Hikmah di Balik Wabah Covid-19, Komunikasi Pimpinan di Daerah Makin Baik

Begitu banyak pembelajaran yang didapat selama masa Covid-19 seperti kerja sama antar masyarakat dan pemerintah, pentingnya hidup tertib, gotong royong dan bahkan dalam pemanfaatan teknologi

MATARAM.lombokjournal.com — Masyarakat diajak selalu mengambil sisi positif dari musibah yang tengah terjadi di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Hal itu diutarakan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah saat menjadi narasumber dalam Dialog Ramadhan dengan tema “Membawa Bencana Menjadi Rahmah di Bulan Penuh Hikmah” melalui media telekomunikasi Zoom, di Pendopo Gubernur NTB, Minggu (17/05/20).

Dialog Ramadhan kali ini juga turut mengundang beberapa nara sumber lain, di antaranya Pengurus NU Wilayah NTB, Dr. KH. M. Zaidi Abdad, MA, dan Direktur Pasca Sarjana Universitas Mataram, Prof. M. Sarjan, Ph.D.

Bang Zul, sapaan akrab Gubernur NTB mengatakan, wabah corona yang menyerang secara global telah memunculkan inovasi-inovasi baru.

Khusus di NTB, Bang Zul menilai adanya corona telah turut meningkatkan UKM jauh lebih berdaya dari sebelumnya.

Tak hanya itu, komunikasi dan koordinasi antar Gubernur dan Kepala Daerah diseluruh NTB menjadi lebih baik lagi.

Permasalahan yang sama terjadi di daerah masing-masing telah membuat kebuntuan komunikasi yang kerap terjadi sebelumnya kini cair kembali.

Komunikasi dengan pemerintah pusat, baim itu Presiden dan juga para Menteri-menteri juga makin intens.

“Jadi mungkin kalau tidak ada corona, intensitas konsolidasi dan interaksinya tidak se-intens sekarang,” ungkap Bang Zul.

Ia berharap,  makin kompaknya pimpinan di tiap daerah dan juga masyarakat maka akan banyak hal baik yang dapat diperoleh di masa datang.

Dengan memberdayakan UKM pula, kini masalah mendasar dan potensi dari tiap UKM dapat diidentifikasi dengan baik untuk kemudian diperbaiki dan dikembangkan kearah yang lebih baik.

“Semuanya Alhamdulillah menjadi pelajaran yang mengesankan untuk kemudian kita kembangkan dikemudian hari,” jelasnya.

Pengurus Nahdlatul Ulama Wilayah NTB, Dr. KH. M. Zaidi Abdad, MA, menyampaikan jika wabah corona telah memberikan suatu makna tersendiri bagi umat Islam.

Tentu banyak kerugian yang telah terjadi disebabkan pandemi ini, namun Ia mengajak masyarakat untuk selalu melihat hikmah di balik itu semua.

“Saya pikir banyak sekali yang bisa kita petik dari musibah ini dan mudah-mudahan kita juga bisa terus beraktivitas melalui kegiatan yang ada, produktivitas juga jangan sampai berkurang,” ucapnya.

Zaidi Abdad pun berharap wabah corona dapat ditangani dengan baik. Selain itu, Ia mengajak masyarakat untuk selalu mematuhi imbauan pemerintah dan juga ulama.

Hal sama diungkapkan oleh Direktur Pasca Sarjana Universitas Mataram, Prof. M. Sarjan, Ph.D , yang menyebut, Ramadhan adalah bulan pembelajaran. Terlebih lagi, Ramadhan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dikarenakan Covid-19.

“Sang Guru Bernama Corona” , itulah ungkapan Sarjan pada situasi bulan Ramadhan tahun ini.

Begitu banyak pembelajaran yang didapat selama masa Covid-19 seperti kerja sama antar masyarakat dan pemerintah, pentingnya hidup tertib, gotong royong dan bahkan dalam pemanfaatan teknologi.

“Kalau kita tidak bisa berkerjasama maka kita tidak bisa mengalahkan corona,” sebut Sarjan.

Dalam hal teknologi, dengan adanya Covid-19 masyarakat dapat menggunakan teknologi kepada hal yang positif seperti bekerja dan belajar dari rumah menggunakan media daring.

“Teknologi yang ada di hadapan kita ini harus kita manfaatkan secara maksimal,” sambungnya.

Kemudian yang terakhir yakni pembelajaran di bidang agama.

Walaupun menurutnya masih banyak perdebatan dan selisih paham di dalam masyarakat namun itu semua dapat diatasi dengan baik dan penuh toleransi. (Humas NTB)

AYA.HmsNTB




JPS Gemilang Tahap Pertama Akan Rampung, Tahap Kedua Disempurnakan

Ada tiga hal yang akan disempurnakan pada penyaluran JPS tahap II nanti, yaitu data penerima dan proporsinya, produknya akan lebih bervariasi dan melibatkan lebih banyak pelaku UKM/IKM di NTB

MATARAM.lombokjournal.com —  Distribusi bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) tahap pertama segera rampung.

