UPDATE Covid-19: Hari Sabtu, 27 Juni, Bertambah 36 Pasien Positif Covid-19, Pasien Sembuh 19 Orang, Kematian 3 (tiga) Orang  

 “Hanya Kota Bima masuk dalam zona hijau (tidak terdampak),” kata Lalu Gita Ariadi.

MATARAM.lombokjournal.com – Laboratorium PCR RSUD Provinsi NTB, Laboratorium PCR RS Unram, Laboratorium PCR RSUD Kota Mataram, Laboratorium TCM RSUD Provinisi NTB, dan Laboratorium TCM RSUD H.L. Manambai Abdulkadir mengkofirmasi, ada tambahan 36 pasien positif Covid-19, dan pasien yang dinyatakan sembuh 19 orang. Kasus kematian baru 3(tiga) orang.

Siaran pers hari Sabtu (27/06/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak 134  sampel dengan hasil 69 sampel negatif, 29 sampel positif ulangan, dan 36 sampel positif baru Covid-19, pasien dinyatakan sembuh 19  orang, kasus kematian baru 3 (tiga) orang.

Lalu Gita Aryadi

Dijelaskan, adanya tambahan 36 kasus baru terkonfirmasi positif, 19 tambahan sembuh baru, dan 3 (tiga) kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari Sabtu (27/6/2020) sebanyak 1199 orang, dengan perincian 804 orang sudah sembuh, 55 meninggal dunia, serta 340 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

“Diharapkan petugas kesehatan di Kabupaten/Kota melakukan identifikasi epicentrum penularan setempat Covid-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran virus Covid-19,” kata Lalu Gita Ariadi.

TAMBAHAN 36 PASIEN POSITIF, PASIEN SEMBUH 19 ORANG, Kematian 3 (TIGA) ORANG

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 1164, an. Tn. SM, laki-laki, usia 40 tahun, penduduk Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Siloam dengan kondisi baik;
  2. Pasien nomor 1165, an. Tn. ZK, laki-laki, usia 52 tahun, penduduk Kelurahan Kebun Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 1166, an. Tn. HF, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Desa Peteluan Indah, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  4. Pasien nomor 1167, an. Tn. S, laki-laki, usia 45 tahun, penduduk Desa Karang Bongkot, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSJ Mutiara Sukma dengan kondisi baik;
  5. Pasien nomor 1168, an. By. ANS, perempuan, usia 4 bulan, penduduk Desa Jagaraga, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 947. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Patut Patuh Patju dengan kondisi baik;
  6. Pasien nomor 1169, an. Ny. BS, perempuan, usia 38 tahun, penduduk Desa Bagik Polak Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 1061. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  7. Pasien nomor 1170, an. Tn. LSA, laki-laki, usia 55 tahun, penduduk Desa Gegelang, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Awet Muda dengan kondisi baik;
  8. Pasien nomor 1171, an. Ny. CSV, perempuan, usia 23 tahun, penduduk Desa Karang Bongkot, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Patut Patuh Patju dengan kondisi baik;
  9. Pasien nomor 1172, an. An. AKPA, laki-laki, usia 1 tahun, penduduk Desa Duman, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Awet Muda dengan kondisi baik;
  10. Pasien nomor 1173, an. Tn. R, laki-laki, usia 41 tahun, penduduk Desa Rumak, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat  ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Patuh Patut Patju dengan kondisi baik;
  11. Pasien nomor 1174, an. Ny. U, perempuan, usia 56 tahun, penduduk Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  12. Pasien nomor 1175, an. Tn. IGL, laki-laki, usia 52 tahun, penduduk Kelurahan Mataram Barat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  13. Pasien nomor 1176, an. Tn. LZZ, laki-laki, usia 27 tahun, penduduk Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  14. Pasien nomor 1177, an. Tn. DGAAP, laki-laki, usia 31 tahun, penduduk Desa Telaga Waru, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik;
  15. Pasien nomor 1178, an. Tn. N, laki-laki, usia 67 tahun, penduduk Desa Kekeri, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  16. Pasien nomor 1179, an. Tn. IBP, laki-laki, usia 35 tahun, penduduk Kelurahan Karang Baru, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  17. Pasien nomor 1180, an. Tn. LBR, laki-laki, usia 47 tahun, penduduk Kelurahan Monjok Timur Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  18. Pasien nomor 1181, an. Tn. MSA, laki-laki, usia 60 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan Barat, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saatini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  19. Pasien nomor 1182, an. Ny. H, perempuan, usia 30 tahun, penduduk Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Patut Patuh Patju dengan kondisi baik;
  20. Pasien nomor 1183, an. Tn. MTG, laki-laki, usia 55 tahun, penduduk Kelurahan Pagesangan Barat, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Harapan Keluarga dengan kondisi baik;
  21. Pasien nomor 1184, an. Ny. S, perempuan, usia 20 tahun, penduduk Desa Jatisela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Bhayangkara Mataram dengan kondisi baik;
  22. Pasien nomor 1185, an. Ny. BSK, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Desa Dasan Tapen, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Bhayangkara Mataram dengan kondisi baik;
  23. Pasien nomor 1186, an. An. RAW, perempuan, usia 14 tahun, penduduk Desa Jatisela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Bhayangkara Mataram dengan kondisi baik;
  24. Pasien nomor 1187, an. Ny. WW, perempuan, usia 54 tahun, penduduk Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Bhayangkara Mataram dengan kondisi baik;
  25. Pasien nomor 1188, an. An. RNWU, perempuan, usia 13 tahun, penduduk Desa Jatisela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belumteridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Bhayangkara Mataram dengan kondisi baik
  26. Pasien nomor 1189, an. An. RWN, laki-laki, usia 13 tahun, penduduk Desa Jatisela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Bhayangkara Mataram dengan kondisi baik;
  27. Pasien nomor 1190, an. Tn. TYWW, laki-laki, usia 43 tahun, penduduk Desa Jatisela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan  ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Bhayangkara Mataram dengan kondisi baik;
  28. Pasien nomor 1191, an. Tn. DB, laki-laki, usia 23 tahun, penduduk Kelurahan Pagesangan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Bhayangkara Mataram dengan kondisi baik;
  29. Pasien nomor 1192, an. Ny. MF, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RS Unram dengan kondisi baik;
  30. Pasien nomor 1193, an. Tn. S, laki-laki, usia 41 tahun, penduduk Kelurahan Kekalik Jaya,Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ni dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  31. Pasien nomor 1194, an. Tn. MW, laki-laki, usia 40 tahun, penduduk Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji dengan kondisi baik;
  32. Pasien nomor 1195, an. Tn. SA, laki-laki, usia 31 tahun, penduduk Kelurahan Babakan, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RS Unram dengan kondisi baik;
  33. Pasien nomor 1196, an. Tn. IGMBIJ, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum  Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RS Unram dengan kondisi baik;
  34. Pasien nomor 1197, an. Ny. YA, perempuan, usia 41 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RS Unram dengan kondisi baik;
  35.  Pasien nomor 1198, an. Ny. MPM, perempuan, usia 25 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan Barat, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RS Unram dengan kondisi baik;
  36. Pasien nomor 1199, an. Ny. SR, perempuan, usia 63 tahun, penduduk Kelurahan Cilinaya, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Siloam Mataram dengan kondisi baik.

