, ucap Ketut Supena. Hal ini membuktikan, Ketua TP. PKK sangat peduli terhadap keberadaan anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus. Mudah-mudahan dengan dukungan  ini kami terus semangat mencapai kapabilitas sosial, tentunya dukungan selalu kami harapkan,” kata Ketut Supena.

Ia berharap anak-anak yang kini ada di BRSAMPK “Paramita” menjadi anak yang baik yang memiliki kapabilitas sosial dan responsibilitas sosial di masyarakat.

Hj. Niken Saptarini Widyawati

Kelak mereka diharapkan memiliki kemandirian secara ekonomi.

BACA JUGA ;  Hj Niken Kunjungi Panti Sosial Lanjut Usia di Mandalika

Saat yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana  (DP3AP2KB) NTB Hj. Putu Selly Andayani, meminta kepada masyarakat NTB agar ikut andil dan berpartisipasi memberikan sentuhan kasih sayang kepada anak-anak di Balai ini.

“Berikanlah kasih sayang kepada anak-anak kita di sini. Jangan ada kehamilan yang tidak dikehendaki. Semoga ibu-ibu di NTB menjadi ibu-ibu yang hebat di masa depan,” ujar Selly.

AYA/HmsNTB




Ditandatangani Kerjasama Gubernur dan BPKP, Untuk Pengawasan Dana Covid-19

Hal ini merupakan langkah antisipatif Pemprov NTB untuk mengurangi risiko kesalahan penggunaan anggaran

MATARAM.lombokjournal.com — Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah kembali menandatangani kerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) NTB dalam pengawasan penggunaan penggunaan dana untuk Covid-19 di NTB, Kamis (14/5/2020).

Sebeumnya, hari Rabu (13/05/20), Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melakukan kerjasama terkait penanganan dan ketertiban Covid-19 dengan Kepolisian Daerah NTB.

Gubernur Zul bersama Dra. Dessy Adin, M.M, M.Si

Kerjasama dilakukan sebagai langkah Pemprov mengawasi dengan ketat penggunaan anggaran untuk Covid-19 di wilayah NTB, sehingga penggunaan dana dapat efektif dan efisien sesuai dengan regulasi dan perundang – undangan yang berlaku.

Hal ini merupakan langkah antisipatif Pemprov NTB untuk mengurangi risiko kesalahan penggunaan anggaran.

Penyerahan nota kerjasama dilaksanakan di Ruang Rapat Utama Setda Provinsi NTB, Kamis (14/5).

Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan Pelantikan Kepala Perwakilan BPKP NTB yang baru, Dra. Dessy Adin, M.M, M.Si.

Gubernur NTB melantik Kepala BPKP yang baru dalam kapasitasnya sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Pusat di daerah (NTB).

Pelantikan didasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan  Nomor KEP-166/K/SU/2020 tentang Pengangkatan dan Pemindahan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan BPKP.

Kepala BPKP yang baru sebelumnya menjabat Koordinator Pengawasan Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat pada Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat di Padang.

“Selamat atas Pelantikannya, semoga mampu mengemban tugas dan amanah yang baru dengan sebaik-baiknya,” pesan Gubernur Zul  yang didampingi Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi.

Gubernur Zul juga optimis, Kepala Perwakilan BPKP yang baru dapat meningkatkan kinerja BPKP lebih baik,khususnya dalam masa pendemi Covid-19. “kita optimis kinerja BPKP akan lebih baik, demi kesejahteraan masyarakat NTB” tutup Gubernur.

Kegiatan diakhiri dengan penyerahan laporan hasil pemeriksaan BPKP Semester II thn 2019 oleh Kepala Perwakilan BPKP NTB yang baru kepada Gubernur NTB.

Turut menyaksikan secara daring kesempatan tersebut, Kepala BPKP RI, Muhammad Yusuf Ateh dan Pejabat lama Kaper BPKP Dr. Agus Puruhita Arga Purnomo Widodo.

