Lepas Benih Ikan dan Tanam Pohon untuk Pelestarian Alam

Pj Gubernur NTB melakukan lepas benih ikan menggunakan perahu yang disediakan panitia menuju ke tengah di Taman Wisata Gunung Jae, Sedau, Lombok Barat

LOBAR.LombokJournal.com ~ Pj Gubernur NTB, Hassanudin didampingi Sekda Lalu Gita Ariadi melakukan lepas benih ikan sebanyak 50 ribu benih dan menanam pohon, di Taman Wisata Gunung Jae, Sedau Lombok Barat, Sabtu (30/11/24) 

BACA JUGA : Kemah Bakti dan Outbond Apresiasi Kinerja Apatur Sipil Negara

Penanaman pohon dan lepas benih ikan sebanyak 50.000 ribu benih merupakan upaya menjaga kelestarian alam

Setelah melakukan pelepasan benih, Pj Gubernur NTB, Hassanudin didampingi Sekda Lalu Gita Ariadi melakukan senam bersama Forkompimda, dan pejabat struktural lainnya untuk kebugaran tubuh dalam. 

Penanaman pohon dan lepas benih ikan sebanyak 50.000 ribu benih merupakan upaya menjaga kelestarian alam lingkungan untuk generasi muda yang akan datang.

BACA JUGA : Dua Desa di NTB Raih Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik

Suasana hujan gerimis mengiringi kebersamaan Pj Gubernur saat melakukan lepas benih ikan menggunakan perahu yang disediakan panitia menuju ke tengah. 

Saat itu ikut mendampingi, Sekda dan pejabat struktural meliputi, Asisten l dan ll Setda NTB serta para kepala OPD lingkup Pemprov.

Pj. Gubernur Hassanudin dalam momen tersebut menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh jajaran Pemerintah Provinsi NTB yang telah menginisiasi kegiatan yang memupuk keakraban sesama ASN tersebut. 

BACA JUGA : Siaga Darurat Bencana NTB 2024, Komitmen Lindungi Masyarakat

Ia pun berharap kekompakan dan kolaborasi pemerintah bersama masyarakat senantiasa terjaga menyambut berbagai tantangan ke depan dalam membangun daerah tercinta. ***

 

 




Kemah Bakti dan Outbond untuk Apresiasi Kinerja ASN

Dalam kemah bakti dan kegiatan outbond di Taman Wisata Gunung Jae, Pj Gubernur NTB menekankan pentingnya berkolaborasi dan selalu bahu membahu 

LOBAR.LombokJournal.com ~ Kegiatan Kemah Bakti dan Outbond memeriahkan HUT ke 53 Korpri yang diikuti Pj Gubernur NTB, Hassanudin dan Sekda NTB, Lalu Gita Ariadi berlangsung di Taman Wisata Gunung Jae, Sedau Lombok Barat, Sabtu (30/11/24).

BACA JUGA : Lepas Benih Ikan dan Tanam Pohon untuk Pelestarian Alam

hadir pada acara kemah bakti dan outbond tersebut, yakni pejabat lingkup Pemprov NTB, termasuk Asisten l dan ll Setda NTB, para Kepala OPD
Kema Bakti dan outbond di Taman Wisata Gunung Jae

Kegiatan Kemah Bakti dan Outbond itu dalam rangka  memeriahkan HUT ke-53 Korpri tahun 2024 itu, untuk mengapresiasi aparatur sipil negara (ASN) anggota Korpri atas kinerjanya selama ini dalam mengawal pembangunan Provinsi NTB.

“Mari kita senantiasa bekerja sama, berkolaborasi dan bahu membahu. Inilah yang menjadi modal dasar kita yang utuh ini,” kata Hassanudin.

Diuraikan Hassanudin yang pernah menjabat sebagai Pj Gubernur Sumut itu bahwa bagaimanapun kuatnya tantangan dan gejolak mesti tetap bersama. Seberat apapun permasalahan bisa diurai dan diselesaikan dengan baik.

Terkait tema HUT Korpri ‘NTB Hebat NTB Emas’ itu, Hassanudin memahami harus harmoni dalam bekerja yang efektif, efisien, dan siap melanjutkan program yang berkelanjutan. Akuntabilitas dalam setiap kegiatan yang transparan.

BACA JUGA : Dua Desa di NTB Raih Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik

“Kita siapkan program yang berkelanjutan untuk Indonesia emas 2045. Selalu saya ingatkan, kita bekerja untuk negara, tak manis tak elok kalau dihukum oleh negara,” tandasnya.

Sebelumnya, Sekda NTB, Lalu Gita Ariadi, di tengah kegiatan kemah bhakti mengajak seluruh pejabat struktural lainnya, melalui kegiatan kemah bakti malam renungan api unggun di Gunung Jae, menginspirasi langkah-langkah ke depan.

“Mari tetap di bawah kepemimpinan Pj Gubernur, kita gelorakan semangat untuk terus membangun NTB bersatu padu. Pilkada telah usai, kita lanjutkan perjalanan ke stasiun-stasiun yang telah menunggu,” ajak Sekda.

