Perusahaan Perumahan Jepang Minat Investasi di NTB
MATARAM – lombokjournal
Perusaan properti yang bergerak di bidang perumahan dari Jepang, Arnest One Corporation Japan, mengungkapkan minatnya berinvestasi di Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal itu diungkapkannya setelah bertemu Wakil Gubernur NTB, H Muhammad Amin, di ruang kerjanya, Rabu (20/4)
Wagub Muhammad Amin dan Tadayasu Ogawa, General Manager Arnest One Corporation
Rombongan dari perusahaan properti Jepang berbincang dengan Wagub Muhammad Amin
Tadayasu Ogawa, General Manager Arnest One Corporation Japan menjelaskan, perusahaan yang dipimpinnya adalah perusahaan property bidang perumahan rakyat nomor satu, tercepat, terkuat, dan mampu mendirikan rumah sebanyak 100 unit per hari. Arnest One Corporation Japan membaca peluang mmenjanjikan untuk berinvestasi di NTB.
Dalam kesempatan sama, Jal Arakawa selaku President Director dari PT. Indonesia Human Support, yang ikut bersama rombongan yang menemui Wakil Gubernur mengungkapkan misinya membentuk SDM berkualitas para pelajar lulusan SMK.
Rencananya siswa/siswi lulusan SMK atau yang pernah bekerja di Jepang akan dididik agar bisa bekerja di Jepang. “Atau ketika kembali lagi ke daerah asalnya, bisa mengembangkan kembali keahlian selama berada di Jepang. Dengan kata lain, ini untuk membentuk SDM berkualitas,” kata Jal Arakawa.
Menanggapi hal tersebut, Wagub NTB sangat antusias. Hal ini mennjadi faktor pendukung SDM di NTB agar semakin berkualitas.
“Hal ini dapat membuka peluang kerja dan menyerap tenaga kerja. Sebab NTB masih memiliki angkatan kerja yang belum produktif,” ungkap Wagub.
Suk
(Biro Humas Pemprov NTB
Pameran Organic Mind perupa Mantra Ardhana di Kalkuta, dikuratori Nina Saxer
lombokjournal.com
Mantra Ardhana, perupa dari Caranegara-Lombok, baru-baru ini sukses memamerkan lukisannya di Kalkuta, India. Berikut ini laporan yang ditulis Cine Kolkata di www.cinekolkata.com
Mantra Ardhana
Pameran Organic Mind karya salah satu perupa asal Cakranegara Lombok, Mantra Ardhana, memungkinkan pecinta seni di India memahami sekilas pemikiran salah satu seniman kontemporer Indonesia paling menarik. Pameran itu dikuratori Nina Saxer dibuka tanggal 15 April oleh duo perancang busana Dev r Nil di Rage Gallery, 54, Lower Range, Beck Bagan, Kolkata 19. Pameran itu berakhir tanggal 17 April.
Acara ini dihadiri tokoh budaya Anjum Katyal, Konsulat Jerman Mr Iversen, sosialita Corina Popa, pengusaha Wu Lyf, Anita dan Shreya Kanoi dari Living Free. Malam itu juga tampak aktor Bobby Chakraborty, pekerja sosial Urmi Basu dan model terkenal Nick Rampal dan Mohammad Shabbir Baig serta tokoh-tokoh lainnya.
Seni Mantra termasuk musiknya, merefleksikan identitas etnik Lombok dengan takaran menggelitik. Mantra membenamkan identitas itu ke dalam aksen kegelisahan kontemporer dari kehidupan modern, seperti kemajuan teknologi dan multikulturalisme. Lukisan-lukisannya merupakan penggabungan abstraksi warna cerah dengan sentuhan abu-abu, mengimpresikan kepekaan gejolak emosi yang mernghadirkan psikis manusia neo-postmodern.
Ketika berbicarakurator pameran, Nina Saxer mengatakan, “Organic Mind adalah pameran lukisan kedua yang saya kurasi, dan itu adalah personal bagiku. Pameran pertama yang saya telah dikurasi adalah penghormatan akhir kepada kakak ipar saya, Philippe Saxer. Kali ini, perupanya teman baik saya.”
