Pasien Covid-19 di NTB, Selasa, Bertambah 34 Orang Positif

Pasien Covid-19 yang sembuh pada hari Selasa bertambah 70 orang pasien

MATARAM.lombokjournal.com ~ Dari pemeriksaan laboratorium pada 371 sampel, telah dikonfirmasi bertambahnya pasien Covid-19 sebanyak 34 orang positif.

Pasien Covid-19 tanggal 15 Juni

Upate Covid-19 itu disampaikan Sekretaris Daerah selaku Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si melalui press release pada meia, Selasa (15/06/21).

Pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium PCR dan TCM RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Laboratorium PCR RS Universitas Mataram, Laboratorium PCR STP Sumbawa,  Laboratorium PCR RSUD Kota Mataram, Laboratorium PCR Selong, Laboratorium PCR RSUD Praya, Laboratorium PCR RSAD Wirabhakti Mataram dan Laboratorium Antigen.

Hasil dari pemeriksaan pada 371 sampel dengan 332 sampel negatif, 5 positif ulangan, dan 34  sampel kasus baru positif Covid-19.

Meski terdapat penambahan pasien proaitif Covid-19 sebanyak 34 orang, namun pasien yang sembuh jauh lebih banyak.

BACA JUGA: Badan Publik NTB Ditargetkan 100 Persen Informatif

“Hari ini terdapat 70 penambahan orang pasien Covid-19 yang selesai isolasi dan sembuh dari Covid-19,” ungkap Lalu Gita Ariadi melalui press releasenya.

Dan diugkapkan juga, bahwa hari ini tidak terdapat penambahan kasus kematian baru.

Dengan tambahan 34 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19, 70 tambahan sembuh baru, dan tidak ada kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif
Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari Selasa (15/06/21) sebanyak 13.998 orang.

Rinciannya, 12.913 orang sudah sembuh, 617 meninggal dunia, serta 468  orang masih positif.

“Petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif,” kata Lalu Gita.

Hal itu dilakukan untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19,

Hingga press release ini dikeluarkan, jumlah Kasus Suspek sebanyak 20.471 orang dengan perincian 187 orang (0,9%) masih dalam isolasi, 29 orang (0,1%) masih berstatus probable, 20.255 orang (99%) sudah discarded.

Jumlah Kontak Erat yaitu orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 89.951 orang, terdiri dari 2.787 orang (3,1%) masih dalam
karantina dan 87.164 orang (96,8%) selesai karantina.

Sedangkan Pelaku Perjalanan yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 116.456 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 1.041 orang (0,9%), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 115.415 orang (99,1%).

BACA JUGA: PKK NTB Siap Jadi Organisasi Modern, Kata Bunda Niken

“Bagi penyintas Covid-19 (orang yang sembuh dari Covid-19) untuk ikut serta membantu

saudara kita yang masih berjuang melawan Covid-19 dengan mendonorkan plasma darahnya (Donor Plasma Konvalesen) di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat,” harap Lalu Gita Aryadi.

Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id, serta layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemi Covid-19 NTB di nomor 0818 0211 8119.




Badan Publik NTB Ditargetkan 100 Persen Informatif

Badan Publik yang belum informatif harus mulai membenahi diri, untuk memenuhi instrumen dan indikator penilaian

MATARAM.lombokjournal.comTarget utama dari penyelenggaraan keterbukaan informasi publik tahun 2021 ini adalah seluruh Badan Publik lingkup Pemprov NTB mendapatkan kualifikasi Informatif.

Badan Publik
Najamudin Amy

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Pemprov NTB, Dr. Najamuddin Amy, S.Sos, M.M., mengatakan itu pada hari kedua pelaksanaan Asistensi PPID seluruh OPD Provinsi NTB, Selasa (15/6/2021).

“Karena itu sebelum Monev dilaksanakan Komisi Informasi Provinsi NTB kita awali dengan pra monev di tingkat PPID Utama,” kata Bang Najam sapaan akrab Najamuddin Amy.

Karena itu berbagai ikhtiar dilaksanakan agar 9 Badan Publik (OPD) kurang informatif, 14 OPD Cukup Informatif, 6 OPD Menuju Informatif di tahun 2020 lalu bisa seluruhnya berkualifikasi Informatif pada tahun ini.

