UPDATE Covid-19: Hari Kamis, 18 Juni, Bertambah 14 Pasien Positif Covid-19, Pasien Sembuh 19 Orang

Petugas kesehatan di Kabupaten/Kota melakukan identifikasi epicentrum penularan setempat Covid-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran virus Covid-19

MATARAM.lombokjournal.com  — Laboratorium PCR dan TCM RSUD Provinsi NTB, Laboratorium PCR RS Unram, Laboratroium TCM RSUD H.L. Manambai Abdulkadir, dan Laboratorium TCM RSUD R. Soedjono Selong mengkofirmasi, ada tambahan 14 pasien positif Covid-19, dan pasien yang dinyatakan sembuh 19 orang, dan kasus kematian 2 (dua) orang.

Siaran pers hari Kamis (18/06/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak 140 sampel dengan hasil 114 sampel negatif,  12 sampel positif ulangan, dan 14 sampel positif baru Covid-19, pasien dinyatakan sembuh 19 orang.

Lalu Gita Ariadi

Dijelaskan, adanya tambahan 14 kasus baru terkonfirmasi positif, 19 tambahan sembuh baru, dan tidak ada kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari Kamis (18/06/20) sebanyak 1.022 orang, dengan perincian 695 orang sudah sembuh, 43 meninggal dunia, serta 284 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

“Petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif,” kata Lalu Gita Ariadi.

TAMBAHAN 14 PASIEN POSITIF COVID 19, SEMBUH 19 ORANG

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 1009, an. An. DA, perempuan, usia 3 tahun, penduduk Desa Dasan Tereng, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  2. Pasien nomor 1010, an. Tn. BIM, laki-laki, usia 44 tahun, penduduk Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 1011, an. Tn. Z, laki-laki, usia 72 tahun, penduduk Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  4. Pasien nomor 1012, an. Tn. M, laki-laki, usia 43 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  5. Pasien nomor 1013, an. An. AA, perempuan, usia 1,4 bulan, penduduk Desa Muer, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong dengan kondisi baik;
  6. Pasien nomor 1014, an. Tn. S, laki-laki, usia 39 tahun, penduduk Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik;
  7. Pasien nomor 1015, an. Ny. F, perempuan, usia 40 tahun, penduduk Kelurahan Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Siloam Mataram dengan kondisi baik;
  8. Pasien nomor 1016, an. An. AM, laki-laki, usia 13 tahun, penduduk Desa Sembalun Timba Gading, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong dengan kondisi baik;
  9. Pasien nomor 1017, an. Ny. K, perempuan, usia 64 tahun, penduduk Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  10. Pasien nomor 1018, an. An. D, laki-laki, usia 4 tahun, penduduk Desa Beleke, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Praya dengan kondisi baik;
  11. Pasien nomor 1019, an. Tn. LAP, laki-laki, usia 29 tahun, penduduk Bekasi, Jawa Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Harapan Keluarga dengan kondisi baik;
  12. Pasien nomor 1020, an. Ny. FK, perempuan, usia 29 tahun, penduduk Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  13. Pasien nomor 1021, an. Tn. BM, laki-laki, usia 43 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  14. Pasien nomor 1022, an. Tn. S, laki-laki, usia 59 tahun, penduduk Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik.

Hari Kmis juga terdapat penambahan 19 orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :

  1. Pasien nomor 293, an. Tn. M, laki-laki, usia 52 tahun, penduduk Kelurahan Panjisari, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah;
  2. Pasien nomor 518, an. Tn. MWS, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Jago, KecamatanPraya, Kabupaten Lombok Tengah;
  3. Pasien nomor 536, an. Tn. MA, laki-laki, usia 23 tahun, penduduk Desa Beru, KecamatanBrang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat;
  4. Pasien nomor 594, an. An. BP, laki-laki, usia 15 tahun, penduduk Desa Tatede, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa;
  5. Pasien nomor 611, an. Tn. S, laki-laki, usia 46 tahun, penduduk Desa Praya, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah;
  6. Pasien nomor 734, an. An. DS, laki-laki, usia 4 tahun, penduduk Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat;
  7. Pasien nomor 749, an. An. N, laki-laki, usia 2 tahun, penduduk Desa Ranggagata, Kecamatan PrayaBarat Daya, Kabupaten Lombok Tengah;
  8. Pasien nomor 764, an. Ny. RU, perempuan, usia 24 tahun, penduduk Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah;
  9. Pasien nomor 820, an. Tn. HS, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Desa Merembu, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat;
  10. Pasien nomor 845, an. Tn. AN, laki-laki, usia 33 tahun, penduduk Desa Kemiri, Kecamatan Tulong, Kabupaten Klaten;
  11. Pasien nomor 849, an. Tn. M, laki-laki, usia 55 tahun, penduduk Desa Tete Batu Selatan, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur;
  12. Pasien nomor 874, an. Ny. SS, perempuan, usia 38 tahun, penduduk Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram;
  13. Pasien nomor 880, an. Ny. Z, perempuan, usia 24 tahun, penduduk Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat;
  14. Pasien nomor 883, an. Ny. NLRAA, perempuan, usia 22 tahun, penduduk Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
  15. Pasien nomor 885, an. Ny. IJB, perempuan, usia 27 tahun, penduduk Kelurahan Dasan Agung, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
  16. Pasien nomor 889, an. Ny. S, perempuan, usia 58 tahun, penduduk Desa Lingsar, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat;
  17. Pasien nomor 901, an. Tn. IJ, laki-laki, usia 49 tahun, penduduk Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
  18. Pasien nomor 914, an. Ny. HAL, perempuan, usia 34 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Selatan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  19. Pasien nomor 924, an. Tn. SP, laki-laki, usia 51 tahun, penduduk Kelurahan Monjok Barat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram.