Ridwansyah

Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) menjadi daerah yang terakhir menyalurkan paket bantuan JPS

Progres penyaluran paket sembako gemilang per tanggal 16 Mei, bantuan yang telah disalurkan sebanyak 96.849 paket atau sudah mencapai 92 persen dari 105 ribu KK.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTB Ir H Ridwan Syah, M.Sc, MM, MTP mengatakan, jumlah paket yang belum terdistribusi sebanyak 8.151 KK atau tinggal 8 persen.

Khusus di Kabupaten Loteng, jumlah paket bantuan yang sudah tersalurkan per tanggal 16 Mei sebanyak 10.253 paket, sementara yang yang akan terdistribusi awal pekan ini sebanyak  5.744 paket.

“Sisa paket yang segera akan tersalurkan ke masyarakat terdampak lainnya  yang tidak tercantum dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) sebanyak 2.360 paket,” terang Ridwan Syah, Minggu ( 17/05/2020).

Ia mengatakan, ada tiga hal yang akan disempurnakan pada penyaluran JPS tahap II nanti, yaitu data penerima dan proporsinya, produknya akan lebih bervariasi dan melibatkan lebih banyak pelaku UKM/IKM di NTB.

Komoditas telur akan diganti dengan bahan pangan yang lebih awet seperti ikan kering.

“Disamping itu adalah memperbaiki tata cara distribusi paket sehingga lebih tepat waktu dan paketnya akan diterima dalam kemasan yang utuh untuk semua jenis bantuan,” ujarnya.

PT GNE Minta Maaf

Direktur Utama PT. Gerbang NTB Emas Samsul Hadi mengatakan, penyaluran JPS Gemilang tahap satu sudah hampir rampung dan besok hari Senin (18/05/20) merupakan hari terakhir pendistribusian untuk kabupaten Lombok Tengah.

Pendistribusian berikutnya adalah untuk JPS II akan diluncurkan sesuai rencananya akan dilaksanakan 30 Mei 2020.

“PT GNE meminta maaf bila ada kekurangan pada pendistribusian JPS Gemilang tahap I dan akan memperbaiki pada tahap II dan seterusnya,” kata Samsul Hadi Minggu ( 17/05/2020).

Samsul Hadi mengatakan, pihaknya akan mengumumkan UKM dan Gapoktan yang ikut dalam supply kebutuhan barang untuk JPS Gemilang tahap II.

“Kami akan mengumumkan syarat-syarat UKM atau Gapoktan yang terlibat dalam kegiatan supply kebutuhan barang untuk JPS Gemilang Tahap II,” terangnya.

Iaminta maaf kepada semua pihak jika proses pendistribusian paket JPS Gemilang masih kurang sempurna.

PT GNE telah menyediakan layanan pengaduan  No WA +62 819-1752-1800   dan website resmi  http://www.gne.co.id/ yang dapat dimanfaatkan oleh pihak desa/kelurahan terkait dengan kondisi paket JPS Gemilang yang diterima.

“Kami juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua pihak yang turut serta dalam proses pengawalan pendistribusian paket JPS Gemilang,” tutupnya.

AYA/HmsNTB




UPDATE : Hari Minggu, 17 Mei,  Bertambah 6 Pasien Positif Covid-19, 13 Pasien Sembuh

“Mari kita terus menjaga trend kesembuhan danm penurunan jumlah kasus Covid-19. Masyarakat sebagai garda terdepan tidak boleh lengah. Kita harus tetap waspada dan disiplin agar wabah ini segera berlalu,” kata Lalu Gita Ariadi

MATARAM.lombokjournal.com —  Laboratorium RSUD Provinsi NTB, Laboratorium RS Unram, dan Laboratorium Genetik Sumbawa Technoparkmengkonfirmasi  adanya tambahan 6 pasien  positif Covid-19, dan yang dinyatakan sembuh 13 pasien.

Dalam press release hari Minggu (17/05/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat,  Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak  271 sampel swab dengan hasil 250 sampel negatif, dan 15 sampel positif ulangan serta  (dua) sampel kasus baru positif Covid-19.

Lalu Gita Ariadi

Adanya tambahan 6 (enam) kasus baru terkonfirmasi positif, 13 tambahan sembuh baru, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari Minggu (17/5/2020) sebanyak 371 orang.

Rinciannya 232 orang sudah sembuh, 7 (tujuh) meninggal dunia, serta 132 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.

