Reses di Lotim, HBK Salurkan Bantuan Alsintan dan Mesin Air

Saat reses di Pulau Lombok, HBK Pastikan Armada Tangki HBK PEDULI tiap hari suplai kebutuhan air Bersih warga yang terdampak kekeringan

MATARAM.lombokjournal.com ~ Bantuan alat industri pertanian (Alsintan) dan mesin pompa air untuk para petani di Gumi Patuh Karya, Lombok Timur, diberikan H. Bambang Kristiono, SE (HBK), Selasa (-9/08/22).

HBK, anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/P. Lombok itu menyerahkan bantuannya saat menggelar kunjungan kerja di Lombok Timur dengan menyapa dari dekat para petani.

BACA JUGA: Tiga Mobil Tanki Dioperasikan, HBK Suplai Air Gratis

Saat reses HBK tekankan tiap hari melakukan suplay air

“Saya berharap, bantuan Alsintan ini dapat membantu meringankan para petani dalam mengolah sawahnya, dan membantu meningkatkan produktivitas para petani dalam memperoleh hasil panennya,” kata HBK. 

Penyerahan bantuan Alsintan dan mesin Pompa Air ini merupakan bagian dari kegiatan reses HBK di Pulau Lombok. 

Dalam penyerahan bantuan itu, HBK didampingi oleh seluruh anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kab. Lombok Timur dan Sekretaris Yayasan HBK PEDULI, Rannya Agustyra Kristiono. 

Para petani yang menerima bantuan Alsintan itu tergabung dalam empat kelompok tani, yakni Kelompok Tani Karya Hidup Satu, Balong Ate, Ingin Bahagia, dan Burne Satu.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini menegaskan, saat ini pertanian dan peternakan di NTB masih menjadi pilihan paling atas yang diharapkan masyarakat NTB untuk ditingkatkan kualitas maupun kuantitasnya.

“Intinya, saya berharap bantuan Alsintan ini dapat memberikan faedah dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan taraf hidup para petani di Lombok Timur,” kata politisi Partai Gerindra ini.

Dalam penyerahan bantuan Alsintan tersebut, HBK juga menceritakan dirinya mendapat bocoran informasi dari para koleganya di Kementerian Pertahanan RI, Kemenhan RI memiliki program penyelenggaraan sekolah politeknik yang disupervisi oleh Universitas Pertahanan.

HBK menjelaskan, dalam Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Partai Gerindra tanggal 12 dan 13 Agustus mendatang, ia akan menghadap khusus kepada Menteri Pertahanan Ri H. Prabowo Subianto, yang juga Ketua Umum DPP Partai Gerindra.

“Saya akan meminta dan memperjuangkan program ini untuk saya bawa ke Dapil tempat saya berasal, yaitu Dapil NTB-2/P. Lombok. Mudah-mudahan bisa berhasil, dan saya minta do’anya,” kata HBK.

Sementara itu, Lalu M. Tahir, Ketua Kelompok Tani Karya Hidup Satu tak henti mengucap rasa syukur atas perhatian dan bantuan yang diberikan HBK kepada para petani di Lombok Timur.

“Terima kasih pak HBK atas bantuan Alsintan yang diberikan. Bantuan ini sangat bermanfaat dan akan sangat meringankan pekerjaan-pekerjaan kami sebagai petani. Yang juga kami syukuri, sebagai pemilih pak HBK di Pileg 2019 yang lalu, pak HBK telah mampu memenuhi janji-janji kampanyenya,” kata Tahir.

BACA JUGA: Harga Pakan Ikan Selangit, HBK Bantu Mesin Pakan Ikan

Bantuan Sembako dan Dana Tunai

Selain penyerahan bantuan Alsintan dan mesin Pompa Air, dalam resesnya di Lombok Timur, HBK juga menyerahkan bantuan sembako dan bantuan dana tunai . Khususnya kepada para dhuafa, fakir miskin, dan para orangtua yang hidup sendiri karena tidak memiliki keluarga lagi.

Secara simbolis, bantuan sembako serta dana tunai itu diberikan kepada Inaq Mel dan Inaq Maemunah, warga Desa Dasan Lekong, Kecamatan Sukamulya, Lombok Timur. 

Kepada HBK, Inaq Mel menyampaikan ucapan terima kasihnya dengan penuh rasa haru.

Usai penyerahan bantuan sembako dan dana tunai kepada warga kurang mampu, HBK dan rombongan menyempatkan diri untuk mengecek langsung armada tangki air yang dioperasikan HBK PEDULI di Gumi Patuh Karya. 

