“Di NTB kita terus mendorong agar semua kabupaten dan kota mengintegrasikan pembayaran digital. Dengan meningkatkan literasi digital di kalangan ASN dan memperluas pemanfaatan QRIS,” tutur Wagub NTB Hj. Indah Dhamayanti Putri.
Umi Dinda sapaan Wagub NTB mengungkapkan itu saat menghadiri rapat High Level Meeting (HLM) dan asistensi championship Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Kamis (15/05/25)
Dalam
Upaya digitalisasi khususnya dalam meningkatkan pembayaran atau transaksi digital, di masyarakat, masih ada tantangan yang dihadapi.
Tantangan tersebut dijelaskan Umi Dinda di antaranya, kesenjangan infrastruktur digital di daerah 3 T dan rendahnya kepercayaan publik terhadap tranksaksi non tunai.
Karena itu, peningkatan literasi digital harus terus dilakukan di kalangan masyarakat, terutama sosialisasi yang masifterkait penggunaan tranksaksi elektronik di kalangan masyarakat, khususnya yang berada di daerah 3 T.
Umi Dinda juga mengapresiasi berbagai ikhtiar Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB atas ikhtiar yang terus konsisten turun ke Kabupaten dan Kota dalam meningkatkan tranksaksi digital di Provinsi NTB.
Kepala Kantor Perwakilan BI NTB, Berry Arifsyah Harahap, dalam kesempatan tersebut menyatakan, digitalisasi pembayaran di Provinsi NTB menunjukan perkembangan yang cukup signifikan.
Hal ini tercermin dari jumlah akun uang elektronik yang terus tumbuh meningkat di tengah pertumbuhan jumlah kartu debit/kredit yang cendrung stagnan dan bahkan lebih rendah.
Secara tidak langsung kondisi ini juga mencerminkan adanya shifting preferensi terhadap penggunaan mobile payment yang lebih tinggi.
Sejalan dengan itu, QRIS sebagai game charger pembayaran digital juga berkembang cukup signifikan di NTB. Hingga triwulan 1 2025, volume tranksaksi Qris meningkat signifikan dan tumbuh hingga 292 Persen (yoy). Hal ini didukung dengan pengguna QRIS dan merchant yang masih menunjukan tren peningkatan sejak diluncurkan tahun 2020.
Adapun jumlah pengguna dan merchant QRIS di Provinsi NTB masing-masing sebesar 485 ribu pengguna dan 363 ribu merchant.nov/her
Pengangguran Terbuka di Nusa Tenggara Barat
Dibandingkan Februari 2024, jumlah angkatan kerja, jumlah penduduk bekerja, dan pengangguran masing-masing bertambah
Catatab : Agus K Saputra
LombokJournal.com ~ Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja namun sedang mencari pekerjaan; mempersiapkan usaha baru; sudah diterima bekerja/sudah siap berusaha tetapi belum mulai bekerja/berusaha; atau merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa).
Demikian definisi pengangguran sebagaimana tertera dalam Berita Resmi Statistik yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (05/05) lalu.
Untuk mengukur tenaga yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja, digunakanlah indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).
Dengan formula sebagai berikut:
TPT = (Jumlah Pengganggur / Jumlah Angkatan Kerja) x 100
Dimana:
Jumlah Penganggur adalah jumlah orang yang tidak bekerja dan yang sedang mencari pekerjaan
Jumlah Angkatan Kerja adalah jumlah orang yang bekerja dan yang sedang mencari pekerjaan (penganggur)
Formula tersebut memberikan persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja, sehingga dapat menggambarkan tingkat pengangguran di suatu wilayah atau negara.
Jika dari hasil perhitungkan itu menghasilkan angka 10 persen.
Ini berarti TPT di wilayah atau negara tersebut adalah 10 persen, yang berarti 10 persen dari angkatan kerja tidak berkerja dan sedang mencari pekerjaan.
Dengan kata lain dari 100 orang angkatan kerja, maka terdapat 10 orang penganggur.
Komposisi angkatan kerja pada Februari 2025 terdiri dari 3,09 juta penduduk bekerja dan 102,63 ribu orang pengangguran.
