BKKBN NTB Diminta Libatkan Organisasi Perempuan di Posyandu

BKKBN akan menjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah terutama di bidang pernikahan dini, stunting, dan revitalisasi Posyandu

MATARAM.lombokjournal.com —  Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menekankan pentingnya Posyandu, tidak hanya penanganan kesehatan, namun juga wadah sosialisasi permasalahan masyarakat.

“Posyandu kita di seluruh NTB ini dapat berfungsi dengan baik untuk mendeteksi masalah-masalah di tingkat desa,” ,” kata Wagub saat menerima kunjungan silaturahmi Kepala Perwakilan BKKBN NTB yang baru, dr. Rusnawi Faisol. Sp.KK, Selasa (16/05/20)

Menurutnya, bukan hanya kesehatan, namun sosialisasi dilakukan melalui Posyandu, baik itu bahaya narkoba, masalah pekerja migran, ataupun pernikahan dini.

Wagub yang ditemani Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda NTB mengatakan, diharapkan  Posyandu di NTB jadi garda terdepan dalam penanganan masalah kesehatan maupun masalah sosial masyarakat.

Namun saat pandemi ini, Posyandu yang membuka pelayanan hanya Posyandu di zona hijau saja dan sistem pelayanan pun dilakukan sesuai protokol kesehatan.

Umi Rohmi, sapaan akrab Wagub, minta Kepala BKKBN untuk melibatkan organisasi-organisasi wanita di NTB pada setiap kegiatan BKKBN.

Khususnya kegiatan di Posyandu, karena organisasi wanita sangat aktif dalam bidang sosial.

“Kalau ada kegiatan, organisasi-organisasi perempuan bisa dilibatkan. Mereka aktif dalam program Posyandu,” pintanya.

Rusnawi mengucapkan terima kasih atas sambutan Wagub. Ia menambahkan bahwa BKKBN akan menjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah terutama di bidang pernikahan dini, stunting, dan revitalisasi Posyandu.

Selain itu, BKKBN sesui dengan permintaan Umi Rohmi akan melibatkan organisasi-organisasi perempuan pada setiap kegiatan BKKBN.

AYA/HumasNTB

 




Halal Bihalal Bang Zul, ASN Diminta Jaga Kekompakan

Jangan sampai, ada dinas yang pegawainya tidak kompak antara atasan dengan bawahannya

MATARAM.Lombokjournl.com –– Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah berkeliling ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov NTB dalam rangka halal bihalal.

Selain itu, Gubernur Zul juga melakukan pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN), Selasa (16/06/20).

Gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini menyambangi Inspektorat dan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi NTB.

Bang Zul berpesan kepada seluruh ASN untuk menciptakan suasana kantor menjadi nyaman dan menyenangkan. Rasa nyaman dan menyenangkan mendorong para pegawai menjadi bahagia di tempat kerja.

“Ciptakan suasana kantor menjadi sangat nyaman. Sehingga, kalau meninggalkan kantor, rasanya berat sekali,” ungkap Bang Zul.

Bang Zul juga mengimbau Aparatur Sipil Negara (ASN) agar dapat menjaga netralitasnya dalam momentum Pilkada yang beberapa bulan lagi terselenggara di beberapa kabupaten di NTB.

“Netralitas ASN itu perlu dijaga betul-betul, demi kemaslahatan bapak/ibu semua,” ujar Bang Zul.

Tidak hanya netralitas, lanjut Bang Zul, kekompakan juga harus tetap terjaga. Jangan sampai, ada dinas yang pegawainya tidak kompak antara atasan dengan bawahannya.

“Kekompakan harus terus dijaga, jadikan tempat kerja kita sebagai rumah sendiri dan jadikan seluruh teman kerja seperti keluarga kita sendiri,” tutup Bang Zul.

AYA/HmsNTB




15.000 Paket Sembako Produksi NTB Batuan Dari Kemenparekraf

Ikut membantu UMKM saat menghadapi pandemi

MATARAM.lombokjournal.com  —   Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Kadispar NTB, Kadishub NTB, Kasatpol PP NTB, Karo Umum NTB, menerima kunjungan Deputi Bidang Produk Wisata Dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf di Provinsi NTB di ruang kerjanya, Selasa (16/06/20).

Kunjungan itu dihajatkan sebagai bentuk dukungan serta kepedulian kepada penggiat pariwisata di NTB yang terdampak oleh pandemi Covid-19.

Dukungan yang diberikan berupa bantuan paket sembako.

