Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) bergegas melaksanakan slogan bersih, indah, aman dan nyaman (beriman). Manajemen rumah sakit mendukung program Pemkab KLU mengejar prestasi meraih Adi Pura.
Manajemen beserta seluruh pegawai dan karyawan RSUD KLU, Jum’at (12/8), menggelar kegiatan gotong royong membersihkan seluruh area lingkungan rumah sakit. “Gotong royong ini melibatkan seluruh pegawai/karyawan, kecuali pegawai yang melaksanakan tugas pelayanan pada pasien,” ujar Direktur RSUD KLU, dr. L. Bahrudin pada Lombok Journal.
Menurut Bahrudin, kegiatan penting untuk memaknai slogan ‘beriman’. Gerakan kebersihan lingkungan rumah sakit guna mempercepat upaya menciptakan rumah sakit yang indah, sejuk, dan juga berseri. “Ini dipastikan terus berlanjut dan jadi program rutin,” jelasnya.
Tentang perawatan lingkungan rumah sakit agar selalu bersih Direktur RSUD KLU menyatakan, pihaknya akan membuat edaran pada seluruh jajarannya membudayakan gotong royong.
Dikatakan, gotong royong penting membangkitkan kesadaran seluruh pegawai untuk mewujudkan RSUD KLU yang Sehat, Beriman, dan Berseri. Diharapkannya kesadaran itu juga bagi masyarakat bersama-sama menjaga lingkungan rumah sakit senantiasa bersih.
“Jangan lagi membuang sampah di sembarang tempat di area rumah sakit. Kalau ini belum terlaksana, gerakan kebersihan lingkungan rumah sakit akan sia-sia,” tambahnya sambil menghimbau pegawainya makin peduli kebersihan lingkungan rumah sakit.
Humas RSUD KLU Sarjono yang dihubungi terpisah mengatakan, gotong royong dapat menumbuhkembangkan semangat kebersamaan, kesetiakawanan sosial, kekompakan, silaturahmi, persaudaraan dan kemandirian masyarakat pegawai/karyawan RSUD KLU.
Lingkungan bersih dan sehat juga membantu masyarakat dari terhindar bencana seperti banjir dan penyakit. “Selain menciptakan lingkungan rumah sakit yang bersih dan indah, gotong royomng jadi sarana mewujudkan rumah sakit nyaman, elok dan estetik,” jelas Sarjono.
djn
Wagub Buka Kejurda Muaythai
MATARAM – lombokjournal.com
Wakil Gubernur NTB H. M. Amin, S.H., M.Si membuka kejuaraan daerah (Kejurda) Muaythai Indonesia NTB tahun 2016 di Gelanggang Pemuda Mataram, Kamis (11/8). Kejurda Muaythai yang memperebutkan piala Menpora itu bertujuan menjaring atlet-atlet yang akan dipersiapkan untuk mengikuti kejuaraan pada PON Remaja mendatang dan Eksebisi PON Jawa Barat 2016.
Kejuaraan yang diikuti oleh 115 Atlet dari seluruh Kabupaten-kota se-NTB akan diselenggarakan tanggal 11-14 Agustus 2016. Wagub mengharapkan Kejuaraan ini bisa berjalan baik dan sukses serta mampu menghasilkan atlet-atlet yang bisa bertanding di kejuaraan nasional maupun internasional, dan mampu mengharumkan tidak hanya nama bangsa dan negara.
“Saya meminta para peserta agar menjaga sportifitas yang tinggi dan dapat menjadikan kejuaraan kali ini sebagai ajang melatih diri lebih sportif, berjiwa besar dan menjunjung tinggi kejujuran,” pintanya.
Melepas Kontengen Sekolah
22 orang kontingen yang telah lulus seleksi Tingkat Provinsi ini terdiri dari guru, Kepala Sekolah, pengawas, Kepala Tata Usaha dan pustakawan, akan berangkat mewakili NTB bertanding dengan kandidat dari seluruh Provinsi se Indonesia di Jakarta.
“Jadikan segala prestasi yang sudah diraih ini menjadi spirit untuk lebih mengembangkan diri”, pesan Wagub NTB H Muh. Amin saat melepas kontingen yang akan mewakili Nusa Tenggara Barat di Tingkat Nasional, Kamis (11/8) di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB.