Apabila dibandingkan Februari 2024, jumlah angkatan kerja, jumlah penduduk bekerja, dan pengangguran masing-masing bertambah sebanyak 160,28 ribu orang, 157,80 ribu orang, dan 2,48 ribu orang.
Dengan demikian, TPT di NTB hasil Sakernas Februari 2025 sebesar 3,22 persen. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar 3 orang penganggur. Selama tiga tahun terakhir, TPT menunjukkan tren menurun hingga Februari 2025. Pada Februari 2025, TPT mengalami penurunan sebesar 0,08 persen poin dibandingkan dengan Februari 2024.
Berikut beberapa data tentang TPT di NTB:
Agustus 2024: TPT sebesar 2,73 persen, turun 0,07 persen dibandingkan dengan Agustus 2023. Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2024 sebanyak 3,19 juta orang, naik 216,34 ribu orang dibandingkan Agustus 2023.
Februari 2024: TPT sebesar 3,30 persen, turun 0,42 persen dibandingkan dengan Februari 2023. Jumlah angkatan kerja pada Februari 2024 sebanyak 3,03 juta orang, mengalami peningkatan sebanyak 163,34 ribu orang dibandingkan Februari 2023.
Agustus 2022: TPT sebesar 2,89 persen, turun dibandingkan dengan Agustus 2021 yang sebesar 3,01 persen.
Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2022 sebanyak 2,93 juta orang, meningkat dibandingkan Agustus 2021.
Februari 2021: TPT sebesar 3,97 persen, dengan jumlah pengangguran yang signifikan di NTB.
Pada Februari 2025, TPT laki-laki sebesar 3,37 persen, lebih tinggi dibanding TPT perempuan yang sebesar 3,02 persen. Dibandingkan Februari 2024, TPT laki-laki menurun sebesar 0,46 poin sedangkan TPT perempuan meningkat sebesar 0,41 persen poin.
Dibandingkan Februari 2023, TPT laki-laki menurun sebesar 1,09 persen poin dan TPT perempuan meningkat sebesar 0,29 persen poin.
Menurut klasifikasi desa, pada Februari 2025, maka TPT perkotaan sebesar 4,10 persen, lebih tinggi dibandingkan TPT di daerah perdesaan (2,21 persen). Dibandingkan Februari 2024, TPT perkotaan turun sebesar 0,47 persen poin sedangkan TPT perdesaan naik sebesar 0,27 persen poin.
Sementara, jika dibandingkan Februari 2023, TPT perkotaan dan perdesaan turun sebesar 0,61 persen poin untuk masing-masing klasifikasi desa tersebut.
Dilihat dari tingkat pendidikan, pada Februaru 2025, TPT tamatan Sekolah Menengah Kejuaruan merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya yaitu sebesar 7,88 persen.
Sementara TPT yang paling rendah adalah mereka dengan pendidikan SD ke bawah yaitu sebesar 1,59 persen.
Dibandingkan Februari 2024, hampir semua kategori pendidikan mengalami penurunan TPT kecuali untuk tamatan Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Kejuruan, yaitu naik masing-masing sebesar 2,63 persen poin dan 2,65 persen poin.
Begitu juga jika dibandingkan dengan Februari 2023 yang mengalami peningkatan TPT adalah tamatan Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Kejuruan yang naik masing-masing sebesar 0,25 persen poin dan 2,95 persen poin.
Dengan mengetahui TPT, kita dapat memahami beberapa hal tentang kondisi ekonomi dan pasar tenaga kerja, seperti:
Kondisi Ekonomi: TPT dapat menggambarkan kondisi ekonomi suatu wilayah atau negara. Semakin rendah TPT, semakin baik kondisi ekonomi.
Ketersediaan Lapangan Kerja: TPT dapat menunjukkan ketersediaan lapangan kerja di suatu wilayah atau negara. Semakin rendah TPT, semakin banyak lapangan kerja yang tersedia.
Kualitas Tenaga Kerja: TPT dapat menunjukkan kualitas tenaga kerja di suatu wilayah atau negara. Semakin rendah TPT, semakin berkualitas tenaga kerja.