Silaturahmi yang diwakili Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata Dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Edy Wardoyo itu mendapat sambutan gembira. Gubernur menyampaikan rasa terimakasihnya atas bantuan dan kontribusi yang diberikan.

Bantuan yang diberikan sebanyak 15.000 paket sembako. Setiap paket sembako berisikan, 10 kilogram beras, 1 liter minyak goreng, 1 kilogram gula pasir, dan 250 gram ikan asin.

Bantuan berupa paket sembako, merupakan produk-produk asli dari NTB sendiri. Hal itu untuk ikut membantu UMKM di NTB dalam menghadapi pandemi.

AYA/HmsNTB

 




Gubernur Zul Sarankan BKKBN NTB Salurkan Masker Produk Lokal untuk Anak

BKKBN NTB juga diminta segera bekerjasama dengan TP PKK Provinsi NTB yang dinilai banyak memiliki program serupa

MATARAM.lombokjournal.com —  Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menerima kunjungan silaturahim Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) NTB, dr. Rusnawi Faisol, Sp.KK di Ruang Kerja Gubernur, Selasa, 16 Juni 2020.

Bersama Gubernur Zul, hadir pula Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda NTB dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTB.

Rusnawi yang baru dilantik dua bulan lalu menyampaikan sejumlah program BKKBN NTB ke depan.

Program besar BKKBN NTB pun sejalan dengan program Pemprov NTB, seperti penurunan angka pernikahan dini, stunting dan juga revitalisasi Posyandu.

Merespon hal itu, Gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini mengarahkan agar BKKBN NTB agar segera membangun koordinasi dengan Pemprov dan OPD-OPD terkait.

Tak hanya itu, BKKBN NTB juga diminta segera bekerjasama dengan TP PKK Provinsi NTB yang dinilai banyak memiliki program serupa.

“Pogram-program BKKBN NTB ini memiliki banyak kesamaan dengan program kita, jadi harus segera dikoordinasikan,” pesannya.

Bang Zul secara khusus menyarankan BKKBN NTB agar menyediakan masker bagi anak-anak untuk kemudian dibagikan secara luas. Ia pun meminta masker-masker itu nantinya haruslah buatan lokal masyarakat NTB.

“Jika ada permasalahan, segera komunikasikan untuk kita atasi secara bersama-sama,” kata Bang Zul.

Bang Zul berharap dr. Rusnawi dapat menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai Kepala BKKBN NTB dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) NTB, dr. Rusnawi Faisol, Sp.KK mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat Gubernur.

Menurutnya, kerjasama yang baik akan menjadi kunci dalam menyukseskan seluruh rencana dan program unggulan dari pemerintah

“Program besar kami kedepannya yakni menurunkan angka pernikahan dini,” ungkapnya. Ia pun berharap agar pemerintah dapat terus memberikan support sehingga seluruh program dapat segera diwujudkan.

AYA/HmsNTB

 




Anda Perlu Mengetahui Tentang BPJS Kesehatan  

Hingga kini masih ada sebagian warga masyarakat yang belum bisa menikmati fasilitas BPJS Kesehatan,  karena tidak tahu caranya menjadi peserta program JKN-KIS

MATARAM.lombokjournal.com —  Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan program pemerintah berupa asuransi untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebelumnya program ini bernama Askes (Asuransi Kesehatan), kemudian pada 2014 berganti nama menjadi BPJS Kesehatan.

Program BPJS Kesehatan ini telah ditetapkan dalam UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Sosia. Tiap warga negara berhak mendapatkan fasilitas dari jaminan kesehatan ini.

Program BPJS Kesehatan beroperasi sejak 2014. BPJS Kesehatan dibentuk untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Sehingga program ini dapat dirasakan oleh setiap warga negara.

Tapi, hingga kini masih ada sebagian warga masyarakat yang belum bisa menikmati fasilitas BPJS Ksehatan, karena tidak tahu caranya menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). .

Cara mengurus BPJS atau mendaftarnya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mendaftar secara offline dan online. Pendaftaran secara offline dapat langsung datang ke kantor BPJS dengan membawa beberapa berkas dan dokumen persyaratan.

Untuk pendaftaran BPJS secara online dapat dilakukan di mana saja dan menggunakan persyaratan yang sama. Untuk lebih jelasnya berikut ini cara mengurus BPJS Kesehatan, baik secara offline maupun online.

