Ummi Dinda Silaturahmi bersama Masyarakat Rabadompu

Ummi Dinda mengungkapkan bahwa Kelurahan Rabadompu dikenal sebagai kelurahan pengrajin tenun di Kota Bima

SUMBAWA.LombokJourbal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Hj. Indah Dhamayanti Putri yang akrab disapa Ummi Dinda bersilaturahmi sekaligus menyapa masyarakat Kelurahan Rabadompu Kota Bima di Masjid An-Nur lingkungan setempat, Rabu (12/03/25). 

BACA JUGA : Wagub NTB Tegaskan Dukungan Pembangunan Kebupaten/Kota

Ummi Dinda memohon doa dan dukungan masyarakat kota Bima untuk ikut mengawasi program-program pembangunan di Provinsi NTB

Silaturahmi tersebut dalam rangkaian safari Ramadhan di pulau Sumbawa. 

Pada kesmepatan itu Wagub NTB memohon doa dan dukungan masyarakat kota Bima untuk ikut mengawasi program-program pembangunan di Provinsi NTB.

“Semoga amanah dapat kami jalankan dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan NTB,” harap Ummi Dinda.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa Kelurahan Rabadompu dikenal sebagai kelurahan pengrajin tenun di kota Bima. 

BACA JUGA : Tunggang Gunung Liris “Bungkam”, Tolak Pembungkaman

Karenanya, Wagub sangat mengapresiasi dan mengakui bangga dengan para gadis-gadis penenun yang ikut membantu meningkatkan perekonomian keluarga.

“Kami harap keahlian perempuan Rabadompu tetap dikembangkan dan dilestarikan bagi generasi selanjutnya,” ungkapnya.

Sekretaris Daerah Kota Bima, Drs. H. Mukhtar mengungkapkan Pemkot Bima tetap mendukung dan mensupport program-program pembangunan pemerintah Provinsi NTB.

“Semoga NTB ke depannya menjadi baldatun Thoyyibatun warabbun gofur,” harapnya.

BACA JUGA : Bulan Madu, Harapan dan Optimisme pada Meritokrasi 

Wagub NTB berkesempatan menyerahkan sejumlah bantuan sembako dan bibit pertanian kepada masyarakat kelurahan Rabadompu. Manikpkominfo

 

 




Wagub NTB Tegaskan Dukungan Pembangunan di Kabupaten/Kota

Wagub NTB tegaskan komitmen Gubernur dan Wakil Gubernur dalam memberi dukungan pembangunan di 10 kabupaten/kota di NTB

BIMA.LombokJournal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri, S.E., M.IP., menghadiri acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Bupati dan Wakil Bupati Bima periode 2025–2030 di Kantor DPRD Kabupaten Bima, Rabu (12/03/25). 

BACA JUGA : Dialog Gubenur NTB dengan Para Kepala Sekolah di Lunyuk

Wagub NTB tegaskan, membangun tidak hanya soal infrastruktur, tetapi yang utama adalah pengembangan sumber daya manusia
wAGUB ntb, Indah Damayanti

Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan selamat dan sukses kepada pasangan Ady Mahyudi dan dr. H. Irfan Zubaidy yang resmi memimpin Kabupaten Bima.

“Selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Lima tahun bukanlah waktu yang lama, manfaatkan kesempatan ini untuk menorehkan tinta emas dalam sejarah pembangunan daerah. Kami yakin berbagai program yang telah dicanangkan akan membawa kebanggaan bagi masyarakat yang kita cintai,” ujar Umi Dinda, sapaan akrab Wakil Gubernur.

Ia juga mengapresiasi kerja keras KPU dan Bawaslu yang telah mengawal proses Pilkada serentak dengan baik. 

Tak lupa, ia menyampaikan terima kasih kepada TNI, Polri, Kejaksaan, serta seluruh elemen masyarakat yang telah berperan aktif dalam menyukseskan jalannya Pilkada.

BACA JUGA : Bulan Madu, Harapan dan Optimisme pada Meritokrasi

Lebih lanjut, Wagub NTB, Umi Dinda menegaskan komitmen Gubernur dan Wakil Gubernur dalam mendukung pembangunan di 10 kabupaten/kota di NTB. 

“Membangun tidak hanya soal infrastruktur, tetapi yang utama adalah pengembangan sumber daya manusia untuk menyongsong Indonesia Emas 2045,” kata Wagub NTB.

Sebagai mantan Bupati Bima dua periode (2016–2025), Umi Dinda juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya selama menjabat. 

BACA JUGA : Harta Karun Bawah Laut, Pemanfaatannya Harus Libatkan Paranormal

Ia pun memohon maaf atas segala kekurangan selama mengemban amanah dalam memimpin Kabupaten Bima. ***

Wagub NTB ingatkan bahwa membangun tidak hanya soal infrastruktur, tetapi yang utama adalah pengembangan sumber daya manusia




Dialog Gubernur NTB dengan Para Kepala Sekolah di Lunyuk

Dalam dialog dengan para kepala sekolah, Gubernur Iqbal menekankan agar para pendidik mempersiapkan anak didiknya agar dapat terserap ke dunia kerja.

SUMBAWA.LombokJournal.com ~ Kepala Sekolah dan guru-guru harus fokus dalam meningkatkan tingkat Pendidikan di Daerah. Guru merupakan orang yang dihormati apabila dia fokus dalam mendidik murid-murid di sekolah menjadi anak didik yang baik. 