AYA/HmsNTB




Wagub Paparkan Penanganan Covid-19 di NTB, Pada Para Awardee Beasiswa NTB

“Sekeras apa pun usaha pemerintah melawan Covid 19, tanpa dukungan dan kesadaran masyarakat menjalankan protrokol kesehatan, semua tak akan berarti. Kesadaran kita bersama adalah suatu  berkah yang indah bagi kehidupan,” kata Hj Sitti Rohmmi

MATARAM.lombokjournal.com —  Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah memberikan materi kuliah umum secara daring kepada para awardee beasiswa NTB di luar negeri terkait penanganan wabah Covid-19 pada Kamis (14/5/2020).

Pada kuliah umum yang diinisiasi oleh awardee di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) itu Wakil Gubernur secara umum memaparkan penanganan Covid-19 di NTB.

“Peran masyarakat adalah hal terpenting dalam penanganan Covid-19 ini. Kerja keras pemerintah tidak akan bisa maksimal jika masyarakat tidak ikut berperan dalam penanganan wabah Covid-19 ini,” kata Wakil Gubernur Hj Sitti Rohmi.

Peran yang dimaksud, adalah pentingnya kedisiplinan masyarakat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan pemerintah guna mencegah penularan virus ini.

Peran yang sangat penting dilakukan yaitu tetap menjaga jarak (physical distancing), memakai masker,

Wagub memaparkan sejumlah upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 ini. Ia menjelaskan, pemerintah Provinsi NTB melaksanakan tiga tahap dalam penanganan pandemi ini.

“Pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran Covid -19 ini, kita bagi menjadi tiga bagian, melakukan proteksi, melakukan deteksi, kemudian melakukan respon,” ungkapnya.

Proteksi dilakukan dalam bentuk gerakan hidup sehat, sosialisasi dan edukasi yang massif terkait Covid -19, dan menyiapkan masker bagi masyarakat.

Untuk pendeteksian, pemerintah menyediakan tiga laboratorium dalam daerah yaitu di rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB, di Rumah Sakit Unram dan STP Sumbawa.

Laboratorium di rumah sakit ini mampu melakukan pemeriksaan hingga 264 pemeriksaan per hari, sehingga keluar angka yang jelas terkait jumlah kasus Covid-19 di Provinsi NTB.

Pemerintah kemudian melaksanakan respon dengan menyiapkan 20 tempat karantina dan isolasi yang tersebar di beberapa wilayah di NTB ini.

“Jika ada kasus, cepat kita deteksi cepat kita lokalisir, cepat kita lakukan penanganan. Penanganan tersebut dilakukan sesuai standar. Kita siapkan 20 tempat karantina dan isolasi, selain adanya rumah sakit. Untuk masyarakat yang rapid tesnya reaktif, ini sangat membantu untuk mempercepat pemutusan mata rantai Covid-19,” papar Wagub.

Dikatakan, dalam melaksanakan penanganan ini, pemerintah mempunyai beberapa kendala. Di antaranya, masyarakat  yang kurang kooperatif tidak mau memeriksakan diri, tidak melakukan isolasi mandiri.

Dan pada beberapa kasus orang takut memeriksakan diri karena stigma negatif terhadap pasien Covid-19.

Di akhir penyampaiannya, Wagub minta  seluruh peserta kuliah umum dan masyarakat luas agar tetap mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan pemerintah untuk kepentingan bersama.

“Sekeras apa pun usaha pemerintah melawan Covid 19, tanpa dukungan dan kesadaran masyarakat menjalankan protrokol kesehatan, semua tak akan berarti. Kesadaran kita bersama adalah suatu  berkah yang indah bagi kehidupan,” kata Hj Sitti Rohmmi.

