Road show Industrialisasi, Pemda Diminta Mulai Mengolah Bahan Mentah

Saat road show Industrialisasi di Sumbawa, Gubernur NTB menegaskan, mengolah bahan baku memiliki nilai tambah untuk kesejahteraan masyarakat.

SUMBAWA.lombokjournal.com ~ Pemerintah Daerah diajak mulai mengolah bahan mentah atau bahan baku, dari sumber daya alam yang tersedia. 

Ajakan itu disampaikan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah saat roadshow industrialiasasi di Kabupaten Sumbawa, Jum’at (5/8/2022), di kantor Bupati Sumbawa.

Dengan mengolah bahan baku akan memiliki nilai tambah untuk kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA: Dialog Interaktif dengan Forum Wartawan Parlemen DPR RI, Ini Pesan Sekda NTB 

Gubernur NTB dorong Pemda mulai mengolah bahan baku
Gubernur Zulkieflimansyah dan Hj Niken

“Kita harus punya keberanian untuk mulai mengolah sumber daya alam kita. Seperti hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan potensi alam lainnya,” kata Bang Zul panggilan populer Gubernur NTB.

Ia mengatakan itu saat menjadi narasumber pada kegiatan Roadshow Tematik dengan tema “Inovasi Halal dan Baik dalam Mendukung Percepatan Pembentukan Ekosistem Industri Halal”. 

Di depan Guru Besar Unibraw Malang dan Kementerian Perindustrian, Gubernur NTB mengatakan, kalau tidak dimulai hanya menjadi retorika tanpa ada hasil apa pun. Industrialisasi ini merupakan kebutuhan, katanya..

“Sampai sekarang, pabrik pengolahan ikan yang mangkrak di teluk Santong, tidak kita selesaikan. Padahal itu konsep Industrialiaasi paling nyata, pada sektor pengolahan ikan,” kata Bang Zul yang didampingi Ketua Dekranasda NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah.

Kalau dikelola dengan baik, akan memantik industrialisasi turunan di sekitarnya. Masyarakat juga akan merasakan manfaat demi mewujudkan kesejahteraannya.

Menurut Bnag Zul, adanya perusaan besar seperti PT. Aman Mineral menjadi core industrinya. Karena itu, harus segera digesa untuk membicarakan kerjasama dalam penguatan industri UMKM. 

Pemda diminta mulai memikirkan untuk upgrading kapacity SDM di daerah. Menyiapkan tenaga kerja baik yang akan terlibat langsung maupun yang memperoleh penguatan seperti pelaku usaha 

BACA JUGA: Gubernur NTB Ungkapkan Praktek Industrialisasi

“Perusahasn besar juga bukan hanya sekedar cari uang, tapi membangun relasi yang konstruksi dengan lingkungan itu jauh lebih penting,” terangnya di depan pimpinan PT. AMAN.

Sementara itu, Bupati Sumbawa H Mahmud Abdullah, menyampaikan apresiasi atas sinergi dan kolaborasi Pemprov. NTB untuk ikut membangun daerah.

“Terutama mensukseskan program industrialisasi. Mengolah bahan mentah agar memiliki nilai tambah,” ucapnya.

Turut mendampingi Gubernur, Kadis Perindustrian, Kadis Perdagangan, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Koperasi UKM, Kadis Pertanian, Kadis LHK, Kadis Pariwisata, Kadis Peternakan, Kadis Dikbud, Kadis Kesehatan, Kadis PMPD, Kadis Kominfo dan Biro Perekonomian Setda Provinsi NTB. 

Hadir juga pada kegiatan tersebut Wakil Bupati Sumbawa, Sekda Sumbawa, Kapolres, Dandim, Kejari, kepala OPD se Sumbawa, pimpinan PT. Aman Mineral, Tokoh Agama, masyarakat dan pelaku UMKM se Kabupaten Sumbawa.***  

 

 




Dialog Interaktif Bersama Wartawan Parlemen DPR RI, Ini Pesan Sekda NTB

Sekda NTB saat menghadiri dialog interaktif dan sosialisasi Kinerja DPR RI bersama Wartawan Parlemen DPR RI, mengkonfirmasi apa yang diperjuangkan anggota DPR RI Dapil NTB

LOTENG.lombokjournal.com ~ Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Lalu Gita Ariadi berpesan kepada anggota DPR RI Dapil NTB untuk mengkonfirmasi anggota DPR RI Dapil NTB, agar mengetahui perkembangan dan opininya untuk Daerah NTB dan apa yang diperjuangkan di Pusat. 