6 PASIEN POSITIF COVID-19, 34 PASIEN SEMBUH

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 366, an. An. ATJP, laki-laki, usia 15 tahun, penduduk Desa Pada Suka,Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Magetan Jawa Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa dengan kondisi baik;
  2. Pasien nomor 367, an. An. RA, laki-laki, usia 14 tahun, penduduk Kelurahan Brang Bara, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Magetan Jawa Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 368, an. Tn. S, laki-laki, usia 20 tahun, penduduk Desa Labuan Burung, Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Magetan Jawa Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa dengan kondisi baik;
  4. Pasien nomor 369, an. An. PA, laki-laki, usia 17 tahun, penduduk Desa Labuan Sumbawa,Kecamatan Labuan Badas, Kabupaten Sumbawa. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Magetan Jawa Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa dengan kondisi baik;
  5. Pasien nomor 370, an. An. MIA, laki-laki, usia 16 tahun, penduduk Desa Dalam, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Magetan Jawa Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa dengan kondisi baik;
  6. Pasien nomor 371, an. Tn. B, laki-laki, usia 22 tahun, penduduk Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkitCovid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 192. Saat ini sedang menjalani karantina di Kabupaten Bima dengan kondisi baik.

Hari Minggu (17/05) terdapat penambahan 13 orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaanlaboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :

  1. Pasien nomor 22, an. Ny. FES, perempuan, usia 35 tahun, penduduk Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  2. Pasien nomor 35, an. Tn. EAP, laki-laki, usia 40 tahun, penduduk Kelurahan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram;
  3. Pasien nomor 104, an. Tn. H, laki-laki, usia 46 tahun, penduduk Kelurahan AmpenanTengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  4. Pasien nomor 191, an. Tn. LASS, laki-laki, usia 34 tahun, penduduk Kelurahan AmpenanSelatan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  5. Pasien nomor 252 ,an. Tn. RW, laki-laki, usia 42 tahun, penduduk Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara;
  6. Pasien nomor 264, an. An. AH, perempuan, usia 9 tahun, penduduk Desa Labuan Jambu, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa;
  7. Pasien nomor 265, an. Ny. N, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Desa Labuan Jambu, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa;
  8. Pasien nomor 268, an. Tn. I, laki-laki, usia 82 tahun, penduduk Desa Sangia, KecamatanSape, Kabupaten Bima;
  9. Pasien nomor 277, an. Tn. D, laki-laki, usia 71 tahun, penduduk Desa Krama Jaya, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat;
  10. Pasien nomor 301, an. An. MAF, laki-laki, usia 2 tahun, penduduk Kelurahan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram;
  11. Pasien nomor 302, an. An. MRF, laki-laki, usia 2 bulan, penduduk Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram;
  12. Pasien nomor 307, an. Tn. S, laki-laki, usia 43 tahun, penduduk Desa Ubung, KecamatanJonggat, Kabupaten Lombok Tengah;
  13. Pasien nomor 337, an. An. S, perempuan, usia 4,5 tahun, penduduk Desa Paok Lombok, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur.

Sekda NTB sebagai Ketua Pelaksana Harian Gugur Tugas Pvinsi NTB mengapresiasi masyarakat yang telah tetap disiplin menerapkan protokol pencegahan Covid19.

Dan mengikuti seluruh anjuran dan himbauan pemerintah, tetap tinggal di rumah, memakai masker jika keluar rumah dan menghindari kerumunan, physical distancing minimal dua meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.

“Mari kita terus menjaga trend kesembuhan danm penurunan jumlah kasus Covid-19. Masyarakat sebagai garda terdepan tidak boleh lengah. Kita harus tetap waspada dan disiplin agar wabah ini segera berlalu,” kata Lalu Gita Ariadi dalam release yang diterima media.

Ia mengatakan, pemerintah memberikan apresiasi yang tinggi kepada petugas kesehatan yang tanpa lelah memberikan pelayanan, baik pencegahan penyebaran Covid-19 di masyarakat, maupun pelayanan pengobatan kepada pasien positif Covid-19 di rumah sakit.

AYA/Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB di nomor 08180211 8119.




Dandim 1606/Lobar Beri Bantuan Ke Nenek Kalsum

LOBAR.lombokjournal.com —  Kondisi kehidupan seorang nenek di Dusun Karang Bedil, Desa Kediri Induk Kecamatan Kediri, Kab. Lombok Barat yang sempat viral di media sosial khususnya di Pulau Lombok beberapa hari ini, mengundang simpati banyak pihak.

Termasuk Komandan Kodim 1606/Lobar Kolonel Czi Efrijon Kroll, SIP., MM.

Nenek Kalsum (tengah)

Seperti diketahui beberapa hari terakhir ini Papuq (Nenek) Kalsum (78) sempat ramai diberitakan di media online dan sosial media setelah salah satu media online di NTB menaikkan tulisan terkait kondisi Papuq Kalsum yang hidup bersama putranya yang pengangguran, tak sanggup memenuhi kebutuhan hidup dan tinggal di rumah yang juga tak layak huni.

Dandim 1606/Lobar setelah mendengar kabar tersebut menyempatkan diri bersilaturrahim menyambangi Papuq Kalsum, di kediamannya di Dusun Karang Bedil, Minggu (17/05/20).

“Dari laporan Babinsa keadaan Nenek Kalsum memang cukup memprihatinkan, hingga kami dari Keluarga Besar Kodim 1606/Lobar menyempatkan diri untuk bersilaturahmi dan melihat keadaan Papuq Kalsum, serta memberikan bantuan sembako,” kata Dandim.

