Pandemi Covid-19; Momentum Bangkitnya Industrialisasi Di NTB

Gubernur NTB sering menyebut moment pandemi Covid-19 ini sebagai Blessing in disguise atau berkah tersembunyi

MATARAM.lombokjournal.com — Bencana global Pandemi Covid-19 yang tengah menghantui berbagai belahan dunia, justeru menjadi momentum menggeliatnya industrialisasi lokal di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Industrialisasi sendiri merupakan salah satu program unggulan NTB Gemilang di bawah kepemimpinan Gubernur Dr. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Sitti Rohmi Djalilah, yang diusung sejak awal kepemimpinannya tahun 2019.

Bang Zul, panggilan akrab Gubernur NTB sering menyebut moment pandemi Covid-19 ini sebagai Blessing in disguise atau berkah tersembunyi.

Pasalnya, dengan diterapkannya pembatasan di berbagai aspek kehidupan masyarakat membuat Pemerintah harus mengerahkan seluruh tenaga untuk tetap menggerakkan prekonomian masyarakatnya.

 

Provinsi NTB menjadi provinsi pertama yang mengambil langkah berani dengan memberikan Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang dikenal sebagai JPS Gemilang bagi masyarakat.

JPS Gemilang sendiri bukan bantuan biasa yang diberikan pada masyarakat. Bantuan ini melibatkan 534 IKM dan UKM lokal asli masyarakat NTB.

Di NTB sendiri banyak memproduksi produk sembako lokal yang berkualitas dan melimpah. Dari beras, ikan, kopi, minyak, dan beraneka kebutuhan pokok lainnya.

Pemprov NTB berinisiatif mengemas bantuan JPS Gemilang 100 persen dengan memanfaatkan produk lokal. Dengan begitu sektor perekonomian masyarakat bisa tetap hidup.

“Kami selalu punya anggapan bahwa setiap keadaan, krisis dan kesulitan itu pasti ada peluangnya,” kata Gubernur Zul

Dari ratusan IKM/UKM tersebut, terdapat 15 item pokok produk lokal untuk mengkaver bantuan pemerintah Provinsi NTB.

item-item tersebut, diantaranya bantuan seperti Beras, Garam, Ikan Kering, Minyak Kelapa, Abon, Gula Aren, Minyak Kayu Putih, Kopi, Teh Kelor, Serbat Jahe, Susu Kadelai, Masker, Sabun, Kue Kering Dan Goody Bag Vinyl.

Dari semua produk-produk lokal itu telah melibatkan IKM/UKM yang tersebar di seluruh kabupaten kota se-NTB. Terdapat 126 IKM/UKM dari Kota Mataram, Lombok Barat 74 IKM/UKM, Lombok Tengah 44 IKM/UKM, KLU 54 IKM/UKM, Lombok Timur 71 IKM/UKM, KSB 29 IKM/UKM, Sumbawa 26 IKM/UKM, Dompu 41 IKM/UKM, Bima 30 IKM/UKM Dan Kota Bima 36 IKM/UKM.

Sehingga total IKM/UKM yang terlibat dalam progran JPS Gemilang sebanyak 534 industri dan usaha lokal maysarakat NTB.

Diberdayakannya IKM dan UKM lokal di NTB diharapkan Gubernur NTB akan berdampak bukan hanya selama pandemi Covid-19 tetapi juga untuk keberlangsungan industrialisasi di NTB di masa yang akan datang.

AYA/HmsNTB




Rakor Bakohumas, Sinkronkan Strategi Pencegahan Covid-19 dan Pengawasan JPS Gemilang

“Penambahan kasus di NTB membuat kita harus tetap berjuang keras menghadirkan konten yang mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk tetap produktif, namun tetap harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19,” kata Sekda NTB

MATARAM.lombokjournal.com —  Rapat Koordinasi (Rakor) Kehumasan, yang tergabung dalam wadah Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) diselenggarakan oleh Humas Provinsi NTB dengan menghadirkan Kepala Bagian Humas, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Humas Korem 162/WB, Humas Diskominfotik Kabupaten/Kota dan Humas Polda NTB, di Ruang Rapat Anggrek, Kantor Gubernur NTB, Rabu, (03/06/20).

Kegiatan Rakor diawali dengan Humas kabupaten/kota se-Pulau Lombok, kemudian Rakor direncanakan akan dilanjutkan dengan Humas kabupaten/kota se-Pulau Sumbawa.

Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, M.Si, membuka Rakor Bakohumas didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB, Najamuddin Amy, S.Sos., M.M.

Sekda memberikan apresiasi dan sangat menyambut baik Bakohumas yang digagas oleh Biro Humas Provinsi NTB tersebut.

Menurutnya, langkah ini menjadi kewajiban insan Humas dan menyatukan strategi dan langkah dalam menyampaikan informasi kepada media.

“Humas adalah pasukan perang, harus selalu hadir dalam memberikan informasi kepada media dan masyarakat,” ujarnya.

Sekda mengatakan, menjadi tugas utama Humas dan Diskominfotik saat ini, baik Provinsi, Kabupaten/kota dan humas instansi vertikal lainnya di NTB yaitu membentuk publik opini yang baik, untuk mengedukasi melalui konten yang menenangkan masyarakat pada masa pandemi Covid-19.

Menurutnya, kesamaan pandangan dan opini publik sangat berpengaruh besar dalam proses penanganan Covid-19 di NTB.

