PKK NTB Bersama UNICEF Wujudkan Percepatan BASNO

Bunda Niken berharap PKK NTB jadi mitra strategis UNICEF untuk mengedukasi remaja anak anak melalui Posyandu Keluarga,

MATARAM.lombokjournal.com ~ Tim Penggerak  PKK Provinsi NTB menjalin kerjasama dengan United Nation Children’s Fund (UNICEF) bersama Yayasan Kemanusiaan Madani Indonesia (YKMI) NTB terkait Percepatan Buang Air Sembarang Nol (BASNO) dan Kampanye Perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Ketua TP – PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah sangat mendukung berbagai program yang  dilakukan oleh UNICEF dan YKMI. 

Bunda Niken (kiri)

“PKK Provinsi NTB bersama Dasawisma,  sangat mendukung berbagai program yang dilakukan oleh UNICEF dan YKNI. Harapannya agar PKK dapat menjadi mitra strategis terutama untuk mengedukasi remaja anak anak melalui Posyandu Keluarga,” tutur Bunda Niken saat menerima audiensi UNCEF dan YKMI di Pendopo Kantor Gubernur NTB, Rabu (08/06/22).

BACA JUGA: Bunda Niken di Lobar, Menguatkan Manajemen PKK

Koordinator Pembangunan Bidang Kesehatan dan Sosial Budaya Bappeda Provinsi NTB, Taufiq Hari Suryanto, SKM.,mengatakan, kehadiran perwakilan UNICEF untuk melihat secara langsung program-program yang telah dilaksanakan oleh YKMI NTB.

“Tadi kami sudah meninjau sekolah SLB 2 Mataram di Cakranegara dan beliau puas melihat perkembangan sarana dan prasarananya, Kami dari Bappeda tetap mengawal berbagai kegiatan dan sebagai support untuk pencapain berbagai target indikator yang sudah kita tetapkan,” katanya.

Preetha Prabhakaran Bisht, Wash Spesialist UNICEF memberikan apresiasi kepada Provinsi atas capaian yang dilakukan dalam mewujudkan NTB BASNO. 

Sebanyak empat Kabupaten/Kota yang masih berupaya untuk menjadi BASNO meliputi Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Dompu, Kota Bima dan Kabupaten Bima.

Yuni Riawati, Kepala Kantor Perwakilan YKMI NTB mengatakan, YKMI bersama UNICEF telah bekerja sejak tahun 2020 terutama untuk isu sanitasi dalam kondisi darurat

BACA JUGA: Wagub NTB Targetkan Nilai SAKIP A Tahun 2023

Pada tahun 2020 saat pandemi Covid – 19 YKMI bersama Unicef memberikan dukungan sarana cuci tangan, pendistribusian handsanitizer, disinfektan, sabun cair dan sarana fasilitas kesehatan terutama puskesmas dan juga untuk sekolah PAUD. ***

 




Wagub NTB Targetkan Nilai SAKIP A Tahun 2023

Pemprov NTB capai SAKIP kategori  ‘’BB’ tahun  2022, Wagub NTB targetkan tahun 2023 capai nilai A  

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd. memberikan semangat para perangkat daerah Pemerintah Provinsi NTB untuk meraih kategori ‘’A’’ pada penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di tahun 2023 yang akan datang. 

Wagub NTB ajak merubah mindset Perangkat Daerah

Motivasi tersebut disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi pembinaan dan Pendampingan SAKIP perangkat daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-NTB oleh Kemenpan RI, di Lombok Astoria NTB, Rabu (08/06/22).

BACA JUGA: Diskominfotik NTB akan Perkuat Kerjasama dengan Media

Menurut Ummi Rohmi, sapaan Wagub, target nilai A merupakan kewajiban pemerintah dalam menjalankan sistem akuntabilitas kinerja setiap daerah. 

Karena itu, setiap perangkat daerah perlu merubah mindset untuk bisa mengejar target A pada penilaian yang akan datang. 

“Mindset kita harus kita rubah target A itu kewajiban kita,” seru Wagub di hadapan seluruh perwakilan OPD se-NTB. 

