UPDATE : Hari Selasa, 19 Mei,  Bertambah 18 Pasien Positif Covid-19,  Pasien Sembuh 8 Orang

Dengan adanya tambahan positif baru ini, menunjukkan bahwa daerah kita belum bebas dari penularan Covid-19

MATARAM.lombokjournal..com — Laboratorium RSUD Provinsi NTB, Laboratorium RS Unram, dan Laboratorium Genetik Sumbawa Technopark mengkonfirmasi  adanya tambahan 3 pasien  positif Covid-19, dan yang dinyatakan sembuh 4 pasien.

Dalam press release hari Selasa (19/05/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat,  Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak  230 sampel swab dengan hasil 194 sampel negatif, dan 18 sampel positif ulangan serta 18  sampel kasus baru positif Covid-19

Menurut Lalu Gita, patut bersyukur jumlah sembuh baru masih menjadi trend baik penanganan Covid-19 di NTB.

Lalu Gita Ariadi

“Namun demikian, hari ini juga terdapat 18 tambahan kasus positif baru, sehingga ini menjadi peringatan penting bagi kita semua bahwa kita tidak boleh lengah,” katanya..

Pasien positif baru masih terus terjadi, terlebih pada daerah dengan status trasmisi lokal.

“Adanya tambahan positif baru ini, menunjukkan bahwa daerah kita belum bebas dari penularan Covid-19,” tegas Lalu Gita.

Adanya tambahan 18 kasus baru terkonfirmasi positif, 8 (delapan) tambahan sembuh baru, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah kasus positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari Selasa (19/05/20) sebanyak 392 orang.

Rinciannya 244 orang sudah sembuh, 7 (tujuh) meninggal dunia, serta 141 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

Petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.

Hal it uterus dilakukan untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19,

18 PASIEN POSITIF COVID-19, PASIEN SEMBUH 8 ORANG

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 375, an. Tn. M, laki-laki, usia 66 tahun, penduduk Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  2. Pasien nomor 376, an. Tn. S, laki-laki, usia 37 tahun, penduduk Kelurahan Babakan, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 358. Saat ini menjalani karantina terpusat Kota Mataram dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 377, an. By. MB, laki-laki, usia 3 bulan, penduduk Kelurahan Ampenan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 181. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  4. Pasien nomor 378, an. An. IA, laki-laki, usia 18 tahun, penduduk Desa Batu Layar, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Magetan Jawa Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  5. Pasien nomor 379, an. Tn. A, laki-laki, usia 20 tahun, penduduk Desa Batu Layar, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Magetan Jawa Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  6. Pasien nomor 380, an. Tn. AM, laki-laki, usia 21 tahun, penduduk Desa Batu Layar, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Magetan Jawa Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  7. Pasien nomor 381, an. Tn. S, laki-laki, usia 22 tahun, penduduk Desa Batu Layar, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Magetan Jawa Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  8. Pasien nomor 382, an. An. MR, laki-laki, usia 18 tahun, penduduk Desa Batu Layar, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Magetan Jawa Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  9. Pasien nomor 383, an. Ny. D, perempuan, usia 56 tahun, penduduk Desa Meninting, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  10. Pasien nomor 384, an. Ny. I, perempuan, usia 42 tahun, penduduk Desa Beru, Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 350. Saat ini menjalani karantina di Kabupaten Sumbawa Barat dengan kondisi baik;
  11. Pasien nomor 385, an. Tn. S, laki-laki, usia 44 tahun, penduduk Desa Beru, Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 350. Saat ini menjalani karantina di Kabupaten Sumbawa Barat dengan kondisi baik;
  12. Pasien nomor 386, an. An. M, perempuan, usia 14 tahun, penduduk Desa Beru, Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 350. Saat ini menjalani karantina di Kabupaten Sumbawa Barat dengan kondisi baik;
  13. Pasien nomor 387, an. Tn. K, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSJ Mutiara Sukma dengan kondisi baik;
  14. Pasien nomor 388, an. An. MS, laki-laki, usia 18 tahun, penduduk Desa Rakam, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSJ Mutiara Sukma dengan kondisi baik;
  15. Pasien nomor 389, an. Ny. N, perempuan, usia 46 tahun, penduduk Desa Rumbuk, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  16. Pasien nomor 390, an. Ny. EI, perempuan, usia 52 tahun, penduduk Kelurahan Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan  orang sakit Covid-19 tidak ada. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  17. Pasien nomor 391, an. Ny. DWY, perempuan, usia 46 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  18. Pasien nomor 392, an. Ny. DEH, perempuan, usia 47 tahun, penduduk Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik.

Hari Selasa (19/05) juga terdapat penambahan 8 (delapan) orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :

  1. Pasien nomor 50, an. Ny. BSD, perempuan, usia 36 tahun, penduduk Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram;
  2. Pasien nomor 51, an. Tn. LEP, laki-laki, usia 33 tahun, penduduk Kelurahan Brangbiji, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa;
  3. Pasien nomor 101, an. Tn. KM, laki-laki, usia 22 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  4. Pasien nomor 117, an. Tn. HAG, laki-laki, usia 51 tahun, penduduk Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat;
  5. Pasien nomor 257, an. An. AA, laki-laki, usia 16 tahun, penduduk Desa Barebali, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah;
  6. Pasien nomor 287, an. Ny. SIN, perempuan, usia 59 tahun, penduduk Desa Senteluk, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat;
  7. Pasien nomor 289, an. An. MYS, laki-laki, usia 14 tahun, penduduk Desa Senteluk, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat;
  8. Pasien nomor 292, an. Tn. W, laki-laki, usia 25 tahun, penduduk Kelurahan Panjisari, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah.

