Hikmah di Balik Wabah Covid-19, Komunikasi Pimpinan di Daerah Makin Baik
Begitu banyak pembelajaran yang didapat selama masa Covid-19 seperti kerja sama antar masyarakat dan pemerintah, pentingnya hidup tertib, gotong royong dan bahkan dalam pemanfaatan teknologi
MATARAM.lombokjournal.com — Masyarakat diajak selalu mengambil sisi positif dari musibah yang tengah terjadi di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Hal itu diutarakan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah saat menjadi narasumber dalam Dialog Ramadhan dengan tema “Membawa Bencana Menjadi Rahmah di Bulan Penuh Hikmah” melalui media telekomunikasi Zoom, di Pendopo Gubernur NTB, Minggu (17/05/20).
Dialog Ramadhan kali ini juga turut mengundang beberapa nara sumber lain, di antaranya Pengurus NU Wilayah NTB, Dr. KH. M. Zaidi Abdad, MA, dan Direktur Pasca Sarjana Universitas Mataram, Prof. M. Sarjan, Ph.D.
Bang Zul, sapaan akrab Gubernur NTB mengatakan, wabah corona yang menyerang secara global telah memunculkan inovasi-inovasi baru.
Khusus di NTB, Bang Zul menilai adanya corona telah turut meningkatkan UKM jauh lebih berdaya dari sebelumnya.
Tak hanya itu, komunikasi dan koordinasi antar Gubernur dan Kepala Daerah diseluruh NTB menjadi lebih baik lagi.
Permasalahan yang sama terjadi di daerah masing-masing telah membuat kebuntuan komunikasi yang kerap terjadi sebelumnya kini cair kembali.
Komunikasi dengan pemerintah pusat, baim itu Presiden dan juga para Menteri-menteri juga makin intens.
“Jadi mungkin kalau tidak ada corona, intensitas konsolidasi dan interaksinya tidak se-intens sekarang,” ungkap Bang Zul.
Ia berharap, makin kompaknya pimpinan di tiap daerah dan juga masyarakat maka akan banyak hal baik yang dapat diperoleh di masa datang.
Dengan memberdayakan UKM pula, kini masalah mendasar dan potensi dari tiap UKM dapat diidentifikasi dengan baik untuk kemudian diperbaiki dan dikembangkan kearah yang lebih baik.
“Semuanya Alhamdulillah menjadi pelajaran yang mengesankan untuk kemudian kita kembangkan dikemudian hari,” jelasnya.
Pengurus Nahdlatul Ulama Wilayah NTB, Dr. KH. M. Zaidi Abdad, MA, menyampaikan jika wabah corona telah memberikan suatu makna tersendiri bagi umat Islam.
Tentu banyak kerugian yang telah terjadi disebabkan pandemi ini, namun Ia mengajak masyarakat untuk selalu melihat hikmah di balik itu semua.
“Saya pikir banyak sekali yang bisa kita petik dari musibah ini dan mudah-mudahan kita juga bisa terus beraktivitas melalui kegiatan yang ada, produktivitas juga jangan sampai berkurang,” ucapnya.
Zaidi Abdad pun berharap wabah corona dapat ditangani dengan baik. Selain itu, Ia mengajak masyarakat untuk selalu mematuhi imbauan pemerintah dan juga ulama.
Hal sama diungkapkan oleh Direktur Pasca Sarjana Universitas Mataram, Prof. M. Sarjan, Ph.D , yang menyebut, Ramadhan adalah bulan pembelajaran. Terlebih lagi, Ramadhan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dikarenakan Covid-19.
“Sang Guru Bernama Corona” , itulah ungkapan Sarjan pada situasi bulan Ramadhan tahun ini.
Begitu banyak pembelajaran yang didapat selama masa Covid-19 seperti kerja sama antar masyarakat dan pemerintah, pentingnya hidup tertib, gotong royong dan bahkan dalam pemanfaatan teknologi.
“Kalau kita tidak bisa berkerjasama maka kita tidak bisa mengalahkan corona,” sebut Sarjan.
Dalam hal teknologi, dengan adanya Covid-19 masyarakat dapat menggunakan teknologi kepada hal yang positif seperti bekerja dan belajar dari rumah menggunakan media daring.
“Teknologi yang ada di hadapan kita ini harus kita manfaatkan secara maksimal,” sambungnya.
Kemudian yang terakhir yakni pembelajaran di bidang agama.
Walaupun menurutnya masih banyak perdebatan dan selisih paham di dalam masyarakat namun itu semua dapat diatasi dengan baik dan penuh toleransi. (Humas NTB)
AYA.HmsNTB