Di saat yang sama, Wagub juga mengapresiasi capaian Predikat SAKIP dengan nilai kategori  ‘’BB’’yang diperoleh Provinsi NTB pada tanggal 5 April 2022 lalu, atas implementasi SAKIP tahun 2021. 

Namun, tambah Ummi Rohmi, komitmen Gubernur dan Wakil Gubernur NTB di tahun 2023 mendatang adalah nilai A. 

Hal tersebut dijelaskan Ummi Rohmi sangat bisa terwujud jika dibarengi dengan kolaborasi, sinergi, dan kesungguhan dari seluruh OPD serta Kabupaten dan Kota di Provinsi NTB

“Tidak ada yang tidak bisa, semua pasti bisa selama bersungguh sungguh. Kami akan melihat seriusan OPD dari nilai sakipnya,” tutur Wagub. 

BACA JUGA: Bupati Djohan Melepas Peserta Latsitarda XLII Nusantara

Sementara itu Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi NTB   Dr. Nursalim, S. Sos., MM dalam sambutannya mengatakan akan melakukan yang terbaik pada penilaian SAKIP yang akan datang. 

“Kami akan memberikan yang terbaik,” katanya mantap. ***

 

 




Diskominfotik NTB akan Perkuat Kerjasama bersama Media

Dalam Silaturrahmi bersama Media, Baiq Nelly Yuniarti menganggap penting Diskominfotik NTB tingkatkan kerjasama dengan media 

MATARAM.lombokjournal.com ~ Plt Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Baiq Nelly Yuniarti menyampaikan terimakasih atas kehadiran para wartawan Pemprov NTB. 

BACA JUGA: Sambut MXGP of Indonesia 2022, Akomodasi Siap

Diskominfotik NTB harus bekerjasama dengan media
Baiq Nelly Yuniarti

Dirinya mengajak pada pertemuan pertama ini sebagai langkah memperkuat kalaborasi dan kerjasama, agar ke depan lebih baik dalam menyampaikan pesan informasi positif kepada masyarakat apa adanya.

“Sebagus apapun informasi namun tidak sampai ke masyarakat maka tidak ada maknanya,” jelas Nelly sapaan akrab Plt Kadiskominfotik.

Ia mengatakan itu pada pertemuan silaturahmi dengan para awak media, bertempat di Aula Kantor Diskominfotik, Rabu (08/06/22).

Nelly menekankan pentingnya kerjasama dengan media dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat

Menurut Nelly, pemerintah tidak bisa sendiri dalam bekerja terlebih dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. 

Sehingga diharapkan ke depan ada kerjasama dan kalaborasi menjadi lebih baik. ***

BACA JUGA: Bunda Niken di Lobar, Menguatkan Manajemen PKK

 

 




Bupati Djohan Lepas Peserta Latsitardanus XLII

Saat melepas taruna peserta Latsitarda XLII Nusantara, Bupati Djohan berharap bukan akhir  hubungan silaturrahmi 

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu, melepas taruna serta perwakilan mahasiswa sejumlah perguruan tinggi, dilangsungkan di Lapangan Umum Tioq Tata Tunaq Tanjung, Selasa (07/06/22). 

Pelepasan itu dilakukan setelah sebulan penuh taruna dari Akademi Angkatan Darat, Akademi Angkatan Udara, Akademi Angkatan Laut, Akademi Kepolisian, dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri, melaksanakan kegiatan Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) di Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Wasil taruna yang dilepas Bupati Djohan Sjamsu

Sebelum upacara pelepasan, para peserta Latsitardanus melakukan Kirab Drum Band dilepas oleh Wakil Bupati Danny Karter Febrianto R, ST, M.Eng dari Masjid Nurul Islam Tanaq Song Desa Jenggala. 

BACA JUGA: Teater Tradisi Cupak Grantang di Ambang Punah

Bupati Djohan mengaku bangga terselenggaranya kegiatan Latsitardanus XLII di KLU. Dikatakan, Lombok Utara perekonomiannya harus bangkit, kemiskinan dan pengangguran mesti menurun, kesehatan warga mesti meningkat, serta SDM masyarakat harus maju dan berdaya saing. 