Didampingi Danramil 1606-04/Gerung Lettu Inf Maturidi, Pasilog Kodim 1606/Lobar Kapten Inf Sutarmin, Dandim menyerahkan bantuan sumbangan berupa sembako kepada Papuq Kalsum.

Hadir juga dalam penyerahan bantuan Sekda Lobar DR Baihaki, Camat Kediri dan Kadus Karang Bedil.

“Semoga apa yang kita berikan bisa meringankan beban hidup Papuq Kalsum. Ini juga sebagai bentuk perhatian serta kepedulian TNI kepada rakyat,” kata Efrijon.

Selain memberikan bantuan sembako, Dandim juga membagikan masker kepada Papuq Kalsum dan anaknya serta warga sekitar.

Tak lupa, Dandim Lobar Alumni Akmil 1995 ini mengingatkan warga agar tetap menjaga kesehatan dan mengikuti semua anjuran pemerintah terkait tata cara pencegahan penyebaran virus Corona.

Dari keterangan Muhlis, putra Papuq Kalsum bahwa sebenarnya banyak sumbangan atau bantuan dari pemerintah seperti program jambanisasi atau perbaikan rumah yang mau diberikan kepada dia dan ibunya.

Namun seringkali mereka tolak karena terkendala harus ada kontribusi dari penerima manfaat yang tidak sanggup mereka penuhi.

Untuk itu Dandim meminta agar pihak terkait, baik Camat, Kades dan Kadus yang kebetulan juga hadir untuk membantu mencari jalan keluarnya, agar rumah Papuq Kalsum bisa diperbaiki tanpa harus berkontribusi atau mengeluarkan dana untuk bisa menerima manfaat dari program pemerintah, seperti program bedah rumah dan jambanisasi tersebut.

“Kami berharap semoga ada jalan keluar untuk permasalahan ini agar rumah Papuq Kalsum ini bisa segera di perbaiki,“ ucap Dandim.

AYA




Sambut Iedul Fitri, Bupati Najmul Akhyar Mengacu Surat Edaran MUI

“Untuk mengantisipasi penularan Covid -19 Jelang Idul Fitri mendatang, KLU tetap mengacu pada imbauan dan surat Edaran MUI,” kata Bupati Najmul Akhyar

TANJUNG.lombokjournal.com – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melakukan antisipasi terkait pelaksanaan sholat Iedul Fitri, mengingat momentumnya berlangsung di tengah wabah Covid-19.

Karena itu, Lombok Utara telah menyiapkan langkah-langkah menyambut Iedul Fitri.

Namun karena Idul Fitri tahun ini dihadapkan dengan pandemi virus Corona, Pemkab Lombok Utara menghimbau agar wargaya melaksanakan ibadah sholat Ied di rumah dengan mengikuti Protap Covid-19.

Himbauan itu disampaikan karena Kabupaten Lombok Utara (KLU) merupakan salah satu daerah yang terpapar Copid-19 di NTB.Najmul Ahyar, SH, MH, Bupati Lombok Utara mengatakan pihaknya harus mengantisipasi kemungkinan penyebaran Covid-19.

“Untuk mengantisipasi penularan Covid -19 Jelang Idul Fitri mendatang, KLU tetap mengacu pada imbauan dan surat Edaran MUI,” tegasnya, Sabtu (16/05/20).

Sebelumnya Bupati Najmul juga menegaskan, pihaknya tidak bisa mengabaikan keputusan lembaga di atasnya dalam menyambut Iedul Fitri.

Menyinggung  pelaksanaan solat Id di Lombok Utara,  pihaknya akan melaksanakan sholat Ied sesuai ketentuan dan peraturan yang di berlakukan demi keselamatan bersama,

Hal tersebut merupakan langkah antisipasi diambil, sebelum Lombok Utara mengalami seperti daerah lain.

”Langkah pencegahan itu lebih baik, sebelum kita mengalami seperti daerah lain, lebih baik melakukan langkah pencegahan,” kata Bupati Najmul.

Bupti Najmul akan melibatkan semua unsur Tugas Terpadu sesuai Protap Covid 19.

Satgas Gugus Tugas Lombok Utara akan disiagakan di titik titik rawan yang sering dikunjungi orang banyak seperti ziarah kubur dan makam,

Rr

 




“Iuran BPJS Kesehatan Naik, Rakyat Miskin Tidak Dirugikan”

Yang teriak-teriak iuran BPJS naik menyulitkan orang miskin adalah orang-orang mampu yang tidak mau berbagi dengan orang miskin

lombokjournal.com  —

MATARAM   ;  Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait kebijakan pemerintah yang menaikan iuran BPJS Kesehatan.

Teddy menilai, bahwa rakyat miskin sama sekali tidak dirugikan dengan adanya kebijakan kenaikan iuran BPJS Kesehatan baru-baru ini. Hal itu ia sampaikan dalam akun twitter pribadinya @TeddyGusnaidi.