Nina lebih lanjut menambahkan, “Saya sangat senang, akhirnya bisa memperkenalkan seniman Lombok terkenal ke Kolkata. Saya yakin, pecinta seni di sini sangat gembira dengan pameran ini. Indonesia memiliki banyak perupa besar dan Mantra Ardhana adalah salah satunya. Ia seniman yang berdedikasi dan bersemangat, ia telah bekerja sangat keras untuk mengasah keterampilan, gaya dan konsep. Konsep Organic Mind itu diendapkannya sejak tahun 2010”
Menyinggung perupa dan pamerannya, Nina mengatakan, “Mantra sebagai seniman visual kontemporer, melalui koleksi ini hendak mengungkapkan, sebagai manusia kita tak mesti meninggalkan akal alamiah kita. Kemudian tenggelam dalam konsumerisme dan terpengaruh media dalam dunia neo postmodern kontemporer kita. Dalam seri ini, Mantra menyampaikan pesan, agar kita untuk tidak melupakan keterampilan organik kita, termasuk pikiran dan perasaan yang organik.”
Dalam kesempatan itu, Dev r Nil Nil mengatakan, “Meskipun kami datang dari genre seni yang sama sekali berbeda, beberapa tahun terakhir kami menyaksikan hanya beberapa pameran mendapat kurator yang baik, Seni dalam pameran ini luar biasa berlapis dan mengandung beragam tingkat penafsiran.”
Berbicara tentang Organik Pikiran, perupa Mantra Ardhana mengirim catatan, “Organic Mind atau pikiran organik atau alamiah akan mengubah wawasan kita tentang kehidupan, melalui sudut pandang kontroversial seorang seniman.”
Lukisan “A Love and The Rain (cinta dan hujan)” menampakkan dua tubuh saling terkait dalam nuansa abu-abu “Half Rain on My Pietry (gerimis dan puisiku)” gambaran wajah-wajah manusia yang nyaris impresionistik dengan curahan hujan menabburi sosok manusia untuk “The Poetry of A Man who Sell The world (puisi seorang pria yang menjual dunia,” merupakan lukisan penuh emosi, ekspresif dan magis.
Pameran “Organic Mind“; 13 akrilik dan 14 lukisan cat air.
penj, Rayne Qu
Restoran Sediakan Kulkas Makanan Untuk Gelandangan
lombokjournal.com
Kalau anda sempat mengamati sejenak di restoran atau rumah makan, anda akan paham sangat banyak pemborosan terjadi dari waktu ke waktu. Tiap hari begitu banyak makanan yang masuk ke tong sampah. Seharusnya, dan penting mencoba untuk mencegah hal ini terjadi terus menerus.
Siapa pun boleh mengambil makanan di kulkas
Peresmian kulkas untuk gelandangan
Boleh kan dikatakan, pemborosan dalam bisnis restoran melukiskan gambaran tak bersimpati bagi masyarakat yang membutuhkan makanan. Bukankah banyak orang yang lapar dari waktu ke waktu. Siapa pun tahu, di daerah kita juga sering kita lihat gelandangan yang mengorek makanan dari tong sampah. Anda tak peduli?
Di seluruh dunia selalu ada gelandangan. Dalam menanggapi tantangan gelandangan di seluruh dunia, ada pengusaha restoran ingin berbuat — meskipun kecil — mencari cara untuk berbagi bagi mereka yang lapar.
Berbagi untuk yang membutuhkan
Bukankah begitu banyak makanan dari pelanggan restoran yang tidak dihabiskan. Ada cara lebih baik untuk memastikan bahwa makanan itu masih bisa dimanfaatkan bagi orang-orang yang benar-benar memmbutuhkan.
Di Kochi, India seorang pemilik restoran pernah melihat seorang pria gelandangan pergi ke tempat sampah untuk mencari makanan. Rasa kemanusiaannya tergerak, ada sesuatu yang bisa dilakukannya untuk orang lain. Minu Pauline, pemilik restoran, akhirnya memutuskan mewujudkan gagannya untuk membuat hidup orang lain bisa lebih baik.
Sebab di restoran Pappadavada, restoran yang dimilikinya, begitu banyak makanan yang tak dihabiskan pengunjung restorannya. Akhirya ia memutuskan menyediakan kulkas, dan mengatur kulkas itu di depan restorannya.
Ternyata memang banyak yang memanfaatkan kulkas dengan makanan gratis
Dan makanan yang tidak dihabiskan pengunjung restorannya itu dimasukkan ke kulkas. Itu jauh lebih baik, daripada makanan itu terbuang. Dan siapa pun yang membutuhkan, bisa membantu diri sendiri memperoleh makanan gratis.
