Gubernur NTB Minta KNPI Mulai Berorientasi Ekonomi
Gubernur NTB berharap KNPI bisa membawa perubahan, dan bekerja dengan rendah hati
MATARAM.lombokjournal.com ~ Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc meminta pengurus terpilih Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) NTB periode 2022 – 2025 bekerja dengan rendah hati.
“Saya berharap KNPI bisa membawa perubahan. Bekerja seiring zaman yang berubah juga tapi dengan kerendah hatian,” ujar Gubernur saat menerima pengurus KNPI terpilih di ruang kerja, Selasa (26/07/22).
Menurutnya, cara pandang organisasi terlebih kepemudaan harus mulai berorientasi pengembangan ekonomi. Berbeda dengan era lalu yang dipenuhi oleh aktivis politik.
“Tidak lagi mengurusi hal hal kecil karena pemimpin tidak hanya pemimpin politik tapi juga ekonomi,” tegas gubernur.
Sebagaimana diketahui, H Baihaqi ST terpilih menjadi Ketua KNPI Provinsi NTB periode 2022-2025 dalam Musda XIII KNPI NTB, Februari lalu.
Pelantikan pengurus baru yang rencananya akan dilakukan 3 Agustus mendatang.
KNPI NTB sendiri segera melakukan konsolidasi dan telah membentuk kepengurusan KNPI NTB periode 2022-2025.
“Kepengurusan juga mengakomodir semua sektor termasuk pengusaha, akademisi dan lain lain,” kata Baihaqi. ***
Sekda NTB Ingatkan Beratnya Tugas Jadi Pengayom Masyarakat
Menjadi Polisi Pamong Praja (Pol PP) yang baik sekaligus pengayom masyarakat itu berat implementasinya, ini kata Sekda NTB
MATARAM.lombokjournal.com ~ Menjadi Polisi Pamong Praja (Pol PP) yang baik sekaligus sebagai pengayom masyarakat itu berat.
Sekda NTB, HL. Gita Ariadi menyampaikan itu saat Bimbingan Teknis (Bimtek) Pol PP bertajuk “Optimalisasi Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja Berbasis Kinerja Menuju Pemerintahan Yang Agile” di Gedung BPSDM Prov. NTB, Mataram, Selasa (26/07/22).
Bimtek Pol PP
“Dalam bait 10, 11 dan 12 Mars Pol PP itu rela berkorban pengayom masyarakat dicintai rakyat. Indah dalam narasinya untuk diorasikan tetapi menjadi berat untuk diimplementasikan,” kata Sejda NTB.
Sekda menyampaikan mengapresiasi atas kerja keras mewujudkan bagaimana kerja-kerja Pol PP yang ideal dengan segala keterbatasan, dalam menjaga keamanan keselamatan pimpinan sebagai bentuk kerja nyata.
“Mudah-mudahan, teman-teman Satpol PP diberikan kekuatan bimbingan dan perlindungan oleh Allah SWT,” tutup Miq Gita.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) NTB, Najamudin Amy menginginkan pejabat fungsional ini memahami bahwa saat ini era sudah berubah. Zaman juga sudah pesat berkembang, media sosial menjadi keseharian.
Dalam pelaksanaan tugas ini beralih dari pelaksana menjadi pejabat fungsional sehingga apa yang mesti dilakukan kedepannya.
“Upgrading capacity menjadi keharusan. Selain itu harus merefres kembali perilaku kita menjadi lebih baik dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” jelasnya.
Kasat Pol PP juga menyebutkan, kehadiran satpol PP menjadi kebutuhan.
Para pejabat fungsional harus memaknai, fungsinya sebagai polisi pamong praja tidak hanya mengawal, mengamankan pimpinan dan objek vital lainnya di provinsi maupun kabupaten/kota di NTB.
Tapi juga mengawal kebutuhan kepentingan apa yang menjadi kehendak masyarakat umumnya.
Dalam proses pendidikan sebagai bentuk cara menambah wawasan dan pengetahuan itu adalah keniscayaan yang harus dilakukan.
Sehingga rencana ke depan, Kasat Pol PP akan lebih banyak melakukan bimtek dan pelatihan minimal sebulan sekali baik pelatihan hard skill maupun soft skill. ***
PKB Yakin Menang Pemilu, Jadi Representasi Pemilih Muslim
PKB (Partai Kebangkiyan Bangsa) bisa menjadi representasi sebagai partai yang mewakili aspirasi pemilih muslim
MATARAM.lombokjournal.com ~ Rayakan Harlah ke-24, Partai Kebangkitan Bangsa besutan Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin optimistis memenangkan Pemilu 2024.
