Bulan Peduli Sosial, LKKS NTB Salurkan 200 Paket Sembako

SUMBAWA.lombokjournal.com

Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE,M.Sc menyalurkan secara simbolis 200 paket sembako kepada beberapa lembaga dan kaum Dhu’afa di Kabupaten Sumbawa.

Kegiatan tersebut terselenggara berkat kerjasama LKKS NTB bersama Baznas NTB dan Lombok Post serta masih dalam rangkaian Bulan Peduli Sosial LKKS Prov. NTB 2021.

“Saya mewakili LKKS NTB hari ini menyampaikan titipan para donatur, orang-orang yang menitipkan rasa sayangnya saat ramadhan kemarin,” ungkap Bunda Niken, sapaan akrab Ketua LKKS NTB, saat memberikan sambutan, Sabtu (22/05/21) di Kantor TP PKK Kabupaten Sumbawa.

“Ini adalah tanda cinta kasih, tanda silaturahim dari orang-orang yang memiliki kepedulian dan rasa kasih sayang yang besar, terlebih di masa sulit pandemi seperti saat ini,” lanjut Bunda Niken.

Selain itu, Bunda Niken menjelaskan, Bulan Peduli Sosial Tahun 2021 ini meneruskan apa yang sudah dilakukan LKKS pada tahun-tahun sebelumnya.

Walaupun di tahun sebelumnya sudah memasuki masa pandemi di bulan Ramadhan, ternyata tidak memutus semangat untuk berbagi dengan sesama.

BACA JUGA: Lasqi NTB Akan Selenggarakan Lomba Qasidah Kolborasi

“Sempat ada yang meragukan apakah akan terkumpul sesuai target, namun alhamdulillah hasilnya lebih banyak dari target, lebih banyak dari bulan-bulan sebelum pandemic,” ucap Bunda Niken.

Sementara itu, Ketua LKKS Kabupaten Sumbawa, Sofia Noviantry Mahmud Abdullah  menyampaikan rasa syukurnya atas kegiatan yang terselenggara.

“Sejak pandemi Covid-19 kita semua sangat kesulitan karena aktifitas yg terbatas. Semoga pembagian sembako ini akan membawa manfaat bagi anak-anakku untuk kehidupan” ujar Sofia.

BACA JUGA: Indonesia Bela Palestina, Tapi Ada Nitizen Hina Paestina

“Saya menyampaikan terima kasih kepada Bunda Niken yang bersedia datang untuk memberikan sembako ini,” katanya.

Lembaga – lembaga yang memperoleh bantuan paket sembako :

  1. Panti asuhan putri Anisyah Kelurahan Brang Biji
  2. Panti Asuhan Muhammadiyah kelurahan Umasima
  3. Panti Asuhan Darul Ikhlas Dusun Sering
  4. Panti Asuhan Al-Islah Moyo Hilir
  5. Panti Asuhan Al-Mizan Desa Lopok
  6. Panti Asuhan Tri Tunggal Diponegoro
  7. Panti Asuhan Nyai Walidah Kelurahan Brang Biji
  8. Kaum Dhu’afa Kelurahan Bugis
  9. Kaum Dhu’afa Kelurahan Brang Bara.

jamy_alif_gerry_

diskominfotikntb




Indonesia Bela Palestina, Tapi Ada Nitizen Hina Palestina

lombokjournal.com

Ini yang dilakukan Hilmiadi alias Ucok (23), yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service di universitas di Mataram.

Laki-laki asal Kecamatan Gerung, Lombok Barat, itu harus berurusan dengan polisi karena membuat konten di akun TikTok @ucokbangcok.

Dalam video berdurasi 13 detik, telihat Ucok sedang berjoget dengan iringan musik, tapi liriknya asal-asalan dengan nada penghinaan ke Palestina.

“Palestina Babi, Mari Kita Bantai. Babi, Babi, Babi,” ucap dia sambil menari-nari.

BACA JUGA:

Aksi Bela Palestina, Tuntut Gubernur NTB Bentuk Pengelola Bantuan Satu Pintu

Dia ditangkap setelah dilaporkan warga bernama Zainudin Pratama pada 15 Mei 2021. Reskrimum Polres Lombok Barat menetapkan HL sebagai tersangka atas dugaan melanggar pasal UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Hilmiadi merupakan salah satu (mungkin) dari banyak orang Indonesia yang tidak paham sejarah bagaimana negara Israel bisa berdiri setelah mencaplok tanah Palestina.

Mungkin saja kelakuanya yang tidak pantas itu karena tidak pernah tahu bahwa Israel bukan saja berlaku tidak senonoh pada masjid bersejarah milik umat Islam di Yerusalem. Tapi pendudukan Israel di Palestina membuat anak-anak dan warga Palestina lainnya mengalami penderitaan tak terkira.

Karena itu Presiden Jokowi mengecam keras serangan Israel ke Palestina. Dan Menlu RI, Retno Palupi dalam sidang PBB menegaskan keberpihakan Indonesia pada Palestina, dan menyerukan segera diakukan gencatan senjata.

Akhirnya sudah diduga, Hilmiadi menyesal dan minta maaf, dan mengaku khilaf melalui unggahan video di TikTok pada Minggu (16/05/21).

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, tolong dimaafkan atas kekhilafan saya, dan saya cuman salah paham aja. Dan saya salah sebut, ternyata yang menjajahnya itu adalah Israel, Israel f*ck you, mohon maaf ya atas kekhilafan saya”.

