292 Mahasiswa  Asal NTT dan Papua Mendapat Bantuan Sosial

Pemerintah Provinsi NTB akan selalu siap melayani dan memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi semua orang

MATARAM.lombokjournal.com — Sebanyak 292 mahasiswa mahasiswa NTT dan Papua yang menuntut ilmu di Mataram, diberikan bantuan sosial,  Rabu (13/05/20) sore.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik, S. Sos, MH menyerahkan bantuan sosial itu di Asrama Mahasiswa NTT.

Berdasarkan data Dinsos NTB, bantuan yang diserahkan pada hari ini pun sama jumlahnya dengan mahasiswa yang ada, yakni 292 paket bantuan.

Gubernur Zul mengaku senang dapat bertatap muka dengan banyaknya mahasiswa NTT yang tengah mengenyam pendidikan di NTB.

Ia mengajak para mahasiswa yang berasal dari sejumlah wilayah NTT itu untuk selalu bersyukur karena mampu menuntut ilmu keluar daerahnya, sehingga dapat memperoleh pengalaman yang begitu banyak.

“Oleh karena itu, dengan hadirnya kita disini kita jadi mengerti betapa rindu pada kampung halaman itu suatu hal yang istimewa,” tutur Gubernur yang akrab disapa Bang Zul tersebut.

Bagi Bang Zul, NTB adalah rumah bagi semua orang. Untuk itu ia menjamin bahwa Pemerintah Provinsi NTB akan selalu siap melayani dan memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi semua orang.

“Kalau teman-teman merasa kesulitan atau jika ada yang perlu kita bantu, kami dari pemerintah daerah dengan senang hati untuk melayani teman-teman semua,” pungkasnya.

Bantuan yang diberikan pada hari ini terasa begitu berarti bagi mahasiswa NTT. Mereka gembira karena begitu diperhatikan oleh pemerintah dan masyarakat di tempat mereka belajar.

Hal tersebut diucapkan langsung oleh Manuel Wandikbo yang berasal dari Papua.

“Kami dari mahasiswa Papua yang kuliah di Mataram mengucapkan terima kasih kepada bapak Gubernur NTB beserta Dinas Sosial NTB atas bantuannya,” ucapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Jonatan, yang juga merupakan  mahasiswa asal NTT. Kepada Gubernur Zul dan Dinas Sosial Provinsi NTB, ia bersyukur dapat dikunjungi oleh orang nomor satu di NTB itu.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Dinas Sosial dan pak Gubernur yang telah datang berkunjung ke tempat kami,” ucapnya.

AYA/HmsNTB




UPDATE : Hari Rabu, 13 Mei,  Bertambah 6 Pasien Positif Covid-19, 24 Pasien Sembuh

Diharapkan, masyarakat tetap disiplin  mengikuti seluruh anjuran dan himbauan pemerintah. Termasuk menerapkan instruksi Gubernur NTB tentang kewajiban menggunakan masker untuk semua aktivitas masyarakat di luar rumah

MATARAM.lombokjournal.com – Laboratorium Rumah Sakit Unram dan Laboratorium Genetik Sumbawa Technopark mengkonfirmasi, adanya tambahan 5 pasien  positif Covid-19, dan terdapat penambahan 24 orang yang dinyatakan sembuh.

Dalam press release hari Rabu (13/05/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat,  Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak 166 sampel swab dengan hasil 151 sampel negatif, dan 9 (sembilan)  sampel positif ulangan serta 6 (lima) sampel kasus baru positif Covid-19.

Adanya tambahan 6 (enam) kasus baru terkonfirmasi positif, 24 tambahan sembuh baru, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari Rabu (13/05/2020) sebanyak 350 orang.

Rinciannya 150 orang sudah sembuh, 7 (tujuh) meninggal dunia, serta 193 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

Lalu Gita menghimbau masyarakat, jika ada warga dan tetangga kita yang dinyatakan positif Covid-19 agar tidak perlu panik dan takut berlebihan, apalagi bersikap mengucilkan mereka.

Lalu Gita Ariadi

Angka kesembuhan tinggi

Menurutnya, penularan Covid-19 terjadi hanya melalui droplet dan kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif.

Sehingga yang harus dilakukan adalah tetap waspada, dengan secara sungguh-sungguh mengikuti dan menerapkan protokol pencegahan Covid19 secara ketat, yakni dengan tetap menjaga jarak, gunakan masker.

“Jangan melakukan interaksi atau kontak erat dengan pasien Covid-19 serta senantiasa menjaga pola hidup bersih dan sehat,” kata Lalu Gita.

Hingga hari Rabu (13/05) total sembuh mencapai 150 orang dari 350 orang kasus positif Covid-19 di NTB.

Lalu Gita Ariadi mengigatkan, meski angka kesembuhan tinggi, kita tetap harus waspada. Karena temuan kasus positif baru masih terjadi, meskipun trendnya cenderung menurun.

6 PASIEN POSITIF COVID-19, 24 PASIEN SEMBUH

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 345, an. Ny. SS, perempuan, usia 56 tahun, penduduk Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 309. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  2. Pasien nomor 346, an. Ny. MW, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 309. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 347, an. An. MS, laki-laki, usia 16 tahun, penduduk Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 309. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  4. Pasien nomor 348, an. Ny. S, perempuan, usia 80 tahun, penduduk Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 309. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  5. Pasien nomor 349, an. Tn. IS, laki-laki, usia 49 tahun, penduduk Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 55. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa dengan kondisi baik;
  6. Pasien nomor 350, an. An. MA, laki-laki, usia 15 tahun, penduduk Desa Beru, Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Magetan Jawa Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa Barat dengan kondisi baik.