Partai Kebangkitan Bangsa Rayakan Harlah ke-24
“Sebagai partai berbasis Islam, PKB siap menjadi rumah bagi seluruh umat Muslim di Indonesia,” kata Ketua DPW PKB NTB H Lalu Hadrian Irfani, di sela perayaan Harlah, Sabtu (23/07/2022) malam.
Nilai perjuangan Islam Ahlussunnah Waljama’ah yang rahmatan lil alamin menjadi kekuatan utama partai yang didirikan para kiai dan ulama ini.
Di NTB, perayaan Harlah dipusatkan di kantor DPW PKB NTB di Mataram. Perayaan ini dilakukan secara bersama-sama DPP, DPW dan DPC PKB seluruh Indonesia secara virtual.
Sebagaimana tradisi PKB, perayaan ualng tahun itu dirangkaikan pula dengan berbagai kegiatan seperti istighosah, santuan sejumlah anak yatim, dan pemotongan tumpeng.
Hadrian Irfani menegaskan, dalam situasi saat ini, PKB diuntungkan dengan banyaknya fenomena keagamaan yang sering muncul dalam dinamika berbangsa dan bernegara.
Dan hal tersebut kata Anggota DPRD NTB ini, sangat sejalan dengan nilai perjuangan PKB.
“Karena itu, PKB bisa menjadi representasi sebagai partai yang mewakili aspirasi pemilih muslim,” imbuh Hardian.
Tokoh NTB yang dikenal humble ini menekankan, NTB adalah daerah berpenduduk mayoritas muslim yang sangat taat.
Juga sangat nasionalis dan sangat fanatik dalam berbangsa. Hal tersebut sangat sejalan dengan nilai perjuangan PKB.
PKB pun memasang target tinggi dalam Pemilu 2024 di NTB. PKB mengincar kursi pimpinan DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota di seluruh NTB.
PKB kini sedang menggelar konsolidasi masif dengan DPC se-NTB untuk memenangkan Pemilu dan Pilpres 2024 yang akan datang.
Di sisi lain, menindaklanjuti arahan Ketua Umum DPP, pihaknya juga kata Hadrian akan langsung mengagendakan silaturrahim ke tokoh-tokoh PKB dan NU NTB seperti TGH Turmudzi Badarudin di Bagu dan ketua PW NU NTB Prof H Masnun Tahir.
Silaturahmi tersebut akan paralel dengan kegiatan roadshow ke DPC se-NTB sebagai bagian tak terpisahkan dari agenda konsolidasi.
Dalam perayaan Harlah ke-24 tersebut, Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar menyampaikan pidato politiknya secara virtual karena sedang berada di London, Inggris, selepas manunaikan ibadah haji.
Wakil Ketua DPR RI tersebut menekankan, salah satu kekuatan bangsa Indonesia adalah keagamaan dan keberagaman.
“Kekuatan ini harus dikelola dengan baik melalui potensi kader-kader Partai Kebangkitan Bangsa,” kata Muhaimin menegaskan.
Gus Muhaimin yang kini diusung partainya untuk maju sebagai calon presiden itu menegaskan agar seluruh kader di semua tingkatan melakukan kosolidasi lebih masif menghadapi Pemilu 2024.
“PKB harus mewujudkan target 100 kursi parlemen DPR RI dan menang dalam Pilpres 2024,” tegasnya.
Terwujudnya target tersebut, menurut Gus Muhaimin, akan memberikan kesempatan kepada PKB untuk memimpin Indonesia menuju bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera.
PKB berkomitmen mengimpelementasikan pasal 33 UUD 1945, di mana bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat.***
Skuad Lombok FC Kian Mentereng, Siap Melaju ke Level Atas
Empat Pemain Pra PON NTB 2019/2020 asal Bali, Jatim, Jateng serta Papua Resmi memperkuat skuad Lombok FC
MATARAM.lombkjournal.com ~ Sebanyak empat pemain Pra PON NTB 2019/2020, resmi bergabung dengan Lombok Fottball Club (LFC).
Seperti diketahui, LFC merupakan klub sepakbola profesional yang didirikan anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/P. Lombok, H. Bambang Kristiono, SE (HBK).
Empat talenta berbakat NTB, masing-masing adalah Nanda Juanda, sebelumnya bermain di Bali United, klub juara bertahan Liga 1 Indonesia. Kemudian ada Apriyanto, sebelumnya bermain di Perseden Denpasar, Bali.
Selain itu ada Yanuar Baihaqi, yang sebelumnya bermain di PS Batang, Jawa Tengah, dan Fahrurrozi Beko, yang sebelumnya bermain di PS Mojosari Putra, Jawa Timur.