Siapa pun bebas bisa menggunakan fasilitas kulkas yang terbuka selama 24 jam. Siapa pun yang memiliki kelebihan makanan bisa meninggalkannya di kulkas yang disediakannya.
Penj.Rayne Qu
(Amazyble.com)
Nurdin Ranggabarani: Disbudpar NTB Gagal Pahami Makna Festival Tambora
MATARAM – lombokjournal.com
Penyelenggaraan Festival Pesona Tambora (FPT) yang mendapat perhatian nasional bahkan internasional, mestinya mengeksplor kekayaan khasanah budaya lokal. Tapi diundangnya grup dangdut Trio Macan – yang dikenal tampil erotis – merupakan kegagalan penyelenggara memahami makna FPT.
Nurdin Ranggabarani
“Tidak terbayang sama sekali, apa kaitan antara harapan mengeksplor budaya lokal, dengan kehadiran Trio Macan,” kata Nurdin Ranggarani, anggota DPRD NTB dari Fraksi Partasi Persatuan Pembangunan (PPP) dalam percakapan dengan Lombok Journal, Selasa (19/4) malam.
Menurut Nurdin, Festival Tambora mestinya mengeksplor kekayaan khasanah budaya lokal yang agung adiluhung. “Itu yang diledakkan ke permukaan agar dunia dapat terhentak oleh gemuruh kehebatan khasanah budaya kita,” tegasnya yang berkali-kali mempertannyakan konsep Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB sebagai penanggung jawab festival akbar tersebut.
Bukan hanya itu, mantan tokoh pergerakan mahasiswa ini juga membayangkan, FPT merupakan festival rakyat yang melibatkan seluruh komponen lokal. Seharusnya mwereka dilibatkan agar aktif dalam hiruk pikuk acara ini.
“Mulai dari merancang hingga mengisi seluruh pilihan kegiatan. Bagaimana rakyat berteriak dan berlarian kesana kemari waktu Tambora memuntahkan isi perutnya,” katanya. Penyelenggaraan FPT sesungguhnya diharapkan, agar seluruh isi kepala, isi hati, isi bathin, isi rasa dan isi perut para seniman lokal diledakkan. Agar mampu menggelagar sehebat gelegar Tambora 201 tahun yang lalu, tambahnya.
Mengingkari Pariwisata Halal
Sebagai wakil rakyat dari Pulau Sumbawa, Nurdin sangat berempati atas kekecewaan masyarakat lokal yang seolah dibelakangi dalam penyelenggaraan tersebut. Sebab, apa yang disebut “pesona Tambora” saat ini sebenarnya tangisan masyarakat terdekat di kaki gunung Tambora di masa lalu.
“Wajar dan sangat sopan bila porsi dan tempat pembukaan acara lebih banyak diberikan utk memancing tawa ceria mereka yang pernah menangis 201 tahun yang lalu. Kalau sekarang dibelakangi, kemarin mereka menangis dan hari ini pun mereka pun meringis,” ujar Nurdin. Sebelumnya, penyelenggaraan FPT mendapat kritik tajam dari kalangan seniman di Bima (baca: Ketidakbecusan Disbudpar NTB Dikecam Seniman Bima).
Nurdin menilai pihak Disbudpar NTB gagal memahami, bahwa pada bulan-bulan terakhir NTB sangat gencar mewacanakan “pariwisata halal”. “Saya pikir pada momen festival seperti inilah grand desain atau setidaknya contoh-contoh konkrit dari pariwisata halal itu dapat ditunjukkan ke publik wisata dunia,” jelas Nurdin.
Dengan konsep pariwisata halal yang konkrit itu dapat menarik minat para pelaku wisata, termasuk mengundang wisatawan dunia. Tapi kehadiran grup Trio Macan, tiga penyanyi yang selalu tampil erotis, justru bertolak belakang dengan konsep ‘wisata hala’. “Saya tidak faham apa kaitan Trio Macan dengan konsep wisata halal,” kata Nurdin.
Jangan-jangan kehadiran Trio Macan sebagai simbolisasi goyangan gempa dahsyat yang mengguncang dua gunung kembar Tambora – Rinjani. “Goyangan dasyat dua gunung kembar memang berpotensi meletupkan erupsi lahar panas dingin,” sindir Nurdin sambil tertawa.
Suk.