BACA JUGA: TV Digital Dianggap Sebagai Streaming oleh Sebagian Orang Awam

Salah satunya dengan menggelar Asistensi PPID bagi seluruh OPD Provinsi NTB.

Kadis Kominfotik menilai, status informatif bagi PPID Pelaksana di setiap OPD sangatlah penting artinya. Tidak hanya sekedar mengejar target dan juara, namun keberadaannya sangat dibutuhkan bagi masyarakat untuk mendapatkan akses pelayanan informasi yang diinginkannya agar bisa terpenuhi.

“Jadi dengan kondisi saat ini di beberapa Badan Publik yang belum informatif harus mulai membenahi diri untuk memenuhi instrumen dan indikator penilaian yang dianggap masih kurang untuk diperbaiki di masing-masing OPD,” kata Najamuddin.

Pada kesempatan tersebut Komisioner Komisi Informasi NTB Bidang Kelembagaan, Samsuri, menyampaikan pemaparan tentang begitu strategisnya lembaga PPID.

BACA JUGA: Limbah Diolah, Jadi Sekolah Plastik Blok Pertama di Dunia

Menurutnya, NTB sangat diperhitungkan di tingkat nasional dalam pengelolaan informasi. Karena itu predikat baik ini harus dipertahankan bahkan ditingkatkan untuk secara bersama-sama sebagai pelaksanaan UU No.14/2018 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

“Asistensi ini penting agar kita mengetahui kekurangan Badan Publik yang belum masuk katagori Informatif untuk sama-sama diperbaiki. Kita ingin sesuai hajat bersama agar semua Badan Publik kita di NTB bisa informatif,” kata Samsuri.

diskominfotikntb




Revitalisasi Posyandu Sebagai Target Kerja PKK NTB

Revitalisasi Posyandu sebagai program unggulan Pemerintah Provinsi NTB yang sangat strategis, didukung penuh PKK NTB

LOTENG.lombokjournal.com ~ Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati, SE, M.Sc menegaskan, Revitalisasi Posyandu menjadi salah satu target capaian kerja TP PKK NTB.

Revitalisasi Posyandu
Bunda Niken

“Revitalisasi Posyandu sebagai program unggulan pemerintah provinsi sangat strategis sebagai titik perubahan di desa dan sudah digaungkan ke seluruh Indonesia,” ujar Bunda Niken, sapaan akrabnya, di kantor Desa Pemepek, Kecamatan Pringgarata, Loteng, Selasa (15/06/21).

Hal itu dijelaskan, isteri orang nomor satu NTB tersebut, menjadi pemacu TP PKK NTB untuk mendukung penuh tercapainya program unggulan Revitalisasi Posyandu.

BACA JUGA: PKK NTB Siap Jadi Organisasi Modern, Kata Bunda Niken

Hingga saat ini, Desa Pemepek sudah memiliki 6 Posyandu Keluarga dari 16 dusun yang ada. Loteng sendiri memiliki 1700 Posyandu dengan 8000 kader. Dan akan terus digenjot kuantitas serta kualitasnya untuk mendukung kesejahteraan masyarakat di Desa.

Plt Sekretaris Daerah Loteng, M Nazili mengatakan, penguatan kapasitas kader terus dilakukan termasuk kesejahteraan. Beberapa program di antaranya pemberian BPJS juga insentif rutin dari Anggaran Dana Desa.

BACA JUGA: TV Analog Migrasi ke TV Digital Pada 2 November 2022

“Kami akan terus tingkatkan sehingga pemberdayaan masyarakat melalui Posyandu ini benar benar menjadi wadah partisipasi masyarakat,” ujar Nazili.

diskominfotikntb




PKK NTB Siap Jadi Organisasi Modern, Kata Bunda Niken

Perubahan kegiatan PKK akan disesuaikan perkembangan zaman, misalnya komunikasi dan berbagi informasi tentang kegiatan lewat smartphone

MATARAM.lombokjournal.com ~ Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) disiapkan menjadikannya organisasi modern dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Hj. Niken Saptarini Widyawati

Inilah salah satu perubahan paradigma hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas)

Ketua TP PKK, Hj. Niken Saptarini Widyawati, SE, M.Sc, mengatakan itu pada kader PKK Kabupaten Lombok Tengah, di kantor Desa Pemepek, Selasa (15/06/21).