“Sebenarnya masih ada satu orang pemain lagi dengan posisi penyerang yang sudah deal untuk bergabung di Lombok FC,” kata HBK dalam keterangan pers di Mataram, Ahad (24/07/22).
Namun, entah dengan alasan apa, salah satu tokoh sepakbola terkenal di NTB malah merintangi pemain itu bergabung ke Lombok FC. Anehnya, justru mengirim pemain itu ke luar daerah.
Padahal sang pemain sudah setuju menjadi bagian penting dari skuad Lombok FC. Bahkan, pelatih maupun agen di klub sebelumnya sudah tidak ada masalah.
“Sekarang terjawab sudah, kenapa sebegitu sulitnya bagi klub sepakbola NTB untuk berkiprah di level yang lebih tinggi, di level nasional. Kalau cara berfikir tokoh-tokoh bolanya masih amatiran seperti ini,” tandas HBK.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini menegaskan, mestinya tokoh sepakbola tersebut lebih memprioritaskan karier dan jam terbang para pemain. Bukan gengsi ataupun kepentingan diri pribadinya.
HBK menegaskan, kalau dulu bolehlah banyak pemain NTB yang bermain di luar. Karena NTB belum memiliki klub yang dikelola secara profesional.
Tapi untuk saat ini, NTB sudah memiliki Lombok FC. Klub yang pelatihnya maupun fasilitasnya, serta dukungan infrastrukturnya tidak kalah mentereng dengan klub-klub sepakbola di Pulau Jawa.
Karena pemain tersebut urung bergabung, untuk melapis kekosongan pemain tersisa, HBK menjelaskan, Lombok FC terpaksa harus kembali mendatangkan pemain yang berasal dari luar NTB.
Clifton Fonataba
Dan pilihan jatuh kepada Clifton Fonataba, pemain lulusan klub sepakbola Persipura, Jayapura.
“Clifton Fonataba adalah talenta muda sepakbola asal Papua yang baru saja pulang dari bermain selama dua tahun di Pro Direct Academy, Aveiro, Portugal,” imbuh HBK.
Skuad LFC Sudah Komplet
Lombok FC pun kini telah memiliki skuad utama yang komplet, terdiri dari 25 pemain. Mereka dilatih oleh Head Coach Jessie Mustamu, pelatih yang sebelumnya adalah legenda klub sepakbola PSIS Semarang.
Dalam melaksanakan tugas kepelatihannya, Jessie Mustamu akan dibantu oleh Asisten Pelatih Coach Viktor Simon Badawi, mantan asisten pelatih PON Kaltim yang menggantikan Asisten Pelatih S. Margono yang sebelumnya mengundurkan diri.
Khusus untuk Coach Fabio Oliveira, pelatih asal Brazil, Chief Executive Officer (CEO) Lombok FC, Rannya Agustyra Kristiono menjelaskan, pelatih berlisensi A dari AFC tersebut sekarang dipercaya Manajemen Lombok FC sebagai Direktur Teknik Klub.
“Saya kira memang Coach Fabio passionnya di situ. Mengurusi pemain dan pelatih. Bukan di manajemen. Dan kelihatan sekali, beliau lebih enjoy sekarang,” ungkap Rannya.
Dara yang sedang merampungkan pendidikannya di Brunell University, London ini pun memastikan, evaluasi dan perbaikan, baik di manajemen, tim pelatih, maupun para pemain terus dilakukan Lombok FC sebelum gelaran Liga 3 NTB dimulai.
“Tujuannya tentu saja, dicapainya end result atau hasil akhir terbaik,” kata Rannya.
Untuk mematangkan starting eleven-nya, Lombok FC bahkan telah menyelenggarakan enam kali pertandingan persahabatan yang hasilnya menunjukan trend positif.
Hal tersebut menandakan tim pelatih sudah semakin paham pemain-pemain mana yang harus berposisi dimana.
Dan ada beberapa pemain yang ternyata harus pindah posisi seperti Nanda Juanda yang semula striker murni, sekarang menjadi gelandang serang.
“Saya merasa, di sisa waktu persiapan yang ada, Lombok FC akan semakin matang, padu, dan mampu mewujudkan ekspektasinya,” imbuh Rannya.
Beberapa kejadian yang tidak diharapkan memang sempat mewarnai sejumlah laga uji coba dan pertandingan persahabatan. Seperti terjadinya keributan-keributan di lapangan.
Hal tersebut, kata Rannya, telah dievaluasi dan dikoreksi manajemen. Sehingga tidak boleh terjadi lagi.
“Para pelatih dan pemain harus lebih mampu menahan diri, cool, dan bertindak profesional. Nggak boleh kasar dan ugal-ugalan,” tandas Rannya.