Tapi terlambat, kata-kata penghinaan sudah terucap.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda NTB Kombes I Gusti Putu Gede Ekawana Putra mengatakan kepada media bahwa HL terancam dijerat Pasal 28 ayat 2 jo 45A ayat 2 UU ITE, dengan ancamannya 6 tahun penjara.

Bukan hanya warga Gerung itu yang berurusan dengan polisi. Ada lagi netizen pro-Israel yang menghujat Palestina melalui akun TikTok @sarinaborumanik.

Video tersebut diduga dibuat oleh seorang wanita asal Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara. Perempuan itu terlihat santai tengah menyeterika baju, sementara mulutnya memaki Palestina, saat membuat video konten.

“Apa kalian? Palestina, Palestina, Israel yang benar. Palestina babi. Udah? Eh asal kelen tahu ya, ustaz dari Arab aja mengakui kalau Israel nggak salah,” kata perempuan itu.

Video itu sempat ditelusuri lagi oleh Uzone.id ke platform TikTok, tampaknya TikTok sudah menghapus konten yang bikin huru-hara itu.

Namun video itu masih bisa melihat jejak digitalnya di Facebook dan menyebar di aplikasi perpesanan WhatsApp.

Perempuan itu membuat Bupati Tapteng Ahmad Sibarani meminta maaf lewat media. Dia pun berharap polisi atau pihak berwajib memproses sesuai ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku.

BACA JUGA:

Dukun Santet pun Bela Palestina

Nitizen Bengkulu

Apa yang ada dipikiran MS, seorang siswi SMA di Bengkulu Tengah, Bengkulu, yang membuat konten video berdurasi 8 detik di TikTok.

Dalam video tersebut, MS mengeluarkan ucapan tak pantas kepada Palestina. Dia pun akhirnya diamankan oleh polisi setelah videonya viral.

Selain meminta maaf kepada warga Palestina, dia mengungkapkan alasan bikin video tersebut.

“Saya hanya iseng dan bercandaan saja bukan maksud berbuat apa-apa dan saya juga tidak menyangka bisa seramai ini,” ujar dia.

Sayangnya, pihak sekolah membuat hukuman terlalu berat bagi MS. Dia dikeluarkan dari sekolah karena telah menghina Palestina.

Pihak yang tidak setuju MS dikeluarkan dari sekolah datang dari Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Dia mengatakan kepada wartawan, seharusnya hak pelajar jangan diputus karena bila diputus akan merugikan pelajar tersebut.

Wakil Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari mengatakan bahwa terkait media sosial, tentunya UU ITE menjadi rujukan.

Menurutnya, sepanjang TikTok dipakai hal positif, tidak menyebarkan berita bohong, tidak untuk diskreditkan orang atau pihak atau organisasi nggak masalah.

“Tapi kalau sudah masuk ranah seperti yang kamu sampaikan itu, ya akan berhadapan dengan UU ITE,” kata Kharis kepada media di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/05).

Abdul Kharis juga minta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk bertanggung jawab. Menurutnya, Kominfo harus melakukan tindakan preventif hingga peneguran ke TikTok terkait adanya konten yang bermasalah.

BACA JUGA:

Wabup KLU Inspeksi ke Obyek Wisata

“Agar masyarakat mengerti bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki konstitusi dan ideologi,” kata anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha.

Rr

Sumber: Uzon.id




LASQI NTB akan Selenggarakan Lomba Qasidah Kolaborasi

KSB.lombokjournal.com

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (DPW-LASQI) NTB, Hj. Niken Saptarini Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc berencana menggelar Lomba Qasidah Kolaborasi se-NTB. Lomba kesenian bernuansa Islami, ini, dihajatkan sebagai proses regenerasi para seniman Qasidah se-NTB.

“Kita akan menyelenggarakan lomba qasidah kolaborasi, tidak hanya qasidah klasik tapi juga dikolaborasikan dengan seni modern seperti; hadrah, qasidah dan marawis” jelas Bunda Niken saat melantik Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (DPD-LASQI) kabupaten Sumbawa Masa Bakti 2021-2025, Sabtu (22/5) di Kantor Bupati Sumbawa.

Hj. Niken Saptarini Zulkieflimansyah, S.E, saat melantik pengurus DPD-LASQI Sumbawa

Bunda Niken berharap dengan diselenggarakannya lomba Qasidah bergengsi tersebut, akan muncul bibit-bibit baru dan talenta-talenta berbakat, khususnya kesenian bernuansa Islami di NTB.

“Butuh kerjasama semua pengurus LASQI beserta seniman Islam, dan pengurus dapat mencari bibit baru yang ada di kecamatan hingga desa”, ujar bunda Niken

Menurut Bunda Niken, melestarikan seni musik Islami di era saat ini membutuhkan kolaborasi, khususnya dengan anak-anak muda dalam mengembangkan bakat. LASQI sebagai lembaga seni dan qasidah adalah wadah alternatif untuk pengembangan bakat generasi muda.

Menutup sambutannya, bunda Niken memberi selamat dan semangat, khususnya kepada pengurus DPD LASQI Sumbawa yang yang baru saja dilantik.

“DPD LASQI Sumbawa memiliki banyak prestasi, jangan sampai prestasi ini hilang, dan juga pada semua DPD LASQI kabupaten/kota se-NTB. Selamat bekerja pengurus LASQI Sumbawa, teruslah membangun kegiatan”, ujarnya.