Selain ada tambahan kasus positif baru,  juga terdapat penambahan 24 orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :

  1. Pasien nomor 82, an. Tn. A, laki-laki, usia 57 tahun, penduduk Desa Kore, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima;
  2. Pasien nomor 100, an. Tn A, laki-laki, usia 50 tahun, penduduk Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  3. Pasien nomor 105, an. Tn. CAF, laki-laki, usia 25 tahun, penduduk Kelurahan Cakra Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  4. Pasien nomor 165, an. Tn. DMP, laki-laki, usia 52 tahun, penduduk Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  5. Pasien nomor 207, an. Tn. J, laki-laki, usia 60 tahun, penduduk Desa Kerujuk, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara;
  6. Pasien nomor 208, an. Tn. H, laki-laki, usia 31 tahun, penduduk Desa Karang Desa, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara;
  7. Pasien nomor 209, an. Tn. D, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk Desa Teres Genit, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara;
  8. Pasien nomor 211, an. Tn. AM, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Dasan Lendang, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara;
  9. Pasien nomor 212, an. Tn. MA, laki-laki, usia 52 tahun, penduduk Desa Lendang Bamben, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara;
  10. Pasien nomor 213, an. Tn. M, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Mekarsari, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara;
  11. Pasien nomor 214, an. Tn. M, laki-laki, usia 45 tahun, penduduk Desa Akar-Akar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara;
  12. Pasien nomor 221, an. Tn. LRA, laki-laki, usia 42 tahun, penduduk Desa Mantang, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah;
  13. Pasien nomor 222, an. Ny. NJ, perempuan, usia 29 tahun, penduduk Desa Mantang, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah;
  14. Pasien nomor 223, an. Tn. LS, laki-laki, usia 50 tahun, penduduk Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah;
  15. Pasien nomor 224, an. Tn. MA, laki-laki, usia 19 tahun, penduduk Kelurahan Panjisari, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah;
  16. Pasien nomor 225, an. Tn. LR, laki-laki, usia 54 tahun, penduduk Desa Teratak, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah;
  17. Pasien nomor 226, an. Ny. IR, perempuan, usia 21 tahun, penduduk Desa Punti, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima;
  18. Pasien nomor 228, an Tn. J, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  19. Pasien nomor 231, an Tn. S, laki-laki, usia 47 tahun, penduduk Desa Akar-Akar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara;
  20. Pasien nomor 232, an. Tn. S, laki-laki, usia 75 tahun, penduduk Desa Dangiang, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara;
  21. Pasien nomor 253, an. Tn. LS, laki-laki, usia 19 tahun, penduduk Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara;
  22. Pasien nomor 254, an. Tn. F, laki-laki, usia 31 tahun, penduduk Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara;
  23. Pasien nomor 256, an. Ny. IH, perempuan, usia 54 tahun, penduduk Desa Tanak Beak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah;
  24. Pasien nomor 340, an. Tn. R, laki-laki, usia 44 tahun, penduduk Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah.

Sekda NTB sebagai Ketua Harian Gugus Tugas NTB mengingatkan, kita semua tidak boleh lengah.

Diharapkan, masyarakat tetap disiplin  mengikuti seluruh anjuran dan himbauan pemerintah.

Termasuk menerapkan instruksi Gubernur NTB tentang kewajiban menggunakan masker untuk semua aktivitas masyarakat di luar rumah.

“Penggunaan masker telah terbukti 70 persen mampu menurunkan resiko penularan atau tertular Covid-19,” katanya.

Lalu Gita Ariadi kembai menegaskan, agar  masyarakat berperan aktif dalam upaya pemutusan rantai penularan Covid-19.

“Dengan tetap tinggal di rumah, memakai masker jika keluar rumah dan menghindari kerumunan, physical distancing minimal dua meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir,” katanya.

AYA/Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB  di nomor 0818 0211 8119




JPS Gemilang Perjelas Roadmap Pemberdayaan UMKM Pasca-Pandemi

Pemprov NTB tidak hanya fokus pada tindakan medis dalam rangka menangani pandemi Covid-19, namun dalam aspek dampak sosial ekonomi dari pandemi ini ditanggulangi melalui program JPS tersebut

MATARAM.lombokjournal.com — Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang yang dijalankan Pemprov NTB menjadi upaya nyata pemeritah daerah dalam memberdayakan pelaku IKM atau UMKM di masa pandemi Covid-19.

Namun lebih dari itu, kebijakan JPS Gemilang dengan menyerap produk-produk lokal akan membuka dan memperjelas  roadmap pemberdayaan IKM/UMKM pasca-pandemi.

“Ini ide besar bahwa pemberdayaan UMKM itu tidak hanya di pada saat Covid saja, namun nanti setelah Covid pun ini akan ada roadmap pemberdayaan di masa-masa yang akan datang,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB Najamuddin Amy, S.Sos, MM, Rabu (13/05/2020).

Ia mengatakan, Pemprov NTB tidak hanya fokus pada tindakan medis dalam rangka menangani pandemi Covid-19, namun dalam aspek dampak sosial ekonomi dari pandemi ini ditanggulangi melalui program JPS tersebut.

Kebijakan paralel tindakan medis dan pemberdayaan dampak sosial ekonomi ini diapresiasi oleh Bappenas dan BNPB sebagai langkah yang tepat dilakukan dalam kondisi seperti ini.

“Jadi dari sisi penanganan kebencanaan kita diapresiasi dan dari penanggulangan dampak sosial ekonomi juga kita diapresiasi,” katanya.