Sekda NTB sebagai Ketua Pelaksana Harrian Gugus Tugas NTB menegaskan, agar masyarakat tetap disiplin menerapkan  protokol pencegahan Covid-19.

“Dan mengikuti seluruh anjuran dan himbauan pemerintah, tetap tinggal di rumah, memakai masker jika keluar rumah dan menghindari kerumunan, physical distancing minimal dua meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir,” tegasnya.

AYA/Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB  di nomor 0818 0211 8119.




Imbauan Sholat Idul Fitri di Rumah, Ini Penjelasan Gubernur Zul

Menurut Gubernur, imbauan sholat Idul Fitri di rumah, harus dibarengi dengan keseriusan semua pihak untuk tak membiarkan keramaian di pusat perbelanjaan dan pusat keramaian lainnya

MATARAM.lombokjournal.com —  Surat Keputusan Bersama (SKB) diterbitkan yang mengijikan pelaksanaan sholat Idul Fitri 1 Syawal 1441, khususnya di wilayah yang bebas Covid-19.

Namun SKB tersebut akahirnya dicabut gubernur. Gubernur Zulkieflimansyah, yang mengaku tidak ingin membuka peluang penyeberan Covid-19 baru. Apalagi saat ini kondisi pasien positif sudah banyak yang sembuh.

Menurut Gubernur Zul, hal itu dilakukan karena adanya arahan dari Pemerintah Pusat. Jangan sampai kita yang mulai landau, kemudian ada gelombang kedua yang lebih besar.

“ Bayangkan kemarin satu klaster kita menyelesaikan apalagi kalau kerumunan banyak. Jadi kami mentaati apa yang diputuskan oleh Pusat, dan menghimbau dengan sangat mohon sebaiknya kita sholat Idul Fitri di rumah aja,” ungkap Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah di Mataram saat ditemui usai rapat pimpinan, Selasa (19/05/20).

Gubernur Zul juga berharap, SKB yang telah disepakati bersama dengan Ormas NU, Muhammadiyah dan NW agar juga disosialisasikan kepada masyarakat, agar betul betul dipahami bahwa saat ini masyarakat perlu menjauh dari keramaian.

“Pemerintah tidak mau ambil resiko jangan sampai eforia kita merayakan lebaran akhirnya kita lama pulihnya mendingan kita sabar sebentar mudahan pandemi ini  tidak tiap tahun. Sabar sebentar untuk yang lebih baik kedepan,” jelasnya.

Gubernur Zul  tidak menampik dirinya memahami kerinduan masyarakat untuk kembali beribadah dan merayakan lebaran secara normal.

Namun, Covid-19 telah melahirkan kendala dan membatasi banyak aktivitas. Kendala ini  tidak hanya dirasakan warga NTB sendirian. Karena itu, Pemprov NTB minta seluruh kabupaten/kota untuk mengimbau seluruh masyarakat untuk sHOalat Idul fitri di rumah saja.

Ia berharap, apa yang telah diputuskan hari ini bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah kabupaten/kota di NTB.

Menurut Gubernur, imbauan salat Idul Fitri di rumah, harus dibarengi dengan keseriusan semua pihak untuk tak membiarkan keramaian di pusat perbelanjaan dan pusat keramaian lainnya.

“Sekali lagi, jangan sampai masyarakat bertanya-tanya, kenapa Mall dibuka dan ramai, sedangkan masjid kelihatan di tekan, kedua tempat ini harus kita tegaskan bersama,” ungkapnya.

Gubernur juga menegaskan imbauan menjauh dari keramaian bukan saja hanya untuk shoat Idul Fitri, tapi juga kerumunan lain di pertokoan dan mall mall besar.

Pemrov sendiri bahkan juga sudah memutuskan menutup sementara yang memungkinkan tumbuhnya keramain seperti pusat perbelanjaan.

“Kita persuasif dulu demi kebaikan bersama,” kata Gubernur Zul.

AYA




 Perhatian Kepada Anak Yatim Tak Boleh Berkurang

Hj. Niken juga memasangkan langsung masker kepada anak-anak Panti Asuhan yang belum menggunakan masker

MATARAM.lombokjournal.com – Ketua Umum Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengatakan, dalam masa pandemi Covid-19 ini perhatian kepada anak yatim  tidak boleh berkurang.

Dan ia berhaap kunjunganya itu tidak menjadi kunjungan pertama tapi sewaktu-waktu akan mampir lagi ke Panti Asuhan.

“Jangan segan-segan menegur dan menyapa Bunda ya, Insyallah apa yang kita kerjakan mendapat berkah dan ridho dari Allah SWT,” kata Hj Niken saat .menyerahkan bantuan sosial berupa paket sembako dari PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), kepada empat Panti Asuhan di Kecamatan Narmada, Selasa (19/05/20).