Hari Sabtu terdapat penambahan 19 orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :

  1. Pasien nomor 689, an. Tn. I, laki-laki, usia 25 tahun, penduduk Desa Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah;
  2. Pasien nomor 750, an. Ny. JWL, perempuan, usia 20 tahun, penduduk Desa Kopang Rembiga, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah;
  3. Pasien nomor 751, an. Ny. N, perempuan, usia 23 tahun, penduduk Desa Penujak, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah;
  4. Pasien nomor 752, an. Ny. K, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah;
  5. Pasien nomor 753, an. Tn. FS, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah;
  6. Pasien nomor 826, an. Tn. AF, laki-laki, usia 49 tahun, penduduk Kelurahan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram;
  7. Pasien nomor 844, an. Ny. S, perempuan, usia 58 tahun, penduduk Kelurahan Abian Tubuh Baru, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram;
  8. Pasien nomor 859, an. Tn. SBA, laki-laki, usia 40 tahun, penduduk Kelurahan Buara, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes;
  9. Pasien nomor 860, an. Ny. AWM, perempuan, usia 42 tahun, penduduk Kelurahan Turida, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram;
  10. Pasien nomor 908, an. Ny. SH, perempuan, usia 55 tahun, penduduk Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram;
  11. Pasien nomor 962, an. Ny. BJ, perempuan, usia 29 tahun, penduduk Kelurahan Praya, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah;
  12. Pasien nomor 987, an. Tn. AR, laki-laki, usia 50 tahun, penduduk Kelurahan Mataram Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram;
  13. Pasien nomor 1009, an. An. DA, perempuan, usia 3 tahun, penduduk Desa Dasan Tereng, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat;
  14. Pasien nomor 1018, an. An. D, laki-laki, usia 4 tahun, penduduk Desa Beleke, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah;
  15. Pasien nomor 1021, an. Tn. BM, laki-laki, usia 43 tahun, penduduk Kelurahan AmpenanTengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  16. Pasien nomor 1032, an. Tn. LAMZ, laki-laki, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan, Kecamatan Mataram, Kota Mataram;
  17. Pasien nomor 1067, an. Ny. RD, perempuan, usia 41 tahun, penduduk Kelurahan Banjar, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  18. Pasien nomor 1081, an. Tn. IBA, laki-laki, usia 42 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Utara, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  19. Pasien nomor 1096, an. Tn. PSSH, laki-laki, usia 53 tahun, penduduk Desa Lembar, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat.