Sehingga dengan sigap melakukan sinergi dan kolaborasi dengan mereka.

Dalam dialog interaktif Sekda mengkonfirmasi apa tang diperjuangkan anggota DPR RI Dapil NTB

Pesan itu disampaikan Sekda Lalu Gita Ariadi, mewakili Gubernur NTB, saat menghadiri Dialog Interaktif dan Sosialisasi Kinerja Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen, di Hotel Raja Kuta Mandalika Lombok Tengah, Jum’at (05/08/22).

BACA JUGA: Gubernur NTB Puji Pelaku Usaha KSB Mengolah Bahan Baku

Dialog interaktif itu dengan tema “Perkuat Kolaborasi Media dan Parlemen Wujudkan Parlemen Modern” 

“Maka dengan cara itu ke depan akan semakin indah sehingga masyarakat NTB tahu apa mereka perjuangkan di Jakarta,” tegas Lalu Gita Ariadi.

Selain itu, Miq Gita sapaan Sekda NTB, mengapresiasi dan berterimakasih atas kegiatan Forum Komunikasi dan Sosialisasi Kinerja DPR RI bersama Wartawan Parlemen, yang memilih Lombok sebagai tempat kegiatan.

“Sambil rekreasi, nikmatilah pantai Mandalika dan sekitarnya selama berkegiatan dan sebagai bentuk ucapan terimakasih, kami menyiapkan 10 tiket gratis nonton WSBK di sirkuit Mandalika tahun depan,” tutupnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, Achmad Dimyati Natakusumah menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Daerah NTB menerima dengan baik kedatangan bersama rombongan.

Wakil Ketua BURT DPR RI menyampaikan, tujuan kegiatan ini memperkuat kerjasama dan kalaborasi dengan media di era kemajuan teknologi dan informasi dengan cepat, sehingga mampu mewujudkan parlemen yang modern.

BACA JUGA: Program PMII Diminta Turun Langsung ke Masyarakat

“Karena itu, kami minta kepada teman-teman wartawan agar menyampaikan pesan-pesan informasi yang baik, yang positif kepada masyarakat apa adanya,” ajaknya.

Untuk diketahui, di parlemen diisi oleh berbagai macam karakter yang berbeda-beda. Sehingga perlu dilakukan penguatan kalaborasi dengan insan media sebagai lidah penyampai informasi kepada masyarakat. ***

 

 




Program PMII Diminta Turun Langsung ke Masyarakat 

Sekda NTB menyampaikan pesan, program PMII harus turun ke lapangan untuk mengedukasi berbagai persoalan yang selama ini dihadapi masyarakat 

MATARAM.lombokjournal.com ~ Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) NTB untuk dapat  mengedukasi masyarakat, terkait permasalahan stunting, perdagangan orang, pernikahan dini dan lain sebagainya. 

Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi, mengajak PMII bergerak, mengedukasi ibu bapak sanak saudara kita, agar terhindar dari berbagai permalahan yang ada di sekitar masyarakat. 

BACA JUGA: Posyandu Keluarga di NTB Punya Data Stunting Tiap Dusun

Sekda NTB pesan, agar program PMII bisa turun mengedukasi masyarakat

“Seperti maraknya kasus stunting yang akar mulanya dari pernikahan dini yang harus dicegah, hadirnya PMII di tengah masyarakat tentu dapat mengedukasinya,” tutur Sekda NTB saat menerima audiensi PMII di Ruang Rapat Sekda NTB, Jum’at (05/08/22).

Pesannya, agar setiap program kerja dari PMII dapat turun langsung ke masyarakat. sehingga berbagai permaslahan dapat diselesaikan dari hulu ke hilir. Jangan lagi ada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal, banyaknya masyarakat yang masih menggunakan calo.

“Jangan sampai hal seperti ini kita diamkan, termasuk masyarakat yang pergi menjadi tenaga kerja ilegal tanpa prosedur yang jelas. Inilah yang menjadi masalah, baik musibah kecelakaan di perjalanan, diperlakukan tidak senonoh di tempat kerja, tidak dapat perlindungan karena di luar jangkauan jalur-jalur resmi pemerintah,” ungkap Miq Gite.

Ia memberikan apresiasi dan dukungan terhadap PMII yang akan mengikuti Seminar Nasional oleh Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC) Bali-Nusa Tenggara yang akan dilaksanakan pada 14-16 Agustus di Denpasar Bali.