Empat Panti Asuhan penerima bantuan sosial itu, yaitu Panti Asuhan Al-Ikhlas, Lembuak Narmada, Panti Asuhan Nurul Hikmah, Langko Duman, Panti Asuhan Asy Syifa, Tanak Tepong Presak Narmada, Panti Asuhan Qur’aniyah Batu Kuta Narmada.

Salah satu dari keempat Panti Asuhan yang diserahkan langsung Ketua Umum LKKS NTB adalah Panti Asuhan Al-Ikhlas, Lembuak Narmada.

Pada penyerahan tersebut, Hj. Niken sempat langsung memasangkan masker kepada anak-anak Panti Asuhan yang belum menggunakan masker.

Hj Niken mengucapkan terimakasih kepada PT. AMNT yang tetap mengulurkan tangan, berbagi di bulan suci Ramadhan ini.

Diunkapkan, adanya musibah ini seluruh dunia mengalami banyak perubahan dan mengalami efek begitu beragam. Hal ini mempengaruhi banyak hal di kehidupan kita.

Dikatakan, anak-anak di Panti Asuhan diharapkan lebih memperhatikan kebersihan. Yakni dengan selalu mencuci tangan pakai sabun, dan menggunakan masker ketika berada di luar rumah. Tentu jangan lupa, menjaga jarak,

Sebab, banyak orang sakit yang tidak terlihat gejalanya.

Motivasi anak-anak

Kepala Panti Asuhan Al-Ikhlas, H. Muhammad Nur Samak menyampaikan rasa syukur dan terimakasihnya atas kehadiran Ketua Umum LKKS NTB beserta rombongan.

Tiap kondisi panti di Narmada memiliki kondisi yang berbeda-beda.

“Semoga kehadiran bapak ibu ini diberikan keberkahan oleh Allah SWT terlebih ini dalam bulan suci Ramadhan, dan ini dapat memberikan motivasi kepada anak-anak kami dimasa mendatang,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Zulkifli Fajariadi selaku Superintendent Public Affair PT. AMNT mengatakan, ada sekitar 1000 box paket yang akan dibagikan secara bertahap oleh PT. AMNT.

“Kami bersyukur dapat ikut berbagi kepada masyarakat di NTB dan di Lombok. Dalam situasi ini kami ingin tetap berbagi, hal yang sama kami salurkan untuk wilayah Sumbawa dan Sumbawa Barat,” tuturnya.

AYA/bw/HmsNTB




Kehumasan NTB Menghadirkan “The New Public Relations”

The Good news is a good news, jadi berita yang baik adalah sesuatu yang baik, bukan seperti dulu bad news is a good news. Masyarakat bisa melakukan cek dan ricek kebenarannya. Ini adalah salah satu girah kita bersama.

MATARAM.lombokjournal.com — Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) menginisiasi diskusi terbuka untuk umum yang bisa disaksikan secara daring, Senin (18/05/20).

Dialog daring dilangsungkan di aplikasi Zoom dan dapat disaksikan di platform lain seperti Facebook dan YouTube., dengan tema “Memahami Konten Media di Tengah Covid-19”.

Narasumber dalam diskusi daring itu  antara lain, Ketua NU NTB, Prof. TGH. Masnus Tahir, Sekretaris Daerah NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, Kepala Dinas Kominfotik NTB I Gede Putu Aryadi, Karo Humas dan Protokol NTB, Najamuddin Amy, Ketua KPID NTB, Yusron Saudi, Ketua LTN NU NTB, Suaeb Qury, Sumiarto dari Inewstv, dan dimoderatori oleh M. Baihaqi Alkawy.

Dialog diawali dengan pandangan Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. Lalu Gita Ariyadi tentang peran media di masa pandemi Covid-19.

Konten media

“Media sebagai ujung tombak saluran infomasi dari negara kepada masyarakat. Namun tetap perlu dievaluasi, apa saja konten media yang dikomsumsi masyarakat NTB. Konten yang diberikan harus sesuai data dan akurat. Karena media dapat memengaruhi persepsi masyarakat,” jelas Sekda NTB.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB, Najamuddin Amy, S.Sos, MM menyampaikan bahwa masa pandemi Covid-19 membuat pers berada dalam paradigma baru, yaitu the new public relations.

“Kita dihadapkan pada dunia saat ini adalah dunia yang tidak pasti. Kita harus segera sadar, kita harus segera menghadirkan the new public relations. Dimana the Good news is a good news, jadi berita yang baik adalah sesuatu yang baik. Tidak seperti dulu dimana bad news is a good news. Masyarakat bisa melakukan cek dan ricek kebenarannya. Ini adalah salah satu girah kita bersama” jelas Najam

Pada kesempatan tersebut, Najamuddin menyampaikan bahwa di saat pandemi ini, Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB memiliki beberapa hal yang terus di gesa untuk pelayanan informasi.

“Konten-konten dalam akun media sosial Humas Protokol NTB yang selalu kami tampilkan, merupakan the new public relations,” jelas Bang Najam, sapaan akrab Karo Humas Protokol.