BACA JUGA : Pedagang Asongan Merupakan Ujung Tombak Perekonomian

Dalam dialog itu Gubernur NTB menekankan, guru itu mempersiapkan anak didiknya untuk masa depannya, bagaimana mereka dapat terserap ke dunia kerja

Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan itu saat melakukan dialog dengan para Kepala Sekolah di SMK 1 Lunyuk, Sumbawa pada Minggu, (09/03/25). 

Kunjungan ini, merupakan salah satu rangkaian Safari Ramadhan Gubernur NTB, yang bertujuan untuk melakukan dialog dengan para guru dan Sejumlah Perwakilan Kepala Sekolah se- Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat. 

Dalam kunjungan itu, Gubernur NTB didampingi oleh Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., dan Drs. H. Mohamad Ansori. Hadir juga Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Sumbawa, Serta OPD terkait.

Dalam dialog itu Gubernur NTB menekankan,  guru itu mempersiapkan anak didiknya untuk masa depannya, bagaimana mereka dapat terserap ke dunia kerja

Hal ini, penting untuk menyelesaikan permasalahan sosial terbesar yang ada yakni Kemiskinan, tegasnya. 

BACA JUGA : Tunggang Gunung Lisris ‘Bungkam’, Tolak Pembungkaman 

Selain itu, Gubernur Iqbal juga meminta para Kepala Sekolah untuk mengindentifikasi kondisi fisik dan kebutuhan-kebutuhan sekolahnya. Serta merawat dan menjaga kebersihan sekolahnya. Sekolah bukan cuma milik Pemerintah, tetapi juga miliki bersama.

Sebelumnya Gubernur NTB juga didampingi oleh Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa meninjau jembatan amblas di Lunyuk. Kemudian dilanjutkan dengan dialog dengan Masyarakat di Masjid Quba, Lunyuk. 

Sementara itu, Bupati Sumbawa menyampaikan salah Satu indikator Utama Pembangunan Daerah adalah Pendidikan. Pendidikan adalah modal Utama untuk memajukan Daerah dan memberantas Kemiskinan. 

BACA JUGA : Bulan Madu, Harapan dan Optimisme pada Meritokrasi

Oleh karena itu Bupati kembali menekankan penting pendidikan Iman dan Taqwa (IMTAQ) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang seimbang.

Sumbawa sekarang ini, Sambung Bupati Jarot, perlu peningkatan Indeks Pembangunan Manusia, melalui peningkatan pendidikannya.

Karena itu, penting kolaborasi dan koordinasi yang erat antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dalam membangun Kabupaten Sumbawa ini, jelasnya. ***

 

 




Bulan Madu, Harapan dan Optimisme pada Meritokrasi

Bulan madu kepemimpinan (atasan dengan bawahan) dan meritokrasi memiliki hubungan yang signifikan. 

Selama "bulan madu" ini, pemimpin dan bawahan seringkali memiliki hubungan yang sangat baik, penuh harapan, dan optimisme
Catatan : Agus K. Saputra

lombokjournal.com ~ Bulan madu adalah sebuah tradisi yang biasanya dilakukan oleh pasangan yang baru menikah. Mereka akan pergi berlibur bersama-sama ke suatu tempat yang indah dan romantis, biasanya ke luar kota atau luar negeri, untuk merayakan dan memperkuat hubungan mereka.

Tujuan bulan madu adalah untuk memberikan kesempatan kepada pasangan untuk menghabiskan waktu bersama-sama, menikmati kebersamaan, dan membangun hubungan yang lebih kuat dan intim. Bulan madu juga dapat menjadi kesempatan untuk melepaskan stres dan kelelahan setelah proses pernikahan.

BACA JUGA : Tunggang Gunung Rilis “Bungkam”, Tolak Pembungkaman

Biasanya, bulan madu berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada keinginan dan kemampuan pasangan. Beberapa pasangan memilih untuk pergi ke tempat yang eksotis dan mewah, sementara yang lain memilih untuk pergi ke tempat yang lebih sederhana dan alami.

Bulan madu dapat menjadi pengalaman yang sangat berharga dan romantis bagi pasangan, dan dapat membantu memperkuat hubungan mereka untuk masa depan.

Bulan Madu dalam Kepemimpinan

Bulan madu dalam konteks kepemimpinan atau hubungan atasan-bawahan merujuk pada periode awal ketika seorang pemimpin baru mulai menjabat atau ketika seorang bawahan baru bergabung dengan tim.

Selama “bulan madu” ini, pemimpin dan bawahan seringkali memiliki hubungan yang sangat baik, penuh harapan, dan optimisme. Pemimpin mungkin memberikan kesan yang sangat positif dan mendukung, sementara bawahan mungkin merasa sangat termotivasi dan bersemangat.

Namun, setelah “bulan madu” berakhir, hubungan antara pemimpin dan bawahan mungkin mulai mengalami perubahan. 

Pemimpin mungkin mulai menunjukkan sisi yang lebih keras dan menuntut, sementara bawahan mungkin mulai merasa tertekan dan kecewa.

Oleh karena itu, “bulan madu” dalam konteks kepemimpinan dapat diartikan sebagai periode awal yang penuh harapan dan optimisme, tetapi juga dapat menjadi awal dari perubahan hubungan yang lebih kompleks dan menantang.

