Lima Proklim di NTB Raih Penghargaan dari Kementerian LHK
Lima Proklim yang mendapatkan penghargaan, terdiri dari empat Proklim dengan kategori Lestari dan satu Proklim kategori Utama
JAKARTA. LombokJournal.com ~ Lima Proklim atau Program Kampung Iklim di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Penghargaan lima proklim itu langsung diserahkan Menteri LHK, Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya, dalam acara Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Terbarukan (LIKE) yang digelar di Jakarta pada Jumat (09/08/24).
Menanggapi penghargaan ini, Pj Gubernur NTB, Hassanudin, mengajak semua pihak untuk mengapresiasiupaya nyata yang dilakukan oleh masyarakat dan komunitas di NTB dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, khususnya para pejuang lingkungan di provinsi tersebut.
“Tantangan perubahan iklim adalah kenyataan yang kita hadapi sehari-hari,” ujar Hassanudin.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, Julmansyah, S.Hut., MAP., menjelaskan bahwa Program Kampung Iklim yang mendapatkan penghargaan terdiri dari empat Proklim dengan kategori Lestari dan satu Proklim kategori Utama.
Julmansyah menambahkan bahwa penghargaan ini merupakan indikator bahwa desa-desa tersebut mampu mengelola lingkungan dengan baik.
“Penghargaan Proklim ini menunjukkan bahwa desa-desa ini memiliki kemampuan dalam mengelola lingkungan dengan baik,” jelasnya. Ia juga menyatakan bahwa jika semua desa memiliki pemahaman yang baik terkait perubahan iklim, maka kabupaten dan kota di NTB akan lebih siap dalam beradaptasidan bertahan menghadapi dampaknya di masa depan.
“Bagi komunitas yang lingkungannya rusak, kehidupan mereka akan lebih sulit. Sebaliknya, komunitas yang menjaga lingkungan dengan baik akan lebih mudah menghadapi tantangan kehidupan di masa mendatang,” ungkap Julmansyah.
Adapun program iklim di NTB yang mendapatkan apresiasi pada tahun 2024 adalah Dusun Sapit di Desa Sapit, Lombok Timur; Dusun Kokok Pedek di Desa Sugian, Lombok Timur; Dusun Dasan Agung Kebun Indah di Desa Tanaq Beak, Lombok Tengah; Dusun Barantapen di Desa Seruni Mumbul, Lombok Timur; dan Desa Kopang Rembige di Lombok Tengah. nov/dyd
Festival LIKE, Pj Gubernur Hadir Bersama Presiden Jokowi
Festival LIKE adalah rangkaian road to COP 28 UNFCCC, yang akan diselenggarakan di Dubai, UEA akhir November tahun ini
JAKARTA.LombokJournal.com ~ Presiden RI Joko Widodo bersama Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Hassanudin beserta pimpinan daerah se-Indonesia menghadiri Festival LIKE (Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Energi Terbarukan) di Jakarta Pusat, Jum’at (09/08/24).
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Gubernur mengunjungi Booth Dinas LHK Provinsi NTB di Festival LIKE tersebut, setelah acara inti bersama presiden dan para menteri.
Saat mengunjungi Booth DLHK, Pj. Gubernur Hassanudin berkesempatan mendengar penjelasan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB Julmansyah, S.Hut., MAP atas hasil kerja selama 5 tahun untuk isu perubahan iklim di NTB.
Pj Gubernur memberikan apresiasi atas kerja-kerja perubahan iklim di NTB selama ini.
“Aksi-aksi konkret baik dari sektor persampahan maupun sektor kehutanan mesti terus diperkuat melalui upaya kolaborasi dengan berbagai pihak,” tuturnya.
Festival ini diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), didukung oleh para mitra kerja di Indonesia Arena, Kawasan GBK, Jakarta pada tanggal 16 -18 September 2023.
Penyelenggaraan Festival ini merupakan rangkaian Road to COP 28 UNFCCC, yang dilangsungkan di Dubai, UEA akhir November tahun ini.
Festival LIKE adalah ajang mengenalkan aktualisasi kerja dan langkah-langkah korektif kebijakan, serta implementasinya pada sektor kehutanan dan lingkungan hidup dengan prinsip-prinsip penerapan berwawasan ekosistem lingkungan hidup dan kehutanan yang lestari. nov/dyd
Prodi Seni Pertunjukan, Program Baru Universitas Bumi Gora
Adanya prodi Seni Pertunjukan di Universitas Bumi Gora megasah dan mengembangkan kompetensi di berbagai aspek seni teater, tari, musik, maupun tata kelola pertunjukan
MATARAM.LombokJournal.com ~ Universitas Bumigora (UBG) siap menerima mahasiswa baru pada Program studi (prodi) Seni Pertunjukan yang berada di bawah naungan Fakultas Seni dan Desain, Jum’at (09/08/24).