Rannya sendiri, dalam kesempatan mendampingi HBK melakukan kunjungan kerja reses ke Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, beberapa waktu yang lalu. Sempat bertemu dan berinteraksi langsung dengan talenta-talenta muda sepakbola di daerah Raja Ampat, Papua Barat.
Dan bersama Manajer Tim Persipura, Yan Permenas Mandenas, yang juga adalah anggota Komisi I DPR RI dari Partai Gerindra, Rannya turut memberikan bantuan bola dan jersey-jersey sepakbola kepada beberapa klub masyarakat yang ada di Kab.
Raja Ampat yang dikenal memiliki destinasi wisata bawah laut ternama tersebut.
“Kita harus belajar banyak dari masyarakat Raja Ampat yang telah sukses mempertahankan kelestarian wilayah gunung dan lautnya yang tetap terjaga.
Tidak heran kalau selama ini Raja Ampat dikenal sebagai destinasi wisata diving terbaik di dunia karena keanekaragaman hayati, karang, dan biota lautnya,” tutup Rannya.***
Teater Hitam Putih dan Artaud: Pertunjukan ‘Doa Chairil’ SFNLabs
SFNLabs menampilkan pertunjukan teater ‘Doa Chairil’ sutradara Syamsul Fajri Nurawat, di gedung teater tertutup Taman Budaya NTB, dalam pentas sastra Taman Budaya NTB 2022, Jum’at (22/07/22)
MATARAM.lombokjournal.com ~ Syamsul Fajri yang karib disapa Jabo adalah sutradara dan aktor teater kelahiran Mataram yang menyelesaikan studi keseniannya di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung – kini Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI).
Dalam praktik kesenian teater pasca pulang dari Bandung Jabo memiliki semangat berbeda dibanding pelaku teater lain di kota Mataram.
Ia menyukai teater eksperimental. Sebuah teater yang lekat dengan beberapa tokoh besar dunia salah satunya Antonin Artaud.
awaran berbeda yang membuat Jabo menjadi lain tercermin dalam pertunjukan ‘Doa Chairil’ pada Jum’at (22/07) malam. Dari pilihan pengadeganan yang tak hanya minim dialog bahkan ada yang tanpa dialog.
Selain itu, Jabo tak membuat jeda adegan dengan pergantian lampu atau pergantian setting sebagaimana umum dalam teater melainkan menggunakan tokoh. Tokoh yang dipakai yakni seseorang mengenakan kostum wisuda sarjana dengan riasan wajah putih pekat layaknya aktor pantomim sambil memegang besi berbentuk segitiga kecil berfungsi sebagai bebunyian.
Jabo dalam strategi pengadeganan lebih banyak menampilkan gerakan dan bunyi yang berasosiasi pada simbol-simbol tertentu semisal kemuraman, kesunyian, ketidakberdayaan dan kesedihan.
Pun dalam lakon ‘Doa Chairil’ kali ini. Suasana suram semakin kentara dengan warna minimalis dengan hanya memakai dua warna dominan yakni hitam dan putih. Warna yang membawa impresi kita melayang jauh menuju cakrawala lama di mana si tokoh Chairil Anwar hidup dan mengembara di jalan-jalan ibu kota.
Jabo tengah melukis gambar potret dan panggung sebagai kanvasnya. Ia memilih warna minimal yakni hitam dan putih. Warna keramat itu bertugas membawa penonton pada citra masa lalu, masa yang sama saat ‘si gajah’ Hapsah bercinta dengan lelakinya yakni binatang jalang dari Medan.
Citra muram dengan membebaskan batas panggung dan membuat gambar adegan yang kaya simbol mengingatkan penulis pada sosok Artaud.
Untuk diketahui Artaud adalah tokoh teater dunia yang dalam praktik keseniannya berusaha mengganti konsep teater klasik ‘borjuis’ dengan konsep yang ia namakan ‘Teater Kejam’, sebuah proyek teater eksperimental yang sangat berpengaruh terhadap teater avant-garde abad 20.
Dalam dua buku terkenalnya Artaud mengatakan bahwa dirinya percaya peradaban telah mengubah orang menjadi makhluk sakit dan tertindas. Karenanya teater harus membebaskan manusia dari penindasan.
Artaud mengusulkan dihapusnya penghalang antara aktor dan penonton dan menciptakan pertunjukan yang mencakup pengucapan mantra-mantra, suara rintihan, teriakan, efek cahaya yang menggetarkan dan tata panggung ganjil. Semua itu diyakini Artaud dapat dipakai meruntuhkan pikiran dan logika penonton agar masuk ke dalam dunia yang telah berantakan.