“Saya mengapresiasi kegiatan ini. Terima kasih kepada para peserta yang telah mengabdikan diri dan membantu Pemda dalam mengupayakan kesejahteraan masyarakat. Ini sebagai bekal abadi anak-anak dalam menyongsong masa depan,” kata bupati. 

Berakhirnya Latsitardanus XLII para taruna dapat mendayagunakan wawasan selama latihan, menguatkan soliditas serta melatih jiwa kepemimpinan sehingga bisa memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara. 

Bupati Djohan menyampaikan pesan untuk para peserta Latsitardanus, agar mampu memanfaatkan ilmu yang telah didapatkan saat pendidikan untuk modal mengarungi kehidupan.

BACA JUGA: Upacara Pelepasan Akhiri Kegiatan Latsitardanus XLII 

“Serta mampu menjadi pemimpin yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI,” katanya. 

Peserta Latsitardanus diminta menumbuhkan tekad yang kuat, dan memberikan motivasi untuk anak-anak muda, sehingga sehingga ikut berpacu dalam posisi sebagai generasi yang lebih baik. 

Pelepasan peserta Latsitardanus tersebut bukan menjadi akhir dari segala bentuk hubungan silaturrahmi antara pemerintah KLU dengan para peserta. 

“Semoga jalinan silaturrahmi di antara kita tidak berakhir sampai disini. Saya harap cerita dan budaya yang baik dari KLU dapat dikenang dan dipromosikan kepada masyarakat luas, khususnya di tempat adik-adik ditugaskan nantinya. Tentu pula dapat berkunjung kembali ke bumi Tioq Tata Tunaq,” kata bupati. 

Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan Prasasti dan Penyerahan Cinderamata dari Komandan Satlat Macan kepada Bupati Lombok Utara. 

BACA JUGA: Desa Kumbang, Lotim, Calon Percontohan Desa Antikorupsi

Tampak hadir dalam upacara penutupan seluruh rangkaian Latsitardanus XLII tersebut, di antaranya Pabung Dandim 1606/Mataram Letkol Inf. Ibnu Haban, Wakapolres Lotara Kompol Samnurdin, SH, Pj. Sekda KLU Anding Duwi Cahyadi, S.STP, MM, para Kepala PD lingkup Pemda KLU, serta para undangan lainnya.***

 




Sambut MXGP of Indonesia 2022, Fasilitas Akomodasi Siap

Pemprov NTB menggesa penyiapan akomodasi untuk sambut MXGP di Samota, Sumbawa

MATARAM.lombokjournal.com ~ Berbagai persiapan dilakukan terkait fasilitas akomodasi hotel dalam perhelatan Motocross Grand Prix (MXGP), yang segera digelar tinggal hitungan hari di sirkuit Rocket Internasional Samota Sumbawa Besar, pada 24-26 Juni 2022 mendatang.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi, Pemprov NTB menggesa persiapan akomodasi hotel/penginapan diperuntukkan bagi pembalap dan team, talent musisi dan team, dan tamu/penonton. 

Sementara ini pembalap dan team sebanyak 245 orang sudah disiapkan kamar 185 di 6 hotel yakni Hotel Samawa Sea Side Cottage, Transit Hotel, Kaloka Airport Hotel, 99 Balong, Sumbawa Grand Hotel dan Grand Samota. 

BACA JUGA: Pembangunan Rocket Motor Circuit MXGP, Sudah 50 Persen

Untuk talent musik dan team butuh 70 kamar yang sudah disiapkan pula.

Yusron menjelaskan, sampai hari ini yang sudah terisi untuk tanggal 24-26 juni di luar akomodasi pembalap dan team maupun talent musik dan team sebanyak 190 kamar atau 330 bed.

“Itu sudah dibooking para pihak baik pemerintah maupun masyarakat. Sehingga kamar hotel tersedia masih 338 kamar atau 484 bed,” jelasnya.

Sedang kebutuhan bagi penonton dilengkapi lagi dengan ketersediaan tenda untuk 2000 orang di Ai Lemak, 1500 orang di Ai Loang. 

