Gubernur NTB: Jangan Takut Menulis Cerita Bangsa Sendiri
Ini pesan Gubernur NTB saat menghadiri Haul Akbar Al-Arif Billah Al Qutb Al Imam Fakhril wujud As Syekh Abu Bakar bin Salim RA di Banyuwangi
BANYUWANGI.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengatakan, jangan takut untuk menulis kesimpulan cerita dari bangsa dan daerahnya sendiri, supaya kesimpulan dari cerita tersebut tidak ditulis oleh orang lain.
“If you are not able to write your own conclusion, your conclusion will be written by somebody else. Jadi kalau kita tidak mampu menentukan destiny dari bangsa atau kaum yang kita pimpin, maka destiny dan kesimpulan dari bangsa, daerah dan rakyat kita akan ditulis oleh orang lain,” ujarnya.
Gubernur Zulkiefliamansyah menyampaikan pesan itu saat menghadiri Haul Akbar Al-Arif Billah Al Qutb Al Imam Fakhril wujud As Syekh Abu Bakar bin Salim RA di Banyuwangi, Minggu (24/07/22).
Bang Zul juga mengundang seluruh tamu undangan untuk datang berkunjung ke Provinsi NTB dan mempelajari berbagai perjalanan sejarah dari Syekh Abu Bakarbin Salim RA di NTB.
“Jadi untuk para hadirin yang kebetulan punya waktu ke NTB, bukan hanya untuk menyaksikan MotoGP dan MXGP di Samota, tapi juga bisa menapak tilasi perjalanan sejarah yang sangat panjang dari Syekh Abu Bakar bin Salim ini di Provinsi kami,” kata Bang Zul.
Hadir pula dalam acara Haul tersebut yaitu, Al Habib Hasan Bin Ismail Al Muhdhor, KHR Muhammad Kholil As’ad, Habib Muhammad Bin Mundzir Al Musawa dan Habib Hasan Bin Mundzir Al Musawa. ***
Gubernur NTB Bicara Kemajuan Teknologi dan Merdeka Belajar
Gubernur NTB mengatakan soal tantanan pendidikan, teknologi yang meruntuhkan tembok sekolah
MATARAM.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengatakan, tantangan terbesar dunia pendidikan adalah kemajuan teknologi (informasi), yang memungkinkan siswa bisa memperoleh ilmu pengetahuan dari dunia maya.
“Sehingga dibutuhkan komunitas pendidikan yang bisa menyesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan,” ujar Gubernur Zulkieflimansyah.
Ia menegaskan itu saat menghadiri Silaturahmi Nasional Dewan Pendidikan di Taman Budaya Mataram, Sabtu (23/07/22).
Ia juga menekankan pentingnya silaturahmi dan diskusi para pegiat pendidikan dilakukan di ruang terbuka. Dengan konsep tak formal seperti di lokasi wisata agar ide kreatif dan terobosan pemikiran bisa mengalir leluasa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Aidy Furqon mengatakan, beberapa isu yang akan dibahas dalam seminar terutama konsep merdeka belajar. Ini sudah lama dikembangkan metodenya oleh NTB sejak pandemi.
Misalnya dalam kurikulum merdeka belajar yang mengembangkan project base learning dan product base learning.
“Bahkan untuk metode belajar tatap muka dan daring sudah kita lakukan lama sebelum kurikulum merdeka diluncurkan Februari kemarin,” ujar Aidy.
Seminar dan silaturahmi bertajuk Eksistensi Dewan Pendidikan ke Depan sendiri adalah event kedua.
Silaturahmi ini dihadiri para pakar, senior pendidikan, praktisi dan akademisi dari seluruh Indonesia, untuk merumuskan konsep pengembangan dunia pendidikan ke depan.***
Lampan Lahat, Fragmen Wayang Sasak Taruhannya Nyawa
Sebuah fragmen Wayang Sasak yaitu Lampan Lahat dikenal lakon paling horor dan mistis, tidak semua dalang berani memainkan
LOTIM.lombokjournal.com ~ Sebuah fragmen dalam kisah serat menak di Wayang Sasak yakni fragmen Lampan Lahat yang terkenal sarat akan mistis, tidak sembarang dalang mampu memainkannya.