BACA JUGA : Harta Karun Bawah Laut, Pemanfaatannya Harus Libatkan Pranormal

Merawat Bulan Madu

Merawat “bulan madu” kepemimpinan antara atasan dan bawahan memerlukan usaha dan komitmen dari kedua belah pihak. Berikut beberapa tips untuk merawat “bulan madu” kepemimpinan:

# Dari Atasan:

  • Komunikasi yang efektif: Berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan bawahan, dan pastikan bahwa Anda mendengarkan kebutuhan dan kekhawatiran mereka.
  • Pemberian umpan balik: Berikan umpan balik yang konstruktif dan spesifik kepada bawahan, sehingga mereka dapat memahami kekuatan dan kelemahan mereka.
  • Pemberian kesempatan: Berikan kesempatan kepada bawahan untuk belajar, berkembang, dan mengambil risiko yang terkontrol.
  • Membangun kepercayaan: Bangun kepercayaan dengan bawahan melalui tindakan yang konsisten, jujur, dan transparan.

# Dari Bawahan:

  • Komunikasi yang efektif: Berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan atasan, dan pastikan bahwa Anda mendengarkan kebutuhan dan kekhawatiran mereka.
  • Mengambil inisiatif: Ambil inisiatif untuk belajar, berkembang, dan mengambil risiko yang terkontrol.
  • Membangun kepercayaan: Bangun kepercayaan dengan atasan melalui tindakan yang konsisten, jujur, dan transparan.
  • Menerima umpan balik: Terima umpan balik dari atasan dengan terbuka dan jujur, dan gunakan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.

# Bersama:

  • Membangun hubungan: Bangun hubungan yang kuat dan saling menghormati antara atasan dan bawahan.
  • Mengembangkan kepercayaan: Kembangkan kepercayaan antara atasan dan bawahan melalui tindakan yang konsisten, jujur, dan transparan.
  • Mengatasi konflik: Atasi konflik yang mungkin timbul dengan cara yang konstruktif dan profesional.
  • Mengembangkan tim: Kembangkan tim yang kuat dan solid melalui kerja sama, komunikasi, dan kepercayaan.

Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat merawat “bulan madu” kepemimpinan antara atasan dan bawahan, dan membangun hubungan yang kuat dan saling menghormati.

Konflik dalam Bulan Madu

Ya, konflik dapat terjadi dalam masa “bulan madu” kepemimpinan antara atasan dan bawahan. Meskipun masa “bulan madu” biasanya diidentik dengan periode awal yang penuh harapan dan optimisme, namun konflik dapat muncul karena berbagai alasan.

# Alasan Konflik:

  1. Perbedaan harapan: Atasan dan bawahan mungkin memiliki harapan yang berbeda tentang bagaimana mereka ingin bekerja sama.
  2. Perbedaan gaya kepemimpinan: Atasan mungkin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dengan apa yang diharapkan oleh bawahan.
  3. Kurangnya komunikasi: Kurangnya komunikasi yang efektif dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konflik.
  4. Perbedaan nilai dan budaya: Perbedaan nilai dan budaya antara atasan dan bawahan dapat menyebabkan konflik.
  5. Kurangnya kepercayaan: Kurangnya kepercayaan antara atasan dan bawahan dapat menyebabkan konflik.

# Tanda-Tanda Konflik:

  1. Kurangnya komunikasi: Atasan dan bawahan mulai berhenti berkomunikasi secara efektif.
  2. Kesalahpahaman: Kesalahpahaman mulai terjadi karena kurangnya komunikasi dan kepercayaan.
  3. Perilaku defensif: Atasan dan bawahan mulai menunjukkan perilaku defensif dan tidak mau mendengarkan pendapat orang lain.
  4. Kurangnya kerja sama: Atasan dan bawahan mulai berhenti bekerja sama secara efektif.

# Mengatasi Konflik:

  1. Komunikasi yang efektif: Atasan dan bawahan harus berkomunikasi secara efektif dan terbuka.
  2. Mendengarkan pendapat orang lain: Atasan dan bawahan harus mau mendengarkan pendapat orang lain dan mempertimbangkan perspektif yang berbeda.
  3. Membangun kepercayaan: Atasan dan bawahan harus membangun kepercayaan antara satu sama lain.
  4. Mencari solusi bersama: Atasan dan bawahan harus mencari solusi bersama untuk mengatasi konflik.

Pentingnya Bulan Madu dalam Kepemimpinan

Bulan madu kepemimpinan (atasan dengan bawahan) sangat penting. Berikut beberapa alasannya:

# Membangun Hubungan yang Kuat

Bulan madu kepemimpinan memungkinkan atasan dan bawahan untuk membangun hubungan yang kuat dan saling menghormati. Hubungan ini dapat membantu meningkatkan komunikasi, kepercayaan, dan kerja sama.

# Meningkatkan Produktivitas

Dengan membangun hubungan yang kuat, atasan dan bawahan dapat bekerja sama lebih efektif, sehingga meningkatkan produktivitas dan mencapai tujuan yang lebih baik.

BACA JUGA : Titik Tengah, Posisi Ideal antara Dua Ekstrem

# Mengurangi Konflik

Bulan madu kepemimpinan dapat membantu mengurangi konflik antara atasan dan bawahan. Dengan memahami kebutuhan dan harapan masing-masing, mereka dapat menghindari kesalahpahaman dan konflik.