Wakil Gubernur NTB, H Muhammad Amin berpesan untuk senantiasa menjaga nama baik daerah. “Bekali diri dengan menambah pengetahuan dan keterampilan, semoga kontingen NTB dapat meraih prestasi yang membanggakan, ” kata Wagub.
Rer
(Foto : Biro Humas Setda pemprov NTB)
Hantu Muslim Gentayangan di Amerika
Oleh Hamid Dabashi
Roh Muslim menghantui Amerika, yaitu roh Kapten Humayun Khan seorang tentara Amerika Serikat beragama Islam yang gugur di Irak. Itu memperangkap Trump, saat orang Tua Kapten Khan berpidato di Konvensi Partai Demokrat.
Itu perangkap sempurna, dan seperti kuda nil bodoh Donald Trump terperosok ke dalamnya. Dan ia terus menggali, yang makin menjerumuskannya lebih jauh ke dalam lubang.
Hillary Clinton mengisyarakan tanda bahaya — saat menyampaikan pidato sambutan di Philadelphia – dengan mengatakan, “Seorang pria (maksudnya Trump,red) yang bisa terpancing (hanya) dengan tweet, bukan orang yang bisa dipercaya mengendalikan senjata nuklir.”
Menggigit Umpan
Umpan yang dilempar itu bukanlah cuitan di medsos, tapi Khizr Khan orang tua (dari Kapten Humayun Khan) yang berduka karena anaknya, seorang tentara Muslim, tewas tahun 2004 saat bertugas di Irak. Anaknya bertempur dalam keputusan perang oleh George W Bush — perang yang sah tapi tidak bermoral — yang mengakibatkan kehancuran total suatu negara bangsa. Sekaligus membantu bangkitnya ‘geng pembunuh’ Negara Islam Irak dan Levant (ISIL, juga dikenal sebagai ISIS).
Ceritanya bermula ketika Tuan dan Nyonya Khan, orang tua tentara Muslim Kapten Humayun Khan, muncul di panggung untuk berbagi kesedihannya dengan bangsa Amerika, sekaligus mengecam Donald Trump yang anti-Muslim.
Tuan Khan, yang pidatonya ditujukan untuk Trump, saat itu menyatakan: “Anda telah berkorban banyak, tapi itu tidak ada artinya.” Kemudian dengan emosional ditegaskan: “Donald Trump, Anda minta dipercayai untuk membangun masa depan Amerika? Mari saya tanya…. Apakah Anda pernah membaca konstitusi AS? Kalau belum, dengan senang hati saya pinjamkan fotokopinya.” Kemudian Khan mengeluarkan salinan konstitusi AS dari saku jasnya.
Itu pertunjukan drama yang sempurna, tayangan televisi yang sempurna, dan politik yang sempurna. Dan dengan segera, adegan itu menyebar di internet.
Trump terpancing, menyepelekan seorang tentara Muslim yang tewas untuk AS. Seperti biasa, Trump merespon dengan cara dangkal, ceroboh, dan dengan lagak premanisme. Lebih bodoh lagi, ia justru menyasar Ghazala Khan atau Nyonya Khan yang tidak bicara sepatah pun saat mendampingi Tuan Khan pidato di panggung.
Tapi Trump menduga semaunya, ia diam karena memang dilarang bicara. Ia diam menunjukkan seorang wanita Muslim yang lemah dan tertekan. Padahal Ghazala diam karena sedang berduka. Menurut pengakuannya, ia selalu tak bisa berkata apa pun bila sedang mmebicarakan kematian putranya. Itulah kesalahan Trump yang terperangkap kampanye buatan Clinton.
Pers liberal Amerika seolah memihak Clinton, terus menekan dengan menghadirkan kalangan Muslim di berbagai program talk show, untuk mengecam Trump bahkan dengan bahasa yang lebih fasih.
