Bupati Najmul Terima Bantuan 15 Ribu Telur dari Charoen Pokphand Foundation Indonesia

Charoen Pokphand Foundation Indonesia telah menyalurkan bantuan 130 ribu butir telur di wilayah NTB

TANJUNG.lombokjournal.com — Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar, SH. MH didampingi Pelaksana Tugas Kadis Ketahanan Pangan, Perkebunan dan Pertanian KLU Ir. Hermanto, menerima penyerahan bantuan kemanusiaan CSR Telur Fertil Fresh, sebanyak 15.000 butir untuk masyarakat terdampak Covid-19.

Bantuan tersebut diserahkan oleh Perwakilan PT Charoen Pokphand Jaya Farm, unit Hatchery Lombok (15/06/20).

Pada kesempatan tersebut, Bupati Najmul menyampaikan terima kasih atas bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Lombok Utara.

“InshAllah akan kita salurkan sebaik-baiknya kepada masyarakat. Mudah-mudahan ini awal yang baik. Sekali lagi sampaikan salam kepada keluarga besar PT. Charoen Pokphand, bisnisnya terus pesat dan berkah,” kata Bupati Najmul.

Pihak Charoen Pokphand Foundation Indonesia mewakili perusahaan, Mahsun Abuandi menyatakan bantuan kemanusiaan tersebut, semoga bermanfaat buat masyarakat.

“Semoga ke depan kita masih bisa memberikan bantuan untuk masyarakat Lombok Utara. Ini bantuan murni kemanusiaan, tak ada tendensi politis,” ujarnya.

Dikatakannya,  sejauh ini pihak PT. Charoen telah menyalurkan bantuan 130 ribu butir telur di wilayah NTB, yaitu di Sumbawa Besar, Lombok Timur, Kota Mataram, Lombok Utara dan rumah sakit dalam rangka penanggulangan Covid-19.

Kegiatan diakhiri dengan penyerahan sampel telur dan foto bersama di depan halaman kantor Bupati Lombok Utara.

Tampak dua kendaraan berisi telur dengan lapisan pelindung yang segera disalurkan.

wld




Rakornas Pengawasan Intern, Presiden Ajak Elemen Pemerintah Awasi Anggaran Covid-19

Rakornas ini bertujuan untuk membangun persepsi yang sama di antara seluruh pihak yang terlibat dalam pengawalan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan daerah

MATARAM.lombokjournal.com — Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2020 berlangsung  secara daring, Senin (15/06/2020) di Ruang Kerja Gubernur NTB.

Gubernur NTB,, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Inspektur Provinsi NTB, Ibnu Salim mengikuti Rakornas tersebut.

Rakornas bersama Presiden RI, Wakil Presiden RI, Pimpinan Lembaga Negara, Menteri-Menteri Kabinet Indonesia Maju, Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia.

Rakornas mengangkat tema Kolaborasi dan Sinergi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), Pemeriksa Eksternal dan Aparat Penegak Hukum (APH) Dalam Rangka Pengawasan Percepatan

Presiden RI, Joko Widodo mengatakan, negara-negara di seluruh dunia saat ini tengah berada dalam situasi pandemic Covid-19, yang berdampak  signifikan pada bidang kesehatan.

Lebih dari itu, bidang ekonomi pun saat ini tengah mengalami tekanan yang berat. Pemerintah kemudian dianggap memiliki peran yang begitu krusial di masa sekarang ini.

“Semuanya itu membutuhkan respon pemerintah yang cepat dan juga tepat,” ucap Jokowi.

Di bidang kesehatan, penanganan Covid-19 harus mampu dikendalikan, sehingga penyebaran pandemi ini tidak menyebar lebih luas lagi.

Di bidang sosial ekonomi, Presiden mengatakan bahwa pemerintah harus mampu menjamin warga yang terdampak Covid-19 agar mendapatkan perlindungan dan bantuan sosial.

Selain itu, pemerintah harus memastikan bahwa sektor UMKM dan para pelaku usaha mampu bertahan, pun begitu dengan menghindari ancaman PHK massal.

Menurut Jokowi, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 677,2 triliun dalam percepatan penanganan Covid-19 dan juga pemulihan ekonomi nasional.

“Angka ini, 677,2 triliun adalah jumlah yang sangat besar. Oleh sebab itu, tata kelolanya harus baik, sasarannya harus tepat, prosedurnya harus sederhana dan tidak berbelit-belit, output dan outcome-nya harus maksimal bagi kehidupan seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya.

Presiden mengajak seluruh elemen pemerintah untuk mengawal serta mengawasi dengan baik, agar dana tersebut dapat membantu masyarakat dan para pelaku usaha yang sedang mengalami kesulitan.

“Aspek pencegahan harus lebih dikedepankan, kita semuanya harus lebih proaktif, jangan menunggu sampai terjadinya masalah,” ujar Jokowi.

Jokowi menegaskan, pemerintah serius dalam memperhatikan akuntabilitas. Untuk itu, Ia meminta agar seluruh lembaga, baik pusat dan daerah diminta menjalin koordinasi dan komunikasi yang baik dalam mengawal akuntabilitas.