Konon, jika dalang salah-salah dalam memainkan fragmen Lampan Lahat, taruhannya adalah nyawa dirinya bahkan keturunannya.
Ki Dalang Wildan
Hanyal dalang yang sudah paripurna mampu mementaskan Lampan Lahat.
Seorang dalang dari Desa Rumbuk, Lombok Timur, Ki Dalang Wildan mengatakan, banyak ritual khusus yang digunakan dalang untuk memainkan Lampan Lahat.
Mula-mula sebelum pementasan, di depan panggung harus disembelih kambing hitam mulus.
Selain itu, dalang maupun semua yang terlibat dalam pementasan wayang tidak boleh putus dalam wudhu. Karena itu, disiapkan air khusus di belakang panggung untuk berwudhu.
“Dalang dan pembantu dalang akan mengenakan pakaian ihram. Pembantu dalang di kiri dan kanan harus Tuan Guru (kiyai) saat pementasan,” katanya.
Ia mengatakan itu saat ditemui di kediamannya di Rumbuk, Kamis (21/07/22).
Panggung dipenuhi leak atau tuselak
Syarat lainnya, selama pementasan Lampan Lahat tidak boleh dijeda atau istirahat. Pementasan harus terus dilaksanakan hingga segmen tersebut berakhir.
Bahkan pengunjung atau penonton tidak boleh pergi sebelum pementasan berakhir. Sayangnya, tidak dijelaskan apa resiko yang akan menimpa penonton yang meninggalkan pertunjukan sebelum usai.
Fragmen Lampan Lahat penuh aura mistis, khususnya saat pementasan berlangsung suasana akan berubah.
Di atas panggung dipenuhi leak atau tuselak, yaitu mahluk halus yang akan bertarung satu dengan lainnya.
“Cerita Lampan Lahat harus sempurna, tidak boleh ditambah atau dikurangi. Orang yang betul-betul suci yang bisa memainkan. Jika masih pikir duniawi, tidak akan mampu,” ujar Wildan.
Jika terjadi kesalahan dalam pementasan Lampan Lahat, diyakini akan ada kejadian tak terduga yang memakan korban jiwa, baik dalang atau orang yang mengundang dalang untuk memainkannya.
“Di situ akan keluar leak tuselak. Yang ngundang atau kita yang mainkan itu akan jadi korban. Seolah kita mengundang jin semua di atas,” katanya.
Mengapa Lampan Lahat begitu penuh dengan aura mistis?
Ki Dalang Wildan mengatakan, dalam kisah Serat Menak menceritakan perjalanan paman Rasulullah SAW yaitu Amir Hamzah atau dalam pewayangan dikenal dengan Jayeng Rane. Kisah tersebut menceritakan Jayeng Rane menyebarkan Islam dan menumpas musuh Islam.
Lampan berarti adalah judul atau cerita, sementara Lahat adalah jebakan atau kuburan. Kisah atau fragmen Lampan Lahat berisi akhir hidup Jayeng Rane yang gugur di medan perang melawan musuh Islam.
Dalam Islam, Amir Hamzah gugur dalam perang Uhud.
“Di lahat atau lubang, bisa juga dimaknai sebagai kubur. Di situlah sejarah Jayeng Rane berakhir bersama kuda perangnya,” katanya.
Ki Dalang Wildan bahkan tegas mengatakan tidak akan berani memainkan Lampan Lahat meskipun dibayar berapa pun.
“Jika ada yang kasi saya Rp100 juta untuk memainkan (Lampan Lahat), saya tidak akan berani. Mohon maaf, salah-salah bisa lari ke keturunan (jadi korban),” ujarnya.
Ki Dalang Wildan menjelaskan, Jayeng Rane dalam wayang Sasak digambarkan dengan ciri khas sederhana.
Berbeda dengan wayang Jawa, Jayeng Rane digambarkan sebagai Arjuna dengan menggunakan perhiasan mahkota dan gelang.