Yang membuat program JPS Gemilang ini semakin menarik lanjut Najam, program-program unggulan Pemprov NTB seperti industrialisasi, pemberdayaan IKM/UMKM dan lain sebagainya disinkronkan dengan penanganan dampak sosial ekonomi akibat pandemi ini.

“Ini saya pikir menjadi nilai plusnya yang tidak dilakukan oleh provinsi lain,” katanya.

Najam mengatakan, peranan UMKM sangat penting dalam menjaga perekonomian daerah di saat terjadi krisis ekonomi.

Misalnya di tahun 1998 silam, saat krisis moneter melanda Indonesia, sektor UMKM lah yang tetap kokoh menjaga denyut ekonomi.

Karena itu intervensi pemeritah melalui refocusing dan realokasi anggaran yang dilakukan saat ini akan menyelamatkan IKM/UMKM di tengah badai pandemi Covid-19.

“UMKM ini juga mempekerjakan banyak orang. Dengan demikian ini akan menyelamatkan masyarakat, sehingga dampaknya tidak terlalu terasa karena ada perputaran uang melalui program ini,” terangnya.

Ia menambahkan, sampai tanggal 11 Mei lalu penyaluran JPS Gemilang tahap pertama sudah mencapai 81 persen atau paket yang sudah tersalurkan sebanyak 84.832 paket di 9 kabupaten/kota di NTB.

Tersisa Kabupaten Lombok Tengah yang belum menyalurkan paket JPS tersebut dan saat ini sedang disiapkan untuk penyalurannya.

Program JPS Gemilang jika melihat laporan media analitik Humas dan Protokol Provinsi NTB, pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh Pemprov NTB sesungguhnya telah mendapat dukungan dari para netizen.

Mereka memberikan sentimen positif terhadap JPS Gemilang ini karena ada banyak sektor usaha lokal yang sangat terbantu dengan pola  seperti ini.

“Pemprov NTB telah melakukan evaluasi JPS tahap pertama dan akan dilakukan koordinasi yang lebih intens dengan para bupati/walikota dan OPD teknisnya,” tutup Najam.

AYA/HmsNTB

 




Wabah Covid-19 Jangan Matikan Aktivitas Ekonomi Keluarga

PKK bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB memberikan bibit tanaman hortikultura kepada 7.317 posyandu di NTB

LOBAR.lombokjourna.com – “Jangan sampai pandemi ini matikan aktivitas ekonomi keluarga kita, ” kata Ketua TP.PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Zulkieflimansyah M.Sc

Hal itu dikatakan Ketua TP PKK, Hj Niken pada acara Penyerahan Bantuan kepada Posyandu di Desa Kuripan Utara, Lombok Barat, Rabu (13/05/20).

Bersama Gubernur Zukieflimansyah

Di tengah-tengah perekonomian di seluruh daerah di Indonesia mengalami kelesuan akibat wabah COVID-19 yang sedang melanda dunia, TP PKK NTB menyerahkan bantuan kepada Posyandu di Desa Kuripan Utara berupa Bibit Tanaman Hortikultura dan Pemberian Paket Gemarikan bagi Ibu Hamil dan Anak Stunting kepada Kabupaten/Kota se-NTB

Ini salah satu upaya PKK Provinsi NTB, yang bertekad untuk terus-menerus ikut membangun perekonomian masyarakat melalui jalur pemberdayaan keluarga agar tetap semangat walaupun saat ini NTB bahkan dunia tengah dilanda oleh Pandemi COVID-19 ini.

Saat ini, PKK Provinsi NTB dan PKK kabupaten/kota se-NTB secara masif melakukan gerakan melawan Corona.

Dalam rangka ketahanan pangan keluarga dan mendukung program revitalisasi posyandu di NTB, PKK bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB memberikan bibit tanaman hortikultura kepada 7.317 posyandu di NTB.

Bibit tanaman akan didistribusikan secara bertahap (4 tahap). Tahap I dimulai pertengahan Mei-Juni 2020 untuk 1.642 posyandu.

Dan sisanya 5.675 posyandu didistribusikan pada tahap II bulan Juli-Agustus, tahap III September-Oktober dan tahap IV bulan November-Desember 2020.

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB juga akan memberikan bibit tanaman holtikulura kepada 1 posyandu di Desa Kuripan Utara di Kabupaten Lombok Barat sebanyak 1000 batang tanaman terdiri dari cabe, tomat, terong, selada, chaisin dan lain-lain.

Bantuan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan semuanya dalam rangka pemanfaatan pekarangan (Hatinya PKK).

Diharapkan, lahan pekarangan yang dimanfaatkan dengan tanaman hortikultura akan memberikan hasil yang akan mencukupi pangan keluarga.

Dinas Perikanan Dan Kelautan Provinsi NTB   memberikan paket gemar ikan sebanyak 20.000 paket kepada 400 Posyandu di 10  kab/kota se-NTB.

Sasaran pemberian paket gemarikan adalah ibu hamil, anak kurang gizi, anak stunting. Khusus desa kuripan utara paket gemarikan diberikan kepada 5 posyandu, masing-masing posyandu menerima 50 paket gemarikan.

Setiap paket berisi abon ikan 100 gr, kerupuk ikan amplang 100 gr, stik rumput laut 120 gr, Bakso ikan 0,5 kg dan terasi 200 gr).

Hari Rabu ini dibagikan bibit tanaman tanaman kepada 15 posyandu di Desa Kuripan Utara baik dari Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB dan DKP NTB.