# Meningkatkan Kepuasan Kerja

Bulan madu kepemimpinan dapat membantu meningkatkan kepuasan kerja bagi bawahan. Dengan merasa didengar dan dihargai, mereka dapat merasa lebih puas dengan pekerjaan mereka.

# Membangun Tim yang Kuat

Bulan madu kepemimpinan dapat membantu membangun tim yang kuat dan solid. Dengan membangun hubungan yang kuat antara atasan dan bawahan, mereka dapat bekerja sama lebih efektif dan mencapai tujuan yang lebih baik.

Dalam keseluruhan, bulan madu kepemimpinan sangat penting karena dapat membantu membangun hubungan yang kuat, meningkatkan produktivitas, mengurangi konflik, meningkatkan kepuasan kerja, dan membangun tim yang kuat.

Bulan Madu dan Meritokrasi

Bulan madu kepemimpinan (atasan dengan bawahan) dan meritokrasi memiliki hubungan yang signifikan. Berikut beberapa cara mereka terkait:

# Pengembangan Tim yang Berbasis Prestasi

Dalam sistem meritokrasi, promosi dan pengembangan karir didasarkan pada prestasi dan kemampuan individu. Bulan madu kepemimpinan dapat membantu atasan dan bawahan membangun hubungan yang kuat dan saling menghormati, sehingga memungkinkan pengembangan tim yang berbasis prestasi.

# Meningkatkan Produktivitas dan Kinerja

Meritokrasi mendorong individu untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja mereka. Bulan madu kepemimpinan dapat membantu atasan dan bawahan memahami kebutuhan dan harapan masing-masing, sehingga memungkinkan mereka bekerja sama lebih efektif dan meningkatkan produktivitas dan kinerja.

# Mengurangi Favoritisme dan Diskriminasi

Meritokrasi bertujuan untuk mengurangi favoritisme dan diskriminasi dalam promosi dan pengembangan karir. Bulan madu kepemimpinan dapat membantu atasan dan bawahan membangun hubungan yang berbasis pada prestasi dan kemampuan, bukan pada hubungan pribadi atau favoritisme.

# Meningkatkan Kepuasan Kerja dan Retensi Karyawan

Meritokrasi dapat meningkatkan kepuasan kerja dan retensi karyawan dengan memberikan kesempatan yang adil dan berbasis prestasi. Bulan madu kepemimpinan dapat membantu atasan dan bawahan membangun hubungan yang kuat dan saling menghormati, sehingga memungkinkan meningkatkan kepuasan kerja dan retensi karyawan.

Dalam keseluruhan, bulan madu kepemimpinan dan meritokrasi memiliki hubungan yang signifikan dalam meningkatkan produktivitas, kinerja, dan kepuasan kerja, serta mengurangi favoritisme dan diskriminasi.     

Penutup

Dalam Al-Qur’an, tidak ada istilah “bulan madu kepemimpinan” dan “meritokrasi” secara eksplisit. Namun, ada beberapa ayat yang dapat diinterpretasikan sebagai prinsip-prinsip kepemimpinan dan meritokrasi:

# Kepemimpinan

  1. Surat Al-Baqarah ayat 247: “Dan Allah telah membuat beberapa orang dari kamu menjadi pemimpin atas yang lain. Maka bagaimana kamu akan bertindak jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu?” (QS. Al-Baqarah: 247)
  2. Surat An-Nisa’ ayat 58: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia, supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa’: 58)
  3. Surat Al-An’am ayat 165: “Dan Dia telah menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi, dan Dia telah meninggikan sebagian kamu atas sebagian yang lain beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang telah diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-An’am: 165)
  4. Surat Al-Mu’minun ayat 1-11: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna…” (QS. Al-Mu’minun: 1-11)

Dalam konteks Al-Qur’an, prinsip-prinsip kepemimpinan dan meritokrasi dapat diinterpretasikan sebagai:

  1. Keadilan: Kepemimpinan harus berdasarkan keadilan dan kebenaran.
  2. Kemampuan: Kepemimpinan harus diberikan kepada orang yang memiliki kemampuan dan keahlian.
  3. Tanggung jawab: Kepemimpinan harus disertai dengan tanggung jawab dan akuntabilitas.
  4. Pengembangan: Kepemimpinan harus berorientasi pada pengembangan dan kemajuan.

Dalam keseluruhan, Al-Qur’an menyajikan prinsip-prinsip kepemimpinan dan meritokrasi yang berdasarkan keadilan, kemampuan, tanggung jawab, dan pengembangan.

#Akuair-Ampenan, 10-03-2025

 

 




Tunggang Gunung Liris ‘Bungkam’, Tolak Pembungkaman

Lagu ‘Bungkam’ yang dirilis band Tunggang Gunung menegaskan tiap manusia berhak dan jangan dilarang untuk mengekspresikan kegelisahannya

LombokJournal.com  ~ “Tunggang Gunung” band asal lombok, kembali merilis sebuah single baru berjudul “Bungkam”, sebuah lagu yang menggambarkan betapa getirnya sebuah perlawanan dalam kehidupan sosial

BACA JUGA : Ary Juliyant Melawan ‘Aroes’ Besar Musik Industri

Tunggang Gunung menegaskan, menyuarakan langsung baik dengan lisan maupun tulisan tentang apa pun merupakan hak setiap manusia
Tunggang Gunung merilis BUNGKAM

Lagu ini mencoba mendeskripsikan betapa demokrasi menjadi samar ketika sebuah protes selalu dihalangi oleh kekuasaan.