Sekda NTB sebagai Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas NTB, Lalu Gita Ariadi mengharapkan,  petugas kesehatan di Kabupaten/Kota melakukan identifikasi epicentrum penularan setempat Covid-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran virus Covid-19.

AYA/Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

 Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB di nomor 081802118119.




Anak-anak Diingatkan Pentingnya Protokol Kesehatan

“Sebelum makan cuci tangan, keluar kamar mandi cuci tangan, kalau selesai main-main harus cuci tangan juga, dan sebelum tidur juga harus cuci tangan, agar kita terhindar dari COVID-19 ini ya,” kata Bunda Niken

LOBAR.lombokjournal.com —  Pentingnya menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi ini terus digalakkan oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ketua TP PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Bekerjasama dengan Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB mengunjungi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Peduli anak di Desa Langko Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Kamis (18/06/20).

 Hj Niken menjelaskan, betapa pentingnya menerapkan protokol kesehatan, bukan hanya pada orang dewasa, namun juga pada anak-anak saat melaksanakan aktivitas sehari-hari.

“Alhamdulillah semua anak-anak sudah pakai masker, semua sudah tau kan ya, ada sesuatu yang tidak terlihat tapi bisa sakit. Pesan bunda kepada anak-anak adalah sering cuci tangan, pakai sabun dan jangan lupa pakai masker,” ungkapnya.

Bunda Niken sapaan akrabnya menjelaskan cara mencuci tangan yang benar dan waktu-waktu yang tepat untuk cuci tangan di tengah pandemi ini.

“Sebelum makan cuci tangan, keluar kamar mandi cuci tangan, kalau selesai main-main harus cuci tangan juga, dan sebelum tidur juga harus cuci tangan, agar kita terhindar dari COVID-19 ini ya,” kata Bunnda Niken.

Bunda Niken yang juga Ketua LKKS Provinsi NTB ini meminta kepada anak-anak yang ada di LKSA tetap menerapkan protokol kesehatan dan berdoa agar pandemi ini segera berakhir.

Ia juga memberikan semangat kepada anak-anak yang ada di LKSA tersebut, untuk tetap belajar dengan giat dan menempuh pendidikan setinggi-tingginya agar menjadi generasi yang bermanfaat bagi bangsa khususnya NTB.

“Anak-anak yang ada di sini harus bersekolah dengan baik ya, agar cita-citanya dapat tercapai, insyaallah anak-anak kalau sudah besar, cita-citanya terwujud, kuncinya adalah rajin brlajar,” tuturnya.

Perhatian Pada Anak

Kepala Dinas Sosial, H. Akhsanul Khalik yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa LKSA adalah salah satu lembaga yang penting karena LKSA adalah tempat bernaung anak-anak yang akan berperan besar bagi masa depan bangsa.

Karena itu , Dinas Sosial memberi perhatian besar pada LKSA.

“Anak-anak adalah kehidupan daerah dan bangsa ini ke depan, maka saya mengajak semua pihak memberikan perhatian khusus kepada anak-anak di NTB, mulai dari keluarga masing-masing, dan terhadap anak-anak yang kurang beruntung seperti di Yayasan Peduli Anak,” tuturnya.

Akhsanul Khalik berpesan kepada semua pihak baik yang ada dalam lingkaran Pemerintah maupun yang di luar Pemerintah, untuk memberikan perhatian kepada lembaga yang menjadi tempat dididiknya anak-anak masa depan bangsa.

“Mari kita bangkitkan semangat sosial kita untuk memberikan perhatian bagi kelangsungan hidup, pendidikan, dan juga wawasan keagamaan bagi mereka, agar kelak mereka menjadi manusia bermanfaat bagi bangsa kita,” ajaknya.

Ketua LKSA Peduli Anak, Nurdiana mengungkapkan, LKSA ini menaungi 150 anak yang mana 90 di antaranya tinggal ti LKSA ini. Usia anak-anak binaan di LKSA ini mulai dari tingkatan pendidikan TK hingga perguruan tinggi.

LKSA ini memiliki Fasilitas Pendidikan berupa PAUD, SD, dan SMP serta memiliki 14 Gedung asrama.

LKSA ini juga dilengkapi dengan tempat bermain anak, pusat olahraga dan juga kebun organik. LKSA ini adalah LKSA satu-satunya LKSA dengan akreditasi A di NTB dan peringkat 15 di Indonesia.

Acara ini diakhiri dengan berkeliling LKSA, pemberian masker dan bantuan paket sembako kepada anak-anak yang berada di LKSA tersebut.

AYA/HmsNTB

 




Analisa Mi6 untuk Selly-Manan di Pilkada Kota Mataram

Hingga saat ini baru pasangan Selly-Manan yang sudah definitif mendapatkan  dukungan resmi dan sah dari partai politik pengusungnya yakni PDIP dan PKS

MATARAM.lombokjournal.com — Pasangan Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Mataram, Hj Putu Selly Andayani dan TGH Abdul Manan  saat ini menjadi satu-satunya pasangan bakal calon yang sudah fix dukungan partai pengusung.