Pergerakan arus informasi yang positif dan negatif di media sosial harus mampu ditanggapi dengan terstruktur, sesuai dengan data dan fakta, untuk memuaskan masyarakat.

Untuk itu, Humas dan Diskominfotik  Provinsi, Kabupaten/kota dan instansi vertikal harus memiliki visi yang sama dan satu kata dalam memberikan informasi yang mengedukasi masyarakat.

“Humas harus menghindari konflik informasi, agar pesan sampaikan dengan baik sebagai pencerahan kepada masyarakat,” katanya.

Sekda meminta Humas Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk menyusun berbagai strategi, untuk terus dijalankan dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 di NTB.

“Penambahan kasus di NTB membuat kita harus tetap berjuang keras menghadirkan konten yang mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk tetap produktif, namun tetap harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19,” kata Sekda.

Diharapkan, kegiatan Bakohumas semacam ini harus rutin digelar, hal ini sebagai salah satu upaya menyatukan langkah dalam memberikan edukasi masyarakat.

“Silahkan memanfaatkan forum seperti ini untuk konsolidasi, bagaimana menyampaikan informasi melalui media, kita selalu dituntut memberikan  informasi  melalui  berbagai  ruang untuk menyadarkan  masyarakat,” pintanya.

Ditambahkan Sekda, Humas dituntut untuk membuat narasi yang mampu menyadarkan masyarakat yang masih belum menyadari pentingnya mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Strategi dan pemilihan diksi, pemilihan isu, koodinasi dengan semua sektor harus tetap berjalan, agar selalu satu langkah membangun opini positif untuk menerapkan Protokol Covid-19 di NTB.

“Semoga dengan hal ini badai wabah ini akan cepat berlalu,” harapnya.

Pencegahan Covid-19 dan Pengawasan JPS Gemilang

Sebelumnya, Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB, Najamuddin Amy, S.Sos., M.M dalam sambutannya mengatakan, Rakor Bakohumas ini merupakan langkah untuk meningkatkan koordinasi dengan kabupaten/kota.

Koordinasi dalam rangka sinkronisai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 dan peran pengawasan kabupaten/kota terhadap distribusi Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang tahap II di NTB.

Najamuddin meminta Humas harus mampu memanfaatkan dengan maksimal keberadaan media sosial yang dimiliki kabupaten/kota untuk melakukan sosialisasi program kerja pemerintah, khususnya pada masa pandemi Wabah Covid-19 saat ini.

Humas harus lebih banyak memproduksi konten-konten positif yang mampu mencerahkan, mengedukasi masyarakat terkait pencegahan penyebaran Covid-19 di NTB.

Najam berharap, konten-konten positif tersebut harus satu kata, dan terkoneksi dengan seluruh medsos Humas, baik provinsi, kabupaten/kota dan instansi vertikal lainnya di NTB.

Diharapan, dengan koneksi dan sinkronisasi media sosial provinsi dan kabupaten/kota se-NTB akan mampu menyelaraskan informasi dan konten edukasi yang disampaikan kepada masyarakat.

Dengan demikian, tanggapan positif dan negatif dari publik dapat dikelola dan direspon dengan cepat dan akurat sesuai data dan fakta yang sesungguhnya.

AYA/HmsNTB.




Satgas BUMN NTB Serahkan Bantuan APD Tahap II Kepada Pemda KLU

Penyerahan bantuan itu sebagai bentuk apresiasi kepedulian dan empati BUMN kepada Pemda KLU menangani Covid-19

TANJUNG.lombokjournal.com —  Satgas BUMN menyerahkan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, melalui Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 KLU di Posko Tanjung, Selasa (02/06/20).

Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar, SH MH didampingi Wakil Bupati H. Sarifudin, SH MH, dan Sekda KLU Drs. H.Suardi, MH beserta jajaran Satgas Covid-19 KLU menerima bantuan dari Satgas BUMN NTB, berupa APD tenaga medis penanganan Covid-19 Kabupaten Lombok Utara.

Dengan rincian terdiri atas 50 Set Hazmat dan 200 Set Sarung Tangan Karet.

Sebelumnya, tiga pekan yang lampau, tahap pertama diberikan pula bantuan 40 Set APD,40 Masker N95, 40 Sarung Tangan Karet, 10 Set Sepatu Boots, 10 Set Face Shield Standard, 10 Set Godgles.

Bertempat di Posko Satuan Gugus Tugas Covid-19 KLU, diserahkan  secara simbolis oleh perwakilan BUMN NTB dari BRI Mataram Ucok Septo L Tobing, guna menunjang percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Lombok Utara.

Penyerahan bantuan itu sebagai bentuk apresiasi kepedulian dan empati BUMN kepada Pemda KLU menangani Covid-19.

Sambutan hangat dan ucapan terima kasih dari Pemda KLU disampaikan oleh Bupati Najmul sekaligus mewakili masyarakat Lombok Utara. Merasa lega karena bantuan tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah KLU Drs. H. Suardi MH menyatakan saat ini banyak yang telah membantu, termasuk tadi dari BUMN Peduli. Bahkan sudah dilakukan dua kali.

“Berikhtiar melayani masyarakat untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19. Berbicara cukup dan kurang relatif, namun dengan melihat kondisi sekarang boleh dikatakan relatif terpenuhi,” tuturnya.