“Jayeng Rane kalau di wayang Jawa itu Arjuna. Banyak gelang, mahkota, kalau di wayang Sasak bentuknya polos sebagai simbol kesederhanaan,” katanya.
Dijelaskan, karakter dalam wayang dibagi dua yaitu wayang kiri dan kanan, dan satunya adalah gunungan wayang. Wayang kiri menggambarkan sosok antagonis berwatak sombong, dan wayang kanan menggambarkan tokoh utama atau pahlawan dan sosok yang baik.
Dalam wayang Sasak menggunakan bahasa Kawi. Bahasa tersebut untuk memudahkan penonton, karena menggabungkan tiga bahasa, seperti Sasak, Jawa dan Bali.
“Kenapa pakai bahasa Kawi wayang Sasak, diambil garis tengah bahasa Sasak masuk, bahasa Jawa masuk dan bahasa Bali masuk. Cepat dicerna publik,” ujarnya.
Ki Dalang Wildan sejak tahun 1973 telah menjadi dalang. Bahkan saat usia sekolah, dia selalu belajar membuat dan memainkan wayang. Itu membuat dirinya kini sering dipanggil untuk pertunjukan wayang.
Seperti tiang panggung berjumlah sembilan yang artinya sembilan wali yang menyebarkan Islam, bangunan panggung segi empat yang memiliki filosofis empat mahzab dalam Islam, musik pengiring atau gendang berjumlah lima yang artinya rukun Islam.
“Sebenarnya gendang berjumlah enam. Tapi Lanang dan Wadon adalah suami istri, sehingga dihitung satu,” katanya.
Begitu juga dengan dalang dan semua yang terlibat dalam pementasan berjumlah 13 orang, yang memiliki filosofis jumlah rukun salat. Bahkan, ritual mengeluarkan wayang tidak asal-asalan, ada doa khusus yang diucapkan.
PDIP NTB bantu 50 juta untuk Wayang Sasak
Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 berusaha untuk mempromosikan wayang Sasak sebagai bagian dari tradisi masyarakat Lombok.
Tidak cuma itu, Ketua DPD PDIP NTB, H. Rachmat Hidayat melalui Ketua dan Wakil Ketua II DPC PDIP Lombok Timur, Ahmad Sukro dan Ahmad Amrullah menyalurkan bantuan Rp 50 juta terhadap Ki Dalang Wildan untuk mengembangkan Wayang Kulit Sasak.
Ahmad Amrullah mengatakan, bantuan tersebut sebagai upaya PDIP NTB menjaga wayang Sasak tetap eksis, karena menjadi bagian dari budaya leluhur Sasak.
“Karena wayang Sasak ini menjadi bagian dari budaya leluhur Sasak yang harus dijaga agar tetap berkembang,” ujar Amrullah yang juga Sekretaris Tim Ekspedisi Mistis.
Direktur M16, Bambang Mei Finarwanto menegaskan, wayang Sasak tidak hanya sebatas pertunjukan seni semata, namun menyimpan nilai-nilai filosofis yang islami.
“Masyarakat harus paham, wayang Sasak dipenuhi berbagai kisah dan memiliki makna filosofis. Seperti nilai-nilai yang terkandung dalam kisah serat menak maupun simbol-simbol islami sebagai syarat dalam pementasan wayang,” ujarnya.***
Spirit ’Perjalanan Panjang Dimulai Dari Langkah Pertama’
Spirit yang menjadi tagline membangun daerah untuk mensejahterakan amasyarakat NTB
LOBAR.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah kerap mengungkapkan “Setiap Perjalanan Panjang Haruslah Dimulai Dari Langkah Pertama”.
Dan itu merupakan spirit Bang Zul dalam membangun daerah yang dalam tagline sebagai pemantik menggesa perubahan dengan berbagai inovasi yang bermuara kepada kesejahteraan masyarakat.
Ia menekankan, semua pihak harus bergerak cepat melakukan berbagai terobosan, inovasi, meski di tengah keterbatasan fiscal, dan menjadi solusi untuk mensejahterakan masyarakat.