Pertemuan Gubernur NTB dengan Direktur Bank Indonesia
MATARAM – lombokjournal
Direktur DRK Bank Indonesia Dr.Siti Astiyah dan Manajer BI Ali Sakti bertemu dengan Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi di ruang kerja gubernur, Selasa (19/4). Dalam pertemuan itu, Direktur DRK BI didampingi Kepala Perwakilan BI NTB Prijono, Tazkia Microfinance Center Andi Ihsan di ruang kerjanya,.
Dr.Siti Astiyah mengatakan, tujuan kunjungannya adalah unntuk mencari informasi terkait program yang dimiliki Provinsi NTB dalam mengurangi kemiskinan.
Gubernur NTB M Zainul Majdi dan Direktur DRK Bank Indonesia Dr.Siti Astiyah
“Kami melihat pengentasan kemiskinan di Provinsi NTB dinilai cukup berhasil. Oleh karena itu, kami ingin mengadopsi program tersebut agar dapat diterapkan ke provinsi lain,” ujarnya.
Menanggapi kunjungan tersebut, Gubernur Majdi mengatakan program yang berhasil di terapkan di NTB, tentu juga akan berhasil juga diterapkan di daerah lain.
Pada kesempatan itu juga, Gubernur menyampaikan lumbung bersaing yang dilaksanakan oleh Baittutamkin sebagai Program Unggulan di NTB, karena mengandung beberapa unsur, yaitu percepatan dan berkontribusi nyata.
Gubernur memberi penjelasan seputar program pengentasan kemiskinan
“Kedepannya, kami ingin mengeluarkan kebijakan agar dapat mengkonversi lembaga keuangan yang dimiliki oleh daerah menjadi lembaga keuangan berbasis syariah. Untuk mendukung hal tersebut, kita akan bangun pusat pendidikan ekonomi syariah,” pungkas gubernur.
(Biro Humas Pemprov NTB)
AGENDA
Peringatan HUT ke-66 Satpol PP dan HUT ke-54 Satlinmas Tingkat Provinsi NTB
MATARAM – lombokjournal
Wakil Gubernur, H Muhammad Amin, menyerahkan kenang-kenangan
Peringatan HUT ke-66 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan HUT ke-54 Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Tingkat Provinsi NTB, digelar di Lapangan Sangkareang Kota Mataram, Selasa (19/4).
Ramah tamah bersama Wakil Gubernur, H Muhammad Amin usai upaya peringatan
Dalam peringatan HUT kali ini mengusung tema “Dengan Semangat HUT Satuan Polisi Pamong Praja Ke-66 dan Hut Satuan Perlindungan Masyarakat Ke-54, Kita Wujudkan Polisi Pamong Praja dan Linmas Yang Humanis, Berdedikasi, Disiplin dan Tegas”.
Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin., SH, M.Si mengatakan bahwa untuk memenuhi harapan masyarakat, Satpol PP
Foto bersama usai perayaan peringatan
dan Satlinmas harus memiliki grade yang ideal dengan pola sikap dan pola tindak yang mencakup unsur Humanis, Berdedikasi, Disiplin dan Tegas.
(Biro Humas Pemprov NTB)
Protes Pencemaran Udara, Aktivis Greenpeace Memanjat Patung di London
by number23
lombokjournal
Aktivis Greenpeace memanjat patung di Trafalgar Square, pusat kota London. Memasang masker gas pada patung Laksamana Horatio Nelson. Aksi itu merupakan protes pencemaran udara kota yang sudah di tingkat “berbahaya”. Tujuh belas patung lainnya di London menjadi bagian sasaran protes di seluruh kota.
protes di seluruh kota untuk mendesak pentingnya Undang-undang untuk mengatasi polusi udara
Dua pendaki, diidentifikasi sebagai Alison Garrigan, 29, dan Lukas Jones, 30, telah berhasil menghindari petugas keamanan dan mulai memanjat ketingian 52 meter (170ft) sekitar pukul 04:00 GMT, hari Senin (18/4). Pasangan pemanjat ini memasangi masker gas pada patung Lord Nelson yang bernuansa laut
Seorang juru bicara Scotland Yard mengatakan, Polisi di Westminster dipanggil ke Trafalgar Square pada jam 4:11, hari Senin, setelah enam pengunjuk rasa memanjat kolom Nelson dengan membawa spanduk. Sekitar jam 09:00 demonstran turun dari kolom, dua orang ditangkap karena melakukan tindak kriminal pengrusakan.”