Sekretari Umum PMII NTB, Muhammad Faozan berharap, agar PMII dan Pemerintah Daerah dapat terus bersinergi dalam melakukan penanggulangan stunting, pernikahan dini maupun perdagangan orang.

BACA JUGA: Rakor Perhubungan Bertajuk “Trans[ortasi Berkeselamatan” Dinilai Tepat

“KIta berharap kesinambungan PMII, Stakeholder terkait dan Pemerintah Daerah untuk menanggulangi pernikahan dini maupun stunting ini kita bersinergi dalam upaya penanggulangan hal tersebut,” tutupnya. ***

 

 




Gubernur NTB Mengungkapkan Praktek Industrialisasi 

Saat road show Industrialisasi di KSB, Gubernur NTB menegaskan pentingnya terus menggaungkan apa itu industrialisasi

KSB.lombokjournal.com ~ Pemahaman tentang industrialisasi penting terus digaungkan dan disosialisasikan.

Industrialisasi itu secara sederhana mengelola hasil pertanian, perikanan, perkebunan dan lainnya agar memiliki nilai tambah bagi masyarakat.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah  menyampaikan itu saat mengawali road show Industrialisasi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Kamis (04/08/22) di Sentra IKM Poto Tano-KSB.

BACA JUGA: Road show Industrialisasi, Gubernur NTB: KSB Cepat Lakukan Industrialisasi

“Sehingga, masyarakat mengerti tentang industrialisasi itu. Bukan hanya berkaitan dengan pabrik-pabrik besar,” kata Gubernur Zul dalam Talkshow tematik “Sinergitas Pengembangan Industri dalam mendukung kawasan industri Maluk” 

Industrialisasi prosesnya memang panjang, dengan sentuhan sain dan teknologi dan kemauan dan sinergi pemerintah, swasta dan masyarakat, maka ikhtiar mewujudkan kesejahteraan masyarakat ini akan terwujud.

Kemudian Gubernur Zul mengungkapkan apa itu praktek industrialisasi. Ia menuturkan pengalamannya keluar daerah, kebutuhan akan industrialisasi prakteknya terjadi dengan pendingin atau collstroge. 

“Ikan yang dibeli di Kecamatan Sape di Bima dan Sekotong Lombok Barat, dikeluarkan kotorannya, dibekukan dan dijual kembali ke NTB, di hotel-hotel termasuk PT. Aman. Harganya jauh lebih mahal,” ungkapnya.

Kenapa suatu daerah itu tidak maju-maju, seperti NTB atau Indonesia bagian timur, karena terlalu nyaman menjual barang mentah tanpa diolah. 

Kemudian tanpa disadari mengonsumsi prodak yang bahan bakunya dari daerah sendiri, dengan nilai tambah dan harga yang lebih mahal.

Masyarakat tanpa menyadari menjual bahan baku dengan harga yang murah, dan membeli kembali prodak yang diolah dengan harga yang mahal.

Maka mulai sekarang, stop menjual barang mentah keluar daerah dengan harga murah.  Karena tidak akan menstabilkan harga disini.

“Ini hal mendasar, dan perlu terus digaungkan agar masyarakat mengerti tentang pentingnya industrialisasi itu,” ucap pria kelahiran Sumbawa ini. 

BACA JUGA: Gubernur NTB Puji Pelaku Usaha KSB Mengolah Bahan Baku

Sementara itu Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M., mengatakan, memang penting memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang konsep industrialisasi ini.

“Pemerintah, pihak swasta dan steakholder lain harus terus memasifkan sosialisasi tentang industrialisasi tersebut,” kata Bupati.

Turut mendampingi Gubernur, Kadis Perindustrian, Kadis Perdagangan, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Koperasi UKM, Kadis Pertanian, Kadis LHK, Kadis Pariwisata, Kadis Peternakan, Kadis Dikbud, Kadis Kesehatan, Kadis PMPD, Kadis Kominfo dan Biro Perekonomian Setda Provinsi NTB. 