AYA/HmsNTB




Lobar Dinilai Akan Berperan Penting di Bidang Industrialisasi

Bumdes dapat menggunakan produk-produk hasil karya anak-anak SMK di Lobar, seperti motor listrik dalam proses distribusi dan cold storage untuk penyimpanan bahan makanan

LOBAR.lombokjournal.com —  Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Ketua TP.PKK Prov.NTB Hj. Niken Zulkiefliemansyah sangat optimis, Kabupaten Lombok Barat akan segera menjelma menjadi daerah yang memainkan peranan penting dalam industrialisasi di wilayah Provinsi NTB.

Hal itu dikemukakan Gubernur Zul saat melounching Bantuan Bibit Tanaman dan Pemberian paket Gemar ikan bagi Ibu Hamil dan anak Stunting, dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan keluarga pada masa pandemi Covid-19 bertempat di Kantor Desa Kuripan Utara-Lobar, Rabu (13/05/20).

Menurut Doktor Zul, optimisme bahwa Lombok Barat akan menjadi aktor utama ekonomi di NTB karena saat ini sudah bisa menciptakan berbagi terobosan.

Seperti pembuatan Motor Listrik oleh siswa SMK di Lingsar dan Pembuatan Cold Storage oleh siswa SMK 2 Gerung.

“Kalau semua produk hasil karya anak NTB yang luar biasa ini, bisa didistribusikan di Bumdes-Bumdes se-NTB maka kami yakin Lobar akan menjadi pemain utama ekonomi di NTB,” ujarnya.

Selain itu, Lombok Barat, khususnya Desa Kuripan Utara, akan mencatatkan sejarah awal dimana Provinsi NTB akan melalui PT. Gerbang NTB Emas (GNE) akan membuka Trade Center Distribution (TDC) di 20 Desa di Lobar, yang bekerjasama dengan Bumdes.

GNE akan memasok hasil dari produk-produk UMKM, ke Bumdes yang ada, kemudian BUMDES akan melakukan proses distribusi langsung kepada masyarakat.

“Dengan demikian kita akan mampu bersaing dan tidak akan khawatir lagi dengan keberadaan Alfamart dan Indomaret yang berkembang  di sekitar kita,” ujarnya.

Doktor Zul juga berharap, Bumdes dapat menggunakan produk-produk hasil karya anak-anak SMK di Lobar, seperti motor listrik dalam proses distribusi dan cold storage untuk penyimpanan bahan makanan.

Ia menyadari, saat ini kualitas hasil produksi anak-anak SMK ini mungkin belum sampurna. Namun ia berharap ke depan akan terus mengalami penyempurnaan.

“Dengan demikian hasil produksi anak-anak kita yang luar biasa ini bukan hanya dapat kita pasarkan di wilayah Nusa Tenggara Barat saja, namun di tingkat nasional bahkan dunia pada masa yang akan datang,” harapnya.

AYA/HmsNTB




PT Gerbang NTB Emas Jamin Tidak Ada Telur Rusak Yang Diterima Masyarakat

Dan semua proses penyortiran dan penerimaan barang dalam keadaan baik dan lengkap di tingkat desa/kelurahan tersebut, dibuktikan secara legal dengan dibuat serta ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima (BAST) oleh Pihak Desa/Kelurahan

MATARAM.lombokjournal.com — Distribusi JPS Gemilang tahap pertama yang merupakan program Pemprov NTB hampir rampung.

Sebagaimana disampaikan Sekretaris Daerah selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Penanganan wabah Covid-19 Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, paket JPS Gemilang nilainya Rp. 250.000/KK.

Berupa Paket Sembako yang terdiri dari beras kualitas premium 10 Kg, telur 20 butir, dan minyak goreng.

“Disamping itu, ada paket Suplemen & Masker yang terdiri dari masker non medis, susu kedelai/serbat jahe, minyak kayu putih/minyak cengkeh 10 ml, sabun batang/cair 65 ml. Rencananya diberikan selama tiga bulan, mulai April hingga Juni 2020. Namun, sesuai hasil evaluasi akan ada perubahan item barang untuk bulan Mei dan Juni,” ujar L Gita Ariadi, Selasa (12/04)

  1. Gerbang NTB Emas (GNE) yang ditunjuk oleh Gubernur NTB melalui Dinas Sosial Provinsi NTB sebagai salah satu penyedia JPS Gemilang pada tahap pertama untuk item beras dan telur.

Hngga saat ini telah melakukan pendistrusian telur sebanyak 2.100.000 butir, yang diambil dari peternak di NTB. Menjamin seluruh telur yang sampai pada Kelompok Penerima Manfaat (KPM) dalam keadaan baik dan tidak ada yang rusak.

“Kami dari pihak GNE sebagai penyedia dan penyalur telur. Berani memastikan bahwa seluruh telur yang sampai pada masyarakat dalam keadaan baik. Jadi tidak benar jika ada informasi yang beredar di masyarakat bahwa ada telur yang pecah/rusak/busuk,” terang Direktur Utama PT. GNE, Syamsul Hadi, Rabu (13/05)

Keyakinan Syamsul Hadi tersebut, didasarkan pada telah dilaksanakannya kontrol kualitas oleh pihaknya dalam penghimpunan dan penyaluran telur, dilakukan tiga tahapan penyortiran.

Dimulai saat pembelian, kemudian dilakukan pemeriksaan secara resmi bersama-sama petugas dari Dinas Sosial Provinsi NTB. Dan terakhir dilakukan pengecekan saat pendistribusian sampai di Kantor Desa/Kelurahan yang dilakukan secara bersama.

Dan pada penyortiran tahap ketiga/terakhir tersebut dilakukan secara bersama-sama. Baik oleh pihak GNE selaku pendistribusi telur, pihak pemerintah Desa/Kelurahan, maupun dari Dinas Sosial yang diwakili oleh Tagana atau pilar sosial lainnya.

