Hari ibu ke-96, TP-PKK Bhakti Sosial Ke Panti Asuhan
Kunjungan TP PKK NTB ke Panti Asuhan dalam rangkaian peringatan Hari Ibu merupakan wujud kepedulian sosial
MATARAM.LombokJournal.com ~ Memperingati Hari Ibu ke-96 dan Hari ulang tahun NTB ke-66, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Dessy Hassanudin, melakukan anjangsanake sesepuh perempuan NTB. Usai anjangsana itu dilanjutkan Bhakti Sosial ke Panti Asuhan Dharma Laksana Pagutan Mataram dan Panti Asuhan Al- Ijtihad, Kekait Lombok Barat, Selasa (05/12/24).
Bakti sosial ke panti asuhan merupakan wujud kepedulian dan perhatian TP-PKK NTB terhadap generasi muda NTB.
Ibu Dessy Hassanudin menyampaikan bahwa Hari Ibu bukan hanya sekadar peringatan seremonial. Tapi momentum untuk memperkuat rasa empati dan solidaritas, khususnya kepada generasi muda Nusa Tenggara Barat dalam menyongsong Indonesia emas 2045.
“Di hari ibu ini kami ingin berbagi kepada adik-adik semua, jangan pernah berhenti untuk bermimpi, walaupun kondisi kalian terbatas dalam keadaan apapun kalian harus memiliki mimpi, dan harus lebih baik dari hari kemarin,” ujar Dessy Hassanudin.
Dessy Hassanudin berinteraksi langsung dengan para siswa mulai dari TK, SD, SMP dan SMA. Juga berlangsung dialog, melontarkan pertanyaan, yang diakhiri dengan pemberian hadiah.
Ia juga menyerahkan bantuan berupa bingkisan untuk mendukung kesejahteraan para generasi muda.
Di Peringatan Hari Ibu ke-96 tahun dan HUT NTB ke-66, Ibu Dessy sebagai Pj ketua TP-PKK NTB berharap kegiatan sosial seperti ini dapat terus dilakukan untuk memperkuat peran perempuan dalam membangun generasi muda harapan bangsa dan daerah.
Dirinya didampingi para istri Forkopimda NTB, Kadis DP3AP2KB, Kadis Perindustrian, Karo Kesra, Karo Ekonomi, Kadis Perdagangan, Kepala Bappenda dan Plt. Ketua BKOW dan Ketua Baznas Prov NTB pnd/her
Anjangsana Bunda Lale ke Ibu Srigede dan Ibu Srinata
Memperingati Hari ibu, menurut Bunda Lale, kunjungan anjangsana harus dilakukan dengan sesepuh perempuan NTB
MATARAM.LombokJouranal.com ~ Rangkaian Hari Ibuke – 96, Bunda Lale Prayatni Gita Ariadi, Ketua DWP NTB melakukan anjangsana ke sesepuh perempuan NTB, yakni Ibu Srigede dan Ibu Serinata, Mataram, Kamis (05/12/24).
Anjangsana Bunda Lale sebagai Ketua DWP NTB akan dilakukan setiap tahun, dengan tujuan untuk melakukan silaturahmi dengan sesepuh perempuan NTB.
“Kunjungan anjangsana dibagi menjadi 2 kelompok, Ibu Pj Gubernur NTB melakukan kunjungan ke Ibu Hj. Gatot Suherman dan Ibu Niken Saptarini Widyawati, rutin setiap tahun dalam rangka hari ibu kita anjangsana ke sesepuh yang dulu menjadi istri Gubernur, Wakil Gubernur untuk bersilaturahmi,” ungkap Bunda Lale.
Perempuan memiliki berbagai tugas, diantaranya menjadi Ibu Rumah Tangga, yang bertugas mengelola rumah tangga dan merawat keluarga. Selain itu menjadi seorang isrti mendampingi suami, menjadi bagian dari masyarakat yaitu ikut serta dalam pembangunan daerahdi NTB.
Dan menjadi seorang ibu dalam keluarga sangat penting untuk membawa suami dan anak dalam lingkungan yang lebih baik. Ibu juga menjadi salah satu pengaruh besar terhadap kesuksesan dan kebahagiaan keluarga.
“Pengasuhan di keluarga, kehadiran ibu untuk menghindari banyaknya kasus yang terajadi saat ini, terkait dengan pelecehan seksual, kenakalan remeja, narkoba dan sebagainya. Adanya ibu sebagai benteng sehingga pola asuh yang baik harus diterapkan,” tutur Bunda Lale.