Sebelum mendaftarkan BPJS melalui sistem offline, terlebih dahulu Anda harus melengkapi beberapa dokumen berikut ini:

  • Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
  • Foto copy Kartu Keluarga (KK)
  • Pass Foto 3 x 4
  • Foto copy Tabungan

Setelah melengkapi beberapa dokumen di atas, berikut tahap selanjutnya yang perlu Anda lakukan:

  1. Apabila Anda telah tiba di kantor BPJS, segera mengambil nomor antre dan isi formulir Daftar Isian Peserta (DIP) yang telah disediakan.
  2. Menyerahkan berkas dan dokumen kepada petugas BPJS. Kemudian Anda akan mendapatkan nomor Virtual Account (VA).
  3. Setelah itu lakukan pembayaran pertama Anda di Bank yang bekerjasama dengan pihak BPJS
  4. Cetak kartu BPJS dengan menyerahkan bukti pembayaran
  5. Kartu BPJS sudah bisa Anda gunakan setelah 14 hari kerja

Sebelum mendaftarkan BPJS melalui sistem online, terlebih dahulu Anda harus melengkapi beberapa dokumen berikut ini:

  • Kartu Keluarga
  • Kartu Tanda Penduduk
  • NPWP
  • Nomor Handphone
  • Buku Rekening
  • Foto (maksimal 50KB)

Setelah melengkapi beberapa dokumen di atas, Anda sudah bisa melanjutkan proses pendaftaran dengan membuka www.bpjs-kesehatan.go.id. Pastikan Anda membaca dengan teliti syarat dan ketentuan dari pihak BPJS.

Tahap selanjutnya pendaftaran BPJS online yang perlu Anda lakukan adalah sebagai berikut:

  1. Isi nomor Kartu Keluarga (KK) dan masukkan kode captcha
  2. Setelah itu akan muncul tampilan form yang harus Anda lengkapi
  3. Memilih Fasilitas kesehatan Tingkat 1
  4. Kemudian upload foto maksimal 50KB
  5. Lengkapi formulir data
  6. Buka email Anda untuk konfirmasi
  7. Klik URL aktivasi pada email, setelah itu Anda akan mendapatkan nomor Virtual Account dan lakukan pembayaran ke bank
  8. Tombol ID dapat di download apabila Anda telah melakukan pembayaran

Setelah selesai melakukan pendaftaran online, langkah selanjutnya yaitu mendatangi kantor BPJS terdekat untuk mengisi formulir dan menyerahkan beberapa berkas berikut ini:

  • Foto copy KTP dan KK
  • Pas foto 1 lembar, ukuran 3 x 4
  • Membawa Virtual Account (VA) yang telah Anda cetak

Cara bayar iuran

Untuk mempermudah masyarakat saat akan bayar iuran, BPJS kesehatan memiliki beragam cara yang disesuaikan dengan kelasnya. Pembayaran iuran biasanya paling lambat dilakukan pada tanggal 10 di setiap bulannya.

Simak beberapa cara bayar BPJS Kesehatan berikut ini:

  1. Mendatangi kantor BPJS Kesehatan yang terdekat dengan membawa kartu atau memberi informasi soal nomor anggota, peserta tinggal menuju loket yang disediakan untuk melakukan pembayaran.
  2. Proses bayar BPJS dilakukan dapat melalui bank yang bermitra dengan BPJS, seperti Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, dan BCA. Pembayaran juga dapat melalui internet banking dan mobile banking.
  3. Bayar BPJS juga dapat dilakukan melalui minimarket seperti Indomaret dan Alfamart.
  4. Bayar BPJS via kantor pos juga dapat dilakukan. Cara ini juga bisa menjadi pilihan. Dengan mendatangi Kantor Pos terdekat, peserta dapat membayar iuran.
  5. Cara bayar BPJS juga dapat melalui e-commerce mitra seperti bukalapak, tokopedia, Gopay dan lain sebagainya.
  6. Pembayaran BPJS Kesehatan juga dapat melalui aplikasi mobile JKN. Dengan aplikasi mobile JKN, peserta bisa melakukan pembayaran autodebet. Pastikan Anda telah mendownload aplikasi mobile JKN via Playstore.

jen

 

 




Perbedaan Fasilitas Kelas BPJS Kesehatan yang Akan Dihapus

Perbedaan dari kelas I, II, dan III BPJS hanyalah dari fasilitas ruang inapnya

MATARAM.lombokjournal.com – Kementerian Kesehatan akan menerapkan standar pelayanan rumah sakit yang sama untuk semua peserta BPJS Kesehatan.

Hal itu merupakan tindak lanjut dari kebijakan Pemerintah yang kan menghapus pengkategorian kelas-kelas  seperti saat ini yaitu kelas I, kelas II dan  kelas III di BPJS Kesehatan.