Hari Sabtu ini juga terdapat penambahan 3 (tiga) kasus kematian baru, yaitu :

  1. Pasien nomor 1053, an. Ny. LW, perempuan, usia 36 tahun, penduduk Kelurahan Kebun Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  2. Pasien nomor 1093, an. Ny. GAL, perempuan, usia 58 tahun, penduduk Desa Telaga Waru,Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien mempunyai penyakit komorbid;
  3. Pasien nomor 1145, an. By. D, laki-laki, usia 1 bulan, penduduk Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Sekda NTB sebagai Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas NTB, Lalu Gita Ariadi menjelaskan,  peta zona risiko Covid-19 di Provinsi NTB, Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat masuk dalam zona merah (risiko tinggi).

Daerah yang masuk zona oranye (risiko sedang), yaitu Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur.

Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima masuk dalam zona kuning (risiko rendah).

“Hanya Kota Bima masuk dalam zona hijau (tidak terdampak),” kata Lalu Gita Ariadi.

Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap disiplin dan patuh dalam menerapkan protokol kesehatan..

AYA/Rr

 Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

 Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB di nomor 08180211 8119.




Kasus Peredaran Narkoba di Lapas, DPRD NTB Minta Kemenkumham Evaluasi Petugas Lapas Mataram

Kejadian tersebut selain mencoreng citra baik penegak hukum di NTB, juga bisa menjadi cermin bagaimana masifnya peredaran narkoba di NTB

MATARAM.lombokjournal.com —  Anggota Komisi I Bidang Pemerintahan, Hukum dan HAM DPRD Provinsi NTB H Najamuddin Moestafa meminta

Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) melaui perwakilan Kantor Wilayah (Kanwil) NTB, didesak segera mengevaluasi semua petugas yang ada di Lapas Mataram. Ini terkait kasus peredaran narkoba di dalam Lapas beberapa waktu lalu.

“Kita meminta kepada Menteri Hukum dan HAM melakukan inisiatif agar orang-orang (di Lapas) betul-betul profesional. Perlu dievaluasi itu,” katanya kepada lombokJournal.com, Sabtu (27/06/20).

Najamuddin menjelaskan, peredaran narkoba di dalam Lapas, sangat menciderai citra penegak hukum di Indonesia.

Karena itu,pihaknya meminta agar persoalan tersebut disikapi serius Kemenkumham.

Jika tidak, dikhawatirkan makin buruknya citra penegak hukum di mata masyarakat.

“Ini kan memalukan. Kalau terjadi peredaran narkoba di dalam Lapas itu kan luar biasa. Makin mengerikan bangsa ini,” katanya.

Ia juga mengatakan, kejadian tersebut selain mencoreng citra baik penegak hukum di NTB, juga bisa menjadi cermin bagaimana masifnya peredaran narkoba di NTB.

jika lembaga di bawah intitusi hukum saja bisa jadi tempat peredaran narkoba, apalagi yang di luar lembaga, di mana pengawasan tidaklah seketat di dalam Lapas.

“Jadi kita ingatkan turun segera ke lapangan, lihat fakta yang ada jangan sampai ada yang terjadi seperti di dalam Lapas kita kemarin,” katanya.

Untuk diketahui, peredaran narkoba di dalam Lapas Mataram melibatkan beberapa narapidana (Napi).

Mengenai siapa yang membawa narkoba masuk sehingga bisa beredar di dalam Lapas Mataram masih dalam penyelidikan Satuan Reserse Narkoba Polresta Mataram.

Ast




Pendakian Rinjani Dibuka Bertahap, Wagub Minta Protokol Covid-19 Diterapkan Secara Ketat

Tantangannya bagaimana masyarakat sekitar secara disiplin mematuhi protokol Covid-19

LOTIM.lombokjournal.com — Pemerintah Provinsi NTB gencar melakukan sosialisasi terkait penerapan protokol Covid-19.

Tidak hanya itu, sejumlah tempat wisata dengan risiko penularan Covid-19 rendah diagendakan akan mulai dibuka secara bertahap.

“Rinjani ini risikonya rendah, tetapi tetap hati-hati, protokol Covid ini harus selalu diterapkan,” kata Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah.

Wagub Hj Sitti Rohmi Djalillah

Peringatan itu disampaikannya saat memberikan arahan pada kegiatan Sosialisasi dan Simulasi SOP Rinjani Menuju New Normal di Kantor Resort Sembalun Balai TNGR, Desa Sembalun Lombok Timur, Sabtu (27/06/20).

Menurutnya, tantangannya bagaimana masyarakat sekitar secara disiplin mematuhi protokol Covid-19. Kita akan hidup dengan selalu mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak bila beraktivitas di luar rumah, sampai vaksin virus Covid-19 ini ditemukan.

Wagub Hj Sitti Rohmi yang akrab disapa Ummi Rohmi berharap, agar dibalik pandemi ini semua pihak dapat mengambil hikmahnya.

Pandemi Covid-19 ini sejatinya juga memberikan waktu pada kita untuk berbenah, memperbaiki kekurangan selama ini sehingga ke depan dapat lebih baik lagi.

“Ini kesempatan kita untuk melakukan perbaikan-perbaikan kedepan dan tidak hanya menjadi tempat wisata, akan tapi ini akan menjadi pusat edukasi, pusat pemberdayaan masyarakat, sehingga keberadaan Rinjani ini bisa terasa manfaatnya bagi NTB dan Indonesia,” lanjutnya.