Rangkaian Hari Ibu selain anjangsana ke sesepuh perempuan, juga dilaksanakan edukasi terkait dengan kekerasan, pernikahan usia anak, puncak Hari Ibu dan oprasi katarak, serta sunatan masal yang dilaksanakan di Rumah Sakit Mandalika. Serly/Wira/her
PS Daygun Wakili NTB di Piala Soeratin U-17 2024 di Solo
PS Daygun diharapkan pantang menyerah dan tetap optimis, yang akan berlaga di Piala Soeratin di Solo
MATARAM.LombokJourmal.com ~Tim sepakbola U-17 PS Daygun (Dayan Gunung) Lombok Utara mewakili NTB di Piala Soeratin yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 sampai 20 Desember 2024 di Solo Jawa Tengah.
Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin menyampaikan kebanggannya pada 21 Pemain mewakili NTB yang berangkat dan berhasil dan berlaga di ajang piala Soeratin.
Menurut Hassanudin tidak mudah menembus kejuaraan tertua di Indonesia tersebut, butuh komitmen dan konsistensihingga kesabaran serta kerja keras untuh meraihnya.
Ia mengaku bangga dan berharap PS Daygun tidak pantang menyerah dan tetap optimis.
“Saya bahagia dan bangga dan jangan menyerah sebelum bertanding tetap optimis. Saya titip kemenangan, masyarakat NTB mendoakan kalian,” harap Hassanudin saat melepas rombongan tersebut di Pendopo Gubernur, Rabu (04/12/24).
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB Drs. Tribudi Prayitno M.Si mengungkapkan, lolosnya PS Daygun diajang bergengsi sekelas piala Soeratin U17 ini merupakan moment untuk membuka peluang para talenta NTB berkarir ditingkat nasional.
“Setelah Menjalani 19 pertandingan dan selalu mendapatkan juara. Alhamdulillah PS Daygun mewakili NTB di ajang piala Soeratin U 17 tahun ini,” ungkap Kadispora.
Kadispora berharap prestasi gemilang yang didapat tim NTB pada Piala Soeratin 2004 yang berhasil meraih peringkat tiga akan terulang.
Apalagi Tribudi menyebut tahun ini peluang untuk mengulangi kegemilangan itu sangat besar karena selain U 17 NTB juga berhasil mengirim perwakilan kelompok usia yakni U 15 , U 13 dan U21.
“Untuk yang U 15 diwakili PS Mandalika (Lombok Tengah) dan sedang berlangsung pertandingan Semifinal U -13 sedang U 21 akan dilangsungkan diakhir bulan,” lanjut Tribudi.
Sementara itu salah satu Official PS Daygun, Japra Saparindi mengungkapkan, hasil yang berbuah manis yang didapat timnya tidak terlepas dari kerja keras, semangat latihan yang ia terapkan ke anak didiknya, baginya semangat harus digelorakan meskipun di tengah keterbatasan yang ada.
“Ini sejarah buat PS Daygun karena pertama kalinya mewakili NTB di ajang turnamen tertua di Indonesia. Sebelumnya kami menjadi juara di turnamen Asprov mengandaskan PS Mandalika dan berhak ke Piala Soeratin,” jelas Japra.
Japra melanjutkan, para pemain yang dibawa ke turnamen kali ini murni putera asli Lombok Utara yang ia tempa dan bina sejak usia dini, untuk itu ia berharap pada ajang Piala Soeratin akan berbuat semaksimal mungkin demi membawa nama NTB.
“Soal target, kita tidak muluk, Lolos fase group saja syukur karena grup kita diisi tim tim kuat,” tukasnya.
Sebagai informasi PS Daygun pada ajang Piala Soeratin U-17 tahun ini tergabung di grup F bersama Jawa Barat, Sulawesi Utara dan DI Yogyakarta. RaBuang/Her
PMI NTB Diimbau Agar Ikut Mengantisipasi Bencana
Pengurus PMI NTB diimbau berkolaborasi mengantisipasi bencana sebelum, selama dan sesudah berlangsungnya bencana
MATARAM.LombokJournal.com ~ Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi NTB periode 2021-2026 harus siap berkolaborasi antar semua pihak, agar dapat mengantisipasi bencana kapanpun melanda.