Bang Zul selalu memacu untuk mencari cara lain untuk mensejahterakan masyarakat NTB. “Even MotoGP dan MXGP misalnya telah mampu menjadi magnit peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Gubernur Zulkieflimansyah.
Ia mengatakan itu saat Rapim bersama Wagub, Sekda dan seluruh Kepala OPD Pemprov NTB di Wisata Agro, Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Jumat (22/07/22).
Gubernur memahami dalam setiap program Pemprov NTB yang dilakukannya, selalu ada riak-riak dan itu sebagai bentuk kepedulian mayarakat dalam turut membangun NTB.
“Dan apa yang kita lakukan seperti MotoGP, MXGP telah memberikan inspirasi di tengah keterbatasan APBD kita. Apa yang pernah kita lakukan kita inginkan punya nilai tinggi untuk kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik,” tandas Bang Zul.
Ia menambahkan, dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan NTB bakal diramaikan kembali dengan event penting berskala regional, nasional bahkan event rutin skala internasional.
Ia merinci event yang dimaksud itu, di antaranya pada Januari mendatang akan dimulai musim balap motor (Pre Seasion), Maret 2023 ada MotorGP, MXGP 2 seri pertama di Samota 26 Juni.
Menyusul MXGP di Sirkuit Lantan 459 Motocross, Lombok Tengah Juli 2023 dan selanjutnya ada Word Superbike (WSBK) Mandalika.
Dengan adanya event-event besar seperti ini hendaknya ada outputnya bagi masyarakat dan dampaknya bagi sektor-sektor lain.
“Sektor lain terdampak seperti UMKM, obyek wisata menarik, agrowisata, kuliner, cendramata. Dengan begitu para penonton atau wisatawan akan pulang dalam keadaan tersenyum puas dan ingin mengulangi kedatangannya ke NTB lagi tahun depan dengan membawa kerabat, keluarga yang lebih banyak lagi ke NTB,” tutur Bang Zul.
Seluruh perangkat daerah diminta untuk menyiapkan diri sejak awal untuk turut terlibat dan berpartisipasi aktif dalam menghadapi event-event besar besar yang akan digelar di NTB. Ke depan, hampir tiap bulan NTB akan diramaikan dengan event-event nasional dan internasional. ***
Bunda Niken Kunjungi Sekolah Pesisi Juang di Ampenan
10 Hak Anak menjadi pembahasan Bunda Niken saat kunjungi Sekolah Pesisi Juang di sekitar pesisir Ampenan
MATARAM.lombokjournal.com ~ 10 hak anak menjadi pembahasan Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah saat melakukan kunjungan ke Sekolah Pesisi Juang yang berlokasi di Bintaro, Ampenan, Jum’at (22/07/22).
Bunda Niken
Ketua TP PKK Nusa Tenggara Barat itu menyebut hak-hak tersebut, di antaranya Hak untuk Bermain, Hak untuk mendapatkan Pendidikan, Hak untuk mendapatkan Perlindungan, Hak untuk mendapatkan Nama, Hak untuk mendapatkan Status Kebangsaan, Hak untuk mendapatkan Makanan, Hak untuk mendapatkan Akses Kesehatan dan Hak untuk mendapatkan Rekreasi.
“10 Hak Anak itu sangat penting, untuk melahirkan generasi emas di masa mendatang,” tutur Bunda Niken.
Ia mengapresiasi inisiatif remaja yang telah memberikan ruang belajar bagi anak-anak di sekitar pesisir pantai.
“Sekolah Pesisi Juang ini diinisiasi anak-anak muda yang prihatin terhadap anak-anak yang terhenti sekolahnya akibat pandemi. Kemudian mereka membuat sebuah kelompok bersama untuk belajar,” ujar Bunda Niken.
“Saya mau memberikan apresiasi yang luar biasa kepada pak Camat sudah menganggarkan gerakan literasi berbasis keluarga ini di semua Ampenan. Luar biasa,” ujar Bunda Niken. ***
Gubernur NTB: Rehabilitasi Narkoba Solusi bagi Pengguna
Gubernur NTB menilai pembangunan Balai Rehabilitasi Adhyaksa merupakan solusi bagi pengguna narkoba yang bukan pengedar atau bagian dari jaringan
MATARAM.lombokjournal.com ~ Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah mendukung langkah Kejaksaan Tinggi NTB mendirikan Balai Rehabilitasi Adhyaksa bagi pengguna narkoba.
