“Hantu” Baru Itu Bernama Pokémon

Arab Saudi –

Di tiap periode sejarah atau zaman muncul karakter atau ‘masalah’ yang mengganggu dan menimbulkan kecemasan atau ketakutan.  Sesuatu yang ‘menimbukan perasaan tidak aman’ itu disebut “bogeymen” (hantu). Banyak muncul ‘hantu’ seperti itu dalam sejarah.  ‘Hantu’ itu menjadi ancaman karena ‘dianggap’ nyata dan berbahaya.

Khaled Almaeena
Khaled Almaeena

Tahun 1950 di Amerika Serikat, Komunis adalah bogeymen. Dalam kecemasan luar biasa tentang komunisme, Senator Joseph R. McCarthy menciptakan hantu ‘Merah’, kemudian melakukan perburuan un tuk membersihkan Amerika dari semua elemen Komunis.  Hingga muncul ungkapan “ada merah di bawah tiap tempat tidurmu.”

Kini kecemasan pada Komunisme mengendur. Hari ini, di Amerika, giliran Muslim sebagai bogeymen baru.

Hantu terbaru  yang muncul saat ini adalah Pokémon Go.  Game atau permainan di smartphone baru itu menarik perhatian dunia.  Bahkan di Arab Saudi kecemasan itu demikian besar. Teori konspirasi bermunculan, beberapa orang mengoceh munculnya bagaimana Pokémon dikatakan sebagai trik pemerintah Amerika untuk memata-matai dunia.

 

GAMES POKEMON; Hantu terbaru yang muncul saat ini adalah Pokémon.
GAMES POKEMON; Hantu terbaru yang muncul saat ini adalah Pokémon.

Ada fatwa dari ulama yang mencela games itu buang-buang waktu dan tidak Islami!

Seorang pengusaha Jeddah balik bertanya, apakah korupsi juga tidak Islami, jika membayar gaji pekerja dan tunjangannya  tidak tepat waktu serta memperlakukan mereka dengan buruk tidak Islami?

Perdebatan di masyarakat tentang munculnya Pokemon Go menunjukkan, kita harus benar-benar menyadari bahaya nyata yang menghadang  masa depan – kelebihan penduduk, korupsi, intoleransi dan kelangkaan air. Kita benar-benar sudah benar-benar kehilangan akal sehat.

Ini makin rancu, saat pejabat di pemerintahan mengeluarkan aturan yang melarang pegawainya main game Pokemon! Padahal yang mendesak, bagaimana pegawai memperbaiki layanan publik, dan haram korupsi.

Semua ribut-ribut tentang Pokemon hanya membuat saya sedih, karena kita melupakan masalah nyata di sekitar kita. Tiba-tiba, kita lupa masalah nyata negeri ini. Seolah-olah kita hanya punya bahaya tersembunyi dalam game ponsel terbaru.

Artikel ini pertamakali dipublikasikan di Saudi Gazette, 24 July, 2016.

________________________
Khaled Almaeena

adalah veteranwartawan Saudi , komentator, pengusaha dan editor di Saudi Gazette. Almaeena pernah menduduki berbagai posisi di media Saudi selama lebih dari tiga puluh tahun, termasuk CEO dari sebuah perusahaan PR, Saudi televisi berita anchor, talk show, penyiar radio, dosen dan wartawan. Sebagai seorang jurnalis, Almaeena pernah mewakili media Saudi pada KTT Arab di Baghdad, Maroko dan di tempat lain. Pada tahun 1990, ia salah satu dari empat wartawan yang meliput sejarah dimulainya lagi hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Rusia. Dia juga melakukan perjalanan ke Cina sebagai bagian dari misi diplomatik ini. kolom politik dan sosial Almaeena ini muncul secara teratur di Gulf News, Asharq al-Aswat, al-Eqtisadiah, Arab News, Times of Oman, Asian Age dan The China Post. KONTAK: kalmaeena@saudigazette.com.sa dan diikuti di Twitter: @KhaledAlmaeena

Last Update: Senin, Juli 25, 2016 KSA 11:12 – 08:12 GMT

 

 

 




Fethullah Gulen: Tertuduh Di Balik Percobaan Kudeta Turki

Pensylvania –

Ulama karismatik asal Turki yang kini tinggal di Amerika, Fethullah Gulen, membantah terlibat dalam percobaan kudeta militer di Turki. The Alliance for Shared Values  atau Aliansi untuk Nilai-nilai Bersama – yang selama ini menjadi corong gagasan Gulen — mengatakan, “kami mengutuk intervensi politik oleh militer di dalam negeri Turki.”

Fathullah Gulen

Saat ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sedang melakukan kampanye luas melawan gerakan Gulennis baik di dalam negeri Turki maupun di luar negeri. Rezim Erdogan melakukan pembersihan terhadap pegawai pemerintah (PNS) yang diduga memiliki hubungan dengan gerakan Gulenis.

Beberapa perusahaan media atau aktivitas bisnis yang ditengarai terkait dengan Gulen ditutup. Tindakan ini menyusul setelah Fthullah Gulen didakwa pidana merencanakan menggulingkan pemerintah. Akan dilakukan pengadilan in absentia di Turki tahun ini.

Pengacara pemerintah Turki, Robert Amsterdam, mengatakan, “ada indikasi keterlibatan langsung” dalam percobaan kudeta oleh Fethullah Gulen. Ia mengklaim “telah berusaha berulang kali mengingatkan pemerintah AS dari ancaman yang ditimbulkan” oleh Gulen dan gerakannya. Sumber-sumber intelijen di Turki, mengutip pernyataan pengacara itu, “ada indikasi Gulen bekerja sama dengan beberapa pimpinan militer melawan pemerintahan sipil yang sah.”

Namun Presiden The Alliance for Shared Values, Y. Alp Aslandogan, kelompok  pendukung ide-ide Gulen, yang berbasis di New York membantah tuduhan.  “Kami tegas membantah,  tuduhan itu sangat tidak bertanggung jawab.”  Sebelumnya pihak Aliansi juga menegaskan, “kami mengutuk intervensi politik oleh militer di dalam negeri Turki.”

