Pilbup Loteng, PKB NTB Tak Dukung Ketua PCNU

Dua bakal pasangan calon (Bapaslon) berlatar belakang NU pada Pilbup Loteng, yakni Bapaslon H Masrun- HL Aksar Ansori dan HL Pathul Bahri-HM Nursiah

MATARAM.lombokjournal.com – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Nusa Tenggara Barat, HL Hadrian Irfani menyampaikan, akan mendukung Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) H  Masrun-HL Aksar Ansori untuk Pilbup Lombok Tengah (Loteng) mendatang.

Hal itu berarti, DPW PKB NTB tak mendukung Ketua PCNU Loteng HL Pathul Bahri.

Disampaikan Hadrian, dukungan untuk Masrun-Aksar sudah pada tahap memberikan surat tugas dan dalam waktu dekat akan dilanjutkan dengan dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) dukungan oleh Dewan Perwakilan Pusat PKB.

“Kalau surat tugas sudah keluar sebentar lagi akan dikeluarkan SK,” ujar Hadrian kepada lombokjournal.com, Senin (22/06/2020).

Menurut Hadrian, alasan  mendukung Masrun-Aksar karena Aksar Ansori merupakan tokoh NU yang memiliki rekam jejak mumpuni.

Selain menjadi kader NU, Aksar diakui Hadrian pernah berpengalaman memangku beberapa jabatan publik di antaranya Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB.

Terkait HL Pathul Bahri yang adalah Ketua PCNU Loteng, Hadrian justru berkilah bahwa Aksar adalah Sekretaris PWNU NTB.

Artinya baik HL Pathul Bahri maupun Aksar Ansori memiliki hak yang sama untuk diusung Ormas Islam terbesar tanah air ini.

“Pak Aksar kan sekretaris,” katanya.

Sekretaris Komisi II DPRD NTB ini juga menanggapi santai kemungkinan pecahnya suara NU pada Pilbup Loteng, karena dua kadernya yang akan bertarung.

Menurutnya, kader NU tidak hanya ada di PKB, tapi juga ada di partai-partai lain.

“NU juga ada di partai lain, biasa saja,” katanya.

Untuk diketahui, ada dua bakal pasangan caon (Bapaslon) berlatar belakang NU pada Pilbup Loteng, yakni Bapaslon H Masrun- HL Aksar Ansori dan HL Pathul Bahri-HM Nursiah.

Ast




UPDATE Covid-19: Hari Minggu, 21 Juni, Bertambah 11 Pasien Positif Covid-19, Pasien Sembuh  13  Orang, Kasus Kematian 1 (satu) orang

Kembali diingatkan agar masyarakat senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan

MATARAM.lombokjournal.com — Laboratorium PCR RSUD Provinsi NTB, Laboratorium PCR RS Unram, Laboratorium PCR Genetik Sumbawa Technopark, Laboratorium TCM RSUD H.L. Manambai Abdulkadir, dan Laboratroium TCM RSUD Kota Mataram mengkofirmasi, ada tambahan 11 pasien positif Covid-19, dan pasien yang dinyatakan sembuh 13 orang. Kasus kematian baru 1 (satu) orang.

Siaran pers hari Miggu (21/06/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak 389 sampel dengan hasil 364 sampel negatif,  14 sampel positif ulangan, dan 11 sampel positif baru Covid-19, pasien dinyatakan sembuh 13 orang, kasus kematian baru 1 (satu) orang.

Lalu Gita Aryadi

Dijelaskan,  adanya tambahan 11 kasus baru terkonfirmasi positif, 13 tambahan sembuh baru, dan 1 (satu) kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (21/6/2020) sebanyak 1.067 orang, dengan perincian 736 orang sudah sembuh, 45 meninggal dunia, serta 286 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

Lalu Gita mengingatkan, dengan terus ditemukannya kasus penambahan positif baru Covid-19 dengan identifikasi penularan secara transmisi lokal, dihimbau kepada masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protocol pencegahan Covid-19.

“Petugas kesehatan di Kabupaten/Kota dharapkan  melakukan identifikasi epicentrum penularan setempat Covid-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran virus Covid-19,” katanya.

TAMBAHAN 11 PASIEN POSITIF COVID-19, PASIEN SEMBUH 13 orang, Kasus kematian 1 (satu) orang

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 1057, an. Ny. H, perempuan, usia 48 tahun, penduduk Desa Mamben Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belumteridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong dengan kondisibaik;
  2. Pasien nomor 1058, an. Ny. R, perempuan, usia 62 tahun, penduduk Desa Suryawangi, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 1059, an. Tn. M, laki-laki, usia 48 tahun, penduduk Desa Muer, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 1013. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong dengan kondisi baik;
  4. Pasien nomor 1060, an. Ny. NKSS, perempuan, usia 52 tahun, penduduk Desa Sandik, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Risa Sentra Medika Mataram dengan kondisi baik;
  5. Pasien nomor 1061, an. An. FYL, perempuan, usia 7 tahun, penduduk Desa Giri Sasak, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 895. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Patut Patuh Patju dengan kondisi baik;
  6. Pasien nomor 1062, an. Ny. AMDN, perempuan, usia 25 tahun, penduduk Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Patut Patuh Patju dengan kondisi baik;
  7. Pasien nomor 1063, an. Tn. H, laki-laki, usia 46 tahun, penduduk Desa Sakuru, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Sondosia Bima dengan kondisi baik;
  8. Pasien nomor 1064, an. Tn. J, laki-laki, usia 68 tahun, penduduk Desa Bajur, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Pasien memiliki penyakit komorbid. Pasien meninggal dan dilakukan tatalaksana Covid-19;
  9. Pasien nomor 1065, an. Ny. UH, perempuan, usia 30 tahun, penduduk Desa Lendang Bajur, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  10. Pasien nomor 1066, an. Tn. FT, laki-laki, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  11. Pasien nomor 1067, an. Ny. RD, perempuan, usia 41 tahun, penduduk Kelurahan Banjar, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik.