Namun kebutuhan APD bagi para medis, lanjutnya, menyangkut APD tersebut sekali pakai. Oleh karena itu, kebutuhan APD bagi tenaga kesehatan memerlukan kebutuhan secara khusus.

Pelaksana Tugas Satgas BUMN NTB Pari Wijaya menyatakan, Satgas BUMN NTB bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh wilayah NTB sebagai wujud nyata BUMN Untuk Indonesia.

Bantuan Satgas BUMN NTB di Lombok Utara merupakan tahap kedua, disesuaikan dengan perkembangan pasien Covid-19 yang terus meningkat.

Pihak BUMN berharap, semoga bantuan tersebut dapat bermanfaat, guna membantu masyarakat Lombok Utara khususnya para medis, dalam usahanya menangani pasien dan memutus rantai penularan Covid-19 di Lombok Utara.

Kegiatan diakhiri dengan serah terima bantuan dari Satgas BUMN NTB kepada Pemda KLU

wld/yln.




Bakohumas Menguatkan Sosialisasi dan Edukasi Soal Covid-19

Sangat penting bagi seluruh elemen pemerintah untuk menyamakan persepsi sehingga penyampaian informasi dan publikasi dapat berjalan searah

MATARAM.lombokjournal.com – Pemerintah Provinsi NTB menginisiasi rapat Badan Koordinasi Humas (Bakohumas) dengan seluruh tenaga operator/admin perangkat daerah dan instansi vertikal di Gedung Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur NTB, Selasa (02/06/20).

Kelancaran arus informasi dalam masa pandemi Covid-19 sangat mungkin dilakukan jika tidak ada lagi kesenjangan informasi antar instansi pemerintah dan lembaga.

Untuk mewujudkannya, koordinasi dan kerja sama serta perlu dikembangkan dan diberdayakan tugas dan fungsinya untuk menjalankan peran  koordinasi, integrasi, sinergi dan sinkronisasi antar unit kerja bidang hubungan masyarakat pemerintahan.

Rapat kali ini bertujuan meningkatkan sinergi dan koordinasi penanganan pencegahan penyebaran Covid-19 di Provinsi NTB, dengan publikasi informasi dan konten melalui media daring, media luring dan berbagai lini penyebaran informasi lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi NTB, H. Drs. Lalu Gita Ariadi, M.Si menyambut baik kegiatan ini.

Ia sangat mendukung jika seluruh Humas, OPD dan Forkopimda bekerja sama dan sejalan dalam memberikan informasi kepada masyarakat untuk mengatasi Covid-19 kali ini.

“Mudah-mudahan kita Bakohumas bisa membuat SOP-SOP tata kehidupan terkait new normal dan menampilkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dibuat dalam satu video yang menarik,” jelas Lalu Gita.

Dalam dunia pers, sebuah informasi apabila disampaikan secara sistematis dan terus menerus akan dianggap sebagai kebenaran.

Maka Bakohumas harus terus berkonsolidasi agar secara sistematis dan masif dalam menghadapi masalah Covid-19 ini.

“Kita akan bertempur dengan Covid-19 hingga vaksin ditemukan. Namanya bertempur tentu ada batas kekuatan, jika kita kalah dengan pertempuran maka ekonomi melemah dan akan berdampak pada lainnya,” tambahnya.

Lalu Gita kemudian mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan, menjaga diri, menjaga keluarga serta lingkungan masing-masing.

“Semoga Allah memberikan perlindungan dan pertolongan bagi kita semua. Sehingga cahaya di ujung terowongan segera kita saksikan bersama,” katanya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, Najamuddin Amy, S. Sos, MM.

Menurut pria yang akrab disapa Bang Najam tersebut, sangat penting bagi seluruh elemen pemerintah untuk menyamakan persepsi sehingga penyampaian informasi dan publikasi dapat berjalan searah.

“Tidak ada satu kekuatan pun di kita ini, yang tanpa kolaborasi, tanpa kerjasama, tanpa sinergi itu bisa kita laksanakan dengan sebaik-baiknya, siapapun dia, lembaga apapun dia,” ucapnya.

Bang Najam mengajak agar semua OPD dan elemen pemerintah bergerak dan saling merangkul satu sama lain dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.

Program unggulan dan ikhtiar pemerintah pun diminta agar mampu disajikan dengan konten menarik dan juga kreatif.

“Kita bertemu supaya kita memiliki visi dan misi yang sama, kita memiliki persepsi yang sama, bagaimana supaya masyarakat ini bisa diedukasi, bisa dipublikasikan konten dan produksi terbaik kita,” ungkap Bang Najam.

Sementara itu Kapenrem 162/WB Mayor Inf Dahlan, S.Sos mengatakan, setiap informasi yang tidak menguntungkan pemerintah harus diberikan penyeimbangan informasi untuk melawan isu yang berkembang.

Pola ini bisa dilakukan secara kolektif dan kolaboratif dengan Humas yang ada di masing masing lembaga dan OPD.

Kasi Penkum dan Humas Kejati NTB Dedi Irawan,SH, MH mengatakan sinergitas semua pihak memang menjadi kunci utama untuk memberikan informasi yang benar kepada masyarakat.