Prodi ini merupakan program baru yang ditawarkan, dan merupakan satu-satunya program pembelajaran dengan output bergelar Sarjana Seni (S.Sn.) di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pendaftaran mahasiswa baru kali ini dapat dilakukan secara online di laman PMB UBG sampai akhir bulan Agustus 2024.
Prodi Seni Pertunjukan UBG mencoba menawarkan pengalaman Pendidikan yang unik dan menyeluruh bagi mahasiswa yang memiliki minat di bidang seni, khususnya seni pertunjukan. Adanya kurikulum yang disusun secara khusus sebagai perpaduan antara teori dan praktik, prodi Seni Pertunjukan UBG ditujukan untuk mengasah bakat dan mengembangkan keterampilan mahasiswa di berbagai aspek meliputi teater, tari, musik, tata Kelola pertunjukan, dan lain sebagainya.
Program studi Seni Pertunjukan UBG menawarkan beberapa kompetensi di bidang seni pertunjukan. Beberapa kompetensi yang ditawarkan di antaranya adalah sebagai praktisi seni pertunjukan, pengkaji seni, instruktur/ pengajar seni pertunjukan, pengelola seni, jurnalis/ kritikus seni, dan wirausaha di bidang seni.
Beberapa kompetensi yang saat ini dinilai memiliki prospekyang baik di masa mendatang, mengingat adanya pengembangan industri pariwisata di NTB.
“Banyak kompetensi yang kami tawarkan di prodi ini, dan kami pikir dengan kompetensi itu peluang mahasiswa akan cukup besar di masa mendatang. Kita tahu Pembangunan pariwisata NTB hari ini begitu pesat dan sangat memungkinkan seni menjadi bagian di dalamnya,” jelas Jeni sapaan akrab Nahdlatuzzainiyah, Kaprodi Seni Pertunjukan UBG (09/08/24)
Masyarakat yang memiliki minat kesenimanan baik menjadi aktor, musisi, penari, dapat bergabung di prodi Seni Pertunjukan UBG. Sejauh ini NTB tampak memiliki talenta-talenta unggul bidang seni di kancah nasional.
Lahirnya prodi Seni Pertunjukan ini, diharapkan dapat menjadi ruang penempaan bagi masyarakat untuk semakin meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya.
“Di NTB ini banyak sekali talenta-talenta nasional yang notabene mereka belajar secara mandiri atau autodidak. Lahirnya prodi ini mungkin dapat menambah atau memberikan ruang bagi masyarakat untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dan praktiknya di bidang seni,” lanjut Jeni
Tidak hanya menjadi praktisi, lulusan prodi Seni Pertunjukan juga dapat menjadi pengkaji, instruktur atau pengajar, pengelola dan wirausaha.
Belajar di prodi seni ini tidak harus menjadi seorang praktisi, masyarakat bebas menentukan pilihannya sesuai dengan minatnya.
“Tidak harus menjadi seniman ketika memutuskan kuliah di seni pertunjukan ini. Kalau ada yang pengin jadi pamong atau manajer pertunjukan, kita menawarkan kompetensi sebagai pengelola. Atau mungkin ada yang seneng nulis, bisa jadi mereka memproyeksikan diri untuk lulus sebagai pengkaji, jurnalis, atau kritikus, atau bahkan ada yang berkeinginan untuk menjadi seorang pengusaha,” jelas Jeni
Keberadaan prodi Seni Pertunjukan UBG ini menjadi salah satu komitmen dan keseriusan UBG dalam memajukan seni budaya di NTB.
UBG berupaya mempersiapkan SDM yang unggul di dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Selain prodi Seni Pertunjukan, UBG juga membuka prodi kepelatihan olahraga dan pariwisata Fik
Dinas Kominfotik NTB Terima Kunjungan Kejaksaan RI
Penjelasan Dinas Kominfotik NTB saat kunjungan studi lapangan dari Kejaksaan RI, menyangkut tupoksi pelayanan pada pimpinan daerah
MATARAM.LombokJournal.com ~ Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB terus bertumbuh menjadi instansi pemerintah yang melayani langsung pimpinan daerah dan lintas sektor, baik di dunia nyata hingga berbagai urusan di dunia maya.