BACA JUGA : Guru yang Ngengeni, Mengenang Pendidik Sekolah Dasar

Turut hadir pada acara kemah bhakti dan outbond tersebut, yakni pejabat lingkup Pemprov NTB, termasuk Asisten l dan ll Setda NTB, para Kepala OPD dan pejabat struktural lainnya. san/dyd

 




Dua Desa di NTB Raih Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik 

Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nasional yang diraih dua desa di NTB , tak lepas dari ikhtiar yang telah dilaksanakan sejak tahun 2016.

JAKARTA.LombokJournal.com ~ Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin diwakili Kepala Dinas Kominfotik NTB Dr. Najamuddin Amy. S.Sos, M.M. mendampingi dua Desa di Provinsi NTB, meraih Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik (KIP) di Desa 2024 oleh Komisi Informasi Pusat (KIPdi Jakarta, Jum;at (29/11/24). 

BACA JUGA : Guru yang Ngangeni, Mengenang Pendidik di Sekolah Dasar

Kepala Dinas Kominfotik NTB mendampingi dua Desa di Provinsi NTB, meraih Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik (KIP) di Desa 2024 oleh Komisi Informasi Pusat

Kedua desa yang dimaksud adalah Desa Aik Mual Kecamatan Praya Lombok Tengah dan Desa Beru Kecamatan Brang Rea Sumbawa Barat. 

“Saya tidak hanya hadir mewakili Pj Gubernur NTB Bapak Hassanudin tetapi juga sebagai PPID Utama Pemprov NTB yang salah satu tugasnya mengawal dan membina PPID kabupaten/kota sampai tingkat desa,” jelas Doktor Najam, sapaannya. 

Najam menjelaskan, penghargaan yang diraih desa di NTB itu, tak lepas dari ikhtiar yang telah dilaksanakan sejak tahun 2016. 

Pada tahun tersebut, Komisi Informasi NTB bekerja sama dengan Dinas Kominfotik dan berbagai stakeholders terkait pencetusan inovasi DBIP (Desa Benderang Informasi Publik). 

BACA JUGA : Siaga Darurat Bencana NTB 2024, Komitmen Lindungi Masyarakat

“DBIP kami presentasikan dan kami dorong menjadi program nasional,” ungkapnya berdejavu. 

Kedua Kepala Desa bersama Kadis Kominfotik KSB dan Lombok Tengah hadir membersamai Kadis Kominfotik NTB. 

Provinsi NTB menjadi provinsi yang berhasil menempatkan dua dari desa-desanya dalam ajang anugerah keterbukaan informasi publik ini. Anugerah diserahkan oleh Wakil Menteri PAN RB dan Wakil Menteri Desa Republik Indonesia. 

Pada Pembukaan Acara dibuka Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan RI Agus Harimurti Yudhoyono.

BACA JUGA : Awardee Beasiswa Diharapkan Berkontribusi untuk NTB

“Terima kasih kepada KI Pusat, Komisi Informasi NTB, Kadis Kominfo KSB dan Kadis Kominfo Lombok Tengah beserta jajarannya, yang sudah bersinergi dan berkolaborasi sejauh ini. Ayo terus berkolaborasi untuk pemerintahan yang bersih dan transparan. Desa Berdaya, NTB Hebat menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. nov/dyd

 

 




Guru yang ‘Ngangeni’, Mengenang Pendidik di Sekolah Dasar*)

Peranan guru di kelas harus diubah, bukan sebagai pemberi ceramah, namun mengutamakan kemampuan merencanakan, mengelola dan mengawasi pembelajaran. 

Guru harus membuka ruang hati seluas-luasnya bagi semua emosi siswanya
Penulis : DR Bajang Asrin*

lombokjournal.com ~ Kurang lebih 40 tahun yang lau, guru Pak Milkan (almarhum) bertugas di SDN 2 Ganti-Lombok Tengah. Selain Pak Milkan, juga ada guru-guruku seperti Pak Hasan, Pak Sunarjo, Pak Malik, Pak Abu Bakar, Ibu Hariati, dan Pak Tajudin. 

BACA JUGA : Perguruan Tinggi : From Passengers to be Drivers

Pak Milkan merupakan sosok Kepala Sekolah yang sangat rajin dan gigih. Ia sosok guru yang sangat memperhatikan anak didiknya. Pak Milkan, sebagai Kepala Sekolah selalu siapa menggantikan pendidik lainnya yang tidak hadir .Ia memberi tauladan kepada siswa dan koleganya. Sosok yang melekat pada memori, tutur bahasanya sangat halus, menyapa siswa sehari-harinya. Ia sangat akrab dengan semua pendidik dan siswanya. 

Suatu hari saya sakit tapi tetap masuk sekolah. Pak Milkan, saat masuk ruang kelas, melihat mata saya merah-merah lalu ia memanggil saya. “Mata mu mengapa merah-merah Rin?” sapanya. 