Hari ini terdapat penambahan 13 orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :

  1. Pasien nomor 238, an. An. DAK, laki-laki, usia 15 tahun, penduduk Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa;
  2. Pasien nomor 239, an. Ny. NA, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa;
  3. Pasien nomor 240, an. Ny. DR, perempuan, usia 27 tahun, penduduk Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa;
  4. Pasien nomor 241, an. Ny. R, perempuan, usia 57 tahun, penduduk Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa;
  5. Pasien nomor 384, an. Ny. I, perempuan, usia 42 tahun, penduduk Desa Beru, Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat;
  6. Pasien nomor 386, an. An. M, perempuan, usia 14 tahun, penduduk Desa Beru, Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat;
  7. Pasien nomor 667, an. Tn. IBSG, laki-laki, usia 51 tahun, penduduk Desa Beru, Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat;
  8. Pasien nomor 757, an. Tn. M, laki-laki, usia 44 tahun, penduduk Desa Pasir Putih, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat;
  9. Pasien nomor 779, an. Ny. A, perempuan, usia 23 tahun, penduduk Desa Tembalae, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu;
  10. Pasien nomor 781, an. Ny. FS, perempuan, usia 28 tahun, penduduk Desa Lepadi, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu;
  11. Pasien nomor 782, an. Ny. FS, perempuan, usia 37 tahun, penduduk Desa Kandai 2, Kecamatan Wajo, Kabupaten Dompu;
  12. Pasien nomor 783, an. An. K, perempuan, usia 9 tahun, penduduk Desa Tembalae, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu;
  13. Pasien nomor 934, an. Tn. S, laki-laki, usia 42 tahun, penduduk Desa Pengadang, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah.

Hari ini juga terdapat penambahan 1 (satu) kasus kematian baru, yaitu

  1. Pasien nomor 1064, an. Tn. J, laki-laki, usia 68 tahun, penduduk Desa Bajur, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.

Sekda NTB sebagai Ketua Pelaksana Gugus Tugas Peovinsi NTB, Lau Gita Ariadi, mengingatkan agar masyarakat senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Selalu menggunakan masker jika keluar rumah, menghindari kerumunan, physical distancing minimal dua meter, menjaga pola hidup besih dan sehat, hindari stres serta selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,” katanya.

Kasus kematian karena Covid-19 sebagian besar disertai dengan penyakit tidak menular, seperti penyakit kardiovaskular (hipertensi, jantung), diabetes melitus, atau penyakit paru kronis.

Ditegaskan Lalu Gita, masyarakat yang memiliki penyakit seperti yang telah disebutkan tersebut, agar lebih menjaga kesehatan, segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat, dan berupaya mencegah terinfeksi Covid-19 dengan cara tidak keluar rumah, memakai masker bila harus keluar rumah, melakukan social distancing, sering cuci tangan, dan tidak merokok.

AYA/Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB di nomor 08180211 8119.

 

 




Adanya Fraud atau Kecurangan pada BPJS Kesehatan

Yang pasti, kecurangan ini tidak menurunkan pelayanan BPJS kepada peserta.

MATARAM.lombokjournal.com —  BPJS Kesehatan mengungkapkan, ada kecurangan yang telah terjadi pada penyelenggaran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), baik oleh peserta hingga penyedia obat.

Namun demikian hal itu tidak terlalu mempengaruhi keuangan BPJS, bahkan memperlebar defisit.

Direktur Kepatuhan, Hukum dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan Bayu Wahyudi mengatakan, bila melihat dari data pada BPJS Kesehatan, kecurangan atau fraud ini sangat kecil.

Menurut Bayu, jumlahnya relatif kecil dibanding yang terjadi di luar negeri terutama di Asia Pasifik bahkan di Amerika.

“Karena fraud ini tidak hanya di bidang asuransi saja tapi hampir di seluruh sektor seperti manufaktur, perbankan dan bidang layanan yang mempunyai hubungan kesehatan, kebijakan publik dan sebagainya,” ujarnya, dalam Talkshow Polemi Trijaya, Sabtu (20/6/2020).

Meski demikian, BPJS Kesehatan terus berupaya melakukan pengawasan, supaya bisa mengurangi tindak kecurangan ini. Yang pasti, kecurangan ini tidak menurunkan pelayanan BPJS kepada peserta.

Bayu Wahyudi mengajak semua pihak untuk bergotong-royong bila mengetahui ada kejadian yang tidak benar.

Sebab, bila melihat dari 12 kasus yang diungkap BPKP, mayoritas bukan jadi kewenangan dari BPJS Kesehatan.

Sebagai penyelenggara keseharan negara, BPJS Kesehatan menjalankan tugas dan wewenangnya seperti pengumpulan peserta dan mendaftarakan,

iuran peserta, memberi layanan dan memberi informasi kepada peserta dan masyarakat.

“Banyak kewenangan tadi bukan oleh BPJS Kesehatan. Jadi kita support itu dan ajak semua pihak awasi porgram KIS supaya berkelanjutan dan optimal,” tuturnya.

fbn/OKEfinance

 




Modus Curangi BPJS Kesehatan, Diagnosis Ringan Dibilang Sakit Berat

Dari hasil temuan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), didapati adanya peserta yang memasukan data atau menggunakan identitas orang lain

MATARAM.lombokjournal.com — BPJS Kesehatan memperoleh data adanya kecurangan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional dan Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Modus yang dilakukan seperti peminjaman kartu peserta, hingga penetapan ruang inap yang dinaikkan kelasnya.

Direktur Kepatuhan, Hukum dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan Bayu Wahyudi mengungkapkan, kecurangan untuk dapatkan hasil berupa keuangan bisa diklakukan oleh peserta JKN.

Dari hasil temuan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), didapati adanya peserta yang memasukan data atau menggunakan identitas orang lain.