Armada tersebut memang stand by di Lombok Timur untuk memasok kebutuhan air bersih bagi ribuan masyarakat di tengah kekeringan yang melanda, menyusul datangnya musim kemarau.

“Rawat terus ya, dengan baik, supaya terus mampu menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan kekeringan,” pesan HBK.

Lalu Lukmanul Hakim, Koordinator HBK PEDULI Lombok Timur yang juga Tenaga Ahli HBK selaku anggota DPR RI mengungkapkan, armada mobil tangki tersebut saat ini tidak pernah libur dan terus beroperasi menyalurkan bantuan air bersih kepada warga disetiap harinya.

“Tiap hari mobil tangki air ini keliling ke desa-desa di wilayah Lombok Timur bagian selatan dan juga timur. Tidak ada istirahat-istirahatnya. Tapi kalau hari Minggu terpaksa kita hentikan untuk melakukan perawatan,” kata Hakim. (*)

 




Hari Kemerdekaan RI, Kanwil Kemenkumham Beri Remisi 

Gubernur NTB sambut baik rencana Kanwil Kemenkumham beri remisi warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan saat Hari Kemerdekaan RI ke-77

MATARAM.lombokjournal.com ~ Rencana Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) NTB memberikan remisi atau pengurangan masa hukuman bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77, 

Gubernur Zul menyampaikan itu saat menerima audiensi dari Kanwil Kemenkumham NTB di ruang kerjanya, Selasa (09/08/22).

BACA JUGA: Kunjungan Konjen RRT, Gubernur NTB Ingin Perkuat Kerjasama

“Bersama Kanwil Kumham NTB yang melaporkan pemberian remisi di hari kemerdekaan kita nanti kepada saudara-saudara kita di Lembaga Pemasyarakatan. Ada 2 yang langsung bebas dengan  adanya remisi ini,” katanya. 

Pemberian remisi tersebut akan dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Mataram (LPP Mataram) pada tanggal 17 Agustus 2022 mendatang. 

“Rencananya kita akan memberikan remisi pada tanggal 17 agustus nanti di LPP Mataram dan kita berharap Bapak Gubernur dapat hadir,” ujar Romi Yudianto selaku Kepala Kanwil Kemenkumham NTB.

Gubernur Zul pun menyanggupi dan berencana akan hadir secara langsung di LPP Mataram dalam rangka pemberian remisi tersebut.

Remisi sendiri merupakan pengurangan masa hukuman bagi para narapidana dan anak yang memenuhi syarat berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

BACA JUGA: Posyandu Aktif Angka Stunting Optimis Bisa Turun

Turut hadir mendampingi Gubernur pada audiensi tersebut, yaitu Sekretaris Daerah Provinsi NTB dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTB. ***

 

 




Kunjungan Konjen RRT, Gubernur NTB Ingin Perkuat Kerjasama

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah menyambut baik kunjungan Konjen RRT, dan diakuinya China memberikan inspirasi untuk NTB terutama di bidang pariwisata dan industrialisasi

MATARAM.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB,  H. Zulkieflimansyah menyampaikan keinginannya untuk memperkuat kembali program kerjasama yang telah terjalin sebelumnya antara Provinsi NTB dan RRT. 

Hal itu disampaikan Gubernur NTB saat menerima kunjungan dari perwakilan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (Konjen RRT) Denpasar di Ruang Tamu Utama, Kantor Gubernur NTB, Selasa (09/08/22). 

Menurut Gubernur, China telah banyak memberikan inspirasi untuk NTB terutama di bidang pariwisata dan industrialisasi. 

BACA JUGA: Pakar Menjawab, Mengapa Orang Tua Zaman Sekarang Memberi Nama ‘ribet’ untuk Anak?

Gubernur NTB menyambut baik kunjungan konjen RRT
Gubernur Zulkieflimansyah dan Konjen RRT, Zhu Xinglong

“China ini memberi banyak sekali inspirasi terutama mengenai pariwisata dan industrialisasi. Kami belajar dari China bagaimana suatu provinsi di China itu industrialisasi dan teknologinya canggih-canggih,” tutur Bang Zul sapaan akrabnya.

Terdapat beberapa program-program menarik yang disampaikan Gubernur, di antaranya keinginan mengirim rutin beberapa ASN ke China untuk belajar dan berharap adanya direct flight China-Lombok. 

