UPDATE Covid-19: Hari Rabu, 10 Juni, Bertambah 11 Pasien Positif Covid-19, Pasien Sembuh 23  Orang, Kematian Pasien 4 (empat) orang

Kasus kematian karena Covid-19 sebagian besar disertai dengan penyakit tidak menular, seperti penyakit kardiovaskular (hipertensi, jantung), diabetes melitus, atau penyakit paru kronis

MATARAM.lombokjournal.com – Laboratorium PCR RSUD Provinsi NTB, Laboratorium PCR RS Unram, Laboratorium TCM RSUD Kota Mataram, dan Laboratroium TCM RSUD H.L. Manambai Abdulkadir mengkofirmasi, ada tambahan 11 pasien positif Covid-19, dan pasien yang dinyatakan sembuh 23 orang,  kasus kematian baru 4 (empat) orang

Siaran pers hari Rabu (10/06/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak 227 sampel dengan hasil 208 sampel negatif, 8 (delapan) sampel positif ulangan, dan 11 sampel positif baru Covid-19, pasien dinyatakan sembuh 23 orang, dan kematian pasien 4 (empat) orang.

Lalu Gita Ariadi

Dijelaskan,  adanya tambahan 11 kasus baru terkonfirmasi positif, 23 tambahan sembuh baru, dan 4 (empat) kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari Rabu (10/06) sebanyak 868 orang.

Rinciannya 508 orang sudah sembuh, 33 meninggal dunia,serta 327 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

11 PASIEN POSITIF COVID-19, PASIEN SEMBUH 23 ORANG, KEMATIAN BARU 4 (EMPAT) ORANG

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 858, an. Ny. S, perempuan, usia 63 tahun, penduduk Kelurahan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSI Siti Hajar dengan kondisi baik;
  2. Pasien nomor 859, an. Tn. SBA, laki-laki, usia 40 tahun, penduduk Kelurahan Buara, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 860, an. Ny. AWM, perempuan, usia 42 tahun, penduduk Kelurahan Turida, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawatdi Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  4. Pasien nomor 861, an. Ny. H, perempuan, usia 42 tahun, penduduk Kelurahan Turida, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  5. Pasien nomor 862, an. Ny. AS, perempuan, usia 20 tahun, penduduk Kelurahan Dasan Agung, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawatdi Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  6. Pasien nomor 863, an. Ny. IAWT, perempuan, usia 61 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Utara, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Pasien meninggal dan dilakukan tatalaksana Covid-19;
  7. Pasien nomor 864, an. Ny. W, perempuan, usia 45 tahun, penduduk Desa Lelede, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Pasien meninggal dan dilakukan tatalaksana Covid-19;
  8. Pasien nomor 865, an. Ny. M, perempuan, usia 56 tahun, penduduk Kelurahan Mayura, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Pasien meninggal dan dilakukan tatalaksana Covid-19;
  9. Pasien nomor 866, an. Ny. NNP, perempuan, usia 50 tahun, penduduk Desa Suranadi, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Bhayangkara Mataram dengan kondisi baik;
  10. Pasien nomor 867, an. Ny. EP, perempuan, usia 30 tahun, penduduk Kelurahan Babakan, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Bhayangkara Mataram dengan kondisi baik;
  11. Pasien nomor 868, an. Tn. LAS, laki-laki, usia 51 tahun, penduduk Desa Dasan Geres, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Unram dengan kondisi baik.

Hari Rabu terdapat penambahan 23 orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :

  1. Pasien nomor 392, an. Ny. DEH, perempuan, usia 47 tahun, penduduk Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Mataram, Kota Mataram;
  2. Pasien nomor 435, an. An. NLAPK, perempuan, usia 7 tahun, penduduk Kelurahan CakranegaraBarat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  3. Pasien nomor 469, an. Ny. FA, perempuan, usia 33 tahun, penduduk Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram;
  4. Pasien nomor 478, an. Ny. BHWP, perempuan, usia 35 tahun, penduduk Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat;
  5. Pasien nomor 526, an. Ny. MLS, perempuan, usia 58 tahun, penduduk Kelurahan Mataram Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram;
  6. Pasien nomor 528, an. Ny. NWMKD, perempuan, usia 33 tahun, penduduk Kelurahan TamanSari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  7. Pasien nomor 539, an. Ny. IASH, perempuan, usia 39 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Utara, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  8. Pasien nomor 553, an. Tn. DH, laki-laki, usia 33 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Selatan, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  9. Pasien nomor 560, an. Ny. NH, perempuan, usia 38 tahun, penduduk Desa Labulia, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah;
  10. Pasien nomor 568, an. Ny. YT, perempuan, usia 59 tahun, penduduk Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Mataram, Kota Mataram;
  11. Pasien nomor 584, an. Ny. JANS, perempuan, usia 45 tahun, penduduk Kelurahan Pagesangan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram;
  12. Pasien nomor 590, an. Ny. S, perempuan, usia 58 tahun, penduduk Desa Dasan Baru, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat;
  13. Pasien nomor 591, an. Tn. GI, laki-laki, usia 45 tahun, penduduk Desa Umasima, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa;
  14. Pasien nomor 619, an. Tn. SBB, laki-laki, usia 51 tahun, penduduk Kelurahan Sayang Sayang, Kecamatan Mataram, Kota Mataram;
  15. Pasien nomor 620, an. Tn. NBM, laki-laki, usia 63 tahun, penduduk Desa Kembang Kerang, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur;
  16. Pasien nomor 634, an. Tn. MT, laki-laki, usia 66 tahun, penduduk Kelurahan Getap Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  17. Pasien nomor 686, an. Ny. N, perempuan, usia 37 tahun, penduduk Kelurahan Banjar, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  18. Pasien nomor 723, an. Tn. DK, laki-laki, usia 23 tahun, penduduk Desa Labulia Jonggat, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah;
  19. Pasien nomor 724, an. Tn. RA, laki-laki, usia 23 tahun, penduduk Desa Tiwugalih, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah;
  20. Pasien nomor 725, an. Tn. GWS, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Desa Janggawana, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah;
  21. Pasien nomor 726, an. Tn. JA, laki-laki, usia 41 tahun, penduduk Kelurahan Pagesangan Barat, Kecamatan Mataram, Kota Mataram;
  22. Pasien nomor 727, an. Ny. JA, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Desa Midang, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat;
  23. Pasien nomor 728, an. Ny. NNAN, perempuan, usia 28 tahun, penduduk Kelurahan Taman Sari Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

Hari Rabu ini juga terdapat penambahan 4 (empat) kasus kematian baru, yaitu :

  1. Pasien nomor 842, an. Tn. TI, laki-laki, usia 64 tahun, penduduk Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram;
  2. Pasien nomor 863, an. Ny. IAWT, perempuan, usia 61 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Utara, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  3. Pasien nomor 864, an. Ny. W, perempuan, usia 45 tahun, penduduk Desa Lelede, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat;
  4. Pasien nomor 865, an. Ny. M, perempuan, usia 56 tahun, penduduk Kelurahan Mayura, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.

Sekda NTB sebagai Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas NTB, Lalu Gita Ariadi mengingatkan, makin banyaknya kasus Covid-19 pada kelompok usia bayi dan balita maka masyarakat diharapkan untuk lebih waspada terhadap penularan penyakit tersebut karena kelompok usia ini rentan terhadap penularan penyakit.

“Untuk itu orang tua harus lebih perhatian terhadap kesehatan bayi dan balitanya serta tidak membawa mereka keluar rumah tanpa pengawasan dan berkumpul di tempattempat keramaian,” kata Lalu Gita Ariadi..

Dikatakan, kasus kematian karena Covid-19 sebagian besar disertai dengan penyakit tidak menular, seperti penyakit kardiovaskular (hipertensi, jantung), diabetes melitus, atau penyakit paru kronis.

“Masyarakat yang memiliki penyakit tidak menular seperti di atas untuk lebih menjaga kesehatan, segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat, dan berupaya mencegah terinfeksi Covid-19 dengan cara tidak keluar rumah, memakai masker bila harus keluar rumah, melakukan social distancing, sering cuci tangan, dan tidak merokok,” katanya.

Disampaikan terima kasih masyarakat yang berperan aktif dalam upaya pemutusan rantai penularan Covid-19 dengan tetap tinggal di rumah, senantiasa memakai masker jika keluar rumah dan menghindari kerumunan, physical distancing minimal dua meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

“Pemerintah mengapresiasi petugas kesehatan yang tanpa lelah memberikan pelayanan, baik pencegahan penyebaran Covid-19 di masyarakat maupun pelayanan pengobatankepada pasien positif Covid-19 di rumah sakit,” kata Lalu Gita Ariadi.

AYA/Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB di nomor 0818 0211 8119.

 




Wagub NTB Tekankan Pentingnya Komitmen Penerapan Protokol Covid-19

Kunci utama pengendalian virus Corona ialah menerapkan protokol Covid-19

MATARAM.lombokjournal.com —  Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah membuka diskusi daring oleh Dewan Koordinasi Wilayah Laskar Santri Nusantara (DKW LSN) Provinsi NTB periode 2020-2023, di ruang kerjanya, Rabu (10/06/20).