Bayu Wahyudi mengungkapkan, dimana ada niat dan akan memperoleh kesempatan. Dari peserta umpanya meminjamkan kartu JKN-KIS kepada orang lain yang belum jadi peserta.

Niat baik mau menolong, tapi dimanfaatkan sehingga sampai meninggal.

“Pada saat meninggal kartu tersebut sudah dikeluarkan tetapi saat si pemilik kartu mau menggunakan, dia mengklaim bahwa kartu saya tidak saya gunakan,” tuturnya, dalam Talkshow Polemik Trijaya seperti dikutip OKEfinance, Sabtu (20/6/20).

Kecurangan juga didapati dilakukan oleh petugas BPJS Kesehatan sendiri, kemudian pembiayaan layanan, penyedia obat dan pemangku kepentingan lain.

Untuk petugas BPJS Kesehatan, pihaknya melakukan pengawasan internal dan memberikan sanksi berat bila melakukan kejahatan tersebut.

“Kita ikuti prosedur yang ada. Bila melakukan tentu ada sanksi berat,” tutur Bayu.

Rr




Launching Lomba Kampung Sehat, Bupati Najmul Ungkapkan Lombok Utara Zero Covid-19

Bupati Najmul mengapresiasi Polri, TNI, Tenaga Kesehatan dan semua pihak atas prestasi zero Covid-19 di Lombok Utara.  Samua pasien yang terinfeksi Covid-19 di Lombok Utara telah sembuh

PEMENANG.lombokjournal.com — Bupati Lombok Utara Dr H Naajmul Akhyar SH MH bersama Kapolres Lombok Utara, AKBP Fery Jaya Satriansyah SH meresmikan launching Lomba Kampung Sehat NTB, di Kantor Desa Pemenang Barat, Jum’at (19/06/20).

Kegiatan Lomba Kampung Sehat berlangsung hingga bulan Oktober 2020.

Saat launching lomba tampak hadir Ketua DPRD Nasrudin, S.Ag, Forkopimda, para pejabat utama Polres Lombok Utara para camat, kades se-Lombok Utara, beserta undangan lainnya.

Pelaksanaan launching Lomba Kampung Sehat itu diawali dengan mengikuti teleconference Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah bersama Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal SIK MH dengan seluruh Polres yang tersebar di wilayah NTB, mengacu pada protokol kesehatan dan SOP Covid-19.

Kapolres, AKBP Fery Jaya Satriansyah

Bupati H Najmul Akhyar

Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah menyambut baik Lomba Kampung sehat, yang bisa untuk pengelolaan ekonomi. Adanya Kampung Sehat mampu menekan Covid-19.

“Masyarakat tetap sehat dengan semangat kekompakan, bersih bersinar dan bersih dari narkoba,” kata gubrtnur.

Kapolda NTB, Irjen Pol Mohammad Iqbal SIK MH memaparkan, pelaksanaan Kampung Sehat berbasis lomba, sebagai strategi guna memacu partisipasi masyarakat untuk berlomba-lomba mencari formula, sesuai budaya setempat, agar tidak kaku dengan protokol kesehatan.

“Dengan niat yang tulus kepada Tuhan Yang Maha Esa, tidak mungkin tidak bisa berhasil asal kita bersama, bersama kita bisa. Insha Allah, Tuhan membantu kita, NTB next time better,” urai kapolda.

Adanya pandemi covid, berdampak pada segala bidang, tetapi pengelolaan ketahanan pangan untuk masyarakat tetap berjalan dengan baik dan kini ekonomi menggeliat kembali.

“Kegiatan Lomba Kampung Sehat membantu bagaimana memaksimalkan peranan masyarakat untuk mematuhi protokol Covid-19 yang merupakan inti dari terlaksananya pencegahan Covid-19,” tutur Kapolda.

Diuraikannya, standar protokol yang dilaksanakan adalah standar WHO.

“Mari bersama bergandengan tangan, seluruh masyarakat untuk memutus rantai Covid-19, karena tidak ada lagi kunci, tidak ada lagi vaksin. Strategi yang paling jitu adalah partisipasi masyarakat yang sudah ingin bersatu. Insha Allah pandemi ini, bisa kita akhiri,” imbuhnya.

Gagagasan Kampung Sehat ini di antaranya,  setelah lomba  curva penyebaran Covid-19 menurun signifikan. Lomba ini merupakan bentuk intervensi bersama-sama menekan angka penyebarannya.

Zero Covid-19

Bupati Najmul mengapresiasi Polri, TNI, Tenaga Kesehatan dan semua pihak atas prestasi zero Covid-19 di Lombok Utara.  Samua pasien yang terinfeksi Covid-19 di Lombok Utara telah sembuh.

Dikatakan, petugas kesehatan tiada henti-hentinya memotivasi masyarakat, memberikan dorongan bagaimana melakukan langkah-langkah memutus mata rantai Covid-19.

“Tidak sedikit tantangan yang dihadapi mulai dari bagaimana masyarakat belum memahami Covid-19, sehingga ada munculnya eskalasi masyarakat. Namun, itulah dinamika dalam melaksanakan amanah menghadapi virus corona ini,” tutur bupati.

Bupati Najmul berharap daerah Lombok Utara segera keluar dari kondisi virus corona. Lantaran, tak hanya berpengaruh pada aspek kesehatan saja, tetapi berpengaruh pada aspek ekonomi, sosial, bahkan aspek budaya.

Aspek ekonomi masyarakat menjadi terbatas ruangnya mencari kehidupan, hal ini dirasakan para pelaku usaha.

“Menghadapi Covid-19 ini, memang merupakan peperangan menghadapi virus Corona. Tak ada satu daerah pun yang siap menghadapi Covid ini, APBD terganggu, mudahan dengan ikhtiar yang baik, kita segera keluar dari kondisi ini,” jelasnya.

Lombok Utara termasuk daerah yang mulai pulih, mulai melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan new normal, namun tetap memperhatikan prosedur penanganan Covid-19.