“Kami ingin mengirim 5-6 orang kita disini untuk belajar disana, terutama pariwisata dan pengelolaan sampah, supaya nanti mereka pulang bisa bawa inovasi. Kami juga harap agar ada direct flight dari China ke Lombok, karena airport kita ini sudah kelas dunia, international events juga banyak disini, tempatnya cantik, kuliner luar biasa,” jelas Bang Zul.

Selain itu Halal Food Industry, Pertukaran Pelajar dan Project Kereta Gantung pun turut dibahas Gubernur di hadapan Konsul Jenderal RRT. 

Menurut Gubernur, NTB ingin belajar dari Tiongkok tentang Halal Food Industry. Perusahaan-perusahaan China bisa berkunjung ke NTB untuk mengembangkan hal tersebut. 

“Melanjutkan juga kerjasama mengirimkan mahasiswa kami ke China seperti sebelum Covid. Serta rencana kesinambungan dan kontinuitas project kereta gantung, Mudah-mudahan bisa ditindaklanjuti,” tambah Bang Zul.

Menanggapi hal tersebut, Konsul Jenderal Zhu Xinglong menyambut baik program-program kerjasama yang disampaikan Gubernur NTB

Zhu Xinglong mengaku sangat setuju, kedua belah pihak memang harus melakukan kerjasama dalam berbagai bidang. 

“Kami juga sudah sepakat menjalin kerjasama dalam 5 bidang dengan Indonesia, yaitu Politik, Teknologi, Budaya, Maritim dan Ekonomi,” kata Mr. Zhu.

Ia juga berharap agar seluruh kerjasama yang telah terjalin sebelumnya antara Provinsi NTB dan RRT dapat terus dipertahankan. 

BACA JUGA: Posyandu Aktif Angka Stunting Otomatis Bisa Turun

“Bersama dengan Bapak Menko Luhud sejak 2014, kami di Denpasar sudah menjalin hubungan baik dengan pemerintah NTB. Melalui kerjasama yang ada semoga bisa terus terjalin,” lanjutnya.

Sebagai informasi, kedatangan Konsul Jenderal Konjen RRT di Denpasar ke Provinsi NTB juga dalam rangka untuk menyerahkan bantuan sembako kepada warga NTB.

Turut hadir mendampingi Gubernur dalam kunjungan tersebut, yaitu Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Kadis Sosial Provinsi NTB, Kepala BRIDA NTB dan Kepala Biro Adpim Setda Provinsi NTB. ***

 

 




Gelis untuk UMKM, Gubernur NTB Sambut Baik Mahasiswa SKSG UI

Pengabdian Masyarakat mahasiswa SKSG Universitas Indonesia di NTB, antara lain mengembangkan Gerobak Listrik atau Gelis untuk UMKM lokal

MATARAM.lombokjournal.com ~ Gerobak Listrik (Gelis) akan dikembangkan untuk UMKM lokal yang akan digunakan petani kopi di Desa Sapit, Lombok Timur. 

Gelis merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa magister dan doktoral Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia di Nusa Tenggara Barat.

BACA JUGA: Wagub NTB: Perhatikan Makanan yang Dikonsumsi Anak-anak

Gubernur NTB memuji rencana mahasiswa UI mengembangkan Gelis untuk petani di LOTIM

Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc. menyambut baik kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa SKSG Universitas Indonesia di Nusa Tenggara Barat.

“Mantap!” ujar Bang Zul menanggapi hal tersebut saat menerima silaturrahim Tim dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG), di Ruang kerjanya, Selasa (09/08/22). 

SKSG merupakan unit kerja setingkat Fakultas yang menyelenggarakan Pendidikan jenjang Magister (S2) dan Doktoral (S3) yang bersifat multilintas disiplin ilmu 

Bang Zul berharap agar pengabdian masyarakat yang diberikan seterusnya dilakukan secara berkesinambungan. 

Sementara itu Ketua Prodi Kajian Wilayah Amerika Sekolah Kajian Stratejik dan Global Bayu Kristianto menjelaskan, Gelis dipraksai oleh LSM Tehnologi Inovasi Desa yang kemudian diberikan ke SMK Pringgabaya untuk dikembangkan. 

Baru kemudian diberikan kepada petani kopi di Desa Sapit.

SKSG akan melakukan kegiatan pengabdian masyarakat pada tahun 2022 di Nusa Tenggara Barat.

BACA JUGA: HUT RI, 10 Juta Bendera Merah Putih akan Warnai Nusantara

Selain Gelis, pengabdian masyarakat yang akan dilakukan dalam bentuk berbagai pelatihan digital, seperti desain grafis untuk UMKM serta Tehnologi Terbarukan. 