Wagub menilai adanya saran bahwa pendakian Rinjani agar dilakukan melalui satu pintu terlebih dahulu serta pentingnya dibangun fasilitas jalur khusus untuk kuda atau sepeda untuk memudahkan para porter membawa barang hingga pos empat, hal itu perlu didiskusikan dengan serius untuk kebaikan bersama.

“Apabila ingin maju maka semua pihak harus duduk bersama, sehingga seluruh pihak mendapatkan manfaatnya dan semua dapat memberikan kontribusi terbaiknya bagi kemajuan Rinjani ke depan,” terangnya.

Lebih jauh, Wagub dalam kesempatan itu meminta progres terkait pengelolaan sampah. Penekanannya pada pintu pintu masuk jalur pendakian Rinjani sangat diperlukan.

“Ini harus betul-betul kelihatan progresnya dan kuncinya di pintu masuk. Ini harus betul-betul kita perhatikan. Rinjani ini tumpuan hidup kita dan sumber air kita. Jadi antara pariwisata dan kelestarian ini satu dan harus betul betul kita jaga,” ujarnya.

Dengan adanya pandemi ini menumbulkan satu tuntutan yakni penerapan protokol Covid-19. Ada banyak hal positif yang dapat didorong untuk kebaikan pariwisata itu sendiri.

Kata Ummi Rohmi, Pemprov NTB telah mengusung konsep bersih, sehat dan aman.Seluruh destinasi wisata yang ada di NTB harus menerapkannya termasuk Rinjani.

“Semoga tanggal 7 Juli besok, pada saat dibuka, sudah bisa siap dari hulu ke hilir, dari orang naik hingga pulang itu betul-betul diperhatikan dengan sebaik baiknya. Mudah mudahan dengan dibukanya Sembalun ini memberikan semangat bagi kita,” ucap Wagub

Dibuka bertahap

Dirjen Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno menyampaikan, yang paling penting adalah kedisiplinan menerapkan protokol Covid-19.

“Ini kita buka secara bertahan, 10 persen dulu, dan kita evaluasi setiap minggu tentu yang kita dahulukan ini domestik,” ujarnya.

Tempat wisata yang telah dinyatakan zona kuning dan zona hijau diperbolehkan buka, tentu dengan beberapa pertimbangan dan persyaratan lainnya.

Ia meminta agar pengawasan langsung dilakukan oleh kepala Balai TNGR pada pintu masuk dan memastikan ketertiban semua pengunjung.

“Ibu Menteri membentuk tim kendali dari pusat dengan para kepala Balai. Sehingga tiap minggu kita akan evaluasi, sehingga apabila ada terjadi atau positif ( Covid-19) maka kita akan langsung tindak atau tutup. Ini uji coba kita bersama. Bapak Presiden juga memastikan kita membuka pariwisata secara bertahap dan memperhatikan protokol Covid-19,” tutupnya.

Dalam kesempatan itu Bupati Lombok Timur H.M. Sukiman Azmy menyampaikan beberapa masukan untuk para pelaku usaha di sekitar Rinjani dan kenyamanan pengunjung.

Ia juga menyampaikan, pihaknya akan meminta dan memantau semua pihak tetap menerapkan protokol dengan maksimal dan berkomitmen mensosialisasikan protokol Covid-19.

Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur menyalurkan sembako sebanyak 100 paket dari Pemerintah Provinsi dan dari Kementerian Pariwisata sebanyak 1.237 paket kepada masyarakat sekitar yang terdampak pandemi.

AYA/HmsNTB




Gubernur Ajak Tokoh Bima Bimbing Anak Muda NTB

Halalbihalal virtual Angkatan Muda Bima Indonesia (AMBI) diikuti anak muda Bima di berbagai daerah di Indonesia

MATARAM.lombokjournal.com —  Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menyapa Angkatan Muda Bima Indonesia (AMBI) melalui media daring  di Pendopo Gubernur, Sabtu (27/06/20).

Halalbihalal Nasional secara Virtual  itu bertajuk “Dari Bima Kuatkan Indonesia” yang diikuti oleh anak-anak muda Bima yang tinggal di berbagai daerah di Indonesia.

Gubernur Zulkieflimansyah

Selain diikuti Gubernur Zul, tokoh yang berasal dari Bima lainnya turut mengikuti kegiatan ini. Di antaranya, Gubernur NTB periode 1998-2003, Drs. H. Harun Al Rasyid, dan warga kehormatan Bima sekaligus Dewan Pembina AMBI, Ir. H Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Bang Zul, sapaan akrab Gubernur mengaku terkesan dengan banyaknya tokoh-tokoh asal Bima yang telah berkiprah di Ibukota Jakarta, serta kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Keberhasilan dan kesuksesan tersebut tentu bukanlah hal yang mudah diraih. Untuk itu, ia mengajak para tokoh-tokoh Bima yang telah menuai kesuksesan tersebut untuk membimbing anak-anak muda NTB.