Sosok Fethullah Gulen

Gulen dikenal sebagai Imam karismatik Turki yang memiliki pengaruh luas di berbagai kalangan.  Sebagai Imam, atau pemimpin doa, Fethullah Gulen dikenal di Turki sejak 50 tahun yang lalu. Gerakannya menyebarluaskan filosofi  Islam dengan advokasi  setia demokrasi, pendidikan, ilmu pengetahuan dan dialog antar agama.

Gulen mengendalikan 1.000 sekolah di lebih 100 negara, termasuk sekitar 150 sekolah dengan hak istemwa yang didanai pembayar pajak di seluruh Amerika Serikat.  Di Turki, kelompok  Gulenis juga mengelola universitas, rumah sakit, amal, bank dan kerajaan media besar dengan surat kabar dan radio dan stasiun TV.

Presiden Turki Recip Tayyip Erdogan telah lama menuduh Gulen bersekongkol menggulingkan pemerintah sekuler yang sah dari 26 are kompleks kediamannya yang terjaga ketat di Pegunungan Pocono Pennsylvania, Amerika.  Gulen jarang terlihat di depan umum, dan telah diadili in absentia setidaknya tiga kali di Turki.

Mengapa Amerika Tidak Mendeportasi

Memang AS mulai menunjukkan kecenderungan akan mendeportasi Gulen ke Turki. Departemen Kehakiman menolak mengomentari kasus Gulen. Dalam sebuah wawancara dengan AP awal tahun ini, dari pihak The Alliance for Shared Values, mengatakan: “(Gulen) mengatakan bahwa Amerika Serikat memiliki tradisi panjang demokrasi dan supremasi hukum …  dan mereka tidak akan membiarkan Erdogan untuk menekan Amerika Serikat. ”

Status Tuntutan Hukum Terhadap Gulen di AS

Bulan lalu, seorang pengacara yang mewakili pemerintah Turki mengatakan akan terus mengekspos “tindakan melawan hukum” Gulen. Sehari sebelumnya, hakim federal di Scranton, Pennsylvania, menolak gugatan melawan ulama.

“Meskipun ditolask, pesan sangat jelas telah dikirim ke Gulen dan rekan-konspirator di Poconos. Hari-hari kebal hukum sudah habis. Tindakan melawan hukum Anda aka nada titik terang,” kata pengacara Robert Amsterdam.

Gugatan itu menuduh Gulen memerintahkan polisi, simpatisan, jaksa dan hakim di Turki untuk memberontak melawan pemerintah yang sah. Tapi Hakim Distrik AS, Robert Mariani, menyatakan, hal itu tidak berlaku di pengadilan AS

Sekolah Yang Dkelola Gulenis

Beberapa sekolah AS tengah diselidiki FBI atas tuduhan penyalahgunaan keuangan dan penipuan visa. Salah satu tuduhan penting, bahwa sekolah (yang dikelola kelompok Gulenis) mendatangkan  guru dari Turki untuk mengindoktrinasi dan mempengaruhi siswa untuk mendukung gerakan Gulen. Indoktrinasi nilai-nilai itu disebut Hizmet, dalam bahasa Turki berarti “layanan.”

Pada bulan Mei, keluhan diajukan pejabat pendidikan Texas, yang menuduh jaringan sekolah dengan hak khusus yang terkait gerakan Gulen itu, menyalahgunakan program visa untuk mendatangkan guru dalam jumlah besar dariTurki. Kegiatan itu melanggar Undang-undang negara bagian dan federal, karena membayar guru lebih tinggi dari guru di Amerika.

Menanggapi Tuduhan

Menghadapi tuduhan itu, kalangan Aliansi seperti biasanya menyampaikan bantahan. Dalam pembelaan itu disampaikan, selama lebih dari 40 tahun, Fethullah Gulen dan Hizmet menganjurkan dan menunjukkan komitmen bagi perdamaian dan demokrasi

“Kami telah secara konsisten mengecam intervensi militer dalam politik dalam negeri ini. Kami mengutuk intervensi militer dalam politik dalam negeri Turki. Kami mengkhawatirkan keselamatan dan keamanan warga negara Turki dan orang-orang di Turki sekarang. Komentar oleh kalangan pro-Erdogan tentang gerakan itu yang sangat tidak bertanggung jawab.” Pernyataan dari kalangan Aliansi.

Sehari-hari Kehidupan Gulen

Seorang wartawan AP pernah mendapat kesempatan mengunjungi kediaman Gulen di kompleks Pennsylvania Gulen tahun ini. Tapi ia tidak dapat diberi kesempatan melihat atau mewawancarainya.

Wartawan itu hanya memperoleh informasi, Gulen menghabiskan hari-hariya dengan berdoa dan meditasi dan jarang pergi keluar kediamannya. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk memerika ke dokter untuk penyakit penyakit jantung dan diabetesnya. Tempat tinggal Gulen dipenuhi rak-rak buku. Ia hanya tampak memegang botol diisi dengan tanah yang dikirim dari berbagai daerah dari Turki.

Editor : Roman Emsyair (Sumber; The Associated Press Sabtu, Juli, 2016)




Ima Matul Maisaroh: Berpidato di Konvensi Nasional Partai Demokrat AS

Pennsylvania, AS.

Seorang Srikandi Indonesia akan tampil di panggung politik Amerika Serikat. Dia adalah Ima Matul Maisaroh. Perempuan asal Desa Gondanglegi, Malang, Jawa Timur ini akan berpidato di depan puluhan ribu delegasi dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat yang digelar di Philadelphia, Pennsylvania, AS.

maisaroh3maisaroh2

Bersama belasan senator dan pembicara bergengsi lainnya, Ima tampil di panggung utama Stadion Wells Fargo, pada hari Selasa 26 Juli 2006. ‘’Surat undangan resmi yang dikirim Komite Nasional Partai Demokrat baru saja saya terima Sabtu sore,’’  kata Ima dengan nada gembira. Di ajang itulah, Partai Demokrat AS secara resmi akan memilih Hillary Rodham Clinton sebagai kandidat utama dan Senator Tim Kaine sebagai wakil presiden, dalam Pemilihan Presiden AS November 2016 nanti.