Merespon beberapa tragedi yang sering mereka lihat dan dengarkan, “Sangga” (vocalis band tunggang gunung), berharap lagu berjudul “Bungkam” ini bisa menjadi media protes kepada setiap kebijakan yang dirasa masih memberatkan rakyat kecil.

Dengan satire yang tidak terlalu menyinggung pihak manapun, lagu ini diharapkan bisa mewakili semua kalangan untuk bersuara.

“Lagu ini merupakan bentuk kegelisahan kami dengan semua omong kosong yang selalu disebut kebijakan oleh oknum-oknum pejabat.” pungkas Sangga.

Lirik lagu “Bungkam” banyak menegaskan bahwa kebebasan berpendapat seharusnya tidak disamarkan dengan dalih apapun. Menyuarakan langsung baik dengan lisan maupun tulisan tentang apapun merupakan hak setiap manusia.

Pada penggalan liriknya “Kata adalah senjata, ketika mulutku di bungkam” merupakan penegasan bahwa setiap manusia berhak menulis kegelisahannya jika tidak dapat menyampaikan secara lisan kepada penguasa.

BACA JUGA : Komitmen Gubernur NTB untul Selesaikan Isu Hutan dan Sampah

Lagu “Bungkam” juga menjadi perwakilan terhadap fenomena era modern dimana sedang maraknya generasi yang pandai dalam menulis segala keluh kesah mereka, namun kesulitan dalam menyampaikan secara lisan. 

Hadirnya lagu “Bungkam” dirasa sangat bisa menjadi penjabaran betapa sebuah karya tulis dapat menjadi media alternatif dalam menyampaikan pendapat. 

Single “BUNGKAM” milik band Tunggang Gunung ini mengajak kita untuk sesekali mencoba menyuarakan ketidakadilan meski hanya lewat tulisan yg tentunya dengan konsekuensi yang perlu di fikirkan lebih matang juga.

“Meski lisan dan tulisan bisa saja menjadi pedang bermata dua bagi diri sendiri namun tetap saja “kata adalah senjata, ketika mulutmu dibungkam,” jelas Sangga.

Tunggang Gunung merupakan Band asal lombok, anggota terdiri dari : Sangga (vocalis asal KLU), Kharisma (Gitaris asal Lombok Tengah), dan Fikhan (Bassist asal KLU). 

BACA JUGA : Harta Karun Bawah Laut, Pemanfaatannya Harus Libatkan Paranormal

Tunggang Gunung merilis lagu ‘Bungkam’ sebagai respon tiap fenomena maupun tragedi sosial dan lingkungan yang dirasakan manusia
TUNGGANG GUNUNG;
Fikhan. Kharisma dan Sangga

Band yang dianggap dekat dengan fenomena sosial ini terbentuk sejak 2015 dan telah merilis album bertajuk “Cermin”, kemudian dalam perjalanan menuju album ke-dua, Tunggang Gunung memulai dengan merilis beberapa single mereka.

Tentunya setiap karya musik Tunggang Gunung tidak lepas dari respon terhadap setiap fenomena dan tragedi sosial maupun lingkungan. fik

 




Pedagang Asongan Merupakan Ujung Tombak Ekonomi

Bank NTB Syariah sebagai BUMD  didorong memberi kesempatan ekonomi mikro dan ultra mikro termasuk pedagang asongan diberi permodalan

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pengurus Asosiasi Pedagang Asongan (APA) Provinsi NTB masa bakti 2025 – 2030, dikukuhkan Gubernur NTB, Lalu ,Muhammad Iqbal,  Kamis (06/03/25) bertempat di Hotel Bidari Mataram.

Kehidupan ekonomi yang riil bukanlah perusahaan-perusahaan besar melainkan  pedagang asongan.

BACA JUGA : Tunggang Gunung Rilis “Bungkam”, Tolak Pembungkaman

Di tahun 1998 di kala ekonomi makro mengalami collaps para pedagang kecil asongan atau pedagang informal muncul sebagai pembangkit ekonomi nasional,” ungkap Miq Iqbal sapaan akrab Gubernur NTB dalam sambutannya..

Miq Iqbal tak lupa mengungkapkan kebanggaannya terhadap para pedagang asongan, yang dinilainya sangat bermartabat karena mampu meletakkan tangan mereka di atas tidak selalu dibawah.

“Dengan modal tidak besar mereka mampu tidak hanya menghidupi anggota keluarga namun ikut andil memajukan perekonomian daerah,” katanya.

Menurutnya, ke depan pemerintah harus hadir dan memberikan perhatian lebih pada pedagang asongan. Miq Iqbal akan mendorong Bank NTB Syariah sebagai BUMD memberikan kesempatan pada ekonomi mikro dan ultra mikro termasuk pedangang kecil dan asongan untuk diberikan permodalan untuk pengembangan usaha. 

“Saya ingin Asosiasi Pedagang Asongan membuat koperasi! sesuai arahan presiden yang akan menggalakan 60 ribu koperasi,” kata Miq Iqbal.