Hal tersebut disampaikan Pj Gubernur NTB, Hassanudin dalam acara pelantikan pengurus PMI Provinsi NTB periode 2021-2026 oleh Pj Gubernur NTB Hasanuddin di Pendopo Gubernur, Selasa (03/12/24).
“Mengantisipasi bencana sebelum, selama dan sesudah itu suatu proses yang berkelanjutan,” ungkap Hasanuddin pada saat memberikan sambutan.
Hasanuddin menambahkan, PMI dihimbau untuk selalu siap siaga dalam menghadapi tantangan bencana alam, terlebih kondisi tipologiwilayah NTB yang pernah mengalami gempa bumi dahsyat pada tahun 2018.
“Kita harus siap, semua dukungan dan kolaborasi sehingga dapat mengantisipasi bencana yang datang tanpa kenal waktu”, tutur Hasanuddin.
Sebelum menutup sambutannya, tidak lupa Hasanuddin mengucapkan selamat atas pelantikan seluruh Pengurus PMI Provinsi NTB.
“Saya mengucapkan selamat kepada Pengurus baru dan mari bersama-sama kita berkolaborasi,” harapnya. ***
Jusuf Kalla Menyinggung Pengelolaan Masjid Di NTB
Jusuf Kalla mengingatkan peran dan fungsi masjid sebagai pusat peradaban masyarakat harus makmur
MATARAM.LombokJournal.com ~HM Jusuf Kalla, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) melantik pengurus baru Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Nusa Tenggara Barat, di Hotel Lombok Garden Mataram, Selasa (03/12/24).
Dalam kesempatan itu Jusuf Kalla menyinggung, NTB yang sudah memiliki hampir 10.000 masjid ini memiliki tantangan tersendiri dalam pengelolaan masjid.
“Kecenderungannya banyak jamaah mendirikan masjid sebagai simbol kemakmuran atau sebagai hadiah (hibah, wakaf dan lain lain) sehingga letaknya kadang berdekatan.”, ungkapnya.
Namun demikian, JK mengingatkan peran dan fungsi masjid sebagai pusat peradaban masyarakat harus makmur dan memakmurkan lingkungan sekitarnya.
Untuk itu ia berharap para pengurus baru DMI NTB dapat membuat program dan regulasi yang memaksimalkan fungsi tadi demi kemakmuran jamaah masjid.
Salah satunya adalah memperbanyak fungsi dan peran muamalah seperti edukasi tentang ekonomi maupun mendirikan sekolah sekolah untuk anak di komplek masjid sehingga tak ditinggalkan oleh jamaah.
Pj Gubernur NTB, Hassanudin yang hadir menyaksikan pelantikan itu mengapresiasi kiprah Jusuf Kalla dan organisasinya
“Pak JK sudah mengurus DMI sejak 2009 terimakasih sudah berkunjung ke NTB juga untuk komitmen dan konsistenmemakmurkan mesjid kita,” ujar Pj Gubernur NTB.
Sementara itu, Ketua PW DMI NTB terpilih, H Muzihir juga mengakui jumlah masjid yang mencapai puluhan ribu tersebut harus mendapatkan perhatian dari pengurus, pengelola maupun masyarakat sekitar untuk berkomitmen memakmurkannya.
“Ini wadah mencari ketenangan dan ridho Allah bagi saya dan saya berharap para pengurus juga memiliki motivasi yang sama dalam menjalankan organisasi untuk jamaah dan masyarakat,” ucapnya.
Pelantikan pengurus PW DMI NTB periode 2024 – 2029 langsung dikukuhkan oleh Ketua Umum dengan 53 orang pengurus dari berbagai disiplin ilmu untuk berbagai bidang.
Dihadiri oleh pemgurus DMI se kabupaten/ kota dan beberapa pejabat dan kepala OPD terkait lingkup Pemprov NTB. jm
Penanggulangan Kemiskinan, Menuju NTB Tanpa Kemiskinan
Rakor terkait penanggulangan kemiskinan untuk berupaya mengentaskan kemiskinan ekstrem mewujudkan NTB tanpa kemiskinan
MATARAM.LombokJournal.com ~ Pj Gubernur menyampaikan bahwa penanggulangan kemiskinan, terutama kemiskinan ekstremadalah tantangan besar yang membutuhkan sinergi dari seluruh elemen masyarakat.