Hadir juga pada kegiatan tersebut Wakil Bupati KSB, Sekda KSB, Kapolres, Dandim, kepala OPD se KSB, para camat, pimpinan PT. Aman Mineral, Tokoh Agama, masyarakat dan pelaku UMKM se KSB.***

 




Gubernur NTB Puji Pelaku Usaha KSB Mengelola Bahan Baku

Tinjau Stand UMKM di KSB, Gubernur NTB mengaku bangga pelaku UMKM di KSB mulai ada yang mengolah produk jadi hingga setengah jadi

KSB.lombokjournal.com ~ Usai mengikuti Talkshow Tematik “Sinergitas Pengembangan Industri dalam mendukung kawasan industry Maluk” di  Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, meninjau stand dan lapak para UMKM, di Sentra IKM Poto Tano Kabupaten  Sumbawa Barat (KSB).

“Saya bangga, para pelaku UMKM disini sudah mulai ada yang mengolah produk jadi hingga setengah jadi,” kata Bang Zul sapaan Gubernur NTB.

BACA JUGA: Road show Industrialisasi, Gubernur NTB: KSB Cepat Lakukan Industrialisasi

Gubernur Zul didampingi Ketua Dekranasda NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, mengawali Road Show Industrialisasi, Kamis (04/08/22) di KSB.

Dikatakan Gubernur, pelaku UMKM sudah mulai melakukan konsep sederhana dalam mengelolah bahan baku lokal, sehingga memiliki nilai tambah.

“Kita pelihara ayam, dengan industrialisasi dapat dijadikan abon yang memiliki nilai jual,” jelas Gubernur Zul.

Sehingga, ketemu konsep sederhananya. Akan tetapi lanjut Doktor Zul, perlu ada sentuhan pemerintah untuk desain kemasan, pasarannya serta segi izin dan kelayakannya.

“Itu yang kami maksud konsep sederhana dalam industrialisasi,” paparnya, didampingi, Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) H. W. Musyafirin.

Usai acara tersebut, Gubernur NTB menyerahkan sejumlah bantuan untuk para pelaku UMKM di KSB.

BACA JUGA: Posyandu Keluarga di NTB Punya Data Stunting Tiap Dusun

Turut mendampingi Gubernur, Kadis Perindustrian, Kadis Perdagangan, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Koperasi UKM, Kadis Pertanian, Kadis LHK, Kadis Pariwisata, Kadis Peternakan, Kadis Dikbud, Kadis Kesehatan, Kadis PMPD, Kadis Kominfo dan Biro Perekonomian Setda Provinsi NTB. 

Hadir juga pada kegiatan tersebut Wakil Bupati KSB, Sekda KSB, Kapolres, Dandim, kepala OPD se KSB, para camat, pimpinan PT. Aman Mineral, Tokoh Agama, masyarakat dan pelaku UMKM se KSB. *** 

 

 




Road show Industrialisasi, Gubernur NTB: KSB Cepat Lakukan Industrialisasi

Dalam road show industrialisasi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Gubernur NTB mengungkapkan ekspektasinya karena di KSB ada industri besar

KSB.lombokjournal.com ~ Road show industrialisasi diawali di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), karena kabupaten itu disebut daerah yang paling mungkin melaksanakan industrialisasi lebih dahulu. 

Pasalnya, ada PT. Aman Mineral yang akan siap mendukung penguatan pelaku usaha.

Hal tersebut disampaikan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah saat mengawali  Roadshow industrialisasi, Kamis (04/08/22) di Sentra IKM Poto Tano KSB.

BACA JUGA: Gubernur NTB Mulai Lakukan Road show Industrialisasi

“Khusus KSB, kita punya ekspektasi yang lebih, karena industri besar ada disini,”

kata Gubernur Zul yang didampingi Ketua Dekranasda NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah dan Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) H. W. Musyafirin.

Menurut Gubernur Zul, dibutuhkan kepiwaian Bupati KSB, untuk memaksa PT. Aman Mineral terlibat dalam proses industrialisasi, secara langsung atau tidak langsung. 

Karena dalam dunia bisnis, industrialisasi terlalu lama dan prosesnya panjang. Karena kadang-kadang dunia usaha tidak mau repot untuk ikut terlibat.

“Tugas Pemerintah, baik Gubernur maupun Bupati, membujuk perusaahaan besar mempelopori, agar mau membatu para  UMKM-UMKM di daerah,” katanya. 

Selain itu, PT. Aman juga  harus memberikan kesempatan kepada pengusaha lokal. Walaupun jauh kualitas dan harga dibanding dengan pengusaha luar. Namun kesempatan pengusaha lokal, untuk terus belajar lebih baik dan bersaing, itu jauh lebih penting.