Prioritas Kebijakan: TPT dapat membantu pemerintah menentukan prioritas kebijakan dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
Perencanaan Pembangunan: TPT dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan ekonomi dan sosial.
Evaluasi Kebijakan: TPT dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan kebijakan pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
Pengambilan Keputusan Investasi: TPT dapat menjadi pertimbangan bagi investor dalam membuat keputusan investasi.
Setidaknya TPT dapat membantu kita memahami kondisi ekonomi dan pasar tenaga kerja, serta membuat keputusan yang tepat dalam perencanaan pembangunan dan investasi.
#Akuair-Ampenan, 13-05-2025
Pengajian TGB Hangatkan Hati Diaspora Indonesia di Taiwan
Dalam acara pengajian yang digelar di Taiwan itu, TGB menyampaikan tausiyah bertema Islam, Adab, dan Kebangsaan
TAIWAN.LombokJournal.com ~ Ribuan diaspora Indonesia di Taiwan berkumpul dalam suasana penuh haru dan kekeluargaan pada acara Pengajian Akbar yang digelar di pusat kota Chiayi, Taiwan, Minggu (12/05/25).
Pengajian akbar yang dilakukan ulama terkemuka dari NTB, Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi yang akrab disapan Tuan Guru Bajang atau TGB. Sekaligus menghadirkan Qari Internasional Syamsuri Firdaus, yang disambut antusias oleh berbagai elemen masyarakat Indonesia di Taiwan, termasuk PCNU Istimewa Taiwan, ranting Chiayi, dan kepala Salter Daerah Khousiung.
Sejak kedatangan TGB dan rombongan di Bandara, disambut hangat oleh jamaah dan diaspora Indonesia. Malam harinya, TGB berkesempatan bersilaturahmi di Mushalla Kota Chiayi dalam suasana yang akrab dan mengharukan.
“Lain kali kalau kalian undang saya ke sini lagi, cukup siapkan tempat saja. Jangan pikirkan soal hotel atau transportasi. Saya yang urus sendiri. Jangan sampai saudara-saudara saya di Taiwan jadi repot,” ungkap TGB dalam ramah tamah, sebagaimana dituturkan oleh Saibi, salah satu panitia. Pernyataan itu membuat banyak jamaah terharu dan meneteskan air mata.
Dalam acara pengajian yang digelar keesokan harinya, TGB menyampaikan tausiyah bertema Islam, Adab, dan Kebangsaan. Ia mengingatkan pentingnya menjaga syariat, adab, dan semangat cinta tanah air di manapun WNI berada.
“Islam dan kebangsaan adalah satu nafas. Di manapun berada, jaga syariat, jaga adab, dan bawa nama baik Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Syamsuri Firdaus membuka acara dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang menggema dan menggugah hati para peserta. Qari muda asal Bima, NTB ini merupakan juara MTQ Internasional di Istanbul (2019) dan Kuwait (2024), dan pernah menerima apresiasi langsung dari Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.
TGB, yang saat ini menjabat sebagai anggota Majelis Hukama Ulama Dunia, dikenal sebagai tokoh Islam Wasathiyah yang konsisten menyuarakan moderasi beragama.
TGB mempunyai pengalaman menyampaikan pengajian tidak hanya berlangsung di Nusantara, tetapi juga mendunia, seperti saat menjadi pembicara utama di Muktamar IMSA-MISG di Denver, Amerika Serikat, dan Konferensi PPI Sedunia di Inggris.
Dalam kesempatan itu, TGB juga menyapa salah satu jamaah bernama Hardianto, warga NTB asal Praya, Lombok Tengah, yang telah empat tahun bekerja di Taiwan dan baru saja menikah.
Dalam pengajian yang dihadiri jamaah di Taiwan asal Indonesia itu TGB berpesan untuk menjaga keluarga dengan nilai Islam dan tanggung jawab sosial.
“Ini bukan sekadar acara keagamaan, tapi momentum penguatan spiritual, nasionalisme, dan rasa kebersamaan sesama WNI di luar negeri,” ujar Ketua PCINU Istimewa Taiwan dalam sambutannya.