“Ada 4 jenis konten yang kami gesa antara lain. Konten edukatif, yaitu konten yang mencerdaskan dan memberikan informasi bermanfaat. Konten promotif, yang bersifat menyampaikan ikhtiar-ikhtiar penanganan Covid-19, promosi kesehatan, progres UMKM, dan program-program penanganan Covid-19 yang dikombinasikan industrialiasasi, zero waste, TDC di desa-desa,” ujarnya.

Melanjutkan paparannya, Bang Najam menjelaskan konten inspiratif dan motivasi yang selama ini menghiasi akun sosial media Humas dan Protokol NTB.

“Yang ketiga adalah Konten inspiratif, berisi kisah-kisah kesembuhan, yang mungkin kita anggap selama ini adalah pencitraan namun sesungguhnya itu adalah kondisi rill di NTB. Bapak Gubernur adalah inspirator bagi OPD dan warga NTB, beliau mengajak IKM DAN UMKM bangkit di masa pandemi, memberi contoh dengan keteladanan dan  tindakan,” lanjut Najam.

Kemudian Najam menjelaskan  yang ke empat, adalah motivasi. Dicontohkan, Bu Wagub tiada henti-hentinya menggugah kesadaran warga NTB, menyampaikan terus menerus agar warga mau mengikuti imbauan pemerintah untuk diam di rumah, menggunakan masker dan menjaga kesehatan.

“Juga ada konten-konten motivasi seperti lagu Bima, Sumbawa dan Nas Daily content creator dari Palestina. Kami ingin memberikan inspirasi motivasi, bahwa selalu ada kebaikan setelah bencana yang kita hadapi,” jelas Najam.

Membedah media sosial

Bang Najam menjelaskan tentang Public Relations Comand Centre (PRCC) yang secara berkala mengeluarkan data analitik dari berbagai media di NTB.

“Kami punya PRCC, yang setiap pekan membedah komentar-komentar di 3 platform, yaitu Facebook, Instagram dan Twitter. kami melihat isu-isu apa yang berkembang sehingga mampu mengeluarkan rekomendasi untuk formulasi kebijakan,” ujar bang Najam.

Contohnya minggu lalu, bagaimana kesungguhan Pemerintah membangkitkan UMKM kita, lalu bagaimana respon netizen tentang gerakan maskerisasi.

“Ternyata sangat positif di masyarakat,” kata Bang Najam.

Bang Najam menutup paparannya sambil mengapresiasi seluruh insan pers di NTB.

“Kami di Biro Humas dan protokol sangat mengapresiasi rekan-rekan dari media cetak, media online, Pegiat sosial media yang telah bersama – sama menjadi pilar demokrasi dan mengawal kebijakan pemerintah untuk NTB yang lebih baik,” katanya.

AYA/aff/HmsNTB




Bupati Najmul; Tim Satgas Covid-19 KLU Mengacu Keputusan Pusat

Terkait pelaksanaan Sholat Idhul Fitri, pemerintah mengacu pada rekomendasi MUI Pusat, masyarakat diperbolehkan melaksanakan Sholat Idhul Fitri terutama di daerah-daerah yang memang sejak awal aman dari wabah Covid-19

TANJUNG.lombokjournal.com –  Tim Satuan Gugus Tugas Corona Virus Disease 2019 KLU tidak bisa melakukan hal-hal yang bertentangan dengan keputusan pemerintah yang lebih tinggi. Demikian pula MUI juga harus mengacu pada keputusan MUI Provinsi dan MUI Pusat.

Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH  mengatakan itu saat  memimpin rapat evaluasi Tim Satuan Gugus Tugas Covid-19 KLU bersama MUI setempat serta para Koordinator Bidang, di Aula Kantor Bupati Lombok Utara (18/05/20).

“Ayo silakan cari solusi, misalkan saja memberikan rekomendasi yang berbeda dengan provinsi berdasarkan kondisi di tempat masing-masing,” katanya.

Bupat Najmul lantas memberi contoh, misalnya MUI Lombok Utara memberi rekomendasi berdasarkan penjelasan dari Dinas Kesehatan boleh melaksanakan salat Jum’at,

“Kemudian tidak ada persoalan di MUI Provinsi, ini bagus,” ujar Bupati Najmul. .

Dikatakan,  mungkin MUI bisa membicarakan hal itu karena berkaitan dengan ibadah. Tentu akan dilaksanakan apa pun yang menjadi rekomendasi MUI, berdasarkan pandangan Kepala Dinas Kesehatan.

“Sementara ini belum ada perubahan, karena yang dibahas oleh MUI kemarin hanya berkaitan dengan sholat Idhul Fitri dan pawai takbiran,” jelasnya.

Sholat Idhul Fitri

Saat bicara pada watawan, Bupati Najmul menjelaskan terkait pelaksanaan Sholat Idhul Fitri, pemerintah mengacu pada rekomendasi MUI Pusat, masyarakat diperbolehkan melaksanakan Sholat Idhul Fitri terutama di daerah-daerah yang memang sejak awal aman dari wabah Covid-19.