Dikatakan, pembangunan Smelter di KSB harus menjadi kepastian. Tidak boleh tidak, tapi harus segera dimulai dan diteruskan. 

Karena sekali bahan baku diolah disini, akan mengundang induatri turunan lainnya. Apalagi pada akhir tahun ini,  akan dilakukan proses pembangunan bandara di KSB. 

“Kita juga harus bersahabat dengan investor. PT. Aman harus dipastikan nyaman di tempat kita. Mereka harus senang melakukan usahanya dan beroperasi di tempat kita,” pesan Bang Zul 

Namun saat bersamaan, PT Aman harus mampu diyakinkan untuk melakukan pendalaman struktur atau intervensi pada produk UMKM yang memiliki nilai tambah, untuk produk masyarakat.

BACA JUGA: Posyandu Keluarga di NTB Punya Data Stunting tiap Dusun

Ia juga mengingatkan, agar PT. Aman jangan mereduksi bisnisnya hanya semata sebagai mesin pencari uang, tapi harus membangun relasi yang konstruktif dengan masyarakat.

“Maka kalau kita berjalan bersama, maka masyarakatlah yang melindungi perusahaan. Untuk mewujudkan masyakat NTB dan KSB yang lebih baik,” pesan pria kelahiran Sumbawa.

Jadi sinergi dan kolaborasi Bupati KSB bersama PT. Aman Mineral mampu mewujudkan industrialisasi di KSB.

Turut mendampingi Gubernur, Kadis Perindustrian, Kadis Perdagangan, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Koperasi UKM, Kadis Pertanian, Kadis LHK, Kadis Pariwisata, Kadis Peternakan, Kadis Dikbud, Kadis Kesehatan, Kadis PMPD, Kadis Kominfo dan Biro Perekonomian Setda Provinsi NTB. 

Hadir juga pada kegiatan tersebut Wakil Bupati KSB, Sekda KSB, Kapolres, Dandim, kepala OPD se KSB, para camat, pimpinan PT. Aman Mineral, Tokoh Agama, masyarakat dan pelaku UMKM se KSB. *** 

 

 

 




Posyandu Keluarga di NTB Punya Data Stunting tiap Dusun

Kata Wagub NTB, adanya  data stunting by name by address yang berbasis dusun,  memudahkan Posyandu Keluarga di NTB dalam penanganan gejala stunting

JAKARTA.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur (Wagub) NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, mengatakan bahwa keberadaan 

Posyandu Keluarga di 10 Kabupaten-Kota, sangat aktif mengkampayekan dan melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan menekan stunting. 

BACA JUGA: Pemuda Telong-Elong ingin Punya Sirkuit Balap Sampan

Wagub NTB mengatakan, Posyandu Keluarga di NTB aktif
Wagub NTB (Kaman)

Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi mengatakan itu dalam Rapat Kerja (Raker) yang dipimpin Wapres RI, KH. Ma’ruf Amin, membahas percepatan penurunan stunting di NTB, Kamis (04/08/22) di Jakarta.

“Alhamdulillah Posyandu keluarga kita di NTB aktif semua,” kata Wagub 

Ummi Rohmi sapaan Wagub, semua Posyandu Keluarga di NTB memiliki data stunting by name by address yang berbasis dusun.

“Hal ini memudahkan penanganan deteksi awal dalam gejala stunting dan menangani stunting,” ujarnya.

Dengan data itu penangan akan lebih efektif, untuk mencegah dan menangani stunting di NTB. 

Namun mencegah dan penanganan stunting butuh sinergi dan kolaborasi semua pihak. Dari lingkungan keluarga, dusun, desa, kabupaten/kota hingga tingkat Provinsi dan Pusat.

“Stunting harus kita perangi bersama, demi mewujudkan generasi Nusa Tenggara Barat yang semakin baik,” tutupnya. 

BACA JUGA: Gubernur NTB Mulai Lakukan Roadshow Industrialisasi 

Keberhasilan program revitalisasi Posyandu Keluarga di era kepemimpinan Zul-Rohmi, hingga 100 persen. Hal itu merupakan ikhtiar k mengatasi berbagai persoalan sosial kemasyarakatan, pendidikan, kesehatan berbasis dusun. ***

 




Tim Ekspedisi Mistis Akan Telusuri Folklore Leluhur Lombok

Ketua Tim Ekspedisi PDIP NTB dan Mi6 Ruslan Turmuzi mensinyalir, ada benang merah kebudayaan Leluhur Lombok di balik beragamnya Mitos Cerita Rakyat

MATARAM.lombokjournal.com ~ Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 akan tetap menelusuri setiap cerita rakyat (folklore) Leluhur Lombok yang terserak.