’Selain menyampaikan pidato mengenai pengalaman saya sebagai korban perbudakan manusia, saya juga menyampaikan program-program penanggulangan perbudakan dan perdagangan manusia yang telah dilakukan Hillary Clinton,’’ tutur Ima Matul. Perempuan bertubuh mungil itu diundang tampil di ajang politik AS, karena sejumlah jabatannya yang tak main-main.

Ima, yang sejak kecil bersekolah di Madrasah Tsyanawiyah di Gondanglegi, Malang itu, menjadi salah satu anggota Dewan Penasehat Perdagangan Manusia Presiden Barrack Obama. ‘’Maaf saya baru saja selesai menghadiri pertemuan rutin di Gedung Putih,’’ tutur Ima yang diangkat menjadi anggota Dewan Penasehat Gedung Putih bersama 10 anggota lainnya, Desember 2015 lalu.

Maisaroh1

Perempuan berusia 33 tahun, jebolan kelas 1 SMA Kh0irudin, Gondanglegi ini, diminta memberi saran dan masukan ke Presiden Obama untuk memberantas perdagangan manusia. Tercatat 40 ribu sampai 45 ribu menjadi korban perdagangan manusia di AS. Bersama tiga anggota lainnya, Ima Matul dipercaya menangani dua dari lima masalah utama. ‘’Yakni, soal pendanaan dan sosialisasi para korban perdagangan manusia,’’ tutur Ima. Kepercayaan itu diberikan ke pundak Ima, yang sejak tahun 2012 menjadi staf CAST, Coalition to Abolish Slavery & Trafficking. Ima menjabat sebagai organisator atau koordinator para korban Perbudakan dan Perdagangan Manusia CAST. Organisasi nirlaba ini yang menolongnya setelah melarikan diri dari siksaan bekas majikannya di Los Angeles.

Kisahnya dimulai tahun 1997, ketika Ima yang baru berusia 17 tahun, menerima tawaran bekerja sebagai pramuwisma seorang pengusaha interior disainer asal Indonesia yang bermukim di Los Angeles. ‘’Sejak sampai di Bandara LAX, paspor saya sudah ditahan oleh majikan saya,’’ tutur Ima yang enggan menyebut nama bekas majikannya itu.

Selama tiga tahun, Ima Matul harus bekerja lebih dari 12 jam. Hampir setiap hari, Ima menjalani siksaan dan pukulan dari majikannya, seorang warga keturunan yang menjadi interior designer. Untuk kesalahan kecil yang dibuatnya, Ima harus menerima pukulan dan tamparan berkali-kali. ‘’Sampai sekarang, bekas luka di kepala masih bisa dilihat,’’ ujar Ima seraya menekankan, waktu itu ia tidak bisa berbahasa Inggris sama sekali.

Setelah tiga tahun, Ima tidak tahan lagi. Pada tahun 2000, perempuan desa ini nekat menyisipkan sebuah notes kecil berisi ‘Permintaan Tolong’ kepada seorang penjaga bayi tetangganya. Tetangga inilah yang menolong Ima melarikan diri dari rumah majikannya dan mengantarkannya ke kantor CAST. ‘’Waktu itu saya tidak bawa paspor,’’ kata Ima melanjutkan. Setelah beberapa bulan tinggal di rumah penampungan kaum gelandangan, Ima pun akhirnya bisa tinggal di rumah layak dan bekerja di CAST.

Agar paspornya dikembalikan, Ima berpura-pura pulang ke Indonesia. Ditemani seorang agen FBI, Ima bertemu dengan majikannya di Bandara LAX. ‘’Saya juga dipasangi alat penyadap untuk merekam seluruh pembicaraan,’’ tutur Ima dengan bahasa Inggris yang rapi. Singkat cerita, majikannya memberinya tiket pesawat sekali jalan ke tanah air dan berjanji hendak mengirim uang gajinya, setelah Ima tiba di Malang, Jawa Timur.

Gaji itu tidak dibayarkan majikannya karena Ima tidak pulang ke Malang. ‘’Saya hanya masuk ke ruang dalam Bandara dan keluar lagi,’’ kata Ima yang akhirnya tidak mau menuntut majikannya yang berlaku kasar itu. Menurutnya, pihak FBI tidak bisa melakukan penahanan majikannya, karena tidak ada tuntutan dari Ima.

‘’Prosesnya cukup berbelit dan membutuhkan saksi mata yang jelas. Dan aksi kekerasan itu terjadi di dalam rumah tanpa diketahui banyak orang,’’ kata Ima menuturkan. ‘’Lagipula bekas-bekas luka saya dianggap kurang menunjukkan luka serius, meski terdapat bekas luka di kepala,’’ sambungnya, seraya enggan menyebut nama bekas majikannya itu. Kasus itu memang berhenti sampai di situ. Dan sebagai warga AS, bekas majikannya masih tinggal di Los Angeles.

Meski begitu, Ima Matul tetap tegar. Malah, sebaliknya, karirnya sebagai aktivis makin menanjak dan berhasil diundang ke berbagai pertemuan tingkat tinggi di Washington DC. Bagi Ima, bertemu dengan para pejabat tinggi seperti Menteri Luar Negeri John Kerry, bahkan dengan Presiden Barrack Obama, sudah pernah dilakukannya.

Namun ada satu orang yang ingin ditemuinya. Yakni, Hillary Rodham Clinton yang kini menjadi kandidat presiden dari Partai Demokrat. ‘’Saya belum pernah bertemu dengan Hillary Clinton,’’ ujar Ima Mastul. Srikandi dari Jawa Timur ini berharap bisa bertemu dengan Hillary Clinton di acara

Nasional Partai Demokrat di Philadelphia.