“Semoga nanti kami bisa meneruskan kemitraan,” tandas Bayu Kristianto .***

 

 




HUT RI, 10 Juta Bendera Merah Putih akan Warnai Nusantara

Sekda NTB mengatakan, akan ada gerakan pengibaran 10 juta bendera merah putih HUT RI ke 77

MATARAM.lombokjournal.com ~ Gerakan pemasangan 10 juta bendera merah putih diharapkan pada puncak tanggal 17 Agustus nanti dapat mewarnai Nusantara.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi menyampaikan itu 

saat Rapat Koordinasi Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77 dan HUT Kota Mataram ke XXIX di Ruang Kenari, Kantor Walikota Mataram, Selasa (09/08/22)

BACA JUGA: HUT Polwan, Diharapkan Banyak Perempuan Jadi Polwan 

Sekda mengatakan, pada HUT RI ke 77 ada pengibaran 10 juta merah putih

“Pengibaran 10 juta bendera merah putih, akan kita mulai besok,” jelasnya. 

Peringatan Hari Legiun Veteran sekaligus akan di gabungkan dengan penyerahan secara simbolis rangkaian kegiatan pengibaran 10 juta bendera merah putih se-Indonesia. 

Dengan menyerahkan bendera kepada beberapa, antara lain Dinas Perikanan NTB untuk mengibarkan merah-putih di dasar laut di Gili Terawangan, Kepala ESDM ke geopark Rinjani dan Tambora. 

Dinas Kehutanan mengibarkan di tengah-tengah hutan yang lebat, Dinas pertanian di tengah sawah dan padi, dan Kementerian Agama mengibarkan di pondok-pondok pesantren.

Tidak hanya itu, Pemprov NTB berkolaborasi dengan Pemkot Mataram menyampaikan, akan ada kegiatan olahraga merdeka yakni senam yang akan dilaksanakan hari Jumat tanggal 12 Agustsu 20022.

Tempatnya di perempatan jalan antara Kantor Gubernur dan Kantor Walikota dan akan di ikuti oleh seluruh ASN Pemprov NTB dan Pemkota Mataram serta pelajar SMA.

“Dalam Rangka menyambut HUT RI ke 77 dapat dikerjakan dengan kolaboratif antara Pemprov Provinsi dan Pemerintah Kota Mataram,” kata Sekda Kota Mataram,

H Effendi Eko Saswito.

BACA JUGA: Pakar Menjawab: Mengapa Orang Tua Zaman Sekarang Cenderung Memberi Nama ‘ribert’ pada Anak?

Pemprov melalui Dinas Kesehatan juga  akan membuka gray booster untuk memberikan layanan kepada masyarakat seperti donor darah, pemeriksaan kesehatan, dan kampanye zerowaste. 

Kampanye itu mengantisipasi banyaknya sampah yang terbuang begitu saja saat acara berlangsung. Juga untuk mengajarkan budaya bersih kepada masyakarat.

“Kita harapkan kolaborasi antara Pemprov dan Pemkota tetap terjalin baik. Dan laporan proggres positif rencana pembuatan mall pelayanan publik . Semoga ini menjadi kado manis untuk jari ultah kota Mataram 31 Agustus mendatang”, tutup Miq Gita. ***

 




Posyandu Aktif Angka Stunting Optimis Bisa Turun

Tinjau Posyandu Cempaka 1 Karang Sidemen, Wagub NTB mengapresiasi Posyandu di Desa Karang Sidemen yang bagus pelayanannya 

LOTENG.lombokjournal.com ~ Posyandu di Desa Karang Sidemen dinilai sudah bagus pelayanannya dan sudah berjalan aktif sebagai upaya mencegah angka stunting.

Penilaian itu disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat mengunjungi Posyandu Cempaka 1 Desa Karang Sidemen Batukliang Utara Lombok Tengah, Selasa (09/08/22).

Sebelumnya, Wagub juga melakukan kunjungan kerja di wilayah Selagalas dan Narmada. 

BACA JUGA: Wagub NTB: Perhatikan Makanan yang Dikonsumsi Anak-anak

Wagub menegaskan, Posyandu aktif optimis angka stunting turun

Umi Rohmi sapaan akrab Wagub mengatakan, sebagaimana yang dilaporkan  Kades Karang Sidemen, angka presentasi stuntingnnya 40 persen lebih.

“Jangan khawatir, stunting bisa diatasi apalagi dengan anggaran yang disediakan oleh pemerintah desa,” tandas Ummi Rohmi.