“Dan jika ditemukan ada telur yang rusak maka akan langsung di ganti saat itu juga. Karena setiap pengantaran kami sudah membawa cadangan telur. Untuk berjaga-jaga jika ada yang rusak,” imbuh Syamsul Hadi.

Ia memaklumi jika ditemukan ada telur yang pecah dan rusak akibat proses pengangkutan. Mengingat banyaknya medan berat yang dilalui dalam proses distribusi sampai ke desa-desa di pelosok NTB.

Namun, semua telur yang rusak akibat perjalanan langsung diganti saat itu juga, dengan cadangan telur yang telah dipersiapkan.

“Kami selalu mengangkut jumlah telur lebih dari jumlah alokasi setiap desa, yang merupakan cadangan. Sehingga jika dalam proses sortir di desa/kelurahan ada yang rusak, akan langsung d ganti. Dan jika masih kurang cadangannya, maka kami akan ganti paling lama dalam tempo 1 x 24 jam. Sehingga kami jamin tidak ada telur rusak yang sampai di tangan masyarakat. Karena sudah disortir dan diganti saat di kantor Desa/Kelurahan,” kata Syamsul Hadi.

Dan semua proses penyortiran dan penerimaan barang dalam keadaan baik dan lengkap di tingkat desa/kelurahan tersebut, dibuktikan secara legal dengan dibuat serta ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima (BAST) oleh Pihak Desa/Kelurahan.

Sesuai dengan mekanisme/petunjuk pelaksanaan yang ditetapkan Pemrov NTB, yang menjelaskan bahwa tanggung jawab pengiriman barang dari penyedia sampai di Kantor Desa/Kelurahan.

“Namun, bila ada telur yang rusak/busuk karena terlalu lama disimpan setelah sampai di Kantor Desa/Lurah. Maka sesuai ketentuan sebenernya hal itu di luar tanggung Jawab PT GNE. Namun, sebagai tanggung jawab moral, kami telah menyiapkan mekanismenya. Yakni dengan cara pihak Desa/kelurahan bisa langsung menghubungi petugas pengirim barang. Karena kami selalu menyampaikan nomor handphone yang bisa dihubungi di setiap desa/kelurahan penerima,” tegas Syamsul Hadi.

Syamsul Hadi berjanji untuk terus meningkatkan kinerjanya pada distribusi JPS Gemilang tahap II dan III. Dengan tetap terbuka atas segala saran dan koreksi dari semua pihak.

“Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak. kritik dan saran, akan kami jadikan sebagai bahan perbaikan ke depan. Untuk segala saran, kritik dan aduan bisa langsung ke Call Center yang telah kami sediakan di nomor HP/WA 081917521800,” kata Hadi.

AYA




Disiplin Warga Dalam Penggunaan Masker, Meningkat

Pengelola fasilitas umum, pramuniaga, dan pedagang agar tidak melayani pembeli/penumpang yang tidak menggunakan masker

MATARAM.lombokjournal.com —  Salah satu upaya kolektif untuk mencegah penyebaran Covid-19 adalah menggunakan masker, khususnya saat beraktivitas di luar rumah.

Pemprov NTB telah mewajibkan penggunaan masker untuk seluruh masyarakat guna mempercepat penuntasan Covid-19 ini.

Sejak hari Senin (11/05.20) Pemprov NTB membuat gerakan pengguanaan masker. Wakil Gubernur NTB Dr. Hj Sitti Rohmi Djalilah langsung turun tangan dengan melakukan sosialisasi dan bagi-bagi masker ke masyarakat yang selanjutnya diikuti oleh kepala OPD lingkup Pemprov NTB hingga hari Rabu (13/05/2020) ini.

“Hari ini (Rabu) merupakan hari ketiga program maskerisasi atau masyarakat wajib mengenakan masker. Sejauh pantauan kami sampai hari ke-3 ini kesadaran masyarakat untuk mengenakan masker di luar rumah terus meningkat. Inilah yang memang kita harapkan,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB Najamuddin Amy, S.Sos, MM, Rabu (13/05/2020).

Najam mengatakan, mental positif masyarakat terus terbangun dengan munculnya gerakan wajib mengenakan masker ini.

Hal ini sangat penting karena maskerisasi menjadi salah satu kunci penanganan Covid-19 selain jaga jarak (physical distancing) dan cuci tangan pakai sabun.

“Kita harus berdamai dengan Corona dengan cara disiplin mematuhi imbauan pemerintah, termasuk mengenakan masker ini,” terang Najam.

Sebelumnya, hari Senin (11/05) kemarin Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat turun lapangan, melakukan edukasi dan sosialisasi kepada seluruh masyarakat agar menggunakan masker.

“Para pedagang dan pembeli wajib menggunakan masker, kalau tidak, pembeli tidak boleh masuk pasar, dan pedagang tidak boleh berdagang,” imbau Wagub Hj Sitti Rohmi.

Beberapa lokasi pembagian masker yang dikunjungi langsung Wagub antara lain, Pasar Perumnas, Pasar ACC Ampenan dan Pasar Kebon Roek juga Pasar lainnya.

Selain di Pasar, juga dilakukan pembagian di tempat-keramaian dengan melibatkan seluruh elemen OPD lingkup Provinsi NTB.

Seperti diketahui, Gubernur NTB pada akhir pekan telah mengeluarkan Instruksi Gubernur NTB tentang kewajiban Penggunaan Masker untuk Mencegah Penularan Covid-19.

Dalam Instruksi Gubernur Nomor 180/181/Kum tahun 2020 tersebut diterangkan bahwa dalam rangka mencegah penularan Covid-19 yang terus meningkat di NTB, diperlukan langkah-langkah bersama dari setiap warga masyarakat.

