Paket Herbal untuk Nakes Pejuang Covid-19 NTB

MATARAM.lombokjrnal.com — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menerima bantuan 600 paket herbal dari kegiatan Proyek Forest Investment Program (FIP)  II yang diselenggarakan di Balai KPH Rinjani Barat Dinas LHK Provinsi NTB.

Bantuan itu atas dukungan dana hibah dari Bank Dunia melalui Kementrian LH Jakarta.

Bantuan tersebut, diterima secara simbolis oleh Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, di ruang kerjanya, Kamis (02/07/20).

Ummi Rohmi, panggilan akrab Wagub NTB, mengucapkan terimakasih atas perhatian yang diberikan kepada tim medis yang selama ini berjibaku memerangi covid-19 di ranah terdepan.

Bantuan berisi ramuan herbal untuk kesehatan seperti minyak kayu putih dan jamu-jamuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan stamina para tenaga medis.

“Terimakasih atas perhatiannya terhadap tenaga medis yang telah berjuang melawan covid-19,” ujar mantan Rektor Universitas Hamzanwadi Lombok Timur tersebut.

Kadis LHK NTB, Ir. Madani Mukarom, BScF., M. Si berjanji akan menyalurkan bantuan tersebut kepada tenaga medis yang membutuhkan.

“Bantuan ini merupakan dukungan Dana Hibah dari Bank Dunia Melalui Kementrian LH Jakarta. Semoga bermanfaat untuk tenaha medis kita,” harapnya.

@diskominfotikntb




Resmikan Institut Studi Islam Sunan Doe, Gubernur Janjikan Beasiswa ke Luar Negeri

Potensi generasi muda di NTB perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah

LOTIM.lombokjournal.com —  Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, bersama Bupati Lombok Timur, H. Sukiman Azmi, meresmikan Institut Studi Islam Sunan Doe, Yayasan Darussalam Al-Kubro (Yadaro) Moyot, Kabupaten Lombok Timur, Kamis (02/07/20).

Gubernur Zulkieflimansyah

Dalam sambutannya Gubernur Zul mengatakan,  saat ini sektor pendidikan menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Provinsi NTB.

Bang Zul mengatakan, potensi generasi muda di NTB perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

Bahkan saat ini anak-anak SMK di NTB sudah mampu menciptakan inovasi luar biasa. Membuat Sepeda Listrik, Mobil Listrik dan Cold Storage tenaga matahari.

“Anak-anak muda NTB ini luar biasa, jika kita berikan kesempatan untuk berinovasi mengaplikasikan ide-ide besarnya,” ujarnya.

Untuk itu, dalam kesempatan tersebut, gubernur berjanji akan memberikan beasiswa bagi mahasiswa Institut Studi Islam Sunan Doe, yang berprestasi untuk melanjutkan pendidikannya di luar negeri.

Menurutnya, dengan kuliah di luar negeri akan membuka pandangan dan wawasan, serta menumbuhkan sikap nasionalis generasi muda NTB dalam berbangsa dan bernegara.

“Kami berharap dengan terbukanya wawasan mereka, maka tidak ada lagi sikap-sikap primordial pada generasi muda kita di NTB,” harapnya.

AYA/HmsNTB




Rakor Gubernur NTB Dengan Kepala Desa se Lotim, Santai dan Penuh Kekeluargaan

Kata Gubernur, banyak persoalan-persoalan besar yang dapat dituntaskan dengan diskusi-diskusi dalam suasana yang tidak formal, namun penuh rasa kekeluargaan

LOTIM.lombokjournal.com —  Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, bersama Bupati Lombok Timur, H. Sukiman Azmi, melakukan hal berbeda dalam melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Forum Kepala Desa se-Kabupaten Lombok Timur, Kamis (02/07/20),   .

Rakor selalu identik dengan suasana formal dan gedung mewah. Namun kali ini Gubernur Zul mengubah suasana itu menjadi lebih santai dan penuh kekeluargaan.