“Selain itu, kerjasama sinergi dengan lembaga-lembaga pemeriksa eksternal BPKP harus terus dilakukan, demikian juga sinergi antar aparat Penegak Hukum, Kepolisian, Kejaksaan dan KPK harus terus kita lanjutkan,” tambahnya.

Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Muhammad Yusuf Ateh dalam laporannya menyampaikan, peserta Rakornas sebanyak 966 peserta serta disiarkan langsung melalui TVRI Nasional dan secara daring melalui aplikasi TVRI Klik.

Ia kemudian mengapresiasi kerjasama dari tiap komponen pemerintah dalam menjaga kekompakan di tengah situasi pandemi.

“Kami meyakini bahwa kebersamaan kita pada saat ini merupakan bukti bahwa kita semua berkomitmen tinggi untuk siap berkolaborasi dalam upaya menjaga akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan daerah, khususnya di tengah masa pandemi yang penuh tantangan ini,” ungkapnya.

Sejalan dengan tema yang diusung, Yusuf Ateh menjelaskan, penyelenggaraan Rakornas ini bertujuan untuk membangun persepsi yang sama di antara seluruh pihak yang terlibat dalam pengawalan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan daerah.

Khususnya terkait pelaksanaan percepatan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

“Mengingat luasnya area penanganan dampak Covid-19 dan besarnya anggaran yang digunakan, harus dibangun kolaborasi dan sinergi pengawalan akuntabilitas. Tidak hanya antar APIP, namun juga antar APIP, Pemeriksa Eksternal hingga Aparat Penegak Hukum,” terang Yusuf Ateh.

Sesuai arahan Presiden, diharapkan penanganan Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan juga akuntabel.

AYA/HmsNTB




Danrem 162/WB Terima Kunjungan Danlanal Mataram

Ada kesepakatan  tentang peningkatan sinergitas Babinsa dengan Pos AL wilayah pesisir.  membantu kegiatan pengamanan dan pengawasan wilayah pesisir terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran hukum

MATARAM.lombokjournal.com  – Komandan Korem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., didampingi Kasrem 162/WB Letkol Endarwan Yanshori dan Perwira Staf Korem 162/WB menerima kunjungan Pejabat Danlanal Mataram Kolonel Laut (P) Suratun, SH., di Makorem 162/WB Jalan Lingkar Selatan Kota Mataram, Senin (15/06/20).

Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani dan Kolonel Laut (P) Suratun,

Danrem 162/WB dalam rilis yang di sampaikan Kapen Rem 162/WB Mayor Inf Dahlan, S.Sos., mengucapkan selamat datang di Makorem162/WB serta sukses atas amanah menjabat sebagai Danlanal Mataram.

Diharapkan, Lanal Mataram dapat terus meningkatkan kiprah bersama-sama Stakeholder lainnya membantu pemerintah NTB memelihara menjaga kondusifitas demi kelancaran pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTB.

“Selama ini hubungan antar instansi dan lembaga di NTB sangat harmonis sehingga setiap permasalahan yang ada dapat lebih cepat di selesaikan, untuk itu harapan kita agar hubungan yang sudah terjalin dapat terus ditingkatkan. Kita tingkatkan hubungan yang baik sesuai fungsi masing-masing dan sinergitas TNI secara internal, kita saling kerja sama dan koordinasi,” kata Danrem. .

Dalam pertemuan ada kesepakatan dengan Danlanal, tentang peningkatan sinergitas Babinsa dengan Pos AL wilayah pesisir.  dalam membantu kegiatan pengamanan dan pengawasan wilayah pesisir terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran hukum.

“Seperti pencemaran, ilegal fishing, penyelundupan baby lobster hingga kejahatan berat seperti penyeludupan manusia dan penyelundupan narkotika serta kegiatan ilegal lainnya yang masih rentan terjadi di jalur pelintasan perairan NTB,” ungkapnya.

Sementara Komandan Lanal Mataram Kolonel Laut (P) Suratun. S.H., juga mengatakan kunjungan tersebut untuk meningkatkan silaturahmi.

“Agar hubungan semakin solid dan harmonis untuk mewujudkan komunikasi, koordinasi dan kerjasama,” ucapnya.

Kapen Rem menjelaskann, Danlanal Mataram mengucapkan selamat atas kenaikan status korem 162/WB menjadi korem tipe A, dan kenaikan pangkat Danrem 162/WB menjadi Brigjen TNI.

Ia mohon dukungan doa agar dalam menjalankan tugas dapat berjalan lancer, sehingga Lanal Mataram dapat maksimal dalam melaksanakan tugas pokok ataupun dalam membantu Pemerintah Daerah.

Selain itu, Kolonel Suratun menyampaikan, sesuai UU TNI No 34/2004, tugas TNI AL adalah melaksanakan tugas TNI di bidang pertahanan, menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut nasional sesuai ketentuan hukum nasional dan hukum internasional.

“Melaksanakan tugas diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri dan melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut,” tuturnya.

Sebelum meninggalkan Korem 162/WB,, Danlanal berfoto bersama dengan tetap mengikuti prosedur protokol penanganan Covid-19.