Sudah ada kepastian koalisi ramping PDI-P dan PKS mengusung pasangan ini di Pilkada Kota Mataram.

DPP PKS sudah menerbitkan SK DPP PKS nomor: 029/SKEP/DPP-PKS/2020 tentang calon Walikota dan Wakil Walikota di Pilkada Mataram 2020 dari PKS menyatakan dukungan untuk Selly-Manan.

Dari komposisi kursi, PDIP-PKS sudah bisa mengantar Selly-Manan melenggang mendaftar ke KPUD Kota Mataram mendatang.

Namun, cukupkah ini?

Lembaga kajian sosial dan  politik Mi6 menganalisa, koalisi ramping PDI-P dan PKS untuk Selly-Manan, masih butuh effort lebih, agar tak sekadar mengantar jago mereka ke arena pertarungan Pilkada.

“Koalisi ramping PDI-P dan PKS mengusung Selly-Manan sudah bagus dan memenuhi persyaratan dukungan. Tapi  masih butuh effort untuk bisa memenangkan pasangan ini dalam pertarungan Pilkada nanti,” kata Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto SH didampingi Kepala Litbang Mi6 , Zainul Pahmi , Kamis(18/06/20) sore.

Koalisi PDI-P dan PKS menjadi perpaduan menarik. Hal ini merupakan cermin antitesa strategi politik yang mendepankan power sharing politik dalam memenangkan konstestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak  di NTB.

“Power Sharing PDIP – PKS adalah blok politik yang tidak biasa (anti mainstream) agar efektif dalam melakukan penetrasi pemenangan dengan mesin partai yang sudah teruji ,” lanjut Didu, sapaan akrab Direktur Mi6.

Di Kota Mataram dengan pemilih yang heterogen, paket  Selly-Manan bisa jadi akan menghadapi tantangan tersendiri. Misalnya soal kemungkinan  “Resistensi” konstituen PDI-P terhadap PKS dan sebaliknya konstituen PKS terhadap PDIP, tak bisa dinafikan.

Untuk itu perlu diberikan pencerahan ke depan.

Didu menilai koalisi ramping ini akan lebih mantap bila merangkul partai lain sebagai partai perekat sebagai buffer ( baca : penyangga )  politik untuk mengeliminasi gesekan-gesekan yang mungkin saja dimainkan.

“Disini power sharing menjadi kunci. Saya pikir PDIP dan PKS bisa merangkul partai lain sebagai perekat, misalnya PKB atau partai lainnya,” tukas Didu.

Model power sharing parpol dalam Pilkada ini harus mulai dikembangkan, untuk meningkatkan kecerdasan berdemokrasi masyarakat pemilih.

Koalisi power sharing ini juga bisa dilanjutkan di Pilkada lain di NTB, misalnya di Sumbawa dan Lombok Tengah.

Kepala Litbang Mi6, Zainul Pahmi menambahkan, sebagai partai modern dengan karakter ideologi yang kuat dan khas, setidaknya koalisi PDIP dan PKS ingin mendobrak cara pandang tradisionil yang kerap mengamsumsikan bahwa karena perbedaan ideologi dan gerakan, PDIP dan PKS tidak mungkin dalam satu front politik.

“Koalisi taktis  PDIP dan PKS harus pula dimaknai sebagai upaya membangun citra politik yang positif guna meraih persepsi yang baik untuk saling membesarkan dan menguatkan , ” tukas Zainul Pahmi yang juga menjabat Ketua Pemuda NW NTB ini.

Pahmi melanjutkan persekutuan  PDIP dan PKS sesungguhnya ingin memberikan edukasi dan pencerahan politik kepada public, agar terbiasa  mengapresiasi hal-hal yang anomali  dari perspektif  positif dan mengambil hikmah dari sisi kebaikkannya.

Zainul Pahmi menegaskan, Mi6 berfokus menganalisa peluang politik pasangan kandidat bakal calon kepala daerah di tujuh Pilkada di NTB.

Kenapa lebih fokus Selly-Manan? Pahmi menegaskan, alasannya ialah hingga saat ini baru pasangan Selly-Manan yang sudah definitif mendapatkan  dukungan resmi dan sah dari partai politik pengusungnya yakni PDIP dan PKS.

“Di Mataram kan baru Selly-Manan yang sudah jelas partai pengusung. Sementara Paslon yang lain diduga  masih belum jelas parpol pengusungnya. Mi6 menganalisa bakal calon yang sudah pasti maju saja, yang belum pasti ngapain, hanya buang-buang energi,” tambah didu.

Saran untuk Selly-Manan

Di masa pandemi corona dimana berkumpul dalam jumlah banyak masih dibatasi, para kandidat calon kepala daerah perlu punya strategi tersendiri guna  bersosialisasi dan interaksi dengan konstituennya.

Direktur Mi6 ini menyarankan, pasangan Selly-Manan untuk memanfaatkan teknologi digital dengan optimal di masa pandemi. Tentunya dengan metode kekinian melalui jejaring media sosial seperti facebook dan youtube.

“Selly-Manan bisa membuat konten-konten youtube untuk berinteraksi dengan masyarakat Mataram yang ringan dan menghibur sebagai sarana edukasi ,” imbuhnya.