Pemerintah akan menerapkan kelas standar pelayanan rumah sakit untuk peserta BPJS Kesehatan di kuartal II 2020.  Hal itu dikatakan oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan

Kelas Standar yang akan diterapkan  tersebut sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

Di dalam pasal 23 ayat (4) beleid tersebut dijelaskan, dalam hal peserta membutuhkan rawat inap rumah sakit, maka kelas pelayanan di rumah sakit diberikan berdasarkan kelas standar.

“Nanti Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) yang akan menjelaskan soal kelas standar. Harapannya pada akhir kuartal II (2020) ini sudah bisa diwujudkan,” kata Terawan seperti dikutip Kompas.com (14/06/20).

Jadi ‘kelas standar’ yang dimaksud  itu berarti sistem kelas I, II, dan III untuk peserta mandiri saat ini akan digabung menjadi satu kelas.

Perbedaan 3 kelas di BPJS Kesehatan sendiri diatur dalam Peraturan BPJS Kesehatan No 1 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan.

Selain itu, perbedaan fasilitas sesuai dengan kelasnya diatur dalam Perpres Nomor 64 Tahun 2020 adalah tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

Peserta tiga kelas BPJS tersebut mendapatkan layanan yang sama dalam skema manfaatnya, seperti dokter, pemeriksaan, pengobatan, obat, konsultasi dokter spesialis, hingga pemeriksaan laboratorium.

Perbedaan dari kelas I, II, dan III BPJS hanyalah dari fasilitas ruang inapnya.

Ini dia perbedaan fasilitas rawat inap ketiga kelas BPJS Kesehatan beserta iuran terbarunya.

  1. Kelas I BPJS Kesehatan

Fasilitas rawat inap yang didapatkan peserta kelas I mendapat ruang perawatan dengan kapasitas pasien lebih sedikit dibanding dua kelas di bawahnya, karena kelas ini merupakan pilihan kelas tertinggi.

Biasanya kapasitas pasien di ruangan rawat inap kelas I berkisar 2-4 orang. Bila peserta kelas I ini ingin naik ke kelas VIP, ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan di luar tanggungan BPJS Kesehatan.

Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 64 Tahun 2020 yang mengatur tarif iuran BPJS Kesehatan terbaru di Pasal 34, disebutkan tarif BPJS Kesehatan 2020, iuran JKN-KIS bagi peserta kelas I naik dari Rp 80.000 jadi Rp 150.000 per bulan.

  1. Kelas II BPJS Kesehatan

Iuran BPJS Kesehatan kelas II naik dari Rp 51.000 menjadi Rp 100.000 per bulan.

Peserta kelas II akan mendapat kamar dengan kapasitas pasien yang lebih banyak dari peserta kelas I, ada 3 sampai 5 orang di dalam satu ruangan.

  1. Kelas III BPJS Kesehatan

Dengan iuran yang lebih murah dibanding dua kelas di atasnya, peserta kelas III mendapat ruang rawat inap berkapasitas 4-6 orang sesuai masing-masing rumah sakit.

Dalam Perpres Nomor 64 Tahun 2020, iuran peserta kelas III BPJS Kesehatan naik dari Rp 25.500 menjadi Rp 42.000 per bulan.

Penghapusan Kelas BPJS Kesehatan 2022?

Ketua DJSN Tubagus Achmad Choesni menyatakan, penerapan penghapusan kelas akan diterapkan paling lambat pada 2022 mendatang.

Namun, ia tak menjelaskan kapan paling cepat kebijakan itu diberlakukan.

“Diterapkan paling lambat 2022. Sudah selesai menetapkan kriteria,” ucap Chusni.

Rr

 




UPDATE Covid-19: Hari Senin, 15 Juni, Bertambah 20 Pasien Positif Covid-19, Pasien Sembuh 15 Orang, Kasus Kematian 4 (empat) Orang

Petugas kesehatan di kabupaten/kota melakukan identifikasi epicentrum penularan setempat Covid-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid19

MATARAM.lomokjournal.com – Laboratorium PCR RSUD Provinsi NTB, Laboratorium PCR RS Unram, Laboratorium PCR RSUD Kota Mataram, dan Laboratorium TCM RSUD H.L. Manambai Abdulkadir mengkofirmasi, ada tambahan 20 pasien positif Covid-19, dan pasien yang dinyatakan sembuh 15 orang, dan kasus kematian 4 (empat) orang.

Siaran pers hari Senin  (15/06/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak 207 sampel dengan hasil 180 sampel negatif, 7 (tujuh) sampel positif ulangan, dan 20 sampel positif baru Covid-19, pasien dinyatakan sembuh 15 orang, dan   kasus kematian baru 4 (empat) pasien.