Trump malah menanggapinya dengan cara yang lebih bodoh, justru memperlihatkan arogansinya, dan kelewat batas menghina keluarga seorang tentara AS yang gugur di medan perang
Runtuh patriotisme dalam militerisme Klimaks dari drama ini, seorang pensiunan mayor jenderal tentara AS yang menjadi komandan brigade tempur Kapten Khan, Dana J H Pittard, menulis sebuah esai memori untuk menghormati dan membela keluarga Khan. Tidak diragukan, di masa depan sejarah akan mencatat, insiden Khan menjadi faktor penting jika Trump kalah dalam pemilihan ini.
Memperangkap Trump dengan orang tua prajurit AS yang mati dan membiarkan dia menggantung dirinya dengan tali sepatunya sendiri, merupakan hasil paling langsung dari insiden Khan.
Kampanye Clinton tujuannya setara atau bahkan lebih penting,menyaksikan tontonan ambruknya patriotisme dalam militerisme, sehingga membersihan peran Clinton yang dengan angkuh melancarkan perang Irak. Siapa pun yang mengkritiknya akan jadi mirip Trump yang akan berhadapan dengan orang tua yang berduka.
ilustrasi : Mantra Ardhana
Kedua tujuan bertemu dengan presisi sempurna: dukungan Clinton untuk perang Irak yang sah tapi tidak bermoral sekarang dibungkus dalam bendera Amerika. Ditempatkan di bawah upacara salinan konstitusi AS, dilakukan secara terhormat oleh orang tua berkabung dari seorang “pahlawan Amerika” yang dimakamkan di pemakaman Arlington.
Mengekspos alur Seperti semua plot sempurna lainnya, bagaimanapun, selalu ada petunjuk di tempat kejadian.
Sehari sebelum Khan muncul di panggung di Philadelphia, Bill Clinton secara khusus minta uji loyalitas semua Muslim Amerika.
“Jika Anda seorang Muslim, yang mencintai Amerika dan kebebasan, yang benci teror,” katanya, “tinggal di sini dan membantu kami menang dan membuat masa depan bersama-sama. Kami inginkan dukungan Anda.”
Sentimen Bill Clinton yang dinyatakan dalam kalimat itu, diramalkan akan munculnya Khan ‘di panggung Konvensi Nasional Partai Demokrat, dan ‘prasangka rasis’ telah disiapkan atas kematian anaknya.
Ketika Kapten Khan yang pemberani, menurut laporan saksi, berjalan ke kematiannya menuju pembom bunuh diri yang mendekatinya, pada dasarnya ia berusaha meyakinkan Bill Clinton maupun Donald Trumps tentang tanah air angkatnya bahwa ia “mencintai Amerika dan kebebasan, benci teror” dan pantas untuk berada di sini.
Militerisme Tersembunyi Clinton Selalu ada konsekuensi yang tidak diinginkan untuk rencana jahat. Kampanye Clinton berhasil mengekspos rasisme Trump bahkan menjeratnya, dan membuatnya kehilangan pemilu kali inii. Pada kenyataannya pembangunan militer AS dalam proses tersembunyi dalam momen semangat patriotik
Namun dalam prosesnya, komunitas Muslim di AS juga menemukan martabat, mengartikulasikan, dan beberapa hati untuk menata kembali pemilihan presiden ini, dan mewakili masyarakatnya yang banyak difitnah, karena mereka berani bersuara melawan transmutasi patriotisme ke dalam militarisme pihak yang berperang
Kehilangan seorang anak dalam perang tidak berarti bahwa Anda menjadi penghasut perang. Sebaliknya: Mr Khan sebenarnya kritis atas perang Irak. Sentimen anti-perang tersebar luas di kalangan veteran AS dan keluarga mereka.
Salinan konstitusi AS yang diacungkan Mr Khan untuk mengecam hasutan Trump akan kembali menghantui Clinton. Di saat berikutnya, acungan salinan konstitusi itu juga akan jadi teguran sebuah perang yang ilegal terhadap bangsa lain yang berdaulat.
MTQ XXVI Sukses; Apa Yang Perlu Diketahui Setelah Itu?
MATARAM – lombokjournal
Kemeriahan MTQ Nasional XXVI di Mataram sudah berakhir hari Sabtu (6/8) lalu, dan tuan rumah menangguk sukses. Di balik kesuksesan itu, ada berita dari media lokal yang perlu diketahui.