Pj Gubernur NTB, Hassanudin
Hal itu disampaikan Pj Gubernur NTB, Hassanudin saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) TKPD Provinsi dan TKPK Kabupaten/Kota, bertempat di Hotel Lombok Raya, Mataram, (03/12/24).
Rakor tersebut bertajuk “Percepatan Pengentasan KemiskinanEkstrem Menuju NTB tanpa Kemiskinan”.
Berdasarkan data BPS Maret 2024, Angka kemiskinan provinsi NTB turun menjadi 12,91 persen, mengalami penurunan sebesar 0,94 persen dibandingkan maret 2023 yang sebesar 13,85 persern.
“Sementara itu, angka kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 tercatat sebesar 2,04%, turun 0,6% dari 2,64% di tahun sebelumnya,” ungkap Pj Gubernur..
Namun, capaian ini masih di atas rata-rata nasional sebesar 9,03 persen. Karena itu, Pj Gubernur mengajak bekerja keras melakukan penanggulangan kemiskinan yang masih menjadi tantangan bersama.
“Melalui forum ini, mari kita sama-sama rumuskan langkah-langkah konkret, inovatif, dan kolaboratif dalam pengentasan kemiskinan,” jelasnya.
Hassanudin yang pernah menjabat sebagai Pj Sumut itu menyebutkan Pemerintah telah menggulirkan berbagai program dengan tiga strategi utama. Di antaranya pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat dan meminimalkan wilayah kantong-kantong kemiskinan.
Karena itu, Hassanudin mengingatkan prioritas penanggulangan kemiskinan yang perlu dikedepankan meliputi; profiling kemiskinan provinsi NTB, penguatan koordinasi antara provinsi dengan kabupaten/kota.
Selain itu, Penajaman program kegiatan yang terintegrasi dalam SIPD, sehingga memastikan sasaran penerima manfaat tepat sasaran. Tagging alokasi anggaran dari APBD, APBN, dan sumber lainnya untuk mendukung program pengentasan kemiskinan, Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program secara berkala serta pelibatan multi pihak, termasuk mitra pembangunan dan organisasi masyarakat.
’’Saya percaya bahwa semangat gotong royong dan kebersamaan adalah kunci untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan di NTB. Mari kita jadikan rapat koordinasi ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen, menyelaraskan langkah, dan bekerja lebih keras demi mewujudkan NTB tanpa kemiskinan,’’ pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda NTB, Drs. H. Iswandi mengatakan 3 pilar utama yang dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem di NTB diantaranya, pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat dan meminimalkan wilayah kantong-kantong kemiskinan.
“Ketiga hal ini diharapkan seluruh OPD dan berkontribusi dan berperan, mudah-mudahan pada Rakor yang digelar ini semua OPD dapat mengambil bagian dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem,” jelasnya.
Untuk diketahui, Rakor terkait penanggulangan kemiskinan ekstrim ini sebagai momentum evaluasidan monitoring terhadap program yang sudah berjalan selama tahun 2024, sebagai bahan untuk menyusun rancangan untuk program tahun 2025.
Turut hadir, kepala OPD lingkup Pemprov NTB, adapun Rakor diikuti oleh Kepala Bappeda Kabupaten/kota se-NTB sebagai Tim Koordinator Penanggulangan Kemiskinan, stakholder kemiskinan dan tamu undangan lainnya.***
Infrastruktur dan Kesiapan Bencana Jadi Tema Bakti PU ke 79
Pesan Menteri PU melalui Pj Gubernur juga menekankan pentingnya ketahanan pangan serta keberlanjutan infrastruktur yang telah masif
MATARAM.LombokJournal.com ~ Outlook kebencanaan yang dirilis BMKG menjadi acuan agar seluruh instansi Pekerjaan Umum se Indonesia benar benar menyiapkan infrastruktur kesiapan bencana terutama bagi daerah daerah berpotensi tinggi kerawanan bencana.
Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hassanudin membacakan sambutan Menteri Pekerjaan Umum RI, Maruarar Sirait, saat peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum dengan menekankan pentingnya tanggap dan kesiapan bencana dan keberlanjutan infrastruktur.
Menteri PU melalui Gubernur juga menekankan pentingnya ketahanan pangan serta keberlanjutan infrastruktur yang telah masif dikerjakan selama sepuluh tahun terakhir.