“Pelaksanaan Sholat Idhul Fitri perlu mematuhi dan melaksanakan protokol Covid-19 secara ketat, seperti mengenakan masker, bawa sajadah sendiri, cuci tangan sebelum masuk masjid (berwudhu), dan khatib mempercepat khutbahnya,” jelasnya. .

Terkait kegiatan silaturahmi di hari Idhul Fitri juga dibatasi. Saat ini kebiasaan salaman sambil berpelukan itu dibatasi, demi keselamatan bersama.

“Tempat hiburan seperti pantai, air terjun, kolam renang juga akan kita tutup, karena juga bagian dari rekomendasi,” kata Bupati.

Dalam rapat evaluasi itu Bupati H. Najmul Akhyar didampingi Kapolres Lombok Utara AKBP Fery Jaya Satriansyah SH, Sekretaris Daerah KLU Drs. H. Suardi, MH serta Danramil Tanjung, Kapten Inf. Zainul Fahri bersama MUI setempat serta para koordinator bidang.

Api




Ini Syarat Turun Kelas BPJS Kesehatan

Untuk perubahan turun kelas bisa dilakukan di aplikasi mobile JKN, kantor cabang BPJS Kesehatan, Mobile Customer Service (MCS), Mal Pelayanan Publik, dan BPJS Kesehatan Care Center 1500 400

lombokjournal.com —

JAKARTA   ;   Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, kenaikan iuran baru.

Sebelumnya dalam putusan pada 31 Maret 2020, Mahkamah Agung (MA) sudah membatalkan kenaikan iuran yang dibuat pemerintah pada 2019.

Kenaikan iuran itu diatur dalam Pasal 34 Perpres yang ditandatangani pada 5 Mei 2020.

Disebutkan tarif BPJS Kesehatan 2020, iuran BPJS Kesehatan 2020 bagi peserta segmen peserta mandiri yang meliputi;

  • Pekerja Bukan Penerima Uupah (PBPU) dan peserta Bukan Pekerja (BP) kelas I naik dari Rp 80.000 jadi Rp 150.000 per bulan.
  • Iuran peserta kelas II naik dari Rp 51.000 menjadi Rp 100.000 per bulan.
  • iuran peserta kelas III jadi Rp 42.000 per bulan dari sebelumnya Rp 25.500.

Iuran BPJS Kesehatan naik mulai 1 Juli 2020 (iuran BPJS 2020).

Demi selamatkan defisit BPJS Kesehatan, Direktur Utama BPJS Kesehatan  mengatakan, Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 yang salah satu ketentuannya mengatur mengenai besaran iuran akan membuat pembiayaan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) tidak defisit pada tahun 2020.

“Proyeksinya kalau nanti Perpres 64 ini berjalan, kita hampir tidak defisit. Kurang lebih bisa diseimbangkan antara cash in dan cash out,” kata Fachmi, Senin (14/05/20).

Fachmi menerangkan, BPJS Kesehatan menanggung tunggakan klaim ke rumah sakit untuk tahun anggaran 2019 yang dibebankan pada tahun 2020 sebesar Rp 15,5 triliun.

Dijelaskan, kewajiban pembayaran klaim tersebut perlahan-lahan telah dilunasi oleh BPJS Kesehatan kepada rumah sakit hingga tinggal menyisakan utang yang jatuh tempo sebesar Rp 4,8 triliun.

Dengan adanya subsidi pemerintah kepada peserta mandiri kelas III yang dibayarkan di muka kepada BPJS Kesehatan sebesar RP 3,1 triliun, utang jatuh tempo tersebut bisa segera diselesaikan.

Banyak peserta turun kelas

Imbas kenaikan tarif ini, mendorong banyak masyarakat untuk memilih turun kelas agar pembayaran iurannya bisa lebih ringan.

Bagaimana syarat turun kelas?

Dari keterangan resmi BPJS Kesehatan, Minggu (17/05/2020), dijelskan syarat turun kelas BPJS Kesehatan, yaitu;

  • Peserta membawa Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu peserta BPJS Kesehatan, Formulir perubahan data peserta yang bisa didapatkan di kantor cabang BPJS Kesehatan terdekat;
  • Peserta tidak menunggak iuran;
  • Peserta sudah terdaftar sebagai peserta selama 1 tahun;
  • Perubahan kelas harus diikuti seluruh anggota keluarga yang terdaftar;
  • Bagi peserta yang belum melakukan Autodebet rekening tabungan dilengkapi dengan fotokopi buku rekening tabungan BNI/BRI/Mandiri/BCA (dapat menggunakan rekening tabungan Kepala Keluarga/anggota keluarga dalam Kartu Keluarga/penanggung) dan formulir autodebet pembayaran iuran BPJS Kesehatan bermaterai Rp 6.000.

Untuk perubahan turun kelas bisa dilakukan di aplikasi mobile JKN, kantor cabang BPJS Kesehatan, Mobile Customer Service (MCS), Mal Pelayanan Publik, dan BPJS Kesehatan Care Center 1500 400

Sebelumya sudah naik

Sebelumnya, iuran peserta naik setelah pemerintah menerbitkan Perpres Nomor 75 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan. Namun kenaikan itu lalu dibatalkan MA Pada Oktober 2019.