Ia mengatakan, sosok Selly Andayani sudah cukup populer di kalangan masyarakat Kota Mataram. Selain pernah menjabat sebagai penjabat Walikota Mataram, mantan Kepala Dinas Perdagangan NTB ini juga sangat aktif turun ke lapangan.

Untuk merawat jejaring ini, Selly bisa saja membuat channel khusus yang memudahkan berinteraksi dengan masyarakat.

Begitu pun dengan TGH Abdul Manan, Ketua MUI Kota Mataram ini tentu punya banyak jejaring juga. Hanya saja untuk mengimbangi Selly, Manan juga bisa membangun jejaring media sosialnya.

“Pak Manan bisa mengikuti gaya dan langgam Doktor Zul dalam berinteraksi dengan masyarakat yang  terkesan memanusiakan orang tersebut. Lagian  Doktor Zul ini khan  mentornya,” tutur pria  yang telah memiliki akun youtube Didu Media ini.

Me




Anak Butuh Bimbingan Memahami Protokol Covid-19

Prinsip pencegahan Covid-19 pada anak-anak adalah memberikan pemahaman bagaimana menjaga jarak, menggunakan masker tidak boleh lebih dari 4 jam dan tidak sembarangan menyentuh benda-benda di sekitar

MATARAM.lombokjournal.com —   Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati menjadi narasumber webinar forum anak Lombok Utara, yang diinisiasi oleh Forum Anak Kabupaten Lombok Utara, dan diikuti seluruh Forum Anak yang tersebar di NTB.

Acara bertema “Pola Pengasuhan Anak Untuk Pencegahan Penularan Covid-19”,  berlangsung secara daring. Hj. Niken menghadiri pertemuan secara daring tiu dari Pendopo Gubernur, Kamis (18/06/20).

Hj. Niken Saptarini Widyawati

Hj. Niken mengungkapkan, PKK juga turut andil dan memperhatikan segala sesuatu yang terjadi pada keluarga, termasuk pola asuh anak untuk pencegahan penularan Covid-19 di NTB.

“Hal ini sudah menjadi tanggung jawab dan masalah bersama, InsyaAllah kita juga harus sama-sama menghadapinya,” katanya.

Ia memberikan edukasi kepada anak-anak terkait Covid-19 merupakan tantangan besar, mengingat kasus Covid-19 pada anak di NTB mulai meningkat.

Menurutnya, prinsip utama dalam pencegahan Covid-19 pada anak-anak adalah memberikan pemahaman bagaimana menjaga jarak, menggunakan masker tidak boleh lebih dari 4 jam dan tidak sembarangan menyentuh benda-benda di sekitar.

“Karena virus ini tidak kelihatan, kalau kelihatan tentu saja mudah kita menghindarinya. Oleh karena itu kita perlu ekstra hati-hati. Saat ini peran dari guru, kakak, dan orang tua harus memberikan pemahaman kepada anak-anak kita yang masih kecil untuk tidak melakukan kontak fisik dengan orang lain,” jelasnya.

Diperlukan kerjasama dari semua pihak untuk mengasuh dan membesarkan seorang anak. Tidak hanya orang tua tetapi juga diperlukan dukungan dari lingkungan yang baik agar anak bisa tumbuh jadi anak yang baik.

“Tentu saja ini juga menjadi tantangan bagi kita di masa pandemi Covid-19 ini, tetapi saya pikir selalu ada hikmah yang bisa kita ambil dari segala situasi,” tutur Hj. Niken.

Dikatakan, selain memberikan edukasi hidup bersih dan sehat kepada anak, nilai-nilai kedisiplinan juga sangat penting.

Sehingga mereka  disiplin melakukan pencegahan Covid-19. Selain itu juga yang paling penting yaitu kemampuan untuk belajar hal-hal baru dan beradaptasi dengan situasi yang ada.

“Ini tentu saja membuka peluang kita untuk bekerja sama dan begandengan dengan lintas lembaga dan lintas institusi untuk bergandengan tangan, sehingga menciptakan keluarga yang sehat dan sejahtera. Anak-anak tumbuh dengan sehat dan baik dan terwujudnya masyarakat NTB Gemilang,” tutup Hj. Niken.

 

Ketua Lembaga Perlindungan Anak NTB H. Sahan, SH sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Forum Anak KLU yang menginisiasi seminar daring itu.

Diharapkan, melalui kegiatan ini dapat mengedukasi anak-anak terkait Covid-19, apalagi virus tersebut sudah menyebar di anak-anak NTB.

“Bersama kita bergerak bersama, bersemangat dan waspada. Tetap memperhatikan diri meskipun akan diterapkannya new normal, kita harus tetap menjaga diri,” katanya.

AYA/HmsNTB




Bang Zul Semangati Remaja NTB untuk Terus Berkarya

Para remaja ini perlu mencoba terobosan-terobosan baru tanpa harus takut melakukan kesalahan

MATARAM.lomnokjournal.com — Kedatangan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah halalbihalal sekaligus pembinaan ASN disambut beberapa karya SMK, SMA dan SLB di Dinas Kebudayaan Provinsi NTB.

Mulai dari motor anti maling, lampu, hingga persembahan lukisan batik Sasambo untuk Gubernur NTB.

Gubernur yang akrab disapa Bang Zul tersebut merasa bangga dan terus mendorong anak-anak muda NTB untuk berkarya dan berinovasi di tengah pandemi Covid-19.

