Hari Santri Nasional, PWNU NTB Napak Tilas Perjuangan Ulama

MATARAM – lombokjournal.com

Menandai peringatan Hari Santri Nasional, Jajaran PWNU NTB, termasuk Badan Otonom (Banom), secara serentak melakukan Kirab Tapak Tilas perjuangan para Ulama, Sabtu (22/10).  Kegiatan napak tilas itu dilepas di Kantor PWNU NTB di Mataram menuju Ponpes Abhariyah,  Pagutan (Mataram), Dari Pagutan dilanjutkan menuju makam Tuan Guru Shaleh Hambali di Ponpes Darul Qur’an Bengkel (Lobar).

harisantri22okt

Kirab tersebut diakhiri di Ponpes Al Ishlahuddiny, Kediri. Kedatangan rombongan kirab yang diikuti ratusan peserta tersebut diterima pimpinan Ponpes Al Ishlahuddiny, TGH Muhlis Ibrahim, yang didampingi Ketua PCNU Lombok Barat, DR Nazar Naami, dan Wakil Ketua DPRD Lobar, Sulhan Muhlis, ST. Selain itu, juga ikut menyambut Dewan Perguruan dan ribuan Santriwan dan Santriwati.

Tampak dalam penyambutan itu  Ormas Pemuda Pancasila Kecamatan Kediri, HMI Kediri, Karang Taruna dan Forum remaja Masjid se Kecamatan Kediri. Meski saat penyambutan berlangsung di tengah hujan lebat, namun tak mengurangi antusiasme para santri yang menyambut.

“Salut pada perjuangan tokoh-tokoh ulama dan pesantren, sehingga keluar keputusan pemerintah tentang penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional,” kata TGH Muhlis Ibrahim usai acara penyambutan.

Menurutnya, lahirnya Hari Santri Nasional merupakan hasil perjuangan tokoh-tokoh NU di pusat. Patut bagi santri dan pesantren seluruh Indonesia, sebagai tempat tumbuh dan  berkembangnya santri dan tafaqquh fiddin. menyambut dengan semarak peringatan Hari Samtri.  “Seperti roadshow yang juga dilakukan pengurus Cabang NU Lobar,” kata TGH Muhlis Ibrahim.

Emas Farosy.

 

 

 




MAPABA PMII Komisariat IKIP Mataram

MATARAM – lombokjournal.com

PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) mengharapkapkan para anggota barunya mengetahui peran penting dan tanggung jawab sosialnya. “Agar mahasiswa menjadi bagian yang berperan bagi kemajuan bangsa,” ujar Ketua PMII Komisariat IKIP Mataram, Baharudin mengatakan, para anggota baru PMII, Minggu (16/10) malam.

 

pmii18oktober4Baharudin mengatakan itu saat menutup kegiatan MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru), yang diselenggarakan PMII Komisariat IKIP Mataram, yang diikuti 34 mahasiswa, di Ponpes Assulamy Desa Langko, Lingsar, Lombok Barat (14-16 oktober). Kegiatan tersebut sekaligus dimaksudkan untuk mensyiarkan Islam An Nahdliyah Ahlussunah wal Jamaah (NU) kepada anggota baru PMII.

Penyelenggaraan MAPABA di Ponpes Assulamy di Desa Langko itu juga diharapkan bisa membangun mentalitas mahasiswa, membentuk karakter serta kepribadian dan berilmu cakap. Selain itu, juga menguatkan ketaqwaan dan intelektualitas peserta, agar mahasiswa menjadi profesional dalam bidang yang digelutinya.

Secara terpisah Ponpes assulamy, TGH Zamhur mengatakan sangat mendukung kegiatan anak muda atau mahasiswa di bawah naungan NU. Kegiatan tersebut diakuinya murni program Komisariat PMII IKIP Mataram, tanpa muatan unsur politis. Selama kegiatan berlangsung, komunitas pengaman lingkungan Lang Lang Desa Langko berpartisipasi dalam pengamanan, mendampingi Banser NU Lombok Barat sebagai Badan otonom NU.