Termasuk rumah warga sekitar 265 yang tersebar di lima Kecamatan seperti Moyo Utara,  Moyo Hulu, Moyo Hilir, Labuhan Badas, dan Unter Iwes juga akan disiapkan untuk mencukupi kebutuhan akomodasi

BACA JUGA: Bunda Niken di Lobar, Menguatkan Manajemen PKK

Sehingga bisa menampung dua kali lipatnya, dan KRI Makassar yang masih kita tunggu kepastiannya hari ini sebanyak 500 bed. ***

 

 




Bunda Niken di Lobar, Menguatkan Manajemen PKK

Roadshow di Lombok Barat, Bunda Niken memotivasi penguatan pengelolaan Dasawisma hingga cegah perkawinan dini

LOBAR.lombokjournal.com ~ Sekretariat PKK penting agar tata kelola organisasi seperti PKM akan semakin kuat dan mapan, karena itu semua desa di Lombok Barat diminta 

membangun Kantor Sekretariat PKK. 

Ketua TP. PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, menyampaikan harapan itu di Aula Kantor Bupati Lombok Barat, Selasa (07/06/22).

Menurutnya, sekretariat ini akan memperkuat manajmen pengelolaan Dasawisma PKK.

Apalagi PKK Provinsi akan menggelar Lomba Dasawisma. Seluruh desa se Lombok Barat diharapkan berbenah agar meraih yang terbaik di tingkat rovinsi NTB. 

Bunda Niken silaturrahmi dengan PKK Desa se Lobar

Hj Niken juga berharap, desa bisa menghasilkan produk dan kreativitas lokal serta inovasi dan produk unggulannya.

BACA JUGA: Pembangunan Rocket Motor Circuit MXGP, Sudah 60 Persen

“Dasawisma yang produktif bisa memberikan semangat kepada desa lainya yang Dasawismanya belum maksimal,” kata Bunda Niken. 

Pada acara silaturrahmi dengan seluruh Ketua TP. PKK Kecamatan/desa/Kelurahan se Kabupaten Lombok Barat itu,  Bunda Niken juga mendorong tiap desa punya perpustakaan desa. 

Perpustakaan menjadi wahana belajar masyarakat desa untuk menambah wawasan keilmuannya dengan literasi perpustakaan desa. 

Kata Bunda Niken, bagi yang belum memiliki perpustakaan kami dorong  Kadesnya bisa mendirikan perpustakan. TP. PKK NTB bersama Dinas Perpustakaan dan Arsip akan mengawal perpustakaan desa. 

“Diharapkan anggota keluarga punya waktu  30 menit untuk membaca  yang besar manfaatnya. Dengan membaca di lingkungan keluarga akan terbangun komunikasi yang baik antara anggota keluarga itu sendiri. Karena itu hendaknya mulai dirintis terbentuknhya  Perpustakaan Desa,” kata Bunda Niken.

Peningkatan ekonomi

Bunda Niken juga menyinggung  Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K). Program UP2K memiliki peran pokok meningkatkan keterampilan serta keahlian Kader PKK, yang berdampak peningkatan ekonomi keluarga.

“Pengembangan UP2K perlu untuk terus dikembangkan di desa dan desa juga perlu membentuk koperasi desa, sehingga bisa mengajukan permodalan kepada lembaga keuangan bagi peningkatan ekonomi keluarga,” tandasnya. 

Angota PKK Desa didorong bisa berkebun/bertani dengan memanfaatkan pekarangannya, menanam komoditi-komoditi pangan yang bisa menunjang ketahanan pangan keluarga. 

Kareba itu berharap tiap desa bisa menyiapkan kebon bibit. 

Kebon Bibit secara mandiri ini penting, mengingat  kebutuhan-kebutuhan bibit bagi anggota bisa dipenuhi  dan dikelola secara bergiliran. 

Terkait dengan kesehatan seperti pelaksanaan KB Bunda Niken mengnginkan agar dipastikan pelayanan KB maupun pelayanan kesehatan lainnya kepada masyarakat, melalui Posyandu Keluarga.