Di kalangan pemerintahan, sukses penyelenggaraan even nasional diukur dari 4 sukses. Pertama, sukses penyelenggaraan; seperti diketahui penyelenggaraan MTQ tahun ini berjalan lancar, dan nyaris tak terdengar komplain dari peserta. Bahkan masyarakat NTB, khususnya warga Pulau Lombok, sangat antusias mengapresiasi hajatan MTQ.
Rekreasi di Islamic Cennter
Pertama,sukses penyelenggaraan; masing-masing SKPD Prov NTB yang bertugas meng-handle rombongan kafilah, mendapat sanjungan. Seremoni pembukaan dan penutupan pun berjalan lancer. Peserta pun menganggap penilaian juri fair dan bisa dipertanggungjawabkan. “Pada waktunya semuanya akan berakhir indah,” kata Wakil Ketua Panitia Daerah yang juga Asisten II Pemprov NTB, Lalu Gita Ariadi.
Meriahnya MTQ XXVI
Kedua, sukses prestasi; target masuk lima besar seperti diharapkan Gubernur TGH M Zainul Majdi, sudah bisa diraih. NTB masuk ranking empat. “NTB gudangnya qori’ dan qori’ah. Jadi untuk masuk lima besar bukan hal sulit,” kata Sekda Pemprov NTB, DR Rosiady Sayuti.
Ketiga, sukses ekonomi; selama pelaksanaan MTQ XXVI, cukup besar pemasukan daerah sebab seluruh hotel dan penginapan di Mataram terisi 100 persen. Bahkan rombongan kafilah ada yang menginap di luar kota. Selama berlangsungnya pameran yang digabung dengan NTB EXPO, transaksi diperkirakan mencapai sekitar 20 miliar rupiah. Dan yang penting, selama penyelenggaraan MTQ, tiap malam ratusan atau ribuan pedagang kecil bisa menangguk rejeki yang tidak sedikit.
Dan yang keempat, sukses pencitraan; tentu tiga sukses yang disebut itu memberikan citra baik bagi NTB. Apalagi di sela-sela penyelenggaraan MTQ, juga berlangsung Konferensi Ulama Islam se Dunia. Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin mengatakan, NTB berhasil mengembalikan MTQ sesuai khittahnya.
“Semua dapat nilai seratus. Menurut saya, NTB layak menjadi penyelenggara MTQ internasional,” kata Ketua Dewan Hakim MTQ XXVI, Profesor Sayed Agil Hussein Al Munawar.
Beban Pasca MTQ
Tak bisa dielakkan, untuk suksesnya penyelenggaraan MTQ, tidak sedikit biaya terkuras. Setelah usai MTQ, Dinas Pertamanan Kota Mataram mendapat sorotan wakil rakyat. Pasalnya, dinas di kota itu mengajukan usulan anggaran sebesar Rp5,6 milyar di APBD Perubahan tahun ini. Sebab, Dinas Pertamanan Kota Mataram termasuk berperan besar, berarti harus mengeluarkan anggaran besar, alasannya demi suksesnya MTQ.
“Ini kegiatan sudah dieksekusi tapi kok baru dianggarkan di APBD perubahan,” sindir anggota Komisi II DPRD Mataram, I Wayan Wardhana.
Sindiran itu bukan tanpa alasan. Bukankah anggaran berkaitan MTQ XXVI tidak seharusnya diajukan di APBD Perubahan. Rencana MTQ sudah diketahui lama, semestinya harus dianggarkan di APBD Murni 2016.
Apa benar semua karena MTQ? Dan, adakah SKPD lain – kabupaten/kota atau provinsi — yang juga mengusulkan anggaran untuk MTQ di APBD Perubahan?
Selain itu, masyarakat selama penyelenggaraan MTQ sudah menjelajah sudut-sudut bangunan Islamic Center. Sebagian sudah paham bahwa bangunan megah kebanggaan muslim itu memang belum rampung. Sebagian besar lagi, masyarakat bertanya-tanya, ternyata masih banyak biaya yang harus dikeluarkan daerah untuk membangun masjid terbesar di NTB yang akan menjadi ‘pusat pengembangan peradaban Islam’ di NTB itu.