Hal itu disampaikan Kepala Diskominfotik NTB, Dr. Najamuddin Amy, S.Sos., M.M, menerima Kunjungan Studi Lapangandalam rangka Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan V Dan VI Tahun 2024 Kejaksaan RI, di Gedung Command Center Kantor Gubernur NTB, Mataram, Rabu (08/08/24).
“Ini bisa jadi masukan yang baik juga bagi Kejaksaan. Karena kami melayani pimpinan dan berbagai instansi, dari level yang paling bawah hingga tertinggi,” jelas Najamuddin.
Ia memaparkan dasar dan tupoksi Dinas Kominfotik NTB yang telah berdiri sejak tahun 2017. Diskominfotik NTB telah menerima penghargaan, seperti penghargaan SPBE dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi peringkat 8 Nasional, peringkat 4 Nasisonal anugerah Keterbukaan Informasi Publik, dan berbagai penghargaan lainnya.
Dalam kesempatan kunjungan ke Dinas Kominfotik NTB, Ketua Rombongan peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan V Dan VI Tahun 2024 Kejaksaan RI, Vina Rinjani menjelaskan, Kejaksaan siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk menyempurnakan berbagai inovasi yang telah dijalankan.
“Terimakasih atas kesempatan ini. Semoga kita bisa berkolaborasi untuk terciptanya berbagai inovasi di masa yang akan datang,” tandasnya.novita/her
Calon Paskibra NTB Diingatkan terkait Perilaku dan Jejak Digital
Dr Najamuddin ingatkan Calon Paskibra NTB, agat tidak ketergantungab dengan perilaku digital yang salah
MATARAM.LombokJournal ~ Literasi digital sangat penting dan dibutuhkan bagi calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Nusa Tenggara Barat (Calon Paskibra NTB) yang merupakan siswa SMU dan generasi Z untuk bekal menghadapi tantangan zaman.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik, Dr Najamudin Amy, di hadapan 28 orang calon Paskibra NTB 2024 mengingatkan terkait memperlakukan gawai atau smartphone. Menurutnya, informasi hoax, jebakan judi online, pinjaman online ilegal hingga maraknya penyalahgunaan data pribadi maupun jejak digital yang merugikan, dimulai dari bagaimana memperlakukan gawai sebagai alat.
“Smartphone (gawai) itu hanya alat untuk memudahkan aktifitas dan tidak malah ketergantungan dengan perilaku digital yang salah. Era digital akan menjadi kekuatan sekaligus kelemahan bagi generasi Z yang tidak memiliki kecakapan yang cukup,” ujarnya di hadapan calon Paskibra, di Aula BPSDM Mataram dalam kegiatan Diklat Paskibra 2024, Rabu (07/08/24).
Menyinggung visi Indonesia digital dan indeks literasi NTB dalam upaya transfomasi digital, ia juga memberi penjelasan segaligus peringatan.
Pengguna teknologi gawai dan jaringan internet seharusnya memiliki pilar etika, keamanan dan budaya digital, dari kebiasaan sehari hari berinteraksi dengan internet yang akan menjelma menjadi peradaban yang baik.
“Kelemahannya jika tak memiliki kecakapan maka generasi Z cenderung individualis, egois, bergantung pada gawai, kurang berinteraksi dan mengumbar aktifitas di media sosial sehingga menimbulkan kemalasan sosial,” sebutnya.
Dengan menjaga pilar digital diatas, maka generasi Z justru akan dapat mengatasi tantangan era digital dan memanfaatkannya dengan baik.
Ia berharap, para calon Paskibra NTB yang terpilih dari seluruh SMU di NTB ini selain membanggakan dapat menjalankan tugas mewakili sekolah dan daerah.
Dan sebagai lulusan Paskibra juga memiliki kecakapan digital yang tidak merugikan diri sendiri maupun lingkungan. jm/her
Bengkel Aktor Mataram Pentaskan Lakon KEMARUK
Tidak seperti biasanya, kali ini Bengkel Aktor Mataram menguliti watak kekuasaan dengan ungkapan telanjang
lombokjournal.com ~Bengkel Aktor Mataram atau Teater BAM dalam produksi ke 62 mementaskan lakon ‘Kemaruk’, mengupas cara-cara licik bekerja untuk mempertahankan kekuasaan. Pementasan ini merupakan lakon bertema kritik sosialpolitik yang paling uptodate.
Tidak seperti biasanya, Bengkel Aktor Mataram yang selalu menyuguhkan kritik dengan pengungkapan yang bergaya satir dengan visual yang membuai, kali ini kelompok teater paling tua di Mataram (NTB) itu benar-benar menyampaikan kritik dengan ungkapan telanjang.