“Daripada dipenjara tidak membuat pelaku menjadi baik. Dengan direhabilitasi juga solusi untuk kasus narkoba, yang membuat penjara tidak over kapasitas,” ujar Gubernur menghadiri peresmian Balai Rehabilitasi Adhyaksa di Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma, Selagalas, Jumat (22/07/22).
Gubernur juga menekankan agar peran penting rumah sakit jiwa sebagai fasilitas pemeriksaan kesehatan psikologi dimanfaatkan pula oleh siapa saja.
Kepala Kejaksaan Tinggi NTB, Sungarpin mengatakan, Balai Rehabilitasi Adhyaksa dibangun untuk kebutuhan keadilan restoratif bagi pengguna narkoba yang dinilai sebagai korban kejahatan.
“Ada penilaian (asesmen) dari tim khusus untuk menentukan seseorang pengguna dan bukan pengedar atau bagian dari jaringan,” kata Sungarpin.
Oleh karena itu, para pengguna narkoba tak harus menghadapi proses pengadilan.
Kasus narkotika yang terjadi selama ini mendominasi penghuni lembaga pemasyarakatan sebesar 70 persen.
Pedoman Jaksa Agung nomor 18 Tahun 2001 tentang Penyelesaian Tindak Pidana Narkotika melalui rehabilitasi dengan pendekatan restorative justice menjadi solusi untuk penanganan narkotikasendiri.
Ia juga mengapresiasi dukungan pemerintah provinsi dalam upaya pencegahan dan penanganan narkotika, sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi yang baik dengan proses pembangunan yang cepat dan gedung yang terletak dalam komplek RSJ Mutiara Sukma.
Hadir pula dalam kegiatan peluncuran Balai Rehabilitasi Adhyaksa, Wakil Gubernur, Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah, Direktur RSJ Mutiara Sukma dan para Asisten serta kepala OPD.***
Air Pancuran Bertuah di Desa Rumbuk, Lombok Timur
Banyak orang datang berobat dibimbing Lewat Mimpi, dan air pancuran itu diyakini bisa Sembuhkan Segala Penyakit
LOTIM.lombokjournal.com ~ Ini salah satu lokasi yang menyimpan aura mistis di Pulau Lombok, yaitu sebuah Air Pancuran Bertuah di Kampung Pancuran, Desa Rumbuk, Lombok Timur.
Air Pancuran Bertuah ini lokasinya di Mushola Al-Kautsar. Persis di samping mushola, yang tiap hari digunakan warga setempat untuk mandi atau mencuci.
Namun di salah satu pancuran yang berada di pancuran wanita, diyakini memiliki penghuni tak kasat mata.
Sosok gaib bertubuh tinggi dan besar, diyakini menjadi penunggu pancuran. Namun uniknya, tidak menyakiti atau mencelakakan warga yang beraktivitas di pancuran.
Ada juga ular mistis yang sering muncul di balik bebatuan pancuran. Anehnya, ular itu dengan sekejap mata menghilang.
Sementara itu, masyarakat kampung Pancuran menyakini yang pertama kali menemukan Pancuran Air Bertuah itu adalah Datu Daluminda Parayuga, sekitar abad 16 Masehi dan beliau dimakamkan di desa Sapit.
Tokoh masyarakat setempat, Muhammad Ali, menuturkan banyak sekali orang dari luar kampung hingga dari Sumbawa datang untuk mandi di pancuran tersebut.
Tujuannya untuk berobat segala macam penyakit.
Uniknya, orang-orang yang datang berobat setelah melalui petunjuk mimpi. Mereka mimpi mandi di pancuran tersebut untuk menghilangkan penyakit atau meniatkan sesuatu.