Setelah MTQ berlangsung meriah, kegiatan besar apa lagi untuk menyibukkan Islamic center itu? Bagaimana biaya perawatan bagunan megah itu kelak, dan masyarakat ‘pihak mana’ yang mendapat kesempatan mengelolanya?
Rer
Indahnya Panorama Alam, Air Terjun Pemanan di Lombok Utara
Siapa mandi di Pemanan, akan merasakan kebugaran
LOMBOK UTARA – lombokjournal.com
Air Terjun Pemanan termasuk salah satu pemandian wisata yang belum banyak dikenal wisatawan. Padahal, objek wisata Air terjun Pemanan di Desa Bentek Kecamatan Gangga, Lombok Utara ini,sangat elok dan eksotis. Air terjun ini merupakan aset desa yang luar biasa, dan bila dikembangkan akan memberi manfaat kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar.
Dari penelusuran Pewarta lombokjurnal.com di lokasi wisata, keindahan air terjun Pemanan memberikan kesan mendalam bagi yang berjiwa seni. Lokasi pemandian Pemanan bisa menyejukan hati. Betapa tidak? Keindahan bebatuan yang halus dan berwarna warni, bisa membuat pengunjungnya berdecak kagum.
Panorama alam sekitarnya menambah tingkat gemulai senja air Pemanan. Airnya amat jernih, bersih, dan bening membawa aura eksotika cukup tinggi. Aliran air sungai yang berkelok-kelok disertai debit air yang tak begitu deras, membawa pesona kesejukan tiap mata yang memandangnya.
Keelokan tebing dari kejauhan mata memandang nampak begitu jelas. Tebing-tebing tersebut disertai kanyonia yang berdempetan satu sama lain, dapat menambah aura panorama objek wisata ini. Susunan bebatuan tebing yang terjal dan curam bisa memberikan kesan mendalam bagi siapapun yang melihatnya.
Di samping itu, wisata ini juga mampu menyehatkan badan yang pegal-pegal, linu-linu dan pesakitan lain yang sejenis. Keyakinan banyak orang terhadap hal ini bukannya tanpa alasan yang masuk akal.
Menyembuhkan Penyakit
Berdasarkan cerita masyarakat sekitar, konon, pada zaman dahulu ada seorang bijaksana dari kerajaan Bebekeq sedang sakit berusaha keliling mencari obat penyakit yang dideritanya. Berbagai usaha dilakoni toh juga belum menemukan obat. Hampir putus asa.
Karena belum mendapatkan obat yang bisa menyembuhkannya, namun takdir Tuhan berkata lain, hingga pada suatu malam ia bermimpi disuruh oleh seorang tua renta untuk pergi mandi ke Pemanan.
Percaya pada mimpinya itu, pagi-pagi buta dengan penuh percaya diri ia langsung bertolak ke Pemanan dengan berjalan kaki menempuh jarak 2 km. Di tengah perjalanan ia selalu terngiang dengan firasat dalam mimpinya antara percaya atau tidak.
Tapi berkat petunjuk, ia terus menyusuri jalan hingga sampailah di Pemanan. Sesampainya di tempat ini, ia sangat yakin dengan suasana yang ditemui dalam mimpinya. Tanpa berpikir panjang ia kemudian langsung menceburkan sekujur tubuhnya ke tengah kolam (Tiu, Sasak) Pemanan.
Setelah lima belas menit mandi ia bisa merasakan bahwa penyakitnya berangsur-angsur sembuh, dan akhirnya sembuh total serta badannya terasa bugar kembali seperti sediakala.
Seorang bijaksana kerajaan Bebekeq tersebut kemudian bertitah bahwa “bagi siapapun di kemudian hari yang mandi di Pemanan maka ia akan merasakan kebugaran normal. Bagi yang sakit akan sembuh laiknya yang saya alami”.
Itulah sepenggal cerita yang bisa diilhami dari kisah sang paduka kerajaan bebekeq.