Waktu saya katakan sedang sakit, spontan Pak Mikan mengajak berobat ke Puskesmas.Pak Milkan sangat memperhatikan siswa didiknya, ia datang lebih awal di sekolah, lalu mengontrol siswa-siswa yang sedang menyapu di ruang kelas, dan mengajak siswa untuk memungut sampah di halaman sekolah. Sosok guru yang penuh ketauladanan. 

Pada tahun-tahun tersebut, masyarakat desa sangat menghargai guru sebagai pendidik di desa. Setiap hari para siswa membersihkan halamannya sendiri. Kehadiran para guru di desa telah membawa semangat perubahan untuk anak-anak sekitarnya.  

Sepenggal memori di atas, menjadi menarik kita refleksikan para pendidik memiliki komitmen moril untuk mendidik siswa-siswanya. Mereka yang telah memberikan semua energinya untuk melahirkan siswa yang disiplin dan memperhatikan kebersihan lingkungan sekitarnya. Dan memberikan darma baktinya untuk melahirkan siswa-siswa yang berkarakter kuat. 

Ketekunan pak Milkan untuk mendidik siswa-siswanya menjadikan sekolah ini mendapat kemajuan tinggi pada masanya. Sekolah ini telah hadir menjadi sekolah berkembang cukup maju di desa tersebut. 

Pak Milkan telah hadir di tengah sisiwa untuk memberikan pendidikan kepada siswa-siswanya di tengah keterbatasan fasilitas sekolah. Siswa-siswa pun memiliki semangat yang tinggi untuk mengikuti pendidikan, Siswa yang berdatangan dari berbagai kampung setiap paginya, melewati persawahan. Mereka berdatangan sekalipun hujan sedang turun dengan derasnya. 

BACA JUGA : Awardee Beasiswa Diharapkan Berkontribusi untuk NTB

Semangat sekolah para anak-anak desa sangat tinggi waktu itu. Prof.Sodjiarto (1989) bahkan menemukan bahwa peranan guru di kelas harus diubah, bukan sebagai pemberi ceramah, yaitu guru hendaknya lebih mengutamakan kemampuan merencanakan, mengelola dan mengawasi terjadinya pembelajaran. 

Bahkan model “pemberi cermah” ini pernah dikritik Paulo Friere, sebagai model pendidikan gaya bank, keranjang sampah, yang mengurangi  perkembangan potensi-potensi siswa secara lebih luas.   

Saat ini para pendidik menghadapi kehidupan sosial yang padat dengan media sosial. Dunia digital menjadikan semua serba sangat cepat dan sangat mudah mengaksesnya. Per-orang dapat mengakses berbagai informasi dan ilmu pengetahuan,teknologi dan budaya, kata Alfin Toffler ahli futurologi, semua orang jadi wartawan, pada bukunya, The Third Waves.

Semakin komplesknya perkembangan kehidupan masyarakat  membawa pengaruh terhadap lingkungan sekolah. Masalah-masalah peribadi siswa di keluarga atau di tengah masyarakat  memberi dampak pada pencapaian prestasi siswa. Sehingga siswa yang datang ke sekolah tidak lepas dari apa yang terjadi pada lingkungan keluarga atau pun pribadinya. 

Kondisi ini tentu merupakan bagian penting yang harus dipahami seorang guru terhadap diri  siswa. Untuk itulah  para pendidik dituntut untuk mengetahui latar belakang siswa agar dapat dibina potensinya secara maksimal. Guru tidak lagi memberikan informasi secara sepihak terhadap anak didik tetapi dituntut untuk menciptakan suasana agar anak dapat berkembang secara maksimal.

Guru Yang  “Ngangeni ”

John Goodlad (dlm. Prof.Suyanto, 2001) melakukan penelitian dengan publikasi penelitian Behind The Classroom Door menemukan bahwa kualitas pembelajaran sangat ditentukan oleh siapa pendidiknya,  manakala guru sudah memasuki ruang kelas serta pintu kelas tertutup, maka kehidupan kelas akan menjadi wewenang dan tanggung jawab  guru. 

Guru merupakan sosok penting yang mewarnai suasana keriangan sisawa di ruang kelas. Apakah guru merdidik siswa-siswa untuk bergembira atau tidak? Guru yang “Ngangeni” memberi ruang hati selalu ramah dengan pola tingkah laku siswa. Akrab dengan apa yang disenanginya di sekolah..

Guru yang “Ngangeni” menjadi tambatan hati siswa, yang lebih memerankan diri sebagai sahabat bermain di sekolah. Memberilan peran yang merasuk hati siswa untuk lebih dekat, lebih akrab pada jegiatan-kegiatan sekolah.  Guru menjadi idola para siswa  yang inspiratif dan memantulkan energi untuk berkegiatan di sekolah dengan penuh kegembiraan. 