“Kami bangga kepada anak-anak muda NTB. Meski belajar dari rumah, mereka semua tetap bisa berkarya, yang kita lihat hari ini menjadi salah satu bukti bahwa anak-anak muda NTB cerdas dan penuh kreativitas,” ungkap Bang Zul, Kamis (18/05/20).

Bang Zul mengatakan, jangan sampai  karya belum sempurna, namun semangat telah terlanjur patah dan berhenti berkarya.

Di masa inilah, para remaja ini perlu mencoba terobosan-terobosan baru tanpa harus takut melakukan kesalahan.

“Adik-adikku semua. Percayalah, benturan membuat kalian terbentuk. Mulai sekarang, tugas kita semua kampenyakan hasil karya anak-anak kita, kita buktikan, anak-anak muda NTB bisa,” ungkap Bang Zul,memberikan semangat kepada siswa-siswi yang hadir pada acara halalbihalal tersebut.

Orang nomor satu di Pemprov NTB tersebut berpesan kepada seluruh ASN Dikbud NTB untuk terus memperbanyak tali silaturahmi. Apapun akan terasa ringan jika tali silaturahmi terus terjalin sesama pegawai.

“Sederhana saja, dalam segala tugas yang kita kerjakan. Kuncinya satu, kita perbanyak silaturrahim, dengan begitu, apapun yang kita kerjakan bisa berjalan dengan ringan,” tutup Bang Zul.

Bang Zul menyerahkan secara simbolis paket Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang kepada Guru Tidak Tetap.

Dalam kegiatan itu Gubernur Zul  didampingi Asisten I dan Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi NTB, Kasatpol PP NTB, Kepala BKD NTB, Kadis Dikbud NTB, serta ASN lainnya di lingkup Pemprov NTB,

AYA/HmsNTB




UMKM NTB Perlu Diberi Kesempatan di Tengah Pandemi Covid-19

NTB memiliki UKM yang bergerak di banyak bidang. Mulai dari garam, ikan kering, minyak kelapa, abon, gula aren, kopi, teh, serbat jahe, susu kedelai, kue kering serta banyak lagi produk lainnya

MATARAM.lombokjournal.com —  Pandemi Covid-19 tidak hanya memengaruhi sektor kesehatan, tapi berpengaruh juga pada sektor perekonomian.

Tak terkecuali,  yang terdampak termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berkaitan dengan pangan.

Namun, Pemprov NTB tidak tinggal diam, melalui program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang, pelaku UMKM diberi  peluang agar tetap eksis di tengah pandemi Covid-19.

Sejak pendistribusian JPS Gemilang tahap II, sebanyak 900 UMKM berhasil digerakkan, yang mayoritas bergerak pada bidang pangan. Dan itu akan berlanjut terus  hingga tahap berikutnya.

Pemprov NTB melakukan itu sebagai salah satu jalan membangkitkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

“Mengembangkan UKM industri pangan ini tidak mudah. Karena, kalau UKM itu tidak kita kasih kesempatan, maka tidak mungkin mereka bersaing dengan pemain-pemain besar,” ujar Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah saat memberikan sambutan pada acara Webinar Nasional dengan tema menguji imunitas UMKM pangan di masa pandemi Covid-19, Kamis (18/06/20)

Dikatakan, NTB itu bukan hanya sebagai lumbung pangan nasional, tapi harus bergerak menjadi industri pangan nasional yang bahan pengolahannya ada di NTB.

Dengan jalan itu maka bisa meningkatkan taraf hidup petani dan nelayan di NTB.

“Kita harus bergerak pada industri pengolahan, dan ini tidak mungkin dilakukan kalau kita tidak punya SDM di bidang pangan dan bidang agro industri yang bagus,” kata Bang Zul.

Dikatakan, melalui program JPS Gemilang ini ditunjukkan bukan hanya pada audiens di NTB, tapi di seluruh Indonesia bahwa UKM-UKM pangan kita ternyata mampu menjadi tuan rumah di kmpung sendiri.

“Tantangan berikutnya adalah, kita perbaiki kualitas produksi yang dihasilkan dengan memperkenalkan teknologi tepat guna, dan pada saat yang sama di bidang harga juga harus bersaing,” ungkap Bang Zul.

NTB memiliki UKM yang bergerak di banyak bidang, mulai dari garam, ikan kering, minyak kelapa, abon, gula aren, kopi, teh, serbat jahe, susu kedelai, kue kering serta banyak lagi produk lainnya.

“Dan itu semua menunjukkan kita tidak kekurangan,” tegas Gubernur Zul.

AYA/HmsNTB




UPDATE Covid-19: Hari Rabu, 17 Juni, Bertambah 30 Pasien Positif Covid-19, Pasien Sembuh 20 Orang, Kasus Kematian 2 (dua) Orang

Sebagian besar pasien Covid-19 yang meninggal disertai penyakit penyerta (komorbid). Tapi terdapat juga beberapa pasien yang meninggal murni karena Covid-19

MATARAM.lombokjournal.com – Laboratorium PCR dan TCM RSUD Provinsi NTB, Laboratorium PCR RS Unram, Laboratorium PCR Genetik Sumbawa Technopark, Laboratroium TCM RSUD Kota Mataram, Laboratroium TCM RSUD H.L. Manambai Abdulkadir, dan Laboratorium TCM RSUD R. Soedjono Selong mengkofirmasi, ada tambahan 30 pasien positif Covid-19, dan pasien yang dinyatakan sembuh 20 orang, dan kasus kematian 2 (dua) orang.