Dijelaskannya, mengenai Lomba Kampung Sehat, memacu kesadaran tentang bahaya Covid-19. Pada saatnya nanti Covid-19 nol dapat dipertahankan seterusnya.

Kapolres Lombok Utara AKBP Fery Jaya Satriansyah SH mengatakan, memperhatikan daya tahan  kesehatan masyarakat, tidak dalam konteks artian sempit, tidak semata-mata masalah keamanan.

Namun menyangkut berbagai aspek yaitu aspek kesehatan, aspek sosial, aspek ekonomi, aspek informasi dan kreatifitas.

“Inilah hakekat kampung sehat yang harus sama-sama diwujudkan,” kata Kapores..

Kapolres berharap, mulai Forkopimda, DPRD dan masyarakat, bersama-sama berpadu mewujudkannya.

Lomba Kampung Sehat ini mencari tiga peserta terbaik, untuk mewakili Lombok Utara maju pada tingkat provinsi. Begitu juga dilaksanakan secara berjenjang dari, tingkat kecamatan dan seterusnya.

“Dari lima kecamatan, ada 15 desa yang yang berlomba, guna mendapatkan tiga pemenang yang berlomba pada tingkat selanjutnya,” tutur kapolres.

wld




Wagub Ajak IWAPI NTB Sosialisasikan Penerapan Protokol Kesehatan

Wagub mengajak seluruh anggota Iwapi Provinsi NTB untuk bersinergi memberikan sosialiasi, pemahaman terkait pentingnya menerapkan protokol kesehatan

MATARAM.lombokjournal.com —  Pandemi Covid-19 mengajarkan kita betapa pentingnya menjaga kesehatan, menerapkan pola hidup bersih, dan sehat.

Kesehatan menjadi kebutuhan dalam membentengi diri dari wabah virus Covid-19.

Wagub Hj Sitti Rohmi dan Baiq Diyah

“Covid yang hingga kini masih kita perangi, mengajarkan kita betapa pola hidup besih dan sehat, itu hukan hanya selogan tapi itu kebutuhan kita sekarang dan seterusnya,” ungkap Wakil Gubernur, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah.

Hal itu dikatakan Wagub saat memberikan sambutan dalam Halalbihalal DPC Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) di Aston Hotel, Mataram, Sabtu (20/06/20).

Wagub mengingatkan, menerapkan pola hidup sehat dan bersih menjadi kunci utama.

Bila seluruh elemen bahu membahu dan berkomitmen menerapkan protokol kesehatan Covid-19, maka optimis NTB mampu melawan virus ini.

“Mengubah cara berpikir kita ini perlu memang kerja sama semua pihak. Anggota Iwapi ini Insya Allah saya sangat percaya disini, untuk ibu-ibu yang berdaya ya ibu-ibu yang punya power, punya keahlian, punya kemampuan berdiri di atas kaki sendiri, ya untuk benar-benar bisa bermanfaat baik bagi keluarganya, bagi lingkungannya, bagi masyarakat memiliki peran yang besar dalam mensosialisasikan hal positif termasuk protokol covid-19,” ungkapnya.

Wagub mengajak seluruh anggota Iwapi Provinsi NTB untuk bersinergi memberikan sosialiasi, pemahaman terkait pentingnya menerapkan protokol kesehatan.

Semakin cepat penerapan dan komitmen segala pihak akan protokol kesehatan maka cepat pula menerapkan kenormalan baru.

“Ingin cepat pulih ekonomi kita, ingin kita hidup seperti biasa, seperti dulu maka mari kita taati protokol Covid-19, seperti apa yang dicontohkan dengan Iwapi pada pagi hari ini. Jadi semuanya itu tergantung dari kita, seberapa cepat ekonomi pulih ini tergantung pada dari kita,” ungkapnya

Lanjut, Wagub mengapresiasi segala bentuk komitmen Iwapi Provinsi NTB dalam bahu membahu bersama pemerintah dalam menangani pandemi ini.

Wagub tidak henti-hentinya mengingatkan betapa pentingnya menjaga kesehatan, menerapkan protokol kesehatan.

Bersinergi, mempersiapkan segalanya sesuai kapasitas masing-masing sehingga kita dapat melaju pada kondisi kenormalan baru.

Senada dengan hal itu, Ketua DPD Iwapi Provinsi NTB, Hj. Baiq Diyah Ratu Ganefi menyampikan rasa bangganya kepada Wakil Gubernur yang mana telah memberikan contoh dan semangat yang begitu baik bagi para kaum perempuan di NTB khususnya Iwapi dalam memerangi covid-19.

Baiq Diyah mengungkapkan, dirinya gencar mengingatkan anggotanya dalam menaati protokol kesehatan Covid-19.

Baiq Diyah juga menyampaikan kabar gembira, bahwa seluruh anggota Iwapi tidak satupun terkena atau positif virus Covid-19. Ia berharap agar pandemi ini lekas berlalu, dan perekonomian NTB mulai menggeliat kembali.

Ketua DPC Iwapi Kota Mataram, Onny Ekadana, menyampaikan komitmennya dalam melangkah bersama pemerintah memerangi pandemi Covid-19.

“Kita semua telah memahami bahwa kita saat ini sedang mengalami musibah besar yakni Covid-19, atas nama organiasasi bahwa dalam menghadapi Covid-19 ini kita bersama-sama pemerintah ikut bahu membahu bersama pemerintah melawan pandemi ini,” kata Baiq Diyah.

AYA/HmsNTB




UPDATE Covid-19: Hari Sabtu, 20 Juni, Bertambah 5 (lima) Pasien Positif Covid-19, Pasien Sembuh  7 (tujuh) Orang

Dengan identifikasi penularan secara transmisi lokal, agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

MATARAM.lombokjournal.com — Laboratorium PCR RSUD Provinsi NTB, Laboratorium PCR RS Unram, Laboratorium PCR RSUD Kota Mataram, dan Laboratorium TCM RSUD H.L. Manambai Abdulkadir mengkofirmasi, ada tambahan 5 (lima) pasien positif Covid-19, dan pasien yang dinyatakan sembuh 7 (tujuh) orang. Tidak ada kasus kematian baru.