Kegiatan pengajian itu ditutup dengan doa bersama dan permintaan warga agar kegiatan serupa dapat rutin dilaksanakan.
Banyak peserta menyampaikan apresiasi dan harapan besar untuk kehadiran lebih banyak tokoh bangsa dalam membina dan menyapa diaspora Indonesia di luar negeri. (*)
Perempuan Harus Bersatu untuk Kemajuan NTB
Bunda Sinta mengakui bahwa NBDI telah banyak berkontribusi dalam memajukan dan menyejahterakan masyarakat, terutama kaum perempuan
Penegasan itu disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Nusa Tenggara Barat, Sinta Agathia saat menghadiri Tasyakkuranperayaan Hultah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah ke-82 dan Ultah Nahdlatul Wathan ke-72, di Islamic Center Mataram, Minggu (11/05/25)
“Kita punya pekerjaan rumah masalah kemiskinan. Kalau ibu-ibu, para perempuan, sudah turun dan mau berjalan bersama kita bisa keluar dari garis kemiskinan“, ujar Bunda Sinta.
Sinta mengakui bahwa ia mengapresiasi kiprah Muslimat NW dalam pendidikan dan pemberdayaan UMKM sampai ke pelosok NTB dalam beberapa bulan terakhir.
Terlebih, NBDI yang telah berusia 82 tahun tentu saja telah banyak berkontribusi dalam memajukan dan menyejahterakan masyarakat, terutama kaum perempuan.
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muslimat NW Lale Syifaun Nufus mengatakan, peran strategis perempuan untuk mengabdi, mendidik, berkarya dan berdikari jika dilaksanakan dengan keikhlasan.
Terutama dalam keluarga akan membawa perubahan besar bagi masyarakat.
NBDI didirikan pada tanggal 21 April 1943, yang bertepatan dengan ditetapkan sebagai Hari Kartini. Madrasah ini menjadi pusat pengembangan pendidikan Islam di Lombok, terutama kaum perempuan.
Memiliki peran penting dalam pembaharuan pendidikan. Madrasah tersebut, telah melahirkan banyak pula tokoh dan pemimpin dalam berbagai bidang. jmy/dyd
.
Kunjungan ke Pondok Pesantren Modern Internasional Dea Malela
Dalam kunjungan itu, Ketua MPR RI berpesan kepada seluruh santri agar senantiasa tokoh Laskar Hisbullah, Jenderal Sudirman, jadi inspirasi
SUMBAWA.LombokJournal.com ~ Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal mendampingi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), H. Ahmad Muzani, melakukan kunjungan ke Pesantren Modern Internasional Dea Malela, di Dusun Pamangong, Desa Lenangguar, Kecamatan Lenangguar, Sumbawa, Sabtu (10/05/2025).
Kunjungan ini dalam rangka menghadiri prosesi wisuda santri/santriwati angkatan ke-VII jenjang SMP dan angkatan ke-VI jenjang SMA.
Dalam sambutannya, Ketua MPR RI berpesan kepada seluruh santri agar senantiasa menjadikan tokoh Laskar Hisbullah yang juga pahlawan nasional, yakni Jenderal Sudirman sebagai inspirasi. Ia berharap dari PMI Dea Malela kelak akan semakin banyak lahir generasi emas bangsa Indonesia.
Acara tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat tinggi daerah, antara lain Bupati Sumbawa H. Syarafuddin Jarot, M.P., serta pendiri sekaligus pengasuh pesantren, Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin.
Kapolres Sumbawa, AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi, S.H., S.I.K., M.A.P., bersama jajaran Forkopimda, juga hadir guna memastikan situasi keamanan selama kegiatan berlangsung. ***
Delegasi IGS Kunjungi Kota Tua Ampenan dan Museum NTB
Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kota Mataram menyambut baik kedatangan para delegasi IGS
Kunjungan hari kedua delegasi IGS Itu untuk merasakan secara langsung kuliner tradisionalserta berbagai warisan budaya yang ada di Provinsi NTB, Jumat (09/05/25).