Karena fasilitas dan peralatan posyandu tidak mahal-mahal juga. Kalau memang mau, pasti bisa dengan dana desa, tambahnya. 

Selain itu diingatkan, tugas Tim Percepatan Penurunan Stunting (TTPS) berbasis desa yang anggotanya adalah para Kepala Dusun, tugasnya menyakinkan seluruh anak stunting untuk mengkonsumsi protein hewani.

Tiap hari harus terus makan makanan yang sehat, tetap mendapatkan vitamin dan lain sebagainya.

“Kuncinya yang penting terjaring semua balitanya diukur dan penanganannya secara benar sehingga otomatis stunting bisa turun dan semua anak-anak menjadi sehat,” ujarnya.

 Umi Rohmi mengingatkan, tolak ukur keberhasilan menjadi Kepala Desa, bukan pada bagusnnya infrastruktur jalan yang mulus, melainkan SDGs. 

Ukuran keberhasilannya adalah kesehatan, angka stunting, kematian bayi, kematian ibu hamil, dan perkawinan anak.  

Termasuk kondisi pendidikan dan ekonomi serta pengelolaan sampahnya baik tidak dan lain sebagainya.

“Itulah ukuran (keberhasilan Kades, red) sekarang, kalau Posyandunya aktif seperti ini saya optimis sekarang boleh 28, tapi kita lihat 3 bulan, 6 bulan k edepan angka stuntingnnya bisa turun. Harus terus diawasi bersama untuk memastikan pemberian telur setiap hari bagi anak-anak stunting,” katanya.

Anggaran Pemdes

Kepala Desa Karang Sidemen Yuda Praya Cindra Budi menyebutkan, angka stunting di Desa Karang Sidemen 133, dan di wilayah Dusun Karang Sidemen Atas berjumlah 28 dari 43 sasaran balita.

“Saat ini sasaran jumlah balita dari 28 angka stunting tinggal 10 saja yang belum selesai,” jelasnya.

Pemerintah Desa sementara ini hanya bisa menganggarkan untuk 6 bulan dari dana ADD. Sehingga diharapkan tahun depan akan menganggarkan untuk masalah kesehatan.

Selain itu, masalah fasilitas dan peralatan Posyandu cukup memadai di semua tempat posyandu Desa Karang Sidemen. 

Untuk timbangan, tidak semua Posyandu menggunakan timbangan digital masih ada beberapa menggunakan timbangan dacin.

BACA JUGA: Pemprov NTB Siap Bekerjasama dengan ITS

“Kami optimis angka stunting tahun depan bisa menurun hingga 70 persen dan akan perioritaskan kelengkapan fasilitas posyandu sesuai arahan buk Wagub,” tandas Yuda Kepala Desa termuda di Lombok Tengah.

Pada kunjungan kali ini, Wagub NTB didampingi oleh Asisten I Setda NTB Ir. Madani Mukarom, BSc.,M.Si,  Kepala Dinas Kominfotik NTB, Baiq Nelly Yuniarti, Kadis Kesehatan Provinsi NTB, Dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS, Kadis PMPD Dukcapil, Dr. H. Ashari, SH., MH.***

 

 




Wagub NTB: Perhatikan Makanan yang Dikonsumsi Anak-anak

Wagub NTB ingatkan keluarga memberikan makanan bergizi, dan terus mengunjungi Posyandu Keluarga

LOBAR.lombokjournal.com ~ Seluruh keluarga diingatkan agar memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak-anak, seperti mengurangi makan ‘chiki’ (jajanan kemasan, red) tapi harus makan makanan bergizi.

Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah menegaskan itu saat melakukan kunjungan kerja ke Posyandu Merpati Kerama Jaya, Narmada, Lombok Barat, Selasa (09/08/22).

BACA JUGA: Pakar Menjawab: Kenapa Orang Tua Zaman Sekarang Cenderung Memberi Nama ‘Ribet’ untuk Anak?

Wagub NTB MENGINGATKAN MEMBERI MAKANAN BERGIZI UNTUK ANAK-ANAK

“Mengurangi makan ciki, mie instant, kecuali mie yang dibuat sendiri, sekarang konsumsi makanan bergizi seperti perbanyak makan telur, lauk pauk, sayur mayur dan lain sebagainya,” tuturnya.

Menurutnya, makanan yang memenuhi syarat gizi akan membentuk imun yang baik bagi anak, salah satu yang paling penting adalah makanan pokok, terdiri dari karbohidrat misalnya beras, jagung, gandum, ubi kayu, kentang, sagu, dan sebagainya. 