“Presiden juga telah memberikan arahan agar pembangunan infrastruktur tetap menjadi program pembangunan dalam meningkatkan daya saing dan akses ekonomi masyarakat,” ucap Gubernur di lapangan kantor PUPR NTB, Selasa (03/12/24).
Dalam visi Presiden Prabowo, swasembada pangan dan infrastruktur dua dari delapan Astacita yang dituangkan dalam program QuickWins.
Yakni ketahanan pangan melalui pemanfaatan bendungan, irigasi, jalan dan jembatan yang mendukung food estate, wajib belajar dengan renovasi 11.420 bangunan sekolah dan pembangunan tiga juta rumah.
Program strategis pemerintah di antaranya ibukota negara, kawasan ekonomi dan lainnya. Adapun terkait kebencanaan, Menteri PU menekankan ketersediaan anggaran darurat, alat berat, infrastruktur penghubung, komunikasi dan koordinasi serta sosialisasi kebencanaan yang masif.
Apel peringatan Hari Bakti PU ke 79 juga dirangkai dengan pemberian penghargaan Menteri Dalam Negeri melalui Pj Gubernur kepada para penjabat sementara Bupati dan Walikota yang telah menjalankan tugas selama tahapan Pilkada.
Mereka adalah Tribudi Prayitno sebagai Pjs Walikota Mataram, Najamudin Amy sebagai Pjs Bupati Sumbawa, Julmansyah sebagai Pjs KSB, Baiq Nelly Yuniarti sebagai Pjs Bupati Dompu dan H Abdul Aziz sebagai Pjs Bupati Loteng.jm
Peringatan Hakordia, Sekda NTB: Korupsi itu Pengkhianatan
Peringatan Hakordia atau Hari Antikorupsi Sedunia di Praya, Loteng, dihadiri Bupati Loteng H. Fathul Bahri, Forkopimda, para pejabat Pemprov NTB dan Pemkab Loteng
PRAYA.LombokJournal.com ~ Saat peringatan Hakordia itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., membacakan penegasan sikap bersama dalam pemberantasan korupsi, dan korupsi sebagai bentuk pengkhianatan.
Pembacaan sikap bersama itu disampaikan pada Peringatan Hari Hakordia atau Hari Antikorupsi Sedunia 2024, kali ini diadakan Kampus Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) Nusa Tenggara Barat di Praya Lombok Tengah (02/12/24).
“Korupsi adalah bentuk pengkhianatan atas kepercayaan yang diberikan masyarakat. Korupsi tidak bisa dilawan hanya dengan kata-kata tapi membutuhkan tindakan”, tegasnya saat membacakan sambutan Pj Gubernur di Lapangan Parade IPDN.
Dikatakan, NTB baru saja selesai melaksanakan proses demokrasi pemilihan Kepala Daerah. Para pemimpin yang terpilih diharapkan dapat melanjutkan pembangunan.
Terlebih menyambut Hari Ulang Tahun ke-66 NTB, untuk kemajuan daerah yang bebas korupsi. Untuk itu lanjutnya, antikorupsi mesti dimulai dari diri sendiri, dengan komitmen membangun budaya malu, menepati janji kepada masyarakat.
Sekda juga memberikan penghargaan kepada dua anggota Forum Penyuluh Antikorupsi. Sebelumnya, seluruh peserta upacara menyatakan ikrar antikorupsi serta penyematan tanda lencana Antikorupsi kepada dua praja IPDN NTB.
Dalam rangkaian apel peringatan Hakordia itu dihadiri Bupati Loteng H. Fathul Bahri, Forkopimda, para pejabat Pemprov NTB dan Pemkab Loteng, Forum Penyuluh Antikorupsi serta praja dan mahasiswa Poltekpar, STMIK Bumigora.
Hadir pula unsur Asosiasi Profesi Media Cetak-Elektronik-Online beserta para tamu undangan. Adapun tahun ini, Hakordia 2024 bertajuk “Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju”.
Selain upacara peringatan Hakordia, pihak Pemprov NTB menyelenggarakan pula sosialisasi penguatan antikorupsi dihadapan praja IPDN NTB. jm/opk
Hari Antikorupsi NTB; Praja Harus Jaga Integritas
Di Hari Antikorupsi diselenggarakan rangkaian kegiatan sosialisasi antikorupsi yang dihadiri unsur Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melibatkan praja IPDN
PRAYA.LombokJournal.com ~ Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia tahun 2024 di Nusa Tenggara Barat diadakan di Kampus Institut Perguruan Dalam Negeri (IPDN) Praya Lombok Tengah (02/12/24), dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., sebagai inspektur upacara.