Dalam acara penutupan MAPABA tersebut dihadiri Pimpinan Yayasan Assulamy, TGH DRS.  H Zamhur, Kepala Desa Langko, dan jajaran pengurus PC GP Ansor Lombok Barat. Selain itu juga tampak hadir para senior PMII Kota Mataram.

Emas Farosy




Sosialisasikan Program PKK Melalui KUIS TV

MATARAM – lombokjournal.com

Upaya meningkatkan peran sebagai  mitra pemerintah,  dalam mensukseskan berbagai program pembangunan,TPPKK (Tim Penggerak PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menarik minat masyarakat luas melalui program ‘’Kuis Wanita  Serba Bisa Wanita Memang Luar Biasa.’’ Program itu dilaksanakan di Studio Televisi Republik Indonesia  NTB Mataram, Senin (17/10/)

pkk17-oktober2

Program kuis yang akan ditayangkan Rabu mendatang itu dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Hari Ibu. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua I TP PKK NTB Hj. Syamsiah M. Amin. Ini merupakan kuis yang pertama diikuti  TP PKK Lombok Barat dan Kota Mataram.

“Yang penting kegiatan ini menjalin silahturrahmi, sehingga akan mampu memperkuat rasa persatuan dan persaudaraan diantara anggota  TP PKK Kabupaten/Kota,” katanya.

Selain memasyarakatkan sepuluh program PKK, kuis tersebut dimaksudkan menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi kader PKK. Tujuannya  agar  lebih mampu melaksanakan tugasnya dalam memasyarakatkan sepuluh program  PKK di daerah masing-masing.Untuk tahun 2017, kegiatan ini melibatkan organisasi selain PKK, seperti  BKOW dan Dharma Wanita.

‘’Kuis Wanita  Serba Bisa Wanita Memang Luar Biasa’’  selain menyambung kata juga diisi dengan menjawab beberapa pertanyaan dari host terkait sepuluh program PKK.  Pertanyaan itu disampaiakan dalam dua sesi, antara lain tentang proritas program POKJA mengenai PAUD, UP2K, Koperasi, pemanfaatan pekarangan dan Hatinya PKK. Lomba pada dua sesi acara ini dimenngkan TP PKK Kota Mataram.

(Biro Humas NTB)

 




Kontroversi Bob Dylan, Tapi Ia ‘Mengubah’ Dunia

lombokjournal.com

Minggu ini Bob Dylan dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Sastra. Musisi paling berpengaruh era 1960-an itu dinilai telah “menciptakan bentuk baru ekspresi puitis” dalam penulisan lagu. Tentang ini  tidak diragukan telah dilakukannya.  Hampir seorang diri Dylan membawa musik populer ke perspektif baru, mengeksplorasi intelektualitas pengalaman manusia.

Saat John Lennon usai mendengar lirik Freewheelin ‘Di Bulan Juni’, Dylan adalah musisi yang membuat musik pop berkembang menggairahkan,  Bob kecil tumbuh menjadi dewasa muda yang menarik. Untuk itu dia layak memperoleh penghargaan?

Bob Dylan; membuat musik pop menjadi menggairahkan

Namun, kita tidak bisa berpura-pura bahwa keputusan Akademi Swedia (The Swedish Academy) menuai kontroversi. Apakah kisah-kisah dalam lirik lagu Dylan sebagus Steinbeck? Tidak. Apakah keahliannya sebagai ahli menyamai TS Eliot? Tidak.  Jauh dari itu, sebenarnya.

Tapi Bob Dylan mengubah dunia.   Dylan merupakan sosok paling berpengaruh yang pernah memenangkan penghargaan sastra paling terhormat. Pertanyaannya kemudian, apakah Dylan benar-benar menampilkan daya tarik kuat dalam karya-karyanya? Mungkin soal ini masih layak diperdebatkan. Dylan, bagaimana pun telah menulis tiga karya ‘omong kosong masuk akal’ yang terbesar di abad ke-20, dengan Bringing It All Back Home (1965), Highway 61 Revisited (1965), dan Blonde on Blonde (1966). Ini omong kosong yang bernilai?