“Bahkan dari Sumbawa datang ke sini karena dapat petunjuk dari mimpi,” kata Muhammad Ali, Kamis (21/07/22).
Ada juga perempuan yang ingin memiliki anak. Dia bermimpi mandi di pancuran tersebut agar kelak mendapatkan anak. Ajaibnya setelah mandi, dia dikaruniai anak.
“Ini sangat aneh, namun nyata itu terjadi,” imbuhnya.
Pada pancuran tersebut juga memiliki kolam. Meskipun musim kemarau saat ini, air di kolam tersebut tidak pernah surut.
Pernah suatu ketika air tidak muncul pada kolam tersebut. Warga kemudian menggelar ritual dengan menghadirkan atraksi Gendang Beleq, sebuah alat musik tradisional Sasak. Ajaibnya, usai ritual digelar, air kembali menyembur dengan cukup deras.
“Selesai ritual, air yang semula tidak mengalir, hingga sekarang mengalir dengan lancar. Meskipun di musim kemarau volumenya sedikit berkurang,” katanya.
Ada juga kisah seorang kepala dusun setempat menemukan ular misteri di pancuran tersebut. Namun saat ditangkap dan dimasukan dalam sebuah bungkusan, ular tersebut berubah menjadi keris.
Perjalanan melacak jejak mistis di Lombok merupakan rangkaian dari ekspedisi mistis yang digelar PDIP NTB dan Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16
Sekretaris Tim Ekspedisi Mistis, Ahmad Amrullah, mengatakan ekspedisi mistis tersebut merupakan rangkaian kegiatan untuk melacak jejak-jejak tradisi dan mistis masyarakat NTB.
“Ekspedisi Mistis kali ini dilakukan di Desa Rumbuk, untuk melacak budaya dan fenomena magis di tengah masyarakat, sebagai ciri khas masyarakat Lombok,” kata Amrullah.
Dia mengatakan, akan banyak ekspedisi lainnya yang akan mengungkapkan kisah atau legenda di tengah masyarakat, sehingga kisah-kisah tersebut tidak hanya menjadi folklor atau cerita rakyat semata, tapi juga dapat dibuktikan.
“Sehingga setiap kisah atau cerita di masyarakat kita tidak hanya dimaknai sebagai cerita rakyat semata, tetapi memang kisah yang benar-benar ada,” tukasnya.***
Masyarakat Diajak Menjaga Bahasa Nasional
Pemprov NTB mengajak masyarakat menjaga bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa
LOBAR.lombokjournal.com ~Pemerintah Provinsi NTB mengajak masyarakat untuk menjaga bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa.
“Bahasa harus menjadi perhatian bersama. Untuk mempertahankan esensi bahasa sebagai identitas kita,” kata Kepala Biro (Karo) Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi NTB, Nursalim.
Nursalim menyampaikan pesan itu mewakili Sekretaris Daerah (Sekda) H. Lalu Gita Ariadi, saat membuka kegiatan penyuluhan bahasa Indonesia di lingkungan Pemerintah, Pendidikan dan Swasta, Kamis (21/07/22) di hotel Aruna Senggigi, Lombok Barat.
Menurut Nursalim, penerapan bahasa Indonesia harus terus dilakukan baik di lingkungan pemerintah maupun swasta.
Dan terus melakukan edukasi kepada masyarakat, karena bahasa Indonesia juga merupakan amanat yang tertuang UUD 1945, sebagai konstitusi negara.
“Jadi komitmen konkritnya, kita harus bangga memiliki bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa,” ujarnya.
Mempertahankan esensi bahasa indonesia ini juga penting, di tengah globalisasi dunia, dimana mengusai bahasa asing, juga sangat penting.
“Saya bangga banyak adik-adik kita generasi muda sekarang belajar bahasa asing, apalagi itu bahasa dunia, namun harus dipahami penempatan berbahasa ini,” tambahnya.