“Saya mengajak kita semua untuk memviralkan hal-hal yang baik terkait penanganan Covid ini,” ajaknya. AYA/Bako Humas NTB




UPDATE Covid-19: Hari Selasa,  02 Juni, Bertambah 15 Pasien Positif Covid-19, Pasien Sembuh 5 (lima) Orang

Diharapkan orang tua untuk lebih perhatian terhadap kesehatan bayi dan balitanya serta tidak membawa mereka keluar rumah tanpa pengawasan dan berkumpul di tempat-tempat keramaian

MATARAM.lombokjournal.com — Laboratorium PCR RSUD Provinsi NTB, Laboratorium PCR RS Unram, dan Laboratorium TCM RSUD H.L. Manambai Abdulkadir, mengkonfirmasi adanya tambahan 15pasien  positif Covid-19, dan Pasien yang dinyatakan sembuh 5 (lima) orang.

Dalam press release hari Selasa (02/06/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat,  Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak 179   sampel dengan hasil 161 sampel negatif, 3 (tiga) sampel positif ulangan, dan 15 sampel kasus baru positif Covid-19, pasien dinyatakan sembuh 5 (lima) orang

Lalu Gita Ariadi

Dijelasan, tambahan 15 kasus baru terkonfirmasi positif, 5 (lima) tambahan sembuh baru, dan 1 (satu) kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (02/06/20) sebanyak 685 orang, dengan perincian 297 orang sudah sembuh, 14 meninggal dunia, serta 374 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.

BERTAMBAH 15 PASIEN POSITIF COVID-19, PASIEN SEMBUH 5 (LIMA) ORANG

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 671, an. Tn. S, laki-laki, usia 65 tahun, penduduk wilayah Kelurahan Dasan Agung, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Pasien meninggal dan dilakukan tatalaksana Covid-19;
  2. Pasien nomor 672, an. Ny. J, perempuan, usia 43 tahun, penduduk Desa Suranadi, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSJ Mutiara Sukma dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 673, an. Tn. M, laki-laki, usia 45 tahun, penduduk Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Kabupaten Lombok Utara dengan kondisi baik;
  4. Pasien nomor 674, an. Tn. MH, laki-laki, usia 65 tahun, penduduk Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 11. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Kabupaten Lombok Utara dengan kondisi baik;
  5. Pasien nomor 675, an. An. DAE, perempuan, usia 13 tahun, penduduk Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 485. Saat ini dirawat di RSUD Tanjung dengan kondisi baik;
  6. Pasien nomor 676, an. Tn. AH, laki-laki, usia 45 tahun, penduduk Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 408. Saat ini menjalani karantina terpusat di Unit Karantina Tanjung di Kabupaten Lombok Utara dengan kondisi baik;
  7. Pasien nomor 677, an. Ny. A, perempuan, usia 24 tahun, penduduk Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  8. Pasien nomor 678, an. Tn. M, laki-laki, usia 29 tahun, penduduk Kelurahan Kebun Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  9. Pasien nomor 679, an. Tn. IGTSN, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk Desa Batulayar, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  10. Pasien nomor 680, an. Ny. J, perempuan, usia 34 tahun, penduduk Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 525. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Awet Muda dengan kondisi baik;
  11. Pasien nomor 681, an. An. M, laki-laki, usia 7 tahun, penduduk Desa Rumbuk, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 442. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Selong dengan kondisi baik;
  12. Pasien nomor 682, an. Ny. M, perempuan, usia 42 tahun, penduduk Kelurahan Rakam, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 388. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Labuhan Haji dengan kondisi baik;
  13. Pasien nomor 683, an. Ny. RDA, perempuan, usia 27 tahun, penduduk Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSAD Wira Bakti Mataram dengan kondisi baik;
  14. Pasien nomor 684, an. Ny. NGMN, perempuan, usia 39 tahun, penduduk Desa Terong Tawah, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSAD Wira Bakti Mataram dengan kondisi baik;
  15. Pasien nomor 685, an. Ny. N, perempuan, usia 50 tahun, penduduk Desa Kekeri, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 458. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSAD Wira Bakti Mataram dengan kondisi baik.

Hari ini terdapat penambahan 5 (lima) orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu:

  1. Pasien nomor 334, an. Tn. S, laki-laki, usia 42 tahun, penduduk Desa Kramajaya, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat;
  2. Pasien nomor 401, an. Tn. H, laki-laki, usia 37 tahun, penduduk Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara;
  3. Pasien nomor 410, an. Tn. A, laki-laki, usia 41 tahun, penduduk Desa Pendua, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara;
  4. Pasien nomor 457, an. An. DA, laki-laki, usia 2 bulan, penduduk Desa Sedau, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat;
  5. Pasien nomor 458, an. An. NNGA, perempuan, usia 7 bulan, penduduk Desa Giri Madia, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.

Sekda NTB sebagai Ketua Pelaksana Gugus Tugas, Lalu Gita Ariadi,  mengingatkan seluruh masyarakat bahwa penyakit Covid-19 ini bukanlah suatu aib. Jika ada salah satu warga kita yang terpapar Covid-19 maka tidak ada yang boleh bersikap paranoid serta mengucilkan mereka.

“Penting untuk kita pahami bersama, bahwa dengan disiplin menerapkan seluruh protokol pencegahan Covid-19 serta mematuhi anjuran dan himbauan pemerintah maka sangat kecil kemungkinannya terpapar wabah ini,” katanya..

Selain itu, terhadap tiga kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap Covid-19 ini, khususnya kelompok usia bayi dan balita, diharapkan orang tua untuk lebih perhatian terhadap kesehatan bayi dan balitanya serta tidak membawa mereka keluar rumah tanpa pengawasan dan berkumpul di tempat-tempat keramaian.