Instruksi Gubernur NTB kepada kepada seluruh Bupati dan Walikota di NTB tersebut agar para Kepala Daerah senantiasa mengingatkan warganya  tetap menggunakan masker, jika beraktivitas di luar rumah.

Beberapa poin penting untuk mencegah semakin menyebarnya Covid-19, diantaranya kewajiban pengelola fasilitas umum, pramuniaga, dan pedagang untuk menyediakan tempat cuci tangan dan atau hand sanitizer bagi konsumen.

Pengelola fasilitas umum, pramuniaga, dan pedagang agar tidak melayani pembeli/penumpang yang tidak menggunakan masker.

Poin penting lainnya dari Instruksi Gubernur ini yaitu TNI/Polri dan Sat Pol PP melakukan pengawasan dan memberikan sanksi menutup fasilitas umum jika pemilik tidak melakukan beberapa ketentuan di atas tersebut.

AYA/HmsNTB

 




Bagikan Mainan Sambil Sosialisasi, Cara MTB, Pemuda NW dan Mi6 Peduli Anak di Masa Pandemi

Penyaluran paket bantuan tim juga memberikan edukasi dan sosialisasi pada anak-anak tentang bahaya corona. Hal ini perlu dilakukan agar anak-anak paham dan mau menuruti anjuran diam di rumah

lombokjournal.com —

MATARAM    ;    Lembaga Kajian Sosial Politik, M16 bersama Muhammad Taufik Budiman (MTB), dan Pemuda NW NTB, membagikan mainan,  makanan ringan dan nasi bebek lebuy dari Dasker  Resto kepada puluhan anak terdampak pandemi Covid-19 di Lombok Barat, Selasa sore (12/05/20).

Penyerahan paket mainan anak dilakukan di Rumah Makan Resto Dasker, Desa Mesanggok , Gerung , Kabupaten. Lombok Barat.

Sebelum dibagikan mainan, puluhan anak-anak ini mendapatkan sosialisasi berupa nasihat-nasihat agar mereka tidak terlalu sering bermain di luar rumah, dan lebih sering berada di rumah saja selama pandemi corona ini.

Moh. Taufik Budiman ( MTB )  mengatakan, bantuan berupa paket mainan anak ini berupa monopoli, ular tangga, puzzle, bola bekel, dan kartu mainan.

“Yang kami bagikan ini berupa mainan yang mengasah otak dan memancing daya berpikir anak-anak,” kata Taufik Budiman.

MTB  menjelaskan, selain penyaluran paket bantuan tim juga memberikan edukasi dan sosialisasi pada anak-anak tentang bahaya corona. Hal ini perlu dilakukan agar anak-anak paham dan mau menuruti anjuran diam di rumah.

“Ini sebagai bentuk inisiasi untuk program psiko-sosial terhadap anak-anak NTB yang juga terdampak pandemi corona. Terutama para anak-anak yang berasal dari keluarga miskin dan kurang mampu,” tandasnya.

Disadari, dampak pandemi yang membuat kehidupan sosial yang lazim sudah berubah dan tidak seperti keadaan normal. Di mana saat ini pembatasan sosial dilakukan untuk mencegah penyebaran corona.

Direktiur Mi6 , Bambang Mei Finarwanto, SH yang akrab disapa didu mengatakan wabah Covid 19 ini,  bukan saja berdampak pada para orang tua, kondisi ini juga dirasa berdampak bagi anak-anak.

Mereka juga harus melakukan pembatasan untuk tidak sering bermain di luar rumah.

“Kondisi ini tentu juga berdampak pada psikis anak-anak, dan berbagi mainan ini diharapkan bisa mengurangi tingkat stress dan tekanan psikologi bagi anak-anak yang juga terpaksa bermain di rumah,” katanya.

Ketua Pemuda NW  NTB, Zainul Pahmi menambahkan, paket bantuan yang akan disalurkan berupa permainan monopoli, ular tangga, puzzle, kartu remi dan semacamnya.

Jenis-jenis permainan yang membutuhkan konsentrasi anak-anak, sehingga selain bermain mereka juga bisa sambil belajar strategis dalam memutuskan sesuatu.

Pahmi mengatakan, bagi anak-anak kalangan keluarga mampu tentu mainan serupa itu hanya mainan murahan. Tetapi bagi anak-anak dari kalangan keluarga miskin dan kurang mampu tentu menjadi berbeda.

“Jadi kita ingin menginisiasi kepedulian pada anak-anak dengan program psikososial semacam ini,” ungkapnya .

Berbeda dengan trauma healing, program psiko-sosial ini dilakukan lebih kepada agar anak-anak juga mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap diam di rumah, namun dari aspek psikis mereka tidak merasa tertekan.

Kegiatan pembagian mainan anak-anak diselingi dengan pembagian aneka  makanan ringan ( snack ) donasi Pemuda NW NTB dan  makanan kotak bebek lebuy dari Dasker Resto untuk berbuka puasa bagi anak dan para orangtua yang mendampingi.

Sementara itu darmi , orang tua mendampingi anak menerima bantuan mainan mengatakan senang dengan adanya bakti sosial yang dilakukan MTB , Pemuda NW NTB dan Mi6.

“Saya mengucapkan terima kasih atas sumbangan mainan untuk anak anak agar mereka tetap krasan tinggal dirumah ditengah wabah covid 19 ini,” katanya.

Novian Hadi yang datang bersama dua puterinya menyatakan salut terhadap bakti sosial ini. Dia berharap inisiatif MTB, Pemuda NW NTB dan Mi6 bisa menjadi pemantik pihak lain utk berempati hal yang sama.