AYA/HmsNTB




Hj Niken Kunjungi Panti Sosial Lanjut Usia di Mandalika

“Panti sosial harus diprioritaskan, karena didalamnya ada orang tua-orang tua kita yang butuh perhatian dan kasih sayang kita semua,” kata Hj Niken

MATARAM.lombokjournal.com —  Ketua TP PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati, meninjau dan menyerahkan paket  bantuan kepada para lansia di  Panti Sosial Usia Lanjut (PSLU) Mandalika Mataram NTB, Kamis (14/05/20).

Dalam kunjungan itu, Hj Niken juga ingin memastikan, penghuni  panti sosial mendapat pelayanan yang baik di tengah  pandemi Covid-19.

Menurut Hj. Niken, di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, biasanya perhatian orang terhadap  panti sosial minim.

Karena itu, TP PKK NTB, berinisiatif mengunjungi dan memberikan bantuan kepada orang tua-orang tua lanjut usia yang ada di PSLU dan panti sosial lainnya.

Apalagi untuk sementara PSLU Mandalika melarang adanya kunjungan keluarga guna memutus penularan Covid-19.

Hj Niken mengatakan, kunjungannya merupakan bentuk perhatian kita, bagaimana melihat langsung pelayanan dan aktivitas di rumah panti, baik itu dalam hal penanganan lansia maupun sarana prasarana yang tersedia.

“Kita berikan perhatian kepada orang tua kita, apalagi sekarang bulan suci Ramadhan,” kata Istri Gubernur NTB yang akrab disapa Bunda Niken ini.

Bunda Niken mengajak pemerintah dan semua pihak untuk dapat memberikan perhatian khusus serta membantu memenuhi kebutuhan dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh para lansia dan orang-orang yang hidup dan bergantung pada panti sosial.

Secara khusus Bunda Niken meminta Kepala Dinas Sosial, H. Ahsanul Khalik, S. Sos., M.H., yang ikut mendampingi beserta seluruh jajarannya, agar dapat memberikan pelayanan dengan penuh perhatian dan kasih sayang kepada para orang tua lansia yang ada di panti jompo.

“Panti sosial harus diprioritaskan, karena didalamnya ada orang tua-orang tua kita yang butuh perhatian dan kasih sayang kita semua. Mereka orang tua kita, perlakukan mereka dengan sebaik-baiknya,” pinta Bunda Niken yang sekaligus juga Ketua Dekranasda NTB.

Butuh perhatian

Kadis Sosial NTB, pada kesempatan tersebut juga mengajak semua pihak untuk memberikan perhatian kepada para lanjut usia.

Ia menjelaskan, semua manusia pasti akan menua, yang pada saatnya nanti juga butuh perhatian. Menurutnya, bagi orang yang memasuki usia senja, hanya membutuhkan perhatian dan didengar saja.

Lebih lanjut, mantan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB ini menerangkan, rombongan TP. PKK NTB yang dipimpin Hj. Niken dapat menjadi contoh untuk semua pihak.

Yaitu ikut peduli dalam meringankan beban material dan spiritual penghuni panti sosial. Apalagi di bulan Ramadhan di tengah pandemi Covid-19.

BACA JUGA ;   Hj.Niken Harap Anak-anak di BRSAMPK “Paramita” Tetap Semangat dan Kreatif

“Kegiatan Ibu Gubernur ini menjadi tauladan bagi semua pihak. Memperhatikan kebutuhan material maupun batiniah orang lanjut usia ini,” katanya.

Senada dengan Kadis Sosial, Hj. Gustini Widjaningsih, S.Sos, M.Pd., Kepala PSLU Mandalika mengapresiasi kunjungan Ketua TP PKK Provinsi NTB.

Ia meminta agar pelayanan  panti sosial di tengah dampak Covid-19 agar bisa lebih diperhatikan.

“Panti sosial itu ibarat rumah sakit. Mengurus banyak orang yang di dalamnya ada kehidapan sosial kemasyarakatan bagi warga  berjumlah 85 orang lansia dan pegawai serta pelayannya,”terangnya.