BACA JUGA : Alat Peraga Kampenye Dibersihkan Jelang Pilkada

Pendidik  membuat siswa didiknya senang bertemu, ber sama-sama untuk mengurai permaian sekolah. Ia membawa irama siswa dalam emosi yang tidak menegangkan, tapi menarik siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang ngangeni, sehingga talenta-talenta  dasar  dapat tampak sejak  sekolah dasar.  

Guru yang “Ngangeni” yaitu guru yang mengembangkan pembelajaran yang  Deep Learning, guru menstimulasi agar siswa aktif pada pembelajarannya. Menciptakan suasana rekreatif sehingga siswa menajdi tumbuh berkembang kecerdasan, emosi dan kinestetiknya. 

Guru membuat mata pelajaran menjadi menyenangkan, joyfull and learning, dan anak didik merasa tanpa terbebani apapun dari gurunya. 

Pelajaran mengitung juga dikreasikan dalam permainan yang menarik emosinya dan motoriknya. Guru yang membuka ruang hati yang selaus-luasnya bagi semua emosi siswanya agar terbentuk menjadi karakter yang positif pada keidupan sehari-harinya. 

Mengapa guru yang “Ngangeni”? karena  melalui  respon inilah siswa menjadi bibit yang  tumbuh kembang pada ekosistem pembelajaran berdaya tarik tinggi serta memanamkan laku penjiwaan yang terkenang sepanjang masa, yang bisa mengaitkan diri siswa pada masa dewasanya kelak. Itulah sebabya saat dimana tokoh-tokoh dunia selalu bercerita tentang masa kecilnya, masa yang sangat menguatkan, “deep learning-deep memoriable”. 

Masa kecilnya Bung Karno, Bung Hatta, Nelson Mandela, Mahatma Ghandi dan Abraham Lincoln juga sangat intens dengan masa-masa usia sekolah dasarnya.  Guru yang  “Ngangeni” pasti dirindu siswanya dan banyak orang. Mencintai sepenuh jiwanya.

*)  Ketua Prodi Magister Pendidikan Dasar FKIP UNRAM dan Ketua ISMAPI NTB

 

 




Siaga Darurat Bencana NTB 2024, Komitmen Lindungi Masyarakat

Sebagai daerah rawan bencana mulai bencana alam, gempa bumi, banjir, longsor, Pemprov NTB harus selalu siaga darurat bencana 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Apel siaga darurat bencana yang dilakukan Pemprov NTB untuk mengecek kesiapsiagaan penanggulangan bencana Provinsi NTB. Hal itu merupakan komitmen Pemprov NTB untuk melindungi masyarakat.

BACA JUGA : Guru yang ‘Ngangeni’, Mengenang Pendidik Sekolah Dasar

NTB ridak hanya berfokus pada siaga darurat bencana sebatas kesiapan fisik, juga kesiapan mental dan emosional

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, menyampaikan itu saat menjadi inspektur upacara  apel siaga darurat bencana tahun 2024, di Lapangan Umum Taman Sangkareang Mataram, Senin (25/11/24).

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kita untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu di wilayah NTB ini,” ujarnya.

Menurutnya,  Provinsi NTB merupakan daerah yang rawan terhadap berbagai jenis bencana. Mulai dari bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, longsor, hingga potensi bencana vulkanik maupun bencana non-alam. Karena itu diperlukan kordinasi kesiapan atau siaga darurat bencana menghadapi dampak bencana.

BACA JUGA : Awardee Beasiswa Diharapkan Berkontribusi untuk NTB

NTB sering menghadapi berbagai tantangan tersebut sehingga memerlukan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana di daerah NTB. 

“Seperti yang kita ketahui bersama bahwa NTB merupakan daerah yang rawan terhadap berbagai jenis bencana. Karena itu saya mengajak seluruh komponen masyarakat, baik pemerintah, swasta, maupun komunitas untuk berkolaborasi dalam mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam menghadapi potensi bencana di wilayah kita ini,” tambah Miq Gita. 

Miq Gita juga menekankan Pemprov NTB bukan hanya berfokus pada kesiapan fisik namun juga kesiapan mental dan emosional dalam memberikan pertolongan dan melaksanakan tugas-tugas penanggulangan bencana. 

“Saat ini kita tidak hanya berfokus pada siaga darurat bencana sebatas kesiapan fisik. Tapi juga kesiapan mental dan emosional dalam memberikan pertolongan kepada masyarakat ketika terjadi bencana.” tegasnya. 

Sebelum memulai apel dirinya memeriksa dan mengecek kesiapsiagaan penanggulangan bencana yang terdiri dari kendaraan, tenda, peralatan memasak, dan toilet. 

BACA JUGA : Alat Peraga Kampanye Dibersihkan Jelang Pilkada

Peserta apel terdiri dari Komandan Korem 162/WB, Danlanut, Danlanal, Kalat BPBD, Pejabat Utama Pemprov NTB, ASN Lingkup NTB, para relawan, dan pers. pnd/opk

 

 




Perguruan Tinggi : From Passengers To Be Drivers

Di berbagai perguruan tinggi tanpa disadari yang terjadi justru pembentukan manusia-manusia ‘passenger’

Perguruan tinggi harus menciptakan manusia-manusia berkarakter driver yang berkompetensi, namun juga cekatan, gesit, berinisiatif, dan kreatif
Catatan Manajemen ” Agus K. Saputra

lombokjournal.com ~ Perguruan tinggi atau universitas memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. Sebagai lembaga pendidikan tinggi, perguruan tinggi bertanggung jawab menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. 