Siaran pers hari Sabtu (20/06/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak 130 sampel dengan hasil 107 sampel negatif,  18 sampel positif ulangan, dan 5 (lima) sampel positif baru Covid-19, pasien dinyatakan sembuh 7 (tujuh)  orang, tidak ada kasus kematian baru.

Lalu Gita Aryadi

Dijelaskan, adanya tambahan 5 (lima) kasus baru terkonfirmasi positif, 7 (tujuh) tambahan sembuh baru, dan tidak ada kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari iSabtu (20/6/2020) sebanyak 1.056 orang, dengan perincian 723 orang sudah sembuh, 44 meninggal dunia, serta 289 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

“Diharapkan petugas kesehatan di kabupaten/kota melakukan identifikasi epicentrum penularan setempat Covid-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran virus Covid-19,” kata Lau Gita Ariadi.

BERTAMBAH 5 (LIMA) PASIEN POSITIF COVID 19, SEMBUH 7 (TUJUH) ORANG

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 1052, an. Tn. N, laki-laki, usia 55 tahun, penduduk Desa Terong Tawah, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan kedaerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  2. Pasien nomor 1053, an. Ny. LW, perempuan, usia 36 tahun, penduduk Kelurahan Kebun Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 1054, an. Ny. M, perempuan, usia 43 tahun, penduduk Desa Murbaya, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalananke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  4. Pasien nomor 1055, an. Tn. S, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Sayang Sayang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Unram dengan kondisi baik;
  5. Pasien nomor 1056, an. Tn. AA, laki-laki, usia 51 tahun, penduduk Kelurahan Mataram Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Unram dengan kondisi baik.

Hari Sabtu,  terdapat penambahan 7 (tujuh) orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :

  1. Pasien nomor 358, an. Ny. S, perempuan, usia 52 tahun, penduduk Kelurahan Babakan, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram;
  2. Pasien nomor 507, an. An. MAZQ, laki-laki, usia 6 tahun, penduduk Kelurahan Mataram Barat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
  3. Pasien nomor 736, an. An. DFAM, perempuan, usia 12 tahun, penduduk Desa Meninting, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat;
  4. Pasien nomor 771, an. Ny. Y, perempuan, usia 25 tahun, penduduk Kelurahan Turida, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram;
  5. Pasien nomor 794, an. Ny. IAS, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Desa Bajur, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat;
  6. Pasien nomor 796, an. Tn. K, laki-laki, usia 44 tahun, penduduk Desa Dasan Tereng, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat;
  7. Pasien nomor 797, an. Ny. M, perempuan, usia 44 tahun, penduduk Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.                                                                                                Sekda NTB sebagai Ketua Pelaksana Gugus Tugas NTB mengatakan, dengan terus ditemukannya kasus penambahan positif baru Covid-19, terutama di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat, dengan identifikasi penularan secara transmisi lokal, agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

“Selalu menggunakan masker jika keluar rumah, menghindari kerumunan, physical distancing minimal dua meter, menjaga pola hidup besih dan sehat, hindari stres serta selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,” katanya.

Kasus kematian karena Covid-19 sebagian besar disertai dengan penyakit tidak menular, seperti penyakit kardiovaskular (hipertensi, jantung), diabetes melitus, atau penyakit paru kronis.

Masyarakat yang memiliki penyakit seperti yang telah disebutkan tersebut, agar lebih menjaga kesehatan.

“Segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat, dan berupaya mencegah terinfeksi Covid-19 dengan cara tidak keluar rumah, memakai masker bila harus keluar rumah, melakukan social distancing, sering cuci tangan, dan tidak merokok.” kata Lalu Gita Ariadi.

AYA/Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB di nomor 08180211 8119




  UPDATE Covid-19: Hari Jum’at, 19 Juni, Bertambah 29 Pasien Positif Covid-19, Pasien Sembuh 21 Orang, Kasus Kematian 1(satu) Orang

Pelaku perjaanan melalui pelabuhan laut dan pelabuhan penyeberangan antar wilayah dalam Provinsi NTB wajib menunjukkan surat keterangan sehat dari puskesmas/fasilitas kesehatan setempat yang menyatakan bebas gejala Influenza Like Illness (ILI), atau menunjukan hasil non reaktif berbasis Rapid Test

MATARAM.lombokjournal.com – Laboratorium PCR dan TCM RSUD Provinsi NTB,Laboratorium PCR RS Unram, Laboratorium PCR RSUD Kota Mataram, dan Laboratorium TCM RSUD H.L. Manambai Abdulkadir mengkofirmasi, ada tambahan 14 pasien positif Covid-19, dan pasien yang dinyatakan sembuh 19 orang, dan kasus kematian 2 (dua) orang.

Siaran pers hari Jum’at (19/06/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak 216 sampel dengan hasil 170 sampel negatif,  17 sampel positif ulangan, dan 29 sampel positif baru Covid-19, pasien dinyatakan sembuh 21 orang, Kaus Kematian 1 (satu) orang.