Hj. Gustini berharap, pemerintah maupun pihak lain juga terus ikut membantu.

Menurut keterangannya, beberapa kebutuhan yang diperlukan PSLU Mandalika saat ini adalah sarung tangan karet, pamper lansia termasuk perbaikan infrastruktur, seperti rehab dan perbaikan kamar mandi.

Kunjungan rombongan TP.PKK NTB kali ini menyerahkan sebanyak 85 paket berisi biskuit, pempers, sarung, susu dan masker.

Usai menyerahkan bantuan, rombongan meninjau sejumlah fasilitas pelayanan yang ada di panti jompo.

edy@diskominfotikntb




Tim Satgas Gugus Tugas Covid-19 Batukliang Lakukan Razia Masker

Bila pengendara kendaraan tidak menggunakan masker, mereka diberikan peringatan, dan dibagikan masker

LOTENG.lombokjournal.com —  Satgas Covid-19 Kecamatan Batukliang melakukan razia masker , sekaligus dan membagikan masker terhadap pengguna jalan lampu merah perempatan Mantang Desa, Mantang Kecamatan Batukliang Lombok Tengah, Rabu (13/05.20).

Camat Batukliang H. Suhartono bersama Danramil 1620-07/Batukliang, Kapten Inf Lalu Mas’ud dan Kapolsek Batukliang Iptu Gede Gisi Yasa SH., beserta anggota dan Satpol PP Kecamatan menghentikan pengguna kendaraan baik roda dua maupun roda empat untuk memastikan pengendara menggunakan masker.

Dandim 1620/Loteng Letkol Czi Prastiwanto, SE., M.I.Pol., di sela-sela kesibukannya membenarkan dan mengapresiasi langkah positif Satgas Covid-19 di wilayah mengingat penyebaran Covid-19 masih terjadi.

“Ini langkah positif Sub Satgas Covid-19 untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan saling mengingatkan,” ujarnya.

Prastiwanto mengatakan, bila pengendara kendaraan tidak menggunakan masker, mereka diberikan peringatan, dan dibagikan masker. Harapannya, maskernya tetap digunakan di manapun berada terutama saat keluar rumah.

Prastiwanto juga menginstruksikan pihaknya bersama Satgas Covid-19 aktif memberikan imbauan dan mengingatkan masyarakat akan kesehatan dan keselamatan, sehingga dapat menekan jumlah warga terpapar virus corona khususnya di Kabupaten Lombok Tengah.

AYA




292 Mahasiswa  Asal NTT dan Papua Mendapat Bantuan Sosial

Pemerintah Provinsi NTB akan selalu siap melayani dan memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi semua orang

MATARAM.lombokjournal.com — Sebanyak 292 mahasiswa mahasiswa NTT dan Papua yang menuntut ilmu di Mataram, diberikan bantuan sosial,  Rabu (13/05/20) sore.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik, S. Sos, MH menyerahkan bantuan sosial itu di Asrama Mahasiswa NTT.

Berdasarkan data Dinsos NTB, bantuan yang diserahkan pada hari ini pun sama jumlahnya dengan mahasiswa yang ada, yakni 292 paket bantuan.

Gubernur Zul mengaku senang dapat bertatap muka dengan banyaknya mahasiswa NTT yang tengah mengenyam pendidikan di NTB.

Ia mengajak para mahasiswa yang berasal dari sejumlah wilayah NTT itu untuk selalu bersyukur karena mampu menuntut ilmu keluar daerahnya, sehingga dapat memperoleh pengalaman yang begitu banyak.

“Oleh karena itu, dengan hadirnya kita disini kita jadi mengerti betapa rindu pada kampung halaman itu suatu hal yang istimewa,” tutur Gubernur yang akrab disapa Bang Zul tersebut.

