Bertemu Guru Semasa SMA, Gubernur NTB Tunduk dan Cium Tangan

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zulkieflimansyah bertemu dengan gurunya semasa SMA yang menjadi peserta MUSWIL VII LDII NTB.

MATARAM.lombokjournal.comGubernur Zulkieflimansyah kerap kali bertemu dengan guru maupun teman semasa sekolahnya, saat menghadiri berbagai kegiatan masyarakat. Seperti halnya saat dirinya usai membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) NTB, dengan tema “Kontribusi LDII untuk NTB Gemilang”, di Hotel Jayakarta Senggigi, Rabu (25/8).

Zulkieflimansyah bertemu dengan gurunya semasa SMA, yang menjadi salah satu peserta kegiatan tersebut. Dirinya terkejut ketika mendengar nama H. Sugianto, disebutkan oleh panitia Muswil. Seketika Zulkieflimansyah mendatangi dan mendekati mantan gurunya di SMA 1 Sumbawa.

“Momentum silaturahmi dan pertemuan seperti ini, semakin menguatkan kebersamaan kita sehingga tercipta kehangatan dan keharmonisan,” ucap Zulkieflimasnyah.

Sang guru, H. Sugianto, mengaku baru bertemu lagi dengan gubernur Zulkieflimansyah, yang merupakan siswanya lulusan tahun 1989.

“Alhamdulillah dulu semasa SMAnya, Ia sosok anak yang cerdas dan takjim,” ujar Sugianto

Sebelum maju menjadi kandidat gubernur NTB tahun 2017 yang lalu, Zulkieflimansyah sempat mengunjungi dan silaturahmi dengan guru-gurunya.

“Salah satunya saya, ia meminta restu untuk maju pada pilgub, saya sebagai guru dan orang tua tentu merestuinya,” tutur Sugianto

Usai berbincang singkat dengan mantan gurunya, gubernur pamitan untuk melanjutkan kegiatan dan mencium tangan gurunya.

BACA JUGAEngineer dan Insinyur Diperbanyak untuk Bangun Daerah

edy




Vaksinasi Untuk Ibu Hamil Disiapkan Pemprov NTB

Vaksinasi untuk ibu hamil jadi atensi Pemprov NTB, mengingat kasus positif Covid-19 yang menimpah ibu hamil cukup tinggi

MATARAM.lombokjournal.com ~ Pemerintah Provinsi NTB berupaya mempercepat penanganan vaksinasi Covid – 19 yang menyasar kepada Ibu hamil dan menyusui.

Wagub menerima penjelasan terkait vaksinasi ibu hamil
Wagub, Hj Sitti Rohmi

Hanya saja, kepercayaan ibu hamil untuk melakukan vaksinasi masih sangat minim. Diperlukan edukasi dari sektor tenaga kesehatan untuk dapat meyakinkan, ibu hamil dan menyusui boleh untuk melakukan vaksin.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, dan menghimbau kepada tenaga kesehatan agar dapat seirama dalam memberikan informasi kepada masyarakat terkait vaksinasi Covid -19.

“Agar dapat memberikan informasi dan keyakinan kepada masyarakat terkait vaksinasi terutama ibu hamil harus dimulai dari tenaga kesehatannya terlebih dahulu, dokter perawat bidan harus satu kata dalam memberikan informasi,” tegas Ummi Rohmi.

Hal itu diungkapannya saat menerima rombongan BKKBN NTB yang berlangsung di Pendopo Wagub NTB, Rabu (25/08/21).

BACA JUGA: Bunda Literasi NTB: Budaya Baca Harus Dimulai Sejak Dini

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM,. MARS menjelaskan, ibu hamil yang terpapar Covid – 19 data dari bulan Januari – Juli 2021 sebanyak 159 orang. Dan ibu bersalin sebanyak 79 orang, ibu nifas sebanyak 164 orang dan meninggal dunia sebanyak 18 orang.

“Ini menjadi antesi kita untuk dilakukan vaksinasi untuk ibu hamil, yang sudah Dikes lakukan yakni telah dilakukannya pendataan ibu hamil yang mendapatkan vaksinasi dan melakukan koordinasi dengan berbagai organisasi profesi,” pungkas Kadikes NTB.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Drs. Sama’an, M.Si.akan melakukan vaksinasi kepada keluarga, termasuk ibu hamil.