Dalam kunjungan silaturahim Danlanal didampingi Pgs. Palaksa Mayor Laut (KH) Awang Setyadi Bawana, S.H., Pasi Intel Mayor Laut (S) Thomas Dolfinus Fanulene, S.E., Pgs. Pasiops Kapten Laut (P) Nugraha Tri Buana Putra, S.S.T.Han.

AYA




JPS Gemilang III Akan Melibatkan Lebih Banyak UKM/IKM

JPS Gemilang tahap III, merupakan produk-produk yang betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat

MATARAM.lombokjournal.com — Semangat pemberdayaan UKM/IKM dalam produk Jaring Pengaman Sosial yang disediakan Pemerintah Provinsi NTB dalam Program JPS Gemilang, tetap menjadi konsep penyediaannya pada tahap ketiga nanti.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc., menekankan supaya produk-produk yang disediakan dalam JPS Gemilang tahap III tersebut merupakan produk-produk yang betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat.

“Kita jangan terlena dengan tahapaan penyelenggaraan JPS tahap I dan II, tetapi harus mengawal tahap III lebih baik,” kata Gubernur Zulkieflimansyah didampingi Wakil Gubernur Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., saat Rapat Evaluasi JPS tahap II dan rencana persiapan JPS III, Senin (15/06/20) di Ruang Rapat Utama kantor Gubernur NTB.

Gubrnur Zul mengatakan, Pemerintah Provinsi NTB harus mengevaluasi kekurangan dan kelebihan pada tahapan penyelenggaran JPS Gemilang tahap II yang sudah 80 persen penyalurannya.

Ia juga meminta, agar melibatkan banyak UKM dan IKM lokal di NTB. Sehinggan produk yang diberikan juga lebih bervariasi dengan hasil produk yang banyak melibatkan masyarakat untuk bekerja.

Keterlibatan UKM dan IKM  di JPS Gemilang tahap I dan II sudah mampu melatih mereka untuk terus menyiapkan produk yang berstandar untuk dipasarkan secara umum.

“Ini tujuannya kita menggunakan produk lokal. UKM dan IKM tidak terus disusui, tapi produknya mampu bersaing di pasaran, sehingga berkelanjutan dan hidup,” terangnya.

Roh JPS Gemilang

Wagub Hj Rohmi menegaskan semangat awal pemberdayaan UKM dan IKM merupakan roh dari JPS Gemilang ini.

“Tentunya UKM maupun IKM ini yang akan banyak melibatkan masyarakat untuk menggerakan ekonomi kita,” kata Ummi Rohmi panggilan Wagub.

Pandemic Covid-19 memberikan sisi positif kepada masyarakat kita. Disamping mengajarkan untuk terapkan berperilaku sehat, namun membangkitkan pemberdayaan UKM/IKM di sisi ekonomi.

“Ini yang harus benar-benar dimanfaatkan,” tuturnya.

Ummi Rohmi meminta agar penyaluran JPS Gemilang tahap II,  dipersiapkan  dan direncanakan dengan matang sebelum disalurkan kepada masyarakat kita.

Assisten II Setda Provinsi NTB, Ir. H. Ridwan Syah memaparkan tentang penyaluran JPS tahap II yang sudah berjalan lancar.

“Hingga hari ini progres penyaluran JPS II sudah 80 persen,” kata Ridwan Syah.

Pembagian wilayah kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengawal dan bertanggungjawab terhadap penyaluran JPS di Kabupaten/Kota se-NTB berjalan lancar dan efektif, sehingga semua persoalan dan kendala dapat dieliminir.

Ia melanjutkan, rencananya setelah penyaluran JPS tahap II rampung, JPS tahap III akan disalurkan awal Juli 2020.

Sebanyak 125.000 paket yang akan disalurkan, yakni di Pulau Lombok 87.318 KPM, Pulau Sumbawa 37.682 KPM dengan melibatkan sebanyak 535 UKM/IKM lokal di NTB.

“Rencananya melihat kebutuhan masyarakat, ada beberapa produk yang nantinya diganti, namun akan dilihat situasi dan keadaan produk tersebut, baik itu ketersediaan dan kebutuhan masyarakat, sehingga lebih bervariasi,” katanya

Persiapan tahapan proses JPS Gemilang tahap III akan terus dikoordinasikan dengan berbagai rakor dan evaluasi, sehingga menghasilkan keputusan yang matang sebelum didistribusikan.

Rapat ini dihadiri oleh Inspektur Provinsi NTB , Kadis Perhubungan, Kadis Dukcapil dan Desa, Kadis Dikpora, Kadis Kominfotik, Kadis Peternakan, Kadis Perdagangan dan OPD terkait.

AYA/HmsNTB




UPDATE Covid-19: Hari Miggu, 14 Juni, Bertambah 22 Pasien Positif Covid-19, Pasien Sembuh 31 Orang, Kasus Kematian 2 (dua) Orang

Jika melalui pelabuhan laut dan pelabuhan penyeberangan antar wilayah dalam Provinsi NTB wajib menunjukkan surat keterangan sehat dari puskesmas/fasilitas kesehatan setempat yang menyatakan bebas gejala Influenza Like Illness (ILI)

MATARAM.lombokjournal.com – Laboratorium PCR dan TCM RSUD Provinsi NTB, Laboratorium PCR RS Unram, Laboratorium PCR Genetik Sumbawa Technopark, dan Laboratroium TCM RSUD H.L. Manambai Abdulkadir kmengkofirmasi, ada tambahan 22 pasien positif Covid-19, dan pasien yang dinyatakan sembuh 31 orang, dan kasus kematian 2 (dua) orang.