BACA JUGAAksi Bela Palestina, Tuntut Gubernur NTB Bentuk Tim Pengelola Bantuan Satu Pintu

Sementara itu, ketua DPD LASQI Sumbawa, Sofia Noviantri Mahmud Abdullah, SE, dalam sambutannya meminta dukungan semua pihak, termasuk pemerintah, organisasi perempuan, organisasi seni lainnya, terlebih kementrian agama agar seni musik qasidah Islam dapat dikenal dan dilestarikan oleh masyarakat.

Sofia Noviantri meminta kepada pengurus yang baru saja dilantik agar berkomitmen untuk sama-sama membesarkan organisasi sebagai ikhtiar membangun masyarakat.

“Kami harapkan pengurus mengemban Visi LASQI yakni; dengan seni qasidah kita bentuk anak bangsa yang bermoral, terpuji dan berakhlak mulia, guna membangun masyarakat bangsa yang berakhlakul karimah”, pungkasnya.

BACA JUGA: Indonesia Bela Palestina, Tapi Ada Nitizen Hina Palestina

Kegiatan Pelantikan Pengurus DPD-LASQI Kabupaten Sumbawa turut dihadiri oleh Bupati Sumbawa beserta Wakilnya, Sekda, forkopimda dan berbagai organisasi Wanita se-kabupaten Sumbawa Barat.

alif_aff@diskominfotikntb




Aksi Bela Palestina, Tuntut Gubernur NTB Bentuk Tim Pengelola Bantuan Satu Pintu

Sekda NTB: Kami Senafas dengan masyarakat

MATARAM.lombokjournal.com

Ratusan massa yang tergabung dalam Koalisi Rakyat NTB menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur NTB,  Jumat (5/21), mengutuk tindakan keji negara Israel dan sekutunya terhadap warga Palestina yang sudah dilakukan selama dua pekan ini.

Dalam orasinya, massa aksi menuntut negara Israel menarik tentaranya dari tanah Palestina serta menghentikan agresi militer yang menyebabkan ratusan warga Palestina tewas.

Di hadapan penjagaan ketat aparat, massa aksi menuntut pemerintah Indonesia memutus hubungan kerja sama internasional dengan Israel beserta sekutunya, serta menuntut Gubernur NTB secara konkrit dan nyata mendukung rakyat Palestina, dengan cara membentuk tim pengelolaan bantuan satu pintu dari seluruh masyarakat NTB.

Mewakili Gubernur NTB, Sekda, Drs. H Lalu Gita Ariadi, M. Si menjawab tuntutan massa unjuk rasa

Merespon aksi unjuk rasa tersebut, Gubernur NTB melalui Sekretaris Daerah (Sekda), Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si, menyatakan bahwa pemerintah daerah senafas dan satu suara dengan keinginan massa aksi unjuk rasa.

Selanjutnya, Gubernur NTB menegaskan bahwa tindakan Israel tidak bisa dibenarkan, menyerang anak-anak, wanita, dan tempat ibadah adalah tindakan di luar akal manusia. Karena itu, Pemprov NTB meminta kepada pemerintah pusat bersikap tegas dan nyata untuk mendukung Palestina.

BACA JUGAPetani Gumantar Praktikkan Tanaman Tumpang Sari

Kepada massa aksi, Sekda NTB menyampaikan bahwa Pemprov NTB turut melakukan tindakan nyata dengan cara menghimbau kepada semua ASN untuk berdonasi demi membantu rakyat Palestina.

BACA JUGA: Indonesia Bela Palestina, Tapi Ada Nitizen Hina Palestina

“Sejauh ini kita akan coba kumpulkan donasi dari semua ASN sebanyak mungkin, dan mari kita berdoa” ucap Gita Ariadi.

BACA JUGA: Wagub Apresiasi Alumni Al Azhar Dalam Membangun NTB Gemilang

Aksi demonstrasi masyarakat bela Palestina yang tergabung dalam koalisi Masyarakat NTB, ini, berjalan dengan damai dan khidmat serta diakhiri doa bersama untuk warga Palestina.

alif_ubaleu

@diskominfotikntb




Pelajar Bisa Menghambat Laju Covid-19

Ica Rosalia,mahasiswa Prodi Administrasi Publik,Unversitas Muhammadiyah Mataram

lombokjournal.com

Angka pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, seperti update harian yang disampaikan dalam siaran pers Satuan Tugas Penanganan Covid-19 NTB hari Kamis tanggal 20 Mei 2021, bisa disebut masih tinggi.

Pada hari Kamis, di NTB ada tambahan 56 (lima puluh enam) kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19. Meski disebutkan ada psien sembuh 267 (duaratus enam puluh tujuh) tambahan sembuh baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini Kamis (20/05) sebanyak 13.065 (tiga belas ribu enam puluh lima) orang, dengan perincian 12.044 (dua belas ribu empat puluh empat) orang sudah sembuh, 600 (enam ratus) meninggal dunia, serta 421 (empat ratus dua puluh satu) orang masih positif.

BACA JUGA:

Sinergitas Mahasiswa Melawan Covid-19

Tak mengherankan kalau pembelajaran tatap muka mulai Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi  (umumnya) di NTB belum diijinkan. Memang ada Kabupaten yang sudah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (offline), misalnya Kabupaten Lombok Utara, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Siswa yang belajar pun di bawah 50 persen dari  kapasitas kelasnya.

Melihat kondisi angka pasien positif Covid-19 yang belum melegakan itu, ada pertanyaan terkait partisipasi pelajar untuk bisa menghambat laju Covid-19 yang sepenuhnya belum bisa dikedalikan itu.