Selain itu, perguruan tinggi juga berperan sebagai pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berkontribusi pada kemajuan masyarakat.

BACA JUGA : Cerita Rakyat Sebagai Sumber Inspirasi Puisi

Diskusi hangat pun muncul terkait luaran perguruan tinggi. Kubu yang satu beranggapan bahwa perguruan tinggi seharusnya menciptakan calon-calon peneliti. Di kubu lain beranggapan bahwa seharusnya menciptakan mahasiswa yang siap kerja.

Catatan berikutnya akan mengedepankan tentang visi perguruan tinggi. Utamanya dalam menciptakan mahasiswa yang siap kerja sebagaimana “diinginkan” dunia usaha. Sumber catatan ini berasal dari buku Rhenald Kasali berjudul “Self Driving” (2014, hal xi-xiii). 

Saya masih ingat di salah satu gedung, kolega saya mengajak kami merumuskan visi-visi universitas. Pada gilirannya, saya menjelaskan perbedaan antara driver dengan passenger untuk menjelaskan “seperti inilah rata-rata mahasiswa Indonesia” dan “seperti inilah yang ingin kita bangun”.

Maksud saya, dunia usaha menghendaki manusia-manusia berkarakter driver yang berkompetensi, namun juga cekatan, gesit, berinisiatif, dan kreatif. Namun, di berbagai perguruan tinggi tanpa disadari yang terjadi justru pembentukan manusia-manusia passenger. 

Kaum muda cenderung pandai, namun outputnya adalah manusia-manusia penumpang yang sering saya temui di dalam angkot atau bus kota. Fokusnya adalah buku teks, yaitu memindahkan pengetahuan dari buku teks ke kertas ujian. Jadi pintar itu adalah pintar kertas, dan sarjananya sangat mungkin menjadi sarjana kertas.

Ditambah dengan model pendidikan dasar yang membiasakan siswa menghafal sambil melipat tangan dan duduk manis di bangkunya, maka terbentuklah generasi pasif yang mengakibatkan mereka kalah dengan anak-anak muda yang tak bersekolah tinggi namun memilih merantau ke luar negeri menjadi buruh migran (TKI).

BACA JUGA : Downshifting atau Mengurangi Tingkat Konsumsi

 Anak-anak sekolah terisolasi dari lingkungannya yang dinamis. Sedangkan para TKI yang tak sekolah tinggi dipaksa lingkungan berpikir kritis menghadapi dunia baru yang sangat menuntut. Mereka melatih kegesitan, belajar dari kehidupan.

Akibat pendidikan yang demikian, kita melihat fenomena passenger yang sangat menonjol dalam kalangan terdidik. Lalu saat menjalani peran sebagai eksekutif muda, mereka menjalani kehidupan rutin sehingga dikendalikan oleh autopilot-nya yang terprogram rapi, cenderung menghindari risiko.

 Bahkan di bangku kehidupannya, mereka boleh mengantuk atau tertidur. Sementara bagi seorang manusia driver, jangankan tertidur, mengantuk saja tidak boleh.

Dari dialog itulah kemudian muncul visi universitas, yang kalimat akhirnya menjadi begini: “Creating graduates from ‘passengers’ to ‘drivers’ in their lives, organization, and new ventures”.

“I love that idea,” ujar salah satu utusan kampus Amerika itu. Untuk itulah visi-misi kami dihubungkan dengan pemikiran itu.

Saya jadi teringat dengan pidato saya di depan para wisudawan di University Pierre Mendez, Grenoble Prancis (28 Juni 2012) yang juga saya beri judul “Be A Driver”. Entah mengapa, setelah itu puluhan mahasiswa dari Tiongkok dan India berebutan foto dengan saya.

Saya menduga, tiba-tiba saja mereka tersentuh dari lamunan bahwa selama ini mereka dipersiapkan menjadi driver untuk memajukan perekonomian bangsanya.

 Bayangkan, tanpa diberi ruang untuk komplain, “bar” (atau target) mereka terus dinaikkan oleh atasan dan perusahaan mereka, sehingga tak ada waktu bagi mereka untuk duduk diam. Ibaratnya, kalau tak berenang, napas mereka ada di dalam air.

Mereka dipaksa berenang, mengayuh, dan berlari cepat. Persis seperti ucapan mendiang Syekh Mohammad Al-Mahtum yang meletakkan dasar-dasar perubahan di Dubai. “Kita ini seperti rusa di padang sabana yang dikelilingi harimau-harimau yang siap memangsa. Kalau tidak bisa lari lebih kencang, maka kita akan menjadi mangsa mereka.”