“Dalam agenda kerja kelompok kerja atau Pokja 1, kegiatan kerja yang lama mengenai pola asuh anak dan remaja dengan kasih sayang, diganti menjadi pola asuh di era digital,” jelas Bunda Niken, sapaan akrabnya.

BACA JUGA: Limbah DioLah, Jadi Sekolah Plastik Pertama di Dunia

Beberapa perubahan kegiatan TP PKK yang harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Begitu pula dengan kegiatan keluarga sehat dan sejahtera, ditambahkan menjadi keluarga bebas narkoba.

Kemudian kegiatan literasi ditambahkan pula keluarga sadar administrasi kependudukan, agar keluarga dapat mengakses layanan layanan pemerintah.

Selain itu ada pula literasi tentang pernikahan dini, kegiatan PKK Goes to School, PKK Goes to Majelis Ta’lim serta PKK sahabat anak dan remaja, pengganti Karang Taruna yang kini mulai hilang.

Dalam agenda kegiatan Pokja 2 hasil Rakernas yang fokus pada ekonomi dan pendidikan mewajibkan PAUD Holistik dan Integratif selama setahun. Di bidang ekonomi, PKK NTB mulai mendorong agar PKK desa mendirikan koperasi dan toko PKK.

Kegiatan Pokja 3 menambahkan literasi rumah sehat layak huni dan sanitasi sedangkan Pokja 4 menambahkan stunting dan penanganan Covid 19 dalam agenda kegiatannya.

Mengawali roadshow TP PKK NTB di kabupaten Lombok Tengah, dan dilanjutkan ke sepuluh kabupaten/kota,

Bunda Niken berpesan, kegiatan PKK tidak hanya kegiatan rutin. Sebagai bagian dari upaya menuju keluarga sejahtera, tanggungjawab sebagai ibu dan warga masyarakat menjadi semangat para kader PKK.

“Paling sederhana dari memanfaatkan teknologi informasi itu kan komunikasi dan berbagi informasi tentang kegiatan lewat smartphone masing masing, yang sekarang ini semua orang pasti punya,” terangnya.

BACA JUGA: Revitalisasi Posyandu Sebagai Target Kerja PKK NTB

Ketua TP PKK Loteng, Nurul Aini Fathul Bahri mengatakan, kunjungan ini sangat dinantikan oleh kader PKK Loteng untuk memperoleh informasi terbaru dari hasil Rakernas dan pembekalan bagi para kader.

“Saat ini kami fokus agar Posyandu Keluarga bisa diwujudkan dari Posyandu yang ada,” ujar Aini.

diskominfotikntb




Limbah Diolah, Jadi Sekolah Plastik Blok Pertama di Dunia

SDN 04 Medas, Gunung Sari, Lombok Barat, dibangun dengan bahan bangunan yang berasal dari limbah plastik yang dijadikan plastik blok.

LOBAR.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hj. Sitti Rohmi Djalilah, menyambut antusias pembangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Medas, Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, yang memanfaatkan limbah plastik.

SDN 04 Medas menjadi sekolah plastik blok pertama di dunia yang diinisiasi oleh Classroom of Hope (Australia) bekerja sama dengan Block Solutions (Finlandia), Pelita Foundation Lombok, dan Pemda NTB.

Limbah Diolah Jadi Sekolah Plastik“Alhamdulillah, kita dapat memanfaatkan sampah dan menjadi sumberdaya untuk kita semua, penggunaan bata ecobrik ini sangat ringan, murah, aman saat gempa dan sangat cepat membuatnya. Sekolah ini saja merakit bloknya seperti lego hanya butuh waktu 5 jam, paling lama membutuhkan waktu 1 minggu 10 hari,” kata Sitti Rohmi saat meninjau SDN 4 Medas Bentaur, Selasa (15/06/2021).

Penggunaan bata ecobrik ini memiliki keunggulan, yakni lebih ringan, harganya terjangkau, aman dan meminimalisir waktu. Dengan begitu, pemanfaatan sampah plastik dapat dikelola dengan baik.