“Kelompok aktivis lingkungan juga melanggar keamanan di Gedung Parlemen dengan memasang masker untuk patung Oliver Cromwell,” jata juru bicara parlemen. Aktivis itu dinilai melanggar undang-undang. “Insiden keamanan kecil” di kebun parlemen itu ditangani polisi Metropolitan bekerjasama dengan Parlemen.
Patung lainnya yang ditargetkan oleh kelompok aktivis lingkungan ini, tersebar di seluruh kota. Green Peace melakukan protes di seluruh kota untuk mendesak pentingnya Undang-undang untuk mengatasi polusi udara.
Berkontribusi Mempercepat Kematian
Di Inggris, polusi udara berkontribusi atas kematian dini sebanyak 40.000 dalam setahun, menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada bulan Februari oleh Royal Colleges of Physicians dan Pediatri dan Kesehatan Anak. Greenpeace menunjukkan bahwa polusi udara luar ruangan berkontribusi menyebabkan kematian premature 10.000 orang di London saja.
Polusi udara luar ruangan berkontribusi menyebabkan kematian prematur
Juru kampanye Green Pace, Areeba Hamid mengatakan, jika undang-undang ini tak segera diwujudkan, akan banyak masyarakat yang menghirup udara berbahaya. Membagikan masker untuk semua bukanlah solusi. “Kita perlu melihat aksi politik nyata dari walikota baru. Kita perlu zona udara bersih seluruh kota. Siapa pun yang memenangkan pemilu harus berhenti bicara dan mulai aksi,” tegasnya.
Green Peace mendesak pemerintah fokus pada transportasi umum, memperbanyak ruang terbuka hijau, mendorong kendaraan listrik dan menciptakan zona udara bersih di sekitar sekolah dan rumah sakit. Dan Green Peace berharap protesnya bisa menekan calon yang memenangkan pemilihan Walikota London, bulan Mei, agar segera mengambil tindakan.
Menciptakan zona udara bersih di sekitar sekolah dan rumah sakit
Pada tahun 2005, batas tingkat polusi udara muai diperkenalkan oleh Inggris dan Uni Eropa, Namun, ambang batas polusi udara tersebut telah dilanggar di London.
Penerj. Roman Emsyair
(AnonHQ.com).
TIU NGUMBAK, Perjalanan Wisata Religi, Budaya dan Alam
LOMBOK UTARA – lombokjournal
Keunikan mengunjungi Desa Gumantar, selain alam yang indah juga memiliki tradisi asli yang masih dipertahankan. Di Desa ini terdapat Masjid Kuno yang terbuat dari dinding bambu dan atap ilalang, (sperti yang di Bayan) yang masih digunakan sampai hari ini untuk keperluan upacara adat maupunkeagamaan.
Hampir tidak ada penunjuk arah yang menunjukkan lokasi
Lokasi Tiu Ngumbak berada di Desa Gumantar di Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Perjalanan menuju Desa Gumantar sejalan dengan jalur menuju Bayan. Melampaui pertigaan Kayangan Kita akan melewati deretan Pintu Gerbang Desa di sebelah kanan jalan. Salah satu Gerbang tersebut tertulis “Selamat Datang Ke Desa Gumantar”.
Memasuki desa ini disambut dengan hamparan persawahan. Kebetulan saat saya mengunjungi Gumantar, sawah penuh jagung menguning. Pemandangan indah di sore hari.
Jalur persawahan kita temui sepanjang kurang dari 500 meter, setelah itu memasuki perumahan penduduk sekitar 3,5 km melewati jalan aspal yang mulus. Dan terasa hampir di penghujung kampung akan menemukan pertigaan dengan papan penunjuk jalan yang kecil bertuliskan Tiu Ngumbak 3,5 km. Maka pilihlah jalur yang berbelok ke kiri mengikuti petunjuk tersebut memasuki jalan tanah menuju Hutan lindung dan kawasan Taman Nasional.
Belasan rumah. seluruhannya masih berupa rumah kuno dengan bahan bambu dan atap ilalang.
Desa Lestari
Di desa ini, selain masjid kuno terdapat juga komplek perumahan adat. Seluruh komplek yang terdiri dari belasan rumah. seluruhannya masih berupa rumah kuno dengan bahan bambu dan atap ilalang. Tradisi masih bertahan. Menuju Air Terjun Tiu Ngumbak kita akan melewati tatanan yang masih dilestarikan itu. (Saya akan membahas tentang budaya yang dipertahankan ini pada tulisan berikutnya).