’’Dia satu-satunya pejabat tinggi AS yang punya program membantu para korban perbudakan dan perdagangan manusia, dengan menyumbang dana lewat Clinton Foundation,’’ kata Ima, ibu 3 anak, bersuamikan orang Sunda itu. ‘’Saya hanya dua hari di Philadelphia, karena tidak ada yang nungguin anak-anak. Suami saya sedang pulang ke tanah air karena menunggu orang tuanya yang sedang sakit,’’ tutur Ima Matul Maisaroh menutup pembicaraan. DP

Posted in Uncategorized and tagged AS, CAST, Human Trafficking, Ima Matul Maisaroh, Indonesia, National Democratic Convention

(Sumber:  INDONESIAN LANTERN  The Voice of  Indonesia Community in America)




Politik Telah Meracuni Islam

Kami orang muslim ingin dipercaya bahwa agama kami adalah “agama damai.” Tapi hari ini Islam tampak lebih seperti agama konflik dan pertumpahan darah.

Dari perang saudara di Suriah, Irak dan Yaman, ketegangan internal di Libanon dan Bahrain. Termasuk persaingan berbahaya antara Iran dan Arab Saudi, maka Timur Tengah menghadapi ancaman perselisihan intra-Muslim.  Ini mengembalikan putaran jarum jam kuno, persaingan jaman lama antara Sunni dan Syiah.

mustofa akyol

                                                            Mustafa Akyol,  Feb. 3, 2016

Agama sesungguhnya tidak berada di jantung konflik ini. Sebenarrnya, politik selalu yang bersalah. Tapi dalam sejarahnya, penyelewengan Islam menjadikan konflik-konflik politik jauh lebih menghawatirkan. Apalagi saat kedua belah pihak yang berselisih mengklaim, mereka berjuang bukan demi kekuasaan atau wilayah, tapi atas nama Allah. Dan ketika musuh dipandang sebagai bid’ah (bukan hanya lawan), perdamaian jauh lebih sulit untuk dicapai.

Mencampuradukkan agama dan politik akan meracuni Islam. Tentu hal ini juga membayangi semua ajaran teologis dan moral agama. Quran yang mengajarkan kerendahan hati dan kasih sayang, terabaikan oleh kesombongan dan agresivitas kelompok yang mengaku membela agama Allah.

Ini bukan masalah baru dalam Islam. Selama kepemimpinan Nabi Muhammad pada abad ketujuh, komunitas Muslim bersatu. Tapi setelah Rasul wafat, ketegangan muncul dan meningkat menjadi pertumpahan darah. Perselisihan itu muncul buan soal bagaimana menafsirkan Quran atau bagaimana memahami ajaran Rasul. Itu tentang kekuatan politik: Siapa sebagai khalifah atau penerus nabi,  atau siapa memiliki hak untuk memerintah?

Masalah politik ini bahkan mengadu domba janda nabi, Siti Aisyah dengan menantunya Ali. Ribuan pengikut mereka saling membunuh satu sama lain. Tahun berikutnya, terjadi lagi Pertempuran Siffin.Pengikut Ali dan Muawiyah, Gubernur Damaskus, menghunus pedang, yang makin membuat sesama muslim terperosok dalam permusuhan. Hingga hari ini perpecahan Sunni-Syiah tetap meruncing.

Kalau orang Kristen awal, pecah dalam sekte-sekte melalui perselisihan teologis tentang sifat Kristus. Namun perpecahan di kalangan Muslim dimulai dari sengketa politik tentang siapa yang harus memerintah mereka.

Seharusnya kita, penganut Islam yang diajarkan Rasul Muhammad, mulai mengevaluasi pencampuradukan agama dan politik. Dalam kenyataan selama ini, politisasi agama yang dilakukan sebagian kelompok Islam bukan hanya tidak membanggakan. Justru hanya  menimbulkan masalah, karena itu perlu dicari solusinya.

Solusi ini harus dimulai dengan perubahan paradigma tentang konsep dari “khalifah.” Ada masalah esensial: pemikiran Islam tradisional memandang khalifah sebagai bagian inheren dari Islam. Hal ini, tanpa sengaja mempolitisasi agama selama berabad-abad. Al-Quran atau ajaran nabi  sama sekali tidak diamanatkan itu. Konsep “khalifah” itu merupakan produk dari pengalaman politik historis dari komunitas Muslim.

Selain itu, saat pemikiran Islam memandang kekhalifahan sebagai bagian integral dari agama, maka pemimpin politik dan ulama Islam akan membangun tradisi politik otoriter. Selama khalifah atau pemimpin itu saleh dan taat hukum, pemikir Islam seharusnya mewajibkan umat Islam mematuhinya.

Tradisi yang memandang kekhalifan bagian integral dari agama tidak mempertimbangkan, bagaimanapun kebajikan itu relatif. Kekuasaan itu sendiri memiliki pengaruh yang merusak, bahkan penguasa yang sah bisa memiliki musuh yang sah.

Pada pertengahan abad ke-19, Kekaisaran Ottoman (berarti kekhalifahan di Ottoman) , mengambil langkah besar dalam tradisi politik Islam dengan mengimpor lembaga dan norma-norma liberal Barat. Kekuasaan sultan dibatasi, partai politik diizinkan berdiri dan orang-orang di parlemen dipilih. Upaya ini membuat khalifah sebagai kepala monarki demokratis gaya Inggris, hanya setengah-sukses. Hal ini berakhir ketika Republik Turki menghapuskan kekhalifahan setelah Perang Dunia I.

Kelahiran gerakan Islam modern adalah reaksi pasca vakum kekhalifahan ini.  Kelompok Islamis yang dipolitisasi tidak kukuh dengan pandangan tradisional bahwa agama dan negara tidak dapat dipisahkan. Bahkan lebih dari itu, mereka menyusun kembali agama sebagai negara.

“Agama yang benar adalah sistem dari Allah untuk memutuskan dan mengatur urusan kehidupan manusia,” Sayyid Qutb, ideolog Islam terkemuka, menulis pada 1960-an. Dan karena Allah tidak pernah benar-benar turun mengatur urusan manusia, Islam akan melakukannya atas nama-Nya.