Ya, Ini tentang bagaimana mengajar suatu generasi mengekspresikan diri. Dan lagu-lagunya pernah begitu lama mengisi acara radio, dan tentang ini Dylan mengatakan, “Saya dibayar karena kata.” Jadi, dengan demikian Dylan dianggap orang paling tepat menerima penghargaan Nobel Sastra?  Ya, Dylan mungkin dinilai paling layak dari siapa pun dalam sejarah hadiah Nobel. Dan itu memang suatu kontradiksi.

Tapi, sementara banyak orang terus berdebat tentang penganugerahan itu — apakah benar Dylan memang layak menjadi pemenang Hadiah Nobel —  ada playlist favorit khusus dari Dylan untuk mengendapkan saling silang argumen (kita tahu Dylan tidak menulis “Baby, Let Me Follow You Down”).

Rayne Qu

(Sumber : WALESARTS Review)




Musim “Plintir” Media Menyasar TGB

MATARAM – lombokjournal.com

Musim Pilkada serentak jadi musim media memlintir pernyataan sumber beritanya. Gubernur NTB. Dr.TGH.M.Zainul Majdi, kecipratan musim “plintir” yang mendiskreditkannya sebagai ulama. Media Radar Mandalika dalam rubrik “Lombok Ekspres” (Kamis, 13/10) menulis berita berjudul; TGB AJAK “Perangi” AHOK.

Judul berita yang bernada memprovokasi itu dibantah gubernur melalui akun facebook Biro Humas dan Protokol Setda Pemprov NTB. Bantahan resmi terhadap pemberitaan Radar Mandalika itu diposting hari Jum’at (14’10) malam.

gubernurhumasbantahberitaradarlombok1

Pihak Biro Humas menegaskan,TIDAK BENAR Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi mengajak kita memerangi oknum tertentu dalam pernyataannya kepada awak media sebagaimana tertulis dalam berita yang disampaikan oleh Radar Mandalika pada Rubrik Lombok Exspres di atas.”

Lebih lanjut dijelaskan, Gubernur NTB mengajak umat Islam MENCINTAI AL-QUR’AN. Sebab menurutnya, Al-Quran adalah sesuatu yang paling mulia dalam kehidupan seorang mukmin.

“Beliau mengajak kita semua untuk jangan ada sekali-sekali ucapan atau ungkapan yang bisa di maknakan menistakan kitab suci,” tulis Humas.  Selanjutnya dikatakan, “ Membela Al-Qur’an itu bukan dengan berteriak-teriak, atau tidak perlu dengan cara anarkis.”

Pembelaan terhadap Al Qur’an, hendaklah dilakukan dengan cara menyiapkan diri sebagai seorang muslim yang kuat ilmunya dan kuat pemahamannya. “Kalau generasi muslim itu kuat pemahamannya terhadap Al-Quran, maka Negara kita insyaAllah akan kuat dimasa-masa yang akan datang,” tulis Humas.

Kecaman pun mengalir di media sosial atas penulisan berita yang bernada provokasi itu. Akun atas nama Giri menulis komentar,Jurnalis menulis spt ini menyedihkan, dan dibantah resmi dr humas, apa ga malu ya. ….”

Di akun Adam Gottar Para menulis komentar pendek ,”Ya. Kok buat fitnah.”

Re

 




Wagub Harapkan IWAPI Tingkatkan Produk NTB

MATARAM – lombokjournal.com

Di hadapan hampir 1200 pengusaha se-Indonesia yang menghadiri Rakernas  IWAPI XXVI, di Hotel Lombok Raya, Senin (10/10), yang bertema “41 Tahun IWAPI, Satukan Hati, Tingkatkan Inovasi dan Daya Saing Produk Bangsa Guna Memenangkan Pasar Global”, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, H. Muh Amin, SH, M. Si berharap IWAPI tingkatkan produk NTB

Terus tingkatkan produk-produk kita, ini adalah tema yang sangat strategis,” harapnya saat memberi sambutannya di Rakernas IWAPI XXVI itu. Harapannya, Rakernas IWAPI menghasilkan keputusan-keputusan cerdas.