Rakyat miskin sama sekali tidak dirugikan atas kenaikan iuran BPJS. Karena tidak ada kerugian, maka tidak perlu ada pembelaan,” cuit Teddy seperti dikutip Suara.com, Sabtu (16/05/20).

Ia pun mempertanyakan, sejumlah orang yang menolak adanya kebijakan pemerintah yang menaikan kembali iuran BPJS di tengah pandemi virus Corona.

Kenapa yang menolak kenaikan iuran BPJS kesehatan, tetap ngotot gunakan narasi membela rakyat miskin akibat kenaikan iuran BPJS ya? Sakit.. #Kikir,” lanjutnya.

Sebelumnya juga Teddy sempat menyampaikan bahwa kenaikan iuran BPJS hanya untuk kelas 1 dan kelas 2 saja sementara untuk kelas 3 tetap. Untuk itu, ia menilai tak perlu ada lagi pihak yang mengkritik kebijakan kenaikan iuran BPJS.

Yang naik itu iuran BPJS Kesehatan kelas 1 dan kelas 2. Kelas 3 tidak naik dan yang gratis tetap gratis. Artinya yang teriak-teriak iuran BPJS naik menyulitkan orang miskin adalah orang-orang mampu yang tidak mau berbagi dengan orang miskin, tapi berlindung di balik orang miskin,” cuit Teddy.

Untuk diketahui, iuran BPJS Kesehatan untuk Januari sampai Maret 2020 mengacu pada Perpres 75 tahun 2019, yaitu sebesar Rp 160.000 untuk kelas I, Rp 110.000 untuk kelas II dan Rp 42.000 untuk kelas III.

Berdasarkan Perpres Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

Dalam Perpres tersebut, disebutkan jika Iuran BPJS Kesehatan Kelas I naik menjadi Rp 150.000. Kelas II naik menjadi Rp 100.000 dan Kelas III menjadi Rp 35.000.

BACA JUGA  ; Iuran BPJS Kesehatan Kembali Dinaikkan, Tidak Menyalahi Putusan MA

Kenaikan iuran BPJS Kesehatan tersebut berlaku mulai 1 Juli 2020.

Rr

 




Kodim Loteng Terus Pantau dan Dampingi Penyaluran Bansos

LOTENG.lombokjournal.com —  Kodim 1620/Loteng terus melakukan pemantauan dan pendampingan penyaluran bantuan social, baik dari dari pemerintah pusat, daerah maupun desa.

Hal itu dilakukan untuk memberikan rasa aman dan tersalurnya bantuan kepada masyarakat yang berhak menerima bantuan.

Demikian dikatakan Dandim 1620/Loteng Letkol Czi Prastiwanto disela-sela kesibukannya, Sabtu (16/05/2020).

Dijelaskannya, pemantauan dan pendampingan penyaluran dan pembagian bantuan sosial baik berupa sembako maupun bantuan langsung tunai dilakukan setiap hari oleh Babinsa bersama Babinkamtibmas dan Kepala Desa.

“Ini menjadi salah satu tugas Babinsa  terkait Percepatan Penanganan Covid – 19  setiap hari selama Pandemi Covid – 19, namun tetap mengedepankan Sop protokol pencegahan Covid – 19 dan membantu  masyarakat yang berhak menerima sesuai data yang ada,” ujar Prastiwanto.

Seperti diketahui, sambungnya, hari ini ada beberapa kecamatan yang menyalurkan bantuan sosial seperti Kecamatan Praya Barat, Kopang, Batukliang, Batukliang Utara dan Pringgarata.

Pihaknya berharap agar pembagian ini dilakukan sesuai dengan data dan tepat sasaran sehingga tidak ada permasalahan di kemudian hari.

AYA




UPDATE : Hari Sabtu, 16 Mei,  Bertambah 7 Pasien Positif Covid-19,  Pasien Sembuh 19 Orang

Pemerintah bersama jajaran TNI dan Polri juga akan terus meningkatkan penegakan disiplin protokol pencegahan Covid-19, yakni wajib penggunaan masker selama di luar rumah

MATARAM.lombokjournal.com – Laboratorium RSUD Provinsi NTB mengkonfirmasi adanya tambahan 7 pasien  positif Covid-19, dan yang dinyatakan sembuh 19 pasien.

Dalam press release hari Sabtu (16/05/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat,  Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak  115 sampel swab dengan hasil 104 sampel negatif, dan 4 sampel positif ulangan serta 7 (tujuh) sampel kasus baru positif Covid-19.

Lalu Gita Ariadi

Adanya tambahan 7 (tujuh) kasus baru terkonfirmasi positif, 19 tambahan sembuh baru, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari Sabtu (16/05/20) sebanyak 365 orang.

Rinciannya 219 orang sudah sembuh, 7 (tujuh) meninggal dunia, serta 139 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

“Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif,” kata Lalu Gita Ariadi.