Target vaksinasi ibu hamil sebanyak 5.000 vaksin. Lokasi vaksinasi akan dilakukan di Kota Mataran dan Kabupaten Lombok Barat.

BACA JUGA: Tembakau Punya Potensi dan Prospek Besar di Lombok Utara

“Vaksinasi keluarga yang akan dilakukan di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat, kami menghimbau kepada masyarakat untuk datang ke tempat pelayanan vaksin karena yang akan melakukan vaksinasi oleh bidan – bidan praktik yang telah dilatih,” tutur Makripuddin.

ser




Anggur Berbagai macam Varietas Tumbuh Subur di Desa Pendua

Warga Pendua, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara menekuni kegiatan budidaya berbagai varietas anggur lokal maupun impor sejak tahun 2008

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Bakti, (37) salah seorang warga Dusun Rebakong, Desa Pendua, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU) sedang memperlihatkan anggur hasil budidayanya.

Ia bersama orangtua sendiri dan adiknya mengamati perkembangan anggurnya di seputar halaman rumah tempat tinggal keluarganya.

Buah anggur varietas impor atau luar negeri

Hal ini menjadi pusat perhatian warga sekitar di lingkungan tempat tinggalnya di dusun Rebakong, bahkan warga desa yang lain juga tertarik.

Tak jarang Bakti kedatangan tamu yang belum dikenal sama sekali dari luar Desa, Kecamatan  dan bahkan dari luar Kabupaten Lombok Utara.

BACA JUGA: Tembakau Punya Potensi dan Prospek Besar di Lombok Utara

Bakti selain sebagai tenaga honor di Kantor Sekwan KLU, ia mengaku menekuni kegiatan budi daya anggur Lokal maupun impor berbagai varitas ini sejak tahun 2008, dan dengan keahliannya ia dikenal hingga ke pelosok dusun.

Bayangkan saja, di halaman rumah pinggir jalan raya terlihat jelas anggur sedang berbuah lebat yang cukup menarik perhatian pengguna jalan raya. Bakti juga menyediakan sejumlah bibit dalam polibek yang siap tanam sebagai dagangan.

Menariknya, bahkan anggur itu ada yang berbuah di Planterbek dengan ukutan setinggi sekitar 1 meter lebih. Jenis-jenis anggur impor yang bekualitas seperti vatietas Geotami Hitam kemerah-merahan; Trant, Nuzinadubobsky, Pin, Trans, Rizamat, Hallowin, Moondrop, AVATAR, Cr-v, Pakar, Nobel, Kuliah, Dosin, Sonidol, Jumbo Sedles dan berbagai jenis lainnya.

Sementara harga jual rata rata RP 200.000 hingga RP 3.000.000 yang sudah berbuah dengan ketinggian antara 40 Cm hingga 1,60 Cm.

Tanaman anggur yang berbuah lebat dengan daunnya yang merambat menghiasi halaman rumah Bakti hingga di pekarangan belakang. Tidak heran kalau ia sering kedatangan tamu dan pembeli untuk melihat secara langsung anggur yang sedang berbuah lebat.

Ia juga mengajak warga sekitar rumahnya untuk melakukan kegiatan urban farming atau penghijauan dengan menanam buah anggur di setiap pekarangan rumah.

BACA JUGA: Sinergi dan Kolaborasi KPID untuk Mmebangun NTB Gemilang

“Budidaya anggur untuk keindahan alam yakni sebuah sensasi, dengan pemandangan menyejukkan mata mrmandang di melihat buah anggur bergelantungan,” tuturnya saat ditemui, Rabu (25/08/21).

Untuk memberi edukasi kepada warganya tentang budidaya anggur, Bakti pun bergabung dengan petani anggur yang lain dengan tujuan untuk belajar tentang budidaya.

Selain itu, dia juga melakukan survai ke desa-desa lain di lima Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara, yang lebih dulu budidaya anggur di tanah milik maupun pekarangan srndiri.

“Sebelum saya edukasi warga, terlebih dulu belajar ke komunitas anggur dan melakukan studi banding,” ujar Bakti.

Kemudian, ia berpikir untuk melestarikan lingkungan RT hingga ke semua dusun di Desa Pendua Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara.

“Saya mengajak warga, tentu harus memberi contoh dulu dengan menanam anggur di halaman rumah saya. Jadi tidak asal mengajak, saya juga belajar pada komunintas anggur,” ungkap pria kelahiran Dusun Rebakong ini.