Siaran pers hari Minggu  (14/06/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak 244 sampel dengan hasil 218 sampel negatif, 4 (empat) sampel positif ulangan, dan 22 sampel positif baru Covid-19, pasien dinyatakan sembuh 31 orang, dan   kasus kematian baru 2 (dua) pasien.

Lalu Gita Ariadi

Dijelaskan, adanya tambahan 22 kasus baru terkonfirmasi positif, 31 tambahan sembuh baru, dan 2 (dua) kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari Minggu (14/06/20) sebanyak 937 orang, dengan perincian 610 orang sudah sembuh, 36 meninggal dunia, serta 291 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

Dengan adanya tambahan 22 kasus baru terkonfirmasi positif, 31 tambahan sembuh baru, dan 2 (dua) kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari Minggu (14/6/20) sebanyak 937 orang, dengan perincian 610 orang sudah sembuh, 36 meninggal dunia, serta 291 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

“Petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif,” kata Lalu Gita Ariadi

TAMBAHAN 22 PASIEN POSITIF COVID 19, SEMBUH 31 ORANG, KEMATIAN BARU  (DUA) ORANG

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 916, an. Tn. S, laki-laki, usia 61 tahun, penduduk Kelurahan Pagesangan Barat, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak ada. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  2. Pasien nomor 917, an. Tn. FN, laki-laki, usia 22 tahun, penduduk Kelurahan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 918, an. Tn. MPW, laki-laki, usia 29 tahun, penduduk Palemban Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  4. Pasien nomor 919, an. Tn. TWPN, laki-laki, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Pagesangan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  5. Pasien nomor 920, an. Ny. NKHS, perempuan, usia 27 tahun, penduduk Kelurahan Mataram Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  6. Pasien nomor 921, an. Ny. J, perempuan, usia 30 tahun, penduduk Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  7. Pasien nomor 922, an. Ny. SY, perempuan, usia 29 tahun, penduduk Desa Pringgasela Selatan, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  8. Pasien nomor 923, an. Ny. ZW, perempuan, usia 25 tahun, penduduk Desa Labuhan Haji, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  9. Pasien nomor 924, an. Tn. SP, laki-laki, usia 51 tahun, penduduk Kelurahan Monjok Barat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  10. Pasien nomor 925, an. Tn. BS, laki-laki, usia 69 tahun, penduduk Batam. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  11. Pasien nomor 926, an. Tn. AP, laki-laki, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  12. Pasien nomor 927, an. Ny. SI, perempuan, usia 50 tahun, penduduk Desa Tanjung, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong dengan kondisi baik;
  13. Pasien nomor 928, an. Tn. LSH, laki-laki, usia 26 tahun, penduduk Desa Jeringo, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Patuh Patut Patju dengan kondisi baik;
  14. Pasien nomor 929, an. Tn. IWM, laki-laki, usia 66 tahun, penduduk Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 840. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  15. Pasien nomor 930, an. Tn. I, laki-laki, usia 60 tahun, penduduk Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 745. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  16. Pasien nomor 931, an. Tn. FAS, laki-laki, usia 34 tahun, penduduk Kelurahan Mataram Barat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 839 dan 841. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  17. Pasien nomor 932, an. Ny. HS, perempuan, usia 53 tahun, penduduk Desa Jatisela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Siloam Mataram dengan kondisi baik;
  18. Pasien nomor 933, an. Tn. INJD, laki-laki, usia 55 tahun, penduduk Kelurahan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Pasien meninggal dan dilakukan tatalaksana Covid-19;
  19. Pasien nomor 934, an. Tn. S, laki-laki, usia 42 tahun, penduduk Desa Pengadang, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  20. Pasien nomor 935, an. Ny. H, perempuan, usia 56 tahun, penduduk Maros, Sulawesi Selatan. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  21. Pasien nomor 936, an. Ny. ER, perempuan, usia 29 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Harapan Keluarga dengan kondisi baik;
  22. Pasien nomor 937, an. Tn. RAR, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk wilayah Puskesmas Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik.

Hari Minggu terdapat penambahan 31 orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :

  1. Pasien nomor 174, an. Tn. S, laki-laki, usia 40 tahun, penduduk Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat;
  2. Pasien nomor 244, an. Ny. M, perempuan, usia 52 tahun, penduduk Kelurahan Turida,Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram;
  3. Pasien nomor 263, an. Tn. AA, laki-laki, usia 21 tahun, penduduk Desa Tatede, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa;
  4. Pasien nomor 298, an. An. MI, laki-laki, usia 19 tahun, penduduk Desa Dalam, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa;
  5. Pasien nomor 394, an. Tn. S, laki-laki, usia 48 tahun, penduduk Desa Batuyang, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur;
  6. Pasien nomor 406, an. Tn. IP, laki-laki, usia 19 tahun, penduduk Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara;
  7. Pasien nomor 407, an. An. SB, laki-laki, usia 15 tahun, penduduk Desa Medana, KecamatanTanjung, Kabupaten Lombok Utara;
  8. Pasien nomor 408, an. An. AA, laki-laki, usia 17 tahun, penduduk Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara;
  9. Pasien nomor 444, an. An. AAH, laki-laki, usia 1 tahun, penduduk Kelurahan Kelayu Jorong, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur;
  10. Pasien nomor 474, an. Tn. M, laki-laki, usia 44 tahun, penduduk Desa Labuhan Sumbawa, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa;
  11. Pasien nomor 525, an. Tn. AJ, laki-laki, usia 39 tahun, penduduk Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat;
  12. Pasien nomor 534, an. An. WMJ, perempuan, usia 4,6 tahun, penduduk Desa Geres, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur;
  13. Pasien nomor 563, an. Tn. BB, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Desa Jembatan Kembar, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat;
  14. Pasien nomor 564, an. Tn. LBNI, laki-laki, usia 25 tahun, penduduk Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah;
  15. Pasien nomor 566, an. Tn. AFI, laki-laki, usia 29 tahun, penduduk Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat;
  16. Pasien nomor 577, an. An. MPA, laki-laki, usia 17 tahun, penduduk Desa Ketangga, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur;
  17. Pasien nomor 595, an. Ny. BJW, perempuan, usia 27 tahun, penduduk Desa Terara, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur;
  18. Pasien nomor 603, an. Ny. M, perempuan, usia 31 tahun, penduduk Desa Rungkang, Kecamatan Praya Barat, Kabpaten Lombok Tengah;
  19. Pasien nomor 618, an. Tn. RAH, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Kelurahan Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram;
  20. Pasien nomor 638, an. Tn. IMS, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Desa Labuapi, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat;
  21. Pasien nomor 640, an. Ny. JC, perempuan, usia 25 tahun, penduduk Desa Bajur, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat;
  22. Pasien nomor 641, an. Tn. MHA, laki-laki, usia 25 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  23. Pasien nomor 670, an. Tn. MSP, laki-laki, usia 42 tahun, penduduk Desa Klumpu, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali;
  24. Pasien nomor 674, an. Tn. MH, laki-laki, usia 65 tahun, penduduk Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara;
  25. Pasien nomor 698, an. Ny. IP, perempuan, usia 35 tahun, penduduk Desa Anggaraksa, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur;
  26. Pasien nomor 699, an. Tn. MA, laki-laki, usia 50 tahun, penduduk Desa Dames Damai, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur;
  27. Pasien nomor 704, an. Tn. S, laki-laki, usia 42 tahun, penduduk Desa Batuyang, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur;
  28. Pasien nomor 738, an. Ny. NNW, perempuan, usia 52 tahun, penduduk Desa Ganggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara;
  29. Pasien nomor 739, an. An. LE, laki-laki, usia 18 tahun, penduduk Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara;
  30. Pasien nomor 819, an. Tn. Z, laki-laki, usia 37 tahun, penduduk Desa Duman, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat;
  31. Pasien nomor 854, an. Tn. INTA, laki-laki, usia 39 tahun, penduduk Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.

Hari Minggu juga terdapat penambahan 2 (dua) kasus kematian baru, yaitu :

  1. Pasien nomor 830, an. Tn. S, laki-laki, usia 69 tahun, penduduk Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19;
  2. Pasien nomor 933, an. Tn. INJD, laki-laki, usia 55 tahun, penduduk Wilayah Puskesmas Tanjung Karang, Kota Mataram.

Sekda NTB sebagai Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan, dalam upaya penanggulangan dan penanganan Covid-19 di NTB, khususnya pada sector  transportasi, perlu diperhatikan bagi pelaku perjalanan.

“Pelaku perjalanan masuk maupun keluar NTB yang melalui bandar udara wajib memenuhi syarat kesehatan negatif Covid-19 berbasis PCR/swab test atau surat keterangan non reaktif berbasis rapid test. Sedangkan bagi yang melalui pelabuhan laut dan pelabuhan penyeberangan wajib memenuhi syarat kesehatan non reaktif berbasis rapid test,” kata Lalu Gita Ariadi.

Bagi pelaku perjalanan antar pulau di NTB yang melalui bandar udara dalam NTB wajib memenuhi syarat kesehatan non reaktif berbasis rapid test.

“Jika melalui pelabuhan laut dan pelabuhan penyeberangan antar wilayah dalam Provinsi NTB wajib menunjukkan surat keterangan sehat dari puskesmas/fasilitas kesehatan setempat yang menyatakan bebas gejala Influenza Like Illness (ILI),” jelasnya.

Atau menunjukan hasil non reaktif berbasis Rapid Test. Surat keterangan non reaktif Rapid Test dan surat keterangan sehat dari puskesmas/fasilitas kesehatan  berlaku 3 (tiga) hari pada saat keberangkatan, kata Lalu Gita.

AYA/Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB di nomor 0818 0211 8119.