Lalu Gita Ariadi

Dijelaskan,  adanya tambahan 29 kasus baru terkonfirmasi Positif, 21 tambahan sembuh baru dan 1 (satu) orang kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (19/6/2020) sebanyak 1051 orang, dengan perincian 716 orang sudah sembuh, 44 meninggal dunia, serta 291 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

BERTAMBAH 29 PASIEN POSITIF COVID 19, SEMBUH 21 ORANG, KASUS KEMATIAN 1 (SATU) ORANG

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 1023, an. Tn. SAP, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  2. Pasien nomor 1024, an. Tn. HS, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Desa Merembu, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 1025, an. Ny. H, perempuan, usia 55 tahun, penduduk Kelurahan Tanjung, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 927. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong dengan kondisi baik;
  4. Pasien nomor 1026, an. Tn. M, laki-laki, usia 51 tahun, penduduk Desa Terong Tawah, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 876. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  5. Pasien nomor 1027, an. Ny. DAN, perempuan, usia 23 tahun, penduduk Desa Rumak, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 953. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  6. Pasien nomor 1028, an. Tn. AMS, laki-laki, usia 29 tahun, penduduk Desa Batulayar, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19 dan pasien nomor 951. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  7. Pasien nomor 1029, an. Tn. A, laki-laki, usia 67 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSI Siti Hajar Mataram dengan kondisi baik;
  8. Pasien nomor 1030, an. Tn. MR, laki-laki, usia 48 tahun, penduduk Kelurahan Pagesangan Barat, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSI Siti Hajar Mataram dengan kondisi baik;
  9. Pasien nomor 1031, an. Tn. MS, laki-laki, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Selatan Baru, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 897. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  10. Pasien nomor 1032, an. Tn. LAMZ, laki-laki, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 849. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  11. Pasien nomor 1033, an. Tn. J, laki-laki, usia 53 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  12. Pasien nomor 1034, an. Tn. DS, laki-laki, usia 58 tahun, penduduk Desa Parampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Patut Patuh Patju dengan kondisi baik;
  13. Pasien nomor 1035, an. Ny. S, perempuan, usia 49 tahun, penduduk Kelurahan Banjar, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  14. Pasien nomor 1036, an. Ny. FNI, perempuan, usia 24 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 1032. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  15. Pasien nomor 1037, an. Tn. MTW, laki-laki, usia 31 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Selatan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Pasien meninggal dan dilakukan tatalaksana Covid-19;
  16. Pasien nomor 1038, an. Ny. M, perempuan, usia 60 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  17. Pasien nomor 1039, an. Tn. AF, laki-laki, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Kebun Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpadu di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  18. Pasien nomor 1040, an. Ny. HA, perempuan, usia 29 tahun, penduduk Desa Bugbug, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani karantina terpadu di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  19. Pasien nomor 1041, an. Ny. IDKTW, perempuan, usia 27 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Harapan Keluarga dengan kondisi baik;
  20. Pasien nomor 1042, an. Ny. TR, perempuan, usia 47 tahun, penduduk Kelurahan Sekarteja, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong dengan kondisi baik;
  21. Pasien nomor 1043, an. Tn. MK, laki-laki, usia 73 tahun, penduduk wilayah PuskesmasTanjung Karang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saatini dirawat di Ruang Isolasi RS Siloam Mataram dengan kondisi baik;
  22. Pasien nomor 1044, an. Tn. IWW, laki-laki, usia 80 tahun, penduduk wilayah Puskesmas Pagesangan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Siloam Mataram dengan kondisi baik;
  23. Pasien nomor 1045, an. Ny. NPS, perempuan, usia 48 tahun, penduduk Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  24. Pasien nomor 1046, an. Tn. IWB, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSAD Wirabakti Mataram dengan kondisi baik;
  25. Pasien nomor 1047, an. Tn. MS, laki-laki, usia 52 tahun, penduduk Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSAD Wirabakti Mataram dengan kondisi baik;
  26. Pasien nomor 1048, an. Ny. SI, perempuan, usia 43 tahun, penduduk Desa Kalianyar, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  27. Pasien nomor 1049, an. Ny. SK, perempuan, usia 59 tahun, penduduk Kelurahan Punia, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  28. Pasien nomor 1050, an. Ny. P, perempuan, usia 22 tahun, penduduk Denpasar, Bali. Pasien merupakan pelaku perjalanan. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani karantina terpusat di Bali dengan kondisi baik;
  29. Pasien nomor 1051, an. Ny. N, perempuan, usia 69 tahun, penduduk Desa Darek, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik;

Hari Ju’at terdapat penambahan 21 orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu

  1. Pasien nomor 111, an. Tn. SH, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat.
  2. Pasien nomor 273, an. An. RRH, laki-laki, usia 13 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.
  3. Pasien nomor 328, an. Tn. HS, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.
  4. Pasien nomor 346, an. Ny. MW, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.
  5. Pasien nomor 378, an. An. IA, laki-laki, usia 18 tahun, penduduk Desa Batu Layar, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat.
  6. Pasien nomor 381, an. Tn. S, laki-laki, usia 22 tahun, penduduk Desa Batu Layar, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat.
  7. Pasien nomor 382, an. An. MR, laki-laki, usia 18 tahun, penduduk Desa Batu Layar, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat.
  8. Pasien nomor 459, an. Tn. INS, laki-laki, usia 55 tahun, penduduk Denpasar Timur, Provinsi Bali.
  9. Pasien nomor 465, an. Ny. H, perempuan, usia 70 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.
  10. Pasien nomor 475, an. Ny. R, perempuan, usia 42 tahun, penduduk Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.
  11. Pasien nomor 692, an. Ny. RI, perempuan, usia 38 tahun, penduduk Desa Sakra, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur.
  12. Pasien nomor 730, an. Tn. J, laki-laki, usia 21 tahun, penduduk Desa Parampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.
  13. Pasien nomor 737, an. Nn. NS, perempuan, usia 22 tahun, penduduk Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
  14. Pasien nomor 744, an. Tn. Z, laki-laki, usia 52 tahun, penduduk Kelurahan Sayang Sayang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.
  15. Pasien nomor 787, an. Ny. SR, perempuan, usia 67 tahun, penduduk Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram.
  16. Pasien nomor 800, an. Tn. CR, laki-laki, usia 49 tahun, penduduk Jakarta Utara, Jakarta.
  17. Pasien nomor 803, an. Tn. HA, laki-laki, usia 40 tahun, penduduk Desa Bagik Payung, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur.
  18. Pasien nomor 862, an. Ny. AS, perempuan, usia 20 tahun, penduduk Kelurahan Dasan Agung, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram.
  19. Pasien nomor 882, an. Tn. YA, laki-laki, usia 31 tahun, penduduk Kelurahan Pagesangan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram.
  20. Pasien nomor 896, an. An. AL, perempuan, usia 12 tahun, penduduk Desa Kuripan Utara, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat.
  21. Pasien nomor 925, an. Tn. BS, laki-laki, usia 69 tahun, penduduk Batam.