Tarif baru ini berlaku pada 1 Januari 2020, Dalam Perpres tersebut, ada kenaikan untuk peserta mandiri untuk semua kelas, rinciannya Kelas I mengalami kenaikan menjadi Rp 160.000 dari sebelumnya Rp 80.000, lalu kelas II naik menjadi Rp 110.000 dari sebelumnya Rp 51.000, dan kelas III menjadi Rp 42.000 dari sebelumnya Rp 25.500.

Namun kenaikan tarif BPJS Kesehatan ini tak berlangsung lama. MA membatalkan kenaikan tarif setelah lembaga peradilan tertinggi ini mengabulkan judicial review Perpres Nomor 75 Tahun 2019 tentang Jaminan Kesehatan.

Dalam putusannya (BPJS batal naik), MA membatalkan kenaikan iuran BPJS per 1 Januari 2020.

Judicial review ini diajukan oleh Komunitas Pasien Cuci Darah (KPCDI) yang selama ini sangat bergantung pada BPJS Kesehatan.

Rr




Pemberdayaan UMKM Berlanjut, Tak Hanya Saat Wabah Covid-19

Program pemberdayaan UMKM di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam upaya menangani dampak wabah Covid-19 menjadi salah satu jalan untuk membangkitkan perekonomian masyarakat

MATARAM.lombokjournal.com —  Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menyampaikan, pemberdayaan UMKM lokal di Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak berhenti hanya sampai wabah Covid-19.

Namun program pemberdayaan UMKM lokal di NTB akan tetap berlanjut ke depan.

Menurut Gubernur Zul, Program JPS Gemilang akan terus berlanjut.Jika kita bisa berkembang dengan teknologi dan menghasilkan kualitas dan kuantitas lebih.

“Bukan hanya memenuhi kebutuhan NTB, bisa jadi kita dapat memenuhi kebutuhan kabupaten kota lain di luar NTB,” kata Gubernur Zul saat rapat bersama UMKM-UMKM di kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Senin (18/05/20).

Program pemberdayaan UMKM di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam upaya menangani dampak wabah Covid-19 menjadi salah satu jalan untuk membangkitkan perekonomian masyarakat.

Melalui program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang tahap II, UMKM ikan di NTB misalnya menyediakan produknya berupa ikan kering untuk menjadi salah satu item JPS Gemilang tahap II ini.

Dalam JPS tahap II, ikan kering dipilih sebagai pengganti telur karena ikan kering dapat bertahan lebih lama dan tidak mudah rusak.

Selain itu, ikan kering ini juga dapat membantu nelayan yang selama ini memiliki hasil tangkapan yang tinggi,  namun sering kali tersisa karena tidak habis terbeli.

Gubernur Zul mengakui, hal ini tidaklah gampang dilakukan, namun tujuannya bukan hanya sekedar mengadakan program JPS Gemilang dan mendistribusikannya, melainkan melaksanakan misi yang besar untuk kesejahteraan masyarakat.

“Memang kerjanya lebih rumit, namun tujuan kita bukan mengadakan ikan saja, tapi memberdayakan UMKM-UMKM kita untuk menjadi besar ke depan, semangat kita memberdayakan UMKM,” terang Doktor Zul.

Ia mengingatkan kepada stakeholder terkait, untuk berkomunikasi dengan dinas-dinas lain yang berada di kabupaten/kota untuk menghimpun UMKM-UMKM yang ada di sekitar lokasi untuk diberdayakan dalam pengadaan ikan kering ini.

JPS Gemilang ini dianggap sebagai program bersama dengan kabupaten/kota. Fungsi provinsi adalah koordinasi dari masing-masing Kabupeten/kota.

“Semua ikan kering itu sebisa mungkin dikumpulkan dari kabupaten kota sendiri, kalau kurang, baru provinsi yg mendatangkan dari kabupaten kota lain,” tuturnya.

Gubernur Zul berharap, program ini berjalan dengan baik agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi selama wabah Covid-19.

Ia meminta kepada seluruh UMKM-UMKM yang hadir untuk menjadi penyambung lidah pemerintah dalam menyampaikan pentingnya menerapkan protokol kesehatan di tengah Covid-19 ini.

Pemprov NTB akan melibatkan sebanyak 346 IKM dan UMKM untuk memasok barang-barang yang akan dijadikan paket sembako dan suplemen JPS Gemilang tahap II.

JPS Gemilang tahap II dalam bentuk paket sembako dan masker plus suplemen.

Bedanya,  pada tahap ini telur ditiadakan dan akan diganti dengan produk ikan kering. Dengan rincian paket untuk Pulau Lombok berupa 10 kg beras, 1 liter minyak kelapa, 1 ons abon ikan dan ikan kering.

Sedangkan paket sembako untuk Pulau Sumbawa berupa, 10 kg beras, 1 liter minyak goreng sawit, 1 ons abon ikan, produk ikan kering dan garam.

Paket masker dan suplemen berupa, dua buah masker non medis, susu kedelai, teh kelor/kopi, sabun cair/batang, dan minyak kayu putih.