Selain itu, PKK tidak mengabaikan kelestarian lingkungan masing-masing dengan cara tetap memilah dan memilih serta mengolah sampah organik dan an-organik. Mengingat sebagian besar produk sampah terbnayak berasal dari limbah keluarga.  

“Jika kita bisa memilah sampah dengan baik, maka akan menjadi berkah bagi keluarga kita sendiri.  Dengan pemilihan sampah yang terus-menerus bisa memberikan kontribusi lebih pada pelestarian lingkungan,” ujarnya.

PKK Lombok Baat diakui telah melakukan berbagai trobosan-terobosan yang diharapkan bisa ditiru oleh kabupaten/kota lainnya di NTB. 

Masalah stunting juga tak luput dari perhatian Bunda Niken. 

Pernikahan usia dini yang mengakibatkan gangguan kesehatan pada kehamilan muda akan berdampak pada kesehatan anak yang dilahirkan. 

BACA JUGA: Desa Kumbang, Lotim, Calon Percontohan Desa Antikorupsi

“Salah satu akibatnya anak yang dilahirkan bisa jadi stunting, karena asupan gizi yang kurang. Karena itu kita harus  mengawasi remaja-remaja agar ke depan menjadi ibu-ibu yang sehat  sehingga menghasilkan generasi yang sehat pula,” katanya. 

Bunda Niken menyampaikan, bulanAgustus mendatang akan digelar Jambore TP PKK se NTB, akan menggelar berbagai lomba termasuk lomba pidato bagi Ketua TP PKK Desa.

Asisten II Bidang Perekonomian Setdakab. Lombok Barat Rusditah menyampaikan, penurunan angka kemiskinan, angka rata-rata usia sekolah tertinggi di NTB upaya-upaya peningkatan kesejahteraan keluarga, peningkatan derajat kesehatan termasuk pencegahan perkawinan usia dini, tidak lepas peran PKK Lobar rajin turun membina.

Ketua TP. PKK Lombok Barat, Hj. Kharatun Fauzan Khalid mengemukakan, Roadshow PKK rutin dilaksanakan setiap tahun, diharapkan menjjadi momentum bersama embangkitkan kepedulian terhadap program kependudukan KB dan pembangunan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.***

 

 




Pembangunan Rocket Motor Circuit MXGP, Sudah 60 Persen

Menjelang berlangsungnya MXGP Samota, pembangunan Rocket Motor Circuit MXGP dipastikan rampung sesuai jadwal

MATARAM.lombokjournal.com ~ Pembangunan arena Rocket Motor Circuit Motocross Grand Prix (MXGP) Samota, Sumbawa Provinsi NTB, telah rampung 60 persen. 

Siketahui, event balapan dunia seri ke-12 ini akan berlangsung pada 24-26 Juni 2022 mendatang.

Komandan Lapangan MXGP Samota Ir. Ridwan Syah yang ditunjuk oleh Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., M. Sc. memastikan, pengerjaan sirkuit sesuai jadwal.

Pembangunan sirkuit sesuai jadwal

“Progres pengerjaan seluruh fasilitas utama dan pendukung  Rocket Motor Circuit MXGP Samota, sudah mencapai 60 persen,” kata Dae Iwan sapaan akrab Komandan lapangan MXGP Samota, Ir. Ridwan Syah, Selasa (07/06/22) di Mataram.

BACA JUGA: Event MXGP Datangkan Banyak Manfaat bagi Masyarakat 

Sejumlah alat berat dan para pekerja terus beroperasi siang dan malam untuk memastikan penyelesaian arena Rocket Motor Circuit MXGP Samota.

Kadis PUPR Provinsi NTB ini mengatakan, progres pembangunan track seperti Skybox sudah 60 persen, tribun VIP 50 persen, Paddock 60 persen, Bike Wash 80 persen dan Pit Line 60 persen.

Infrastruktur pendukung, seperti pembangunan untuk fasilitas air bersih sudah mencapai 98 persen, pengerjaan untuk listrik 80 persen, pembangunan jalan 80 persen, toilet 20 persen dan persediasn tempat parkir sudah mencapai 20 persen.