Gubernur Zul memboyong seluruh Kepala OPD lingkup Provinsi NTB dan Direktur Bank NTB Syariah turun gunung, untuk menuntaskan aspirasi Forum Kades se-Kabupaten Lombok Timur yang melakukan kunjungan ke Kantor Gubernur NTB, beberapa waktu yang lalu.

Dimulai dari wilayah selatan Kabupaten Lombok Timur. Gubernur bertemu dengan para Kades di Lima Kecamatan, Kecamatan Sakra, Sakra Timur, Cakra Barat, Keruak dan Jero Waru.

Kemudian dilanjutkan bertemu dengan para Kades se- Kecamatan Sikur dan berakhir dengan bertemu Kades se-Kecamatan Suela.

Kepala Desa diberikan kesempatan bertatap muka langsung dengan Kepala Dinas terkait. Para Kades bisa langsung berkoordinasi terkait semua permasalahan di desa mereka.

Mulai dari masalah infrastruktur jalan, listrik, air bersih dan BUMDes, untuk kemudian dicarikan solusi dan penyelesaiannya secara bersama-sama.

Gubernur Zul mengatakan, para Kadis diminta  khusus mulai dari pagi hingga malam untuk menuntaskan seluruh aspirasi para Kades.

Menurutnya, banyak persoalan-persoalan besar yang dapat dituntaskan dengan diskusi-diskusi dalam suasana yang tidak formal, namun penuh rasa kekeluargaan.

“Tidak perlu kita pidato panjang-panjang, kades bisa langsung bicara dengan Kadis bersangkutan, agar apa yang menjadi aspirasi langsung bisa di eksekusi untuk diselesaikan,” ujarnya.

Kades Semaya, Kecamatan Sikur, Masriadi, sangat mengapresiasi dengan budaya baru yang dibangun Gubernur NTB dalam menyelesaikan permasalahan di tingkat desa ini.

Menurutnya, adanya tatap muka langsung dengan Kepala Dinas terkait, maka para Kades tidak perlu lagi membuang-buang energi banyak untuk menyampaikan aspirasinya.

Para Kades mengaku sangat senang diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada Kepala Dinas terkait. Mereka berharap dengan pertemuan langsung ini akan menyelesaikan berbagai persoalan di tingkat desa.

“Kami sangat senang dapat bertatap muka langsung dengan gubernur dan para Kepala Dinas terkait, kami berharap persoalan kami di tingkat desa dapat dituntaskan,” ujarnya.

AYA/HmsNTB




Seluruh Klaim RS Tuntas Dibayar BPJS Kesehatan, Semester II Tahun 2020

Melalui penyesuaian iuran, pemerintah berkomitmen memastikan kesinambungan Program JKN-KIS dan memperbaiki layanannya

MATARAM.lombokjournal.com — BPJS Kesehatan menerima iuran peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN dari pemerintah sebesar Rp 4,05 triliun, awal bulan Juli 2020..

Diterimanya iuran tersebut, BPJS Kesehatan memastikan tidak ada klaim rumah sakit yang sudah jatuh tempo dan belum dibayar.

Penerimaan iuran PBI APBN di muka ini menunjukkan dukungan dan komitmen pemerintah  guna membantu likuiditas Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan, dan sekaligus menjaga likuiditas rumah sakit di tengah pandemi Covid-19.

Penjelasan terkait Penerimaan iuran PBI APBN dijelaskan Kepala Humas BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma’ruf,

“Posisi hutang klaim BPJS Kesehatan per 1 Juli 2020 adalah Rp 3,70 triliun. Begitu iuran PBI APBN ini kami terima, langsung kami distribusikan untuk melunasi tagihan klaim seluruh rumah sakit.,” jelas Iqbal, Rabu (01/07/20).

Ditegaskan, tidak ada lagi utang jatuh tempo bagi rumah sakit yang sudah mengajukan klaim dan lolos verifikasi. Dan untuk pembayarannya tetap menggunakan mekanisme first in first out.