Sebagimana semangat tersebut Jabo memulai pertunjukannya tidak dari panggung melainkan dari bangku penonton. Para aktor duduk menyebar di antara penonton lain sehingga nyaris tak bisa dibedakan antara aktor dan penonton.
Naskah yang diadaptasi Jabo dari puisi Chairil Anwar berjudul doa. Puisi tersebut bercerita tentang seorang anak manusia yang tengah pasrah di tengah gejolak kehidupan yang begitu mengganggu kestabilan hidupnya. Bila tak bisa lagi berpaling ke mana-mana maka “Tuhanku, di pintu-Mu aku mengetuk aku tidak bisa berpaling” ucap salah seorang aktor dengan nada sendu dan dingin. Ia tak hanya sedang gelisah melainkan tengah pasrah.
Chairil diperankan oleh beberapa aktor dengan karakter tertentu. Yang menarik adalah salah seorang aktor yang pada salah satu adegan berjalan horizontal membelah panggung dengan tatapan tajam lurus ke depan sembari sesekali menghisap rokoknya. Adegan tersebut mengingatkan kita pada foto si ‘Binatang Jalang’ yang paling populer, di mana ia tengah memegang rokok yang nyaris tandas.
Pertunjukan yang tak terlalu panjang tersebut juga mengingatkan pada tempat suci puja puji ritual agama. Bilamana puja-puji dilantunkan pada Tuhan, berharap hari depan makin gemilang.
Di antara puja-puji itu seseorang tengah duduk dan berucap lirih “Tuhanku, dalam termangu aku masih menyebut nama-Mu. Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh. CayaMu panas suci, tinggal kerlip lilin di kelam sunyi.”
Kepada penulis Jabo mengatakan sedang pada fase yang mirip dengan yang dialami si aku di dalam puisi doa. Karena itu, pertunjukan tersebut sekaligus menjadi doa, menjadi ikrar Jabo dan para pemain menuju hari depan yang lebih baik.
Memakai bendera SFNLabs kelompok Jabo tak tampil sendiri, malam itu ada pula penampilan kelompok Rabu Langit dari Lombok Timur yang membawa lakon yang diadaptasi dari puisi WS Rendra.
SFNLabs sendiri adalah kelompok teater yang didirikan Jabo guna menjadi wadah belajar bersama bagi pelaku teater di kota Mataram.
Selain wadah berbagi pengetahuan SFNLabs dalam praktik berkesenian selalu menekankan eksperimental sebagai cara mereka mencari kemungkinan bentuk baru dalam dunia seni pertunjukan teater. ***
Gubernur NTB: Jangan Takut Menulis Cerita Bangsa Sendiri
Ini pesan Gubernur NTB saat menghadiri Haul Akbar Al-Arif Billah Al Qutb Al Imam Fakhril wujud As Syekh Abu Bakar bin Salim RA di Banyuwangi
BANYUWANGI.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengatakan, jangan takut untuk menulis kesimpulan cerita dari bangsa dan daerahnya sendiri, supaya kesimpulan dari cerita tersebut tidak ditulis oleh orang lain.
“If you are not able to write your own conclusion, your conclusion will be written by somebody else. Jadi kalau kita tidak mampu menentukan destiny dari bangsa atau kaum yang kita pimpin, maka destiny dan kesimpulan dari bangsa, daerah dan rakyat kita akan ditulis oleh orang lain,” ujarnya.
Gubernur Zulkiefliamansyah menyampaikan pesan itu saat menghadiri Haul Akbar Al-Arif Billah Al Qutb Al Imam Fakhril wujud As Syekh Abu Bakar bin Salim RA di Banyuwangi, Minggu (24/07/22).
Bang Zul juga mengundang seluruh tamu undangan untuk datang berkunjung ke Provinsi NTB dan mempelajari berbagai perjalanan sejarah dari Syekh Abu Bakarbin Salim RA di NTB.
“Jadi untuk para hadirin yang kebetulan punya waktu ke NTB, bukan hanya untuk menyaksikan MotoGP dan MXGP di Samota, tapi juga bisa menapak tilasi perjalanan sejarah yang sangat panjang dari Syekh Abu Bakar bin Salim ini di Provinsi kami,” kata Bang Zul.
Hadir pula dalam acara Haul tersebut yaitu, Al Habib Hasan Bin Ismail Al Muhdhor, KHR Muhammad Kholil As’ad, Habib Muhammad Bin Mundzir Al Musawa dan Habib Hasan Bin Mundzir Al Musawa. ***
Gubernur NTB Bicara Kemajuan Teknologi dan Merdeka Belajar
Gubernur NTB mengatakan soal tantanan pendidikan, teknologi yang meruntuhkan tembok sekolah
MATARAM.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengatakan, tantangan terbesar dunia pendidikan adalah kemajuan teknologi (informasi), yang memungkinkan siswa bisa memperoleh ilmu pengetahuan dari dunia maya.