Pembangunan jalan alternatif menuju sirkuit, seperti jalan Penyaring-Labu Sawo sudah 50 persen rampung. Jalan Bukit Permai-Simpang Boak 15 persen, Kebayan-Bukit Permai 35 persen dan Klapis 15 persen. 

Termasuk penerangan jalan umum jembatan Samota menuju venue, dalam proses pemasangan.

“Insya Allah on progres, pembangunan ini akan sesuai dengan jadwal awal,” jelas mantan Kepala Bapeda Provinsi NTB ini.

Sirkuit MXGP Samota memiliki 9 jumpingan dengan panjang lintasan 1,8 km, akan berlaga 34 crosser, dari 24 tim, di 20 negara yang akan ambil bagian diajang ini.

infrastruktur

Perhelatan MXGP Samota sangat dinanti, karena landscape dan background pemandangannya  lautan yang biru dan indah, dengan latar belakang gunung Tambora, pulau Moyo dan Teluk Saleh.

“Kami terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan semua steakholder untuk memastikan event yang akan mendongkrak kunjungan wisata dan peningkatan ekonomi masyarakat pulau Sumbawa dan NTB umumnya, sukses terselenggara,” tutup pria kelahiran Dompu ini. ***

BACA JUGA: Harga Tiket MXGP Samota, dari Termurah Hingga Termahal

 




Teater Tradisi Cupak Gerantang di Ambang Punah

Teater tradisi Cupak Gerantang yang kerap mengisi berbagai acara hiburan masyarakat Lombok Utara, kini terancam punah

TANJUNG.lombokjournal.com ~. Pasalnya generasi yang bakal melanjukan kesenian teater tradisi Cupak Gerantang hampir tak ada lagi, terutama di kalangan pendidikan atau sekolah-sekolah.  

Tempo dulu, kesenian Cupak Gerantang ini kerap mengisi acara acara keluarga maupun acara pemerintah sebagai sarana dalam misi membawa pesan yang cukup sederhana namun bermakna.   

Teater tradisi yang hidup di Lombok
Cupak Grantang

Setidaknya ada empat karya budaya tradisional yang sering tampil di acara acara keluarga dan pemerintah yaitu, Cupak Gerantang, Wayang kulit, Rudat, Sireh, dan lain lain.

Teater tradisi Cupak Grantang adalah salah satu pertunjukan teater rakyat khas Lombok yang menceritakan dua sisi sifat buruk manusia yaitu; Cupak sifat yang yang buruk pada diri manusia, ia rakus, suka mendengki, seringkali berkhianat bahkan suka mencur.

BACA JUGA: Wayang Sasak, Media Awal Penyebaran Islam di Lombok

Dan Grantang mewakili figur yang rendah hati, jujur, budi pekertinya baik, dan tutur katanya pun sopan.

Cupak Grantang adalah pertunjukan teater tradisi yang pernah jaya pada masanya di Bali dan Lombok. Dengan perangkat alat musik yang sederhana, yakni alat musik Gerantang sebagai salah satu pengiring teater rakyat ini. 

Tokoh hitam putih

Ceritanya berpusat pada dua tokoh kakak beradik yaitu Cupak dan Grantang. Cupak mencerminkan semua sifat yang yang buruk pada manusia, yang rakus, dengki, seringkali berkhianat bahkan suka mencuri. 

Seperti karakter dalam teater tradisi yang digambarkan hitam putih. Karakter Cupak tergambar dengan topeng berwajah buruk rupa, berbadan tambun, dan gerak geriknya mencerminkan sifat culas. 

Karakter Grantang sang adik, digambarkan sebaliknya, yakni seorang yang rendah hati, jujur, budi pekertinya baik, dan tutur katanya pun sopan. 

Grantang digambarkan sebagai pemuda yang tampan, bertubuh bagai ksatria tegap namun luwes, gagah dan gerak-geriknya halus. 

Karakter Cupak dari teater tradisi
Tokoh Cupak

Satu catatan kecil, ketika dipentaskan seringkali tokoh Gerantang yang lelaki ini diperankan oleh seorang wanita, untuk memudahkan diperlihatkannya ketampanan dan gerak gerik yang halus.