Bagi yang ingin bertandang ke lokasi wisata ini tidak sulit karena akses jalan bagus serta tidak memakan waktu banyak. Jarak tempuh lokasi pemandian Pemanan kira-kira 15 km dari Tanjung dengan menggunakan kendaraan roda dua.
Setelah sampai ke objek wisata tersebut kita bisa meminta bantuan jasa warga sekitar. Siapa penasaran, ayo berkunjung ke objek wisata air terjun “Pemanan”.
djn
TOLAK BALA, Ritual Lima Tahunan di San Baro
LOMBOK UTARA – lombokjurnal.com
Ritual religi yang unik dan punya makna mendalam bagi masyarakat warga Dusun San Baro, Bentek, Lombok Utara atau kabupaten yang kerap disebut ‘dayan gunung’, yakni ritual Tolak Bala (baca: cegah musibah). Ritual Tolak Bala dilakukan untuk memulihkan keadaan alam dan lingkungan sosial yang dirasakan tidak nyaman atau mencekam, agar kembali aman, tenang dan nyaman.
Warga dusun setempat biasanya menggelar kegiatan tolak bala tiap lima tahun sekali. Khususnya saat lingkungan alam dan sosial dianggap ‘kurang bersahabat’, mungkin karena sebab-sebab tertentu. Ritual Tolak bala diharapkan kembali menormalkan keadaan.
Selain memiliki nilai religi, ritual ini memiliki dimensi sejarah yang berkelindan sepanjang dinamika kehidupan masyarakat. Salah seorang Tokoh Adat di San Baro, Kabul, ditemui saat berlangsung tolak bala di San Baro beberapa waktu lalu mengungkapkan, tolak bala merupakan ritus warga setempat yang sudah berlangsung lama.
Masyarakat meyakini, untuk pemulihan lingkungan alam dan lingkungan sosial yang yang mengancam manusia, harus dilakukan ritual tolak bala. “Orang tua kita dulu sangat yakin, tolak bala menjadi sarana memulihkan situasi yang mengancam. Kami hanya mewarisi, berkewajiban menjaga dan mempertahankan turun temurun,” ungkapnya pada lombokjurnal saat pelaksanaan tolak bala di kampung setempat, pekan lalu.
Abu Mustafa, salah seoarng tokoh agama masyarakat setempat mengatakan, ritual tolak bala punya sejarah panjang setelah datangnya Islam. Tolak bala, selaras dengan ajaran Islam, saat ritual berlangsung dibacakan sholawat-sholawat badriah (selakaran, Sasak –red).
Ajaran Islam yang disyi’arkan para mubaligh menjadi penuntun kehidupan umat muslim masa lampau, salah satunya adalah tradisi selakaran. Tradisi ini penting dilanjutkan dan dipelihara untuk menciptakan keadaan alam menjadi aman dan damai.
Bacaan lain yang menyertai shalawatan (berzanji) yakni dzikir, yasinan, hidziban, dan doa-doa lainnya. “Ke depan ritus ini harus kita pelihara dengan baik,” harapnya.
djn
Pramuka NTB Ikuti Jambore Nasional
MATARAM – lombokjournal
Pramuka Kwartir Daerah NTB (Kwarda) akan mengikuti Jambore Nasional (Jamnas) X Tahun 2016 yang akan berlangsung di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, tanggal14-21 Agustus. Rencananya Jambore Nasional tersebut akan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia.
Pelepasan kontingen Jambore dari Pramuka Kwarda NTB dilakukan Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi, Rabu (10/8) pagi di Gedung Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pada kesempatan itu Gubernur berharap dan yakin, kontingen NTB pasti akan pulang membawa tanda kehormatan dan prestasi-prestasi besar. Gubernur memberi semangat, agar pramuka dari NTB menunjukkan sebagai pramuka yang hebat,
Menutup sambutannya, ia menyelipkan motivasi, “Kecerdasan dan kepintaran tidak cukup untuk membangun Indonesia, yang paling penting kita membutuhkan kepribadian yang kokoh dan mulia,” ujar gubernur memberi motivasi.