AYA/Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB  di nomor 0818 0211 8119.




PKK NTB Bagi-bagi Masker Khusus Anak di Puskesmas Cakranegara

Jika sekolah sudah mulai berjalan nantinya, sebaiknya semua anak-anak sudah harus menggunakan masker di lingkungan sekolah, untuk memproteksi mereka dari potensi tertular Covid-19

MATARM.lombokjournal.com – Setelah bagi-bagi masker di pasar Kebon Roek, Selasa (02/06/20) pagi,  Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah bersama DP3AP2KB Provinsi NTB selanjutnya menyerahkan bantuan masker khusus untuk anak-anak di Puskesmas Cakranegara, Kota Mataram.

Hj. Niken mengingatkan. anak-anak adalah kelompok rentan terkena Covid-19, namun kerap terlupakan dalam mengantisipasinya.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, transmisi lokal menyebabkan sekitar 87 anak sudah positif Covid-19 di daerah ini.

Kasus anak positif Covid-19 di NTB cukup besar secara nasional. Bahkan tertinggi kedua di Indonesia, setelah Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Karena  Hj Niken mengajak orang tua dan semua pihak untuk melindungi anak-anak dari Covid-19 dengan memberinya masker saat aktivitas di luar rumah.

“Anak-anak adalah amanah. Dan anak-anak kita di NTB saat ini butuh perhatian lebih. Karena mereka termasuk yang rentan, namun kita lupa” ujar Bunda Niken sapaan akrabnya.

Dikatakan, saat mengunjungi pasar Kebon Roek, Selasa (2/6) pagi,  semua orang dewasa sudah menggunakan masker, namun tidak dengan anak – anak.

“Mudah-mudahan kita bisa sadar dan mulai melindungi anak-anak kita dengan masker” lanjutnya.

Hj. Niken juga berharap dengan adanya gerakan masker untuk anak dapat menyadarkan kalangan dewasa untuk segera memberikan perlindungan masker kepada anak-anak.

“Jumlah anak – anak di NTB ada sekitar 1,8 juta, dan dengan adanya gerakan ini, kita harus bisa sadar dan memberikan perlindungan yang sudah merupakan hak mereka.” jelas Hj. Niken.

Ia mengatakan, jika sekolah sudah mulai berjalan nantinya, sebaiknya semua anak-anak sudah harus menggunakan masker di lingkungan sekolah untuk memproteksi mereka dari potensi tertular Covid-19.

Hj. Niken berharap agar Puskesmas dapat meningkatkan perannya dalam memberikan edukasi pentingnya menggunakan masker bagi anak dan masyarakat.

“Peran Puskesmas sangat penting sebagai sarana masyarakat mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan. Alhamdulillah Puskesmas sudah memberikan hal itu kepada masyarakat, dan hari ini kami memulai gerakan masker untuk anak” tuturnya

“Kami titipkan masker untuk anak dan untuk relawan yang nantinya akan membagikan kepada anak-anak di luar, agar anak-anak di pelosok juga bisa mendapatkan masker gratis ini untuk anak. Terima kasih kepada semua pihak. InsyaAllah NTB bisa menjaga amanah anak ini dengan baik.. “tutupnya

AYA/HmsNTB

 




PKK NTB Gencarkan Maskerisasi untuk Anak

Gerakan Maskerisasi untuk anak ini dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota secara bersamaan dan melibatkan beberapa instansi dan organisasi wanita yang ada di NTB, mengingat jumlah anak-anak di NTB ini mencapai sekitar 1,8 juta

MATARAM.lombokjournal.com —  Tim Penggerak PKK Provinsi NTB bersama mitra terkait, menggalakkan Gerakan Maskerisasi untuk anak-anak.

Hari ini kegiatan tersebut digelar di sejumlah tempat, salah satunya di pasar Kebon Roek Kota Mataram, Selasa (02/06/20) pagi.

Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati.,M.Sc menekankan, anak-anak adalah masa depan bangsa yang harus dijaga. Bukan hanya pendidikannya, namun kesehatan anak juga menjadi salah satu hal terpenting untuk diperhatikan.

Yang memprihatinkan, di tengah Pandemi COVID-19 ini, puluhan anak-anak juga terpapar virus Covid-19.

“Gerakan masker untuk anak merupakan upaya kita untuk melindungi anak, terutama di Nusa Tenggara Barat dari bahaya COVID-19 karena kita tahu di Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi dengan persentase anak menjadi pasien positif terbesar di Indonesia,” terang Hj. Niken.

Banyaknya anak yang terpapar Covid-19 membuktikan, kesadaran untuk mengikuti protokol kesehatan terhadap anak-anak masih minim di NTB.

Kaenanya,  TP PKK NTB akan tetap mensosialisasikan gerakan maskerisasi di setiap kesempatan, mulai dari tingkat provinsi hingga tingkat desa bahkan dusun.

“Ini menunjukkan bahwa kesadaran melindungi anak dari COVID-19 ini masih kurang.Saat ini kesadaran memakai masker pada orang dewasa sudah cukup baik, namun ada yang terlupa yaitu anak-anak kita. Anak-anak juga harus pakai masker,” tegasnya.

Ia mengatakan, kebiasaan baru ini memang membuat kenyamanan terganggu, namun seiring berjalannya waktu, masyarakat akan terbiasa dengan pola kehidupan baru ini.