AYA/HmsNTB




UPDATE : Hari Senin, 18 Mei,  Bertambah 3 Pasien Positif Covid-19, 4 Pasien Sembuh

Mari kita terus menjaga trend kesembuhan dan penurunan jumlah kasus Covid-19. Masyarakat sebagai garda terdepan tidak boleh lengah. Kita harus tetap waspada dan disiplin agar wabah ini segera berlalu,” kata Lalu Gita Ariadi

MATARAM.lombokjournal.com – Laboratorium RSUD Provinsi NTB, mengkonfirmasi  adanya tambahan 3 pasien  positif Covid-19, dan yang dinyatakan sembuh 4pasien.

Dalam press release hari Senin (18/05/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat,  Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak  89 sampel swab dengan hasil 79 sampel negatif, dan 7 (tujuh) sampel positif ulangan serta  3 (tiga) sampel kasus baru positif Covid-19.

Lalu Gita Ariadi

Adanya tambahan 3 (tiga) kasus baru terkonfirmasi positif, 4 (empat) tambahan sembuh baru, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari Senin (18/05/20) sebanyak 374 orang,.

Rinciannya 236 orang sudah sembuh, 7 (tujuh) meninggal dunia, serta 131 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

“Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif,” kata Lalu Gita.

3 PASIEN POSITIF COVID-19, 4 PASIEN SEMBUH

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 372, an. An. HK, laki-laki, usia 7 bulan, penduduk Desa Kateng, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Praya dengan kondisi baik;
  2. Pasien nomor 373, an. An. RA, laki-laki, usia 7 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan Barat, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 374, an. Tn. AN, laki-laki, usia 53 tahun, penduduk Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik.

Hari Senin (18/05) terdapat penambahan 4 (empat) orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :

  1. Pasien nomor 236, an. Tn. D, laki-laki, usia 58 tahun, penduduk Kelurahan Kebon Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  2. Pasien nomor 237, an. Ny. N, perempuan, usia 23 tahun, penduduk Kelurahan Kebon Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  3. Pasien nomor 305, an. An. AEP, perempuan, usia 1 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  4. Pasien nomor 313, an. Tn. IGEA, laki-laki, usia 19 tahun, penduduk Kelurahan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.

Sekda NTB sebagai Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas NTB, Lalu Gita Ariadi mengajak masyarakat tetap disiplin menerapkan  protokol pencegahan Covid19.

Ia mengajak masyarakat mengikuti seluruh anjuran dan himbauan pemerintah, tetap tinggal di rumah, memakai masker jika keluar rumah.

Dan menghindari kerumunan, physical distancing minimal dua meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.

“Mari kita terus menjaga trend kesembuhan dan penurunan jumlah kasus Covid-19. Masyarakat sebagai garda terdepan tidak boleh lengah. Kita harus tetap waspada dan disiplin agar wabah ini segera berlalu,” kata Lalu Gita Ariadi. .

Pemerintah mengapresiasi petugas kesehatan yang tanpa lelah memberikan pelayanan, baik pencegahan penyebaran Covid-19 di masyarakat maupun pelayanan pengobatan kepada pasien positif Covid-19 di rumah sakit.

AYA/Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB  di nomor 0818 0211 8119




Peserta KKN Tematik Diminta Berkontribusi Pada Penanganan Covid-19

Mahasiswa diharapkan mampu berkolaborasi dengan Satgas desa maupun kecamatan untuk membantu mambuat pemetaan kondisi masyarakat desa, baik yang terkait dengan ODP maupun PDP Covid-19

MATARAM.lombokjournal.com — Para mahasiswa Universitas Mataram (Unram) yang merupakan bagian Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh daerah, diharapkan bisa menjadi modal yang besar untuk menuntaskan pandemi Covid-19 ini.

Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan itu saat melepas KKN Tematik Tanggap Kebencanaan Unram Priode Mei – Agustus 2020 yang berlangsung secara daring, di Ruang Kerja Gubernur, Senin (18/05/20) memberikan motivasi agar peserta KKN tetap kreatif di tengah pandemi.

Gubernur Zulkieflimansyah

Mahasiswa Unram yang baru mulai melakukan KKN Tematik secara daring di tahun 2020,  diharapkan memiliki andil terhadap penanganan pandemi ini.

Gubernur Zul mengapreasiasi Unram atas kontribusi serta kerja kerasnya dalam membantu pemerintah menangani Covid-19.

“Fakultas Kedokteran kita di Unram, dengan SDMnya yang luar biasa mampu melakukan tes (swab) yang di provinsi lain belum bisa dilakukan,” ungkapnya.

Gubernur berharap agar kerjasama atau kolaborasi Unram dengan para pelaku industri atau IKM/UKM di Provinsi NTB dalam berbagai hal.

Begitu juga kolaborasi dibutuhkan dengan rumah sakit dan sekolah kesehatan lainnya untuk sama-sama memajukan Provinsi NTB.

Di Banyumulek Lombok Barat misalnya, Provinsi NTB memiliki Science Technology, Industrial Park (STIP). Dengan hadirnya lembaga tersebut Gubernur Zul  berharap para dosen dan juga mahasiwa  Unram dapat mengoptimalkannya untuk berbagai keperluan edukasi.