Gayung pun bersambut, banyak warga yang antusias untuk menanam anggur di rumahnya.

Apalagi menurutnya, selain untuk keindahan dan keasrian halaman rumah, budidaya anggur ini bisa menciptakan ekonomi kreatif. Misalnya, warga dapat menjual buah bibit anggur dan sebagainya.

“Alhamdulillah warga saya antusias karena mereka punya latar belakang suka dengan tanaman hias, dan memang dari beberapa titik rumah dari dulu itu sudah ada warga yang menanam anggur. Jadi, saya optimis warga saya akan mau diajak,” paparnya.

Saat ini, ada puluhan varian anggur baik lokal maupun impor, yang ditanam di lingkungan RT tempat tinggal Bakti.

Adapun masa tanam anggur hingga panen membutuhkan waktu sekitar 7 bulan.

“Idealnya karena bukan dari biji, tapi dari sistem stek atau okulasi antara 5-7 bulan itu idealnya anggur ini berbuah,” imbuhnya.

@ng




Tembakau Punya Potensi dan Prospek Besar di Lombok Utara

Tanaman tembakau mempunyai prospek yang baik di Lombok Utara, karena saat ini petani menampakkan kemajuan dalam bertani tanaman yang disebut ‘mutiara hijau’ itu

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Sebutan ‘mutiara hijau’ tentang tembakau, mempunyai potensi dan prospek cukup besar di Lombok Utara.

Dan Kabupaten Lombok Utara akan menjadi salah satu daerah penghasil tembakau di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pelatihan terkait tanaman tembakau

Karena itu, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPPK) Kabupaten Lombok Utara (KLU) diminta sungguh-sungguh memberikan pelatihan Sekolah Lapang Penanggulangan Hama Tanaman Tembakau (SLPHT).

Dan diharapkan, SLPHT diberikan secara luas dan kontinyu kepada petani tembakau di Kabupaten Lombok Utata yang semakin menampakkan kemajuan bertani tembakau saat ini.

BACA JUGA: Varietas Anggur Bermacam-macam Tumbuh Subur di Desa Pendua

Harapan itu disampaikan salah seorang perwakilan peserta pelatihan, Moh. Ra’ub, saat  acara penutupan SLPHT yang sudah berlangsung selama delapan kali pertemuan, Rabu (25/08/21).

Peatihan itu dipusatkan di Dusun Sentul, Desa Pendua, Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara.

Potensi tembakau di kabupaten Lombok Utara saat ini meski baru pada lahan 150 hektare di dua Kecamatan, yakni Kecamatan Kayangan dan Kecamatan Bayan.

Namun data tersebut belum termasuk tiga Kecamatan lainnya seperti Gangga, Tanjung dan Pamenang. Selama ini, Kabupaten Lombok Utara selain dikenal sebagai pariwisata, lebih dikenal dengan tanaman perkebunan berupa Kopi, Mete, Coklat, Cengkeh, Panili dan umbi-umbian seperti Porang sejenisnya serta pisang.

Tapi saat ini, petani juga sedang menunjukkan geliatnya tanam tembakau dengan kualitas yang tidak kalah dengan daerah lain di NTB.

“Jangan heran kalau kami mengharapkan Pemerintah Daerah sungguh sunggu membantu petani baik menyangkut SLPHT maupun ketersediaan pupuk dan obat obatan,” harap Moh Ra’ub saat acara penutupan.

BACA JUGA: Literasi Masyarakat Meningkat Jika Pustakawan Berkualitas

Tanaman tembakau sangat rentan terhadap situasi dan kondisi yang buruk. Misalnya terjadi anomali iklim dan adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) tanaman tembakau.

Dengan adanya OPT tembakau yang lepas dari pantauan petani, akan berdampak terjadinya serangan yang bisa menimbulkan kerugian yang besar.

Tindak lanjut SLPHT

Menanggapi harapan peserta, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melalui Plt Kabid Perkebunan, Sugiartadi, SP, mengatakan akan ada tindak lanjut SLPHT.

“Saya tidak berjanji, namun Insya Allah di tahun 2021 ini akan dilakukan tindak lanjut SLPHT di lima kelompok lagi,” kata Sugiartadi.

Berkaitan dengan perhatian pemerintah terkait pupuk, obat obatan dan lain sebagainya itu, hal itu akan dipenuhi pemerintah melalui OPD leading sektor akan mengupayakan.