Tetapi mengubah mentalitas memang bukan perkara mudah. Namun, bukankah pendidikan diberikan untuk mengubah manusia? 

Maksud saya untuk menghidupkan simpul-simpul berpikir mereka agar kelak mampu berpikir dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan secara mandiri. Dan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari perguruan tinggi  hanya akan hidup kalau ditanam dalam jiwa-jiwa yang siap menghadapi tantangan.

Pertanyaannya, bagaimana melatihnya? Sudah tepatkah cara-cara yang dilakukan pusat-pusat pelatihan dan learning center yang dikelola perusahaan-perusahaan nasional? Apakah dengan memberikan ilmu berupa pengetahuan manajerial mereka otomatis akan mendapatkan kompetensi?

BACA JUGA : Alat Peraga Kampanye Dibersihkan Jelang Pilkada

 Memperbarui cara berpikir, melatih kembali SDM, membersihkannya dari benang-benang kusut, ini tentu tantangan besar bagi Indonesia yang kita cintai. Sebab ketika kita gagal mengemudikan “kendaraan” yang kita sebut sebagai “self” itu, bukan cuma satu dua orang akan menjadi beban bagi lainnya. Melainkan, pudarlah keunggulan daya saing bangsa ini.

Ketika negeri ini memanggil, maka sesungguhnya tak ada seorang pun yang boleh menolaknya. Kendati demikian, Indonesia membutuhkan figur-figur yang bukan cuma pandai di atas kertas, tetapi juga gesit, dan cepat bertindak. ***

#AKUAIR-Perumnas Ampenan, 25-11-2024

 

 

 




Awardee Beasiswa Diharapkan Berkontribusi untuk NTB 

 Saat pelepasan 24 Awardee Beasiswa NTB ke AIU Malaysia, Pj Gubernur NTB berharap mahasiswa itu berkontrinusi berkelanjutan untuk NTB

MATARAM.LombokJournal.com ~ Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin berharap kepada Awardee Beasiswa NTB sebaran luar negeri Albukhary Internation Univercity (AIU) Malaysia bisa menjadi agen perubahan. 

BACA JUGA : Alat Peraga Kampanye Dibersihkan Jelang Pilkada

Awadee beasiswa diharapkan bisa memberikan konstribusi yang berkelanjutan untuk NTB
Pj Gubernur, Hassanudin

“Kita berharap kepada 24 Awardee Beasiswa AIU Malaysia bisa menjadi agen perubahan,” kata Pj Gubernur NTB saat memberikan sambutan pada acara pelepasan Awarde Beasiswa NTB tujuan AIU Malaysia, Minggu (24/11/2024). 

Pj Gubernur NTB memberikan apreasiasi kepada mahasiswa NTB. Ia berharap kepada 5635 penerima beasiswa dalam negeri dan 755 penerima beasiswa luar negeri  agar bisa memberikan konstribusi yang berkelanjutan untuk NTB. 

“Selamat, balas beasiswa NTB ini dengan kontribusi positif untuk NTB yang berkelanjutan,” tuturnya.

BACA JUGA : PDIP Kota Mataram Berjuang Habis-habisan untuk Rohmi-Firin

Selain itu, Hassanudin yang doktor manajemen itu juga menyatakan penerima beasiswa sebaran dari berbagai negara. Menurutnya, laki-laki maupun perempuan adalah investasi NTB. 

“Promosikan tentang hebatnya NTB dengan komunikasi tentang wisata, kuliner dan produk NTB, agar orang di luar sana tahu tentang bagaimana NTB. Sekolah yang baik, penentu masa depan kita adalah kita sendiri, bukan orang lain,” tandasnya. 

Mantan Pj Gubernur Sumut tersebut, berpesan agar berbakti kepada kedua orang tua dan tak lupa beribadah. Semua yang didapatkan hari ini adalah do’a dari orang tua.

BACA JUGA : Pesta Demokrasi Harus Disambut Riang Gembira

Acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama dengan 24 Awardee Beasiswa, tujuan AIU Malaysia. uba/dyd

 

 




Alat Peraga Kampanye Dibersihkan Jelang Pilkada

NTB telah siap menyelenggarakan pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), ditandai dengan aksi bersih-bersih alat peraga kampanye di acara Car Free Day di Jalan Udayana, Mataram

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) melalui Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum menggelar aksi bersih bersih Alat Peraga Kampanye.

BACA JUGA : Awardee Beasiswa Diharapkan Bisa Berkontribusi untuk NTB

selain melakukan aksi bersih-bersih alat peraga kampanye, masyarakat yang hadir di CFD Udayana diharapkan dapat meningkatkan partisipasi politiknya

Kegiatan bersih-bersin alat peraga kampanye itu dalam rangkaian HUT Korpri ke 53 dan HUT NTB ke 66, dalam tahapan masa tenang Pilkada, di kawasan Car Free Day jalan Udayana Mataram, Minggu (24/11/24).