“Sehingga dibutuhkan komunitas pendidikan yang bisa menyesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan,” ujar Gubernur Zulkieflimansyah.
Ia menegaskan itu saat menghadiri Silaturahmi Nasional Dewan Pendidikan di Taman Budaya Mataram, Sabtu (23/07/22).
Ia juga menekankan pentingnya silaturahmi dan diskusi para pegiat pendidikan dilakukan di ruang terbuka. Dengan konsep tak formal seperti di lokasi wisata agar ide kreatif dan terobosan pemikiran bisa mengalir leluasa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Aidy Furqon mengatakan, beberapa isu yang akan dibahas dalam seminar terutama konsep merdeka belajar. Ini sudah lama dikembangkan metodenya oleh NTB sejak pandemi.
Misalnya dalam kurikulum merdeka belajar yang mengembangkan project base learning dan product base learning.
“Bahkan untuk metode belajar tatap muka dan daring sudah kita lakukan lama sebelum kurikulum merdeka diluncurkan Februari kemarin,” ujar Aidy.
Seminar dan silaturahmi bertajuk Eksistensi Dewan Pendidikan ke Depan sendiri adalah event kedua.
Silaturahmi ini dihadiri para pakar, senior pendidikan, praktisi dan akademisi dari seluruh Indonesia, untuk merumuskan konsep pengembangan dunia pendidikan ke depan.***
Lampan Lahat, Fragmen Wayang Sasak Taruhannya Nyawa
Sebuah fragmen Wayang Sasak yaitu Lampan Lahat dikenal lakon paling horor dan mistis, tidak semua dalang berani memainkan
LOTIM.lombokjournal.com ~ Sebuah fragmen dalam kisah serat menak di Wayang Sasak yakni fragmen Lampan Lahat yang terkenal sarat akan mistis, tidak sembarang dalang mampu memainkannya.
Konon, jika dalang salah-salah dalam memainkan fragmen Lampan Lahat, taruhannya adalah nyawa dirinya bahkan keturunannya.
Ki Dalang Wildan
Hanyal dalang yang sudah paripurna mampu mementaskan Lampan Lahat.
Seorang dalang dari Desa Rumbuk, Lombok Timur, Ki Dalang Wildan mengatakan, banyak ritual khusus yang digunakan dalang untuk memainkan Lampan Lahat.
Mula-mula sebelum pementasan, di depan panggung harus disembelih kambing hitam mulus.
Selain itu, dalang maupun semua yang terlibat dalam pementasan wayang tidak boleh putus dalam wudhu. Karena itu, disiapkan air khusus di belakang panggung untuk berwudhu.
“Dalang dan pembantu dalang akan mengenakan pakaian ihram. Pembantu dalang di kiri dan kanan harus Tuan Guru (kiyai) saat pementasan,” katanya.
Ia mengatakan itu saat ditemui di kediamannya di Rumbuk, Kamis (21/07/22).
Panggung dipenuhi leak atau tuselak
Syarat lainnya, selama pementasan Lampan Lahat tidak boleh dijeda atau istirahat. Pementasan harus terus dilaksanakan hingga segmen tersebut berakhir.
Bahkan pengunjung atau penonton tidak boleh pergi sebelum pementasan berakhir. Sayangnya, tidak dijelaskan apa resiko yang akan menimpa penonton yang meninggalkan pertunjukan sebelum usai.
Fragmen Lampan Lahat penuh aura mistis, khususnya saat pementasan berlangsung suasana akan berubah.
Di atas panggung dipenuhi leak atau tuselak, yaitu mahluk halus yang akan bertarung satu dengan lainnya.
“Cerita Lampan Lahat harus sempurna, tidak boleh ditambah atau dikurangi. Orang yang betul-betul suci yang bisa memainkan. Jika masih pikir duniawi, tidak akan mampu,” ujar Wildan.
Jika terjadi kesalahan dalam pementasan Lampan Lahat, diyakini akan ada kejadian tak terduga yang memakan korban jiwa, baik dalang atau orang yang mengundang dalang untuk memainkannya.
“Di situ akan keluar leak tuselak. Yang ngundang atau kita yang mainkan itu akan jadi korban. Seolah kita mengundang jin semua di atas,” katanya.
Mengapa Lampan Lahat begitu penuh dengan aura mistis?