Wakil Gubernur yang akrap disapa Ummi Rohmi menerangkan, kesehatan adalah hal yang sangat penting.

Terutama pada masa pandemi yang saat ini yang tidak hanya melanda dunia tapi juga melanda NTB. Sehingga menjaga kesehatan hal yang paling utama.

Di NTB berkat kerjasama semua pihak, grafik penyebaran Covid-19 masih dalam skala yang terkontrol. Akan tetapi semua pihak harus terus waspada dan tidak boleh lengah.

“Sesungguhnya kalau kita berbicara Covid-19, hal yang paling utama dan pertama adalah protokol Covid-19. Selama protokol Covid-19 itu bisa kita laksanakan maka insya Allah kita akan dapat mengendalikan keadaan,” ujarnya.

Lebih jauh, Ummi Rohmi menjelaskan, pendidikan merupakan salah satu kegiatan dengan risiko tinggi. Ke depan, abila pesantren di NTB aktif pada masa new normal maka penting dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.

“New normal ialah bagaimana menciptakan lingkungan pesantren yang steril dari sumber penyakit, kemudian merancang betul-betul akses keluar masuk pesantren, sehingga apabila new normal telah diberlakukan, pesantren kita dapat tetap beroperasi,tetap kondusif, tidak mengakibatkan anak-anak kita dan begitu juga ustad dan ustazahnya,” ujarnya.

Ummi Rohmi optimis apabila tahap demi tahap dilakukan dengan baik maka pesantren di NTB dapat mewujudkannya.

Namun dengan kondisi NTB dengan angka penularan yang masih tinggi, Wagub menekankan bahwa untuk saat ini penerapan new normal atau pengoperasian sekolah belum bisa dilakukan.

Melalui kesempatan itu, Ummi Rohmi menekankan kembali bahwa kunci utama pengendalian virus Corona ialah menerapkan protokol Covid-19.

Ummi Rohmi menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya diskusi tersebut, yang. dinilai sangat bermanfaat untuk aktivitas pesantren-pesantren di NTB kedepannya.

“Semoga kegiatan pesantren di NTB ini bisa mengikuti kondisi kehidupan new normal nantinya untuk itu, perlu persiapan sejak sekarang,” kata wagub.

Ketua Laskar Santri NTB, Sandi Agung Firmanulhaq menyampaikan rasa terimakasih, atas berkenannya Wakil Gubernur membuka diskusi daring itu.

Melalui kesempatan tersebut, Sandi menjekaskan bahwa output dari diskusi itu nantinya akan menjadi bahan dalam penerapan new normal di pesantren.

“Acara ini nantinya outputnya akan menjadi rekomendasi ataupun saran bagaimana nantinya kedepannya terutama di NTB pondok pesantren akan menerapkan prosedur prosedur atau pun protokol terkait dengan penanggulangan convid-19 ini,” tutupnya.

Diskusi yang bertajuk “Mungkinkah Penerapan New Normal di Pesantren?” Itu diikuti juga oleh Ketua Umum DKN LSN NTB, Ketua LSN NTB, Ketua DPW PKB NTB, Ketua F-PPP DPRD NTB, Pengasuh Pondok pesantren Darul Qur’an Bengkel, Kemenag Prov NTB dan seluruh pengurus Dewan Koordinasi Wilayah LSN Prov NTB.

AYA/HmsNTB




Gubernur Zul Serukan Pentingnya Harmonisasi Kerja

Jangan sampai, di tengah pandemi Covid-19 ini kita semakin mempersulit masyarakat

MATARAM.lombokjournal.com —  Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah memberikan arahan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Dinas Pariwisata dan Dinas Perhubungan Provinsi NTB.

Arahan dan pembinaan bagi ASN tersebut sekaligus halalbihalal  Gubernur Zul bersama ASN Provinsi NTB, Rabu (10/06/20).

Menggunakan motor, Gubernur NTB yang akrab disapa Bang Zul ini mengawali kunjungannya di Dinas Pariwisata NTB.

Beberapa hal yang menjadi penegasan Gubernur Zul yakni tentang pentingnya harmonisasi, tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kerja terlebih  dalam waktu dekat pariwisata di NTB dibuka dengan kenormalan baru.

“Semua ASN di Pemprov NTB harus kompak, terutama di Dinas Pariwisata. Karena, dengan kekompakan dan kerja bersama ASN,  Insya Allah pariwisata kita di NTB bangkit kembali,” ungkap Gubernur.