Iqbal mengatakan, BPJS Kesehatan akan memanfaatkan dana iuran PBI APBN tersebut dan ditambah dengan penerimaan iuran lainnya untuk menjaga agar pembayaran klaim dapat dilakukan tepat waktu sesuai dana yang tersedia.

“Kami ucapkan terima kasih Kementerian Keuangan yang telah membuktikan komitmen pemerintah dalam memastikan pembayaran klaim rumah sakit berjalan lancar,”  ucap Iqbal.

Di sisi lain, Iqbal juga menjelaskan, melalui penyesuaian iuran, pemerintah berkomitmen memastikan kesinambungan Program JKN-KIS dan memperbaiki layanannya.

Sesuai amanah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 64 Tahun 2020, per1 Juli 2020 iuran JKN-KIS bagi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) disesuaikan menjadi Rp 150.000 untuk kelas 1, Rp 100.000 untuk kelas 2, dan Rp 42.000 untuk kelas 3.

Khusus kelas 3, di tahun 2020 ini, peserta hanya membayar sebesar Rp 25.500,-, sisanya sebesar 16.500,- dibiayai oleh pemerintah.

“Dengan berlakunya nominal iuran yang baru, diharapkan akar masalah defisit BPJS Kesehatan bisa mulai terurai. Di sisi lain, kami tetap butuh dukungan dari berbagai pihak untuk menciptakan ekosistem Program JKN-KIS yang sehat,” ujar Iqbal.

Sampai dengan Mei 2020, kolektabilitas iuran PBPU yang semula berkisar di angka 60 persen naik menjadi 73,68 persen.

Hal tersebut menunjukkan, kesadaran dan kemauan peserta JKN-KIS untuk membayar iuran semakin meningkat.

Iqbal pun mengingatkan, untuk menjaga keberlangsungan Program JKN-KIS, bukan hanya pemerintah saja yang berkontribusi melainkan masyarakat juga harus ambil bagian.

Dari 220,6 juta peserta JKN-KIS, sekitar 60 persen peserta dibiayai oleh pemerintah. Tepatnya, ada 96,8 juta penduduk miskin dan tidak mampu yang iuran JKN-KIS-nya ditanggung negara lewat APBN dan 37,3 juta penduduk yang ditanggung oleh APBD.

Selain itu, juga ada iuran untuk aparatur sipil negara maupun TNI dan Polri.

Hingga 2018 pemerintah telah mengeluarkan dana kurang lebih Rp 115 triliun. Di tahun 2019 saja, total biaya yang dibayar pemerintah untuk segmen PBI APBN sebesar Rp 48,71 triliun. Untuk tahun 2020, pemerintah akan membayari segmen PBI APBN sebesar Rp 48,74 triliun. Belum lagi untuk segmen PBI APBD.

Iqbal berharap, masyarakat kami ikut turun tangan menjaga keberlanjutan Program JKN-KIS.

“Dimulai dari hal yang sederhana saja, misalnya mendaftarkan diri dan keluarga menjadi peserta JKN-KIS selagi sehat, membayar iuran JKN-KIS secara rutin, tepat waktu, dan tidak menunggak, serta menjaga kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih,” pesan Iqbal.

Rr/BPJS Kesehatan




Kenormalan Baru, Hj Niken Minta Pengrajin dan Seniman Kasidah Siap-siap

Lasqi Kabupaten Lombok Tengah sudah kembali menggeliat, bahkan sudah mengikuti banyak kegiatan dan lomba

MATARAM.lombokjournal.com — Ketua TP-PKK Provinsi NTB,  Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah yang juga Ketua Dekranasda Provinsi NTB dan Ketua Lembaga Seni Kasidah Indonesia (Lasqi NTB), menyalurkan bantuan sembako kepada pengrajin dan seniman kasidah yang terdampak Covid-19, di Pendopo Wakil Bupati Kabupaten Lombok Tengah, Kamis (02/07/20).