Rer
Mensinkronkan Kebijakan Pemerintah
MATARAM – lombokjournal
Sosialisasi Permendagri Nomor 31 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017. Acara tersebut termasuk mensosialisasikan Pergub Nomor 56 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas Pergub Nomor 30 Tahun 2011, yang mengatur tentang Pedoman Pengelolaan Bantuan Keuangan Di Provinsi NTB di Hotel Lombok Raya, Rabu (10/8).
Sosialisasi maupun Pergub itu, merupakan tanggung jawab mewujudkan sinkronisasi kebijakan.”Keseragaman pemahaman dan pemecahan masalah dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah, harus sinkron,” kata Wagub .
Ketidaksinkronan kebijakan antara Pemerintah Pusat dan daerah sering menimbulkan kegaduhan. Hal itu akan berpengaruh dalam percepatan pembangunan nasional.
“Tiap kabupaten/kota memiliki potensi atau permasalahan yang berbeda-beda,” ujarnya.
Hari Veteran
Sebelum menghadiri kegiatan sosialisasi itu, Wagub M Amin menghadiri Peringatan Hari Veteran Nasional Tahun 2016 Provinsi NTB, yang berlangsung di Lapangan Markas Korem 162 Wira Bakti, pada Rabu Pagi. Sebagai Inspektur Upacara aKetua Legion Veteran NTB, H Abdul Kadir SIP.
“Atas nama Pemerintah Provinsi NTB, saya mengucapkan Selamat Hari Veteran Nasional tahun 2016. Perjuangan para veteran menjadi pemacu semangat kita, untuk berjuang berkontribusi bagi kemajuan bangsa, khususnya bagi NTB tercinta,” ujar Wagub H Muh Amin sambil mengucapkan Selamat Hari Veteran Nasional tahun 2016..
Peringatan Hari Veteran itu makin khidmat, karena seluruh petugas upacara berasal dari Legion Veteran NTB, baik dari petugas Komandan Upacara, Perwira Upacara sampai pengibar bendera.
Rer.
Menebak Perilaku Para Pembohong
Oleh Kendra Cherry, Juli 2016
Berbohong dan menipu, kalau menyadari, selalu kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Tapi orang yang suka bohong biasanya tidak menyadari, atau justru tidak mau mengaku, kalau ia sudah terbiasa berbohong.
Tak Mengakui Suka Bohong
Belum lama ini ada penelitian, seberapa sering orang berbohong. Dan hasil survei menyatakan, 96 persen orang mengaku hanya sekali waktu berbohong. Sebuah studi nasional di AS terhadap 1.000 orang dewasa; 60 persen responden mengaku mereka tidak pernah berbohong. Nah.
Sebaliknya, para peneliti membuktikan, semua kebohongan itu hanya separuhnya diakui. Dari separuh jumlah kebohongan itu, nyatanya hanya 5 persen responden yang terang-terangan mengakui kebohongannya.
Dari studi itu bisa disimpulkan, mungkin memang hanya ada sekelompok kecil orang yang memang tidak jujur. Namun kebohongannya ‘sangat produktif’ (tidak habis-habisnya mengulangi kebohongan)
Kenyataannya, dalam kehidupan sehari-hari banyak orang suka berbohong dari waktu ke waktu. Beberapa kebohongan ini sebagian kecil saja yang ‘white lies’ (bohong putih, bohong tapi bermaksud baik) untuk melindungi perasaan orang lain (“Kamu kelihatan cantik, apalagi kalau kulitmu lebih bersih!”). Namun sebagian besar, kebohongan yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari benar-benar bertujuan menutupi maksud jahat.
Cara Keliru Menebak Kebohongan
Memang tidak mudah mengetahui, seseorang berbohong atau jujur. Ada anggapan umum yang seolah-olah benar tentang cara menebak kebohongan, misalnya yang berbohong biasanya tampak gelisah atau tidak tenang. Mereka tidak berani menatap mata kita, mereka memiliki mata licik saat Ternyata, nasehat ini biasanya dari kecurigaan cerita istri tua Memang banyak tips untuk menebak ketidakjujuran. Namun cara-cara yang disarankan sering tidak jitu. Pada tahu 2006 ada studi yang membuktikan, bahkan para peneliti yang terlatih pun sering salah menebak apakah seseorang berbohong,atau sebaliknya jujur.