 

Bunda Niken, sapaan akrabnya, juga meminta kepada para orang tua yang memiliki putra putri untuk menghindarkan anak-anaknya dari tempat keramaian untuk mencegah penularan COVID-19 ini.

“Kami juga mengingatkan kepada para orang tua untuk tidak membawa anak-anak ke tempat keramaian, jika terpaksa dibawa, mohon untuk dipakaikan masker,” pintanya.

Bunda Niken menyampaikan bahwa Gerakan Maskerisasi untuk anak ini dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota secara bersamaan dan melibatkan beberapa instansi dan organisasi wanita yang ada di NTB, mengingat jumlah anak-anak di NTB ini mencapai sekitar 1,8 juta.

Dengan angka yang besar tersebut, anak-anak sangat rawan terpapar COVID-19 ini.

“Gerakan untuk memberikan masker pada anak-anak ini dilakukan di seluruh kota/kabupaten di seluruh Nusa Tenggara Barat. Kami dari tim penggerak PKK melaksanakan kegiatan ini bekerja sama dengan BKOW, LPA, Dharma Wanita dan beberapa instansi pemerintahan,” terangnya.

Ia berharap kepada para orang tua agar tetap menjaga kesehatan anak-anak, tidak hanya pada masa pandemi COVID-19 ini, namun juga setelah Pandemi ini dengan memberikan makanan yang tepat dan seimbang agar pertumbuhan anak dapat berjalan dengan baik.

Gerakan Maskerisasi ini dilakukan dengan menyiapkan puluhan ribu masker untuk anak yang telah didistribusikan ke beberapa wilayah di NTB, produksi masker untuk anak terus dilakukan agar memenuhi kebutuhan anak-anak di NTB ini.

Masyarakat harus sadar Pandemi

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Dra. Hj. Putu Selly Andayani mengapresiasi kegiatan PKK Provinsi NTB ini. Kegiatan ini membantu pemerintah dalam mengatasi COVID-19 ini.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada PKK Provinsi NTB dan seluruh PKK kabupaten/kota se-NTB atas kegiatan yang dilakukan hari ini, pembagian masker kepada anak-anak secara bersamaan di seluruh wilayah NTB,” tuturnya.

Ia berharap masyarakat NTB sadar akan pengaruh Pandemi ini pada anak. Ia juga meminta kepada orang tua agat tetap menjaga kesehatan anak karena anak-anak adalah aset bangsa yang harus diperhatikan.

AYA/Hms NTB




UPDATE Covid-19: Hari Senin,  01 Juni, Bertambah 18 Pasien Positif Covid-19, Pasien Sembuh 2 (dua) Orang

“Dengan disiplin menerapkan seluruh protokol pencegahan Covid-19 serta mematuhi anjuran dan himbauan pemerintah maka sangat kecil kemungkinannya terpapar wabah ini,” pesan Lalu Gita Ariadi

MATARAM.lombokjournal.com — Laboratorium PCR RSUD Provinsi NTB, Laboratorium TCM RSUD Kota Mataram, dan Laboratorium TCM RSUD H.L. Manambai Abdulkadir, dan Laboratorium Genetik Sumbawa Technopark mengkonfirmasi adanya tambahan 18 pasien  positif Covid-19, dan Pasien yang dinyatakan sembuh 1 (satu) orang.

Dalam press release hari Senin (01/06/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat,  Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak 125  sampel dengan hasil 103 sampel negatif, 1 (satu) sampel positif ulangan, dan 18 sampel kasus baru positif Covid-19, pasien dinyatakan sembuh 2 (dua) orang

Lalu Gita Ariadi

Dijelaskan tambahan 18 (delapan belas) kasus baru terkonfirmasi positif, tidak ada tambahan sembuh baru, dan 2 (dua) kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari Senin (01/06/20) sebanyak 670 orang, dengan perincian 292 orang sudah sembuh, 13 meninggal dunia, serta 365 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

Menurut Lalu, Gita, untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.