Memasuki Hutan Kemasyarakatan (HKm), di awal perjalanan akan menempuh jalur yang lebar dan masih bisa di lalui oleh kendaraan roda empat. Tetapi setengah perjalanan, akan sampai ke jalan menyempit.Selama perjalanan di hutan akan menemukan beberapa persimpangan, tetapi ikuti saja jalur utamanya yang lurus hingga menemukan sebuah papan penanda kecil bertuliskan Tiu Ngumbak 1,5 km. Harap diperhatikan papan ini cukup kecil dan menempel di pohon, kita harus jeli memperhatikan agar tidak terlampaui dan menjadi tersesat.
Di desa ini terdapat masjid kuno seperti yang ada di Bayan
Karena di lokasi hutan jarang bertemu warga sehingga sulit mencari petunjuk arah yang benar. Tentu, bagi para pemula, saya sarankan mencari teman warga lkcal yang siap mengantar.
Jalur akan terus menyempit melalui tanjankan dan menyeberangi sungai kecil, bahkan melingkari pohon yang tumbang. Medannya masih cukup di lewati kendaraan roda dua bahkan kendaraan matik sekalipun. Hampir tidak ada penunjuk arah yang menunjukkan lokasi tepat dari Tiu Ngumbak.
Hanya jalur yang kita lewati di penuhi dengan tanaman tumpangsari, yang menandakan wilayah tersebut masih HKm. Nah, setelah berada di penghujung HKm, motor kami parkir di lokasi yang cukup lapang, tetapi tidak ada penanda untuk tempat parkir. Ini adalah lokasi terlapang terakhir menuju Tiu Ngumbak.
Perbatasan antara HKm dengan Kawasan Taman Nasional, memasuki hutan tanpa ditandai adanya jenis tanamam warga. Jalan yang kita lewatipun setapak dan sempit, dengan turunan yang cukup tajam. Di beberapa titik bahkan kalian harus berhati-hati meniti tebing berbatu dengan jalan yang lebarnya hanya muat setngah kaki saya. Selain itu tanjakan yang mencapai 80 derajat membuat perjalanan merayap lambat.
Anak-anak muda yang menemani perjalanan, menyiapkan tali dari akar-akaran untuk berpegangan, karena jalur yang begitu terjal dan lumayan licin. Perjalanan itu cukup pendek hanya 45 menit untuk turun menuju air terjun Ngumbak dan perjalanan naiknya lebih mudah hanya 30 menit saja. Tentu bagi yang lebih muda, mestinya bisa lebih cepat yaa.
Akhirnya Tiu Ngumbak mulai tampak. Suara deru airnya yang bergelombang di atas lorong batu sebelum terjun menyapa lebih dahulu sebelum melidat pemandangan fisiknya. Air terjun ini terdiri dari 3 tingkatan. Setiap tingkatan yang jatuh memiliki kolam yang luas dibawahnya.
Airnya yang segar menggoda untuk berendam.
Sayang pada saat saya berkunjung airnya sedang menyusut, sehingga terjunan kedua dan ketiga terlihat kecil. Tapi itu tidak mengurangi keindahan air terjun Tiu Ngumbak. Airnya yang segar menggoda untuk berendam.
Tapi harus hati-hati karena pernah ada pengalaman tenggelamnya dua orang mahasiswa di kolam Tiu Ngumbak. Sehingga belakangan ini setiap pengunjung harus mendapatkan ijin tetua desa. Berdasarkan informasi yang kami dapatkan para tetua desa akan menggelar ritual agar kolam Tiu Ngumbak tak lagi memakan korban.
Harus mendapatkan ijin tetua desa
Selain itu masih ada gua kelelawar nun jauh di dalam hutan kawasan Taman Nasional. Gua itu hanya diketahui dan dikunjungi oleh beberapa orang warga saja, salah satunya Kadus Dasan Beleq yang berada di pintu hutan
Ah, inilah perjalanan yang paling menantang bagi pecinta amatiran seperti saya. Tapi masih ada daftar wilayah lain yang sedang menunggu untuk di kunjungi. Selamat mencoba perjalanan budaya dan religi ke Tiu Ngumbak.