Pemprov NTB juga tengah berkolaborasi dengan Block Solutions (Finlandia) akan membangun pabrik bata ecobrik pertama di Asia.

“Insya Allah rencana kita ke depannya akan dibangun pabrik untuk menghasilkan blok plastik, untuk mengakomodir pengelolaan sampah plastik di NTB,” ujar Sitti Rohmi.

BACA JUGATV Analog Migrasi ke Digital Pada 2 November 2022

diskominfotikntb




TV Digital Dianggap Streaming Oleh Sebagian Masyarakat Awam

Perlu kita luruskan bahwa yang dimaksud dengan TV digital tersebut berbeda dengan yang ada di smartphone.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Sebagian masyarakat awam menilai bahwa televisi (TV) digital sama halnya dengan streaming di smartphone, padahal keduanya sangat berbeda. Layanan streaming dibutuhkan paket data untuk koneksi internet , sedangkan TV digital tidak memerlukannya.

Masyarakat dapat menikmati layanan TV digital hanya dengan menggunakan alat tambahan yang disebut Set Top Box (STB), tanpa harus mengganti TV dan harga STB cenderung terjangkau serta mudah didapat.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi Penyiaran Informasi Daerah (KPID) Provinsi NTB, Yusron Saudi dalam talkshow Berugak TVRI NTB bertemakan “Ancang-ancang Migrasi TV Digital Indonesia”, Senin (14/06).

“Perlu kita luruskan di tengah masyarakat, jadi yang dimaksud dengan TV digital tersebut. Sesungguhnya TV digital berbeda dengan yang ada di smartphone,” tutur Yusron.

BACA JUGATV Analog Migrasi ke Digital Pada 2 November 2022

Melalui siaran digital, masyarakat akan mendapat manfaat berupa kualitas gambar dengan resolusi tinggi dan suara yang lebih jernih. Selain itu, akan lebih banyak pilihan saluran TV yang bisa dinikmati.

Semua manfaat tersebut akan dinikmati masyarakat secara gratis karena proses digitalisasi penyiaran ini dilakukan pada penyiaran tetap tidak berbayar (free to air/FTA).

“Jaminan yang akan diperoleh masyarakat saat melakukan migrasi dari analog ke digital adalah kualitas hasil siaran dengan kualitas gambar dan warna yang jauh lebih baik dari yang dihasilkan TV analog,” ujar Yusron.

diskominfotikntb




TV Analog Migrasi ke Digital Pada 2 November 2022

Pemerintah bersama KPID NTB akan terus mensosialisasikan migrasi televisi (TV) analog ke TV digital agar masyarakat dapat mempersiapkan diri

MATARAM.lombokjournal.com ~ Pemerintah Provinsi NTB terus berupaya membangun komitmen bersama seluruh stakeholder terkait dalam mensukseskan migrasi siaran TV analog ke TV digital atau Analog Switch Off ASO yang tertuang dalam amanah UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Hal ini akan mendorong tersedianya saluran siaran yang lebih banyak, sehingga membuka peluang lebih luas bagi para pelaku penyiaran dalam menjalankan fungsinya dan dapat memberikan peluang lebih banyak bagi masyarakat luas untuk terlibat dalam industri penyiaran ini.

TV Analog Migrasi ke Digital
Kabid IKP Dinas Kominfotik NTB, Athar

“Kami dari Pemerintah Provinsi NTB terus mengupayakan kebutuhan-kebutuhan yang akan disesuaikan dengan kemampuan daerah dan yang lebih penting bagaimana kami berkoordinasi dengan stakeholder terkait yang memiliki kewenangan. Sehingga apa yang dibutuhkan masyarakat dapat terjawab dan teratasi,” kata Kepala Bidang Informasi Komunikasi dan Publik (IKP) Dinas Kominfotik NTB, Athar saat menjadi narasumber dalam talkshow Berugak TVRI NTB bertemakan “Ancang-ancang Migrasi TV Digital Indonesia”, Senin (14/06/2021).