Me




JPS Gemilang Akan Ciptakan Ekosistem Perekonomian Baru di NTB

JPS Gemilang adalah sebuah pesan pemberdayaan IKM dan UMKM di Provinsi NTB. Jangan sampai IKM di dalam daerah tidak merasakan manfaatnya

MATARAM.lombokjournal.com  – Salah satu fokus Pemprov NTB saat ini yaitu penyiapan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang tahap II untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 bagi masyarakat NTB.

Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi warga yang tidak mampu dan terdampak, namun JPS Gemilang terbukti menggairahkan kembali ekonomi di sektor Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah menggelar rapat Pemantapan untuk JPS Gemilang Tahap II bertempat di Ruang Rapat Utama Setda Provinsi NTB, Selasa (12/05/20).

Rapat kali ini dengan menghadirkan seluruh Kepala OPD dan stakeholder/mitra terkait seperti PT.GNE dan Bulog.

Mengawali rapat, Gubernur menyampaikan, pelaksanaan JPS Gemilang tahap II harus lebih baik dari tahap pertama.

Khususnya masalah data dan produk yang diberikan kepada masyarakat.

“Pemantapan JPS kali ini kita fokus agenda utama yaitu Pemantapan Data penerima dan Produk JPS Gemilang. Data harus relatif lebih baik, pastikan data kita valid dan penerima tepat sasaran” jelas Gubernur Zul.

Untuk produknya, Gubenur Zul minta  semua produk yang disalurkan adalah produk lokal.

Gubernur Zul menegaskan, JPS Gemilang adalah sebuah pesan, bukan hanya program semata.

Pesan yang dimaksud adalah pemberdayaan IKM dan UMKM di Provinsi NTB. Jangan sampai IKM di dalam daerah tidak merasakan manfaatnya.

“Jangan sampai karena kita memberikan bantuan dan mengejar volume besar, kita menggunakan pabrikan dan IKM kita tidak diberdayakan. IKM kita mampu. Kita memberdayakan IKM betul-betul serius, kita maksimalkan IKM agar Insyaallah ekonomi kita di NTB bisa lebih berdaya” lanjut gubernur.

Dikatakan, para kepala daerah di NTB juga sangat bersemangat dalam program mendukung JPS Gemilang ini. Hal ini dikarenakan seluruh IKM dan UMKM yang terlibat berasal dari seluruh kabupaten/kota Di NTB.

“Para Bupati dan Walikota setelah tahu pesan program ini, semuanya sangat setuju dan bersemangat” ucap mantan Anggota DPR RI tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur bersama seluruh peserta rapat turut merumuskan pola terbaik untuk JPS Gemilang, termasuk pola pengumpulan hasil produksi IKM. Dimana pada tahap ke II ini, JPS Gemilang akan lebih efektif.

Terdapat sebanyak 362 IKM/UMKM yang terlibat. Dan setiap kabupaten/kota memiliki IKM yang berbeda-beda sehingga akan saling menutupi dengan nilai yang sama.

“Mudah-mudahan bukan saja produk yang delivered kepada masyarakat. Namun mindset ini juga tersampaikan. Peta industrialisasi kita di NTB mulai terlihat, dari sini bisa kita buatkan roadmap industrialisasi di seluruh kab/kota.” tambahnya.

Di akhir rapat, Gubernur Zul optimis bahwa JPS Gemilang akan mampu membuka dan menciptakan ekosistem baru dalam perekonomian di NTB.

“Semoga program ini bisa betul-betul sesuai, sehingga ada _sense of belonging-nya. Setelah pandemi ini berlalu, maka ekosistem ekonomi baru akan terbentuk dan menjadi cikal bakal di kabupaten/kota. Menjadi vendor-vendor di BUMDes. Para IKM ini akan punya kekuatan dan betul-betul berdaya” tutupnya.

Sebelumnya, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTB Ir. H Ridwan Syah, M.Sc, MM, MTP menyampaikan, Pemerintah Provinsi akan menaikkan jumlah kuota penerima JPS Gemilang.

“Akan ada penambahan data penerima di tahap II ini dari 105.000 penerima menjadi 125.000 penerima.”jelas Ridwan Syah.

Jumlah kuota akan dilakukan veluasi dan dikirim ke desa di setiap kabupaten/kota.

“Disanalah boleh menambahkan, boleh mengurangi sesuai kriteria yang ada. Kemudian data penerima harus di tandatangani dan di SK kan sehingga jelas dan terbuka.” tambahnya

Terkait produk JPS Gemilang, Ridwan Syah menyampaikan bahwa distribusi JPS kali ini akan lebih ketat dari sebelumnya. Produk yang digunakan juga seluruhnya merupakan produk lokal.

“Kita tidak akan mengirim barang-barang yang tidak awet. Telur di ganti abon dan ikan kering. Setelah barangnya lengkap, baru kita akan bagikan ke masyarakat” jelasnya.

Dengan Program JPS Gemilang, masyarakat tidak saja terbantu, namun lebih dari itu. Pemerintah Provinsi NTB sedang mengirim pesan bahwa setelah pandemi ini berlalu, maka IKM sudah berdaya.

Dan di provinsi NTB sudah punya ekosistem baru dalam menyerap dan menyalurkan produk-produk IKM ke masyarakat.

AYA/HmsNTB




Gugus Tugas KLU Lakukan Layanan Medis dan Salurkan Bantuan

KLU.lombokjournal.com —  Dalam upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) di Kabupaten Lombok Utara, telah dilakukan kegiatan-kegiatan penanganan medis.