Makanan lauk pauk sebagai sumber protein misalnya kacang-kacangan, tempe, tahu, telur, ikan, daging, dan sebagainya.

Masyarakat diingatkan terus mengunjungi Posyandu Keluarga, terutama yang memiliki anak bayi dan balita, agar tetap mengukur Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB) sehingga setiap bulan dapat diukur perkembangan pertumbuhannya. 

Wagub menganjurkan masyarakat selalu ke Posyandu untuk mengukur perkembangan pertumbuhan anak.

“Sehingga ketika akhir tahun jadi dapat melihat perkembangan pertumbuhan anak kita, Tumbuh kembang anak hingga pemenuhan asupan gizi harus diperhatikan dengan baik,” ungkapnya.

BACA JUGA: Wagub NTB Tinjau Dua Posyandu di Lotim 

Pada kunjungan kali ini, Wagub NTB didampingi oleh Asisten I Setda NTB dijabat Ir. Madani Mukarom, BSc.,M.Si,  Kepala Bappeda, Dr. Ir. H. Iswandi M.Si, Kadis Kesehatan Provinsi NTB, Dr. H. Lalu Hamzi Fikri,MM, MARS, Kadis PMPD Dukcapil, Dr. H. Ashari, SH., MH, BKKBN Provinsi NTB, Drs. Samaan M.Si, Kadis Kominfotik NTB, Baiq Nelly Yuniarti., AP., M.Si dan lain sebagaintya. ***

 

 




Pakar Menjawab: Mengapa Orang Tua Zaman Sekarang Cenderung Memberi Nama ‘ribet’ untuk Anak?

Para pakar  menilai, faktor sosial, budaya, dan wawasan orang tua telah menggeser tren pemberian nama, para orang tua meninggalkan kesan tradisional dalam kosakata bahasa daerah dan cenderung memilih kosakata bahasa asing

Par tentang pemberian nama
Nurul Fitri Ramadani: Editor Politik + Masyarakat, The Conversation Indonesia

lombokjournal.com ~ Sepertinya sudah hampir tidak ada orang tua zaman sekarang – angkatan generasi milenial – yang memberi nama anak mereka Budi, Joko, Adi, Sari, Mawar, dan nama-nama umum lainnya yang cara bacanya cenderung sederhana.

Yang lebih sering terdengar sekarang adalah nama-nama seperti Rafathar, Azzalea, Shaquille, dan lain sebagainya yang dapat dibilang lebih rumit untuk dibaca dan seringkali dianggap memiliki nuansa ‘kebarat-baratan’.

Dalam memberikan nama pada anak, setiap orang tua pastinya punya pedoman, standar, dan pertimbangan masing-masing. Sebagian besar pertimbangannya biasanya adalah terkait makna.

Namun, dari masa ke masa, tren pemberian nama anak semakin beragam. Para pakar budaya dan bahasa menilai bahwa faktor sosial, budaya, dan wawasan orang tua telah menggeser tren pemberian nama. Mereka mulai meninggalkan kesan tradisional dalam kosakata bahasa daerah dan cenderung memilih kosakata bahasa asing.

BACA JUGA: Pelakor: Kenapa Hanya Perempuan yang Disalahkan?

Di Jawa, kosakata bahasa Inggris dan Arab makin diminati

Riset yang dilakukan oleh Teguh Setiawan, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dari Universitas Negeri Yogyakarta, terhadap nama anak-anak yang lahir dalam kurun waktu tahun 2000 hingga 2020 di Jawa Tengah menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun, semakin banyak masyarakat Jawa yang lebih banyak menggunakan pemilihan nama dari kosakata bahasa Inggris dan bahasa Arab. Data dalam riset ini dikumpulkan dari Kartu Keluarga (KK).

Sudah hampir tidak pernah lagi ditemui nama anak di Jawa yang berasal dari kosakata bahasa Jawa, seperti Tukiman, Sutinah, Paini, Endang, dan Bambang. Yang lebih sering ditemukan adalah nama-nama bahasa Inggris, seperti Amanda, Farel, Felisha, Valery, dan Quincy, serta bahasa Arab, seperti Athar, Shezan, Syaqilla, Qiandra, dan Zabdan.

Pakar menilai, memberi nama mewariskan budaya

Teguh menyatakan bahwa penamaan anak dengan bahasa asing didominasi oleh keluarga muda – periode kelahiran orang tua tahun 1970-1990. Mereka memilih kosakata yang cenderung rumit dan jarang digunakan oleh orang lain agar nama anak mereka terlihat unik dan modern. Pemilihan tersebut juga dipengaruhi oleh wawasan dan pengetahuan para orang tua itu.