Bagi Bang Zul, NTB adalah rumah bagi semua orang. Untuk itu ia menjamin bahwa Pemerintah Provinsi NTB akan selalu siap melayani dan memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi semua orang.

“Kalau teman-teman merasa kesulitan atau jika ada yang perlu kita bantu, kami dari pemerintah daerah dengan senang hati untuk melayani teman-teman semua,” pungkasnya.

Bantuan yang diberikan pada hari ini terasa begitu berarti bagi mahasiswa NTT. Mereka gembira karena begitu diperhatikan oleh pemerintah dan masyarakat di tempat mereka belajar.

Hal tersebut diucapkan langsung oleh Manuel Wandikbo yang berasal dari Papua.

“Kami dari mahasiswa Papua yang kuliah di Mataram mengucapkan terima kasih kepada bapak Gubernur NTB beserta Dinas Sosial NTB atas bantuannya,” ucapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Jonatan, yang juga merupakan  mahasiswa asal NTT. Kepada Gubernur Zul dan Dinas Sosial Provinsi NTB, ia bersyukur dapat dikunjungi oleh orang nomor satu di NTB itu.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Dinas Sosial dan pak Gubernur yang telah datang berkunjung ke tempat kami,” ucapnya.

AYA/HmsNTB




UPDATE : Hari Rabu, 13 Mei,  Bertambah 6 Pasien Positif Covid-19, 24 Pasien Sembuh

Diharapkan, masyarakat tetap disiplin  mengikuti seluruh anjuran dan himbauan pemerintah. Termasuk menerapkan instruksi Gubernur NTB tentang kewajiban menggunakan masker untuk semua aktivitas masyarakat di luar rumah

MATARAM.lombokjournal.com – Laboratorium Rumah Sakit Unram dan Laboratorium Genetik Sumbawa Technopark mengkonfirmasi, adanya tambahan 5 pasien  positif Covid-19, dan terdapat penambahan 24 orang yang dinyatakan sembuh.

Dalam press release hari Rabu (13/05/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat,  Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak 166 sampel swab dengan hasil 151 sampel negatif, dan 9 (sembilan)  sampel positif ulangan serta 6 (lima) sampel kasus baru positif Covid-19.

Adanya tambahan 6 (enam) kasus baru terkonfirmasi positif, 24 tambahan sembuh baru, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari Rabu (13/05/2020) sebanyak 350 orang.

Rinciannya 150 orang sudah sembuh, 7 (tujuh) meninggal dunia, serta 193 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

Lalu Gita menghimbau masyarakat, jika ada warga dan tetangga kita yang dinyatakan positif Covid-19 agar tidak perlu panik dan takut berlebihan, apalagi bersikap mengucilkan mereka.

Lalu Gita Ariadi

Angka kesembuhan tinggi

Menurutnya, penularan Covid-19 terjadi hanya melalui droplet dan kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif.

Sehingga yang harus dilakukan adalah tetap waspada, dengan secara sungguh-sungguh mengikuti dan menerapkan protokol pencegahan Covid19 secara ketat, yakni dengan tetap menjaga jarak, gunakan masker.

“Jangan melakukan interaksi atau kontak erat dengan pasien Covid-19 serta senantiasa menjaga pola hidup bersih dan sehat,” kata Lalu Gita.

Hingga hari Rabu (13/05) total sembuh mencapai 150 orang dari 350 orang kasus positif Covid-19 di NTB.

Lalu Gita Ariadi mengigatkan, meski angka kesembuhan tinggi, kita tetap harus waspada. Karena temuan kasus positif baru masih terjadi, meskipun trendnya cenderung menurun.