Apakah para pelajar hanya bisa rebahan di tempat tidurnya, saat menghadapi pandemi Covid 19 ? Walaupun tengah melakukan Belajar di Rumah atau BDR, sebenarnya pelajar juga bisa berperan aktif dalam mengurangi atau (setidaknya) menghambat laju penyebaran virus corona ini.

Tentu yang mereka lakukan khas anak muda. Karena kegemaran mereka nongkrong bersama teman sejawatnya, yah hal ini tidak akan dilakukan lagi saat pandemi. Atau lewat media sosial yang dimiliki mereka menyebarkan hal-hal positif dan kegiatan positif mereka dalam upaya mengurangi penyebaran virus corona.

Dan banyak partisipasi yang bisa dilakukan pelajar lakukan dalam upaya mengurangi dampak buruk Covid-19. Seperti, tetap melaksanakan isolasi mandiri, dengan upaya ini kita bisa membantu mengurangi penyebaran virus covid-19. Menaati protokol kesehatan seperti menggunakan masker juga sudah dilakukan dan tidak boleh dilupakan.

Upaya selanjutnya yang bisa dilakukan adalah berdonasi yang nantinya dapat disalurkan kepada tenaga medis, sekarang banyak donasi via online yang terpercaya.

Seorang pelajar di salah satu SMA di Mataram mengungkapkan, menghindari budaya berkerumun, baik itu di dalam maupun di luar ruangan (atau berkerumun di mall) bisa jadi merupakan bentk pearisipasi menghambat penyebaran Covid-19/

BACA JUGA:

Berkaryalah Dengan Gagasan Sendiri

“Bentuk partisipasi pelajar dapat dilakukan dengan menghindari budaya nongkrong yang biasanya dilakukan oleh pelajar di tempat keramaian seperti mall. Dalam bidang teknologi, pelajar juga memiliki peran yang besar sehingga  mereka dapat menyebarkan informasi mengenai tatacara pencegahan penyebaran Covid-19 melalui media sosial mereka seperti selalu memakai masker dan rajin mencuci tangan,” ujarnya.

Dengan kemampuan menguasai teknologi, para pelajar bisa mengutarakan kalau usaha pelajar ini bisa berupa bikin hastag effect.

Para Pelajar Indonesia sebenarnya memiliki peran besar dalam menurunkan angka pasien Covid-19. Cara sederhananya adalah membuat hastag di medsos, sebagai ajakan kepada pengguna medsos untuk mengikuti apa yang sedang digaungkan seperti #stayathome, #dirumahaja, dan #pakaimasker.

Hal tersebut merupakan hastag effect yang sangat efektif untuk mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap melakukan protokol kesehatan.

Di era yang digital ini sudah banyak anak muda yang menyebarkan informasi tentang bahaya virus Covid-19 dan hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga diri dari virus ini.

Ini terlihat di media sosial yang mereka miliki. Banyak anak muda yang sudah menghindari budaya nongkrong di tempat keramaian. Menjaga jarak, tidak melakukan kontak fisik ketika bertemu atau berkenalan. Menggunakan masker ketika keluar rumah. Rajin berolahraga, contohnya seperti bersepeda yang akhir-akhir ini sedang viral dan ramai dilakukan oleh banyak orang.

Partispasi pelajar dalam mengurangi penyebaran Covid-19, dengan menghentikan kegiatan di luar rumah yang tidak penting, apalagi bepergian ke tempat yang ramai.

Mengingat teknologi di Indonesia yang maju dan berkembang, kita dapat mensosialisasikan bagaimana cara pencegahan Covid -19, seperti memakai masker saat bepergian, mencuci tangan, menjaga jarak, berolahraga serta mengonsumsi makananan yang sehat dan bergizi, baik dari media sosial yang dimiliki ataupun akun youtube.

“Ini akan lebih efektif,” ujar tutur salah seorang pelajar yang aktif bermedia sosial

Pelajar juga bisa membantu satgas Covid 19  yang ada di sekitar lingkungan senditi untuk melakukan pengecekan suhu dan menghentikan orang yang tidak memakai masker.

Pelajar harus bisa menahan diri untuk tidak pergi keluar dan berkerumun di mana pun. Hal-hal sederhana dapat dilakukan dan dimulai dari diri sendiri, seperti stay at home, jaga jarak, selalu mencuci tangan menggunakan sabun atau handsanitizer, selalu memakai masker ketika keluar rumah, dan lain sebagainya.

Beberapa bulan yang lalu para pelajar di berbagai kota di Indonesia  juga telah membagikan masker kepada para siswa dan para pengendara d ijalan sebagai bentuk partisipasi mereka mendukung pencegahan penyebaran Covid-19.

Menurut saya, pelajar adalah salah satu sarana yang efektif  dalam membantu pemerintah untuk mengurangi dampak buruk dari Covid-19. Kegiatan pelajar yang tak lepas dari media sosial ini dapat dijadikan platform dalam memberikan informasi mengenai bentuk pencegahan terhadap virus COVID 19.

Bisa dalam bentuk postingan tentang video mencuci tangan yang benar, himbauan memakai masker, atau mengenai “ the life before after corona,”Dan sebagainya.

Namun, perlu diingat bahwa media sosial bisa juga menjadi penyebab tersebarnya berita hoax tentang virus COVID 19 ini. Jadi sebagai pengguna media sosial yang cerdas seharusnya bisa memfilter kebenaran sumber berita sebelum disebarluaskan..