Athar juga menegaskan bahwa Pemerintah NTB bersama KPID NTB akan terus mensosialiasaikan migrasi televisi analog ke televisi digital atau ASO, agar masyarakat mempersiapkan diri dalam menghadapi perpindahan sistem siaran tersebut.

BACA JUGATV Digital Dianggap Streaming Oleh Sebagian Masyarakat Awam

“Insya Allah nanti menjelang periode, 31 Maret 2022 kami akan lebih intens mensosialisasikan hal yang terkait dengan pengalihan analog ke digital sehingga masyarakat kita mendapat informasi yang cukup memadai dan mempersiapkan dalam memperoleh kebutuhan dasar untuk mendapatkan hak informasi terpenuhi,” ujarnya.

diskominfotikntb




Pasien Positif Covid-19 di NTB, Senin, Bertambah 32 Orang

MATARAM.lombokjournal.com ~ Dari pemeriksaan sebanyak 319 sampel, telah terkonfirmasi penambahan pasien Covid-19 di Nusa Tenggara Barat sebanyak 32 pasien kasus baru positif Covid-19.

Pasien Covid-19

Update Covid-19 itu disampaikan Sekretaris Daerah selaku Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si melalui press release hari Senin (14/06/21).

Pemeriksaan telah dilakukan di Laboratorium PCR dan TCM RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Laboratorium PCR RS Universitas Mataram, Laboratorium PCR STP Sumbawa,  Laboratorium PCR RSUD Kota Mataram, Laboratorium PCR Selong, Laboratorium PCR RSUD Praya dan Laboratorium Antigen.

Hasil dari pemeriksaan sebanyak 319 sampel dengan 283 sampel negatif, 4 positif ulangan, dan diketahui terdapat 32 sampel kasus baru positif Covid-19.

Meski terjadi penambahan 32 pasien positif, namun pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 sebanyak 46 orang.

BACA JUGA: TAMBORA Agar Optimal, NTB Ajukan Usulan ke Menparekraf

“Hari ini terdapat 46 (empat puluh enam) penambahan orang yang selesai isolasi dan sembuh dari Covid-19,” kata Lalu Gita Ariadi melalui press releasenya.

Dan dijelaskan bahwa hari ini tidak terdapat penambahan kasus kematian baru.

DijeLaskan, adanya tambahan 32 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19, 46 tambahan sembuh baru, dan tidak ada kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif
Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari Senin (14/06/21) sebanyak 13.964 orang.

Rinciannya, 12.843 orang sudah sembuh, 617 meninggal dunia, serta 504 orang masih positif.

“Petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif,” jelas Lalu Gita.

Itu dilakukan untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19.

Pasien Covid-19

Hingga press release ini dikeluarkan, jumlah Kasus Suspek sebanyak 20.460 orang. Rinciannya; 181 orang (0,9%) masih dalam isolasi, 29 orang (0,1%) masih berstatus probable, 20.250 orang (99%) sudah discarded.

Jumlah Kontak Erat yaitu orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 89.643 orang, terdiri dari 2.827 orang (3,2%) masih dalam karantina dan 86.816 orang (96,8%) selesai karantina.

Sedangkan Pelaku Perjalanan yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 116.456 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 1.042 orang (0,9%), dan yang selesai menjalani masa karantina 4 hari sebanyak 115.414 orang (99,1%).

BACA JUGA: Dokter Bedah Minim, Unram Akan Buka Prodi Dokter Spesialis

“Bagi penyintas Covid-19 (orang yang sembuh dari Covid-19) untuk ikut serta membantu
saudara kita yang masih berjuang melawan Covid-19 dengan mendonorkan plasma darahnya (Donor Plasma Konvalesen) di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat” harap Lalu Gita Ariasi.

Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id, serta layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemi Covid-19 NTB di nomor 0818 0211 8119.




Wagub NTB: Revitalisasi Posyandu Butuh Dukungan Akademisi

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Sitti Rohmi Djalilah, menyatakan bahwa program unggulan NTB, yakni; Revitalisasi Posyandu, membutuhkan komitmen atau dukungan dari semua pihak, termasuk akademisi, dalam memperluas akses kesehatan. .