Rakernas IWAPI ini berlangsung tanggal 9-11 Oktober 2016 itu juga dihadiri oleh Perwakilan Kementerian Pariwisata, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) NTB, Ketua BKOW Provinsi NTB, Ketua Dharma Wanita Provinsi NTB, Direktur BPJS, Pimpinan Organisasi Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, General Manager Angkasa Pura I dan para peserta Rakernas Se-Indonesia.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) IWAPI NTB, Hj. Baiq Dyah Ratu Ganefi mengatakan, Rakernas kali ini merupakan Rakernas terbesar setelah yang pernah diadakan pada tahun 2001 silam. “IWAPI ini luar biasa sekali, banyak sekali yang ingin bergabung di IWAPI,” ungkap Hj. Baiq Dyah Ratu Ganefi.

Ia berharap, Rakernas ini menghasilkan keputusan atau kesimpulan bagaimana peran aktif wanita pengusaha di seluruh Indonesia. Dyah ratu Ganefi juga menekankan, sudah selayaknya wanita atau para ibu di Indonesia mahir menggunakan IT (Informasi dan Teknologi) guna keperluan bisnis di masa mendatang dan memenangkan pasar global.

RR 

(Foto : Biro Humas dan Protokol Setda Prov NTB)




NTB Mengirim 4000 Ton Beras ke NTT

MATARAM – lombokjoournal.com

4000 ton Beras ADA DN 2016 dikirim Perum Bulog Divre NTB ke Divre NTT. Pelepasan pengiriman beras yang dilakukan secara simbolik oleh Asisten II Pemprov NTB, Drs H Lalu Gita Aryadi, M/Si itu berlangsung di Kantor Perum Bulog Divre NTB, Senin (10/10/).

Asisten II Pemprov NTB, Drs H Lalu Gita Aryadi, M.Si
Asisten II Pemprov NTB, Drs H Lalu Gita Aryadi, M.Si

Dalam acara tersebut, Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu menyampaikan maksud pengiriman beras ke Divre NTT untuk mengurangi beban penyimpanan beras di NTB. Sebagai informasi, realisasi pengadaan beras sampai hari ini mencapai 116.000 ton dari total realisasi penyerapan beras/gabah Provinsi NTB tahun 2016 sebanyak 150.000 ton.

“Walaupun target penyerapan beras masih kurang 34.000 ton, namun sesuai perhitungan yang dilakukan Perum Bulog Divre NTB, stok beras kita cukup banyak, baik untuk kebutuhan Rastra, Raskin dan cadangan beras pemerintah. Kami masih punya ketahanan stok sampai 8 bulan ke depan,” jelasnya.

Karena itu, Perum Bulog Divre NTB memprogramkan pengalihan stok yang ada di NTB ke daerah yang defisit beras, contohnya ke Divre Provinsi NTT.

“Kami meyakini surplus yang ada di gudang Bulog bukan surplus satu-satunya, karena kami tahu bahwa NTB sebagai salah satu produsen beras terbesar di Indonesia sudah melakukan perpindahan beras ke daerah lain melalui pedagang-pedagang swasta,” tambahnya.

Wahyu memohon bantuan kepada pemerintah dan kepolisian untuk pengawasan dalam distribusi Rastra dan Raskin, serta operasi pasar sampai ke masyarakat yang membutuhkan.

Dalam kesempatan sama, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov.NTB Drs. H Lalu. Gita Aryadi, M.Si yang mewakili Gubernur NTB mengatakan, pengiriman beras ke Provinsi NTT secara strategis, politis dan teknis sangat menguntungkan Prov NTB.