“Tentu asal didukung oleh petani dengan memperluas areal tanam serta memperbanyak lagi kelompok kelompok untuk menanam tembakau,” ujarnya.

Terkat permasalahan OPT, menurutnya sangat dibutuhkan suatu pembinaan dan pelatihan bagi petani tembakau untuk mengantisipasi serangan OPT tersebut.

Berbekal kebutuhan petani akan pengetahuan tentang OPT tanaman tembakau, maka Dinas ketahanan Pangan dan Pertanian mengadakan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Tembakau.

Pelaksanaanya melalui Program Peningkatan Kualitas bahan Baku Kegiatan Penumbuhan dan Penguatan Kelembagaan Pekebun Tembakau Tahun 2021, terang Sugiartadi, SP, selaku Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultural, Dinas Kertanian Pangan dan Pertanian KLU.

Senada dengan Moh. Ayusi, selaku Ketua Panitia SLPHT yang sekaligus Kasi Perbenihan dan Penyelamanan pembibitan. Ia menambahkan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dalam bulan Nopember tahun 2021 ini akan merealisasikan anggaran yang lebih besar dari sekarang.

“Khususya untuk pelaksanaan kegiatan SLPHT sebagai kelanjutan dari kegiatan yang sudah kita lalui selama delapan hari ini,” ungkap Sugiartadi.

Termasuk jumlah peserta pun lebih banyak dari yang sekarang, lanjutnya.

Sementara itu, Moh. Ayusi menegaskan kembali penyampaian Kabid Perkebunan Sugiartadi, bahwa petani harus sungguh sungguh pula untuk memperluas areal tanaman tembakau dari luasan yang sekarang ini.

Sehingga pemerintah juga tidak ragu memberikan pembinaan dan bantuan anggaran kegiatan, tegasnya.

Petani diharapkan proaktif serta berinovasi, dan jangan hanya mendengarkan saja tapi juga melihat dan melakukan inovasi inovasi, baik teori maupun teknik-tehnik merawat hingga panen dan membangun kemitraan dengan pihak pasar.

Dalam pelatihan kali ini, dipraktikkan konsep pembelajaran orang dewasa, yaitu terciptanya suasana belajar yang menyenangkan, terjadinya multi komunikasi.

Peran serta warga belajar diutamakan, pendapat harus dihormati, dan membangkitkan motivasi yang berasal materi yang disampaikan,termasuk nara sumber secara keseluruhan.

Sedangkan proses budidaya sampai dengan pasca panen yang tidak terlepas dari cara pengendalian hama terpadu (PHT).

@ng




Sinergi dan Kolaborasi KPID Untuk Membangun NTB Gemilang

KPID agar terus memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk bisa membangun NTB yang gemilang melalui lembaga-lembaga penyiaran publik.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) Nusa Tenggara Barat (NTB), Najamuddin Amy, berharap Komisioner Komisi Penyiaran Daerah (KPID) NTB yang baru dilantik dapat terus melanjutkan dan mempertahankan seluruh program dan capaian yang sudah dilaksanakan selama ini dengan baik.

Untuk itu, dirinya mengajak agar KPID NTB yang saat ini diketuai oleh Ajeng Roslinda Motimori, agar terus memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk bisa membangun NTB yang gemilang melalui lembaga-lembaga penyiaran publik.

Sinergi
Najamuddin Amy

“Kami membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari KPID NTB untuk menemukan solusi dari program-program pembangunan yang digencarkan oleh pemerintah provinsi saat ini,” ungkap Najamuddin Amy, saat memberi arahan dalam acara pisah sambut antara anggota Komisioner KPID NTB periode 2018-2021 dan periode 2021-2024 di Aula Dinas Kominfotik, Rabu (25/8).

Menurut Najamuddin, perjuangan untuk menjadi anggota Komisioner KPID NTB membutuhkan perjuangan dan usaha yang sangat luar biasa. Melewati berbagai persyaratan dan seleksi dari anggota DPRD NTB serta persaingan yang ketat dari para calon komisioner yang ahli dalam bidang masing-masing.