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik, Dr Najamudin Amy, mewakili mengatakan aksi ini dilakukan serentak di seluruh kabupaten/ kota. 

” Ini dilakukan untuk memberikan rasa nyaman dan tenang bagi masyarakat sebelum mencoblos pada hari Rabu tanggal  27 Nopember mendatang,” katanya. 

BACA JUGA : PDIP Kota Mataram Berjuang Habis-habisan untuk Rohmi-Firin

Ditambahkannya, selain melakukan aksi bersih-bersih itu, masyarakat yang hadir di CFD Udayana diharapkan dapat meningkatkan partisipasi politiknya dengan sosialisasi dan himbauan yang dilakukan para stakeholder Pemilu hari ini. 

Sementara Ketua Bawaslu, Itratip mengingatkan agar masyarakat mendatangi Tempat Pemungutas Suara (TPS) di lingkungan masing masing. 

“Datang ke TPS dan hak pilih jangan digunakan untuk politik transaksional karena suara kita menentukan masa depan kita lima tahun kedepan,” tegasnya. 

Hadir pula para Kepala OPD, Sekwan DPRD, para Direktur RS dan beberapa perwakilan Forkopimda bergerak bersama menyusuri jalan Udayana sampai ke bundaran lama. 

BACA JUGA : Cerita Ralyat Sebagai Sumber Inspirasi Puisi

Dan menurunkan beberapa alat peraga kampanye seperti baliho dan stiker yang masih terpampang di sejumlah titik. jm

 

 

 




PDIP Kota Mataram Berjuang Habis-habisan untuk Rohmi-Firin

Mengawal kemenangan pasangan Rohmi-Firin, PDIP Kota Mataram adakan pelatihan ratusan saksi dan kordinator

MATARAM.LombokJournal.com ~ DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Mataram, melakukan pelatihan  terhadap 581 saksi dan 100 koodinator TPS Pilkada NTB 2024, Sabtu (23/11/24).

PDIP Kota Mataram, melakukan pelatihan saksi Pilgub NTB 2024
Hj Sitti Rohmi dan kader PDIP Kota Mataram

Ratusan peserta yang mengikuti pelatihan saksi TPS tersebut berasal dari semua lingkungan di Kota Mataram. 

BACA JUGA : Pesta Demokrasi Harus Disambut Riang Gembira

Ketua DPC PDIP Kota Mataram, Made Slamet mengatakan, kegiatan ini ditujukan agar membekali para saksi dan para  koordinatornya untuk memahami kerja-kerja pengamanan suara pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur NTB nomor urut 1, Sitti Rohmi Djalillah-HW Musyaifirin atau Rohmi-Firin di TPS nya masing-masing. 

“Ratusan saksi dan koordinatornya kita latih dan kita lakukan simulasi untuk juga mengantisipasi kecurangan yang terjadi di TPS,” ujar Made dalam sambutannya. 

Anggota DPRD NTB ini menekankan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah mewanti-wanti bahwa saksi TPS adalah ujung tombak kemenangan dalam Pilkada.

Karena itu, mereka harus dibekali ilmu menyangkut pengamanan suara. Dan bagaimana mereka juga bekerja untuk mengajak tetangga hingga saudaranya untuk datang ke TPS pada tanggal 27 November 2024. 

“Kekuatan dalam Pemilu adalah saksi di TPS. Saksi TPS adalah pejuang partai, ujung tombak yang harus diperkuat. Maka, saksi PDIP siap bertarung dan siap ribut jika ada kecurangan yang dilakukan oleh penyelenggara,” tegas Made Slamet 

BACA JUGA : Cerita Rakyat Sebagai Sumber Inspirasi Puisi

Lebih lanjut dikatakannya bahwa dengan kian positifnya trend elektabilitas Rohmi-Firin di sejumlah lembaga survei dan survei internal, harus diimbangi dengan kerja saksi yang terampil, dan berani tempur untuk mengawal suara kemenangan tersebut.

“Ratusan saksi yang kita latih adalah saksi pilihan yang memiliki loyalitas tinggi. Ini karena BSPN yang dimiliki partai harus melakukan validasi ulang atas keberadaan dan kinerja mereka sesuai TPS yang jumlahnya berkurang dari Pileg lalu,” kata Made Slamet

“Yang pasti saksi PDIP di TPS di Kota Mataram, siap berjuang habis-habisan untuk mengawal dan mengamankan suara Rohmi-Firin,” sambungnya. 

Saksi Terbaik

Sementara itu, Calon Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah yang hadir dan membuka kegiatan pelatihan saksi, mengaku surprise atas militansi saksi yang dihadirkan PDIP Kota Mataram dalam Pilgub 2024. 

Sebab, ratusan saksi yang terpilih merupakan orang-orang terbaik yang memiliki loyalitas dan pengalaman di ajang pemilu. 

“Jujur, saya bersyukur semua TPS di Kota Mataram akan terisi oleh saksi terbaik. Terima kasih PDIP Kota Mataram atas kesiapannya mengawal suara Rohmi-Firin di Pilgub 2024,” ungkapnya. 