Gubernur Zul mengajak seluruh ASN lingkup Dinas Pariwisata untuk terus berdoa dengan harapan badai COVID-19 segera berlalu di NTB dan tanah air.

Hingga menggairahkan kembali dunia pariwisata yang sedang mulai bangkit setelah sebelumnya terpuruk akibat gempa bumi.

“Pariwisata ini salah satu penyumbang pendapatan asli daerah. Saya mengajak bapak ibu semua untuk terus berdoa dan ikhtiar bersama dalam memajukan pariwisata di daerah kita tercinta,” serunya.

Sementara itu, bertempat di Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi NTB, Bang Zul mengapresiasi langkah Dishub yang mengganti rapid test dengan clearance yang ketat.

“Alhamdulillah atas kerja keras Dinas Perhubungan, rapid test di penyeberangan Poto Tano dan Kayangan diganti dengan clearance yang ketat,” ujar Gubernur Zul.

Jangan sampai, di tengah pandemi Covid-19 ini, kita semakin mempersulit masyarakat. Menurut Gubernur, mengganti rapid test dengan clearance yang ketat adalah langkah tepat dalam meringankan beban masyarakat.

“Banyak petani dari Lombok yang harus panen di pulau Sumbawa, banyak juga mahasiswa kita yang harus kembali belajar, kalo mereka harus rapid test, nanti uang Rp600 ribu dari pemerintah, habis untuk rapid tes,” ujarnya.

AYA/HmsNTB

 




Kabar Baik,  Hari Selasa 76 Pasien Covid-19 Sembuh, 60 Di antaranya Nakes

Mengingat tingginya angka orang positif tanpa gejala (OTG) di NTB ini, Wakil Gubernur minta tenaga kesehatan untuk mengedukasi pasien OTG agar melaksanakan isolasi mandiri dengan menjalankan aturan isolasi mandiri yang benar

MATARAM.lombokjournal.com —  Evaluasi Penanganan Wabah Pandemi COVID-19 di NTB, Selasa (09/06/20)  di Pendopo Wakil Gubernur NTB membawa kabar baik, yakni tingkat kesembuhan melonjak tinggi yang mana hari sebelumnya hanya mencapai 34 orang, hari Selasa  pasien sembuh mencapai 76 orang.

“Hari ini kita mendapatkan kabar baik, kabar baiknya adalah hari ini pasien sembuh berjumlah 76 orang, dan Alhamdulillah 60 diantaranya adalah tenaga kesehatan,” kata Wakil Gubernur Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat membuka rapat evaluasi penanganan COVID-19 ini.

Kurva jumlah pasien sembuh dengan jumlah pasien yang dirawat menunjukkan hasil baik. Walaupun demikian, ia mengungkapkan, penanganan wabah COVID-19 ini harus ditingkatkan, kekompakan harus tetap dijaga agar wabah ini hilang dari provinsi ini.

“Alhamdulillah dengan kekompakan kita semua yang dipimpin oleh pak Gubernur, mudah-mudahan kita dapat menangani wabah COVID-19 ini semakin baik lagi,” ungkapnya.

Ummi Rohmi menyampaikan,  protokol kesehatan COVID-19 adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh masyarakat NTB, mengingat protokol kesehatan adalah salah satu jalan untuk menekan angka penularan Wabah COVID-19 ini.

“Berbicara COVID-19 ini, sampai dengan ditemukannya vaksin nanti, yang paling penting bagaimana kita hidup dengan protokol kesehatan, maka dari itu, edukasi harus terus kita laksanakan,” tutur wagub.

Mengingat tingginya angka orang positif tanpa gejala (OTG) di NTB ini, Wakil Gubernur minta kepada seluruh petugas, utamanya tenaga kesehatan untuk mengedukasi pasien OTG agar melaksanakan isolasi mandiri dengan menjalankan aturan isolasi mandiri yang benar.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi yang turut hadir dalam rapat tersebut menginformasikan, hingga hari Selasa  total pasien COVID-19 berjumlah 857 orang, 485 orang sembuh, dan yang meninggal berjumlah 29 orang.

Untuk meningkatkan penanganan Wabah COVID-19 Nurhandini menyampaikan, Pemerintah Provinsi melaksanakan kegiatan berupa disinfeksi dan sosialisasi terkait protokol kesehatan di tempat-tempat umum.

Selain itu, respon penanggulangan yang dilaksanakan oleh pemerintah di antaranya melakukan pelacakan kontak pasien, Pool Test di 3 Gili yakni sosialisasi dan pelaksanaan, penambahan tenaga kiriman dari Kemenkes, melengkapi alat, bahan/reagen, operasional.