Ki Dalang Wildan mengatakan, dalam kisah Serat Menak menceritakan perjalanan paman Rasulullah SAW yaitu Amir Hamzah atau dalam pewayangan dikenal dengan Jayeng Rane. Kisah tersebut menceritakan Jayeng Rane menyebarkan Islam dan menumpas musuh Islam.
Lampan berarti adalah judul atau cerita, sementara Lahat adalah jebakan atau kuburan. Kisah atau fragmen Lampan Lahat berisi akhir hidup Jayeng Rane yang gugur di medan perang melawan musuh Islam.
Dalam Islam, Amir Hamzah gugur dalam perang Uhud.
“Di lahat atau lubang, bisa juga dimaknai sebagai kubur. Di situlah sejarah Jayeng Rane berakhir bersama kuda perangnya,” katanya.
Ki Dalang Wildan bahkan tegas mengatakan tidak akan berani memainkan Lampan Lahat meskipun dibayar berapa pun.
“Jika ada yang kasi saya Rp100 juta untuk memainkan (Lampan Lahat), saya tidak akan berani. Mohon maaf, salah-salah bisa lari ke keturunan (jadi korban),” ujarnya.
Ki Dalang Wildan menjelaskan, Jayeng Rane dalam wayang Sasak digambarkan dengan ciri khas sederhana.
Berbeda dengan wayang Jawa, Jayeng Rane digambarkan sebagai Arjuna dengan menggunakan perhiasan mahkota dan gelang.
“Jayeng Rane kalau di wayang Jawa itu Arjuna. Banyak gelang, mahkota, kalau di wayang Sasak bentuknya polos sebagai simbol kesederhanaan,” katanya.
Dijelaskan, karakter dalam wayang dibagi dua yaitu wayang kiri dan kanan, dan satunya adalah gunungan wayang. Wayang kiri menggambarkan sosok antagonis berwatak sombong, dan wayang kanan menggambarkan tokoh utama atau pahlawan dan sosok yang baik.
Dalam wayang Sasak menggunakan bahasa Kawi. Bahasa tersebut untuk memudahkan penonton, karena menggabungkan tiga bahasa, seperti Sasak, Jawa dan Bali.
“Kenapa pakai bahasa Kawi wayang Sasak, diambil garis tengah bahasa Sasak masuk, bahasa Jawa masuk dan bahasa Bali masuk. Cepat dicerna publik,” ujarnya.
Ki Dalang Wildan sejak tahun 1973 telah menjadi dalang. Bahkan saat usia sekolah, dia selalu belajar membuat dan memainkan wayang. Itu membuat dirinya kini sering dipanggil untuk pertunjukan wayang.
Seperti tiang panggung berjumlah sembilan yang artinya sembilan wali yang menyebarkan Islam, bangunan panggung segi empat yang memiliki filosofis empat mahzab dalam Islam, musik pengiring atau gendang berjumlah lima yang artinya rukun Islam.
“Sebenarnya gendang berjumlah enam. Tapi Lanang dan Wadon adalah suami istri, sehingga dihitung satu,” katanya.
Begitu juga dengan dalang dan semua yang terlibat dalam pementasan berjumlah 13 orang, yang memiliki filosofis jumlah rukun salat. Bahkan, ritual mengeluarkan wayang tidak asal-asalan, ada doa khusus yang diucapkan.
PDIP NTB bantu 50 juta untuk Wayang Sasak
Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 berusaha untuk mempromosikan wayang Sasak sebagai bagian dari tradisi masyarakat Lombok.
Tidak cuma itu, Ketua DPD PDIP NTB, H. Rachmat Hidayat melalui Ketua dan Wakil Ketua II DPC PDIP Lombok Timur, Ahmad Sukro dan Ahmad Amrullah menyalurkan bantuan Rp 50 juta terhadap Ki Dalang Wildan untuk mengembangkan Wayang Kulit Sasak.
Ahmad Amrullah mengatakan, bantuan tersebut sebagai upaya PDIP NTB menjaga wayang Sasak tetap eksis, karena menjadi bagian dari budaya leluhur Sasak.
“Karena wayang Sasak ini menjadi bagian dari budaya leluhur Sasak yang harus dijaga agar tetap berkembang,” ujar Amrullah yang juga Sekretaris Tim Ekspedisi Mistis.
Direktur M16, Bambang Mei Finarwanto menegaskan, wayang Sasak tidak hanya sebatas pertunjukan seni semata, namun menyimpan nilai-nilai filosofis yang islami.
“Masyarakat harus paham, wayang Sasak dipenuhi berbagai kisah dan memiliki makna filosofis. Seperti nilai-nilai yang terkandung dalam kisah serat menak maupun simbol-simbol islami sebagai syarat dalam pementasan wayang,” ujarnya.***
Spirit ’Perjalanan Panjang Dimulai Dari Langkah Pertama’
Spirit yang menjadi tagline membangun daerah untuk mensejahterakan amasyarakat NTB
LOBAR.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah kerap mengungkapkan “Setiap Perjalanan Panjang Haruslah Dimulai Dari Langkah Pertama”.