 Perang Visi dan Misi Bakal Jadi Pertempuran Inti di Pilkada Lombok Tengah

“Jadi key-nya ada di visi dan misi. Kandidat yang bakal menjadi pemenang di Lombok Tengah tidak hanya bergantung pada popularitas semata. Orang baru pun bisa menang sepanjang visi dan misi pembangunannya joss,” kata Didu

MATARAM.lombokjournal.com —

Meski Pilkada Lombok Tengah juga ikut buram lantaran pandemi virus Corona, seperti Pilkada di tujuh daerah Kota/Kabupaten lainnya di NTB. Namun, Pilkada Lombok Tengah Hiruk pikuk dan dinamikanya dinilai akan lebh seru.

Lembaga Kajian Politik M16 menganalisa pertarungan politik di Pilkada Lombok Tengah tidak sesederhana pikiran banyak orang.

Kecerdasan dan visi-misi para kandidat akan menjadi senjata pamungkas memenangkan pertarungan, ketimbang sekadar popularitas para kandidat petarung.

Direktur M16, Bambang Mei Finarwanto SH mengatakan, pasti ada tantangan tersendiri bagi para kandidat untuk memenangkan pertarungan di daerah yang sedang berkembang pesat ini.

“Pilkada Lombok Tengah jelas beda. Dengan segala perkembangan yang ada saat ini di daerah itu, yang bisa memenangkan pertarungan jelas calon Bupati “Rasa” Gubernur,” kata Didu, sapaan akrab Direktur M16 di Mataram, Minggu (14/06/20) malam.

Ia menjelaskan, setidaknya hal itu ditemukan dalam kajian yang dibuat M16 dalam tiga minggu terakhir.

Kondisi pandemi virus Corona di Indonesia yang juga dirasakan di NTB, bisa menjadi semacam “ujian” pertama bagi para kandidat pasangan calon Kepala Daerah, termasuk di Lombok Tengah.

Lombok Tengah saat ini bukan saja menjadi gerbang masuk NTB, karena Bandara Lombok ada di sana.

Lebih dari itu, Lombok Tengah dengan KEK Mandalika yang ada, sudah menjadi ikon nasional di kancah pariwisata internasional, setelah Mandalika ditetapkan sebagai satu dari lima destinasi superprioritas Indonesia.

Didu mengakui, kepemimpinan Bupati Lombok Tengah HM Suhaili FT dalam satu dekade terakhir sudah banyak memberi kemajuan bagi Lombok Tengah di berbagai sektor, termasuk sektor pariwisata.

Toh, tak ada kekuasaan dan kepemimpinan yang abadi. Secara konstitusi kiprah Suhaili FT sudah segera berakhir di periode kedua sebagai Bupati Lombok Tengah.

“Nah, di Pilkada kali ini lah, semua harus dijawab. Siapa yang paling tepat meneruskan pemerintahan pasca Suhaili,” tukasnya.

Menurutnya, kemampuan pasangan Kepala Daerah Lombok Tengah ke depan harus sangat mumpuni. Visi-misi pembangunan yang ditawarkan pun tak bisa hanya sekadar copy-paste janji-janji manis belaka.

Ia mencontohkan, bagaimana strategi membangkitkan kembali pariwisata yang terpuruk selama pandemi Corona akan menjadi salah satu tantangan terberat Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah selanjutnya.

Namun, Didu menyakini, kemampuan memajukan sektor pariwisata ini akan berdampak multiplier effect untuk sektor lainnya.

Ini antitesis dari gejala dalam pendemi corona, dimana saat pariwisata terpuruk, sektor lainnya pun ikut menyusul.

“Jadi key-nya ada di visi dan misi. Kandidat yang bakal menjadi pemenang di Lombok Tengah tidak hanya bergantung pada popularitas semata. Orang baru pun bisa menang sepanjang visi dan misi pembangunannya joss,” katanya.

Didu menambahkan, ada euforia dan semangat optimistis masyarakat di Lombok Tengah, terkait gelaran MotoGP yang akan dilaksanakan di sirkuit terbuka KEK Mandalika kelak.

Hal ini sebenarnya merupakan sebuah pesan besar, bahwa Lombok Tengah juga akan sangat maju sebagai daerah yang cukup bergengsi di NTB dan di tingkat nasional.

“Sehingga pemimpinnya ke depan juga harus yang visioner dan mampu menciptakan lompatan-lompatan kemajuan yang jauh. Jadi Pilkada Lombok Tengah, saya yakin tidak sesederhana yang kita pikirkan,”  ujar Didu.

Me




Gubernur Zul Ajak Masyarakat Tetap Produktif

Usia menurut Bang Zul bukan menjadi penghalang untuk menciptakan inovasi baru

MATARAM.lombokjournal.com –  Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengajak masyarakat agar mampu selalu produktif baik itu di usia muda maupun tua.

Musibah pandemi Covid-19 jangan sampai menjadi penghalang untuk bisa berkarya dan bekerja. Diibaatkan, di zaman sekarang banyak yang mati di usia 30 tahun, akan tetapi baru dikubur di usia 60 tahun.

Gubernur Zul mengungkapkan itu saat memberikan bantuan sosial (Bansos) kepada warga Mayura Kecamatan Cakranegara Kota Mataram, Minggu (14/06/20).