Menambahkan 500 TCM untuk RSUP, RS Manambai, RS Kota Mataram dan ditambah lagi dengan RRS Selong. Selain itu, Pemerintah juga berencana melaksanakan pool test di daerah beresiko seperti pasar, daerah resiko tinggi, pesantren, sekolah.

Gubernur NTB, yang hadir dan menyimak rapat evaluasi tersebut berpesan kepada seluruh peserta rapat untuk tetap menjaga kekompakan dalam menangani wabah Pandemi COVID-19 ini. Ia berharap dengan kekompakan yang dilakukan, NTB dapat terbebas dari wabah ini.

Dalam acara tersebut, turut hadir juga para pimpinan Forkopimda, Ketua DPRD Provinsi NTB, dan beberapa kepala OPD lingkup provinsi NTB.

AYA/HmsNTB.

ay




Suhu di NTB Terasa Dingin, Ini Penjelasan BMKG

Angin dari Australia  membawa udara dingin, karena saat ini di Australia tengah masuk musim dingin

MATARAM.lombokjournal.com —  BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat menjelaskan penyebab cuaca dingin beberapa hari belakangan ini. Akhir-akhir ini suhu udara di Nusa Tenggara Barat terasa dingin pada malam hari.

Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Nindya Kirana, mengatakan, salah satu penyebabnya karena adanya angin Monsun yang terjadi akibat perbedaan suhu udara.

Dan tekanan antara belahan bumi selatan dan bumi utara yang disebabkan oleh pergerakan semu tahun matahari.

“Justru suhu udara di musim kemarau lebih dingin daripada saat di musim hujan, karena beberapa faktor seperti angin Monsun, angin musiman yang bersifat periodik,” katanya, dikutip media ini, Rabu (10/06/20).

Angin dari Australia tersebut membawa udara dingin, karena saat ini di Australia tengah masuk musim dingin.

“Saat puncak musim kemarau di NTB sekitar Juli-Agustus,  aktif Monsun Australia atau angin timuran karena di Australia sedang memasuki musim dingin,” ujarnya.

Ia mengatakan cuaca dingin lebih signifikan dirasakan di dataran tinggi dan daerah pegunungan.

Kemudian, faktor lainnya yang memicu suhu udara menjadi dingin karena di musim kemarau dipengaruhi akibat sedikitnya awan yang menutupi permukaan bumi.

“Awan diibaratkan seperti selimut yang dapat menahan dan memancarkan kembali pancaran panas bumi ke atmosfer. Pada musim hujan pertumbuhan awan lebih banyak sehingga malam hari terasa lebih hangat,” ujarnya.

Sebaliknya, jika musim kemarau pertumbuhan awan hampir tidak ada sehingga cuaca di malam hari terasa dingin.

AYA




Membangkitkan Semangat dan Simpati di Tengah Krisis

Iklan positif yang mengandung unsur spirit  dan simpati dapat menjadi pilihan masyarakat untuk berpikir positif

MATARAM.lombokjournal.com — Konsumsi media di era COVID-19 otomatis meningkat bagi masyarakat, saat mereka lebih banyak berada di rumah.

Kegiatan membaca terutama mencari informasi terkait COVID-19 menjadi konsumsi utama.

Namun, yang paling utama dilakukan untuk mengimbangi berbagai informasi yang ada adalah harus ada advertising atau iklan yang membangkitkan semangat dan simpati di tengah krisis.

“Terutama di tengah krisis seperti ini. Kita harus bisa membedakan mana advertising, mana public relation, sampai promosi,” ungkap Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah saat Virtual Jakarta Chief Marketing Officer (CMO) Club: Advertising During Crisis,  Selasa (9/6) 2020 via Zoom.

Iklan positif yang mengandung unsur spirit  dan simpati dapat menjadi pilihan masyarakat untuk berpikir positif.

Apalagi di tengah musibah seperti ini, tentu informasi penyeimbang sangat diperlukan untuk memacu optimisme hidup.

Lalu seperti apa sebenarnya kondisi masyarakat di saat krisis global ini? Direktur Advertising Asia Tenggara The New York Times Reno Ong melihat ada beberapa mindset yang tercipta di masa COVID-19.

“Rasa takut akan pandemi menjadi driver utama. Itu sah-sah saja. Ketakutan itu kemudian mendorong orang untuk mencari informasi lebih dalam setiap waktu. Apa yang sedang terjadi saat ini,” ungkap Reno dalam acara itu

Yang diutarakan Reno merupakan hasil riset kepada pembaca The New York Times di seluruh dunia selama pandemi, mulai dari kawasan Amerika, Eropa, sampai Asia Pasifik.