Jelas, memang sulit membedakan dan mengukur perilaku antara individu yang jujur dan berbohong. Para peneliti berusaha untuk mengungkap cara jitu mendeteksi kebohongan itu. Meskipun tidak mudah, para peneliti menunjukkan beberapa indikator;
Bahasa Tubuh
Orang sering fokus pada bahasa tubuh yang mengisyaratkan tanda-tanda fisik dan perilaku halus yang menjurus ke arah penipuan. Misalnya, sering kita mendengar saran standar, tentang mata licik, tampak gelisah, atau menghindari kontak mata, sebagai tanda bahwa seseorang itu tidak jujur.
Ternyata, dari hasil suatu penelitian, isyarat atau bahasa tubuh tidak bisa menjadi petunjuk akurat dan sama sekali tidak terkait dengan berbohong. Howard Ehrlichman, seorang psikolog yang mempelajari gerakan mata sejak 1970-an membuktikan, pergeseran mata bisa berarti seseorang berpikir, atau mengakses memori jangka panjang mereka.
Penelitian lain malah memastikan, isyarat atau bahasa tubuh tidak bisa jadi petunjuk dalam mendeteksi kebohongan. Namun kita bisa menangkap ‘sinyal’ yang menangkap[ kebohongan itu.
Jadi bagaimana menangkap sinyal kebohongan?
Para peneliti di UCLA di AS mempublikasikan hasil penelitiannya edisi April American Journal of Forensic Psychiatry tentang penipuan yang perlu diketahui para penegak hukum.
Kita bisa memperhatikan dengan akurat beberapa isyarat penipuan, dengan mencermati hal-hal sebagai berikut;
Minta perjelas apa yang dikatakannya; jika orang yang bicara menghindari meninggalkan rincian-rincian penting tentang ceritanya, mungkin karena mereka berbohong.
Bicaranya tergagap atau terputus-putus; bila seseorang tidak yakin yang diucapkannya atau atau takut diketahui kebohongannya , mereka bisa dipastikan ia memang sedang nicara bohong.
Gaya bicara acuh tak acuh; sering mengangkat bahu, kurang ekspresi saat bicara, dan menampakkan kebosanan, bisa menjadi tanda berbohong karena orang itu berusaha menghindari emosi saat mengatakan sesuatu yang tidak jujur.
Overthinking; bila seseorang tiba-tiba berlebihan atau tampak berpikir terlalu keras saat menyampaikan rincian ceritanya, mereka sedang berbohong. Para peneliti pun mengakui, tidak mudah mendeteksi pembohong. Sebab orang yang terbiasa berbohong ‘sudah terlatih’ mengelabuhi lawan bicaranya. Hanya yang terlatih, terbiasa dan tajam mengamati perilaku orang lain yang mempunyai kemampuan menebak kebohongan.
Seringkali kita merasa mampu menebak. Padahal kalau tidak cermat, bisa menyebabkan over-analisis dan dugaan kita sering meleset.
Sebanyak 40 siswa mengikuti acara pelepasan dan penerimaan siswa mengenal Nusantara bersama Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi. Masing-masing berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Jambi, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Senin (8/8).
“Selamat datang anak-anakku dari Provinsi Jambi, anggap NTB sebagai rumah kedua kalian,” sapa gubernur pada 20 siswa asal Jambi.
Diharapkannya, selama berada di NTB siswa dari Jambi itu bisa mengenal lebih jauh masyarakat NTB, kebudayaannya, dan sekaligus menikmati keindahan alamnya. “InsyaA llah banyak pelajaran dan kemanfaatan untuk masa depan kalian,” kata gubernur.
Gubernur berpesan, segala kebaikan yang diterima siswa NTB di Jambi dan siswa Jambi di NTB dijadikan pengalaman dan pembelajaran, agar ke depan dapat diterapkan di daerah masing-masing.
“Bagi anak-anak ku dari NTB, jadilah Duta NTB yang membanggakan dan dapat membawa nama baik NTB di Provinsi Jambi,” pesan Gubernur Majdi dalam sambutan pelepasan kegiatan “Siswa Mengenal Nusantara”.