6 PASIEN POSITIF COVID-19, 24 PASIEN SEMBUH

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 345, an. Ny. SS, perempuan, usia 56 tahun, penduduk Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 309. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  2. Pasien nomor 346, an. Ny. MW, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 309. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 347, an. An. MS, laki-laki, usia 16 tahun, penduduk Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 309. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  4. Pasien nomor 348, an. Ny. S, perempuan, usia 80 tahun, penduduk Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 309. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  5. Pasien nomor 349, an. Tn. IS, laki-laki, usia 49 tahun, penduduk Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 55. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa dengan kondisi baik;
  6. Pasien nomor 350, an. An. MA, laki-laki, usia 15 tahun, penduduk Desa Beru, Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Magetan Jawa Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa Barat dengan kondisi baik.

Selain ada tambahan kasus positif baru,  juga terdapat penambahan 24 orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :

  1. Pasien nomor 82, an. Tn. A, laki-laki, usia 57 tahun, penduduk Desa Kore, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima;
  2. Pasien nomor 100, an. Tn A, laki-laki, usia 50 tahun, penduduk Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  3. Pasien nomor 105, an. Tn. CAF, laki-laki, usia 25 tahun, penduduk Kelurahan Cakra Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  4. Pasien nomor 165, an. Tn. DMP, laki-laki, usia 52 tahun, penduduk Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  5. Pasien nomor 207, an. Tn. J, laki-laki, usia 60 tahun, penduduk Desa Kerujuk, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara;
  6. Pasien nomor 208, an. Tn. H, laki-laki, usia 31 tahun, penduduk Desa Karang Desa, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara;
  7. Pasien nomor 209, an. Tn. D, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk Desa Teres Genit, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara;
  8. Pasien nomor 211, an. Tn. AM, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Dasan Lendang, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara;
  9. Pasien nomor 212, an. Tn. MA, laki-laki, usia 52 tahun, penduduk Desa Lendang Bamben, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara;
  10. Pasien nomor 213, an. Tn. M, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Mekarsari, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara;
  11. Pasien nomor 214, an. Tn. M, laki-laki, usia 45 tahun, penduduk Desa Akar-Akar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara;
  12. Pasien nomor 221, an. Tn. LRA, laki-laki, usia 42 tahun, penduduk Desa Mantang, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah;
  13. Pasien nomor 222, an. Ny. NJ, perempuan, usia 29 tahun, penduduk Desa Mantang, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah;
  14. Pasien nomor 223, an. Tn. LS, laki-laki, usia 50 tahun, penduduk Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah;
  15. Pasien nomor 224, an. Tn. MA, laki-laki, usia 19 tahun, penduduk Kelurahan Panjisari, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah;
  16. Pasien nomor 225, an. Tn. LR, laki-laki, usia 54 tahun, penduduk Desa Teratak, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah;
  17. Pasien nomor 226, an. Ny. IR, perempuan, usia 21 tahun, penduduk Desa Punti, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima;
  18. Pasien nomor 228, an Tn. J, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  19. Pasien nomor 231, an Tn. S, laki-laki, usia 47 tahun, penduduk Desa Akar-Akar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara;
  20. Pasien nomor 232, an. Tn. S, laki-laki, usia 75 tahun, penduduk Desa Dangiang, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara;
  21. Pasien nomor 253, an. Tn. LS, laki-laki, usia 19 tahun, penduduk Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara;
  22. Pasien nomor 254, an. Tn. F, laki-laki, usia 31 tahun, penduduk Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara;
  23. Pasien nomor 256, an. Ny. IH, perempuan, usia 54 tahun, penduduk Desa Tanak Beak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah;
  24. Pasien nomor 340, an. Tn. R, laki-laki, usia 44 tahun, penduduk Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah.

Sekda NTB sebagai Ketua Harian Gugus Tugas NTB mengingatkan, kita semua tidak boleh lengah.

Diharapkan, masyarakat tetap disiplin  mengikuti seluruh anjuran dan himbauan pemerintah.

Termasuk menerapkan instruksi Gubernur NTB tentang kewajiban menggunakan masker untuk semua aktivitas masyarakat di luar rumah.