Sang kakak Cupak seringkali mencurangi bahkan dalam salah satu lakon berusaha membunuh Grantang. 

Namun Grantang adalah seorang yang pemaaf dan tak pernah menyimpan dendam pada kakaknya. Hubungan di antara keduanya memang dimaksudkan untuk menggambarkan dua sifat pada manusia,baik dan buruk, yang terus mengalami pertentangan. 

Namun sebagai cerita rakyat yang mendidik, Lakon ini selalu diakhiri dengan menangnya sifat baik yang ada dalam diri manusia.

Lakon Cupak Grantang ini pada awalnya adalah sebuah bentuk seni tari topeng yang lama-kelamaan dikembangkan menjadi lakon teater tradisi, dengan tujuan menjadi media pendidikan agar mudah dicerna anak-anak, sehingga penuh dengan humor.

BACA JUGA: Desa Kumbang, Lotim, Jadi Calon Percontohan Desa Antikorupsi

Fragmen dalam pertunjukan Cupak Gerantang sebenarnya sudah sangat umum di Nusantara. 

Jaharudin (penulis) dan Raden Gedarip

Cerita tentang si baik dan si buruk berikut nasib yang menyertai dalam kehidupan mereka. Tentunya nilai-nilai seperti sangat universal dan umum. Sisipan nilai-nilai seperti ini acap ditemui dalam folklore yang ada di Nusantara.

Menurut salah seorang tokoh adat Bayan sekaligus pelaku Kesenian Cupak Geratang,  Raden Gedarip (75), pertunjukan Cupak Gerantang memiliki tema dari fragmen besar watak manusia, baik dan buruk, termasuk konflik-konflik di dalamnya. 

“Itulah mengapa saya menganggap pertunjukan Cupak Gerantang tak sekedar hiburan, fungsinya lebih jauh daripada itu, pertunjukan ini juga menjadi sarana pengingat moral, jadi sungguh filosofis,” kata Raden Gedarip, Selasa (07/06/22) .

Ia mengaku sering didatangi warga untuk tampil dalam acara tertentu, namun karena usianya yang sudah Uzur, lebih sering Ia menolak. 

Raden Gedarip sangat berharap ada pemerintah Kabupaten Lombok Utara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, memasukkan kesenian Cupak Gurantang dalam kegiatan exrakulikuler anak anak di SMP, SMA sederajat.

“Agar teater tradisi Cupak Gerantang tidak punah ditelan zaman,” ungkapnya. ***

 




Desa Kumbang, Lotim, Calon Percontohan Desa Antikorupsi 

Gubernur NTB menghadiri pembukaan Desa Antikorupsi di Desa Pakkato, Kecamatan Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan

LOTIM.lombokjournal.com ~ Ada 10 desa di Indonesia dipilih Komisi Pemberantasan Anti Korupsi (KPK) sebagai jadi calon percontohan desa anti korupsi.

Salah satu desa adalah Desa Kumbang, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi NTB yang terpilih menjadi calon percontohan Desa Antikorupsi Tahun 2022.

Gubernur NTB hadiri pembukaan Desa Antikorupsi

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, menghadiri langsung pembukaan Desa Antikorupsi yang dilaksanakan di salah satu calon desa antikorupsi, yakni di Desa Pakkato, Kecamatan Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan,  Selasa (07/06/22).

BACA JUGA: Evaluasi bagi PPPK akan Dilakukan tiap Tahun

Ketua KPK, Firli Bahuri, dalam sambutannya mengungkapkan, hal ini salah satu upaya pencegahan korupsi di tingkat pedesaan di Indonesia.

“Kita sangat memahami bahwa begitu penting peran desa. Kalau 74 ribu lebih desa bebas dari korupsi, maka tentulah gambaran kabupaten/kota bebas dari korupsi,” tandasnya.

Ia berharap, dengan anggaran yang mencapai Rp468,5 triliun untuk desa, penggunaan dana desa tersebut harus dipastikan sesuai tujuan.