Pelajar bukan sekedar mencari ilmu saja kerjaannya tetapi juga bisa membantu mencegah penyebaran virus Covid 19, tentunya mereka melakukannya dengan caranya sendiri. Memang, ini usaha kecil yang bisa dilakukan tapi sangat besar dampaknya.

Lalu, usaha apa yang sudah kalian lakukan untuk bisa mengurangi laju penyebaran virus Covid 19? ***




Petani Gumantar Praktikkan Tanaman Tumpang Sari

TANJUNG.lombokjournal.com

Petani Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara memperoleh hasil panen menggembirakan dengan mempraktikkan model tanaman tumpeng sari jagung dengan tanaman kacang-kacangan.

Tanaman utama tumpang sari dengan tanaman kacang kacangan saling bersinergi. Karena tanaman kacang tanah mampu melengkapi kebutuhan nitrogen yang dibutuhkan tanaman jagung, untuk menunjang pertumbuhan tingginya.

Kepada wartawan lombokjournal.com salah satu wakil petani yang merangkap Kepala Dusun Amor Amor, Ahmad Sopyan Alyubi, S.Pt, mengaku, umumnya petani di wilayahnya menerapkan pola tanam sistim tumpang sari ini.

BACA JUGA: 

Wagub Apresiasi Alumni Al Azhar dalam Membangun NTB Gemilang

Ahmad Sopyan bersyukur, upaya yang dilakukan masyarakat petani di wilayahnya, sehingga mereka rata rata tidak kesulitan dengan biaya sehari hari dan biaya sekolah anak mereka.

“Hasil satu jenis tanaman tumpang sari seperti kacang-kacangan saja sudah lebih dari cukup,” kata Ahmad Sopyan Alyubi.

Hal senada juga disampaikan petani lainnya, Bapak Yardi. Dituturkan, dari hasil tanaman jagung saja pada lahan seluas 6 hektar, hasil panennya mencapai 29 ton.

Pembina petani dari Dinas DKKP Lombok Utara

Dengan harga penjualan rata rata Rp 4.500/kg, maka jual 29 ton bila dirupiahkan jumlahnya bisa mencapai Rp 130.500.000,-

Menurut Yardi, untuk melakukan tanaman tumpeng sari  di lahannya ia mengeluarkan biaya produksi sekitar  Rp 47.000.000.-

Hasil panen yang didapatnya itu pun belum terhitung dari hasil kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang tolo, dan lain lain.

“UNtuk hasil cabe rawit, tomat, terong Panjang, bisa untuk kensumsi sendiri,” kata Yardi.

Masuk musim kemarau

Tumpang sari erat  dengan prinsip saling  tumpang dan saling mendukung.  Dua jenis tanaman itu saling melengkapi dan mendukung siklus pertumbuhan satu sama lain.

Sistem tanaman tumpang sari merupakan perpaduan antara tanaman “tumpang” berarti pendamping, dan “sari”  berarti utama.  Kedua tanaman itu saling mendukung atau simbiosis mutualistis.

BACA JUGA:

Gubernur Zul: Jangan Sampai Mengangkat Orang Jatuh dari Moto Saja harus Tenaga dari Luar NTB

Untuk melakukan tumpang sari antara tanaman jagung dan kacang tanah, sebaiknya dipilih bulan yang memasuki musim kemarau, karena di musim panas baik untuk pertumbuhan tanaman jagung dan kacang tanah.

Hal ini disampaikan Plt. Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Holti (DKPP) Lombok Utara, EVI Winarni,SP, M.Si, Jum’at (21/05/21).

Berangkat dari keberhasilan petani binaan Dinas DKKP terhadap model tanaman jagung tumpang sari dengan kacang kacangan di Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, Evi Winarni memerintahkan Kabid, Stafnya dan penyuluh swadaya DKPP KLU. turun langsung ke lokasi melakukan pendampingan secara kontinyu, sekaligus menyerap aspirasi petani itu sendiri.

Mereka terdiri dari Kabid Peternakan, Raden Adi Dharmawangsa, SPt, Plt.Kabit Pertanian Sugiartadi,SP, Aki Suharti,SPt. Wakil Komisi Penyuluhan, Jaharudin,S.sos, Jum’at (21/05).

Ke empat tugas pertanian yang turun ke lapangan masing masing menjelaskan tentang tahapan pengolahan lahan, jenis bibit, jarak tanam, hingga perawatan dan panen jagung yang saat ini sedang berlangsung di KLU.

Ang

 




Wabup KLU Inspeksi ke Obyek Wisata

Lombok Utara zona oranye, obyek wisata harus ditutup

TANJUNG.lombokjournal.com

Wakil Bupati (Wabup) Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan, ST., M.Eng bersama jajaran menginspeksi ke sejumlah titik obyek wisata di kawasan Kecamatan Tanjung dan Pemenang, yang memang biasa ramai dikunjungi wisatawan.

Inspeksi itu untuk memastikan kondisi terkini di lapangan, Kamis (20/05/21) pagi. Obyek yang dikunjugi di antaranya pantai Impos, Lombok Wildlife Park dan pantai Nipah. S

Selain meninjau sejumlah tempat wisata, Wabup juga turut melihat proses penjagaan tim Satgas Penanggulangan Covid-19 di pintu masuk Kabupaten Lombok Utara yaitu Pusuk dan Klui.

Seperti diketahui, berdasarkan intruksi Presiden Republik Indonesia, daerah yang masih berstatus zona merah hingga orange agar menutup tempat wisata.