“Penggunaan masker telah terbukti 70 persen mampu menurunkan resiko penularan atau tertular Covid-19,” katanya.

Lalu Gita Ariadi kembai menegaskan, agar  masyarakat berperan aktif dalam upaya pemutusan rantai penularan Covid-19.

“Dengan tetap tinggal di rumah, memakai masker jika keluar rumah dan menghindari kerumunan, physical distancing minimal dua meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir,” katanya.

AYA/Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB  di nomor 0818 0211 8119




JPS Gemilang Perjelas Roadmap Pemberdayaan UMKM Pasca-Pandemi

Pemprov NTB tidak hanya fokus pada tindakan medis dalam rangka menangani pandemi Covid-19, namun dalam aspek dampak sosial ekonomi dari pandemi ini ditanggulangi melalui program JPS tersebut

MATARAM.lombokjournal.com — Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang yang dijalankan Pemprov NTB menjadi upaya nyata pemeritah daerah dalam memberdayakan pelaku IKM atau UMKM di masa pandemi Covid-19.

Namun lebih dari itu, kebijakan JPS Gemilang dengan menyerap produk-produk lokal akan membuka dan memperjelas  roadmap pemberdayaan IKM/UMKM pasca-pandemi.

“Ini ide besar bahwa pemberdayaan UMKM itu tidak hanya di pada saat Covid saja, namun nanti setelah Covid pun ini akan ada roadmap pemberdayaan di masa-masa yang akan datang,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB Najamuddin Amy, S.Sos, MM, Rabu (13/05/2020).

Ia mengatakan, Pemprov NTB tidak hanya fokus pada tindakan medis dalam rangka menangani pandemi Covid-19, namun dalam aspek dampak sosial ekonomi dari pandemi ini ditanggulangi melalui program JPS tersebut.

Kebijakan paralel tindakan medis dan pemberdayaan dampak sosial ekonomi ini diapresiasi oleh Bappenas dan BNPB sebagai langkah yang tepat dilakukan dalam kondisi seperti ini.

“Jadi dari sisi penanganan kebencanaan kita diapresiasi dan dari penanggulangan dampak sosial ekonomi juga kita diapresiasi,” katanya.

Yang membuat program JPS Gemilang ini semakin menarik lanjut Najam, program-program unggulan Pemprov NTB seperti industrialisasi, pemberdayaan IKM/UMKM dan lain sebagainya disinkronkan dengan penanganan dampak sosial ekonomi akibat pandemi ini.

“Ini saya pikir menjadi nilai plusnya yang tidak dilakukan oleh provinsi lain,” katanya.

Najam mengatakan, peranan UMKM sangat penting dalam menjaga perekonomian daerah di saat terjadi krisis ekonomi.

Misalnya di tahun 1998 silam, saat krisis moneter melanda Indonesia, sektor UMKM lah yang tetap kokoh menjaga denyut ekonomi.

Karena itu intervensi pemeritah melalui refocusing dan realokasi anggaran yang dilakukan saat ini akan menyelamatkan IKM/UMKM di tengah badai pandemi Covid-19.

“UMKM ini juga mempekerjakan banyak orang. Dengan demikian ini akan menyelamatkan masyarakat, sehingga dampaknya tidak terlalu terasa karena ada perputaran uang melalui program ini,” terangnya.

Ia menambahkan, sampai tanggal 11 Mei lalu penyaluran JPS Gemilang tahap pertama sudah mencapai 81 persen atau paket yang sudah tersalurkan sebanyak 84.832 paket di 9 kabupaten/kota di NTB.

Tersisa Kabupaten Lombok Tengah yang belum menyalurkan paket JPS tersebut dan saat ini sedang disiapkan untuk penyalurannya.

Program JPS Gemilang jika melihat laporan media analitik Humas dan Protokol Provinsi NTB, pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh Pemprov NTB sesungguhnya telah mendapat dukungan dari para netizen.