Hj. Niken yang mewakili dua organisasi tersebut menyampaikan, hampir empat bulan ini memang membatasi semua gerak. Tidak hanya dari segi kesehatan tapi juga berdampak pada segi sosial dan ekonomi.

Ia terus memberikan semangat kepada para pengrajin dengan menggunakan momen ini untuk berkarya di rumah.

“Sebagai pengrajin tentu saja sudah banyak mengalami naik dan turunnya dalam usaha, ini bisa dijadikan sebagai momen mempersiapkan diri dengan karya baru, desain baru, kualitas baru yang nantinya akan kita sajikan setelah new normal ini berlaku,” jelas Hj. Niken.

Hj. Niken mengaku senang karena Lasqi Kabupaten Lombok Tengah sudah kembali menggeliat, bahkan sudah mengikuti banyak kegiatan dan lomba. Diharapkan terus melakukan kegiatan-kegiatan agar seni kasidah terus berkembang.

“Masyarakat, di sekolah-sekolah semua memiliki kasidah dan marawis. Jadi kita tentu saja melestarikan hal ini sebagai sebuah saluran atau sebuah pengetahuan seni islam yang sudah kita miliki,” tutur Hj. Niken.

Ia ingin  agar Lasqi NTB tidak hanya secara tradisional saja tetapi berani untuk mengikuti lomba kasidah kolaborasi. Hal ini guna mengeksplorasi kearifan lokal dengan memadukan kesenian musik dan tari.

“Saya pikir NTB memiliki budaya seni musik dan tari yang bermacam-macam yang bisa digabungkan dalam sebuah kolaborasi kasidah,” harap Hj. Niken.

Disampaikan, agar semua pihak dapat bersinergi dan berkarya dengan bidang masing-masing untuk memajukan dan menghasilkan karya-karya yang lebih baik.

Ketua Dekranasda Kabupaten Lombok Tengah, Hj. Baiq Irma Budiani Suhaili menyampaikan rasa terima kasih dan semangatnya karena di tengah wabah pandemi Covid-19 ini para UMKM dan pengrajin tidak hanya berdiam diri saja.

“Walaupun tidak seperti sebeumnyya usahanya berjalan, kita ambil saja hikmahnya dulu. Siapa tahu setelah corona ini akan mencuat lagi kegiatan atau tamu-tamu yang datang di Kabupaten Lombok Tengah,” ucapnya.

Ketua Lasqi Kabupaten Lombok Tengah, Baiq Aini Pathul Bahri melaporkan, semenjak adanya Covid-19, kepengurusan Lasqi Kabupaten Lombok Tengah belum berjalan.

Namun kegiatan seperti kasidah, marawis dan hadra tetap berjalan khususnya di lingkungan sekolah, baik tingkat SMP maupun tingkat SMA.

“Alhamdulillah, di semua yayasan termasuk di sekolah-sekolah umum seperti SMP dan SMA masing-masing sudah punya marawis dan hadra,” katanya.

Setelah usai memberikan sambutan, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah memberikan tanda kasih kepada pengrajin dan seniman di Kabupaten Lombok Tengah.

AYA/HmsNTB




Dikdis Ingin Hapus Dikotomi Sekolah Favorit di Kota Mataram

Dikotomi sekolah Favorit telah menghilangkan esensi pendidikan non formal, yang tercermin pada pendidikan anak oleh keluarga dan pendidikan anak dalam interaksi sosial di lingkungannya

MATARAM.lombokjournal.com —  Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram sedang gencar melakukan berbagai cara. agar dikotomi sekolah favorit hilang dari perspektif masyarakat.

Pihaknya memaklumi, sebelumnya, stereotip sekolah favorit telah melekat kuat dibenak masyarakat kota Mataram.

Banyak penyebabnya, di antaranya prestasi lulusan dan juga letak sekolah pavorit yang cenderung berada di tengah kota.