“Persoalan yang konteksnya jelas dan hangat, isi kritik harus disampaikan apa adanya, penonton harus segera memahami isi pesan yang disampaikan” kata Kongso Sukoco sutradara senior usai pementasan.
Kemaruk secara bisa diartikan selalu ingin mendapat banyak, loba, rakus pada harta (dalam konteks lakon ini bisa dimaknai rakus pada kekuasaan)
Lakon ‘Kemaruk’ yang dipentaskan tanggal 04 Agustus 2024 di Teater Tertutup Taman Budaya NTB malam, Lakon ini berkisah tentang penguasa yang menghalalkan segala kelicikan, agar bertahan berkuasa atau tetap mencengkeram kekuasaan. Penguasa yang selama ini bertampang (terkesan) bloon, ternyata sangat piawai mengelabui lawan bahkan kawan politiknya.
Lakon ‘Kemaruk’ diminati
Pementasan lakon “KEMARUK” produksi ke 62 yang dipentaskan Bengkel Aktor Mataram akhir Juli dan awal bulan Agustus, menarik perhatian penonton. Pada pementasan perdana tanggal 4 Agustus malam, gedung tertutup Taman Budaya sesak dipenuhi penonton, Saya agak telat datang ke gedung pertunjukan, terpaksa hanya kebagian duduk di lantai, depan kursi penonton paling depan.
Rupanya lakon dengan mengangkat tema penguasa yang kemaruk kekuasaan, sangat diminati penonton. Bengkel Aktor Mataram dengan mementaskan lakon ini menghadirkan narasiyang relevan dengan kondisi sosial-politik di tengah kecamuk Pemilihan Presiden. Meski pementasan itu ‘kontekstual’ namun bungkus estetika teaternya masih kental.
Syahdan, seorang raja yang semula dikenal bersahaja, adil dan bijaksana, saat usia menua dan menyiapkan diri untuk ‘lengser keprabon’, perlahan wataknya berubah menjadi semena-mena dan menghalalkan cara agar tetap mencengkeram kekuasaan. Menjelang undur dari kekuasaan ia tiba-tiba gelisah. Ia dihantui ketakutan karena itu akhirnya harus berlaku menghalalkan cara untuk mempertahankan tahta yang semakin goyah.
Sang penguasa, Raja di kerajaan antah berantah, merasa kekuasaannya terancam oleh para bangsawan, rakyat, bahkan dengan sekutunya sendiri. Dalam kegalauannya, ia akhirnya menghalalkan segala cara – menabrak awiq-awiq sosial – agar tetap mencengkeram kekuasaan. Untuk mempertahankan kekuasaannya, ia menggunakan tipu daya, kekerasan hukum pada aparatnya sendiri, hingga pengkhianatan.
“Sekarang semua orang tau bahwa aku bukan plonga plongo, kalianlah yang sebenarnya plonga plongo, karena tiba-tiba merasa jadi bodoh,” kata Raja. Dialog itu disampaikan Asta Bajang, aktor yang menggambarkan watak Raja saat berdialog dengan penasehat yang penjilat.
Sutradara lakon ‘Kemaruk’, Kongso Sukoco, membagi panggung menjadi dua area yang masing-masing wataknya berseberangan. Sebelah kiri panggung (dari sudut pandang penonton) merupakan area permain Raja dan Penasehat Licik-nya. Dengan set panggung yang menyiratkan tahta yang agung.
Sedang sebelah kanan panggung area panggung merupakan area para oposan yang menentang Raja, yang dipimpin Sulastri dan Sadila. Meski penata set Muhammad Zaini hanya memanfaatkan reng dan trap dan sepotong kain, namun tersirat kesan tempat yang keras dan melawan. Secara teknis pembagian panggung menjadi dua area ini menarik, karena menjaga tempo permainan tidak lamban, irama terjaga, pertunjukan jadi padat mengalir..
Cerita dibuka dari dialog Raja yang berhasil menjalankan siasatuntuk mempertahankan kekuasaan. Siasatnya itu membuat para penentangnya terperanjat dan tak menduga, akhirnya membuat lawannya tak berkutik. Ancaman dari penentangnya berhasil dilumpuhkan. Meski sebagian besar pemain masih punya jam terbang terbatas di atas panggung namun sutradara, Kongso Sukoco, berhasil membangun suasana licik penuh muslihat dengan pencahayaan remang dan iringan musik arkodion yang mengiris.
Sejak awal, penonton sudah diajak menyelami psikologi penguasa yang dihantui rasa takut kehilangan kekuasaannya. Drama pun bergerak dengan ungkapan kata-kata yang menusuk namun tetap dengan gaya segar menggelitik.