BACA JUGA:

Petani Guanta Praktikkan Tnaman Tumpang Sari

Untuk menindaklanjuti hal itu, Pemerintah Daerah Lombok Utara mengeluarkan Surat Edaran Bupati Nomor : 188.64/110/BUP/2021 tentang penutupan objek wisata dalam masa pandemi Covid-19 di Kabupaten Lombok Utara pada tanggal 19 Mei kemarin.

Dalam Surat Edaran Bupati disebutkan, penutupan obyek wisata mulai tanggal 20 sampai dengan 23 Mei.

Tempat wisata berpotensi menjadi salah satu sumber penyebaran Covid-19, terlebih PADA libur lebaran tahun ini.

Atas dasar itu, Danny meminta masyarakat terutama para pelaku wisata di Lombok Utara, untuk memaklumi kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah.

“Langkah yang diambil ini, merupakan tanggung-jawab pemerintah kepada masyarakat bahwa kesehatan adalah paling utama didalam setiap keputusan yang diambil oleh pemerintah itu sendiri,” jelasnya.

Kejelasan kapan dibuka kembali obyek wisata di Lombok Utara, Danny mengatakan semua tergantung intruksi Pemerintah Pusat.

Surat Edaran Bupati sewaktu-waktu dapat berubah mengikuti kondisi penyebaran virus Corona di masing-masing wilayah, yang terpantau secara masif oleh Pemerintah Provinsi maupun Pusat.

“Hari ini kita di zona orange, dan tentu menurut arahan dan intruksi Menteri  Dalam Negeri bahwa zona merah dan orange, tempat-tempat obyek wisata harus ditutup,” jelas Wabup.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Utara dr. H. Lalu Bahrudin menerangkan, tren Covid-19 di Lombok Utara kini mengalami peningkatan dengan kumulatif kasus sebanyak 267.

Sementara untuk saat ini, yang masih terkonfirmasi positif sebanyak 28 orang.

BACA JUGA:

Aksi Bela Palestins, Tuntut Gubernur NTB Bentuk Tim Pengelola Bantuan Satu Pintu

Melihat kondisi tersebut, dr. Bahrudin mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan Covid-19, sebagai bentuk kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat untuk memerangi penyebaran virus Corona di Lombok Utara.

“Salah satu upaya yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah khsususnya di Kabupaten Lombok Utara untuk menyetop tempat-tempat wisata ini adalah tujuannya baik, artinya untuk mengurangi angka kasus Covid-19 yang ada di Lombok Utara. Oleh karena itu, kita berharap ini disambut dengan baik oleh masyarakat dan membantu pemerintah di dalam menurunkan angka Covid-19,” pungkasnya.

Sementara itu, usai menerima kunjungan Wakil Bupati di tempatnya, Presiden Direktur Lombok Wildlife Park Ketut Suadika mengutarakan sedikit keresahannya terhadap kondisi obyek wisata yang dikelolanya itu.

Meski kini tempatnya sepi akan pengunjung, namun Ketut tetap mendukung apa pun yang menjadi keputusan Pemerintah Daerah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Apapun jadi keputusan, kita ikut. Kita sebagai pengelola pariwisata yang penting untuk kedepan kita berharap bebas (Covid-19,red) dan lebih baik dari pada sekarang, itu harapan kita. Tentu kita sangat menunggu harapan itu bagaimana kita bisa bersinergi dengan pemerintah untuk bersama-sama maju bersama, agar semua merasa nyaman, aman dan sejahtera untuk pariwisata di Lombok Utara,” ujarnya.

Dari hasil monitoring yang dilakukan bersama, terlihat hampir semua titik obyek wisata sepi pengunjung.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat mengindahkan apa yang menjadi harapan Pemerintah Pusat maupun daerah dalam memerangi penyebaran Virus Corona di Kabupaten Lombok Utara.

ang




Hati-hati, Ini Bahaya Game Online

Septiadi,, mahasiswa Prodi Administrasi Publik, Universitas Muhammadiyah Mataram

lombokjournal.com

Game Online telah menjadi permainan atau kegiatan yang sangat populer, dan sangat diminati kalangan anak dan remaja. Bukan sekedar sangat digemari tapi permainan ini menimbulkan perasaan ‘keterikatakan’ sangat kuat di kalangan anak dan remaja, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan akibat buruk yang ditimbulkannya.  Kekhawatiran akibat buruk ini, di China dibuat aturan yang membatasi anak dan remaja bermain game online.

Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan, karena menyebabkan efek negatif yang bisa membahayakan, di antaranya:

Kecanduan

Salah satu masalah kesehatan utama yang ditemukan pada anak-anak dan remaja yang terlalu banyak bermain video game online adalah kecanduan.

Banyak studi uji klinis menunjukkan bahwa obsesi yang muncul akibat terlalu banyak menghabiskan waktu bermain game online sama dengan penyalahgunaan alkohol atau narkoba. Efek dari kecanduan ini dimanifestasikan melalui kurangnya fokus pada kegiatan sehari-hari lainnya, kurangnya perhatian di kelas, dan pemikiran yang konstan tentang permainan.

BACA JUGA:

Sinergitas Mahasiswa Melawan Covid-19

Bahkan, Organiasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan kecanduan game online sebagai salah satu jenis penyakit gangguan mental (mental disorder). Melansir laman SehatQ, kecanduan game juga bisa muncul dibarengi kelainan mental lainnya, seperti stres, depresi, serta gangguan kecemasan.