Tidak semua pemikir Islam mengambil baris ini. Abad ke-20 sarjana Said Nursi melihat politik bukan sebagai wilayah suci, melainkan zona perselisihan jahat perselisihan.  “Aku berlindung kepada Allah dari setan dan politik,” tulisnya.

Pengikutnya membangun gerakan masyarakat sipil Islam di Turki, tuntutannya hanya meminta kebebasan beragama dari negara. Akademisi Muslim kontemporer, seperti Abdelwahab El-Affendi dan Abdullahi Ahmed An-Na’im mengartikulasikan argumen Islam yang kuat untuk merangkul sekularisme liberal yang menghormati agama.

Mereka meyakinkan bahwa umat Islam perlu sekularisme untuk dapat mempraktekkan agama dengan benar . Perlu ditambahkan bahwa umat Islam juga perlu sekularisme untuk menyelamatkan agama menjadi hamba  yang melayani ‘perang suci’ yang mendominasi kekuasaan negara.

Semua ini berarti bahwa Islam, dengan nilai-nilai inti keadilan, harus benar-benar berpaling dari politik kekuasaan. Agama dapat berperan konstruktif dalam kehidupan politik, seperti ketika menginspirasi orang untuk berbicara kebenaran bagi penguasa. Tapi ketika Islam menyatu dengan kekuasaan, atau menjadi seruan dalam perebutan kekuasaan, nilai-nilainya mulai memudar.

Mustafa Akyol adalah penulis “Islam without Ekstrem: A Case Moslem for Liberty” dan penulis opini kontribusi berbasis Istanbul

editor: Roman emsyair

(sumber: The New York Times/Feb 2016)




Siapakah Di Balik Percobaan Kudeta di Turki?

Upaya kudeta berdarah di Turki, pekan lalu, yang harus dibayar lebih dari 200 nyawa, menjadi perhatian dunia. Apalagi saat Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan, kelompok komunitas Islam yang dipimpin Fethullah Gulen bertanggung jawab atas percobaan kudeta itu.  Fethullah Gulen adalah ulama Turki yang tinggal di pengasingan di Pennsylvania, Amerika,  sejak akhir 1990-an.

mustofa akyol

 

oleh Mustafa Akyol

Mr. Gulen membantah tuduhan tersebut.  Beberapa elit politik di Barat rupanya berpikir, ini adalah satu dari sekian banyak teori konspirasi aneh yang dijajakan Erdogan. Tapi sebenarnya, ini bukan propaganda. Ada alasan untuk mempercayai bahwa tuduhan itu benar.

Fethullah Gulen oleh pengikutnya dianggap bukan hanya sekedar ulama. Mereka secara terbuka menyatakan, seperti saya telah diberitahu secara pribadi, dia adalah Imam Mahdi (versi Islam untuk menyebut Mesias). Kehadiran Mahdi untuk menyelamatkan dunia Muslim, dan itu berarti juga penyelamatan dunia itu sendiri. Banyak pengikutnya percaya bahwa Mr Gulen bertemu Nabi Muhammad dalam mimpinya, dan menerima perintah langsung dari Rasulullah.

Gambaran dari gerakan pengikut Gulen adalah hirarki pemujaan nya. Gerakan Gulen terstruktur seperti piramida: Imam ‘Top-level’ memberi perintah kepada Imam tingkat kedua, yang memberi perintah kepada imam-tingkat ketiga, dan seterusnya hingga ke akar rumput.

Kegiatan kelompok pengikut Gulen di Turki (seperti) tidak ada yang salah. Kegiatan paling menonjol antara lain membuka sekolah, menjalankan amal layanan sosial untuk orang miskin, dan mempertahankan “pusat dialog” yang memberitakan kasih, toleransi dan perdamaian. Tidak ada yang salah dengan itu, tentu saja.  Saya pribadi telah berbicara berkali-kali di lembaga Gulen sebagai tamu, dan bertemu dengan orang-orang yang sederhana, baik, dan mengajarkan cinta sesama.

Tapi suatu saat, salah seorang Gulenist yang kecewa mengatakan kepada saya tahun lalu, “ada sisi gelap dari gerakan ini. Dan beberapa anggotanya tahu soal itu.”

Selama beberapa dekade, gerakannya telah menyusup lembaga negara Turki, seperti di institusi kepolisian, peradilan dan militer. Banyak yang percaya bahwa beberapa Gulenists, menerima perintah dari imam mereka, menyembunyikan identitas mereka, dan mencoba menyusup melalui lembaga-lembaga negara untuk merebut kekuasaan.

Dari Sekutu Jadi Musuh

Ketika Erdogan dan Partai Pembangunan dan Keadilan Islam (A.K.P) berkuasa tahun 2002, merasa terancam oleh sekularis garis keras yang mendominasi militer Turki sejak zaman Bapak Republik Turki, Kemal Ataturk, saat itu Erdogan melihat kader Gulenist di negara bagian sebagai aset politik. Sejak itu aliansi lahir antara Erdogan dan Gulen.

Pemerintah Erdogan didukung Gulenist, dan sejak itu secara sistematis petugas polisi, jaksa dan hakim dari kalangan sekuler disingkirkan. Mulai tahun 2007, ratusan aparat dari kalangan sekuler dan sekutu sipilnya dipenjarakan.

Perburuan untuk menyingkirkan kalangan sekuler ini merupakan agenda politik Mr Erdogan.  Namun Gulenists bahkan lebih agresif dari agenda politik partai Endorgan. Dan tindakannya lebih  mengkhawatirkan,  banyak bukti menunjukkan tindakan Gulenist sangat berlebihan. Dua jurnalis sekuler dan seorang kepala polisi yang difitnah menyalahkan “Tentara Imam,” dipenjara atas tuduhan palsu.

“Bagaimana mereka bisa menggunakan bukti palsu untuk menyalahkan orang yang tidak bersalah?” tanya saya kepada teman Gulenist yang kecewa.

“Karena tujuan akhir mereka begitu besar,” katanya. Demi ambisi gerakan apokaliptik, “mereka berpikir segala cara bisa dibenarkan.”