Jumlah kata dalam setiap nama pun, menurut Teguh, mengalami perubahan tren. Banyak anak yang lahir pada era 1960-an hingga 1980-an yang namanya hanya terdiri dari satu kata, seperti Poniyem, Rusdi, dan Parlan. Sementara itu, anak yang lahir tahun 2000-an rata-rata namanya terdiri dari tiga kata atau lebih, contohnya Zalfaa Salsabil Nayya dan Stanislaus Arva Urian Dante.

“Tren penggunaan bahasa asing untuk nama diri akan semakin meningkat dan akan menjadi tradisi baru yang akan mengubah sistem penamaan masyarakat di Jawa,” ujar Teguh.

BACA JUGA: Merubah Gaya Hidup yang Lebih Positif dan Langgeng

Nama modern dapat meningkatkan kelas sosial

Dosen Ilmu Linguistik dari Universitas Diponegoro, Nurhayati, menyebutkan adanya fenomena negosiasi identitas dalam tren pemberian nama masa kini. Tujuannya adalah untuk menyembunyikan identitas kedaerahan dan menonjolkan identitas baru.

Menurutnya, bagi sebagian masyarakat, pemberian nama yang bercorak ‘global’ akan menunjukkan identitas yang berbeda – yaitu bukan lagi bagian dari masyarakat lokal pada umumnya. Ini bisa menjadi sarana bagi mereka untuk menaikkan status sosial.

Mereka sadar bahwa ke depannya, anak-anak mereka adalah bagian dari masyarakat dunia. Oleh karena itu, anak-anak tersebut harus dipersiapkan sedini mungkin dan dinaikkan status sosialnya melalui pemberian nama yang bercorak global. Dengan menggunakan nama-nama yang diambil dari kosakata bahasa asing, anak-anak mereka diharapkan memiliki identitas sebagai bagian dari kelas sosial yang lebih tinggi.

Responden dari penelitian yang pernah dilakukan Nurhayati pada tahun 2013 memaparkan bahwa nama merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menaikkan status sosial, selain pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan. Alasan-alasan inilah yang banyak diyakini oleh masyarakat yang hidup di era perubahan. Perkembangan dari masyarakat yang masih mengakui adanya strata sosial menuju masyarakat yang egaliter berpengaruh terhadap perubahan cara pandang mereka.

Nurhayati mengatakan bahwa mereka yang berasal dari kalangan menengah ke bawah tidak mau lagi terkungkung oleh nama-nama lokal, tetapi ingin keluar dari kelas sosial mereka dan menyetarakan status sosial anak-anak mereka melalui pemberian nama.

BACA JUGA: Teater Hitam Putih dan Artaud: Pertunjukan ‘Doa Chairi’ SFNLab

Tidak hanya di Indonesia

Tren pergeseran pemberian nama sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia.

Jane Pilcher, Associate Professor bidang Sosiologi dari Nottingham Trent University, Inggris, menjelaskan betapa masyarakat zaman sekarang hidup dalam komunitas yang sangat beragam. Inilah yang membuat banyak orang tua memberikan nama yang ‘lintas budaya’. Kebanyakan pemberian nama merupakan preferensi pribadi orang tua, sama halnya dengan preferensi dan selera dalam musik dan gaya rambut.

Di Eropa, menurut Jane, orang tua seringkali terinspirasi oleh budaya populer ketika menamai anak-anak mereka. Di Denmark, misalnya, nama Liam mulai populer sejak tahun 2000-an, tepatnya karena dipengaruhi oleh ketenaran Liam O’Connor, pembawa acara TV dan rapper terkenal asal Denmark.

Pada tahun 1991, tercatat ada 14.087 anak baru lahir yang dinamakan Kevin di Perancis, setelah meledaknya popularitas film Home Alone yang pemeran utamanya bernama Kevin McCallister.

Pada akhirnya, menurut Jane, perihal pemberian nama adalah tentang selera pribadi masing-masing individu. Dalam memberikan nama, setiap orang tua pastinya punya tujuan tertentu, entah karena makna nama itu atau tujuan lain. Sadar atau tidak, melalui pemberian nama, orang tua sebenarnya sedang mewariskan budaya kepada anak-anaknya. ***

BACA JUGA: Liga 3 NTB Belum Saatnya Menjual Tiket, Ini Kritik HBK

Artikel ini pertama terbit dalam Bahasa Inggris

Sumber: The Conversation




Wagub NTB Konsisten Mengawal Posyandu Keluarga

Wagub NTB optimis, melalui Posyandu Keluarga angka stunting harus mampu ditekan

MATARAM.lombokjournal.com ~ Posyandu Keluarga di NTB didorong untuk tetap aktif memantau tumbuh kembang anak, ibu hamil, hingga masalah stunting.