“Mungkin karena dekat dari jalan besar atau letaknya di tengah kota,” kata Kepala Disdik Kota Mataram, Drs. H. Lalu Fatwir Uzali, S.Pd., M.Pd saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (02/07/20)..

Dijelaskan Lalu Fatwir, salah satu strategi Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang kemudian diaplikasikan oleh daerah melalui Dinas terkait adalah penerapan zonasi sekolah.

Selama ini siswa  yang berlatar belakang ekonomi keluarga menengah ke atas, memilih menyekolahkan anaknya di sekolah “Favorit” kendati letak sekolah jauh dari rumah.

Melalui penetapan sistem zonasi hal itu tak bisa lagi dilakukan.

Menurut Lalu Fatwir, ini mejadi penting sebagai syarat tiga komponen utama pendukung pendidikan, yakni sekolah, keluarga dan lingkungan.

“Pendidikan bukan hanya tugas sekolah,” katanya.

Menurut Lalu Fatwir, dikotomi sekolah pavorit telah menghilangkan esensi pendidikan non formal, yang tercermin pada pendidikan anak oleh keluarga dan pendidikan anak dalam interaksi sosial di lingkungannya.

Dikotomi sekolah favorit itu hanya mengedepankan satu komponen, yakni komponen pendidikan formal di sekolah.

Padahal pendidikan informal di dalam keluarga dan bagaimana anak berinteraksi dengan lingkungannya juga tak kalah penting untuk tumbuh kembang psikologi anak dalam menyongsong masa depan.

“Kembali ke dikotomi tadi itu. Dia ingin sekolah di yang mereka istilahkan pavorit itu. Harusnya ada istilah ‘favorit’ dan ‘tidak favorit’ itu. Semua mendaftar di SMP 2, apanya yang favorit di SMP 2. Yang bisa kuliah ke luar juga banyak dari SMP lain,” katanya.

Ast




576 Aktivitas Gempa Bumi di Wilayah NTB, Selama Bulan Juni

Berdasarkan Frekuensi Kejadian Gempabumi pada bulan Juni 2020, kejadian gempabumi terbanyak pada tanggal 13 Juni 2020 sejumlah 73 kejadian

MATARAM.lombokjournal.com — Badan Meterologi klimatologi dan  Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Mataram mendeteksi, pada bulan Juni telah terjadi gempabumi sebanyak 576 kejadian yang didominasi oleh kejadian dengan Magnitudo <3.0 dan kedalaman dangkal <60 Km.

Hal ini disampaikan oleh Kepal ABMKG Mataram, Ardhianto Septiadhi, S.Si melalui siaran persnya,  Kamis (02/07/20 ).

Ardhianto menjelaskan, dari 576 kejadian tersebut terdapat 7 gempabumi yang dirasakan sekitar wilayah Nusa Tenggara Barat.

“Kejadian gempa terutama yang dirasakan di Wilayah NTB dengan Intensitas II-IV MMI terjadi sebanyak tujuh kejadian,” jelasnya.

Ardhianto membeberkan, terdapat enam kejadian gempa bumi dirasakan di Wilayah NTB yang merupakan gempabumi dangkal dengan kedalaman < 60 Km dan 1 kejadian gempabumi dalam dengan kedalaman > 300 Km.

“Terdapat 1 kejadian gempa bumi pada 13 Juni 2020 di Pulau Sumbawa yang dirasakan masyarakat Sumbawa hingga IV MMI. Gempa dengan kedalaman dangkal tersebut juga dirasakan di Bima, Dompu III MMI, dan Lombok Timur, Lombok Tengah, Mataram II MMI. “ujar Ardhi

“Analisa gempa bumi di wilayah NTB dan sekitarnya Juni 2020 dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu gempa bumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian dan kedalaman tiap kejadian gempa bumi,”sambungnya.

Ardhianto memaparkan, berdasarkan Frekuensi Kejadian Gempabumi pada bulan Juni 2020, kejadian gempabumi terbanyak pada tanggal 13 Juni 2020 sejumlah 73 kejadian.