Ummi Rohmi, panggilan karibnya meminta para saksi untuk mengawal suara Rohmi-Firin dengan riang gembira. 

Selanjutnya, ia menekankan agar semua pleno berjenjang yang dilakukan KPU. Mulai dari TPS, PPK, KPU kabupaten/kota hingga Provinsi harus dikawal dengan optimal. 

“Bila perlu saksinya berlapis-lapis. Dan Insya Allah, jika saksinya semangat dan optimis, maka suara kemenangan Rohmi-Firin di Pilgub NTB 2024, tidak akan berani dicurangi oleh siapapun,” tegas Jilbab Ijo  

BACA JUGA : Ite BeGawe Fest, Ajang Promosi Produk Lokal NTB

Menyinggung trend survei Rohmi-Firin menjelang pencoblosan 27 November 2024. Ummi Rohmi menegaskan bahwa sejauh ini, elaktibilitas suara paslon nomor urut 1 meningkat signifikan. 

“Makanya, kenapa saya hadir langsung ke pembekalan saksi TPS. Ini adalah dalam rangka memberikan semangat pada saksi-saksi untuk mengawal suara Rohmi-Firin menuju kemenangan 2024,” tandasnya. adv

 

 




Kolaborasi Antarinstansi Penting untuk Sambut HUT ke-66 NTB

Sekda Ntb, Miq Gite mengatakan, kolaborasi merupakan kunci utama untuk memastikan seluruh rangkaian acara berjalan lancar, dan sukses

MATARAM.LombokJournal.com ~ Kolaborasi dan sinergi antarinstansi dalam menyukseskan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 NTB, sangat penting. Sebab peringatan HUT NTB kali ini menjadi momentum memperkuat persatuan dan menunjukkan kepada masyarakat, pemerintah hadir memberikan yang terbaik.

BACA JUGA : Pesta Demokrasi Harus Disambut Riang Gembira

Sekda NTB menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antarinstansi
Sekda NTB, Miq Gite

Hal itu ditegaskan Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si atau yang akrab disapa Miq Gite saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan HUT NTB di Ruang Anggrek Kantor Gubernur NTB, Jum’at  (22/11/24).

Rakor itu dihadiri Asisten Satu, Asisten Dua, dan seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lingkup Provinsi NTB. 

“Terima kasih rekan-rekan semua, setelah rapat panjang ini mulai dikerjakan dan diwujudkan, kolaborasi adalah kunci utama untuk memastikan seluruh rangkaian acara berjalan lancar, dan sukses. DWP silakan koordinasi dengan PKK perihal Hari Ibu, dan sebagainya. Asisten Satu dan Asisten Dua fokus HUT NTB. Semua pihak harus bersinergi agar HUT NTB kali ini berbeda unsur hiburan, informatif dan juga memiliki dampak positif bagi masyarakat,” kata Sekda.

Rakor tersebut membahas berbagai agenda kegiatan yang dilaksanakan mulai dari upacara bendera tanggal 17 Desember. Kemudian Anjangsana ke mantan Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda, Pesta Rakyat dan Gelar Budaya.

BACA JUGA : Gugus Tugas Bisnis dan HAM, Agar Produk NTB Mendunia

Termasuk penyelenggaraan Ite Begawe Fest, Bhakti Sosial, Lomba dan Olahraga dan Low Carbon Event, serta Holity Expo dan Pameran Bonsai. 

Kegiatan unggulan yang menjadi perhatian adalah Pesta Rakyat dan Gelar Budaya yang menampilkan Stand UMKM, Pasar Murah Kebutuhan Pokok, Stand Kuliner Gratis untuk Masyarkat, Parade Gendang Beleq, Festival Presean, Festival Drum Band Pelajar, dan ditutup dengan Pesta Kembang Api pada pergantian tanggal 16 ke 17 Desember 2024. 

Miq Gite menekankan pentingnya keterlibatan semua kabupaten/kota untuk melaksanakan Apel HUT ke-66 NTB. Menurutnya, momentum HUT menjadi wadah semangat untuk membangun NTB sesuai tema HUT tahun ini ‘Mewujudkan NTB Emas Menuju Indonesia Emas 2045’. 

“Segera surati semua kabupaten/kota, untuk melakukan upacara, berikan buku panduan upacara, isi sambutan pidato serta sejarah NTB,” kata Miq Gite.

Miq Gite memberikan arahan pula terkait teknis pelaksanaan, termasuk mengefisienkan  acara untuk antisipasi cuaca yang dapat memengaruhi kelancaran acara. 

Seluruh peserta rapat sepakat untuk melakukan kolaborasi secara maksimal, demi kesuksesan acara HUT NTB mendatang. 

BACA JUGA : Cerita Rakyat Sebagai Sumber Inspirasi Puisi

“Kita semua adalah panitia, segala hal yang berkaitan dengan acara segera koordinasi,” pungkasnya. pnd/dyd