Siaran pers hari Rabu (17/06/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak 299 sampel dengan hasil 262 sampel negatif, 7 (tujuh) sampel positif ulangan, dan 30 sampel positif baru Covid-19, pasien dinyatakan sembuh 20 orang, dan kasus kematian baru 2 (dua) pasien.

Lau Gita Ariadi

Dijelaskan, adanya tambahan 30 kasus baru terkonfirmasi positif, 20 tambahan sembuh baru, dan 2 (dua) kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari Rabu (17/06/20) sebanyak 1008 orang, dengan perincian 676 orang sudah sembuh, 43 meninggal dunia, serta 289 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

TAMBAHAN 30 PASIEN POSITIF COVID 19, SEMBUH 20 ORANG, KEMATIAN BARU  2 (DUA) ORANG

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 979, an. Ny. M, perempuan, usia 58 tahun, penduduk Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Pasien memiliki penyakit komorbid. Pasien meninggal dan dilakukan tatalaksana Covid-19;
  2. Pasien nomor 980, an. Ny. NH, perempuan, usia 46 tahun, penduduk Desa Sesela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 901. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Patut Patuh Patju dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 981, an. Ny. HKYQ, perempuan, usia 27 tahun, penduduk Kelurahan Pejanggik, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSJ Mutiara Sukma dengan kondisi baik;
  4. Pasien nomor 982, an. Ny. LN, perempuan, usia 43 tahun, penduduk Kelurahan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Siloam Mataram dengan kondisi baik;
  5. Pasien nomor 983, an. Ny. SR, perempuan, usia 42 tahun, penduduk Kelurahan Monjok Barat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 914. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  6. Pasien nomor 984, an. Tn. R, laki-laki, usia 44 tahun, penduduk Kelurahan Monjok Barat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 983. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  7. Pasien nomor 985, an. Tn. WS, laki-laki, usia 24 tahun, penduduk Desa Kokar Lian, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan keAmerika. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa Barat dengan kondisi baik;
  8. Pasien nomor 986, an. Ny. IR, perempuan, usia 39 tahun, penduduk Kelurahan Punia, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Pasien memiliki penyakit komorbid. Pasien meninggal dan dilakukan tatalaksana Covid-19;
  9. Pasien nomor 987, an. Tn. AR, laki-laki, usia 50 tahun, penduduk Kelurahan Mataram Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSI Siti Hajar Mataram dengan kondisi baik;
  10. Pasien nomor 988, an. Tn. LASRA, laki-laki, usia 34 tahun, penduduk Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  11. Pasien nomor 989, an. Ny. IL, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  12. Pasien nomor 990, an. Tn. LZ, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Kekalik, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  13. Pasien nomor 991, an. Tn. AF, laki-laki, usia 29 tahun, penduduk Desa Ranggagata, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  14. Pasien nomor 992, an. Tn. S, laki-laki, usia 59 tahun, penduduk Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Harapan Keluarga dengan kondisi baik;
  15. Pasien nomor 993, an. Ny. DKL, perempuan, usia 24 tahun, penduduk Desa Dasan Tapen, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  16. Pasien nomor 994, an. Ny. NLSW, perempuan, usia 20 tahun, penduduk Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  17. Pasien nomor 995, an. Ny. NNR, perempuan, usia 70 tahun, penduduk Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  18. Pasien nomor 996, an. Ny. N, perempuan, usia 25 tahun, penduduk Kelurahan Dasan Agung, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  19. Pasien nomor 997, an. Ny. ZFW, perempuan, usia 48 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Selatan, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  20. Pasien nomor 998, an. Ny. DPGD, perempuan, usia 22 tahun, penduduk Desa Dasan Tapen, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  21. Pasien nomor 999, an. An. RR, laki-laki, usia 16 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Selatan, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalananke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belumteridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  22. Pasien nomor 1000, an. An. MS, laki-laki, usia 10 tahun, penduduk Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  23. Pasien nomor 1001, an. An. YV, perempuan, usia 14 tahun, penduduk Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  24. Pasien nomor 1002, an. Tn. S, laki-laki, usia 42 tahun, penduduk Kelurahan Dasan Agung, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  25. Pasien nomor 1003, an. An. SS, perempuan, usia 11 tahun, penduduk Kelurahan Dasan Agung, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  26. Pasien nomor 1004, an. An. HR, laki-laki, usia 13 tahun, penduduk Desa Kalianyar, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  27. Pasien nomor 1005, an. Ny. NL, perempuan, usia 30 tahun, penduduk Desa Kalianyar, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  28. Pasien nomor 1006, an. Tn. ET, laki-laki, usia 54 tahun, penduduk Kelurahan Sapta Marga, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSAD Wirabakti Mataram dengan kondisi baik;
  29. Pasien nomor 1007, an. Tn. ITA, laki-laki, usia 64 tahun, penduduk Kelurahan Punia, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  30. Pasien nomor 1008, an. Tn. SA, laki-laki, usia 20 tahun, penduduk Desa Kalianyar, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik.