Lalu Gita Ariadi

 

Dijelaskan,  adanya tambahan 20 kasus baru terkonfirmasi positif, 15 tambahan sembuh baru, dan 4 (empat) kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai Senin ini (15/06/20)sebanyak 957 orang, dengan perincian 625 orang sudah sembuh, 40 meninggal dunia, serta 292 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

TAMBAHAN 20 PASIEN POSITIF COVID 19, SEMBUH 15 ORANG, KEMATIAN BARU  4 (EMPAT) ORANG

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 938, an. Tn. IBNT, laki-laki, usia 64 tahun, penduduk Provinsi Lampung.Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontakdengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  2. Pasienn39, an. Tn. A, laki-laki, usia 64 tahun, penduduk Kelurahan Pagesangan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 778. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 940, an. Ny. R, perempuan, usia 47 tahun, penduduk Kelurahan Karang Pule,Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  4. Pasien nomor 941, an. Tn. AMK, laki-laki, usia 80 tahun, penduduk Kelurahan Mataram Barat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah.Pasien meninggal dan dilakukan tatalaksana Covid-19;
  5. Pasien nomor 942, an. Ny. SH, perempuan, usia 59 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  6. Pasien nomor 943, an. Tn. M, laki-laki, usia 72 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Pasien meninggal dan dilakukan tatalaksana Covid-19;
  7. Pasien nomor 944, an. Tn. S, laki-laki, usia 42 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  8.  Pasien nomor 945, an. Ny. PSELSRDK, perempuan, usia 21 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  9. Pasien nomor 946, an. Tn. IDPSS, laki-laki, usia 42 tahun, penduduk Kelurahan Mataram Barat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  10. Pasien nomor 947, an. Ny. NPADS, perempuan, usia 21 tahun, penduduk Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  11. Pasien nomor 948, an. Ny. HK, perempuan, usia 20 tahun, penduduk Desa Jagaraga Indah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Patut Patuh Patju dengan kondisi baik;
  12. Pasien nomor 949, an. Tn. HK, laki-laki, usia 29 tahun, penduduk Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 705. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  13. Pasien nomor 950, an. Tn. M, laki-laki, usia 48 tahun, penduduk Desa Kekeri, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 disangkal. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Patuh Patut Patju dengan kondisi baik;
  14. Pasien nomor 951, an. Tn. DK, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tidak bergejala Covid-19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  15. Pasien nomor 952, an. Ny. NH, perempuan, usia 50 tahun, penduduk Desa Dasan Tapen, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Patut Patuh Patju dengan kondisi baik;
  16. Pasien nomor 953, an. NY. SM, perempuan, usia 48 tahun, penduduk Desa Rumak, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien orang sakit Covid-19 tidak pernah. Pasien memiliki penyakit komorbid. Pasien meninggal dan dilakukan tatalaksana Covid-19;
  17. Pasien nomor 954, an. Ny. M, perempuan, usia 43 tahun, penduduk Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Pasien memiliki penyakit komorbid. Pasien meninggal dan dilakukan tatalaksana Covid-19;
  18. Pasien nomor 955, an. Ny. R, perempuan, usia 33 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 844. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  19. Pasien nomor 956, an. Tn. PSW, laki-laki, usia 34 tahun, penduduk Desa Batulayar, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Bhayangkara Mataram dengan kondisi baik;
  20. Pasien nomor 957, an. Tn. INR, laki-laki, usia 59 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Selatan, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Bhayangkara Mataram dengan kondisi baik.

Hari Senin terdapat penambahan 15 orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :

  1. Pasien nomor 172, an. Ny. I, perempuan, usia 50 tahun, penduduk Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram;
  2. Pasien nomor 416, an. Tn. M, laki-laki, usia 50 tahun, penduduk Kelurahan Dasan Agung, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
  3. Pasien nomor 420, an. Tn. ART, laki-laki, usia 19 tahun, penduduk Kelurahan Babakan, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram;
  4. Pasien nomor 421, an. Ny. S, perempuan, usia 62 tahun, penduduk Kelurahan Babakan,Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram;
  5. Pasien nomor 508, an. An. AG, laki-laki, usia 3 tahun, penduduk Kelurahan Mataram Barat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
  6. Pasien nomor 510, an. Tn. AS, laki-laki, usia 43 tahun, penduduk Kelurahan Mataram Barat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
  7. Pasien nomor 517, an. Ny. TMD, perempuan, usia 39 tahun, penduduk Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat;
  8. Pasien nomor 547, an. Tn. AH, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Desa Dasan Baru, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat;
  9. Pasien nomor 565, an. Tn. N, laki-laki, usia 24 tahun, penduduk Desa Kuripan, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat;
  10. Pasien nomor 602, an. Ny. SS, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan, Kecamatan Mataram, Kota Mataram;
  11. Pasien nomor 629, an. Ny. DM, perempuan, usia 33 tahun, penduduk Desa Mesanggok, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat;
  12. Pasien nomor 631, an. Ny. S, perempuan, usia 37 tahun, penduduk Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat;
  13. Pasien nomor 632, an. Ny. N, perempuan, usia 25 tahun, penduduk Desa Bengkel, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat;
  14. Pasien nomor 633, an. Ny. I, perempuan, usia 31 tahun, penduduk Desa Jembatan Kembar Timur, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat;
  15. Pasien nomor 720, an. An. AMO, perempuan, usia 2 tahun, penduduk wilayah Puskesmas Babakan, Kota Mataram.

Hari ini juga terdapat penambahan 4 (empat) kasus kematian baru, yaitu :

  1. Pasien nomor 941, an. Tn. AMK, laki-laki, usia 80 tahun, penduduk Kelurahan MataramBarat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
  2. Pasien nomor 943, an. Tn. M, laki-laki, usia 72 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram;
  3. Pasien nomor 953, an. NY. SM, perempuan, usia 48 tahun, penduduk Desa Rumak, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat;
  4. Pasien nomor 954, an. Ny. M, perempuan, usia 43 tahun, penduduk Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah.

Sekda NTB sebagai Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas NTB, Lalu Gita Ariadi mengharapkan, petugas kesehatan di kabupaten/kota melakukan identifikasi epicentrum penularan setempat Covid-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid19.

AYA/Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB di nomor 08180211 8119.




Wagub; Pemprov Kembali Fokus Ke  Program Unggulan

Wagub ingin agar program-program unggulan Pemerintah Provinsi NTB tidak diam di tempat, namun harus terus didorong ke depan

MATARAM.lombokjournal.com — Setelah sebagian besar energi tercurah untuk penanganan Covid-19 selama tiga bulan terakhir, Pemerintah Provinsi NTB ingin kembali fokus pada sejumlah program unggulan yang dijalankan selama ini.

Misalnya Revitalisasi Posyandu,Zzero Waste, Desa Tangguh Bencana dan Desa Wisata.

Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd memimpin rapat, Senin (15/06/20) untuk mengetahui sejauh mana progres program – program unggulan di NTB tersebut.

Bersama Asisten I Hj. Baiq Eva Nurcahyaningsih, M.Si dan Asisten II, Ridwan Syah, MM., M.Sc., MTP, Wagub membuka rapat yang dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Kalak BPBD Provinsi NTB, dan Kepala DPMPD Dukcapil NTB di Ruang Anggrek Kantor Gubernur NTB.

Dalam rapat tersebut, Wagub ingin agar program-program unggulan Pemerintah Provinsi NTB tidak diam di tempat, namun harus terus didorong ke depan.

Karena program-program unggulan tersebut sangat relevan dengan upaya mengurangi penyebaran  Covid-19 dan mengatasi dampaknya seperti Industrialisasi, Zero Waste, Kesehatan, dan Kebersihan.

“Jadi clean, health and safety menjadi satu kesatuan, berhubungan juga dengan pariwisata. Sehingga semua program-program unggulan satu sama lain tidak bisa dipisahkan,” jelas Umi Rohmi, sapaan akrabnya.

Umi Rohmi ingin dalam mewujudkan kampung yang bersih dan sehat, Posyandu Keluarga harus berjalan dengan baik. Program-program unggulan tersebut harus terintegrasi semuanya.

Ia menginginkan semua desa di NTB menyediakan sarana dan prasarana protokol kesehatan Covid-19 termasuk di Desa Wisata.

Agar Desa Wisata mampu menjelma menjadi desa yang lengkap, baik dari segi kesehatan dan kebersihan. Tak hanya itu, Umi Rohmi juga ingin agar semua desa di NTB menjadi desa tangguh bencana.

“Kita tidak bisa tawar-menawar lagi, revitalisasi posyandu wajib di desa, pengelolaan sampah wajib, tangguh bencana juga wajib dan ini sebenarnya simple dan tidak membutuhkan banyak biaya. Sekarang bagaimana mensinergikan semua ini agar terealisasikan dengan baik,” tegasnya

Wagub mengatakan muara dari program-program unggulan tersebut ada pada Pemerintah Desa. Oleh karena itu, ia ingin agar Kepala DPMPD Dukcapil NTB lebih cermat dan mengevaluasi dengan baik.