Kemudian, berdasarkan besar magnitudonya gempa dengan M < 3 sebanyak 415 kejadian, gempa dengan 3 ≤ M ≤ 5 sebanyak 159 kejadian dan terdapat 2 kejadian untuk gempa dengan M > 5.

Selanjutnya, berdasarkan kedalaman gempabumi dengan kedalaman < 60 km sebanyak 512 kejadian, gempabumi dengan 60 km ≤ D ≤ 300 km sebanyak 61 gempabumi dan terdapat 3 kejadian gempabumi untuk kedalaman > 300 Km.

Ardhianto menghimbau masyarakat, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” katanya.

AYA




Disdik Kota Mataram Lalai, Lingkungan Cemare Tak Masuk Zonasi Semua SMP Negeri

Permasalahan kelalaian tersebut diakui Lalu Fatwir, sudah diselesaikan dengan melakukan evaluasi terhadap kebijakan Kepala Sekolah yang bersangkutan

MATARAM.lombokjournal.com — Lingkungan Cemare, Kelurahan Monjok Timur tak masuk zonasi semua Sekolah Menengah Pertama(SMP) Negeri di Kota Mataram.

Pasalnya,  karena kelalaian Kepala Sekolah SMPN 6 Mataram yang tak memasukkan Lingkungan Cemare untuk masuk ke zonasinya.

“Dipikir oleh kepala sekolahnya Lingkungan Cemare masuk ke zona yang lain,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram, Drs. H. Lalu Fatwir Uzali, S.Pd.,  M.Pd kepada wartawan. Kamis (02/07/20).

Ditambahkan Lalu Fatwir, Kepala Sekolah SMPN 6 Mataram mengira lingkungan yang bersangkutan sudah masuk di zonasi SMPN 1 dan SMPN 2 Mataram.

“Dikiranya masuk zona SMP 1 dan SMP 2,” katanya.

Permasalahan kelalaian tersebut diakui Lalu Fatwir, sudah diselesaikan dengan melakukan evaluasi terhadap kebijakan Kepala Sekolah yang bersangkutan.

Saat ini, Lingkungan Cemare sudah masuk dalam data zonasi di SMPN 6 Mataram.

“Dan ternyata yang kemarin itu belum masuk zona di mana-mana, tapi sekarang sudah masuk zona SMP 6,” katanya.

Sebelumnya Anggota DPRD Provinsi NTB Dapil I Kota Mataram Ir. Made Slamet menyesalkan kelalaian Disdik Kota Mataram yang tak memasukkan Lingkungan Cemare ke semua zonasi SMPN di Kota Mataram.

Padahal lokasi Lingkungan Cemare berjarak sangat dekat dengan SMPN 6 Mataram.

“Tadi saya urus, Cemare itu tak punya zona dia. Kasi Zona dong dia, kan buta, bingung mereka jadinya,” katanya.

Ast




  Peserta BPJS Kesehatan Capai 220 Juta Orang Per 31 Mei 2020

Dari sisi layanan kesehatan, kini terdapat 22 ribu fasilitas kesehatan tingkat I yang menerima peserta asuransi. Sedangkan jumlah apotek dan optik yang bekerja sama dengan BPJS mencapai 2.069

MATARAM.lombokjournal.com – Hingga tanggal 31 Mei 2020, total peserta Badan Penyelenggara Ja,inan Sosial (BPJS) Kesehatan sudah mencapai jumlah 220 juta peserta.

BPJS Kesehatan menyatakan, total pemanfaatan layanan asuransi negara tersebut telah mencapai 1,1 miliar kunjungan sejak 2016 hingga 2020.

Berdasarkan data tahun terbaru yakni tahun 2019, rata-rata pemanfaatan fasilitas kesehatan telah menyentuh angka kunjungan 756.515 per hari.

Hal itu disampaikan Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Wahyuddin Bagenda dalam web seminar, Selasa (30/06/20).