Di sinilah penonton disuguhi permain menarik para aktor, misalnya Asta Bajang yang memerankan Raja, layak diacungi jempol. Transformasi karakter dari seorang raja yang tenang menjadi sosok yang paranoid terlihat sangat alami dan penuh intensitas. Setiap gerak-geriknya menggambarkan betapa akal bulus sang raja hingga rela melakukan hal-hal licik demi mempertahankan singgasananya.
Di sisi lain, karakter pendukung seperti para warga, yang diperankan oleh Susan Damayanti, Meisyi dan Nurul Maulida Utami, menjadi antitesis dari Raja. Para warga mewakili suara hati nurani yang menyindir sekaligus mengingatkan raja agar tidak tersesat dalam ambisi buta. Namun, perjuangan itu perlahan tenggelam oleh kekerasan hati sang penguasa.
Harus diakui, permainan Dende Dila yang memerankan Sadila, tokoh perlawanan dan Wulan Zein yang memerankan Sulastri, patut diancungi jempol. Keduanya yang kerap bertentangan taktik dan strategi perlawanan, menyuguhkan adegan yang menawan. Permainan dua tokoh oposan itu kekuatan karakter perempuan.
Pesan Moral, Visual dan Tata Panggung
Visualisasi panggung yang berhaja namun memberi impresi mendalam menjasi salah satu kekuatan utama pementasan in. Tata panggung yang megah di awal cerita dengan singgasana sebagai pusat perhatian, perlahan-lahan berubah menjadi gelap dan kusam seiring dengan makin merosotnya moral sang raja.
Penggunaan pengiring musik hidup di panggung belakang yang dimainkan Kholik dan Azmi memberikan efek dramatis, khususnya lagu-lagu yang menggambarkan penguasa yang mengangkangi kekuasaan. Seolah-olah menggambarkan bahwa sang raja tidak hanya memerangi musuh-musuh politiknya, tetapi sekaligus memberangus kawan dan sekutunya.
Pencahayaan dan penggunaan warna-warna gelap semakin menambah suasana muram, terutama pada adegan-adegan ketika Raja mengungkapkan penghianatan pada orang-orang yang semula menjadi sekutunya. Ungkapan raja adalah momen yang sangat emosional, di mana penonton bisa merasakan kehancuran moral yang dialami sang penguasa.
Melalui lakon “Kemaruk”, penonton diajak merenungkan betapa penguasa yang licik, dalam kenyataan tidak selalu berakhir dengan keruntuhan. Raja tetap berkuasa, dan para penentangnya harus mengambil nafas panjang.
“Kelicikan Raja berhasil memenangkan peperangan ini,” kata Penasehat Licik sang Raja.
Dalam lakon ini menyiratkan pesan bahwa kekuasaan yang didasarkan pada rasa takut dan pengkhianatan hanya akan membawa kehancuran moral, baik bagi pemerintahan penguasa maupun bagi rakyatnya. Pementasan ini juga menyentil sisi gelap manusia yang sering kali menghalalkan segala cara demi mempertahankan apa yang dimiliki, tanpa mempertimbangkan akibat jangka panjangnya.
Penonton bisa dengan mudah mengaitkan kisah ini dengan fenomena-fenomena politik kontemporer, di mana kekuasaan sering kali disalahgunakan dan dijaga dengan cara-cara yang tidak etis.
Pendukung Bengkel Aktor Mataram
Tontonan lakon “Kemaruk ” adalah pementasan teater yang tidak hanya memikat dari segi visual dan alur cerita, tetapi juga menawarkan kritik sosial yang tajam. Dengan penyutradaraan yang kuat, tata panggung yang impresif, serta alur yang penuh intrik, lakon ini berhasil menghidupkan cerita tentang ambisi kekuasaan yang tak terkendali dengan sangat baik.
Bengkel Aktor Mataram dengan keterbatasan aktor dan aktrisnya, tetap berhasil menyuguhkan pementasan yang patut diapresiasi dan tentu saja memberikan refleksi mendalam tentang kekuasaan dan tanggung jawab kemanusiaan
“Saya memang masih konvensional, masih menganggap ‘drama’ tetap menjadi pilar yang menegakkan struktur teater. Saya selalu berpijak dari kisah sastra,” itulah pengakuan Kongso Sukoco dalam percakapan dengan penulis. Roman Syair
Hasil Survei ISS Pilgub NTB 2024: GASMAN Melesat
Elektabilitas GASMAN ungguli Iqbal-Dinda, ini hasil survei Indo Survei dan Strategy jelang Pilgub NTB 2024
MATARAM.LombokJournal.com ~ Indo Survey dan Strategi (ISS) merilis hasil survei untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Barat (NTB) 2024. ISS memotret peta elektoral-elektabilitas sejumlah figur yang akan berlaga di Pilgub NTB 2024.