“Sehingga semua terangkum seperti apa yang kita inginkan, baik dari revitalisasi posyandu, desa tangguh bencana, pengelolaan sampahnya dan penanaman pohon berjalan dengan lancar,” jelasnya.

Umi Rohmi berpesan agar sinergitas satu sama lain agar dengan anggaran yang terbatas ini Pemprov NTB mampu menjalankan program unggulan dengan sebaik-baiknya.

Tidak Larut Pandemi

Asisten I Setda NTB Hj. Baiq Eva Nurcahyaningsih, M.Si mengajak semua pihak tidak terlalu larut dengan pandemi. Justru ia mengajak untuk terus bangkit dan kembali melihat program unggulan yang telah disusun.

“Mari kita mulai bangkit, mulai minggu ini dan selanjutnya untuk kembali melaksanakan lagi program unggulan kita,” ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A memaparkan standar operasional prosedur atau SOP pelayanan posyandu keluarga di masa pandemi Covid-19.

Menurutnya, tenaga kesehatan dan kader Posyandu sebelum hari H posyandu harus menyediakan fasilitas tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun/hand sanitizer.

Tenaga Kesehatan dan kader Posyandu juga wajib menggunakan alat pelindung diri minimal sarung tangan dan face shield.

“Tenaga Kesehatan dan Kader Posyandu dalam keadaaan sehat dan tidak menunjukan gejala batuk, pilek dengan menscreening suhu tubuh <37,5,” jelasnya.

Kepala Dinas Pariwisata, H. Lalu Muhammad Faozal juga memaparkan terkait program Gerakan Bersih Indah Aman (BISA). Dari program ini akan ada 20 desa wisata untuk menjadi pilot project.

“Program ini bertujuan agar lebih fokus pada SDM untuk mengembangkan ekosistem pariwisata kita di desa wisata, kemudian untuk memperkuat destinasi dan mencoba untuk merubah paradigma baru di desa wisata,” jelasnya.

Dinas Pariwisata akan bekerja sama dengan Pokdarwis dan berbagai asosiasi. Selain itu juga akan ada pendampingan di masa pandemi Covid-19 ini untuk desa wisata.

“Desa sebagai model protokol kesehatan Covid-19 dan melibatkan masyarakat untuk sadar pada protokol kesehatan ini,” katanya.

AYA/HmsNTB




Semangat UMKM Tak Boleh Surut di Masa Pandemi, Gubernur Minta Terus Berinovasi

Gubernur tekankan, program JPS Gemilang, semuanya harus produk lokal

MATARAM.lombokjournal.com —  Gubernur NTB Dr.H.Zulkieflimansyah mendorong Dinas Koperasi dan UMKM terus berinovasi di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Gubernur Zul, virus Corona tidak boleh menyurutkan semangat pelaku UMKM di NTB untuk terus berkembang.

“Di tengah pandemi Covid-19 ini. UKM kita harus tetap semangat, tetap berinovasi. Kita yakin, setelah Covid-19 ini kita semua menjadi pemenang,” ungkap Gubenrur Zul saat menghadiri acara Halalbihalal sekaligus pembinaan ASN  di Kantor Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB,  Senin (15/06/20).

Gubernur Zul dalam kesempatan tersebut didampingi oleh Kepala Biro Organisasi dan Kasat Pol PP NTB.

Dikatakan, produk Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang banyak mengakomodir hasil produksi IKM/UMKM lokal di NTB, yang menjadi pengungkit ekonomi di masa sulit.

“Kita tekankan, dalam program JPS Gemilang, semuanya harus produk lokal. Dengan begitu, membangkitan ekonomi NTB di tengah pendemi dapat lebih cepat,” ujar Bang Zul.

Kadis Koperasi dan UKM Provinsi NTB, H Wirajaya Kusuma mengatakan, saat ini pihaknya sedang berupaya untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk UMKM di daerah ini.

“Kami ucapkan terimaksih atas kehadiran Gubernur dalam rangka memberi kami semangat agar terus bekerja dengan baik,” katanya.

Karo Organisasi Setda NTB H. Lalu Hamdi mengatakan kegiatan kunjungan kerja gubernur ini juga dalam rangka pembinaan ASN, mendengar secara langsung aspirasi jajaran birokrasi dan memberikan arahan.