Hari Jum’at ini juga terdapat penambahan 1 (satu) kasus kematian baru, yaitu;

  1. Pasien nomor 1037, an. Tn. MTW, laki-laki, usia 31 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Selatan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

Sekda NTB sebagai Ketua Pelaksana Gugus Tugas NTB berharap, petugas kesehatan di Kabupaten/Kota melakukan identifikasi epicentrum penularan setempat Covid-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran virus.

Kasus kematian karena Covid-19 sebagian besar disertai dengan penyakit tidak menular, seperti penyakit kardiovaskular (hipertensi, jantung), diabetes melitus, atau penyakit paru kronis.

“Masyarakat yang memiliki penyakit seperti yang telah disebutkan tersebut untuk lebih menjaga kesehatan, segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat, dan berupaya mencegah terinfeksi Covid-19 dengan cara tidak keluar rumah, memakai masker bila harus keluar rumah, melakukan social distancing, sering cuci tangan, dan tidak merokok,” kata Lau Gita Ariadi.

Untuk  penanggulangan dan penanganan Covid-19 di NTB, khususnya pada sector transportasi, perlu diperhatikan bagi pelaku perjalanan masuk maupun keluar NTB yang melalui bandar udara wajib memenuhi syarat kesehatan negatif Covid-19 berbasis PCR/swab test atau surat keterangan non reaktif  berbasis rapid test.

Bagi yang melalui pelabuhan laut dan pelabuhan penyeberangan wajib memenuhi syarat kesehatan non reaktif berbasis rapid test.

Pelaku perjalanan antar pulau di NTB yang melalui bandar udara dalam NTB wajib memenuhi syarat kesehatan non reaktif berbasis rapid test.

Jika melalui pelabuhan laut dan pelabuhan penyeberangan antar wilayah dalam Provinsi NTB wajib menunjukkan surat keterangan sehat dari puskesmas/fasilitas kesehatan setempat yang menyatakan bebas gejala Influenza Like Illness (ILI) atau menunjukan hasil non reaktif berbasis Rapid Test.

Surat keterangan non reaktif Rapid Test dan surat keterangan sehat dari puskesmas/fasilitas kesehatan berlaku 3 (tiga) hari pada saat keberangkatan.

AYA/Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB di nomor 08180211 8119.

 

 




Peluncuran Buku Statistik JKN 2014-2016, Penting untuk Pengelolaan Kesehatan

Data-data tersebut berupa capaian cakupan kepesertaan, profil kepesertaan, fasilitas kesehatan yang bekerja sama, serta data pemanfaatan pelayanan kesehatan di masing-masing daerah

MATARAM.lombokjournal.com  —  Data pengelolaan Program JKN-KIS merupakan aset yang dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan optimal oleh negara untuk kemajuan kesehatan masyarakat Indonesia

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengatakan itu saat Peluncuran Buku Statistik JKN 2014-2018 oleh Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), dalam dalam siaran pers yang diterima media, Jumat (19/06/20).

Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang sudah berlangsung lebih dari enam tahun berpengaruh terhadap jumlah data yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.

Menurut Fachmi Idris, dalam ranah internal, data yang dimiliki BPJS Kesehatan menjadi dasar untuk melakukan perencanaan, penganggaran, proyeksi anggaran, operasional kegiatan serta penelitian.

“Sedangkan untuk para pemangku kepentingan, data yang kami miliki dapat dimanfaatkan untuk keperluan sosialisasi, edukasi, pemberian informasi, maupun untuk keperluan penelitian dan pengambilan kebijakan strategis yang kredibel berbasis bukti (evidence asbed policy),” kata Dirut BPJS Fachmi Idris

Dikatakan Fachmi, per 31 Desember 2019, telah disajikan 364 data variabel yang bisa diolah, yang terdiri atas 117 variabel kepesertaan, 119 variabel pelayanan kapitasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 128 variabel pelayanan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

BPJS Kesehatan juga telah meluncurkan Data Sampel di awal tahun 2019.

BPJS Kesehatan juga secara khusus membentuk unit kerja Manajemen Data Informasi dalam pengelolaan data-data penting program JKN-KIS

BPJS Kesehatan melakukan pengembangan manajemen data (termasuk data riset), pengembangan business intelligence, pelaksanaan fungsi dan tugas PPID.

“Diharapkan dapat memenuhi amanah Pepres 25 tahun 2020 yang menekankan perlunya transparansi dan kemudahan akses data dan informasi sebagai syarat tata kelola BPJS yang baik,” kata Fachmi.

Menurutnya, selain digunakan oleh peneliti, akademisi, masyarakat maupun pengambil kebijakan lain, baru-baru ini BPJS Kesehatan juga membuka akses bagi pemerintah daerah untuk dapat melihat data-data terkait pengelolaan Program JKN-KIS di tiap-tiap kabupaten/kota melalui dashboard JKN.

Data-data tersebut berupa capaian cakupan kepesertaan, profil kepesertaan, fasilitas kesehatan yang bekerja sama, serta data pemanfaatan pelayanan kesehatan di masing-masing daerah.

“Diharapkan melalui sinergi ini akan memudahkan pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan khusunya terkait dengan program JKN di masing-masing daerah. Pemda juga dapat makin mudah dalam proses mengakses data dan informasi dimanapun dan kapan pun diperlukan sehingga lebih efisien, lebih mudah, dan lebih cepat,” tutur Fachmi.