Gangguan penglihatan

Terlalu banyak bermain game online juga bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan pada organ mata, terutama penurunan penglihatan. Melansir Hello Sehat, mata manusia tidak mempunyai proteksi yang cukup dari paparan sinar biru, baik yang berasal dari sinar matahari maupun peralatan elektronik.

Riset dari Harvard membuktikan bahwa sinar biru telah lama diidentifikasikan sebagai sinar yang paling berbahaya bagi retina. Setelah menembus bagian luar mata, sinar biru akan mencapai bagian terdalam mata, yaitu retina, dan bisa menimbulkan efek jangka panjang berupa kerusakan pada retina. Selain itu, paparan sinar biru yang berlebihan juga bisa menyebabkan peningkatan risiko degenerasi makula, glaukoma, dan penyakit retina degeneratif yang berujung pada kebutaan.

BACA JUGA:

Pengusaha Wisata Keluhkan Kebijakan Buka Tutup

Obesitas

Terlalu banyak bermain game membuat kita malas bergerak. Pasalnya, hanya mata dan tangan saja yang fokus bekerja saat bermain game. Sementara bagian tubuh lainnya diam tidak bergerak.

Jika hal ini dilakukan terus menerus, tentu akan berefek pada obesitas. Para pecandu game juga kerap menerapkan pola makan buruk. Tentunya, ini akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Sindrom Quervain Melansir

Kelainan yang disebabkan peradangan tendon. Akibatnya, ibu jari hingga pergelangan tangan terasa sakit. Sindrom ini disebabkan oleh aktivitas yang berfokus pada gerakan tangan berulang, salah satunya bermain video game.

Melansir Hello Sehat, rasa sakit tersebut biasanya muncul saat memegang atau mencubit sesuatu. Rasa sakit bisa tambah parah saat kita mencoba untuk menggerakan jempol atau memutar pergelangan tangan. Pada beberapa kasus, rasa sakit bisa menjalar ke sekujur lengan.***




Wagub Apresiasi Alumni Al-Azhar NTB dalam Membangun NTB Gemilang

MATARAM.lombokjournal.com —

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Siti Rohmi Djalilah mengapresiasi langkah Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) NTB atas berbagai program kerjanya yang selalu berkoordinasi dan bersinergi dengan Pemprov NTB dalam membangun NTB Gemilang dan berkemajuan.

“Kami ingin selalu mensupport berbagai program OIAA, namun perlu dipahami kondisi Covid-19 yang belum juga berakhir berdampak pada postur APBD NTB yang sering mengalami pemangkasan (repocusing). Belum lagi musibah gempa yang dialami NTB 2018 lalu masih berdampak hingga kini,” kata Wagub NTB saat menerima audiensi OIAA NTB di ruang kerja Wagub NTB, Kamis (20/5/2021).

Meski demikian, Wagub yang akrab disapa Ummi Rohmi, ini, tetap memberi semangat kepada para ikatan alumni Al-Azhar di NTB untuk tak pernah kendor dalam berkontribusi bagi pembangunan daerah.

“Insya Allah tahun depan atau pada saat yang tepat pemprov akan berkontribusi dan mengawal program kerja para ikatan Alumni Al-Azhar NTB ini”, pungkas Ummi Rohmi.

BACA JUGA:

Sementara itu, Pimpinan rombongan OIAA NTB, TGH. Fauzan Azima melaporkan bahwa dari 92 negara asal alumni, Indonesia merupakan negara yang memiliki alumni Al-Azhar terbesar di dunia. NTB termasuk yang memiliki alumni yang tidak sedikit, di setiap kabupaten/kota terdapat Koordinator Daerah (Korda).

Selanjutnya Fauzan Azima mengungkapkan rencana pembangunan Al-Azhar Center yang akan dilakukan oleh Alumni Al-Azhar NTB di atas lahan sekitar 1 hektar di Kuripan, Lombok Barat.

“Kita akan jadikan sebagai pusat sosialisasi berbagai kebijakan-kebijakan Al-Azhar termasuk fatwa-fatwa moderat Al-Azhar. Al-Azhar Center ini juga akan dijadikan sebagai pusat training bahasa, khususnya Arab, serta training usaha bagi calon pengusaha”, ungkap Fauzan.

her-ikp@diskominfotik




Sinergitas Mahasiswa Melawan Covid-19

Gagam Sarwadi, mahasiswa Administrasi Publik, Universitas Mahasiswa Muhammadiyah Mataram

lombokjournal.com

Sejarah Coronavirus

Sejarah Coronavirus bermula pada laporan pertama wabah COVID-19 yang berasal dari sekelompok kasus pneumonia manusia di Kota Wuhan, China, sejak akhir Desember 2019. Tanggal paling awal timbulnya kasus adalah 1 Desember 2019. Gejala dari pasien meliputi demam, malaise, batuk kering, dan dispnea yang didiagnosis sebagai gejala infeksi virus pneumonia.

Awalnya, penyakit itu disebut pneumonia Wuhan oleh pers karena gejala yang serupa pneumonia. Hasil sekuensing genom menunjukkan bahwa agen penyebabnya adalah coronavirus baru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk sementara menamai virus baru 2019 novel coronavirus (2019-nCoV) pada 12 Januari 2020 dan kemudian secara resmi mengubahnya menjadi penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) pada 12 Februari 2020.