Saat mengunjungi Kota Tua Ampenan, para delegasi IGS yang merupakan Duta Besar serta perwakilan asing dari 38 negara di dunia disuguhkan oleh pertunjukan barongsai oleh anak-anak di Kota Mantaram.
Pertunjukan barongsai yang disuguhkan tersebut mencerminkan keanekaragaman suku dan budaya yang ada di Kota Tua Ampenan. Para delegasi tampak antusias dan terhibur dengan hadirnya para barongsai cilik dan memberikan banyak apresiasi.
Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kota Mataram menyambut baik kedatangan para delegasi IGS. Acara ini diharapkan dapat memperkenalkan kekayaan adat istiadat dan warisan budaya di Provinsi NTB dan Kota Mataram pada khususnya dapat lebih mendunia.
“Kami sangat bangga menyuguhkan dan memperkenalkan warisan budaya yang ada di Kota Mataram kepada dunia,” ungkap Wakil Wali Kota Mataram TGH. Mujiburrahman, S.H.
Setelah mengunjungi Kota Tua Ampenan, para delegasi IGS mengunjungi Museum Negeri Provinsi NTB. Pada kesempatan tersebut, Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam mempersilakan para delegasi untuk mengenali lebih dalam Provinsi NTB melaui koleksi yang ada di museum NTB.
Para delegasi tampak antusias mengikuti berbagai rangkaian acara IGS di hari kedua ini. H.E. Mr. Tomáš Ferko selaku Duta Besar Slovakia mengungkapkan, acara tak hanya berhasil memperkenalkan adat istiadatyang ada di Provinsi NTB tetapi juga membuat para delegasi lainnya untuk mengeksplore lebih jauh tempat-tempat yang ada di NTB.
Respon itu tampak setelah Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhamad Iqbal mengenalkan beragam potensi yang dimiliki NTB, dalam sharing session atau pemaparan dalam rangkaian Indonesia Gastrodiplomacy Series 2025, yang berlangsung di Bank NTB Syariah Mataram, Jumat (09/05/25).
Gubernur Iqbal memaparkan potensi pariwisata, perikanan, tambang, agrikulutr dan lainnya setelah pemutaran video selayang pandang potensi NTB.
“Selamat datang di kantor pusat Bank NTB Syariah. Jika berminat berinvestasi di perbankan kami sangat menyambut baik,” ujar Gubernur Iqbal membuka pertemuan yang diselingi diskusi bersama peserta IGS 2025.
Ketua Panitia IGS 2025, L Faozal menjelaskan, para peserta merespon positif potensi beragam yang dimiliki NTB.
“Ini baru kunjungan pertama dan pertemuan awal. Tapi dari pertemuan ini kita melihat respon positif dari para peserta untuk tindaklanjut investasi dan hubungan kerjasama lainnya,” ujar Faozal.
Indonesia Gastrodiplomacy Series sudah diadakan sebanyak lima kali di berbagai daerah di Indonesia.
Kegiatan ini merupakan program unggulan Kemlu RI untuk mempromosikan warisan kuliner Indonesia sebagai media dialog, kerja sama ekonomi, dan diplomasi budaya.
Edisi “Diplomatic Tour Goes to West Nusa Tenggara” kali ini merupakan bagian dari inisiatif promosi Perdagangan (Trade), Pariwisata (Tourism), dan Investasi (Investment) atau TTI yang lebih luas. jm
Pembukaan Indonesia Gastrodiplomacy Series Disambut Tari Tradisi
Acara pembukaan Indonesia Gastrodiplomacy Series selain disapa dengan pesona tarian tradisi, juga dikenalkan dengan kuliner NTB
MATARAM.LombokJournal.com ~ Suguhan tari tradisi membuat suasana hangat dan penuh pesona budaya acara pembukaan menyambut para delegasiIndonesia Gastrodiplomacy Series: Diplomatic Tour Goes to West Nusa Tenggara, di Merumatta Hotel, Kamis malam (08/05/25).
Menyertai pembukaan itu, dalam acara jamuan makan malam penyambutan ke 38 delegasi dirancang dengan menghadirkan nuansa modern namun diisi dengan penampilan tiga tarian tradisional khas NTB.