. 6 PASIEN POSITIF COVID-19, 24 PASIEN SEMBUH

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 359, an. Ny. H, perempuan, usia 37 tahun, penduduk Desa Kramajaya, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 334. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  2. Pasien nomor 360, an. Tn. AJ, laki-laki, usia 19 tahun, penduduk Desa Kramajaya, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 334. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 361, an. An. SD, perempuan, usia 14 tahun, penduduk Desa Kramajaya, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 334. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  4. Pasien nomor 362, an. Ny. IS, perempuan, usia 55 tahun, penduduk Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 211. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Tanjung dengan kondisi baik;
  5. Pasien nomor 363, an. An. IR, perempuan, usia 9 tahun 5 bulan, penduduk Desa Anyar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Tanjung dengan kondisi baik;
  6. Pasien nomor 364, an. Ny. S, perempuan, usia 27, penduduk Desa Anyar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 214. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Tanjung dengan kondisi baik;
  7. Pasien nomor 365, an. Tn. S, laki-laki, usia 61 tahun, penduduk Desa Akar-Akar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Tanjung dengan kondisi baik.

Hari ini terdapat penambahan 19 orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :

  1. Pasien nomor 42, an. Tn. A, laki-laki, usia 55 tahun, penduduk Desa Nipah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara;
  2. Pasien nomor 72, an. Tn. M, laki-laki, usia 59 tahun, penduduk Kelurahan Praya, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah;
  3. Pasien nomor 87, an. Tn. A, laki-laki, usia 60 tahun, penduduk Desa Aik Darek, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah;
  4. Pasien nomor 153, an. An. F, perempuan, usia 12 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  5. Pasien nomor 168, an. Ny. M, perempuan, usia 75 tahun, penduduk Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah;
  6. Pasien nomor 179, an. Tn. LS, laki-laki, usia 66 tahun, penduduk Kelurahan Monjok Barat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
  7. Pasien nomor 290, an. Tn. IKGH, laki-laki, usia 53 tahun, penduduk Kelurahan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  8. Pasien nomor 291, an. An. RS, laki-laki, usia 16 tahun, penduduk Desa Selebung, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah;
  9. Pasien nomor 303, an. Tn. FCU, laki-laki, usia 23 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  10. Pasien nomor 304, an. Tn. DMS, laki-laki, usia 33 tahun, penduduk Kelurahan Monjok Barat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
  11. Pasien nomor 306, an. Ny. R, perempuan, usia 52 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  12. Pasien nomor 314, an. Tn. S, laki-laki, usia 20 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram;
  13. Pasien nomor 316, an. Tn. AR, laki-laki, usia 54 tahun, penduduk Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram;
  14. Pasien nomor 317, an. Ny. AB, perempuan, usia 40 tahun, penduduk Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
  15. Pasien nomor 319, an. Ny. RDA, perempuan, usia 29 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  16. Pasien nomor 320, an. Ny. JA, perempuan, usia 20 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  17. Pasien nomor 322, an. Tn. RSS, laki-laki, usia 18 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  18. Pasien nomor 323, an. Ny. H, perempuan, usia 48 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  19. Pasien nomor 324, an. Tn. IWS, laki-laki, usia 37 tahun, penduduk Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.

Sekda NTB sebagai Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas NTB mengatakan, pemerintah bersama jajaran TNI dan Polri juga akan terus meningkatkan penegakan disiplin protokol pencegahan Covid-19, yakni wajib penggunaan masker selama di luar rumah.

AYA/Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB  di nomor 0818 0211 8119.




NTB Siapkan Stimulus Rp.80 Milyar Untuk Hidupkan IKM/UKM

IKM/UKM kita juga akan difasilitasi untuk mendapatkan akses modal dari Bank NTB Syariah, tanpa cicilan dalam satu tahun pertama, tanpa Bunga dan tanpa agunan sebagaimana diterapkan di negara Venezuella, tegas gubernur

MATARAM.lombokjournal.com —  Di balik musibah Pandemi Covid 19 itu, justeru merangsang lahirnya ide-ide baru dan memaksa semua orang untuk bisa kreatif.

Menyikapi dampak wabah Covid 19, Gubernur NTB, Dr.H. Zulkieflimansyah meluncurkan kebijakan stimulus ekonomi untuk IKM/UKM dan Petani sebesar Rp. 80 Milyar untuk tahap awal.

Gubernur Zulkieflimansyah

Dana ini disisir dari belanja APBD Provinsi NTB dengan memangkas atau merealokasi belanja-belanja pegawai yang kurang produktif. Misalnya belanja perjalanan, belanja rapat-rapat, ATK, biaya lembur dan belanja barang/jasa yang dinilai kurang prioritas.

Kebijakan itu diawali dengan telah diluncurkannya Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang tahap I berupa bantuan sembako.

Sasarannya 105 ribu KK bagi masyarakat se-NTB yang  tidak tercover dari program JPS pusat seperti PKH, BPNT, BST dan juga JPS Kabupaten/Kota maupun Bantuan Sosial Tunai dari Desa.

Total dana untuk JPS Gemilang selama 3 bulan, sebesar Rp.80 milyar di luar dana stimulus ekonomi di atas.