Turut hadir juga sebagai narasumber pada kegiatan tersebut, Adhar Hakim, S.H., M.H dari Ombudsman RI Prov. NTB, Ruji Retno Hardiningtyas, M. Hum dan Hartanto, S.S dari Kantor Bahasa Prov. NTB. ***
Baby Ivania Wakil NTB di Ajang Puteri Anak Indonesia
Wagub berharap Daphne Baby Ivania bisa promosikan kekayaan budaya dan pariwisata NTB di kancah nasional
MATARAM.lombokjournal.com ~ Daphne Baby Ivania, siswi Kelas 8 SMPK Tunas Daud Mataram, mewakili NTB dalam ajang pemilihan Puteri Anak Indonesia 2022.
Baby, sapaan akrab gadis manis tersebut, didampingi oleh guru, orangtua, serta Kamala Feodora Tirta Putri Batik Remaja Indonesia 2021 asal NTB, bersilaturahmi ke Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah di ruang Pendopo Wagub, Kamis (21/07/22).
Wagub Sitti Rohmi mendukung penuh Baby untuk maju di ajang pemilihan Puteri Anak Indonesia. Dan diharapkan bisa mempromosikan kekayaan NTB, baik budayanya maupun parisawata di kancah Nasional.
Sementara itu, Baby akan berusaha memberikan yang terbaik pada pemilihan berskala nasional tersebut.
Ia yang merupakan Runner up 1 Puteri Anak Indonesia NTB Pariwisata 2022 mengaku ingin mengharumkan nama NTB di kancah nasional.
“Selain membanggakan orangtua, saya juga ingin mengharumkan nama daerah,” tutur gadis remaja asal Cakranegara tersebut.
Dalam rangka menyambut hari anak yang jatuh pada tanggal 22 Juli besok, Baby juga mengungkapkan harapannya kepada anak-anak di Nusa Tenggara Barat untuk lebih bijak dalam menggunakan gawai.
Baby sebelumnya telah banyak berlatih di sekolah untuk mengasah berbagai keterampilannya sebagai bekal untuk mengikuti ajang Puteri Anak pada Oktober mendatang tersebut. ***
Kuliah Umum Gubernur NTB di MAN IC Lombok Timur
Tragedi kemanusiaan terbesar itu adalah ketika kita takut untuk bermimpi, itu dikatakan Gubernur NTB saat beri kuliah umum di MAN IC Lotim
MATARAM.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB, Zulkieflimansyah menyatakan, MAN IC Lotim dapat menjadi sekolah percontohan bagi SMA maupun SMK yang ada di NTB.
“MAN Insan Cendekia ini adalah salah satu sekolah unggulan kita di NTB. Bisa jadi model bagi SMA dan SMK kita untuk saling melengkapi. Ini sekolah hebat yang diisi oleh murid-murid hebat juga,” ujar Gubernur saat memberikan Kuliah Umum di Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu MAN IC Lotim, Kamis (21/07/22).
Gubernur Zul mengisi Kuliah Umum di MAN Insan Cendekia (MAN-IC) Kabupaten Lombok Timur, untuk mengawali Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan Matrikulasi Tahun Ajaran 2022/2023.
Bang Zul sapaan akrab gubernur berpesan kepada para peserta Kuliah Umum agar tidak takut untuk bermimpi sehingga mereka dapat menulis sejarahnya masing-masing.
“Tragedi kemanusiaan terbesar itu adalah ketika kita takut untuk bermimpi. Oleh sebab itu, kita harus bisa menulis serta menyimpulkan sejarah dan cerita kita sendiri, agar orang lain tidak menulisnya berbeda,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Sekolah MAN IC Lotim, H. Aozar Zawad, M.Ed menyatakan, sejak didirikan pada tahun 2013 lalu, MAN IC Lotim telah meraih berbagai macam prestasi, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.
“Ada 111 prestasi yang kita raih selama ini baik di tingkat provinsi, nasional maupun internasional. Dan untuk rilis UTBK tahun 2021, kita menjadi peringkat pertama untuk kategori SMA dan MA tingkat Provinsi NTB,” tutur H. Aozar.
Sebagai informasi, sederhananya Stadium General merupakan suatu kegiatan akademik perkuliahan (umum) semacam ceramah atau seminar yang memberikan motivasi dan pengetahuan baru bagi para siswa.