“Bisa diwariskan semangatnya kepada generasi muda, bahwa banyak orang-orang Bima yang berhasil di ibukota, di Jabodetabek, bukan karena proses yang instan tetapi karena perjuangan yang panjang dan membutuhkan banyak pengorbanan,” ujar Bang Zul.

Keteladanan serta kedisiplinan dari para tokoh-tokoh, diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi anak-anak muda NTB. Kelak, masa depan NTB dan Indonesia ada di tangan generasi mudanya.

“Keberhasilan ini tentu menularkan virus keberhasilan yang sama bagi anak-anak muda yang ada di NTB,” jelasnya.

Wakil Gubernur DKI, Ir. H. Ahmad Riza Patria, memotivasi anak-anak muda untuk selalu belajar dan berkarya bagi nusa dan bangsa. Ia kemudian mengajak masyarakat khususnya anak-anak muda Bima untuk dapat menjadi pioner dalam membangun bangsa.

“Peran generasi muda akan menentukan nasib bangsa di masa yang akan datang,” sebutnya.

Hal yang sama juga diucapkan Gubernur NTB periode 1998-2003, Drs. H. Harun Al Rasyid.

Gubernur NTB ke 8 itu menasehati anak-anak muda agar mampu berbaur di daerah tempat mereka menuntut ilmu maupun bekerja. Perilaku baik harus dijunjung tinggi oleh anak-anak muda di zaman sekarang.

“Alhamdulillah NTB sekarang dikenal di mana-mana, tinggal sekarang bagaimana putra putri daerah bisa membantu dalam membangun NTB dan Indonesia,” tutur salah satu tokoh kebanggaan Bima tersebut.

AYA/HmsNTB




Kampanye Berita Baik, Ajakan Bako Humas Terkait Konsep New Normal

Sebaiknya menghindari informasi yang menimbulkan keresahan dan ketakutan bagi masyarakat

MATARAM.lombokjournal.com — Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bako Humas), yang beranggotakan Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB, Diskominfotik NTB, Humas Polda NTB, Korem 162/WB dan Kajati NTB, mengajak semua pihak untuk mengkampanyekan berita baik bagi masyarakat untuk selalu disebarluaskan.

Apalagi dalam menyambut tatanan baru atau new normal kehidupan masyarakat.

Ajakan Kampanye Berita Baik tersebut disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Provinsi NTB, Najamuddin Amy, S. Sos., MM saat bertatap muka dengan para pimpinan redaksi media cetak dan Influencer di Green Asri, Kota Mataram, Jum’at (26/06/20).

Menurutnya, informasi baik tentang tatanan baru sangat diperlukan. Sebaiknya menghindari informasi yang menimbulkan keresahan dan ketakutan bagi masyarakat.

Apalagi, saat ini Kepolisian Daerah dan Pemerintah Provinsi sedang menginisiasi Kampung Sehat. Ini katanya menjadi pemicu dan spirit bagi seluruh warga NTB mulai dari kampung-kampung untuk intensif memulai tatanan baru dalam konsep New Normal.

“Kita tidak boleh terburu-buru. Apa maksudnya terburu-buru? Kalau kita mendapatkan informasi tentang Covid-19, kita tidak boleh terburu-buru mempostingnya,” katanya.

Menurut Najam, diperlukan informasi utuh, mengandung kebenaran serta tidak menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat. Informasi yang mencemaskan atau menakutkan, tidak hanya berdampak pada satu dua orang saja, namun akan berdampak luas bagi semuanya.

Tatanan baru yang akan dihadapi semua daerah di Indonesia, termasuk di NTB harus menjadi perhatian semua pihak.

Dikatakan,tatanan baru ini katanya harus disambut dengan membiasakan diri menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Pola hidup bersih dan sehat itu menjadi salah satu faktor penting untuk mencegah penyebaran Covid-19 untuk memulai tatanan baru dalam hidup keseharian.

Najam juga sampaikan Kampanye Informasi baik ini akan dilanjutkan minggu dengan mengundang Media Online dan Lembaga Penyiaran Televisi dan Radio agar berdampak masif.

Desiminasi berita baik

Kapenrem 162/WB menyampaikan pentingnya desiminasi berita baik bagi masyarakat. Desiminasi informasi baik ini harus dilakukan secara bersama-sama dan masif.

Terutama informasi yang berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19 seperti saat ini.

“Tugas kita manyatukan niat, bagaimana betul-betul, mengedukasi, memberikan informasi kepada masyarakat sesuai kemampuan kita masing-masing,” katanya.

Dijelaskan, informasi baik yang disebarkan kepada masyarakat harus memuat upaya-upaya pencegahan serta dampak yang ditimbulkannya.

Tidak hanya itu, upaya-upaya pemerintah menangani dan menyelesaikan masalah sosial ekonomi masyarakat, sebagai akibat pandemi Covid-19 itu juga harus disebarluaskan.

Pertemuan tersebut dihadiri jajaran Biro Humas dan Protoko NTBl, Polda NTB, Korem 162/WB, Kemenhumham, Diskominfotik Prov.NTB, Pimred Media Cetak dan Selegram.