Pola pikir itu kemudian mendorong orang untuk memiliki jiwa akan bertahan hidup lebih dari biasanya. Menurutnya, salah satu yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mereka melewati semua ini.

Pasalnya krisis tidak hanya memberikan dampak besar kepada kondisi keuangan, tetapi juga secara sosial.

Namun mau tidak mau kemudian orang harus menerima kenyataan dan mencari distraksi atau kegiatan lain.

“Kita semua sebenarnya ingin break dari yang sedang terjadi. Tertahan di rumah dan mencari jalan keluar. Ada yang kemudian menjadi frustasi. Namun ada yang melihatnya dari sisi positif. Ada harapan jika ini akan segera berakhir dan pandemi adalah waktu untuk mendekatkan diri dengan keluarga,” sambungnya.

Kondisi emosi ini yang kemudian bisa diaplikasikan brand atau perusahaan jika ingin lebih dekat kepada konsumen. Brand pemasang iklan bisa memanfaatkannya dengan memasang advertising atau iklan yang sesuai dengan kondisi

Harapannya, brand pemasang iklan dapat memberi semangat dan memberikan simpati di tengah krisis kepada masyarakat.

Menurut Reno, merasakan apa yang dirasakan oleh publik penting agar brand dapat engage dengan konsumen mereka. Jangan justru membombardir dengan promo serta jualan tidak relevan.

Berdasarkan riset tersebut, sekitar 77 persen pembaca The New York Times justru ingin melihat apa yang ditawarkan oleh brand.

“Dan 66 persen dari mereka ingin melihat perubahan kebijakan apa yang dilakukan brand. Lalu 56 persen berharap brand menambah kebijakan protokol kesehatan kepada produk atau layanannya. Bahkan 51 persen berharap brand menunjukan rencana untuk membuka gerai atau layanan mereka kembali,”  jelasnya.

AYA/HmsNTB

 




Peringatan Kajati NTB, Paket JPS Tak Boleh Ada Permainan Harga

Indikasi adanya selisih harga diharapkan jangan sampai dimanfaatkan oleh oknum yang berniat korupsi

MATARAM.lombokjournal.cpm  —  Kepala kejaksaan tinggi Nusa Tenggara Baratm Nanang Sigit mengingatkan tidak boleh ada permainan harga dalam pengadaan barang dan jasa pada program Jaring Pengaman Sosial (JPS) tahap kedua yang sedang berjalan.

“Harga barang yang dibeli dari Industri Kecil Menengah atau IKM seharusnya wajar atau mengikuti harga normal,” ujar Nanang Sigit usai kunjungan Kapolda NTB di Kantor Kejati Mataram, Rabu  (10/06/20).

Nanang menjelaskan, pada proses pengadaan paket sembako ini pihaknya masih sebatas pencegahan dengan mengedepankan fungsi Perdata dan Tata Usaha Negara untuk pengawasan dan Intelijen pengamanan distribusi .

“Meski sejauh ini belum ada proses hukum tentang permasalahan tersebut  namun ia telah mendapat laporan adanya indikasi selisih harga pengadaan barang pada paket sembako , yaitu minyak goreng dan  masker karena  Harga jauh lebih tinggi dibanding harga pabrikan,” tegasnya

Lebih lanjut Kejai NTB mengingatkan, indikasi adanya selisih harga diharapkan jangan sampai dimanfaatkan oleh oknum yang berniat korupsi.

Sebab pengadaan JPS Gemilang tahap pertama dan kedua dihajatkan untuk menghidupkan IKM maupun UKM lokal yang menyasar 105.000 KK terdampak Covid19 dengan total anggaran 26 miliar rupiah.

AYA




Korem 162 Wira Bhakti Jadi Tipe A, Gubernur Zul Gembira Danrem  Naik Pangkat Brigjen

Pemerintah Provinsi NTB berharap sinergi TNI dengan Pemprov NTB bersama Polri bisa terus terjalin semakin erat

MATARAM.lombokjournal.com —  Komando Resort Militer (Korem) 162 Wira Bhakti naik status menjadi tipe A,  Danrem Ahmad Rizal Ramdani naik pangkat dari Kolonel TNI menjadi Brigjen TNI

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menyampaikan ucapan selamat dan dukungan atas kenaikan status, dan mengaku gembira atas kenaikan pangkat Danrem Ahmad Rizal Ramdani.

Dan ia juga bangga bisa terus bekerjasama dengan TNI guna meningkatkan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.