ISS memotret popularitas, elektabilitas personal figur, kemudian membuat sejumlah simulasi pasangan calon. Baik skema empat paslon, tiga paslon, hingga dua paslon (head to head).
Direktur Strategi dan Operasional ISS, Karyono Wibowo menerangkan bahwa survei tersebut memiliki 880 responden yang diambil dengan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of erorr) -+ 3,37 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dengan metode wawancara pada tanggal 20-25 Juli 2024.
Secara umum, Karyono berpandangan Pilgub NTB 2024 masih cukup dinamis. Setiap figur atau paslon, tidak bisa mengeklaim sebagai paslon yang strong (kuat).
“Dari temuan kami, Pilgub NTB masih sangat cair, dinamis. Pergerakan dan migrasi pemilih masih sangat bebas. Maka, para paslon tidak boleh ada yang terlampau jumawa,” kata Karyono saat sesi konferensi pers usai merilis hasil survei di Astoria Hotel Mataram pada Jumat (02/08/24).
Perubahan atau migrasi pilihan itu menurutnya disebabkan banyak hal. Seperti penetrasi politik ke akar rumput, gempuran money politik, serta visi-misi.
“Kalau visi misi ini biasanya pemilih kritis,” bebernya.
Di tempat yang sama, Peneliti Pusas Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik (PusDek) UIN Mataram Dr Ihsan Hamid menjelaskan, apa arti dari tingkat persentase ekektabilitas di atas?
Zul dan Rohmi selaku mantan petahana berdasarkan hasil survei belum mencapai ekektabilitas 51 persen, artinya sangat mudah untuk dikalahkan (menurut teori survei dimanapun di dunia ini).
“Lalu siapa yang paling potensial untuk mengalahkannya? Tentu elektabilitas yang terdekat keduanya, yaitu GASMAN dengan 16,3 persen. Bahkan dengan MoE 3.7, sebenarnya Gasman dan Rohmi berada pada posisi +/- sama. Bila 16,3 persen ditambahkan 3,7 persen, maka GASMAN berada pada 20 persen, Iqbal-Dinda 15.9 persen, Zul dikurangi 3,7 menjadi 26 persen, dan Rohmi ditambah 3,7 menjadi 23,6 persen,” paparnya.
Kesimpulan, pertama; Dari hasil survei Indo Survey dan Strategy , dua posisi teratas selaku petahana hampir pasti dapat dikalahkan oleh GASMAN; kedua Iqbal-Dinda terlalu berat untuk bisa bersaing dengan dua paslon teratas maupun dengan GASMAN.
“Lalu apa yg ditakuti dan ditunggu oleh GASMAN untuk tidak maju melaju? Apa maju melaju cukup hanya sampai di sini? Miq Molah yang membuat diksi ini, ayo buktikan kalau maju melaju ini tidak menjadi Malu Melaju,” paparnya. me
KKN Mahasiswa UNU NTB Bersihkan Sungai di Lotim
Program clean up day KKN Mahasiswa UNU NTB melakukan bersih-bersih sungai di kelurahan Rakam, Lombok Timur, nmembersihkan sampah sungai
SELONG.LombokJournal.com ~ Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (UNU NTB) menyelenggarakan program Clean Up Day di Lingkungan Batu Belek Barat, Kelurahan Rakam, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, pada Rabu (31/07/24).
Kegiatan ini menjadi program unggulan dalam rangkaian Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UNU NTB dalam menjawab keresahan terkait persoalan sampah. Kegiatan clean up day yang melibatkan masyarakat sekitar itu didukung oleh pemerintah kelurahan Rakam dan pihak Polisi Pamong Praja Kabupaten Lombok Timur.
Kegiatan kelompok mahasiswa UNU NTB yang komandoi oleh Muhammad Zulfikri mengajak masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan indah.
Ide ini muncul dari keresahan mereka saat menyaksikan banyaknya sampah yang menumpuk menutupi laju aliran sungai di lingkungan Betu Belek.