“Untuk itu kami mengucapkan selama datang kepada komisioner yang baru dan kami mengucapkan terima kasih banyak atas dedikasi dan kontribusi yang luar biasa dari komisioner KPID sebelumnya,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua KPID NTB periode 2021-2024, Ajeng Roslinda Motimori, mengakui bahwa inovasi dan kerja keras KPID periode sebelumnya telah banyak memberikan kontribusi banyak untuk daerah. Sehingga inovasi yang ditinggalkan periode sebelumnya menjadi tonggak semangat bagi komisioner baru untuk berbuat yang lebih banyak untuk NTB Gemilang.

“Sebagai komisioner baru, tentu kami akan membutuhkan arahan dari berbagai pihak untuk terus mewujudkan siaran sehat di NTB,” ujar Ajeng.

BACA JUGABunda Literasi NTB: Budaya Baca Harus Dimulai Sejak Dini

Dalam kesempatan itu juga, Ketua KPID NTB periode sebelumnya, Yusron Saudi mengakui bahwa dinamika selama memimpin lembaga penyiaran tersebut membutuhkan sinergi semua pihak terutama, terutama menghadapi perkembangan teknologi informasi yang makin pesat yang membuat perkembangan lembaga penyiaran yang cukup kompleks.

“Meski dengan berbagai dinamika namun berkat sinergi dengan Diskominfotik serta media-media di NTB banyak hal yang telah kita lakukan untuk mewujudkan kolaborasi yang intens,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada dinas Kominfotik yang terus men-support program-program lembaga penyiaran, sehingga KPID dapat memberikan edukasi dan kerja sama kepada semua lembaga penyiaran untuk menyiarkan hal-hal sehat untuk membangun masyarakat NTB yang cerdas.

“Terima kasih semua atas sinergi semua pihak yang membangun siaran sehat di NTB,” imbuh Yusron.

Acara pisah sambut dilanjutkan dengan penyerahan dokumen secara simbolis dari komisioner lama kepada komisioner baru yang diserahkan oleh Kepala Dinas Kominfotik NTB yang disaksikan oleh seluruh anggota komisioner KPID.

manikpkominfo




Bunda Literasi NTB: Budaya Baca Harus Dimulai Sejak Dini

Bunda Literasi Nusa Tenggara Barat (NTB) ajak orang tua sediakan waktu 30 menit setiap hari untuk membaca bersama anak di rumah.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Bunda Literasi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, mengatakan, penting bagi keluarga menyediakan waktu 30 menit setiap hari untuk membaca bersama anak di rumah.

Bunda “Keluarga adalah wadah membuka wawasan. Sebagai tempat belajar yang pertama dan utama menumbuhkan budaya baca harus dimulai sejak dini”, ujar Hj. Niken.

Budaya baca harus timbul dari diri sendiri. Itu sebabnya minat baca dilakukan dengan aktifitas yang menumbuhkan keinginan yang nantinya akan menjadi kebiasaan.

Hj. Niken baru saja dikukuhkan sebagai Bunda Literasi NTB oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas), dalam kegiatan Peningkatan indeks literasi Masyarakat, yang digelar di Graha Bhakti Praja, kantor gubernur, Rabu (25/8). Hj. Niken menggunakan strategi berbasis keluarga yang sejalan dengan program ketahanan keluarga TP PKK di sektor pendidikan.

BACA JUGALiterasi Masyarakat Meningkat Jika Pustakawan Berkualitas

jm




Literasi Masyarakat Meningkat Jika Pustakawan Berkualitas

Salah satu terobosan yang dinilai akan berhasil meningkatkan indeks literasi masyarakat adalah kualitas pustakawan.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Hal itu dikatakan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zulkieflimansyah, dalam kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat, di Graha Bhakti Praja, kantor gubernur, Rabu (25/8).

Literasi
H. Zulkieflimansyah

Dikatakan gubernur, terobosan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB dalam meningkatkan status para penjaga perpustakaan se NTB menjadi pustakawan, sangat baik. Namun demikian, kualitas pustakawan dalam manajemen buku dan literasi harus pula seiring dengan peningkatan kemampuan dan wawasan yang baik dalam melayani pengunjung.

“Melayani pengunjung sesuai kebutuhannya adalah cara meningkatkan kunjungan. Mencarikan dan menemukan literasi yang dibutuhkan adalah seni yang memerlukan jiwa besar dalam melayani”, ujar Zulkieflimansyah.

Oleh karena itu menurut gubernur, di era digital dan medsos, para pustakawan harus memperkaya referensi tentang literasi dalam bentuk buku, jurnal, artikel dan lainnya.

Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, mengatakan bahwa indeks literasi masyarakat Indonesia masih rendah. Hal itu dipengaruhi kurangnya judul buku yang diterbitkan dalam setahun, fasilitas perpustakaan dan koleksinya yang masih sedikit serta penguatan peran pemerintah.

“Bahan bacaan masyarakat masih terbatas. Satu judul buku harus ditunggu lama untuk dibaca. Idealnya 20 buku untuk satu orang setiap tahun”, jelasnya.

Syarif Bando juga menekankan pentingnya literasi lokal mulai ditulis dan diterbitkan oleh orang lokal. Sumberdaya yang ada mulai dari praktisi, ahli, akademisi dan komunitas literasi dan relawan harus mulai menulis tentang daerah untuk dibaca oleh masyarakat lokal sendiri.

BACA JUGALiterasi untuk Wisatawan, Mandalika akan ada Perpustakaan

Dukungan Perpusnas untuk NTB diwujudkan dalam bentuk investasi pembangunan perpustakaan modern senilai 15 miliar. Dalam tahun ini, Perpusnas memberikan peralatan alat pojok baca digital dan bantuan 500 eksemplar buku untuk komunitas literasi di 10 desa.

jm




Cafe Literasi, Inovasi untuk Meningkatkan Minat Baca

Untuk meningkatkan minat baca masyarakat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB melakukan inovasi berupa perpustakaan keliling yang disebut Cafe Literasi.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Bedanya, mengadopsi gaya hidup milenial, mobil perpustakaan keliling Dinas Perpustakaan menyuguhkan kopi gratis bagi 50 pembaca pertama.

“Sasarannya terutama memang kaum milenial. Mobil cafe literasi akan mengunjungi keramaian dan beroperasi setiap hari”, ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB, Julmansyah, di kantor gubernur, Rabu (25/8).

Kendaraan Cafe Literasi menyediakan 400 judul buku bacaan dan literasi dengan beragam disiplin ilmu. Inovasi ini diharapkan dapat merubah minat baca masyarakat NTB. Dikatakan Julmansyah, kopi gratis bagi pengunjung Cafe Literasi adalah bentuk fasilitas layanan selain peminjaman buku melalui aplikasi eLib.

“Koleksi buku di mobil Cafe Literasi di-update sesuai minat dan kebutuhan. Ada juga bacaan ringan sampai bacaan untuk anak-anak”, jelas Julmansyah.

Perpustakaan daerah saat ini memiliki 10.000 judul buku dan literasi lokal. Koleksi ini juga terus dilengkapi agar kaum milenial mengenal daerah melalui bacaan.

BACA JUGALiterasi untuk Wisatawan, Mandalika akan ada Perpustakaan

jm




Sektor Energi dan Mineral, Potensi NTB di Masa Depan

Geliat kegiatan sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) di Nusa Tenggara Barat (NTB) sangat menjanjikan di masa depan.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Hal tersebut dinyatakan Menteri ESDM, Arifin Tasrif, dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Penetapan Pembangunan Infrastruktur di Provinsi NTB, yang digelar secara virtual di ruang kerja gubernur, Selasa (24/8).

“Beberapa kegiatan sedang berlangsung juga pengembangan kelistrikan dan potensi energi terbarukan,” ujar Arifin.

Beberapa kegiatan yang dimaksud adalah proyek tangki penyimpanan gas cair atau LPG di Bima yang saat ini progres pekerjaan 50 persen dari target 90 persen, yang tertunda operasionalnya, yang semula Desember tahun ini, karena pendanaan akibat dampak pandemi Covid 19. Tangki LPG Bima direncanakan beroperasi pada April 2022.

Begitu pula dengan progres pembangunan smelter katoda tembaga di Sumbawa Barat yang ditargetkan 30 persen pekerjaan terealisasi 27 persen pada Juli 2021 karena pandemi. Investasi senilai 982 miliar dollar itu ditargetkan selesai Juni 2023 dengan kapasitas input produksi 900 ribu ton konsentrat tembaga dengan output 222 ribu ton katoda tembaga.

Potensi energi baru terbarukan (EBT) di NTB seperti dijelaskan Menteri ESDM sangat besar. Jika dioptimalkan akan menghasilkan 21,66 GW dari energi panas bumi (0, 17 GW), tenaga surya (9,9 GW), arus laut (8, 6 GW), energi angin (2, 6 GW) dan bioenergi (0, 39 GW).