Wakil Gubernur (Wagub) NTB,.Hj.Sitti Rohmi Djalilah menyampaikan itu saat mengunjungi Posyandu Keluarga Selagalas Lama, Cakranegara, Kota Mataram, Selasa (09/08/22).

BACA JUGA: Posyandu Angka Stunting Aktif Optimis Bisa Turun

Wagub NTB berpesan, agar anak stunting diberi makan teluar tiap hari

Menurutnya, melalui Posyandu Keluarga angka stunting harus mampu ditekan dengan baik. Wagub optimis aktifnya Posyandu Keluarga di setiap dusun, maka angka prevalansi stunting di NTB mampu ditekan menjadi 17,98 persen.

“Ikhtiar menurunkan angka stunting harus tetap kita lakukan bersama. Stunting ini harus kita perangi agar generasi mendatang lebih sehat dan baik,” katanya.

Meski masih ditemukan tiga kasus stunting di Posyandu ini, Wagub lega, progress penanganannya makin membaik. 

Anak stunting harus tetap diperhatikan tumbuh kembangnya. Terutama pemenuhan asupan gizi yang cukup selama masa pertumbuhannya.

“Semua anak stunting, harus diberi makan telur setiap hari, minimal satu butir,” ungkap Wagub.

Diingakan, kader posyandu agar tetap menginput data Posyandu pada aplikasi  Pemerintah Provinsi NTB yaitu Sistem Informasi Desa.

BACA JUGA: Wagub NTB: Perhatikan Makanan yang Dikonsumsi Anak-anak

Roadshow posyandu keluarga ke tiga kabupaten/kota tersebut didampingi langsng oleh, Asisten 1, Kepala Bappeda,Kadis Kesehatan,Kadis PMPD Dukcapil, Kadis Kominfotik dan BKKBN Provinsi NTB, Biro Adpim NTB. ***

 




HUT Polwan ke-74, Diharapkan Banyak Perempuan Jadi Polwan 

Menyambut HUT Polwan ke-74 Wagub NTB berharap lebih banyak perempuan yang masuk polisi

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah  mengapresiasi keberadaan para Polisi Wanita (Polwan) dan berharap agar ke depan, perempuan-perempuan di NTB lebih tertarik untuk menjadi Polwan.

Hal itu dikatakan Wagub saat menerima audiensi dari Bhayangkari dan Polwan dari Polda NTB, yang menyambut Hari Jadi Polwan ke-74 yang jatuh pada tanggal 1 September 2022 mendatang.

BACA JUGA: Pemprov NTB Siap  Kerja Sama Pendidikan dengan ITS

Wagub NTB berharap lebh banyak perempuan NTB jadi Polwan

“Polwan ini luar biasa, bahkan banyak yang menonjol. Tentunya saya berharap akan lebih banyak lagi perempuan yang masuk polisi, jadi Polwan,” kata Ummi Rohmi di Aula Pendopo Wagub, Senin (08/08/22)

Ia berharap makin  banyak yang berminat, utamanya yang wanita, maka akan semakin banyak Polwan yang berkualitas.

Ia juga menyatakan, peran Polwan sangatlah dibutuhkan di Kepolisian, terutama untuk keadaan-keadaan tertentu yang membutuhkan pendekatan persuasif.

“Kalau ada demo dan hal-hal yang membutuhkan pendekatan persuasif, Polwan justru lebih aktif dan dibutuhkan disitu. Jadi, semoga anak-anak perempuan di NTB ini banyak yang mau masuk Polwan,” kata Wagub.

Untuk memaksimalkan hal tersebut, Henny salah satu Polwan menjelaskan, Kepolisian Daerah NTB bekerjasama dengan Polres Kabupaten/Kota telah melakukan berbagai sosialisasi cara masuk kepolisian, termasuk untuk menjadi Polwan.

“Alhamdulillah, selama ini sudah dilaksanakan sosialisasi ke sekolah-sekolah baik dari Polda sendiri, kemudian Polres-polres juga melaksanakan bagaimana teknis daftar dan masuknya,” ujar Henny.

BACA JUGA:  Wagub NTB Tinjau Dua Posyandu di Lotim

Turut mendampingi Wagub pada audiensi tersebut, yaitu Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB dan Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi NTB. ***