Hari Rabu terdapat penambahan 20 orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :

  1. Pasien nomor 299, an. An. OPP, laki-laki, usia 18 tahun, penduduk Desa Kalimongo, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa;
  2. Pasien nomor 351, an. Tn. AN, laki-laki, usia 60 tahun, penduduk Desa Batuyang, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur;
  3. Pasien nomor 366, an. An. ATJP, laki-laki, usia 15 tahun, penduduk Desa Pada Suka, Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa;
  4. Pasien nomor 535, an. Tn. MZY, laki-laki, usia 19 tahun, penduduk Desa Beru, Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat;
  5. Pasien nomor 592, an. Ny. EP, perempuan, usia 24 tahun, penduduk Desa Labu Burung,Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa;
  6. Pasien nomor 593, an. Ny. TDR, perempuan, usia 28 tahun, penduduk Desa Lopok, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa;
  7. Pasien nomor 616, an. Tn. TSH, laki-laki, usia 67 tahun, penduduk Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram;
  8. Pasien nomor 630, an. Ny. IH, perempuan, usia 41 tahun, penduduk Kelurahan Mataram Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram;
  9. Pasien nomor 673, an. Tn. M, laki-laki, usia 45 tahun, penduduk Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara;
  10. Pasien nomor 682, an. Ny. M, perempuan, usia 42 tahun, penduduk Desa Rakam, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur;
  11. Pasien nomor 690, an. Tn. U, laki-laki, usia 59 tahun, penduduk Desa Labuhan Lombok, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur;
  12. Pasien nomor 691, an. Tn. AF, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Desa Anggaraksa, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur;
  13. Pasien nomor 693, an. Tn. LSH, laki-laki, usia 40 tahun, penduduk Desa Sakra, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur;
  14. Pasien nomor 696, an. An. ANC, perempuan, usia 8 tahun, penduduk Desa Sakra, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur;
  15. Pasien nomor 701, an. An. MFR, laki-laki, usia 1,7 tahun, penduduk Desa Sakra, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur;
  16. Pasien nomor 722, an. Ny. M, perempuan, usia 37 tahun, penduduk Desa Kawo Pujut, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah;
  17. Pasien nomor 740, an. An. LH, laki-laki, usia 19 tahun, penduduk Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara;
  18. Pasien nomor 773, an. Tn. S, laki-laki, usia 50 tahun, penduduk Kelurahan Gebang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  19. Pasien nomor 810, an. Tn. S, laki-laki, usia 27 tahun, penduduk Desa Aikmual, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah;
  20. Pasien nomor 870, an. Ny. MW, perempuan, usia 31 tahun, penduduk Desa Pohgading, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur.

Sebagian besar pasien Covid-19 yang meninggal disertai penyakit penyerta (komorbid). Tapi terdapat juga beberapa pasien yang meninggal murni karena Covid-19.

Sehingga masyarakat diharapkan tetap waspada dan tidak boleh mengendurkan disiplin dalam menjalankan protocol pencegahan Covid-19.

Hari ini terdapat penambahan 2 (dua) kasus kematian baru, yaitu :

  1. Pasien nomor 979, an. Ny. M, perempuan, usia 58 tahun, penduduk Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
  2. Pasien nomor 986, an. Ny. IR, perempuan, usia 39 tahun, penduduk Kelurahan Punia, Kecamatan Mataram, Kota Mataram.

Sekda NTB sebagai Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Covid-19 NTB, Lalu Gita Ariadi berharap, petugas kesehatan di Kabupaten/Kota melakukan identifikasi epicentrum penularan setempat Covid-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran virus Covid-19.

AYA/Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB di nomor 08180211 8119.

 

 




Tanggapan Gubernur Zul Di Rapat Paripurna, Pernyataan Fraksi-Fraksi Akan Ditindaklanjuti

“Berbagai pernyataan dari Fraksi-fraksi akan ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangan yang kami miliki.” kata LaLu Gita Ariadi

MATARAM.lombokjournal.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, HL Drs Gita Ariadi, M.Si menyampaikan, atas pandangan pimpinan, fraksi-fraksi dan segenap anggota DPRD terhadap laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Provinsi NTB tahun anggaran 2019, Pemerintah Provinsi NTB menerima pandangan yang disampaikan,  kemudian menjadi perhatian dan pembenahan.

Lalu Gita Aryadi

Lalu Gita Ariadi  mewakili Gubernur Provinsi NTB Dr. H Zulkieflimansyah menyampaikan tanggapan, dalam  Rapat Paripurna DPRD Provinsi NTB, Rabu (17/06/20)  di Ruang Sidang Utama DPRD NTB.

Rapat Paripurna itu  membahas jawaban Gubernur NTB atas pandangan umum Fraksi-fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2019.

Sekda mengatakan, Pemerintah Provinsi NTB menerimanya dan sekaligus menjadi perhatian untuk melakukan pembenahan langkah dan kegiatan guna mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang produktif, transparan dan akuntabel.

Beberapa pandangan, masukan dan saran tersebut antara lain meningkatkan tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah, khususnya yang terkait dengan pendapatan daerah yang harus didukung dengan regulasi yang jelas.

Selanjutnya, mendorong sektor-sektor ekonomi yang mempunyai daya ungkit untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan memperbesar peluang penyerapan tenaga kerja, serta pemerataan pembangunan antar sektor dan wilayah.