Tarian Nguri yang merupakan tarian selamat datang untuk menyambut tamu kehormatan. Tarian kedua, Dedare Nyesek, menceritakan keseharian masyarakat desa dalam menenun. Kata “Dedare Nyesek” sendiri memiliki arti “Gadis Menenun” dengan gerakan menenun dari awal hingga akhir.
Tarian ini dianggap sesuai untuk memperkenalkan budaya dan adat masyarakat Lombok, khususnya kerajinan tenun.
Tidak hanya disapa lewat seni tari, para tamu juga dikenalkan dengan kuliner khas NTB, hidangan pembuka Sate Rembiga, seafood dari hasil laut NTB, dan makanan penutup (desserts) kue cerorot jajanan tradisional Lombok, yang terbuat dari tepung beras, gula merah, dan santan, lalu dibaluti janur kelapa.
Meski bahannya terbilang sederhana, namun rasanya istimewa.hal ini menjadi bagian dari pendekatan gastrodiplomasi yang menjadi kekuatan diplomasi budaya Indonesia.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Lalu Muhamad Iqbal yang hadir langsung dalam pembukaan tersebut menyampaikan kesiapan Pemprov NTB untuk bekerja sama dengan Pemerintah Pusat membawa perubahan memajukan NTB.
“Pada pertemuan esok hari, saya akan menyampaikan kepada anda potensi-potensi yang dimiliki NTB. NTB adalah provinsi dengan beribu peluang,” tegasnya.
Sebagai ketua delegasi, Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri, Duta Besar R. Heru Hartanto Subolo menyatakan bahwa Provinsi NTB memiliki banyak potensi dari sektor agrikultur, pariwisata, dan kekayaan adat masyarakatnya.
“Selama tiga hari ke depan, kami menawarkan kesempatan dan jejaring yang telah disiapkan oleh Pemprov NTB. Kami juga akan memperkenalkan mitra-mitra investasi baru.” ujarnya.
Menutup acara, para peserta diajak menari “Gandrung” bersama para penari dan tamu undangan lainnya yang semakin menunjukkan keramahan masyarakat NTB.
Indonesia Gastrodiplomacy Series merupakan rangkaian kegiatan diplomatik yang bertujuan memperkenalkan budaya daerah di Indonesia kepada dunia internasional, terutama kepada perwakilan negara-negara sahabat dan mitra kerja sama global.
Acara pembukaan ini menjadi bukti bahwa NTB tidak hanya memiliki potensi wisata alam yang luar biasa, tetapi juga kekayaan budaya yang mampu menjadi daya tarik dan sarana membangun diplomasi internasional.
Selama 4 hari di Lombok, 38 dubes asing beserta pasangan dan peserta diplomatic tour lainnya akan diajak mengenal sejarah dan budaya NTB di Museum dan Kota Tua Ampenan, desa wisata hijau Bilebante. Para tamu itu akan berinteraksi langsung dengan para pelaku UMKM di NTB Mall, dan diskusi potensi ekonomi dan investasi NTB bersama Gubernur NTB.
Sementara di Mandalika, para peserta akan menggali potensi investasi bidang pariwisata bersama ITDC, serta menyaksikan Fanatec GT World Challenge Asia 2025 yang tengah berlangsung.pnd
a
Isu Penting dalam Pembangunan Berkelanjutan di NTB
Gubernur Iqbal menekankan tiga isu penting yang harus tercermin dalan setiap kebijakan Pemprov NTB
MATARAM.LombokJournal.com ~Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal menekankan tiga isu penting yang harus dikedepankan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Provinsi NTB.
Ketiga isu penting tersebut di antaranya, isu lingkungan hidup, transformasi digital, serta isu perlindungan perempuan dan anak.
Arahan tersebut disampaikan Gubernur Iqbal, saat menghadiri acara Evaluasi Capaian SDGs Provinsi NTB sekaligus Halal Bihalal bersama para mitra pembangunan Provinsi NTB, bertempat di Gedung Graha Bakti Praja Kantor Gubernur NTB, Selasa (07/05/25).