“Kita ingin membangun kebersamaan agar ASN tetap produktif dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pelayanan publik serta siap menyambut new normal, tetap produktif dan aman dari Covid-19,” katanya.

Kegiatan Halalbihalal dan pembinaan ASN  ini akan berlangsung sampai tanggal 9 Juli 2020 meliputi 44  OPD.

Usai melaksanakan Halalbihalal di Dinas Koperasi UKM, Gubernur bersilaturahim ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB.

Di sana ia meminta kepada seluruh pegawai ASN untuk mempertahankan sikap saling menghargai dan membangun persahabatan di antara pegawai.

Menurut Gubenrur, pertemanan yang telah dibangun tidak boleh terputus oleh apapun.

“Mari kita jaga persahabatan yang telah lama kita bangun. Dengan begitu, semua pekerjaan kantor bisa kita kerjakan dengan riang gembira,” ungkap Bang Zul.

Momentum Halalbihalal ini, bukan hanya sekedar saling maaf memaafkan melainkan juga saling menyalurkan energi positi.

Ia berharap dengan adanya penyaluran energi positif tersebut, ada sinergitas dan kekompakan yang terbangun dalam sebuah organisasi pemerintahan.

“Mari kita jadikan momentum Halalbihalal ini sebagai salah satu cara mempererat tali silaturahim kita,” tutup Bang Zul.

AYA/HmsNTB




Sekda KLU Pulangkan 4 Pasien Dari Desa Medana Tanjung dan Desa Pemenang Barat, Yang Sembuh Covid-19

Pasien tetap melakukan isolasi lanjutan di rumah, selama 14 hari sebelum melakukan interaksi dengan masyarakat

TANJUNG.lombokjournal.com —  Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara Drs. H. Suardi, MH melepas kepulangan empat orang pasien Covid 19 yang sudah dinyatakan negatif hasil Swab PCR berturut-turut dua kali di Unit Karantina Covid-19, Senin (15/06/20).

Dalam acara pelepasan itu, Sekda didampingi Kadis Kesehatan dr. L Bahrudin, Direktur RSUD Tanjung dr. H. Syamsul Hidayat beserta Muspika Kecamatan Tanjung.

Usai mengunjungi ruangan tenaga medis, untuk memberikan motivasi, kepada tim liputan Humaspro, Sekda KLU Drs. H. Suardi, MH menyampaikan ucapan syukur. berikhtiar dalam rangka pelayanan kepada masyarakat agar sehat.

“Alhamdulillah, hari ini kita melepas (memulangkan) empat orang yang sudah sembuh. Kini tinggal dua orang, menunggu hasil Swab terakhir. Harapan hasil Swabnya negatif, sehingga bisa kita pulangkan pula,” tuturnya.

Terkait dengan persiapan New Normal (Tatanan Baru), Sekda Suardi berpesan kepada masyarakat KLU untuk berkehidupan sehari-sehari secara normal bergaul, silaturrahmi, tentu dengan memperhatikan betul tata cara protokol Covid-19.

Pihaknya mengimbau pula untuk memelihara kesehatan masing-masing, terutama dengan makanan yang bergizi, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Mari kita sama-sama menuju hidup normal,” imbuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan KLU dr. Lalu Bahrudin menyampaikan 4 orang pasien yang dipulangkan itu berasal dari Desa Medana Tanjung dan Desa Pemenang Barat. Itu yang dinyatakan negatif hasil Swab PCRnya berturut-turut dua kali. Sehingga berkewajiban untuk memulangkan pasien.

Dengan harapan nanti pun tetap melakukan isolasi lanjutan di rumah, selama 14 hari sebelum melakukan interaksi dengan masyarakat atau warga di sekitarnya. Pasien yang dipulangkan, sudah dikarantina, kurang lebih sebulan lamanya.

Disinggung kesiapan Dinas Kesehatan menyambut New Normal di KLU, Dokter Bah mengatakan,  pihaknya tetap mengacu pada protokoler yang dikeluarkan kementerian maupun pemerintah daerah.

“Dinas Kesehatan tetap melakukan tracing kontak, survei, pengamatan terkait dengan penyakit Covid-19 . Tatkala ada yang dinyatakan reaktif, maka kita lakukan diagnosa seperti biasa lagi,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, pihaknya mengimbau masyarakat, terkait dengan New Normal tetap berpedoman kepada protokol kesehatan covid-19 dengan harus sering mencuci tangan, penggunaan masker, menjaga jarak baik secara phisycal distancing  maupun sosial distancing.

Penularan penyakit Covid-19 ini, berangsur-angsur bisa kita hindari.

sas