Akhirnya menjadi jelas, mengapa Gulenists begitu kuat mendepak kaum sekuler: Mereka ingin mengganti posisinya. Banyak aparat yang mengambil bagian dalam upaya kudeta pekan lalu, adalah orang-orang yang dipromosikan setelah pembersihan militer tahun 2009, yang konon berjasa menyelamatkan Erdogan dari kudeta.

Pada tahun 2012, kalangan sekuler lama telah disingkirkan, dan yang tersisa tinggal Gulenists bersama A.K.P yaitu Partai yang dikuasai Endorgan yang kemudian menguasai Turki.  Tapi hanya butuh waktu kurang dari dua tahun, dua kelompok Islamis yang menguasai pemerintahan Turki itu mulai berseteru dan saling tidak percaya. Akhirnya saling curiga keduanya berkembang menjadi permusuhan.

Ketegangan itu memuncak pada bulan Desember tahun 2013. Saat itu polisi dan jaksa dari kalangan Gulenist menangkap puluhan pejabat pemerintah dalam penyelidikan korupsi.  Gerakan penyelidikan terhadap korupsi itu diduga kuat sasarannya untuk menjatuhkan Erdogan, yang kemudian mengutuk penyelidikan  itu sebagai aksi percobaan “kudeta.”

Tapi adegan berdarah 15 Juli itu, keadaan di Turki jauh lebih buruk dari yang terllihat beberapa tahun terakhir. Khususnya, Mr Erdogan seharusnya merencanakan pembersihan militer yang diduga dari kelompok Gulenists.  Kepala staf militer, yang menentang kudeta, diidentifikasi  sebagai pemberontak Gulenists.  Satu gerakan komplotan bahkan dilaporkan mengaku bertindak di bawah perintah dari Gulen.

Mengingat struktur hirarkis masyarakat Gulen, membuatnya menjadi tersangka utama. Tentu saja, kebenaran bisa keluar hanya dalam pengadilan yang adil. Sayangnya, peradilan Turki saat ini di bawah kontrol Erdogan,  dan Negara itu dalam polarisasi yang membahayakan musuh-musuh Endorgan.

Namun pemerintah Amerika Serikat sebaiknya bernegosiasi dengan rekan-rekannya di  Turki dalam hal ekstradisi Mr Gulen atas permintaan pemerintah Turki. Agar Mr Gulen dihadapkan pada pengadilan yang adil.

Proses pengadilan yang akan menjamin keadilan, sekaligus meningkatkan hubungan Turki-Amerika. Selain itu ekstradisi Mr Gulen akan membantu memulihkan situasi berbahaya di Turki. Ekstradisi Mr Gulen mungkin diperlukan untuk membantu banyak orang yang tidak bersalah dalam komunitas Gulen.

Pengadilan yang fair akan membuktikan, apa mereka benar-benar terlibat.  Agar mereka bisa kembali memulai kehidupan baru sebagai individu bebas.
Mustafa Akyol adalah penulis “Islam without Ekstrem: A Case Moslem for Liberty” dan penulis opini kontribusi berbasis Istanbul.

(Sumber : The New York Times/July 2016)




Ribuan Anak Dari Berbagai Daerah Rayakan Puncak HAN 2016 di Mataram.

MATARAM – lombokjournal.com

Sekitar 3000 anak, dari berbagai forum anak, anak-anak berkebutuhan khusus, anak yatim piatu, anak jalanan, bahkan anak yang tengah menjalani proses hukum, meramaikan puncak kegiatan Hari Anak Nasional (HAN) 2016 di Lapangan Sangkareang, Kota Mataram, NTB, Sabtu (23/7).  Sayangnya, di tengah kemeriahan acara HAN itu, keikutsertaan anak dari NTB  justru sangat sedikit.

????????????

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise,”Terimakasih Kota Mataram.”

“3.000 anak dari seluruh penjuru nasional memeriahkan puncak HAN 2016 yang dilaksanakan di Kota Mataram,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise, saat memberi sambutan.

Rangkaian kegiatan HAN tahun ini tidak hanya diselenggarakan di Kota Mataram, namun juga berlangsung di seluruh daerah.Bahkan perwakilan anak di luar negeri juga turut memeriahkannya.

Namun ada yang istimewa bagi Kota Mataram. Baru kali ini kegiatan HAN diselenggarakan di luar Istana Negara. Dan Kota Mataram menjadi tuan rumah yang pertama dalam puncak perayaan HAN. Karena itu, Menteri Yohana Susana Yembise mengapresiasi  antusiasme masyarakat Kota Mataram sebagai tuan rumah.

Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani naik Cidomo bersama Hj Erica Zainul Majdi
Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani naik Cidomo bersama Hj Erica Zainul Majdi

“Terima kasih kepada Kota Mataram, khususnya Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh telah memberikan fasilitas dan mendampingi kegiatan HAN 2016 hingga pelaksaan hari puncak,” ucap Menteri Yohana..

Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan dalam kesempatan sama menyampaikan kegiatan HAN di Kota Mataram tidak hanya sekadar seremonial saja. HAN menjadi memotivasi bagi orang tua untuk melindungi anak-anaknya.

“Sehingga anak-anak memiliki hak untuk dilindungi serta berpatisipasi sesuai dengan harkat dan martabatnya,” kata Puan yang sempat diajak naik cidomo (dokar khas Lombok) bersama isteri Gubernur NTB, Ny Hj Erica Majdi..

Kecewa Penyelenggaraan

Di tengah kemeriahaan acara perayaan puncak kegiatan Hari Anak Nasional (HAN), muncul kekecewaan acara tersebut. Kekecewaan itu justru muncul dari Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia (Komnas PAI), Aris Merdeka Sirait.

Pasalnya, partisipasi anak-anak dari NTB sebagai tuan rumah, justru sangat sedikit.\ dilibatkan pemerintah. Padahal perayaan HAN menjadi momentum anak-anak untuk menyampaikan prsoalannya.