Sedangkan total member korporasi yang telah menjadi mitra

BPJS Kesehatan saat ini menjalin kemitraan bersama korporasi yang jumlahnya mencapai  243 ribu. Sejalan dengan terus bertambahnya jumlah pengguna manfaat, Wahyuddin mengatakan pihaknya telah membuka kerja sama dengan pelbagai stakeholder.

Untuk koridor pembayaran atau payment channel, misalnya, BPJS bekerja sama dengan 650 ribu entitas. Dari sisi layanan kesehatan, kini terdapat 22 ribu fasilitas kesehatan tingkat I yang menerima peserta asuransi.

Sedangkan jumlah apotek dan optik yang bekerja sama dengan BPJS mencapai 2.069.

Selanjutnya, fasilitas tingkat lanjut sebanyak 2.547 dan tenaga medis menyentuh 1 juta.

“Kemudian kami memiliki tenaga verifikator berjumlah 961 orang dan asuransi kesehatan komersial sebanyak 50 perusahaan,” tuturnya.

Wahyuddin mengatakan pihaknya terus mengembangkan transformasi digital dalam memberikan layanan kesehatan agar mencegah fraud atau kecurangan serta, mengantisipasi adanya persoalan-persoalan terkait data.

“Pada 2020, kami kembangkan smart collaboration dan artificial inteligence. Nantinya klaim di faskes tingkat rujukan akan dilakukan secara digital. Kami juga siapkan mobile JKN untuk menjadi super apps untuk mobile faskes,” kata Wahyudin.

Rr




Medana Bay Marina di Lombok Utara Terapkan Protokol Covid-19 Secara Ketat

Selain sebagai tanggung jawab perusahaan dalam menjaga kesehatan pengunjung, juga untuk membiasakan pihak manajemen hotel bekerja sesuai standar prosedur tatanan kenormalan baru

MATARAM.lombokjournal.com — Manajer Hotel dan Restoran Medana Bay Marina Lombok Utara, Zaki Bachtiar menyatakan, perusahaannya siap memulai usaha mengikutI tatanan kenormalan baru (new normal) dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

“Kami sudah dapat sertifikat CHS (Cleanlinnes, Health and Safety),” kata Manajer Operasional Medana Bay Marina Zaki Bachtiar kepada wartawan, Rabu, (02/09/20).

Zaki mengaku perusahaannya telah mulai menerima tamu sejak sebulan yang lalu.

Dalam praktek usahanya, Medana Bay Marina memberlakukan aturan ketat terhadap tamu dan karyawaya untuk selalu menaati protokol Covid-19 sesuai arahan pemerintah.

“Sebelum new normal, kami bekerjasama dengan Dinas Kesehatan,” ungkapnya.

Hal tersebut selain sebagai tanggung jawab perusahaan dalam menjaga kesehatan pengunjung, juga untuk membiasakan pihak manajemen hotel bekerja sesuai standar prosedur tatanan kenormalan baru.

“(Tempat) cuci tangan di mana-mana (ada), handsanitizer, masker, cek suhu tubuh itu kita udah biasa,” ujarnya.

Dijelaskan, jauh hari sebelum wacana tatanan kenormalan baru diterapkan, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melalui Dinas Kesehatan dan Satgas Covid-19 telah melaksanakan pendampingan terkait tatacara penerapan protokol kesehatan Covid-19.

“Kita sudah dikasi cara-caranya untuk penanganan. Dari situ kita belajar kan mas,” terangnya.

Diakui, hal tersebut membuat perusahaan terbiasa menjalankan kegiatan usaha dengan aturan protokol kesehatan yang ketat.

BACA JUGA;

Pendampingan Dari Dinas Kesehatan Lombok Utara Sangat Membatu Pengusaha Pariwisata

Membiasakan perusahaan bekerja sesuai standar protokol kesehatan yang ketat menjadi penting agar fokus perusahaan bisa diarahkan ke hal lain.

Ast