“Kalau Fakultas Teknik bisa menghasilkan prototipe dan pengusaha baru di bidang engineering, Insya Allah kita akan meng-upgrade kemampuan masyarakat kita untuk maju lebih baik di masa yang akan datang. Begitu juga dengan Prodi-Prodi yang lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, KKN yang dilaksanakan dalam kondisi yang tidak biasa ini dapat menjadi puncak pembelajaran yang tidak biasa.

Semua relasi kemanusiaan yang dipelajari akan lebih mudah dipraktekkan di desa-desa.

“Oleh karenanya berdayakan desa dan mudah-mudahan dengan kehadiran pemimpin masa depan NTB, Indonesia bahkan dunia ini, mampu menggairahkan desa di tengah kejenuhan masyarakat dengam hadirnya virus corona ini, menerangi banyak wajah dan menghadirkan banyak senyuman baru diantara masyarakat kita,” harap Gubernur Zul.

Rektor Universitas Mataram Prof. Dr. H. Lalu Husni menyampaikan ucapan terimakasih kepada Gubernur Zul yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan semangat kepada para mahasiswa yang akan mengikuti KKN.

Pelaksanaan KKN Tematik Tanggap Kebancanaan Covid-19 ini dilaksanakan di 32 desa dengan melibatkan 1.360 mahasiswa.

“KKN Tematik Tanggap Kebencanaan ini akan dilaksanakan secara daring. Mahasiswa akan melaksanakan KKN dari rumah masing-masing, untuk memberikan edukasi pencegahan Covid-19 kepada keluarga dan tetangga sekitar,” terangnya.

Mahasiswa diharapkan mampu berkolaborasi dengan Satgas desa maupun kecamatan untuk membantu mambuat pemetaan kondisi masyarakat desa, baik yang terkait dengan ODP maupun PDP Covid-19.

“Kami berharap kepada mahasiswa agar terus memacu semangat dan dapat melaksanakan KKN ini dengan sebaik-sebaiknya, berkoordinasi dengan pemerintahan daerah setempat, selalu menjalin komunikasi dengan dosen pembimbing dan yang terpenting adalah mentaati protokol kesehatan Covid-19,” tutupnya.

AYA/HmsNTB




KLU Perketat Protokol Covid-19, Jelang Idhul Fitri

Terkait pelaksanaan Sholat Idhul Fitri, MUI Kabupaten juga harus mengacu pada keputusan MUI Provinsi dan MUI Pusat

LOMBOK UTARA.lombokjournal.com – “Pelaksanaan Sholat Idhul Fitri perlu mematuhi dan melaksanakan protokol Covid-19 secara ketat, seperti mengenakan masker, bawa sajadah sendiri, cuci tangan sebelum masuk masjid (berwudhu), dan khatib mempercepat khutbahnya,” kata Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar saat memimpin rapat evaluasi terkait pelaksanaan kegiatan jelang Idhul Fitri, Senin (18/05/20).

Terkait pelaksanaan Sholat Idhul Fitri, Bupati Najmul menyebut rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, masyarakat yang diperbolehkan melaksanakan Sholat Idhul Fitri terutama di daerah-daerah yang memang sejak awal aman dari wabah Covid-19.

Adapun kegiatan silaturahmi juga dibatasi. Saat ini (sementara) salaman sambil berpelukan itu dibatasi, demi keselamatan bersama.

“Tempat hiburan seperti pantai, air terjun, kolam renang juga akan kita tutup, karena juga bagian dari rekomendasi,” katanya.

Dalam rapat evaluasi Tim Satuan Gugus Tugas Covid-19 KLU bersama MUI setempat serta para koordinator bidang itu, Bupati Najmul menyampaikan hal yang tidak bisa dilakukan oleh tim satuan gugus tugas Corona Virus Disease 2019,, adalah hal-hal yang bertentangan dengan keputusan pemerintah yang lebih tinggi.

Begitupun, terkait pelaksanaan sholat Idhul Fitri, MUI Kabupaten juga harus mengacu pada keputusan MUI Provinsi dan MUI Pusat.

“Ayo silakan cari solusi, misalkan saja memberikan rekomendasi yang berbeda dengan provinsi berdasarkan kondisi di tempat masing-masing,” katanya.

Bupati lantas memisalkan MUI Lombok Utara memberi rekomendasi berdasarkan penjelasan dari Dinas Kesehatan boleh melaksanakan salat Jum’at, kemudian tidak ada persoalan di MUI Provinsi, ini bagus,” ujar bupati.

Dituturkannya, mungkin MUI bisa membicarakan hal itu karena berkaitan dengan ibadah. Tentu dilaksanakan apapun yang menjadi rekomendasi MUI, berdasarkan pandangan kepala dinas kesehatan.

“Sementara ini belum ada perubahan, karena yang dibahas oleh MUI kemarin hanya berkaitan dengan sholat Idhul Fitri dan pawai takbiran,” jelas bupati.

Hadir dalam rapat evaluasi itu, Bupati Lombok Utara Dr H Najmul Akhyar SH MH, Kapolres Lombok Utara AKBP Fery Jaya Satriansyah SH, Sekretaris Daerah KLU Drs H Suardi MH, Danramil Tanjung Kapten Inf Zainul Fahri, Tim Satuan Gugus Tugas Covid-19 KLU serta MUI setempat.

Ast