Padahal ada alasan khusus kenapa puncak acara HAN berlangsung di Lombok. “58 persen kekerasan terhadap anak terjadi di Lombok. Karena itu Lombok (Kota Mataram, red) menjadi tuan rumah,” ujar AristMerdeka Sirait.

Lebih dari itu, Ketua Komnas PAI juga menyesalkan ketidakhadiran Presiden Joko Widodo dalam acara Puncak HAN itu. “Ini menandakan, pemerintah belum memprioritaskan perlindungan terhadap anak,” tegas Aris.

Suk

(Foto: Humas Setda Pemprov NTB)

 

 

 




Kuliah Umum Wapres Jusuf Kalla di Sumbawa

SUMBAWA – lombokjournal.com

Wakil Presiden (Wapres) RI H. M. Jusuf Kalla memberikan kuliah umum dengan tema “Strategi Membangun Dunia Kewirausahaan”, di Universitas Samawa (Unsa). Kuliah umum itu menjadi salah satu rangkaian kunjungan kerja Wapres di Provinsi NTB, Rabu (20/7). “Kesempatan yang paling luas adalah menjadikan orang sebagai wirausaha,” ujar wapres.

Jusuf Kalla di hadapan Civitas Academica UNSA mengatakan, untuk mewujudkan hidup yang sejahtera dibutuhkan pendapatan, bisa dalam bentuk gaji atau pendapatan lain dari usaha. Namun untuk menjadi pengusaha, dibutuhkan semangat dan keberanian memulai.

wapresunsa21Juliwapresunsa21Juli2

Menurutnya, dukungan yang dapat diberikan pemerintah bagi para pengusaha adalah melalui kredit usaha kecil.”Alhamdulillah, tahun 2016 ini  total anggaran untuk kredit usaha kecil sebesar Rp. 120 triliun,” jelasnya Wapres.

Jusuf Kalla sempat mengungkap salah satu teori wirausaha, yakni mampu menambah nilai bagi pihak lain. “Pergunakan ilmu dan teknologi untuk mengolah sesuatu menjadi hal yang bermanfaat atau mengandung nilai bagi orang banyak. Menjadi pengusaha juga banyak pahalanya, karena bisa menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang lain,” katanya.

Menjadi wirausaha yang mandiri penting. Karena, menurutnya, ada ketidakseimbangan jumlah lowongan pekerjaan dengan jumlah sarjana atau tenaga terdidik, Namun diyakinkannya, masalah ini tidak hanya dialami oleh Indonesia. Tapi dialami juga oleh negara-negara maju di dunia.

“Untuk itu, kita harus mengajak para generasi muda untuk lebih kreatif menciptakan lapangan pekerjaan sendiri,” kata Jusuf Kalla.

Kualitas Pendidikan

Menurut Wapres Jusuf Kalla, pemerintah berkewajiban meningkatkan pendidikan, salah satunya melalui peningkatan jumlah alokasi anggaran. “Tidak banyak negara di dunia ini yang memiliki anggaran 20 persen untuk sektor pendidikan,” katanya.

Tingginya anggaran untuk pendidikan Indonesia, sesuai dengan jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar. Soal kualitas lembaga pendidikan Wapres menegaskan, tidak selamanya mutu pendidikan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), lebih baik dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Sebaliknya, PTS harus siap berkompetisi dan bersaing secara positifdengan PTN.

”Jangan berkecil hati dengan status Perguruan Tinggi Swasta,” ucap pria kelahiran Bone ini.

Hadir dalam kuliah umum itu Menteri PU, Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Wakil Ketua DPR RI dan Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad, dan Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi.

Biro Humas dan Protokol Setda Pemprov NTB




Membangun Peradaban Dunia Dari Desa

SUMBAWA – lombokjournal.com

Pondok Pesantren (Ponpes) bertaraf internasional sedang dibangun di Desa Pamangong, Kecamatan Lenangguar Kabupaten Sumbawa NTB, Rabu (20/7). Ponpes ini dirancang sebagai pusat pendidikan islam yang bertaraf internasional.

Wakil Presiden Republik Indonesia, Dr. H. M. Jusuf Kalla didampingi Gubernur Nusa Tenggara, TGH M Zainul Majdi, melakukan Peletakan Batu Pertama dalam pembangunan Masjid Saidah, Rumah Kyai Bait Kalla, dan Wisma Ustadzah Pondok Pesantren Modern Internasional Dea Malela Desa Pamangong itu.

wapresbatuhijau21Juli3 wapresbatuhijau21Juli1

Ketua Pembina Yayasan  Pendidikan  dan Kebudayaan  Dea Malela, Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, MA.melaporkan, di atas tanah seluas  20 hektar akan dibangun Ponpes , Masjid  dan perumahan guru putra dan putri. Banyak Ponpes  taraf internasional ada di kota besar, namun Din Syamsuddin punya pemikiran ponpes bertaraf seperti ini yaitu harus ada di desa seperti Desa Pamangong

“Saya ingin buktikan bahwa dari desa pun kami bisa berkiprah membangun peradaban dunia. Kami rancang ponpes ini sebagai pusat pendidikan islam yang bertaraf internasional”, ungkapnya.

Dalam kesempatan sama, Gubernur Majdi berterima kasih atas kedatangan Wapres ke Ponpes di wilayah Pamangong yang membuktikan kepedulian PemerintahPusat  terhadap kemajuan NTB.

“Kita tahu selain menjadi orang penting di Pemerinrahan RI, bapak Jusuf Kalla juga seorang pengusaha Indonesia yang sangat sukses. Tapi ada satu sisi kepedulian beliau terhadap pendidikan. Hal ini bisa kita lihat dengan hadirnya beliau ditengah-tengah kita”, ucapnya.

Gubernur juga mengingatkan kepada putra daerah yang telah sukses untuk ikut membangun tanah kelahirannya.  “Bila beliau (wapres) yang dari luar NTB saja memiliki kepedulian dan kontribusi besar di Pamangong ini, maka kita putra daerah tidak boleh ketinggalan untuk berperan serta dalam kemajuan peradaban pendidikan islam,” harapnya.