“Pada kesempatan ini saya mecoba mengajak masyarakat di kelurahan Rakam untuk bergandengan tangan, menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan indah. Ajakan ini sebenarnya bermula dari keresahan kami karena adanya tumpukan sampah di berbagai sudut kampung bahkan di sungai,” ucap Zulfikri sapaan akrab Muhammad Zulfikri saat dijumpai klikers (31/07/24)
Sungai yang sebelumnya bisa digunakan sebagai tempat bermain masyarakat tampak diabaikan karena sampah yang menumpuk. Hal itu hanya sedikit gambaran yang dapat dipotret menyoal dampak sampah terhadap lingkungan.
“Sungai itu menurut warga sebelumnya bersih. Biasanya anak-anak pada bermain dan berenang di sungai itu. Tapi beberapa tahun terakhir sudah tidak ada lagi anak-anak yang mau bermain di sana.” Jelas Zulfikri
Kegiatan sederhana yang dilaksanakan dalam waktu yang terbatas itu, diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya.
“Kami sadar, kegiatan ini hanya sementara saja. Hanya saja kami berharap dari langkah kecil dan sederhana ini, setidaknya dapat membangkitkan semangat masyarakat khususnya di kelurahan Rakam ini untuk terus menjaga lingkungannya di masa mendatang,” lanjut Zulfikri
Menurut Dewi Puspita Ningsih,M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN mahasiswa UNU NTB ini diselenggarakan untuk memperkenalkan mahasiswa pada lingkungan nyata. Tujuannya adalah untuk membangun dan meningkatkan empati mahasiswa terhadap lingkungan.
“KKN mahasiswa ini kan tujuannya untuk membangun dan meningkatkan empati mahasiswa terhadap lingkungan nyata salah satunya. Sebagai pendamping mereka di lapangan, saya hanya memberikan stimulant bagi mahasiswa untuk merancang program tersebut,” jelas Dewi saat dijumpai di tempat berbeda, Mataram (02/08/24)
Di dalam perancangan program mahasiswa hanya didorong untuk dapat melihat lebih dekat kondisi lingkungan secara nyata.
Menangkap berbagai persoalan untuk bersama-sama, KKN Mahasiswa UNU NTB merancang program sebagai solusi bagi permasalahan di masyarakat.
“Mereka sendiri yang memiliki ide untuk membuat Clean Up Day ini. Mereka berdiskusi berdasarkan latar belakang keilmuan yang dimiliki masing-masing untuk merancang kegiatan dan mengimplementasikannya sehigga menjadi solusi bagi permasalahan yang ada,” jelas Dewi
Dewi sendiri tidak berekspektasi terlalu tinggi terhadap kegiatan ini. Ia berharap kegiatan sederhana ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat di kelurahan Rakam.
“Sederhana saja untuk kegiatan ini, paling tidak melalui kegiatan sederhana ini mahasiswa dapat menggugah kesadaran masyarakat di kelurahan Raka mini untuk terus menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat,” ungkap Dewi
Sebagai wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak, Kabupaten Lombok Timur memang memiliki urgensi dalam penanganan sampah. Masalah sampah itu tentu akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di masa mendatang.
Jika hal itu dibiarkan hal itu akan menjadi permasalahan besar di masa mendatang. Tidak hanya persoalan kebersihan lingkungan, melainkan juga dampaknya pada kesehatan masyarakat. Fik
Smelter PT AMNT Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat NTB
Proyek smelter PT AMNT yang segera diresmikan di Kabupaten Sumbawa Barat diyakini akan mendorong kemajuan industri dan perputaran ekonomi
KSB.LombokJournal.com ~ Smelter tembaga PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) akan mendorong kemajuan industri dan perputaran ekonomidi masyarakat NTB, dan masyarakat pun makin makmur dan sejahtera.
Harapan itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin saat meninjau proyek smelter tembaga didampingi oleh Vice President External Relations PT AMNT, pada Kamis (01/08/24) di Kabupaten Sumbawa Barat.
Pj Gubernur, Hassanudin mengucapkan terimakasih kepada Susanto Lim yang telah mendampingi serta menjelaskan banyak hal terkait pembangunan smelter yang akan segera diresmikan tersebut.
“Terima kasih Pak Susanto Lim, sudah menemani kunjungan kami dan menjelaskan banyak hal tentang PT. Amman Mineral, khususnya terkait pembangunan smelteruntuk mendorong kemajuan industri dan perputaran ekonomi,” katanya.
Diketahui, keberangkatan Pj Gubernur Hassanudin ke Kabupaten Sumbawa Barat pada Kamis pagi menggunakan Seaplane dari Bandara BIZAM dan landing di Pelabuhan Benete.
Selama perjalanan, Hassanudin sempat mengabadikan keindahan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa menggunakan ponsel pintarnya.