Agar hasil cipta kebudayaan para leluhur bisa terdokumentasi secara utuh. 

Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB akan telusuri folklore leluhur Lombok

Hal itu diungkapkan, H. Ruslan Turmuzi, Ketua Rim Ekspedisi melalui siaran pers, Kamis (04/08/22) . 

BACA JUGA: Warga Sering Jumpa Kuntilanak di Lingkuk Rumbuk

Menurutnya, dengan menelusuri setiap rekam jejak sejarah para Leluhur Lombok, akan didapatkan benang merah, yang menghubungkan cerita rakyat dikaitkan penemuan atau pun bukti artefak tersebut. 

“Munculnya beragam mitos cerita rakyat haruslah dimaknai bahwa para leluhur lombok tersebut ingin menitipkan pesan untuk anak cucunya tentang kisah kebudayaan masa lalu yang pernah ada,” kata Ruslan Turmuzi yang akrab disapa RT. 

Selanjutnya RT mengatakan, rangkaian kegiatan Tim Ekspedisi Mistis yang telah berlangsung hampir 3 bulan, menelusuri berbagai artefak dan cerita rakyat leluhur Lombok mengisyaratkan adanya benang merah dikaitkan beragam cerita rakyat. 

“Misalnya Kisah Hilangnya Desa Besari di Lombok Utara, memiliki kemiripan  cerita rakyat yang disampaikan di Lombok tengah terkait asal muasal Penguasa di  kedatuan Besari. Akibat keterbatasan akses tehnologi,  bisa jadi para leluhur lombok  menyampaikan kisahnya secara verbal dan bertutur sebagai media informasinya,” ulas politisi PDIP NTB ini. 

Meskipun demikian Ruslan tetap optimis, Tim Ekspedisi Mistis kelak akan menemukan rekam jejak para leluhur Sasak secara utuh, melalui serangkaian penelusuran cerita rakyat yang terlupakan tersebut. 

“Kebudayaan Besar itu muncul dan dibangun karena ditopang oleh rangkaian kebudayaan kecil yang dimanifestasi oleh terseraknya berbagai artefak maupun mitos cerita rakyat berbagai versi. Tim Ekspedisi Mistis akan memverikasi guna menarik benang merahnya,” kata RT, sambil menambahkan Masa Kerja Tim Ekspedisi Mistis tidak dibatasi oleh durasi waktu dan kepentingan. 

Ruslan Turmuzi menambahkan, sesuai Pesan Ketua DPD PDIP NTB, H Rachmat Hidayat hendaknya  Tim Ekspedisi Mistis bekerja secara profesional. 

Dan menjaga obyektifitas dalam menelusuri peninggalan kebudayaan para leluhur, agar kisahnya dapat dijadikan referensi sejarah yang benar dan suri tauladan bagi generasi penerus. 

BACA JUGA: Kiai Mas Mirah, Penyebar Islam Sejak Jaman Pejanggik

“Dengan minimnya bukti artefak maupun jejak manuskrip yang belum ditemukan, menjadi tantangan bagi Tim Ekspedisi Mistis untuk melibatkan ilmu sains dan non sains mengungkap secara utuh berbagai kisah sejarah leluhur,” imbuh RT. 

Second Opini Sejarah Leluhur 

Sementara itu Direktur Lembaga Kajian Sosial Politik Mi6, Bambang Mei Finarwanto menambahkan, Tim Ekspedisi Mistis saat ini belum melibatkan arkeolog secara full time mengingat keterbatasan Sumber Daya Manusia dan Logistik. 

Hal ini karena aktivitas Tim Ekspedisi Mistis bersifat swadaya dan spontan melalui berbagai publikasi media. 

“Publikasi Media itu sebagai bentuk pertanggungjawaban moral tim Ekspedisi Mistis kepada publik untuk masukan ( input ) buat stakeholder agar dapat menindak-lanjuti setiap temuan-temuan kebudayaan leluhur sasak,” katanya. 

Lelaki yang akrab disapa Didu menambahkan, Tim Ekspedisi Mistis akan mendokumentasi secara utuh dan membukukan setiap temuan di lapangan. Agar bisa dijadikan second opini sejarah leluhur  bagi yang memerlukan data dan info tersebut. 