“Allah telah siapkan kebaikan luar biasa di sumbawa dengan kekayaan alamnya yg berada di perut bumi, maka PR kita sebagai punggung untuk mengelola dan mengolah dengan iman, ilmu dan akhlak serta tanggung jawab. Allah Swt  telah memberikan kekayaan yang melimpah untuk kesejahteraan masyarakatnya mari kita jaga bersama-sama atas rahmat ini,” pungkas orang nomor satu NTB ini.

Wapres Jusuf Kalla dalamsambutannya menilai, Din Syamsuddin adalah sosok putra daerah yang berjuang dan ingin membangun tanah kelahirannya dalam bidang pendidikan. “Tantangan kita berbeda dengan luar negeri. Di indonesia kalo kita bicara kaya dan miskin itu, 10% orang kaya dan 90% orang miskin. Kita patut berbangga melalui dunia pendidikan ini kita bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat”, ucapnya.

Ditegaskan Wapres, seluruh yang hadir diharapkan bersama-sama meningkatkan mutu dan kualitas dunia pendidikan khususnya pendidikan islam.

“Apa yang kita cita-citakan ini pasti ada tantangannya karena pesantren ini bertaraf internasional. Ini merupakan tanggung jawab kita mengisi kepala anak-anak kita dengan ilmu yg bermanfaat yang nantinya bisa mereka pergunakan 10 atau 20 tahun ke depan, dalam membangun daerahnya dengan penuh tanggung jawab”, pesannya.

Dalam peletakan batu pertama itu, Wapres Jusuf Kalla selain didampingi Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGH. M. Zainul Majdi, juga tampak hadir Menteri Pekerjaan Umum, Dr. Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M. Sc., Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI, Prof. Dr. H. Yuddy Chrisnandi, ME.,  Wakil Ketua  DPR RI, H. Fahri  Hamzah, S.E., Ketua DPD RI  Prof. Dr. Farouk Muhammad dan pejabat Pemkab Sumnbawa.
Biro Humas dan Protokol Setda Pemprov NTB




Ny Yusuf Kalla Kagumi Tenun NTB

SUMBAWA – lombokjournal.com

Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional RI, Hj Mufidah Jusuf Kalla, mengagumi tenun NTB. Karena itu ia mengingatkan, NTB harus mengembangkan motif yang berakar dari budaya setempat. “Mari kembali ke akar budaya asli NTB yaitu tenun,” kata HJ Mufidah Yusuf Kalla di Mataram, Rabu (20/7), yang datang  mendampingi Wapres RI, Jusuf Kalla dalam kunjungan kerja ke Provinsi NTB.

Ny.YusufKallatenun21Juli2
HJ Mufidah Yusuf Kalla

HJ Mufidah Yusuf Kalla yang tiba di Bandara International Lombok pukul 10.20 Wita bersama para istri menteri kabinet kerja, datang di kediaman resmi Gubernur NTB didampingi Ketua Dekranasda Prov. NTB, Hj. Erica Zainul Majdi dan para istri anggota FOrum Koordinasi Pimpinan Daerah prov NTB.

Dalam sambutan  selamat datangnya, Ketua Dekranasda NTB, Hj Erica Zainul Majdi menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas kunjungan Ketua Umum Dekranas RI ke pulau Lombok.

“Kunjungan ibu Ketua Umum Dekranas merupakan suatu kebahagiaan bagi kami, karena bertepatan dengan pergantian ketua dekranas empat kabaupatan dan kota di pulau Lombok, seiring pergantian kepala daerah beberapa waktu lalu,” ungkap Hj Erica.

Ny Erica Zainul Majdi
Ny Erica Zainul Majdi

Dalam kesempatan itu Hj Mufidah memberi arahan bagi kemajuan kerajinan daerah NTB. Hal penting yang disampaikannya pada  jajaran dekranas se pulau Lombok, agar kita NTB tidak turut  latah meributkan tentang motif batik.

“Batik kan milik Jawa, jadi tidak usah ikut ikutan daerah lain. Tenun NTB dari dulu sudah bagus, silahkan terus dikembangkan,” kata Hj Mufidah dalam pesan singkatnya.

Rer




Wagub NTB Terima Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Kalsel

MATARAM – lombokjournal

Wakil Gubernur NTB H. Muh Amin., SH, M.Si didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Provinsi NTB, H. Lalu Syafi’I., MM, menerima rangkaian Kunjungan Kerja Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Kalimantan Selatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB di Mataram, Kamis (21/7).

Drs. Hermansyah Manaf., M.Si pimpinan rombongan itu menyampaikan, kedatangan FKDM Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ke NTB bermaksud sama-sama menciptakan daerah menjadi aman, nyaman, tentram serta pembangunan yang dihasilkan menjadi lebih baik.

“Sesuai dengan harapan kita bersama, FKDM ini saya harapkan dapat menjadi forum yang benar-benar bermanfaat bagi kita didaerah. Kita juga mampu memiliki kewaspadaan yang lebih baik lagi bagi daerah kita”, ungkap Hermansyah Manaf.

Sasambo

Kepada Rombongan dari kalsel itu, Wakil Gubernur NTB, Muh. Amin mengatakan, NTB kini sedang giat-giatnya memajukan daerah, meningkatkan daya saing daerah, mengelola semua potensi yang dimiliki dengan baik demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTB. Pembangunan Infrastruktur yang menunjang sektor-sektor lainnya terutama sektor kepariwisataan.

Menyinggung soal FKMD, Wagu mengatakan forum ini mempunyai manfaat yang sangat baik, yang akan menjadi ladang saling berbagi pengalaman terkait berbagai aspek kehidupan yang ada di daerah masing-masing terutama beragamnya suku bangsa, agama, etnik dan budaya.

“Di NTB hampir semua suku di Indonesia hidup di NTB tetapi suku yang terbesar adalah suku Sasak, Samawa, Mbojo atau disingkat Sasambo, Sasambo inilah juga yang mengikat kami hidup damai dalam keberagaman. Dan itu diaplikasikan dalam berbagai bentuk kerajinan,”jelas Wagub.

Suk

Iwa (Photografer), Windi (Release)