Bentuk sinergi itu dibutuhkan karena revitalisasi posyandu kini berubah menjadi Posyandu Keluarga, yang tidak lagi melayani kesehatan ibu dan anak saja, namun juga sebagai pusat edukasi.

Posyandu juga memperluas sasaran pelayanan kesehatannya, yaitu kepada para remaja dan lanjut usia (lansia), serta masalah sosial masyarakat melalui keluarga berkualitas dengan sumber daya manusia yang bermutu.

“Universitas Mataram yang kita banggakan harus dapat mendorong pembangunan kesehatan dan pendidikan di NTB,” ujar Sitti Rohmi Djalilah M.Pd dalam kegiatan visitasi Konsul Kedokteran Indonesia, di Pendopo Wagub, Senin (14/06/2021)

Dalam kegiatan yang dilakukan secara daring tersebut, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Mataram (Unram) yang turut sebagai partisipan, menyampaikan rencananya  membuka Program Pendidikan (Prodi) Dokter Spesialis, yang terdiri dari program studi Obstetri (bedah) dan Ginekologi (kebidanan).

BACA JUGADokter Bedah Minim, UNRAM Akan Buka Prodi Dokter Spesialis

Dekan FK Unram, dr. Hamsu Kadriyan mengatakan, rencana penyelenggaraan kedua prodi itu merupakan visi pengembangan lembaga pendidikan, dan juga sebagai kontribusi Unram terhadap pembangunan kesehatan, terutama pendidikan di NTB.

“Visitasi dalam rangka persiapan Prodi Obstetri dan Ginekologi ini selesai sampai Jumat besok. Hasil rekomendasi akan diserahkan ke Konsul Kedokteran Indonesia dan Kemendikbud untuk izin pembukaan prodi,” jelas dr. Hamsu.

diskominfotikntb




Dokter Bedah Minim, UNRAM Akan Buka Prodi Dokter Spesialis

MATARAM.lombokjournal.com ~ Menurut data Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Mataram (Unram), ketersediaan dokter bedah di Nusa Tenggara Barat (NTB) masih minim yaitu baru 38 orang. Hal inilah yang mendorong rencana dibukanya Program Pendidikan (Prodi) Dokter Spesialis, yang terdiri dari program studi Obstetri (bedah) dan Ginekologi (kebidanan).

Rencana dibukanya Prodi Dokter Spesialis, ini, dipaparkan oleh FK Unram kepada Wakil Gubernur NTB, Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP), serta hadirin lainnya secara daring, dalam kegiatan visitasi Konsul Kedokteran Indonesia, di Pendopo Wagub, Senin (14/06/2021).

Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalillah, mengapresiasi rencana tersebut dan mengatakan bahwa pembangunan kesehatan dan pendidikan NTB tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri, salah satunya adalah kebutuhan dokter spesialis yang belum sebanding dengan jumlah penduduk.

Program Studi Kebidanan dan Bedah yang akan dibuka merupakan kontribusi Unram dalam pembangunan masyarakat, seperti IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dan juga masalah kesehatan lain, seperti stunting, gizi buruk dan lainnya.

Dokter Bedah Minim di NTB

“Semoga di masa depan, FK Unram dapat melahirkan dokter-dokter spesialis yang berkualitas terutama dalam mendukung program unggulan Revitalisasi Posyandu,” ujar Sitti Rohmi.

BACA JUGA:

Sementara itu, Dekan FK Unram, dr. Hamsu Kadriyan, dalam penjelasannya mengatakan bahwa FK Unram yang telah terakreditasi A telah menyiapkan persyaratan maksimal agar kedua prodi tersebut segera dibuka.

Pihaknya optimis terhadap penyelenggaraan kedua prodi tersebut sebab selain menjadi visi pengembangan lembaga pendidikan, juga sebagai kontribusi bagi pembangunan kesehatan, terutama pendidikan di NTB.

FK Unram yang berdiri 18 tahun silam dan terbilang muda usianya, saat ini sudah masuk 18 besar Fakultas Kedokteran terbaik se-Indonesia, sesuai rilis Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).

“FK Unram sangat mengapresiasi dukungan pemerintah provinsi dalam pembukaan kedua program studi ini untuk kemajuan daerah,” tutur dr. Hamsu.

diskominfotikntb