Mereka memberikan sentimen positif terhadap JPS Gemilang ini karena ada banyak sektor usaha lokal yang sangat terbantu dengan pola  seperti ini.

“Pemprov NTB telah melakukan evaluasi JPS tahap pertama dan akan dilakukan koordinasi yang lebih intens dengan para bupati/walikota dan OPD teknisnya,” tutup Najam.

AYA/HmsNTB

 




Wabah Covid-19 Jangan Matikan Aktivitas Ekonomi Keluarga

PKK bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB memberikan bibit tanaman hortikultura kepada 7.317 posyandu di NTB

LOBAR.lombokjourna.com – “Jangan sampai pandemi ini matikan aktivitas ekonomi keluarga kita, ” kata Ketua TP.PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Zulkieflimansyah M.Sc

Hal itu dikatakan Ketua TP PKK, Hj Niken pada acara Penyerahan Bantuan kepada Posyandu di Desa Kuripan Utara, Lombok Barat, Rabu (13/05/20).

Bersama Gubernur Zukieflimansyah

Di tengah-tengah perekonomian di seluruh daerah di Indonesia mengalami kelesuan akibat wabah COVID-19 yang sedang melanda dunia, TP PKK NTB menyerahkan bantuan kepada Posyandu di Desa Kuripan Utara berupa Bibit Tanaman Hortikultura dan Pemberian Paket Gemarikan bagi Ibu Hamil dan Anak Stunting kepada Kabupaten/Kota se-NTB

Ini salah satu upaya PKK Provinsi NTB, yang bertekad untuk terus-menerus ikut membangun perekonomian masyarakat melalui jalur pemberdayaan keluarga agar tetap semangat walaupun saat ini NTB bahkan dunia tengah dilanda oleh Pandemi COVID-19 ini.

Saat ini, PKK Provinsi NTB dan PKK kabupaten/kota se-NTB secara masif melakukan gerakan melawan Corona.

Dalam rangka ketahanan pangan keluarga dan mendukung program revitalisasi posyandu di NTB, PKK bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB memberikan bibit tanaman hortikultura kepada 7.317 posyandu di NTB.

Bibit tanaman akan didistribusikan secara bertahap (4 tahap). Tahap I dimulai pertengahan Mei-Juni 2020 untuk 1.642 posyandu.

Dan sisanya 5.675 posyandu didistribusikan pada tahap II bulan Juli-Agustus, tahap III September-Oktober dan tahap IV bulan November-Desember 2020.

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB juga akan memberikan bibit tanaman holtikulura kepada 1 posyandu di Desa Kuripan Utara di Kabupaten Lombok Barat sebanyak 1000 batang tanaman terdiri dari cabe, tomat, terong, selada, chaisin dan lain-lain.

Bantuan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan semuanya dalam rangka pemanfaatan pekarangan (Hatinya PKK).

Diharapkan, lahan pekarangan yang dimanfaatkan dengan tanaman hortikultura akan memberikan hasil yang akan mencukupi pangan keluarga.

Dinas Perikanan Dan Kelautan Provinsi NTB   memberikan paket gemar ikan sebanyak 20.000 paket kepada 400 Posyandu di 10  kab/kota se-NTB.

Sasaran pemberian paket gemarikan adalah ibu hamil, anak kurang gizi, anak stunting. Khusus desa kuripan utara paket gemarikan diberikan kepada 5 posyandu, masing-masing posyandu menerima 50 paket gemarikan.

Setiap paket berisi abon ikan 100 gr, kerupuk ikan amplang 100 gr, stik rumput laut 120 gr, Bakso ikan 0,5 kg dan terasi 200 gr).

Hari Rabu ini dibagikan bibit tanaman tanaman kepada 15 posyandu di Desa Kuripan Utara baik dari Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB dan DKP NTB.

AYA/HmsNTB