Dalam peringatan Hari Antikorupsi tersebut, diselenggarakan pula rangkaian kegiatan sosialisasi antikorupsiyang dihadiri unsur Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Melibatkan para praja IPDN dan anggota Forum Penyuluh Antikorupsi NTB dengan menekankan pada penguatan nilai integritas bagi praja IPDN sebagai generasi penerus bangsa.
Seperti dikatakan Direktur IPDN Dr. Dedy Suhendi, S.Sos., M.Si.l, para praja yang sedang menimba ilmu kepemerintahan, disampaikan kejujuran berbeda dengan kecerdasan, ketidakjujuran sulit diperbaiki.
Untuk itu sebagai generasi muda dan calon pemimpin masa depan, penting menjaga integritas dalam menjalankan peran di pemerintahan nantinya.
Senada dengan hal itu, Kasatgas Sertifikasi dan Pemberdayaan Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi, selaku Plh. Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK Sugiarto, SE., MM., menegaskan kontribusi semua pihak diperlukan dalam pemberantasan korupsi.
Diuraikannya, sebagai calon abdi negara, para praja memiliki kontribusi besar membangun pondasi integritas seperti kejujuran dan perilaku taat hukum lainnya.
Dalam sikap sebagai praja dengan mencontoh pada tokoh tokoh berintegritas sepanjang sejarah Indonesia. Seorang pegawai negeri terlebih pejabat, tidak berhak meminta imbalan atas pelayanannya atau meminta lebih dari apa tugas dan kewajibannya.
Untuk itu, kegiatan sosialisasi menerapkan pula pola dinamika kelompok yang mengusung sikap integritas sebagai komitmen untuk dijadikan slogan membuat publikasi video sebagai sikap antikorupsi.
Dalam proses diskusi menentukan integritas sikap tertentu, pemateri lainnya, Master Nurhikmah dan Nabhan Rabbani dari Forum PAKSI NTB, membersamai dan mendampingi para praja dibantu unsur Forum Penyuluh Antikorupsi lainnya, menyusun teknis perihal antikorupsi. Mewujudkan komitmen antikorupsi, diharapkan kegiatan sosialisasi di hari antikorupsi dapat membentuk sikap berintegritas dari para praja.
Selamat Hari Antikorupsi. jmy/opk
Mega Planning Model; “Dunia Seperti Apa Kamu Inginkan”
Inilah model berpikir Mega Planning yang dimulai dengan menjangkau dunia, “yang kamu inginkan untuk anak-anakmu dan cucu-cucumu kelak?“
Catatam Manajemen : Agus K. Saputra
lombokjournal.com ~ Adalah Roger Kaufman, seorang pakar Strategic Management, Profesor Emeritus di Florida State University dan Distinguished Professor di Sonora Institute of Technology yang telah membuat model untuk berpikir Mega (Mega Planning Model).
Kaufman berpendapat, perencanaan perusahaan seharusnya tidak dimulai dan diakhiri dengan indikator internal atau kinerja perusahaan semata. Akan tetapi harus mempertimbangkan nilai-nilai apa yang diberikan kepada community (society).
Mega Planning dimulai dengan pertanyaan : “Dunia seperti apa yang kamu inginkan untuk anak-anakmu dan cucu-cucumu kelak?“.
Mega planning ini disebut juga “Mother’s Rule” karena serupa dengan apa yang dipikirkan oleh seorang ibu yang membayangkan dunia seperti apa yang terbaik bagi anak-anaknya. Mother’s rule tidak bicara tentang means (credentials of teachers, money spent) tetapi lebih kepada survival, kesehatan, dan kebahagiaan untuk anak-anaknya. (Wikipedia)
Menurut Kaufman, cara berpikir dan bertindak yang benar adalah : berpikirlah mulai dari level Mega, kemudian Makro, dan terakhir Mikro.
Begitulah seharusnya orang berpikir. Sedangkan dalam bertindak, mulailah dari level Company, kemudian Customer, dan terakhir Community (Arief Yahya, Paradox Marketing: April 2013, hal. 205-208 > Buku “Paradox Marketing” tersebut dilandaskan pola berpikir Mega).