BACA JUGA: Air Pancuran Bertuah di Desa Rumbuk, Lotim

“Mengingat masih banyak folklore yang hendak di eksplore, maka konsentrasi Tim Ekspedisi Mistis  saat ini adalah menjelajah dan menelisik setiap Cerita Rakyat dan Situs kebudayaan Leluhur Lombok agar tetap teraktualisasikan secara utuh,” katanya. ***

 

 




Gubernur NTB mulai Lakukan Roadshow Industrialisasi

Industrialisasi merupakan keniscayaan yang harus dilakukan, ini ikhtiarM ewujudkan kesejahteraan masyarakat,kata Gubernur NTB

SUMBAWA.lombokjournal.com ~ Industrialisasi merupakan salah satu ikhtiar mewujudkan kesejahteraan masyarakat NTB.

Itu dikatakan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, saat memulai Roadshow Industrialisasi di sentra IKM, Kabupaten Sumbawa Barat, Kamis (04/08/22).

Menurutnya, Industrialisasi diperlukan karena setiap tahun jumlah pencari pekerjaan terus mengalami peningkatan.

BACA JUGA: Pemuda Telong-Elong Ingin Punya Sirkuit Balap Sampan

Masyarakat KSB berdialog bersama Gubernur NTB

 “Industrialisasi itu bukan konsep Gubernur, tapi untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, Industrialisasi merupakan keniscayaan yang harus kita lakukan,” ungkap Bang Zul sapaan gubernur.

Di acara Talkshow Tematik “Sinergitas Pengembangan Industri dalam mendukung kawasan industry Maluk” Bang Zul menjelaskan, industrialisasi itu bukan memiliki gedung tinggi, bukan juga  pabrik-pabrik besar. 

Tapi Industrialiasi itu sederhana, yaitu bagaimana mengolah produk lokal menjadi barang yang bernilai dan memiliki nilai jual tinggi.

Sederhananya, ia mencontohkan, dengan industrialisasi kita tidak lagi menjual bawang mentah ke pabrik luar, tidak lagi menjual produk lokal untuk di olah ke daerah lain. 

“Kita harus berani memulai, berani mengolah, berani memproduksi dengan mesin-mesin yang dibuat langsung oleh masyarakat NTB,” tambah Bang Zul didampingi Ketua PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah.

Dicontohkan, saat awal Pandemi Covid-19, masyarakat mengalami kelangkaan masker, semua produk masker dikirim dari luar daerah dengan harga yang sangat mahal. 

Padahal, bahan dan Sumber Daya Manusia (SDM) di NTB tidak kalah dengan daerah lain.

Masyarakat NTB membeli masker dari luar daerah dengan harga sangat mahal. 

“Padahal, penjahit kita bisa buat sendiri, bahannya juga banyak. Pokoknya jangan lagi kita bangga menjual produk-produk mentah,” tegasnya.

Industrialisasi, mengolah bahan baku

Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M., menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Provinsi NTB maupun pusat, menjadikan KSB sebagai kawasan industri.

“Termasuk membangun kesadaran masyarakat, untuk mengolah nilai tambah, dari mengolah bahan baku menjadi bernilai,” katanya.

BACA JUGA: Ribuan PMI asal NTB akan Diberangkatkan ke Malaysia

Ekosistim industrialisasi harus terus berjalan dan diperbaiki. Sehingga industri besar membantu industri masyarakat meningkat.

Mewujudkan industrialisasi dengan mengolah bahan baku, untuk nilai tambah sangat dibutuhkan. Begitu juga pasarnya juga harus disiapkan.

“Maka perlu terus disosialisasikan untuk membangun kesadaran masyarakat juga,” katanya.

Turut mendampingi Gubernur, Kadis Perindustrian, Kadis Perdagangan, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Koperasi UKM, Kadis Pertanian, Kadis LHK, Kadis Pariwisata, Kadis Peternakan, Kadis Dikbud, Kadis Kesehatan, Kadis PMPD, Kadis Kominfo dan Biro Perekonomian Setda Provinsi NTB. 