BACA JUGA:

Berkaryalah Dengan Gagasan Sendiri

Penyakit COVID-19 telah menjadi pandemi kelima yang didokumentasikan sejak pandemi flu 1918. COVID-19 pertama kali dilaporkan di Wuhan, Cina, dan kemudian menyebar ke seluruh dunia. Coronavirus penyebab COVID-19 secara resmi dinamai Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) oleh International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV) berdasarkan analisis filogenetik dan taksonomi. SARS-CoV-2 diyakini sebagai limpahan dari coronavirus hewan yang kemudian beradaptasi dan berpindah penularannya dari manusia ke manusia.

Karena virus ini sangat mudah menular, ia menyebar dengan cepat dan terus bermultiplikasi pada populasi manusia.

Penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau yang dikenal juga dengan coronavirus masih satu keluarga dengan coronavirus penyebab wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS).

Ketiga wabah ini memiliki kecepatan infeksi yang berbeda dalam menjangkiti para korban. Di antara ketiganya, COVID-19 adalah yang tercepat dalam mengakibatkan infeksi antar manusia.

Di Tengah Covid-19, Mahasiswa Bisa Berbuat Apa?

Sejak 2 Maret 2020, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumumkan adanya kasus virus Covid-19 di Indonesia, berbagai kebijakan dibuat oleh pemerintah demi menekan  penyebaran virus tersebut, salah satunya Work From Home (WFH) yang berarti melakukan pekerjaan dari rumah.

BACA JUGA:

Wagub NTB Dukung Pembangunan Kawasan Hijau di Selat Alas

Dampak dari pandemi ini tentunya telah menghambat dan merampas gerak bebas masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari, tak ubahnya juga berdampak pada mahasiswa yang merujuk pada surat edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang pencegahan Covid-19 pada satuan pendidikan, dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 yang mengharuskan mahasiswa melakukan kegiatan pembelajaran online di rumah.

Namun, apakah dengan mahasiswa dirumahkan oleh kampusnya masing-masing tidak bisa berbuat apa-apa? Apakah mahasiswa hanya berkutat dengan kesibukan menyelesaikan tugas yang diberikan dosen? Apakah mahasiswa fokus menghabiskan marathon film sambil berbaring diatas kasur?

Sangat disayangkan, jika mahasiswa yang merupakan agen perubahan dan pengontrol kehidupan sosial menutup mata dengan dampak yang ditimbulkan oleh pendemi ini.

Ada banyak hal di kehidupan masyarakat yang dapat dibantu oleh peranan mahasiswa. Langkah awal yaitu menjadi warga yang kreatif dan pemimpin. Mahasiswa dapat berkesempatan melakukan tindakan pencegahan dari virus tersebut terhadap diri sendiri, keluarga, serta lingkungan tempat tinggalnya dengan tetap di rumah saja dan keluar apabila memang adanya kepentingan yang mendesak.

Karena kaum intelektual seharusnya dapat memberi contoh yang baik.

Sinergitas Mahasiswa Melawan Covid-19

Mahasiswa dapat memanfaatkan media sosial untuk membuat gerakan bersama mahasiswa satu Universitas atau seluruh Indonesia. Mahasiswa dapat mengajak masyarakat melalui media online untuk mematuhi protokol kesehatan dan menjaga jarak fisik serta dapat menggalang donasi yang ditujukan kepada yang membutuhkan di tengah pandemi.

Selain itu, mahasiswa dapat melakukan gerakan sosial dengan terjun langsung menjadi relawan satgas Covid-19. Mahasiswa dapat pula menjadi relawan dengan menyalurkan bantuan logistik makanan bergizi, vitamin, masker dan lain sebagainya.

Dengan begitu segala elemen yang ada saling bahu-membahu untuk menyudahi penyebaran Covid-1. Mahasiswa juga harus bersinergi dan berkolaborasi bersama pemerintah dalam melawan Covid19 ini dengan cara berpartisipasi aktif memberikan edukasi di lingkungan keluarga dan masyarakat di tempat tinggal atau di kampung halaman dalam pencegahan penularan virus corona.

Ada lima langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19); Pertama, menjalani pola hidup sehat dengan cara selalu mencuci tangan dengan sabun, mengkonsumsi makanan yang bergizi, istirahat yang cukup dan olahraga di rumah. Kedua, dengan tetap berdiam di rumah, dengan berdiam di rumah merupakan cara yang tepat agar tidak terpapar dari virus corona.

Ketiga, jaga jarak jika memang ada keperluan penting untuk keluar rumah. Keluar rumah hendaknya hanya untuk keperluan penting seperti membeli kebutuhan pangan dengan tetap menjaga diri menggunakan masker. Keempat, setelah berpergian lansung mencuci tangan dengan sabun, mengganti pakaian, dan mandi. Langkah kelima, bila mengalai demam, batuk, dan sesak nafas segeralah pergi ke Rumah Sakit.

Maka dari itu, mari lakukan gerakan #dirumahaja, karena saat kamu bertualang, COVID-19 bisa ikut kamu pulang.

Yuk! Cegah dari diri sendiri dulu dan mari kita gotong royong meminimalisasi risiko penularan dan penyebaran COVID-19. Sebuah motivasi dari Djajendra “Jangan membiarkan COVID-19 menggunakan tubuh kita untuk berkembang biak.Perkuat daya tahan tubuh dan musnahkan COVID-19”

Sebuah kata yang bersinergi dalam diri “kuat imun kuat iman”. Mari bersama-sama kita cegah penyebaran covid-19 dengan selalu sehat, hidup sehat, berpikir positif, dan menggunakan kecerdasan secara bijaksana.***