“Anggaran Rp 468,5 triliun itu kita harus pastikan, kalau setiap Kepala Desa paham bagaimana menyusun rencana kerja dari desa, dan paham penyusunan pertanggungjawaban secara benar, baik formil maupun materil, sehingga jauh dari perbuatan korupsi itu,” harapnya.

Sebagai informasi, sebanyak 10 desa di seluruh Indonesia dipilih Komisi Pemberantasan Anti Korupsi (KPK) sebagai jadi calon percontohan desa anti korupsi. 

Sebelum menentukan 10 desa tersebut, tim KPK telah melakukan observasi terhadap 23 desa di 10 provinsi.

BACA JUGA: Dinas Pariwisata KLU Gagas Destinasi Pariwisata Lokal

Ke-10 calon desa antikorupsi tersebut di antaranya Desa Pakatto di wilayah Gowa, Sulawesi Selatan, Desa Kamang Hilla di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Desa Hanura di Kabupaten Pesawaran, Lampung, Desa Mungguk di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Kemudian, Desa Cibiru Wetan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Desa Banyubiru di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Desa Sukojati di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Desa Kutuh di Kabupaten Badung, Bali, Desa Batusoko Barat di Kabupaten Ende, NTT serta Desa Kumbang di Kabupaten Lombok Timur, NTB.***

 

 




Evaluasi Bagi PPPK Akan Dilakutan Tiap Tahun 

Pemerintah Daerah bisa melakukan evaluasi bagi PPPK yang tidak lagi memenuhi syarat, misalnya tidak disiplin atau pindah serta sudah mendapatkan pekerjaan lain

MATARAM.lombokjournal.com ~ Sebanyak 97 orang menerima Surat Keputusan (SK) kepada Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi Guru, yang diserahkan Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, Senin (06/06/22) kemarin.

Saat penyerahan SK tersebut, Bupati Djohan mengingatkan, pentingnya disiplin waktu dan disiplin kerja bagi para guru yang beruntung  menerima SK PPPK tersebut.

Kalau soal diplin itu tidak diindahkan, Pemerintah Daerah dapat mengevaluasi kembali.

Evaluasi tiap tahun dilakukan untuk PPPK

“Bahkan bisa mencabut status ASN dari perjanjian kerjanya,” kata bupati, hari Senin (06/06)

BACA JUGA: Pemkab Lombok Utara Serahkan SK 97 Guru PPPK

Penting menjadi perhatian penerima SK itu, dengan status PPPK, penghasilan yang diterima masing-masing PPPK sama dengan penghasilan ASN fungsional lainnya. Hanya saja yang membedakan PPPK tidak mendapatkan pensiun layaknya ASN, bila sudah purna bakti. 

Bedanya dengan ASN, PPPK ini hanya tidak dapat pensiun dan tidak bisa memegang jabatan.

Selain itu seperti dikatakan Djohan Sjamsu, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melalui Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKD PSDM), akan melakukan evaluasi tiap 1 tahun sekali.

Tentu saja, terkait evaluasi itu akan dilihat pada masih atau tidak memenuhi syarat sebagai PPPK.

Misalnya kalau ada yang tidak lagi memenuhi syarat, seperti pindah atau sudah mendapatkan pekerjaan lain, maka evaluasi perlu dilakukan agar tidak ada yang tidak bekerja tetapi masih menerima penghasilan. 

Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) No 28 tahun 2021 Pasal 43, masa hubungan perjanjian kerja PPPK paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun serta dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan masing-masing Instansi Daerah.

BACA JUGA: Roadshow PKK NTB di Lombok Utara, Bahas Stunting

Artinya, PPPK dikontrak minimal satu tahun dan paling lama 5 tahun, setelah itu bisa diperpanjang sesuai kebutuhan, dengan pertimbangan evaluasi kinerja yang baik.

Jadi ini perbedaan PNS dan PPPK terkait pemberhentian. PNS  diberhentikan dengan hormat saat pensiun, sedangkan PPK diberhentikan dengan hormat saat jangka waktu perjanjian kerja/kontrak berakhir.

***