Ketua umum Asosiasi Pedagang Asongan (APA) NTB, Kamarudin menyatakan, bahwa kehadiran para pedagang asongan ini merupakan bagian terpenting dalam upaya memajukan pondasi perekenomian masyarakat di tengah maraknya modernisasi di perkotaan.

“Harapannya melalui asosiasi ini, para pedagang asongan bisa lebih sejahtera dan diakui kontribusinya bagi perekonomian daerah,” kata Kamarudin.

BACA JUGA : Harta Karun Bawah Laut, Pemanfaatannya Harus Libatkan Paranormal

Komeng, sapaan akrab Kamarudin menjelaskan bahwa asosiasi ini akan fokus pada beberapa program strategis, seperti pelatihan kewirausahaan, akses permodalan, dan advokasi kebijakan yang berpihak pada pedagang yang bersufar asongan. 

“Kami ingin memastikan bahwa para pedagang ini tidak lagi merasa sulit dalam perizinan serta tidak dipandang sebelah mata, tetapi diakui sebagai bagian penting dari perekonomian daerah,” tambahnya.

Kamarudin juga menambahkan bahwa APA NTB akan fokus pada beberapa program prioritas. Seperti pelatihan kewirausahaan, akses permodalan, serta advokasi terkait regulasi yang berpihak pada pedagang asongan bagi 6720 anggota APA NTB.

“Kedepan tidak ada lagi yang merasa terpinggirkan. Semua harus memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang,” tegasnya.

BACA JUGA : Sinta Aghatia Resmi Jadi Ketua Dekranasda NTB

Acara pelantikan ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara APA NTB dengan beberapa pihak, seperti Bank NTB Syariah dan BPJS Ketenagakerjaan serta Otoritas Jasa Keuangan NTB. ***

 

 




Harta Karun Bawah Laut, Pemanfaatannya Harus Libatkan Paranormal

Menurut MI6, potensi ekonomi dari pengangkatan dan pemanfaatan harta karun bawah laut BMKT sungguh sangat besar

MATARAM.LombokJournal.com ~ Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 mengusulkan agar negara memanfaatkan secara serius harta karun bawah laut, berupa barang muatan kapal tenggelam (BMKT) di dasar laut. 

Harta karun bawah laut yang berasal dari kapal-kapal kuno, baik milik kerajaan Nusantara, kapal dagang asing, maupun armada kolonial tersebut memiliki nilai ekonomi ratusan triliun. Ini bisa menjadi solusi di tengah negara yang tetiba getol melakukan efisiensi.

”Indonesia punya ’brankas’ kekayaan di dasar laut. Saat pendapatan negara sedang seret dan mengharuskan efisiensi sana sini, harta karun bawah laut ini bisa jadi penyelamat kas negara. Tentu harus dikelola dengan cermat, bukan sekadar jadi rebutan,” kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto di Mataram didampingi Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fathullah dan Dewan Pendiri Mi6, Hendra Kusumah, Kamis (06/03/25).

BACA JUGA : Sinta Agathia Resmi Jadi Ketua Dekranasda NTB

Potensi ekonomi dari pengangkatan dan pemanfaatan harta karun bawah lautsungguh sangat besar

Analis kawakan Bumi Gora yang karib disapa Didu ini menegaskan, harta karun bawah laut BMKT bukan sekadar peninggalan masa lalu. Ini peluang emas untuk mengisi pundi-pundi negara yang sedang butuh tambahan pemasukan.

Didu tak menampik, eksplorasi dan eksploitasi harta karun BMKT ini memang masih menjadi topik kontroversial lantaran melibatkan aspek hukum, budaya, dan lingkungan. 

Namun, Mantan Eksekutif Daerah WALHI NTB dua periode ini menekankan, potensi ekonomi dari pengangkatan dan pemanfaatan harta karun BMKT sungguh sangat besar.

Berdasarkan proyeksi Kementerian Kelautan dan Perikanan, potensi kekayaan harta karun di bawah laut Indonesia ditaksir mencapai 12,7 miliar dollar atau sedikitnya Rp 190 triliun. Kementerian Kebudayaan menyebut, terindikasi ada sedikintya 500 titik kapal karam di laut Nusantara yang memiliki harta karun.

Sejarah mencatat, sejak abad ke-7 hingga abad ke-19, perairan Nusantara telah menjadi kuburan bagi bangkai kapal-kapal yang tenggelam. Antara lain kapal-kapal dagang Cina dari berbagai dinasti, kapal-kapal VOC, Belanda, Portugis, Spanyol, Inggris, dan juga Jepang. Ribuan kapal mengalami nasib buruk sampai akhirnya karam karena berbagai musabab.

BACA JUGA : Harga Cabai Melambung, Gubernur NTB Beri Perhatian

Didu memberi contoh, kapal Prins Willem Hendrick yang karam di Selat Bangka lantaran menabrak karang. Kapal Belanda itu bertolak dari Siam pada September 1686 dengan membawa 400 penumpang dan 400 ribu koin emas. Dalam musibah ini, hanya enam awak yang selamat, tetapi harta karun berupa 400 ribu koin emas masih misteri dan berada di dasar laut bersama bangkai kapal.

“Daripada dibiarkan atau dijarah pihak asing, harta karun laut Nusantara bisa dikelola jadi sumber pendapatan negara. Sejarah tetap terjaga, ekonomi pun bergerak,” ucap Didu.