Nyi – ita
AGENDA
Rapat Pimpinan Pemprov NTB
Gubernur TGH M Zainul Majdi memberikan arahan
Suasana Rapat Pimpinan (Gubernur, Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah dengan Kepala SKPD) Pemerintah Provinsi NTB di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Senin (18/4).
Rapat Pimpinan (Rapim) dilaksanakan sebulan sekali dalam rangka Evaluasi Pimpinan terhadap Kinerja dan Program Strategis SKPD. Rapim biasanya menegangkan bagi Kepala SKPD yang kinerjanya belum maksimal, karena di dalam forum, Pimpinan akan meminta pertanggungjawaban kinerjanya.
Rapim kali ini, Gubernur menyampaikan beberapa arahan, diantaranya: tingkatkan realisasi anggaran dan terus berinovasi dalam memaksimalkan pelayanan publik
Kunjungan Penasihat Lembaga Pendidikan Islam
Penasihat Lembaga Pendidikan Islam Internasional Cabang Indonesia, Syeikh Khalid Ibn Abdullah Al-Hamodi, mengunjungi Gubernur NTB Dr TGH.M.Zainul Majdi, di ruang kerjanya, Senin (18/4).
Selain bersilaturrahim dengan Gubernur, kedatangan Syeikh Khalid beserta rombongan, terkait pelaksanaan Pertemuan Ulama dan Dai se Asia Tenggara, yang rencananya akan dilaksakan di Mataram, akhir Juli hingga awal Agustus mendatang.
Penasihat Lembaga Pendidikan Islam Internasional Cabang Indonesia, Syeikh Khalid Ibn Abdullah Al-Hamodi,berbincang dengan Gubernur TGH M Zainukl Majdi
KAU TAHU KAN, APA ITU URBAN
lombokjournal
Mungkin perbedaan paling signifikan antara kehidupan kota dan kehidupan di kampung, kehidupan di kota hampir seluruhnya tergantung uang. Bahan makanan ditanam di kampong tapi itu harus diangkut ke kota, di mana penduduk kota harus membayarnya dengan uang. Bagaimana penduduk kota mendapatkan uang merupakan suatu yang sangat kompleks
Ada beberapa hal diproduksi. Beberapa lainnnya menyediakan semua jenis layanan. Beberapa kesepakatan dalam makanan yang dibawa dari kampong melalui gudang, dealer grosir, toko, restoran, dan semua jenis dari toko-toko khusus. Sebuah kota besar seperti New York menarik barang dari seluruh dunia – anggur dari Perancis, California, Spanyol, dan Jerman, misalnya; kopi dari Afrika, Amerika Selatan, dan Arab. Segala sesuatu yang datang dalam dibayar dengan uang.
New York telah menyediakan barang dan jasa yang diproduksi untuk mendapatkan uang, orang harus membayar apa yang dikonsumsinya. Ini adalah proses yang sangat rumit dan menarik. Banyak orang di pusat-pusat kota harus membayar sewa tempat tinggal mereka, yang sering hanya berupa sebuah petak di gedung-gedung.
Orang-orang yang memiliki bangunan menggunakan uang dari sewa untuk membeli apa yang mereka butuhkan, atau untuk membangun lebih banyak gedung-gedung. Ribuan orang mendapatkan uang dengan bergerak di bidang uang dalam satu atau lain cara. Ada aliran konstan barang ke kota dan aliran konstan uang dari kota. Ekonom menghabiskan masa hidup mempelajari proses ini. Tetapi intinya adalah uang.
Orang-orang di daerah perkotaan cenderung sibuk dengan mendapatkan dan menghabiskan uang – mungkin terlalu banyak sehingga, seperti Wordsworth mengatakan di salah satu soneta nya:
Dunia memadatkkan hidup kita; berhenti dan berlari, / Mendapatkan dan menghabiskan, kami berbaring membuang seluruh kekuatan / Sedikit yang kita nikmati di alam / Kita membiarkan hati pergi, berkah hina!
Kehidupan perkotaan adalah penuh tekanan tapi menarik. Hidup di desa selalu damai tapi membosankan. kehidupan pinggiran kota menggabungkan fitur terburuk dari keduanya: stres dan membosankan.
Kehidupan perkotaan berbeda dari kehidupan pinggiran kota atau pedesaan karena kepadatan penduduk yang menghasilkan perbedaan budaya. Ada beberapa hal yang hanya terjadi di mana terdapat banyak orang. Kota memiliki lebih musik, teater, seni, dan pusat-pusat budaya lainnya.