Dan itu merupakan spirit Bang Zul dalam membangun daerah yang dalam tagline sebagai pemantik menggesa perubahan dengan berbagai inovasi yang bermuara kepada kesejahteraan masyarakat.
Ia menekankan, semua pihak harus bergerak cepat melakukan berbagai terobosan, inovasi, meski di tengah keterbatasan fiscal, dan menjadi solusi untuk mensejahterakan masyarakat.
Bang Zul selalu memacu untuk mencari cara lain untuk mensejahterakan masyarakat NTB. “Even MotoGP dan MXGP misalnya telah mampu menjadi magnit peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Gubernur Zulkieflimansyah.
Ia mengatakan itu saat Rapim bersama Wagub, Sekda dan seluruh Kepala OPD Pemprov NTB di Wisata Agro, Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Jumat (22/07/22).
Gubernur memahami dalam setiap program Pemprov NTB yang dilakukannya, selalu ada riak-riak dan itu sebagai bentuk kepedulian mayarakat dalam turut membangun NTB.
“Dan apa yang kita lakukan seperti MotoGP, MXGP telah memberikan inspirasi di tengah keterbatasan APBD kita. Apa yang pernah kita lakukan kita inginkan punya nilai tinggi untuk kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik,” tandas Bang Zul.
Ia menambahkan, dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan NTB bakal diramaikan kembali dengan event penting berskala regional, nasional bahkan event rutin skala internasional.
Ia merinci event yang dimaksud itu, di antaranya pada Januari mendatang akan dimulai musim balap motor (Pre Seasion), Maret 2023 ada MotorGP, MXGP 2 seri pertama di Samota 26 Juni.
Menyusul MXGP di Sirkuit Lantan 459 Motocross, Lombok Tengah Juli 2023 dan selanjutnya ada Word Superbike (WSBK) Mandalika.
Dengan adanya event-event besar seperti ini hendaknya ada outputnya bagi masyarakat dan dampaknya bagi sektor-sektor lain.
“Sektor lain terdampak seperti UMKM, obyek wisata menarik, agrowisata, kuliner, cendramata. Dengan begitu para penonton atau wisatawan akan pulang dalam keadaan tersenyum puas dan ingin mengulangi kedatangannya ke NTB lagi tahun depan dengan membawa kerabat, keluarga yang lebih banyak lagi ke NTB,” tutur Bang Zul.
Seluruh perangkat daerah diminta untuk menyiapkan diri sejak awal untuk turut terlibat dan berpartisipasi aktif dalam menghadapi event-event besar besar yang akan digelar di NTB. Ke depan, hampir tiap bulan NTB akan diramaikan dengan event-event nasional dan internasional. ***
Bunda Niken Kunjungi Sekolah Pesisi Juang di Ampenan
10 Hak Anak menjadi pembahasan Bunda Niken saat kunjungi Sekolah Pesisi Juang di sekitar pesisir Ampenan
MATARAM.lombokjournal.com ~ 10 hak anak menjadi pembahasan Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah saat melakukan kunjungan ke Sekolah Pesisi Juang yang berlokasi di Bintaro, Ampenan, Jum’at (22/07/22).
Bunda Niken
Ketua TP PKK Nusa Tenggara Barat itu menyebut hak-hak tersebut, di antaranya Hak untuk Bermain, Hak untuk mendapatkan Pendidikan, Hak untuk mendapatkan Perlindungan, Hak untuk mendapatkan Nama, Hak untuk mendapatkan Status Kebangsaan, Hak untuk mendapatkan Makanan, Hak untuk mendapatkan Akses Kesehatan dan Hak untuk mendapatkan Rekreasi.
“10 Hak Anak itu sangat penting, untuk melahirkan generasi emas di masa mendatang,” tutur Bunda Niken.
Ia mengapresiasi inisiatif remaja yang telah memberikan ruang belajar bagi anak-anak di sekitar pesisir pantai.
“Sekolah Pesisi Juang ini diinisiasi anak-anak muda yang prihatin terhadap anak-anak yang terhenti sekolahnya akibat pandemi. Kemudian mereka membuat sebuah kelompok bersama untuk belajar,” ujar Bunda Niken.
“Saya mau memberikan apresiasi yang luar biasa kepada pak Camat sudah menganggarkan gerakan literasi berbasis keluarga ini di semua Ampenan. Luar biasa,” ujar Bunda Niken. ***