Saat penyerahan  bansos secara sebanyak 100 paket bansos itu,  Gubernur Zul didampingi Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik, S. Sos, MH dan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB, dan I Gede Putu Ariadi, S. Sos, MH.

“Jadi setelah 30 tahun umurnya, sampai usia 60 tahun itu tidak ada perubahan nasibnya,” jelas Bang Zul.

Usia menurutnya bukan menjadi penghalang untuk menciptakan inovasi baru. Ia yakin masyarakat NTB yang memiliki motivasi dan rasa ingin tahu yang tinggi akan segera menggapai kesejahteraan di kemudian hari

. “Muda itu bukan pada usia biologis tapi pada suasana jiwa,” ucapnya.

Bang Zul mengapresiasi kinerja OPD-OPD lingkup Pemprov yang dinilainya begitu totalitas dalam bekerja. Kinerja baik itupun diharapkan dapat terus berlanjut dan lebih ditingkatkan lagi ke depan.

“Kita mesti punya orang-orang yang menjadi andalan kita, yang bisa menyelesaikan masalah-masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan cara yang tidak biasa,” imbuhnya.

Bang Zul kemudian berterima kasih atas sambutan masyarakat yang selalu ramah dan penuh rasa kekeluargaan. Semangat serta kekompakan pun diharapkan terus terjalin sehingga permasalahan yang terjadi mampu segera diatasi dengan baik.

“Terima kasih atas keramahannya, mudah-mudahan ini bukan yang terakhir kita berjumpa,” pungkasnya.

Warga Lingkungan Mayura pun begitu antusias dengan kehadiran Gubernur di tengah-tengah mereka. Hal tersebut disampaikan Ketut Suarsana, salah satu warga Lingkungan Mayura.

“Kepada pak Gubernur, terima kasih atas kehadirannya di Mayura. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi kami di lingkungan Mayura ini,” ungkapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Made Daniarti kepada Gubernur dan juga Dinas Sosial Provinsi NTB.

Mendengar pesan Gubernur, Ia yakin bahwa masyarakat NTB ke depan akan lebih mandiri dan terus maju dalam bekerja dan berkarya.

AYA/HmsNTB




Masyarakat Sadari Pentingnya Jaga Kesehatan Selama Pandemi Covid-19

Musibah COVID-19 ini memberikan dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Tidak hanya kesehatan, tetapi juga sosial ekonomi

MATARAM.lombokjournal.com —  Musibah pandemic Covid-19 yang melanda warga dunia, termasuk di NTB, menyadarkan semua pihak tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE., M. Sc menyampaikan itu, saat silaturahim dan menyerahkan bantuan masker kepada warga Perumahan Kodya Asri, Kota Mataram, Minggu (14/06/20).

“Hikmahnya, kita semakin menjagan kebersihandan menyadari bahwa kesehatan itu adalah sesuatu yang penting dan harus kita jaga bersama,” ungkap Hj. Niken.

Hj. Niken, yang juga Ketua Forikan NTB menjelaskan, musibah COVID-19 ini memberikan dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Tidak hanya kesehatan, tetapi juga sosial ekonomi.

Namun, seberat apapun masalah yang dihadapi masyarakat saat ini, bisa diselesaikan dengan kerjasama dan kebersamaan.

“Implikasi atau efeknya, bukan hanya kesehatan tapi juga masalah sosial ekonomi. Pesan kepada bapak/ibu semua, tetap semangat sama-sama menyelesaikan masalah. Semuanya bisa diselesaikan dengan baik dengan koordinasi yang baik dan kerjasama yang baik, tidak hanya masalah kesehatan tetapi juga masalah sosial ekonomi bisa kita tangani bersama,” pesan Hj. Niken.

Selain itu, Hj. Niken juga menegaskan kembali komitmenya untuk mengencangkan pemakaian masker bagi masyarakat, terutama anak-anak.

Ia menjelaskan, sebenarnya TP PKK NTB sejak awal berusaha membantu masyarakat, berpartisipasi membantu masyarakat.

“Kami menggencarkan pemakaian masker bagi anak. Sehingga anak-anak bisa terlindungi dari covid-19,” katanya.

Sementara itu, Kepala Lingkungan, Drs. Dayat, mengapresiasi kedatangan ketua TP PKK NTB dan rombongan untuk bersilaturahim sekaligus menyerahkan secara langsung Masker anak.

“Harapan kedepan, program-program PKK Prov. bisa bersinergi dengan Perumahan Kodya Asri,” harapnya.

Saat itu, Hj. Niken menyerahkan sebanyak 150 pcs masker anak dan 100 pcs masker dewasa. Usai menyerahkan bantuan, Hj. Niken dan rombongan meninjau Posyandu Asri Lingkungan setempat.

AYA/HmsNTB




Korem 162/WB, Silaturrahmi Dengan Gowes Bermain Futsal Bersama Wartawan

Kegiatan ini selain untuk memelihara dan meningkatkan hubungan silaturahim dengan rekan rekan media juga untuk upaya menjaga kebugaran tubuh

MATARAM.lombokjournal.com — Pandemi Covid -19 banyak membawa dampak dalam tata kehidupan sosial masyarakat, di antaranya membatasi kegiatan berkumpul langsung atau sosial distancing guna mencegah Penyebaran Covid -19.