AYA/HmsNTB




Bang Zul Tegaskan Pentingya Peranan BUMDes

Maju tidaknya desa tergantung dari maju tidaknya Bumdes.

MATARAM.lombokjournal.com — Maju tidaknya desa tergantung dengan maju tidaknya Badan Usaha Miik Desa (Bumdes). Dan salah satu program NTB Gemilang adalah memajukan Bumdes.

Hal tersebut disampaikan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah saat menerima silaturahim para Kepala Desa Pesisir dan Bumdes se-Kabupaten Lombok Timur, di ruang kerjanya, Jumat (26/05/20).

Badan Usaha Milik Desa atau di Bumdes merupakan usaha desa yang dikelola oleh Pemerintah Desa, dan berbadan hukum.

Pemerintah Desa dapat mendirikan Bumdes sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa, serta pembentukan Bumdes ditetapkan dengan peraturan desa.

Saat menerima Kepala Desa Pesisir dan Bumdes se-Kabupaten Lombok Timur, Gubernur Zul didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTB, Dr. H. Ashari, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan H. Yusron Hadi, dan Kepala Biro Kerjasama Setda NTB.

Gubernur Zul sangat mengapresiasi kedatangan 19 Kepala Desa se-kabupaten Lombok Timur. Gubernur saat itu menyampaikan,

“Terimakasih atas kedatangannya kesini, tentu tidak mungkin berkumpul disini secara tiba-tiba, apa yang bisa dibantu disinergikan, Insya Allah kami siap”, ungkap Gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini.

Bang Zul juga menambahkan, mengapa retail-retail modern bertahan sampai saat ini, tak lain karena manajemen yang baik. Sama halnya dengan Bumdes, maju tidaknya desa tergantung dari maju tidaknya Bumdes. Jika suatu desa ingin maju, tentu Kepala Desa menjadi peran utama demi mendukung majunya suatu desa.

Tak hanya itu, Bang Zul juga mengatakan bahwa, sudah sangat benar memanfaatkan Bumdes.

“Tugas kami dan Kadis Desa adalah membantu dan melayani bapak, jadi mudah-mudahan beras, kopi, bisa kita bikin sendiri, kita juga ada JPS Gemilang”, tutur Bang Zul.

Dengan adanya JPS Gemilang ini juga turut membantu memulihkan UKM/IKM NTB, demi pulihnya perekenomian masyarakat di NTB saat pandemi Covid-19.

Dalam kesempatan yang sama, ucapan terimakasih disampaikan perwakilan Kepala Desa atas keluangan waktu Gubernur yang telah menerima sekaligus mendengarkan keluh kesah para kades.

“Kami ingin bagaimana supaya bumdes bisa maju dan bisa menjadi desa mandiri, harapan kami mungkin kedepan bumdes kami bisa kerjasama dengan instansi terkait,” tutur salah satu Kepala Desa.

AYA/HmsNTB




Teguran Agar Selly Mundur dari ASN, Dinilai Bermuatan Politik

Selly memang sedang sangat dibutuhkan Gubernur untuk fokus menangani banyaknya masalah yang terkait dengan anak-anak

MATARAM.lombokJournal.com — Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Mataram, Ir I Made Slamet menyebut, teguran Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi NTB untuk Hj Putu Selly Andayani agar segera mengajukan surat pengunduran diri dari Aparatur Sipil Negara (ASN), dinilai sarat muatan politik.

Pasalnya, pada UU ASN, pegawai yang akan maju dalam Pilkada dipersilahkan mundur dari jabatannya setelah ia resmi ditetapkan sebagai pasangan calon.

Dijelaskan Made, PDI Perjuangan Kota Mataram sangat mentaati aturan. Terkait dengan Selly, pihaknya menjelaskan, saat pasangan calon telah ditetapkan, Selly pasti mengajukan pengunduran diri.

“Kami taat aturan. Kami sangat menaati aturan,” katanya kepada lombok Journal.com, Jumat (26/06/20).

Hj Putu Selly Andayani

Terkait jabatan Selly sebagai Kepala Dinas, Made mengatakan, saat ini Selly memang sedang sangat dibutuhkan Gubernur untuk fokus menangani banyaknya masalah yang terkait dengan anak-anak di Provinsi NTB.

“Tanya Gubernur lah. Kalau ASN (nya) kan masih dibutuhkan untuk menangani suatu masalah,” katanya.

Banyaknya gebrakan yang dilakukan Selly meski baru dilantik juga dinilainya jadi alasan kenapa Gubernur NTB masih membutuhkan Selly.

Hal itu belum ditambah pengalaman sebelumnya, Selly menempati posisi Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Infrastruktur dan Pembangnunan, yang tentunya jadi alasan lain kenapa ia masih sangat dibutuhkan pemerintah.

“Beliau (Selly) kan baru dilantik di tempat itu, beberapa hari gebrakannya sudah luar biasa terhadap anak, bukan hanya masalah Corona, masalah pelecehan, dan banyak masalah lainnya,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Muhammad Nasir telah memberikan teguran kepada ASN kaitannya dengan netralitas pada Pilkada nanti.