BERTAMBAH 18 PASIEN POSITIF COVID-19, PASIEN SEMBUH 2 (DUA) ORANG

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 653, an. Tn. GNS, laki-laki, usia 45 tahun, penduduk wilayah Puskesmas Pagesangan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik;
  2. Pasien nomor 654, an. Tn. EE, laki-laki, usia 52 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 655, an. Ny. IDAW, perempuan, usia 44 tahun, penduduk Kelurahan Pejanggik, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik
  4. Pasien nomor 656, an. Tn. IWGS, laki-laki, usia 58 tahun, penduduk wilayah Puskesmas Babakan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik;
  5. Pasien nomor 657, an. Tn. IMDJ, laki-laki, usia 35 tahun, penduduk Kelurahan Praya, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik;
  6. Pasien nomor 658, an. Ny. R, perempuan, usia 31 tahun, penduduk Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik;
  7. Pasien nomor 659, an. Tn. M, laki-laki, usia 36 tahun, penduduk Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik;
  8. Pasien nomor 660, an. Tn. ASN, laki-laki, usia 39 tahun, penduduk Kelurahan Renteng, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik;
  9. Pasien nomor 661, an. Ny. BWN, perempuan, usia 34 tahun, penduduk Kelurahan Praya, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik;
  10. Pasien nomor 662, an. Tn. LR, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Kelurahan Praya, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik;
  11. Pasien nomor 663, an. Tn. MA, laki-laki, usia 35 tahun, penduduk Desa Segala Anyar, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik;
  12. Pasien nomor 664, an. Ny. MWKPSS, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Selong, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid19. Saat ini dirawat di RSUD Patut Patuh Patju dengan kondisi baik;
  13. Pasien nomor 665, an. Tn. SS, laki-laki, usia 27 tahun, penduduk Desa Durian, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini dirawat di RSUD Patut Patuh Patju dengan kondisi baik;
  14. Pasien nomor 666, an. An. MLH, laki-laki, usia 2 tahun, penduduk Desa Beru, Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 384. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa Barat dengan kondisi baik;
  15. Pasien nomor 667, an. Tn. IBSG, laki-laki, usia 51 tahun, penduduk Desa Beru, Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 385. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa Barat dengan kondisi baik;
  16. Pasien nomor 668, an. Ny. YAW, perempuan, usia 46 tahun, penduduk Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  17. Pasien nomor 670, an. Tn. MSP, laki-laki, usia 42 tahun, penduduk Desa Klumpu, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid19. Dan saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD H.L. Manambai Abdulkadir dengan kondisi baik;
  18. Pasien nomor 669,  meninggal dunia ….

Hari ini terdapat 2 (dua) kasus kematian baru pada pasien yang telah dirawat dan dilakukan tatalaksana Covid-19, yaitu :

  1. Pasien nomor 561, an. Tn. H, laki-laki, usia 66 tahun, penduduk Desa Bugbug, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat;
  2. Pasien nomor 669, an. Ny. J, perempuan, usia 62 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

Sekda NTB sebagai Ketua Pelaksana Harian Gugus ugas NTB mengingatkan masyarakat. penyakit Covid-19 ini bukanlah suatu aib. Jika ada salah satu warga kita yang terpapar Covid-19 maka tidak ada yang boleh bersikap paranoid serta mengucilkan mereka.

“Dengan disiplin menerapkan seluruh protokol pencegahan Covid-19 serta mematuhi anjuran dan himbauan pemerintah maka sangat kecil kemungkinannya terpapar wabah ini,” tegasnya. .

Selain itu Sekda berharap, orang tua harus lebih perhatian terhadap kesehatan bayi dan balitanya serta tidak membawa mereka keluar rumah tanpa pengawasan dan berkumpul di tempat-tempat keramaian.

AYA/Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB  di nomor 0818 0211 8119. 




JPS Gemilang, Beri Manfaat Banyak Warga dan Usaha Lokal

Total penerima bantuan JPS Gemilang untuk di pulau Lombok sebanyak 76.447 KK. Sedangkan di Pulau Sumbawa sebanyak 33. 523 KK

MATARAM.lombokjournal.com  —   Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov  NTB) telah meluncurkan Paket Bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang Tahap II Sabtu (30/05/20)  lalu.

Sebanyak 125.000 paket bantuan tersebut telah diluncurkan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah di Kantor Desa Penimbung Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat.

JPS Gemilang Tahap II tetap mengedepankan produk lokal dengan peningkatan jumlah penerima dan jumlah UKM serta IKM lokal yang dilibatkan sebagai penyedia produk.

Tercatat ada 535 UKM dan IKM yang ikut berkontribusi pada JPS Gemilang tahap II ini.

Menurut Gubernur NTB yang akrab disapa Bang Zul ini, JPS Gemilang menjadi momentum para IKM/UKM untuk meningkatkan kualitas produknya agar masyarakat dapat mulai mengenal produk lokal.

“Kami selalu punya anggapan bahwa setiap keadaan, krisis dan kesulitan itu pasti ada peluangnya. Oleh karena itu, ini peluang untuk bagaimana kita memperkenalkan produk-produk lokal kita kepada masyarakat,” ujar Bang Zul.

Pada JPS Gemilang tahap II ini, keterlibatan Kabupaten/Kota menjadi komponen utama agar bantuan yang diberikan lebih tepat sasaran dan IKM /UKM yang terlibat juga semakin banyak.

“Misi utamanya bukan bantuan ikannya, bukan jual kopinya tetapi memberdayakan IKM /UKM di seluruh Kabupaten/Kota,” lanjutnya.

Pandemi Covid-19 telah memberikan hikmah tersendiri bagi NTB. Dengan JPS Gemilang, diharapkan setiap UKM/IKM dapat jauh lebih matang saat wabah corona berlalu.

“Bisa dibayangkan setelah Covid-19 ini berlalu, dengan pengalaman yang telah terakumulasi oleh UKM-UKM kita, bisa saja produk-produk yang dihasilkan bukan hanya bisa dijual di NTB bahkan bisa dijual ke seluruh penjuru Indonesia bahkan ke seluruh dunia,” kata Bang Zul.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB, Najamuddin Amy, S.Sos, M. Si menyampaikan bahwa JPS Gemilang tahap II ini terjadi banyak perbaikan dan perkembangan. Jika sebelumnya hanya 115 ribu paket, kini sebanyak 125 ribu paket yang akan dibagikan.

“Alhamdulillah, kini peta sebaran JPS tahap II semakin bertambah. Sebelumnya penerima manfaat hanya 105.000 KK, dan kini di tahap II ini bertambah menjadi total sebanyak 125.000 Kepala Keluarga (KK). Untuk non DTKS sebanyak 15 ribu KK, sedangkan DTKS sebanyak 110 ribu KK,” jelas Bang Najam di ruangan kerjanya, Senin, 1 Juni 2020.