Miq Iqbal dalam sambutannya mengungkapkan, ketiga isu penting itu harus selalu diperhatikan dalam setiap pengambilan kebijakan daerah.
Hal ini agar seluruh permasalahan yang ada tidak hanya menjadi isu sektoralsaja, melainkan isi bersama yang harus dikuatkan kolaborasi dalam penyelesaiannya.
“Bagaimana pengarusutamaan isu penting ini agar tercermin dalan setiap kebijakan yang kita ambil,” ungkapnya.
Miq Iqbal juga menekankan pentingnya menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di hulu, sebelum disibukkan dengan permasalahan yang terjadi di hilir.
Seperti misalnya dalam kasus lingkungan hidup, di mana banjir bandang banyak terjadi di NTB. Seluruh stakeholder terkait diharapkan untuk mampu menyelesaikan akar permasalahannya, seperti tidak lagi membuka hutan ataupun bukit sebagai ladang jagung atau memulihkan degradasihutan yang terjadi.
Miq Iqbal berharap Pemprov NTB bersama seluruh mitra bisa duduk bersama dan berbagi tugas sesuai dengan kapasitas masing-masing dan tentunya saling mendukung serta menguatkan satu sama lain.
Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr.Ir. H. Iswansi., M.Si dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada para mitra pembangunan NTB. Para mitra selama ini telah memberikan kontribusi yang luar biasa pada Provinsi NTB sesuai dengan ranahnya masing-masing.
Beliau berharap, ke depannya kolaborasi dan kerjasama yang terjalin dengan Provinsi NTB bisa semakin banyak memberikan kontribusi untuk terus menghasilkan praktik baik demi pembangunan berkelanjutan di Provinsi NTB.
“Terima kasih semua mitra Pemerintah Provinsi NTB,” tandasnya. nov/opk
Insan Media Berperan Strategis dalam Pembangunan Daerah
Gubernur Iqbal mengatakan, ketika insan media dilibatkan langsung, mereka pahami kompleksitas masalah pembangunan daerah
MATARAM.LombokJournal.com ~ Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal dan insan media duduk begibung dalam acara media gathering, yang para pimpinan media dan forum wartawan se-NTB di Pendopo Tengah Gubernur, Rabu (07/04/ 25).
Acara media gathering ini diminta oleh gubernur untuk diadakan, karena pemerintah menyadari betul peran strategis media dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
Nampak Gubernur NTB dengan insan media berbincang santai dan penuh kehangatan.
Acara seperti ini sangatlah penting guna menguatkan tali silaturahmi dan kerjasama antara pemerintah dan insan media.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Iqbal menuturkan berbagai dinamika kerja yang terjadi di pemerintahannya. Meski begitu, Miq Iqbal mengungkapkan Pemerintah Provinsi NTB selalu berkomitmen untuk menyelesaikan berbagai persoalan secara cepat dan tepat.
Contohnya, dalam penyelesaian persoalan peternakan, persampahan dan lain-lainnya sekaligus juga menguraikan singkat tentang rencana pemerintah daerah membentuk NTB Capital maupun penyelenggaraan event pariwisata berkelas dunia.
Gubernur Iqbal menuturkan pihaknya selalu terbuka untuk berdialog dan mendiskusikan berbagai isu-isu strategis di Provinsi NTB bersama seluruh insan mediayang ada di Pulau Lombok dan Sumbawa.
“Ketika media dilibatkan langsung, mereka pahami kompleksitas masalah dan merencanakan silaturahmi seperti ini sering kita lakukan,” ujar Miq Iqbal.
Sementara itu, para insan media di Provinsi NTB terlihat antusias mengikuti gathering. Berbagai dukungan, pertanyaan, hingga kritik dan saran disampaikan pada kesempatan tersebut.
Salah seorang di antaranya adalah, Ketua PWI NTB Nasrudin Zain, yang mengungkapkan rasa terima kasih atas kesempatan dialog yang diadakan bersama Gubernur ini.
Nasrudin berharap kesejahteraan perusahaan media cetak maupun elektronik, menjadi perhatian Pemerintah Provinsi NTB.