Adapun tingkatan-tingkatan berpikirnya adalah :
Pertama, berpikir Mega. Artinya berpikir untuk level societal needs (kebutuhan masyarakat/community) yang akan memberikan outcomes, berpikir untuk kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia, atau bahkan berpikir bagi seluruh umat manusia (rahmatan lil alamin). Untuk berpikir mega ini memerlukan pemikiran yang strategic.
Kedua, berpikir Makro. Artinya berpikir untuk level industrial needs (customer) yang akan mendapatkan outputs dan untuk ini memerlukan perencanaan tactical.
Ketiga, berpikir Mikro. Artinya berpikir untuk level professional needs (company) yang akan menghasilkan product dan memerlukan perencanaan yang sifatnya operasional.
Jika kita berpikir Makro, maka level Mikro dan level Makro akan kita peroleh. Contohnya jika kita berpikir untuk customer, maka kita akan mendapatkan kedua-duanya. Customer kita akan terpuaskan dan loyal, sekaligus company kita akan dapat menikmati keuntungan dari customer tersebut.
Dan jika kita berpikir Mega, maka level Mikro, level Makro dan level Mega akan kita peroleh semuanya. Contohnya adalah Google, Facebook, dan juga i-pad. Para pembuatnya kemungkinan besar memikirkan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi seluruh umat manusia.
Steve Wozniak (co-founder Apple bersama Steve Jobs dan Ronald Wayne) menyampaikan bahwa i-pad dibuat dengan pemikiran agar umat manusia bisa lebih memanfaatkan panca indera yang dimilikinya. Dalam hal ini adalah indra peraba.
Terbukti dengan cara berfikir Mega seperti itu, Apple bisa mendapatkan semuanya: company, customer dan community.
Untuk dapat berpikir Mega, kita harus memiliki spirit of giving. Melalui cara berpikir Mega berarti pula kita menerapkan konsep The More You Give, The More You Get. Seperti cara berpikir dan bertindak seorang ibu.
Mengapa kita harus berpikir Mega? Menurut Kaufman setidaknya ada dua alasan. Pertama, sustainability. Perusahaan yang ingin memiliki masa depan, harus berpikir melampaui dirinya sendiri yaitu memikirkan masyarakat, bahkan dunia.
Kedua, Engagement. Karyawan yang mengetahui mereka bekerja untuk perusahaan yang berkomitmen untuk melakukan hal-hal baik terhadap masyarakat, akan bekerja lebih antusiasdan memiliki keterikatan yang lebih baik terhadap perusahaan.
Pun demikian, dalam hal kemungkinan perusahaan dalam posisi terancam, maka kemampuan leadership dipertanyakan. Oleh karena itu, Arief Yahya (dalam Marketeers, 22 April 2020) mengedepankan konsep leadership berbasis pemikiran yang strategis (strategic thinking). Yang terdiri dari Mikro, Makro dan Mega.
Seorang pemimpin dengan strategic thinking di level mikro hanya berpikir mengenai perusahaan dan produk. Pemikirannya hanya mengacu kepada “apa”, bukan mengenai “bagaimana” dan “mengapa”.
Sementara, seorang pemimpin dengan pemikiran makro, memiliki orientasi kepada customer (output). Secara sederhana, pola kerja mereka mengacu pada pemikiran “who wins the customer, wins the game”. Pemimpin dengan pemikiran makro cenderung mengedepankan customer, tanpa memikirkan perusahaan.
Seorang leader yang baik, menurut Arief Yahya harus memiliki kemampuan strategic thinking di level mega. Pasalnya, pemimpin di level ini, bukan lagi sekadar memikirkan perusahaan maupun customer, melainkan komunitas.
Ketika Facebook dibuat, Mark Zuckerberg tidak memikirkan diri sendiri atau pun perusahaan yang ia bangun. Lebih dari itu, ia berpikir ingin menciptakan kehidupan yang lebih baik dan mudah bagi setiap orang ketika Facebook hadir.
Google pun demikian. Mereka bisa sebesar ini karena orientasi mereka untuk memberikan yang terbaik bagi komunitas.
“Mega thinking merupakan aspek yang harus dimiliki seorang leader. Mega thinking berdasarkan pada konsep spiritual, dan roh yang berbicara. Roh yang konon diciptakan dari cahaya selalu membawa kita ke arah yang tinggi sehingga mereka yang berpikir mega akan menciptakan sesuatu yang besar. Konsepnya, the more you give, the more you get,” jelas Arief Yahya. ***