Kedatangan Hassanudin ke KSB didampingi oleh Kadis ESDM, Kadis LHK, Kadis Perindustrian, dan Kadis Kominfotik Provinsi NTB.
“Semoga seluruh kerja keras ini memberikan banyak manfaat untuk masyarakat, daerah bangsa dan negara,” harapnya. novita
10 Fenomena dalam Pilkada Serentak di NTB
Dalam penyelenggaraan Pilkada serentak di Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2024, ditandai munculnya 10 femona
MATARAM.LombokJournal.com ~ Pilkada serentak di NTB akan digelar pada November 2024 mendatang, namun berbagai fenomena baru mulai muncul di tahun politik saat ini yang jauh berbeda dengan Pilkada sebelumnya.
Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 memprediksi ada 10 fenomena yang bakal terjadi di tahun politik saat ini.
Tergantung Penyiapan Sumber Daya Manusia Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto mengatakan fenomena pertama adalah munculnya calon perempuan yang mendominasidi Pilkada provinsi dan kabupaten/kota.
Di tingkat Provinsi NTB ada kakak kandung TGB Zainul Majdi yakni Sitti Rohmi Djalillah. Kemudian ada Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri (Dinda).
Begitu juga di Pilkada Lombok Barat yang memunculkan empat tokoh perempuan seperti Nurhidayah, Sumiatun, Khairatun dan Nurul Ahda.
Fenomena kedua adalah munculnya Cakada dari calon yang gagal terpilih di Pileg 2024 lalu.
“Pilkada serentak NTB 2024 memunculkan fenomena Cakada dari calon yang gagal terpilih dalam Pileg 2024, seperti Ruslan Turmuzi, HM Syamsul Luthfi, Karman BM, SJP, BJS dan lainnya,” kata Didu sapaan akrab Direktur Mi6, Senin (29/07/24).
Fenomena ketiga adalah Pilkada serentak NTB 2024 ditengarai memunculkan ketidakpastiandalam dukungan Parpol kepada Paslon.
Parpol terkesan memainkan ritme/tempo untuk tidak memberikan kepastian dukungan, khususnya de jure kepada Paslon.
Keempat, Pilkada serentak NTB 2024 ditengarai fenomena kurang maraknya relawan bergerak secara masif.
“Kalaupun ada hanya sebatas peran artifisial yang tidak beresonansi pada masifnya gerakan penggalangan,” ujarnya.
Fenomena kelima adalah Pilkada serentak NTB akan berpotensi terjadi pendekatan kepada votters lebih pragmatis dan taktis. Hal ini untuk mengukur kepastian dukungan di kalangan pemilih.
“Belanja politik dan elektoral paslon membengkak dan sulit dikalkulasi/ unlimited,” ujar Didu.
Keenam, Pilkada NTB 2024 diwarnai oleh pertarungan mesin partai.
Itu karena Pileg 2024 memberikan pelajaran berharga, bahwa mesin dan organ partai efektif mendulang simpati dan dukungan pemilih.
Selanjutnya, Pilkada serentak NTB diprediksi akan diwarnai oleh vote getter bukan dari tokoh-tokoh besar, melainkan dari kalangan biasa saja namun memiliki kemampuan meraih support/dukungan dari entitas/komunitas yang lebih kecil, misal kelompok hobi dan lainnya.
Hal itu menjadi fenomena ke tujuh dalam catatan Mi6.
Sedangan untuk fenomena ke delapan, Pilkada serentak NTB 2024 juga akan diwarnai pemakaian teknologi digital yang lebih maju untuk membrading citra Paslon dari sisi yang unik dan menarik.
“Misalnya gambar Paslon dalam bentuk kartun, artificial intelligence (AI) dan teknologi lainnya,” kata Didu.
Sembilan, Pilkada serentak NTB 2024 ditandai atau ditengarai oleh fenomena minimnya donasisosial politik untuk kepentingan kemasyarakatan.
“Hal ini belajar dari Pileg 2024, di mana banyak petahana justru tumbang oleh pendatang baru, meskipun petahana tersebut banyak berbuat untuk kepentingan sosial kemasyarakatan,” ujarnya.
Terakhir, Pilkada serentak NTB 2024 ditengarai akan diwarnai oleh pembalikan dan migrasi suara loyalisvotters kepada Paslon yang memiliki inner beauty yang kuat, tidak palsu, tidak serakah, konsisten, tidak plin plan, tidak pelit atau petinju, dan lainnya.
Itulah 10 fenomena dalam Pilkada serentak di NTB dalam kacamata Mi6 yang bakal terjadi dalam gelanggang pertarungan politik di NTB ini. ***