Jika JPS pusat wajib disalurkan dalam bentuk tunai, namun Gubernur Dr. Zul melakukan sebaliknya.

Dengan mengambil langkah berani mewajibkan JPS Gemilang disalurkan dalam bentuk bantuan sembako dan paket suplemen. Semuanya merupakan paket produk lokal, yakni hasil industri IKM/UKM dan home industry karya putra-putri NTB sendiri.

Kebijakan menghidupkan produk lokal dan kerakyatan ini, ternyata menginspirasi Presiden RI, Ir. Joko Widodo. Pada hari Rabu (13/05) telah ikut mencanangkan program penggunaan produk buatan sendiri secara virtual menghadapi krisis ekonomi dampak Covid 19 dari istana negara.

Harapannnya, program ini mampu menghidupkan produktivitas industri kecil dan usaha ekonomi produktif masyarakat.

Itulah pula salah satu wujud dan gebrakan program industrialisasi di NTB yang sedari awal pemerintahannya telah digadang gadang pasangan “Zul – Rohmi” sebagai program unggulan Gemilang ekonomi.

Dalam program industrialisasi, pemerintah semestinya hadir sebagai katalisator untuk mengantarkan industri kecil, menengah dan kerakyatan lainnya benar-benar mandiri dan menjadi tuan di negerinya sendiri.

Gubernur Zul mengatakan itu saat Rapat Pembahasan Usulan Program Stimulus ekonomi COVID-19, di RRU Kantor Gubernur NTB di Mataram, Jum’at (15/5/2020),

Bukan hanya sebatas membina IKM/UKM dan para petani atau pengusaha untuk menjamin kuantitas dan kualitas produk barang-barang yang dihasilkan saja.

Tapi juga membuka akses modal, mempermudah ijin dan menciptakan iklim investasi serta persaingan usaha yang sehat. Termasuk juga menyediakan pasar dan keberlanjutan produksi serta jaringan distribusi atau pemasarannya.

JPS Gemilang yang wujud kegiatannya adalah “Beli dan Gunakan Produk IKM/UMKM lokal”, menjadi medium bagi Kepala OPD untuk membina dan menfasilitasi IKM/UKM dan usaha perdagangan secara berkelanjutan.

Hingga terwujud ekosistem produksi dan pemasaran produk-produk lokal secara mandiri dan profesional.

Dana stimulus sebesar Rp. 80 milyar yang digulirkan Pemda NTB melalui 10 OPD teknis terkait, akan diarahkannya benar-benar untuk  memperkuat sektor produksi atau industri kerakyatan, mulai industri hulu hingga hilir.

IKM/UKM kita juga akan difasilitasi untuk mendapatkan akses modal dari Bank NTB Syariah, tanpa cicilan dalam satu tahun pertama, tanpa Bunga dan tanpa agunan sebagaimana diterapkan di negara Venezuella, tegas gubernur.

Itulah sebabnya, JPS gemilang yang disalurkan Pemerintah Provinsi NTB tidak berbentuk tunai. Tapi pakai sembako dengan serba lokal, kata Dr.Zul.

“Sebab kalau uang, nanti tidak ada produksi, gak dibelanjakan untuk  kebutuhan prioritas, tapI justru untuk beli pulsa, beli rokok, beli pakaian dan lain-lain yg kurang produktif,” tegasnya.

Ia menjanjikan JPS gemilang tidak berhenti setelah Covid 19 ini saja. Tapi para kepala OPD tetap akan dan harus terus membina IKM/UKM hingga mandiri.

Dan PT. GNE akan menyerap dan mengumpulkan produk-produk dari IKM/UKM, kemudian produk-produk  tersebut disalur ke  BUMDes dan TDC-TDC yang ada di tiap Desa.

“Sehingga tidak ada yang nganggur, tapi aktivitas ekonomi berjalan dan produk-produk IKM/UKM ada pasarnya,” tegasnya.

Semua memiliki keterkaitan. Misalnya Dikbud menyiapkan SDM dan teknologi dengan menciptakan SMK berdasarkan klaster kebutuhan.

“OPD lain, semuanya bisa dan harus mengambil peran dalam proses industrialisasi ini,” tegas Gubernur Zul..

Anggaran dari relokasi dan refokusing

Asissten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB Ir. H. Ridwansyah, MM. M.TP menjelaskan Pemerintah Provinsi NTB menyiapakan anggaran untuk stimulus ekonomi dari relokasi dan refokusing sebesar 80 Miliar.

Dana tersebut, menurut Dae Iwan sapaannya, akan dimanfaatkan untuk stimulus usaha IKM/UKM dan petani.

Pertama, memberikan bantuan mesin-mesin olahan untuk meningkatkan produksi IKM/UKM dan kelompok usaha lainnya.

Juga memberikan bantuan sarana prasarana perdagangan, serta bantuan benih tanaman/bibit/pakan.

Semua peralatan mesin mesin tersebut, diproduksi oleh IKM permesinan lokal, di bawah koordinasi STIP Dinas Perindustriaan NTB.