Termasuk dari ASN yang mendapatkan teguran adalah ASN yang akan maju sebagai calon Kepala Daerah tapi belum mengajukan surat pengunduran diri sebagai ASN ke BKD.

BACA JUGA; Kantongi Dukungan PDI-P dan PKS, Selly-Manan Upayakan Tambahan Parpol Pendukung

Seperti diketahui, Putu Selly Andayani yang akan maju pada Pilkada Kota Mataram melalui PDI Perjuangan dan PKS itu, sedang menjabat sebagai Kepala Dinas DP3AP2KB Provinsi NTB, yang di antara tugasnya menangani permasalahan anak-anak.

Ast




Kantongi Dukungan PDI-P dan PKS, Selly-Manan Upayakan Tambahan Parpol Pendukung

Kalau sudah resmi ditetapkan sebagai pasangan calon maka Selly pasti mengundurkan diri

MATARAM.lombokjournal.com — Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Pilkada Kota Mataram Hj Putu Selly Andayani-TGH Abdul Manan (Selly-Manan) sudah cukup dengan dukungan PDI-P dan PKS, namun masih mengupayakan tambahan partai politik (Parpol) pendukung guna meningkatkan potensi kemenangan pada Pilkada Kota Mataram 2020 mendatang.

Hal itu disampaikan Ketua DPC PDI-P Kota Mataram, Ir. Made Slamet, Jumat (26/06/20).

“Kita tetap komunikasi dengan partai lain,” ujar Made Slamet kepada lombokJournal.com.

Made menjelaskan, saat ini pihaknya memang tengah fokus menyusun strategi politik memenangkan Bapaslon Selly-Manan.Termasuk diantaranya menjalin komunikasi politik dengan beberapa Parpol.

Mengenai partai mana saja yang diajak berkomunikasi, Made yang juga anggota DPRD Provinsi NTB ini mengatakan hal itu menjadi rahasia partai.

Yang jelas, beberapa partai politik itu memiliki basis masa yang besar dan dapat mempengaruhi konstelasi politik di Pilkada Kota Mataram.

Mengenai teguran Kepala BKD NTB kepada Selly karena tetap menjabat sebagai Kepala Dinas padahal akan maju sebagai Calon Kepala Daerah, Made mengatakan bahwa Selly tidak melanggar Undang-undang ASN,

Menurut Slamet, kalau sudah resmi ditetapkan sebagai pasangan calon maka Selly pasti mengundurkan diri.

BACA JUGA; Teguran Agar Selly Mundur dari ASN, Dinilai Bermuatan Politik

Dan selama belum ditetapkan, Selly masih berhak mengabdikan diri kepada masyarakat melalui jalur birokrasi.

“Politik biasa itu. Ndak boleh baper (terbawa perasaan). On the track saja,” katanya.

Ast




Bupati dan Walikota Diminta Terus Perketat Protokol Kesehatan

Tujuannya saat ini adalah bagaimana masyarakat NTB dapat hidup aman dan produktif di masa pandemi

MATARAM.lombokjournal.com —  Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan bahwa NTB akan dipersiapkan untuk melaksanakan kenormalan baru,  dalam Rapat Forkopimda Provinsi NTB evaluasi penanganan COVID-19 kali ini, dihadiri oleh seluruh Bupati dan Walikota se-NTB, Kamis (25/06/20) sore.

Walaupun begitu, Gubernur Zul menekankan agar seluruh kabupaten/kota se-NTB terus memperhatikan penerapan protokol kesehatan di daerah masing-masing. Tujuannya menekan penyebaran wabah Covid-19 ini.

“Keadaan kita berangsur-angsur membaik, namun, saya meminta kepada seluruh bupati dan walikota yang hadir untuk tetap waspada dan tidak terlena oleh membaiknya keadaan sementara ini,” kata Gubernur,.

Seluruh Bupati dan Walikota yang hadir dalam rapat tersebut diminta untuk menyesuaikan keadaan di daerah masing-masing.

Gubernur Zul berharap Pandemi ini segera berakhir agar kehidupan di NTB ini dapat berjalan seperti sedia kala.

Hidup aman dan produktif

Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah mengatakan bahwa protokol kesehatan adalah hal paling utama yang harus diperhatikan oleh masyarakat dan pemerintah melalui instrumen penegakannya.

“Kita dapat menyimpulkan dari informasi yang disampaikan bahwa apapun warna zona kita, protokol kesehatan tetap harus diperhatikan,” tegas Wagub yang akrab disapa Umi Rohmi ini.

Umi Rohmi menyampaikan,  salah satu tujuan saat ini adalah bagaimana masyarakat NTB dapat hidup aman dan produktif di masa pandemi ini. Untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah meningkatkan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan.

Umi Rohmi berpesan kepada seluruh bupati dan walikota yang hadir untuk memberikan perhatian lebih pada titik-titik yang rawan seperti pasar dan masjid agar ridak menjadi penyumbang penyebaran wabah ini.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi menginformasikan bahwa pada hari Kamis ini ada 11 pasien sembuh dan 2 meninggal. Daerah yang masih memiliki potensi besar penyebaran Covid-19 ini adalah Kota Mataram dan Kabupaten Lombok barat. Sedangkan untuk kabupaten/kota lainnya tidak ada penambahan.