Seiring berlalu waktu dengan berbagai pertimbangan yang ada, Pemerintah terus melakukan evaluasi kebijakan.

Seperti adanya rencana penerapan new normal agar masyarakat mulai terbiasa menjalani kehidupan baru dalam masa pandemi, perlu cara tehnik yang proporsional dalam menyikapinya, agar tetap selalu menerapkan Protokol Cegah Covid -19 dalam setiap kegiatan.

Seperti yang dilakukan oleh Korem 162/WB yang menggelar silaturahiim dengan olahraga bersama tim gowes dan futsal bersama wartawan se-kota Mataram, pagi ini, Minggu (15/06/2020).

Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S,Sos, SH, M.han dalam rilis tertulis di sampaikan Oleh Kapen Rem 162/WB Mayor Inf Dahlan mengatakan. kegiatan silaturahiim dan olahraga biasa dilaksanakan setiap bulan.

Namun adanya wabah pandemi Covid – 19 sempat ditiadakan guna mencegah penyebaran Covid – 19. Dengan adanya rencana penerapan new normal, pertama kali setelah merebaknya wabah Covid-19 kegiatan ini di laksanakan namun tetap menerapkan Protokol Covid 19.

Dahlan mengatakan  kegiatan ini selain untuk memelihara dan meningkatkan hubungan siaturahim dengan rekan rekan media juga untuk upaya menjaga kebugaran tubuh.

“Dengan harapan, dapat meningkatkan imunitas tubuh sehingga kita selalu sehat serta dapat mencegah penularan Covid 19,” jelas Kapen Rem.

Karena menurut pria kelahiran Taliwang Sumbawa Barat ini, masing masing kita paham kondisi tubuh.

“Salah satu cara menjaga imun kita ya dengan ber-olah raga, jadi mari kita budayakan sehingga menjadi kebutuhan kita termasuk kawan kawan wartawan harus sehat agar dapat maksimal dalam melaksanakan tugas di tempat kita masing masing,” kata Kapen Rem.

Selain itu, Danrem juga mengucapkan apresiasi dan terimakasih kepada rekan rekan wartawan yang selama ini telah banyak membantu mempublikasikan kegiatan satuan jajaran korem 162/WB .

Serta dalam menyajikan informasi  berita yang aktual faktual sebagai salah satu fungsi control juga edukasi kepada masyarakat,

Danrem juga berharap hubungan yang sudah terjalin baik ini untuk terus dapat dipelihara bahkan ditingkatkan ke depan dalam mengabdi kepada masyarkat NTB khususnya.

Turut hadir pada kegiatan olahraga dan silaturahiim bersama insan pers Kasrem 162/WB Letkol Inf Endarwan Yanshori, Dandim 1606/Lobar Kolonel Czi Efrijol kroll, Dandim 1620/Loteng Letkol Czi Prastiwanto, Danyonif 742/SWY Letkol Inf I Gede Putu Suwardana, Para perwira korem 162/WB, Klub Gowe WBCC, Tim Futsal korem  serta rekan rekan wartawan.

AYA




Epidemiolog Unpad Sarankan Pemerintah Tunda New Normal

Sosialisasi terkait tatanan normal baru diminta tetap lebih diefektifkan

MATARAM.lombokjournal.com: — Pemerintah disarankan menunda pelaksanaan ‘new normal’ usai ledakan kasus Covid-19, dua hari teakhir.

Saran itu disampaikan Epidemiolog Universitas Padjadjaran (UNPAD) , Panji Fortuna Hadisoemarto, mengingat ledakan kasus baru virus Corona Covid-19 dalam dua hari terakhir sangat signifikan.

Epidemiolog asal Universitas Padjadjaran, Panji Fortuna Hadisoemarto mengatakan selama penundaan, pemerintah harus memantau penyebaran corona hingga sepekan ke depan.

Ini untuk melihat apakah lonjakan itu karena penumpukan laporan di laboratorium atau memang ada tren peningkatan kasus baru.

Hari Selasa (09/06), kasus Corona di Indonesia bertambah sebanyak 1.043 orang. Sehari setelahnya, kasus corona di dalam negeri bertambah lagi sebesar 1.241 orang.

“Saya rasa peningkatan kasus ini berarti new normal harus ditunda. Setidaknya pantau secara ketat lima sampai tujuh hari ke depan,” kata Panji seperti dikutip Katadata.co.id, Kamis (11/06/20).

Meski menyarankan penundaan, namun Panji meminta sosialisasi terkait tatanan normal baru tetap lebih diefektifkan. Menurutnya, masyarakat masih salah memahami istilah kenormalan yang disampaikan pemerintah.

“Ini hipotesis ya, mispersepsi kalau new normal itu kondisinya sama dengan sebelum ada Covid-19 dan sudah bisa dimulai sekarang,” kata Panji.

Berbeda dengan Panji, epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menilai penerapan normal baru tak bisa dihindari.

Alasannya, tatanan ini merupakan salah satu strategi pencegahan Covid-19 dengan mengubah perilaku masyarakat yang lebih baik dalam menerapkan protokol kesehatan.

djb/Katadata.com