“Direncanakan tidak kurang, akan diproduksi bantuan mesin sebanyak 3.465 unit mesin sederhana yang dibutuhkan oleh UKM dalam mendukung produksinya,” ungkap Dae Iwan.

Ditargetkan pada  Bulan Agustus bantuan mesin-mesin tersebut sudah bisa mulai didistribusikan kepada masyarakat, ujarnya.

Kedua, program penciptaan lapangan kerja dan padat karya dengan cara mempercepat Pekerjaan Konstruksi untuk menciptakan lapangan kerja  serta memperbanyak pekerjaan Padat Karya Desa

Ketiga, kata Ridwansyah adalah program BANTUAN PEKERJA & DUNIA USAHA TERDAMPAK, meliputi pembebasan dan keringanan pajak lokal bagi pengusaha terdampak.

Juga memfasilitasi karyawan PHK/dirumahkan untuk mendapat fasilitas kartu prakerja, pembebasan BPJS untuk tenaga kerja.

Memfasiliasi relaksasi pinjaman bank serta standarisasi dan sertifikasi produk IKM/UMKM.

Gde@kominfo




Danrem 162/WB Hadiri Bakti Sosial Jajaran TNI Bersama Kapolda NTB

“Mari bersama kita jaga kondusifitas wilayah NTB, jangan melakukan kegiatan yang justru akan menguras energi positif kita, apalagi dalam suasana saat sekarang seharusnya kita Prihatin dalam menghadapi ujian Covid-19,” tutur Danrem

MATARAM.lombokjournal.com – Di tengah wabah Pandemi Covid-19 di bulan suci Ramadhan, tentunya secara tidak langsung berdampak pada perekonomian masyarakat.

Kondisi tersebut telah direspon baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dengan berbagai program Bansos di tengah Pandemi Covid-19.

HaDanrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han, menympaikan itu di sela-sela kegiatan Bakti SosIAL (Baksos) bersama Kapolda NTB  Irjen Pol. Muhammad Iqbal, S.I.K, M.H., dan Jajaran TNI.

Cara dilanjutkan buka puasa bersama dengan jumlah orang terbatas, serta sesuai SOP Protokol Cegah Covid-19,  di Islamic Center, Gomong, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, Jumat (15/05/2020).

“Sebelumnya, kegiatan Baksos bersama Jajaran TNI-Polri di Pondok Pesantren Nurul Jannah Nahdlatul Wathan, Kelurahan  Ampenan Kota Mataram, bersama menyerahkan sembako secara simbolis oleh Kapolda NTB Kepada pengurus Ponpes Nurul Jannah Nahdlatul Wathan,” tutur Danrem.

Menurutnya, kegiatan ini salah satu kegiatan Baksos yang dilakukan secara bersama-sama, dan ini dilaksanakan juga di satuan jajaran baik di pulau Lombok maupun pulau Sumbawa .

“Hal ini merupakan kepedulian TNI-Polri ditengah keprihatinan wabah pandemi Covid-19 serta dalam suasana bulan suci ramadan,” ungkap Danrem.

Ddikatakan, dalam situasi seperti ini sudah sudah sepatutnya kita saling membantu, khususnya kepada masyarakat yang membutuhkan. Harapannya, dapat meringankan beban masyarakat.

Sehingga masyarakat lebih tegar bersama semua komponen melakukan berbagai upaya pencegahan dan percepatan penanganan Penyebaran Covid-19 di wilayah NTB.

“Agar kita segera keluar dari situasi pandemi Covid-19,” harapnya.

Dan diharapkan kesadaran semua pihak untuk selalu disiplin patuhi imbauan pemerintah, tetap laksanakan SOP Protokol Pencegahan Covid-19.

“Mari bersama kita jaga kondusifitas wilayah NTB, jangan melakukan kegiatan yang justru akan menguras energi positif kita, apalagi dalam suasana saat sekarang seharusnya kita Prihatin dalam menghadapi ujian Covid-19,” tutur Danrem.

Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal S.I.K, M.H bersyukur berkesempatan memberikan bantuan paket sembako kepada suadara saudara yang ada di Pondok Pesantren Nurul Jannah Nahdatul Wathan, sekaligus membantu perekonomian masyarakat di tengah Pandemi Covid-19, Jelasnya.

Menurut Kapolda, bersinergi dengan Danrem 162/WB, Danlanal Mataram, Danlanud zam serta masyarakat, kesempatan yang baik ini juga untuk mengimbau untuk sholat idul fitri ditiadakan sesuai  fatwa MUI.

“Karena masih dalam situasi Pandemi Covid-19 dan akan dikawal oleh TNI-Polri,” tegas Kapolda.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, Danlanal Mataram, DanLanud Zam,  Dandim 1606/Lobar, Dansat Brimob, DirPolairud, Kabidpropam, Dirpam Obvit, Karolog Polda NTB, Kabidhumas dan Dirnarkoba Polda NTB.

AYA