“Saya bangga dan terharu atas kenaikan status Korem kita. Ini menunjukkan kepercayaan sekaligus beban tanggung jawab yang berat dari negara. Namun, dengan sinergi yang baik antara pemerintah NTB dan TNI selama ini, kami merasa sangat terbantu,” kata Gubernur Zul melalui keterangan persnya,  Selasa (09/06/20).

Pemerintah Provinsi NTB berharap sinergi TNI dengan Pemprov NTB bersama Polri bisa terus terjalin semakin erat.

Kompleksitas masalah NTB di bidang Ideologi Politik Sosial Budaya serta Pertahanan dan Keamanan (Ipoleksosbudhankam) menjadi tantangan tersendiri ke depan.

Karenanya, ia sangat berterimakasih atas peran strategis jajaran TNI di Korem 162 Wira Bhakti selama ini.

Sebelumnya, Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 27 Tahun 2019 mengesahkan pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan dan Peningkatan Status 23 Korem dari Tipe B ke Tipe A.

Kepres tersebut ditandatangani Presiden RI tanggal 11 September 2019 lalu dan diserahkan ke Mabes TNI.

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, S.I.P. menerima laporan pelaksanaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi 84 Pati TNI terdiri dari 74 Pati TNI AD, termasuk di antaranya Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos., S.H. M.Han., 3 Pati TNI AL dan 7 Pati TNI AU, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, baru baru ini.

AYA/Bako Humas NTB




NTB Rancang Kerjasama Dengan PD Pasar Jaya, Untuk Distribusikan IKM/UMKM Jakarta

Program JPS Gemilang telah mampu memberi ruang terciptanya kluster dan zonasi produk lokal di NT

MATARAM.lombokjournal.com — Pemprov NTB sedang merancang kerjasama dengan PD Pasar Jaya milik Pemprov DKI Jakarta terkait dengan rencana pendistribusian produk serta produk petani di daerah ini ke Jakarta.

Saat ini, rencana MoU antara kedua pemerintah daerah itu sedang dimatangkan.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB H. Ridwan Syah MM., M.Sc. MTP mengatakan, ketertarikan Pemprov DKI Jakarta pada produk IKM/UMKM lokal serta petani NTB selama ini, lantaran keberhasilan Pemprov NTB di bawah kepemimpinan Zul-Rohmi yang menghidupkan geliat perekonomian NTB pada masa pandemi Covid-19.

Khususnya fokus memberdayakan IKM/UMKM lokal melalui parogram Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang.

“Rancangan produk NTB tengah proses kita inventarisir. Nantinya, semua produk UMKM/IKM NTB yang akan kita kirimkan adalah di bidang pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan,” ujar Ridwan Syah, Selasa (09/06/20)

Ia mengatakan, pandemi Covid-19 yang melanda semua wilayah di Indonesia, termasuk di Provinsi NTB telah memberi hikmah  adanya pelibatan produk lokal. Program JPS Gemilang telah mampu menjadi penggerak dan pengungkit ekonomi di NTB.

Adanya pelibatan IKM dan UMKM itu otomatis, dana itu akan langsung masuk ke masyarakat.

“Jadi, karena pada wabah ini yang punya uang adalah pemerintah. Maka, dana pemerintah itu kita belanjakan membeli ke produk IKM/UMKM, maka otomatis uang yang kita punya masuk ke masyarakat dan jelas memberi efek ekonomi pada masyarakat,” jelas Ridwan Syah.

Menurutnya, pada program JPS Gemilang telah mampu memberi ruang terciptanya kluster dan zonasi produk lokal di NTB. Misalnya di Kabupaten Lombok Timur kini ada kluster produk minyak kelapa dan ikan kering.

“Hal ini serupa di Kota Mataram, yakni munculnya dua kluster, yakni konveksi berupa pembuatan masker serta kluster percetakan berupa pembuatan kemasan untuk membungkus produk JPS Gemilang,” katanya.

Program JPS Gemilang dengan melibatkan IKM/UMKM telah mampu menciptakan efek berganda. Sehingga, sangat wajar jika Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB memandang program JPS telah mampu menyerap aneka produk lokal di Provinsi NTB.

Hasilnya tidak saja mampu menyejahterakan pelaku usaha dalam daerah, namun juga akan meningkatkan kinerja lembaga keuangan, terutama perbankan.

“Target kami hingga JPS Gemilang tahap ketiga terbentuk sebanyak 1000 IKM/UMKM. Sebab, dari JPS tahap satu dan dua saja, ada sekitar 535 IKM/UMKM yang tersebar di 10 kabupaten/kota di daerah ini. Makanya, skema memasok produk IKM/UMKM NTB ke DKI Jakarta melalui PD Pasar Jaya bakal tidak terlalu sulit dilakukan,” tegasnya.