Selain itu, pandangan, masukan dan saran DPRD yaitu melakukan penataan ulang terhadap seluruh aset-aset yang dimiliki oleh pemerintah Provinsi NTB agar terjadi kesesuaian dengan neraca daerah.

Juga mengenai prlunya dilakukan evaluasi atau peninjauan ulang terhadap kontrak-kontrak kerjasama pemanfaatan aset yang dimiliki pemerintah daerah.

“Juga mengembangkan investasi yang profitable dan sustainable untuk mendongkrak peningkatan pendapatan asli daerah atau PAD secara berkelanjutan serta menindaklanjuti rekomendasi dan temuan BPK RI yang belum terselesaikan,” terang Gita.

Gita menyatakan, pernyataan dari fraksi-fraksi akan menjadi perhatian pemerintah daerah dengan sungguh – sungguh dan akan ditindaklanjuti.

“Berbagai pernyataan dari Fraksi-fraksi akan ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangan yang kami miliki.” kata LaLu Gita Ariadi..

AYA/HmsNTB




Produk Hasil Pelatihan Daring BLK NTB, Untuk Gugus Tugas Covid-19

Diklat virtual bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, mampu menghasilkan produk yang produktif dan menarik

MATARAM.lombokjournal.com – Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTB menerima bantuan berupa barang-barang kebutuhan hasil pelatihan dari BLK Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, penyerahannya  berlangsung di Gedung Sangkareang Setda Provinsi, Rabu (17/06/20).

Bantuan yang diberikan berupa 32 unit wastafel, 3000 masker, dan ratusan toples makanan kering.

Siapa sangka kalau bantuan itu justru datang dari masyarakat yang terdampak pandemic Covid-19.

Bantuan itu merupakan buah dari ihtiar Pemerintah yang membangkitkan semangat dan produktifitas warga melalui pelatihan berbasis daring. Pelatihan daring yang dilakukan menyasar warga yang terdampak Covid-19.

Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTB yang juga Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si mengaku kagum dan mengapresiasi hasil karya tersebut.

“Ini adalah hal yang spesial dikarenakan karya ini adalah hasil mereka yang terdampak Covid-19, lalu stay at home dan kemudian mendapat  pelatihan secara online lalu tetap produktif,”  kata Lalu Gita.

Menurutnya, diklat virtual bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, mampu menghasilkan produk yang produktif dan menarik.

“Inilah pesannya yang selama ini selalu didengungkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. InsyaAllah, produk-produk yang memungkinkan akan diprioritaskan masuk menjadi  item dalam JPS Gemilang.” jelasnya

Senada dengan Sekda Provinsi NTB, pihak BLK NTB yang diwakili Jayakusuma selaku Instruktur Kejuruan LAS BLK NTB menjelaskan, pelatihan yang didanai APBN ini dilakukan melalui platform aplikasi Zoom.

“Pelatihan dimulai dari tanggal 3-16 Juni 2020. Pelatihan ini ada tiga bentuk, pelatihan pembuatan masker, wastafel, dan memasak. Pelatihan melalui platform zoom, jumlah peserta ada 16 peserta tiap masing-masing mata pelatihan” jelas Jayakusuma.

AYA/HmsNTB




Semua Pihak Diajak Bekerjasama Perangi Penyalahgunaan Narkoba

Salah satu program Pemprov NTB yang  mendukung pencegahan narkoba yakni Revitalisasi Posyandu. Para kader di lingkungan dan dusun harus paham betul tentang bahaya narkoba

MATARAM.lombokjournal.com —  Mencegah penyebaran dan penyalahgunaan narkoba, bukan hanya tanggung jawab Badan Narkotika Nasional (BNN) saja. Seluruh stakeholder harus bersama berjalan beriringan dan bergandeng tangan untuk mengatasi masalah ini.

Wagub Ummi Rohmi

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat menerima silaturahim Kepala BNN NTB, Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra di ruang kerja Wagub Kantor Gubernur NTB, Rabu (17/06/20).

Menurut Wagub, penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat harus diatensi bersama-sama. Apalagi, banyak penyalahguna narkoba adalah mereka yang berada di rentang usia produktif.

Umm Rohmi mengatakan, berbagai upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba telah dilakukan oleh pemerintah. Salah satu program Pemprov NTB yang  mendukung pencegahan narkoba yakni Revitalisasi Posyandu. Para kader di lingkungan dan dusun harus paham betul tentang bahaya narkoba.

“Bisa kita bayangkan jika semua bergerak dari segala penjuru ini akan lebih optimal dan itu yang kita harapkan. Edukasi ini harus dilakukan terus menerus supaya anak-anak di NTB tidak terjerumus, dan berharap potret di NTB ini membaik,” ungkap Wagub.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BNN NTB Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra mengatakan tahun ini peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2020 akan dilaksanakan secara virtual di Kantor BNN masing-masing. Nantinya, HANI akan dihadiri secara virtual oleh Presiden RI dan sekaligus akan me-launching website aduan bagi masyarakat untuk ASN yang terlibat narkoba.

Gde Sugianyar mengatakan, selama ini BNN telah mensosialisasikan apabila ada keluarga di lingkungan sekitar yang merupakan korban penyalahguna narkoba, dan bukan terlibat jaringan pengedar maka dipersilahkan datang ke BNN until direhabilitasi,

“Silakan datang ke BNN, di sana akan direhabilitasi secara gratis dibiayai oleh negara”, tambahnya.

AYA/HmsNTB