Bentuk Task Force

Terpisah, Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fathullah menekankan, tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah bagaimana memastikan pemanfaatan harta karun BMKT tersebut dikelola dengan baik. Hal ini sangat penting karena potensi ini bisa hilang karena penjarahan ilegal atau terbengkalai tanpa memberikan manfaat bagi negara.

Oleh karena itu, Lalu Athari mengusulkan agar negara membentuk Task Force khusus, yang tugasnya memastikan eksplorasi dan eksploitasi harta karun BMKT dilakukan secara legal, berkelanjutan, dan menguntungkan bagi negara.

“Mengapa perlu Task Force? Untuk mencegah penjarahan oleh pihak asing. Tanpa pengawasan ketat, harta  karun bawah laut ini sering menjadi sasaran pemburu harta karun ilegal. Task Force bisa bertugas melakukan patroli, investigasi, dan menindak tegas praktik eksploitasi ilegal,” tandas Athari

Selain itu, keberadaan Task Force ini akan menjadikan negara bisa memastikan bahwa hasil dari lelang artefak masuk ke kas negara, bukan ke oknum tertentu. Pada saat yang sama, Task Force juga bisa berperan dalam menyusun kebijakan yang seimbang antara eksploitasi ekonomi dan pelestarian sejarah serta lingkungan laut.

Sebab, kata Athari, selain mendatangkan ekonomi dengan menjual artefak, harta karun bawah laut berupa kapal karam bisa menjadi objek wisata bawah laut dan juga sumber penelitian. Dengan begitu, manfaat ekonominya bisa berkelanjutan.

Libatkan Paranormal

Selain itu, kemitraan yang luas sangat diperlukan dalam upaya eksplorasi dan eksploitasi harta karun BMKT mampu memberi kemanfaatan besar. Kemitraan itu sambung Dewan Pendiri Mi6, Hendra Kusumah akan memungkinkan partisipasi para pihak yang diorganisir secara serius oleh negara.

Salah satu unsur yang perlu dilibatkan dalam Task Force harta karun bawah laut ini kata Hendra adalah komunitas paranormal

BACA JUGA : Titik Tengah, Posisi Ideal Antara Dua Ekstrem

Ia  menegaskan, paranormal memiliki clairvoyance atau penglihatan jauh. Memungkinkan mereka bisa “melihat” lokasi tersembunyi atau peristiwa yang telah terjadi.

Paranormal juga memiliki kemampuan psychometry, yakni kemampuan membaca energi dari benda tertentu. Termasuk artefak sejarah. Selain itu, mereka juga memiliki telepati, yakni sebuah kemampuan membaca pikiran atau menerima pesan dari entitas lain.

Hendra menegaskan, sejumlah negara barat bahkan melibatkan komunitas paranormal untuk memecahkan sejumlah kasus-kasus penyelidikan yang pelik. Di Amerika Serikat misalnya, bagaimana paranormal yang memiliki kemampuan telepati pernah dilibatkan dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian. Bahkan dalam banyak kasus di negara barat, keyakinan pada paranormal telah memberikan motivasi atau arah baru dalam berbagai proses penyelidikan.

“Jangan pernah lupa, alam ini menyimpan rahasia. Mungkin saatnya negara memberi ruang bagi kemampuan di luar nalar. Paranormal adalah jembatan untuk mengungkapnya,” tandas Hendra 

Selanjutnya didu yakin, kemampuan dari paranormal tersebut akan bisa dipadupadankan dengan kemampuan teknologi modern seperti sonar pemindaian samping, detektor logam bawah air, dan pemetaan batimetri untuk memastikan penemuan objek di dasar laut semakin akurat.

“Manakala teknologi memiliki batas, tidak ada yang keliru jika mulai melibatkan kekuatan di luar batas,” tutup Didu. (*)

 




Sinta AgathIa Resmi Jadi Ketua Dekranasda NTB 

Ketua Dekranasda NTB, Ibu Sinta Agatha memiliki peran penting dalam menggerakkan UMKM di daerah 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Isteri Gubernur NTB, Ibu Sinta Agatha Soedjoko resmi dilantik menjadi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB periode 2025-2030 di Istana Wakil Presiden.di Jakarta, Senin  (04/03/25).  

BACA JUGA : Harga Cbai Melambvung, Gubernur NTB Beri Perhatian Khusus

bu Sinta Agatha Soedjoko resmi dilantik menjadi Ketua Dewan Kerajinan Nasional

Menggunakan kebaya dan jilbab putih, Ibu Sinta Agatha dilantik langsung oleh Ketua Umum Dekranasda, Ibu Selvi Gibran Rakabuming. Pelantikan tersebut diikuti oleh 33 Ketua Dekranasda dari provinsi lainnya di Indonesia. 

Acara pelantikan itu juga dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama dan peringatan Hari Ulang Tahun Dekranas ke-45 tahun 2025.

Ketua Umum Dekranas, Ibu Selvie Gibran dalam sambutannya mengingatkan, pentingnya peran Dekranasda di setiap daerah. Yakni membina dan mendampingi UMKM agar mampu berkembang dan menembus pasar nasional maupun internasional.

BACA JUGA : Komitmrn Gubernur NTB Selesaikan Isu Hutan dan Sampah

Selvie Gibran saat itu mengatakan, para Ketua Dekranasda Provinsi memiliki peran penting dalam menggerakkan UMKM di daerah masing-masing. 