Fachmi mengapresiasi DJSN dalam penerbitan Buku Statistik JKN ini. Dia berharap dukungan BPJS Kesehatan berupa data-data statistik yang disajikan dalam buku ini juga dapat menjadi sarana informasi bagi para pemangku kepentingan, akademisi, peneliti serta semua pihak yang hendak memperdalam tentang penyelenggaraan Program JKN-KIS.

“Sehingga nantinya informasi yang diperoleh dari buku ini dapat menjadi dasar bagi pihak lain untuk berpartisipasi memberikan masukan perbaikan terkait penyelenggaraan Program JKN-KIS,” kata Fachmi..

Fachmi menjelaskan, buku ini menyajikan data-data dari aspek kepesertaan, aspek pelayanan kesehatan, aspek iuran dan aspek-aspek lainnya dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS.

Data-data yang disajikan dalam buku ini juga dapat menjadi indikator apakah Program JKN-KIS yang diselenggarakan selama ini telah sejalan dengan Peta JKN yang telah ditetapkan.

Acuan memajukan Jaminan Sosial

Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Pembangunan Muhadjir Effendy mengatakan dengan data dalam buku ini, akan ada kepastian tentang sumber data primer.

Dan menjadi acuan bagi siapa saja yang ingin berperan dalam membenahi, menyempurnakan dan memajukan Sistem Jaminan Sosial Nasional di Indonesia.

“Masih ada beberapa aspek yang harus dibenahi dalam pelayanan JKN. Terutama dalam kaitannya dengan masalah kualitas pelayanan, kemudian juga kesetaraan di dalam pelayanan, kemudian kemudahan akses di dalam mendapatkan pelayanan kesehatan,” tutur Muhadjir.

Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional TB Achmad Choesni mengatakan, buku Statistik JKN-KIS 2014-2018 adalah hasil kerja sama dengan BPJS Kesehatan kurang lebih 2 tahun.

“Patut disyukuri BPJS Kesehatan memiliki sistem dan alat rekam yang baik juga penyimpanan data yang baik, sehingga data dapat kita olah dengan baik dan data tersebut menjadi informasi berguna. DJSN bersyukur dapat menyajikan informasi yang menggambarkan JKN melalui buku ini. Kerja sama ini akan terus dilakukan secara rutin dan data statistik ini akan diterbitkan rutin untuk perbaikan kebijakan JKN selanjutnya,” kata Choesni

Dam




Ikhtiar Panjang Menuju 10 Desa Definitif

Hakekat pemekaran desa itu, bukan semata-mata suatu kepentingan politik atau keinginan sekelompok orang, tujuannya mendekatkan pelayanan demi percepatan pencapaian kesejahteraan masyarakat

TANJUNG.lombokjournal.com —  Bupati Lombok Utara, DR H Najmul Akhyar bertutur cukup lama mengihtiarkan pemekaran 10 desa di Lombok Utara.

Hal itu dituturkan Bupati Najmul saat penyerahan Nomor Kode Desa dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia,  yang dilakukan Asisten Bidang Pemerintahan Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat Dra. Hj. Baiq Eva Nurcahya Ningsih, M.Si kepada Pemda KLU, Kamis (18/06/20).

Sejak bupati minta Bagian Pemerintahan melaksanakan tugas pertamanya mengantarkan persyaratan agar nomor kode desa diperoleh dari Mendagri,  nyatanya ikhtiar Pemda KLU sampai terbitnya kode desa ini, tidaklah ringan.

Jalan panjang hingga 10 Desa penerima Kode Desa dari Kementerian Dalam Negeri, memang tidak mudah dan penuh perjuangan.

Pada kesempatan yang sama itu, Panitia Pemekaran Desa Pemda KLU H. Rubain, S.Sos, M.Si, juga mengulas secara singkat perjalanan panjang  menuju pemekaran wilayah desa di Kabupaten Lombok Utara.

Rubain menceritakan, mulai melakukan kajian pada 2013,yaitu kajian terkait desa-desa di KLU bisa dimekarkan (sebelum adanya UU Desa yang lahir pada tahun 2014).

Pasalnya, hakekat pemekaran desa itu, bukan semata-mata suatu kepentingan politik atau keinginan sekelompok orang.

Tapi kebutuhan pemerintah daerah dan masyarakat, yang bertujuan mendekatkan pelayanan demi percepatan pencapaian kesejahteraan masyarakat.

“KLU terbentuk dengan luas wilayah hampir 800 km² itu, hanya terdiri dari 5 Kecamatan dan 33 desa,” terangnya.

Karena itu, Pemda Lombok Utara menerbitkan 10 Peraturan Bupati yang menetapkan 10 Desa Persiapan di KLU.

Masing-masing tiga pemekaran desa di Kecamatan Bayan, dua pemekaran desa di Kecamatan Kayangan, tiga pemekaran desa di Kecamatan Gangga, satu pemekaran desa di Kecamatan Tanjung, dan satu pemekaran desa di Kecamatan Pemenang, dengan 8 desa induk.

“Alhamdullilah DPRD Lombok Utara menyetujui pemekaran desa ini pada 1 Agustus 2019. Kemudian, Provinsi NTB juga memberikan surat persetujuan dilanjutkan ke pusat,” tutur mantan Sekdis Dukcapil KLU itu.

Ihtiar yang lama diperjuangkan itu akhirnya membuahkan hasil. Akhirnya, 10 Desa penerima Kode Desa dari Kementerian Dalam Negeri.

BACA JUGA:  10 Desa Persiapan di Lombok Utara, Resmi Definitif

Masing-masing Desa Sama Guna di Kecamatan Tanjung, Desa Selelos, Desa Rempek Darussalam dan Desa Segara Katon di Kecamatan Gangga,  Desa Pansor dan Desa Santong Mulia di Kecamatatan Kayangan, Desa Gunjan Sari, Desa Andalan, dan Desa Batu Rakit di Kecamatan Bayan, serta Desa Menggala di Kecamatan Pemenang.

api