“Untuk daerah yang masih dalam zona merah, perjalanan harus dibatasi, pertemuan publik juga dibatasi, tempat-tempat keramaian ditutup, PSBL dan PSBD diperketat,” terangnya.

Dalam rapat tersebut, seluruh Forkopimda yang hadir sepakat untuk mengawal kedisiplinan penerapan protokol kesehatan agara NTB dapat segera terbebas dari wabah COVID-19 ini.

AYA/HmsNTB

 




Bunda Niken Hadiri Wisuda SDLB Pelangi Lombok Care

Segala sesuatu bisa terjadi, mereka bisa menjadi orang-orang yang sukses karena dukungan dari orang tua khususnya doa dari para ibU

LOBAR.lombokjournal.com —  Ketua TP-PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati mengaku bahagia menghadiri acara wisuda SDLB Pelangi Lombok Care.

Acara itu disebutnya penuh keberkahan, nikmat dan anugerah. Yayasan Lombok Care hari ini, tepat berusia 8 tahun dan hari ini juga menyelengarakan wisuda perdana untuk 6 siswa-siswinya.

“Alhamdulillah hari ini kita berkumpul di tempat ini dan dipertemukan dengan orang-orang yang memiliki semangat yang sama,” tutur Hj. Niken, Jum’at 26 Juni 2020.

Pada kesempatan tersebut Hj. Niken memberikan semangat serta mengucapkan selamat kepada orangtua yang selama ini telah bersabar,  hingga anak-anaknya lulus dengan penuh perjuangan bertahun-tahun melalui tantangan yang tidak mudah.

“Kita tetap harapkan ibu-ibu tetap semangat mendampingi anak-anak titipan dari Tuhan. Ibaratnya mereka diutus pada ibu-ibu dengan sebuah tujuan, artinya ibu-ibu mampu menjadi ibu untuk anak-anak yang luar biasa,” ungkap Hj. Niken.

Hj. Niken yang kerap disapa Bunda Niken tersebut menyampaikan, segala sesuatu bisa terjadi, mereka bisa menjadi orang-orang yang sukses karena dukungan dari orang tua khususnya doa dari para ibu.

Salah satu yang wisuda hari ini bercita-cita menjadi polisi, Bunda Niken sangat mendukung dan mendoakan agar Allah memberikan jalan.

“Kalian sudah tahu hari ini sudah lulus SD, suatu saat nanti Ibunda bertemu dengan kalian sudah lulu SMP, SMA dan tidak menutup kemungkinan kalian bisa lulus sarjana,” kata Bunda Niken.

Kemudian, untuk Yayasan Lombok Care Bunda Niken berharap agar niat baik dan upaya yang dilakukan sampai pada titik ini, ia percaya tidak bisa dinilai dengan uang atau harta.

“Saya atas nama masyarakat NTB dan atas nama Pemerintah Provinsi NTB mengucapkan terima kasih dan tentu saja tetap semangat kepada Ketua Yayasan, Kepala Sekolah serta guru-guru. Karena dengan melihat orang lain bahagia tentu saja itu sebuah kebahagian tersendiri,” katanya.

Semangat berkembang

Pemilik Yayasan Lombok Care, Nindi berpesan untuk tidak bersaing dengan dunia luar ataupun orang lain melainkan bersainglah dengan diri sendiri. Menurutnya, semua orang telah mengetahui kemampuan dan perubahan dari siswa-siswinya.

“Memulai dari motto “where there is a will, there is a way”, sekarang saya benar-benar menyadari bahwa bukan hanya saya yang punya keinginan yang kuat tetapi anak-anak ini juga memiliki semangat dan keinginan untuk dicintai dan berkembang,” jelasnya.

Melanjutkan sambutannya, 25 orang karyawan yang berjuang untuk menciptakan hari ini untuk wisuda. Ia berharap agar siswa-siswinya tetap semangat, terus berjuang semoga kedepan bisa membantu, menjadi contoh dan menginspirasi anak-anak lainnya dan begitupula dengan orang tuanya.

“Karena banyak sekali orang tua yang sudah berbagi emosi dan menceritakan isi hatinya satu sama lain dan berani membawa anaknya ke tempat ini, itu sangat berharga bagi kami,” ungkapnya.

Kepala SDLB Pelangi Lombok Care, Rasyid Ridho mengaku haru dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. 6 tahun yang lalu siswa-siswinya masih kecil dan diajarkan untuk membaca dan berhitung.

“Kami juga sebagai guru memacu dan mendorong agar tidak menyerah. Perjuangan kalian menjadi anak yang luar biasa karena kalian adalah keajaiban,” jelasnya.

Acara wisuda yang dihadiri pula oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB H. Ahsanul Khalik ini kemudian dilanjutkan penyerahan secara simbolis bantuan paket nutrisi dan sembako untuk 99 anak berkebutuhan khusus.

AYA/HmsNTB