Kondisi eksisting energi ini sendiri dari 28 unit pembangkit energi hidro sebesar 17,5 MW dan 35 pembangkit bioenergi sebesar 22,6 MW.

“Secara umum total pembangkit EBT sudah mencapai 0,04 GW atau setara 4,4 persen dari total kapasitas yang ada. Sedangkan wilayah pengembangan potensi panas bumi saat ini ada di Sembalun, Marongge dan Hu’u.”, jelas Arifin.

Terkait kondisi kelistrikan NTB yang masih status siaga antara pasokan listrik dan beban puncak hanya selisih sedikit. Namun sistem kelistrikan Sumbawa-Bima berstatus aman. Oleh karena itu, Kementerian ESDM merencanakan pembangkit listrik baru di akhir tahun dengan kapasitas 61 MW.

Selain itu, Kementerian ESDM juga menambahkan 11 lokasi keragaman geologi baru dalam Geopark Tambora sebagai potensi wisata geologi.

“Karena NTB juga tujuan pariwisata dan salah satunya geopark”, kata Arifin.

BACA JUGAPembangunan Infrastruktur di Provinsi NTB akan Dipercepat

jm




Engineer dan Insinyur Diperbanyak untuk Bangun Daerah

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) NTB agar banyak melahirkan para Insinyur dan Engineer untuk membangun suatu wilayah atau daerah.

LOBAR.lombokjournal.comPesan tersebut disampaikan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zulkieflimansyah, dalam acara Musyawarah Wilayah (Muswil) VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) NTB, dengan tema “Kontribusi LDII untuk NTB Gemilang”, di Hotel Jayakarta Senggigi, Rabu (25/8).

Engineer“Apalagi saya melihat organisasi ini berbeda, ketua wilayah dan ketua umumnya, berlatar belakang insinyur semua,” ucap Zulkieflimansyah.

Insinyur itu memiliki cara pandang dan pikiran yang berbeda dan sistematis. Semakin banyak insinyur, apalagi di negara berkembang seperti Indonesia, akan mampu mengantarkan Indonesia dari berbagai ketertinggalan, dengan tahapan yang lebih tepat.

“Ini harus menjadi program LDII tidak hanya di pusat, tapi di tingkat wilayah provinsi hingga kabupaten/kota,” harap gubernur.

LDII dapat mendata dan terus melahirkan para insinyur baru yang mampu mendatangkan dan menghasilkan solusi-solusi baru sesuai dengan kapasitas dan bidangnya.

Organisasi keagamaan mendapatkan tantangn yang besar di era pamdemi dan kemajuan teknologi. Di masa yang akan datang, dengan kemajuan smartphone, big data, kehebatan algoritma dan artificial intelligence, manusia mampu mendeteksi dan memprediksi dengan keilmuan, tentang umur, penyakit di masa depannya.

BACABertemu Guru Semasa SMA, Gubernur NTB Tunduk dan Cium Tangan

Sementara itu, Ketua Umum LDII Pusat KH. Criswanto Santoso, menyambut baik kedatangan dan kehadiran gubernur menjadi spirit dan motifasi bagi peserta Muswil dalam mengemban amanat untuk melahirkan hasil musyawarah yang dapat berkolaborasi dengan misi NTB Gemilang.

“Kader-kader terbaik yang hadir dalam Muswil menentukan langkah strategis LDII, sebagai kontribusi berkelanjutan untuk bangsa dan negara, lebih-lebih bagi kemajuan daerah,” ujarnya.

Di masa pandemi Covid saat ini, efek multi dimensi bermunculan. Terjadi Krisis ekonomi yang apabila dibiarkan dapat memunculkan krisis lain. Untuk itu peran LDII dituntut agar mampu terus menjaga konsistensi dan melahirkan solusi bagi bangsa dan negara.

Pernyataan serupa disampaikan, Ketua DPW LDII NTB, Abdullah A.Karim, bahwa Muswil ini harus menghasilkan rekomendasi dan upaya untuk merealisasikan 8 program LDII dengan misi pembangunan di daerah, baik di provinsi maupun kabupaten/kota.

“Tentunya dengan melahirkan SDM yang berkualitas, mampu membawa organisasi ini lebih baik dan sinergi serta searah dengan program pembangunan di NTB,” ucapnya.

edy