“Kita harus memastikan mereka mendapatkan pembinaan yang tepat, sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai jual tinggi dan dapat bersaing di berbagai tingkatan,” ujarnya dalam acara pelantikan 34 Ketua Dekranasda Provinsi di Auditorium Sekretariat Wakil Presiden.

Sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menjadikan UMKM sebagai pilar utama perekonomian nasional, Dekranasda Lampung di bawah kepemimpinan Wulan Mirza diharapkan mampu menghadirkan program konkret yang semakin memperkuat ekosistem UMKM di Lampung. 

BACA JUGA : Titik Tengah, Posisi Ideal Antara Dua Ekstrem

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Lampung diharapkan semakin dikenal sebagai daerah dengan produk unggulan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. nov/opk

 

 




Harga Cabai Melambung, Gubernur NTB Beri Perhatian Khusus

Pemrov NTB akan mencari penyebab melambungnya harga cabai, apakah permasalahan di distributor atau di pihak petani

MATARAM.LombokJournal.com ~ Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, S.IP., M.Si, mengungkapkan Pemerintah Provinsi NTB akan memberikan perhatian khusus terhadap lonjakan harga cabai yang tengah terjadi.

BACA JUGA : Komitmen Gubernur NTB Selesaikan Isu Hutan dan Sampah

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Miq Iqbal selepas mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dirangkai dengan Akselerasi Sertifikasi Produk Halal bersama Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia, di Command Center Kantor Gubernur NTB, Selasa (04/03/25) 

“Kita sudah rapat pendahuluan kemarin dan kita akan berikan perhatian khusus masalah cabai ini,” jelas Miq Iqbal, sapaan Gubernur. 

Perhatian khusus terkait lonjakan harga itu, dijelaskan Miq Iqbal, berupa intervensi pasar yang akan dilakukan Pemprov NTB. 

BACA JUGA : Titik Tengah, Posisi Ideal Antara Dua Ekstrem 

Pemrov NTB akan mencari penyebab melambungnya harga cabai, apakah permasalahan terjadi di distributor atau di pihak petani. Setelah menemukan akar masalahnya, Pemprov NTB akan bergerak cepat memberikan bantuan, termasuk memberikan subsisdi harga jika diperlukan. 

“Semoga ini hanya anomali saja, kita akan melihat lebih jauh situasinya,” tutur Gubenur. 

Karena baru berkantor dua hari, Miq Iqbal meminta waktu untuk mengkaji lebih dalam situasi yang tengah terjadi. 

Dinas-dinas terkait, seperti Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan, telah diminta berkontribusi secara lebih aktif untuk menyelesaikan lonjakan harga yang tengah terjadi

BACA JUGA : Reses Wakil Ketua DPRD Lobar, Siap Perjuangkan Kesejahteraan

“Mari berpuasa dengan tenang. InsyaAllah masalah harga cabai akan diselesaikan,” tandasnya. nov/opk

 




Komitmen Gubernur NTB Selesaikan Isu Hutan dan Sampah

Selain menyampaikan komitmen selesaikan isu hutan dan sampah, Gubernur NTB menegaskan pentingnya menyelesaikan kebersihan lingkungan sekitar

MATARAM.LombokJournal.com ~ Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhammad Iqbal menegaskan komitmen untuk menyelesaikan dengan cepat terkait isu hutan dan sampah di Provinsi NTB, hal ini disampaikan saat meninjau Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB, Selasa (04/03/25).

BACA JUGA: Harga Cabai Melambung, Gubernur NTB Beru Perhatian Khusus

Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhammad Iqbal menegaskan komitmen menyelesaikan dengan cepat isu hutan dan sampah

“Ini sebagai bentuk komitmen saya, semua kebijakan yang kita buat akan berwawasan lingkungan, sehingga urusan lingkungan tidak boleh dilokalisasi jadi urus Dinas LHK saja, tetapi semua visi misi dan program harus berwawasan lingkungan, terutama terkait urusan hutan dan sampah, yang harus kita coba ikhtiarkan untuk selesaikan secepat mungkin,” jelasnya.

Selain itu, Miq Iqbal menekankan agar kebersihan lingkungan kerja harus diperhatikan dengan lebih baik, sehingga memberikan pelayanan masyarakat dan kenyamanan bagi seluruh pegawai. 

BACA JUGA : Titik Tengah, Posisi Ideal di Antara Dua Ekstrem

“Jangan sampai kita mengurusi lingkungan, tetapi lingkungan sekitar tidak diperhatikan, karena lingkungan yang bersih dan sehat tentu akan menghasilkan pekerjaan yang baik,” ungkapnya. 

Terkait dengan kesejahteraan di lingkup Pemerintah Provinsi NTB, Miq Iqbal ingin memperbaiki situasi pemerintahan, mulai dari memperhatikan kesejahteraan pegawai.

“Saya ingin memperbaiki situasi pemerintah di NTB dan kesejahteraan teman – teman  menjadi tujuan utama saya, semua butuh waktu dan kolaborasi bersama,” pungkasnya. 

BACA JUGA : Safari Ramadhan, Ajang Silayurahmi dan Syukuran Pimpinan Daerah

Pada kesempatan tersebut, Miq Iqbal mengunjungi seluruh Bidang di Dinas LHK, Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Balai Pengelolaan Aliran Sungai, Balai Laboratorium Lingkungan Dinas LHK Provinsi NTB. ***