Hadir juga pada kegiatan tersebut Wakil Bupati KSB, Sekda KSB, Kapolres, Dandim, para camat KSB, pimpinan PT. Aman, Tokoh Agama, madyatakat dan UMKM masyarakat KSB.*** 

 

 




Rakor Perhubungan Bertajuk “Transportasi Berkeselamatan”, Dinilai Tepat

Sekda NTB sebut tema Rakor Perhubungan NTB bertajuk  “Transportasi Berkeselamatan” merupakan tugas dan mandat dari lahirnya bernegara

MATARAM.lombokjournal.com ~ Rakor Dinas Perhubungan NTB yang bertajuk “Transportasi Berkeselamatan” dinilai tema yang sangat tepat sebagai tugas Pemerintah bahkan lebih atas dari idealis.

Sekda menyebut Rakor Perhubungan bertajuk "Transportasi Berkeselamatan" sangat tepat

“Ini adalah tugas dan mandat dari lahirnya bernegara,” kata Sekda.

BACA JUGA: Pemuda Telong Elong Ingin Punya Sirkuit Balap Sampan

Sekretaris Daerah NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan itu dalam rapat koordinasi (Rakor) Dinas Perhubungan NTB, yang bertajuk “Transportasi Berkeselamatan,” di Hotel Lombok Raya, Mataram, Kamis (04/08/22).

Mewakili Pemerintah, Lalu Gita menyampaikan apresiasi atas segala dukungan yang diberikan oleh teman-teman yang bergerak dalam bidang transportasi, baik darat, laut dan udara. 

Sehingga event-event sport tourism berskala Nasional maupun Internasional di daerah dapat berjalan dengan baik.

“Berkeselamatan secara konstitusional diperintahkan Negara melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Kita berharap tidak akan terjadi musibah, kita memberikan perlindungan sebaik-baiknya kepada masyarakat,” tegas Miq Gita.

Ditambahkan Miq Gita, penjelasan dari slide yang dipaparkan, berbagai penyebab musibah itu terjadi spontan, dalam benaknya topik ulasannya adalah Sembalun. 

Sembalun karena pesonanya yang sedang booming sehingga banyak orang yang tertarik mengunjunginya. 

Sementara mereka tidak paham situasi dan kondisi jalan rambu lalulintas dan lain sebagainya. 

 “Sehingga menjadi atensi Pemerintah Provinsi NTB melalui APBD, Alhamdulillah di Pusuk sudah dilakukan. Untuk 2023 yang akan datang APBN atau memperbaiki lagi jalan-jalan Negara yang lebih referensentatif,” ujarnya.

Menurut Sekda, kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia karena lalai, main hp saat berkendara, bahkan ada yang baru belajar mengemudi, sehingga musibah itu pun terjadi. 

“Hal ini perlu kita warning bagaimana mekanisme yang harus kita lakukan dan dipersiapkan membutuhkan kecermatan untuk keselamatan bersama,” kata Sekda.

Korban kecelakaan

Sementara itu, dalam laporan Kepala Dinas Perhubungan H. Lalu Fauzal menyebutkan tahun 2021 ada 402 orang kecelakaan dengan meninggal. 

Kematian yang paling tinggi terdapat di Lombok Timur, dalam satu bulan ada 40 orang kasus tabrak dan rata-rata itu adalah anak-anak usia muda. 

Jumlah korban kecelakaan berat ada 235 dan seterusnya. Kebanyakan dari kasus-kasus tersebut ada di sepeda motor.

BACA JUGA: Ribuan PMI asal NTB akan Diberangkatkan ke Malaysia

Ia mengajak kepada penyedia atau dealer sepeda motor untuk menyampaikan pesan-pesan keselamatan bagi masyarakat.

Ditambahkan Kadishub, penyebab dari kecelakaan sangat tinggi di daerah NTB salah satu faktor dari manusia yaitu 61 persen. Lengah, lelah, mengantuk, mabok dan lain sebagainya. 

Kemudian disebabkan oleh jalan 30 persen, misalnya jalan berlubang, tikungan tajam dan lain sebagainya. Kasus di kendaraan 9 persen mulai dari rem blong, kendaraan odol.

“Ini menjadi PR kita bersama, dalam menjawab kecelakaan masyarakat berlalu lintas,” tegas Fauzal.

Menurut pandangan Kadishub, tata tertib berlalulintas masih lemah, karena kasus-kasus kecelakaan banyak terjadi akibat lalu lintas di jalan.

“Saat ini sedang mengusulkan untuk segera dihadirkan ultinitas keselamatan bersamaan dengan Perda percepatan jalan. Karena banyak ruas jalan yang dari sisi integritas keselamatan tidak siap tapi ruas jalan kita sudah begitu bagus,” tutupnya. ***