Total penerima bantuan JPS Gemilang untuk di pulau Lombok sebanyak 76.447 KK. Sedangkan di Pulau Sumbawa sebanyak 33. 523 KK.

Bang Najam, sapaan akrab Karo Humas itu juga merincikan penerima JPS tahap II Non DTKS.

“Berdasarkan data yang kami terima, selain penerima yang berasal dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos, ada juga penerima Non Data,” kata Bang Najam.

Dijelaskannya, yang termasuk non data it, seperti Honorer Guru sebanyak 2.599 KK, Pemulung TPAR Kebon Kongok sebanyak 92 KK, Pemulung TPA di Taliwang 11 KK, Operator Roda Tiga di Mataram 55 KK, Security, CS Pemprov sebanyak 1.399 KK, petugas kebersihan Kota Mataram 325 KK.

Selain itu, juga disasar petugas RSUD Provinsi NTB 125 KK, petugas RSU Manambai 75 KK, petugas Covid Bapelkes 30 KK, petugas pengawas Pelabuhan/Bandara 30 KK, Mahasiswa asrama/tidak mudik 177 KK, untuk PDP 812 KK, Napi Asimilasi 353 KK, Pegawai Pemprov. Gol I 150 KK, Sekehe Gamelan/Wayang 21 KK, Disabilitas 52 KK,Marbot 5.590 KK, Ormas 1.251 KK, Pegawai Gol 1 150 KK dan Pegawai Gol II , 2.337 KK, jelas Bang Najam.

Najam juga memastikan , data JPS Gemilang tahap II ini  merupakan hasil verifikasi dan validasi desa.

“JPS Gemilang Tahap II ini, Kepala Desa (Kades) diberikan kewenangan mengurangi dan menambah jumlah namun sesuai kreteria, setelah itu disahkan dengan tanda tangan resmi kepala desa,” katanya.

AYA/(Hms NTB




Benarkah Kenaikan Tarif BPJS Kesehatan Per 1 Juli Terlalu Tinggi?

Tarif iuran BPJS Kesehatan perlu dilakukan peninjauan ulang secara berkala, namun, sejak 2016 tarif iuran BPJS Kesehatan belum pernah mengalami penyesuaian

lombokjournal.com —

MATARAM  ;  Per 1 Juli 2020 iuran BPJS Kesehatan bagi peserta mandiri atau PBPU dan BP naik menjadi Rp 150.000/orang/bulan untuk kelas I, dan kelas II menjadi Rp 100.000/orang/bulan.

Sedang untuk kelas III, tahun ini pemerintah mensubsidi selisih kenaikan tarif sebesar Rp 16.500/orang/bulan. Sehingga, besaran iuran yang dibayarkan tetap Rp 25.500.

Kenaikan iuran itu berdasarkan (Peraturan Presiden) Perpres No. 64/2020, dan dengan ditekennya Perpres itu kenaikan iuran itu maka peserta program jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) harus membayarnya per 1 Juli 2020.

Apakah kenaikan itu tidak terlalu tinggi?

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu mengatakan, sebenarnya kenaikan tarif iuran BPJS Kesehatan itu masih lebih rendah dibandingkan dengan perhitungan aktuaria.

Menurut dia, kenaikan tarif iuran juga hanya berlaku untuk segmen kelas menengah ke atas, yaitu kelas II dan kelas I.

“Ini (kenaikan iuran-Red) masih jauh di bawah perhitungan aktuaria, (harusnya-Red) untuk kelas I Rp 286.000, kelas II Rp 184.000. Artinya, segmen ini sebenarnya masih mendapatkan bantuan pemerintah,” ujarnya, dalam video conference, Jumat (29/05/20).

Selain itu, keenaikan itu tercatat lebih rendah dibandingkan dengan yang tertuang dalam Perpres No. 75/2019.

Di Perpres itu, masing-masing kelas mengalami kenaikan iuran menjadi Rp 160.000, Rp 110.000, dan Rp 42.000.

Tetapi, pasal yang terkait dengan kenaikan tarif iuran telah dibatalkan Mahkamah Agung (MA).

Febrio pun menuturkan, tarif iuran BPJS Kesehatan perlu dilakukan peninjauan ulang secara berkala. Pasalnya, sejak 2016 tarif iuran BPJS Kesehatan belum pernah mengalami penyesuaian.

Bahkan untuk kelas III, dia menambahkan, sejak program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) muncul, belum pernah sekalipun mengalami kenaikan tarif.

“Besaran iuran BPJS Kesehatan itu perlu di-review secara berkala. Sebab praktiknya, iuran JKN terakhir naik pada 2016, bahkan kelas III PBPU belum pernah disesuaikan sejak 2014,” ucapnya.

“Jumlah masyarakat miskin yang tidak mampu sebanyak 132,6 juta jiwa itu menjadi peserta PBI gratis, iuran kepesertaan dibayar pemerintah melalui APBN sebanyak 96,6 juta jiwa, dan APBD 36 juta jiwa,” sambungnya.

Sebelumnya, pemerintah telah mengeluarkan keputusan mengenai kenaikan tarif iuran BPJS Kesehatan melalui Perpres No. 75/2019.

Rr/Mutia Fauzia