Ridwan Syah menuturkan, adanya hubungan baik antara Gubernur Zulkieflimansyah dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sangat memungkinkan kerjasama untuk mengirim produk asal NTB dilakukan segera.

“Jadi, dasar pak Gubernur roadshow ke seluruh bupati/walikota di NTB adalah bagaimana konsep JPS Gemilang NTB dengan memberdayakan IKM/UMKM lokal dapat ditiru oleh pemda kabupaten/kota di NTB. Sehingga, jika nanti MoU pasokan itu dilakukan antara NTB dan DKI Jakarta, maka mau tidak mau pelaku usaha UMKM di kabupaten/kota di NTB juga kita libatkan,” lanjutnya.

Saat ini, konsep MoU antara Pemprov NTB dan Pemprov DKI Jakarta (PD Pasar Jaya) tinggal menunggu kedatangan tim dari PD Pasar Pasar dan Pemprov DKI Jakarta ke NTB guna melihat produk IKM/UMKM yang mereka inginkan dalam waktu dekat.

AYA/HmsNTB




Wartawan dan Penulis Diminta Sampaikan Informasi Positif di Tengah Pandemi

Penulis dan wartawan diajak selalu menyampaikan informasi positif, edukatif dan ajakan-ajakan yang baik kepada masyarakat

MATARAM.lombokjournal.com —  Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah memberikan sambutan dalam diskusi virtual Bincang Bareng Penulis dan Wartawan dengan tema “Narasi Kebahagiaan dan Keberpihakan di Tengah Pandemi Covid-19 Dengan New Normal” bertempat di Pendopo Gubernur, Selasa (09/06/20) sore.

Diskusi virtual ini juga turut diikuti oleh Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi M. Si, sejumlah narasumber serta wartawan dan penulis yang ada di NTB.

Gubernur NTB yang akrab disapa Bang Zul ini menyambut baik forum yang digelar pada sore ini. Baginya, kegiatan diskusi rutin dilakukan anak-anak muda NTB ini menandakan adanya rasa ingin terus belajar dan upaya peningkatan kapasitas diri, meskipun ditengah situasi pandemi Covid-19.

“Kami menyambut gembira, pemuda-pemuda Nusa Tenggara Barat berembuk mengupgrade kapasitas, berdiskusi, berbagi informasi satu dengan yang lain, mudah-mudahan ada solusi yang bisa untuk ditulis kemudian disampaikan kepada publik atau minimal memperkaya informasi bagi diri sendiri,” ucapnya.

Bang Zul menambahkan, selama pandemi ini, setiap daerah memaknai hal ini dengan cara dan sikap yang berbeda dan beragam. Oleh karena itu, Ia mengajak baik penulis dan juga wartawan untuk selalu menyampaikan informasi positif, edukatif dan ajakan-ajakan yang baik kepada masyarakat.

“Mudah-mudahan dengan diskusi seperti ini banyak hal yang bisa kita petik dan pelajari bersama,” ujar Bang Zul.

Selain itu, ia menilai dengan adanya pandemi ini masyarakat lebih bisa memanfaatkan teknologi dengan baik dan benar, baik itu dalam belajar dan juga bekerja.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua Tanfidziah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) NTB, Prof. Dr. H. Masnun Tahir.

Ia mengatakan, sinergi dari penulis, wartawan dan berbagai media informasi menjadi sangat penting di masa sekarang, terutama dalam situasi pandemi Covid-19 ini.

Masnun berpesan agar informasi yang diberikan kepada masyarakat haruslah berdasarkan fakta dan bersifat membangun serta memberikan semangat dan energi positif.

“Berikanlah kabar baik, jangan berikan kabar yang buruk,” pintanya.

Atas nama PWNU NTB, Ia berjanji akan terus memberikan semangat dan dukungan dalam hal memberikan informasi dan literasi kepada masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini.

“Covid-19 ini bukan untuk kita takutkan, namun ini untuk kita atasi bersama masalah ini,” katanya.

Ketua Lembaga Ta’lif Wan Nasyr (LTN) PWNU NTB, Suaeb Qury mengungkapkan, forum diskusi ini digelar untuk dapat menjalin silaturahim serta berbincang-bincang dengan para penulis dan wartawan yang ada di NTB.

“Dengan kegiatan ini, kita dapat berbincang-bincang dengan sahabat semua terkait isu yang sedang hangat akhir-akhir ini,” jelasnya.

AYA/HmsNTB