Koordinator Bidang Kehumasan/Juru Bicara   Covid-19 KLU, Evi Winarni, M.Si menjelaskan pada wartawan saat jumpa pers secara daring, bertajuk ‘Perkembangan Penanganan COVID-19 di KLU’, tenang pelaksanaan rangkaian kegiatan pelayanan medis sepekan sebelumnya, Selasa (12/05/20)..

Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Coronavirus Disease Covid-19 Kabupaten Lombok Utara, melakukan pelayanan media di dua lokasi, yaitu RSUD Tanjung dan Unit Layanan Karantina.

Dalam pelayanan medis itu ketentuannya; bagi pasien reaktif dan positif Covid-19 disertai dengan penyakit penyerta yang didiagnosis memberatkan , anak-anak, bayi, dan lansia ditempatkan di ruang isolasi biasa RSUD Tanjung.

“Dan bagi pasien reaktif dan positif Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala penyakit penyerta, serta tidak termasuk bayi, anak-anak dan lansia, di tempatkan di Unit Layanan Karantina,” jelas Evi.

Dijelaskan, pasien yang berada di Ruang Isolasi Sentral RSUD Tanjung itu meliputi 12 orang reaktif ditempatkan di ruang isolasi biasa dengan kondisi berangsur membaik.

Pasien reaktif itu tediri dari 2 orang bayi berusia 1,5 bulan dan 7 bulan, dan 4 orang anak-anak masing-masing berusia 5 th hingga 10 th.

Selain itu, terdapat 2 orang lansia berusia 56 th dan 60 th, dan lainnya adalah ibu dari bayi berumur dibawah 50 th.

“Juga  4 orang pasien laki-laki positif Covid-19 dengan umur diatas 50 tahun berada di Ruang Isolasi Sentral RSUD Tanjung dengan kondisi yang berangsur membaik,’ jelas Evi.

Sejumlah 28 pasien berada di Unit Layanan Karantina terdiri dari 16 orang reaktif dengan kondisi baik, telah dilakukan Swab ulangan I dan masih menunggu hasil.

Dan sebanyak 12 orang positif dengan kondisi baik dan tidak memiliki penyakit penyerta, 11 orang di antaranya, dan 1 orang sisanya menunggu hasil Swab ulangan I.

Juru Bicara  Covid-19 KLU itu menjelaskan  perkembangan penanganan Covid-19 per tanggal 11 Mei  di KLU;  ODP (Orang Dalam Pemantauan) : 285 orang (isolasi mandiri),  OTG (Orang Tanpa Gejala) : 356 orang (isolasi mandiri),  PDP (Pasien Dalam Pengawasan) : 25 orang (isolasi mandiri)

Hingga jumpa pers hari Selasa (12/05) terdpat pasien  positif Convid-19 sebanyak 17 orang,  yang dinyatakan sembuh 1 orang.

Pada tanggal 8 Mei 2020 telah dilakukan RDT disemua kecamatan, dengan rincian; di Kecamatan Pemenang sejumlah 145 orang dengan hasil nonreaktif, di Kecamatan Tanjung sejumlah 18 orang dengan hasil nonreaktif.

Dan di Kecamatan Gangga sejumlah 37 orang yang terdiri dari 34 orang tahanan polres dan 3 orang lainnya anggota Polres Lombok Utara dengan hasil nonreaktif, di Kecamatan Kayangan sejumlah 150 orang dengan hasil nonreaktif.

Dan di Kecamatan Bayan sejumlah 300 orang, dengan hasil 16 orang reaktif, dan saat ini sudah ditangani di Unit Layanan Karantina.

Total RDT yang telah dilakukan dari tanggal 11 April – 8 Mei terhadap 1.103 orang, dengan hasil 107 diantaranya reaktif dan sudah ditangani. Sisa RDT yang tersedia di Dikes saat ini sejumlah 337 test.

Bantuan warga terdampak

Pemberian sembako kepada warga yang kurang mampu atau terdampak Covid-19 di Dusun Dasan Baro oleh Polres Lombok Utara.

Sedangkan pemberikan sembako  oleh Bupati Najmul Akhyar ditujukan kepada PKM Tanjung, warga Desa Teniga dan Desa Medana. Sedang pihak Dinas Sosial memberikan 136 paket sembako kepada keluarga pasien yang reaktif dan positif.

Pemda Lombok Utara juga menyalurkan bantuan yang bersumber dari lembaga maupun instansi swasta, seperti pemberian sembako berupa mie instan dan beras kepada warga di Desa Jenggala, Tanjung, Sesait dan Karang Bajo dari Kapolda NTB.

Layanan terhadap pasien positif Covid-19 dan ODP reaktif rapid pada Unit Layanan Karantina di Laboraturium secara teratur dan mulai layanan medis, layanan tempat, maupun layanan kuliner bagi yang terdampak Covid-19.

BACA JUGA;   Penanganan COVID-19 di KLU, Gugus Tugas Jelaskan Pelaksanaan Kegiatan Berkala

Evi juga menjelaskan,  tanggal 11 Mei , Baznas memberikan bantuan uang tunai masing-masing Rp. 150.000,- kepada 1.250 orang berjumlah Rp. 187.500.000,- di 5 desa.

Rincian penerima bantuan itu, yaitu  di Gili Indah sebanyak 250 orang, di Tanjung sebanyak 250 orang, di Rempek sebanyaj 250 orang, di Sesait  sebanyak 250 orang, serta di Sukadana sebanyak 250 orang.

Evi Minarni menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi bagi kemanusiaan.

“Bersama mencegah Covid-19 KLU dengan tetap bekerja profesional dan tangguh untuk kemanusiaan. Mari cegah penyakitnya, tidak membenci penderitanya.”ungkap Evi.

Rr/HumasproKLU