“Artinya, NTB baik dalam MP3EI ditugaskan oleh negara sebagai pintu gerbang pariwisata dan penopang pangan nasional dengan pengiriman ini, maka tugas negara sudah kita tunaikan dengan baik.,“ katanya. NTB mampu memproduksi dan mencukupi kebutuhan beras sampai bulan Mei 2017, tambahnya.

NTB sebbagai salah satu dari 7 provinsi yang menjadi lumbung beras nasional, telahh melakukan berbagai upaya memenuhi kebutuhan beras nasional. Salah satu caranya adalah dengan membangun 4 bendungan besar, antara lain bendungan Rababaka kompleks, yakni Bendungan Tanju Dan Mila, bendungan Bintang Bano dan bendungan Mujur yang ditargetkan selesai pada tahun 2018.

“Dengan pembangunan 4 bendungan baru tersebut, akan meningkat produksi beras di daerah baru dan semakin mengukuhkan NTB sebagai lumbung padi nasional,” harap Gita.

Rr

(foto :Biro Humas dan Protokol Setda. Prov NTB)




Promosi Perbankan Syariah Harus Mudah Dipahami

MATARAM – lombokjournal.com

Meski masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) mayoritas Islam, namun persentase ketertarikan masyarakat terhadap Perbankan Syariah masih terbilang rendah.

Gubernur NTB, DR TGH M Zainul Majdi, mengatakan itu saat membuka acara Seminar Nasional dan Sosialisasi BBuku Perjalanan Perbankan Syariah di Indonesia, di Aula Kantor Bank Indonesia Perwakilan Mataram, Selasa (11/10).

Dikatakannya, Provinsi NTB merupakan daerah dengan tingkat religiusitas penduduknya cukup tinggi. Hampir 90 Persen penduduknya penganut Islam. “Namun  di tengah tingginya tingkat religiusitas tersebut persentase ketertarikan masyarakat terhadap Perbankan Syariah masih terbilang rendah”, ujar gubernur.

Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia hanya 5 Persen, sedangkan di Provinsi NTB di atas 8 persen. Itu pun hanya kalangan Tuan Guru yang paham sistem Perbankan Syariah, sedang masyarakat umumnya kurang paham.

“Seluruh elemen, terutama para Tuan Guru harus mengambil peran aktif dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang konsep-konsep Perbankan Syariah sehingga masyarakat dapat memahaminya dengan baik”, ujar Gubernur mengajak peran aktif tuan guru.

Perbankan Syariah masih kalah dalam akselerasinya dengan Perbankan Konvensional. Perbankan Syariah harus memberikan inovasi dalam memberikan pelaayanan dengan bahasa akrab dan ramah.

“Ketidak pahaman masyarakat tersebut bukanlah salah kita, namun itu merupakan kekurangan kita dalam menghadirkan bahasa-bahasa pendekatan yang mudah dipahami oleh masyarakat, kelemahan itu harus kita perbaiki secara bersama-sama kedepan. Sehingga masyarakat mulai mengenal dan tertarik untuk melakukan transaksi berbasis syariah”, kata Gubernur.

Hadir dalam acara tersebut seluruh unsur Perbankan Syariah dan Konvensional di Kota Mataram, Forkominda, Tokoh agama dan mahasiswa seluruh perguruan tinggi di Kota Mataram.

Rr
(foto : Humas pemprov NTB)




Nobel Sastra 2016, Banyak Yang Meragukan Bob Dylan

lombokjournal.com

Bob Dylan menjadi yang pertama kalinya, seseorang yang lebih dikenal sebagai musisi mendapat penghargaan Nobel. The Swedish Academy (Akademi Swedia) mengumumkan keputusannya hari Kamis (13/10), mengakhiri musim Nobel 2016. Mengapa Bob Dylan Layak Memenangkan Nobel Sastra?

Tak sedikit kalangan yang  meragukan hak Dylan meraih hadiah Nobel sastra. Yang lainnya menimpali, seharusnya Bob Dylan layak mendapat pernghargaan Nobel khusus tapi karena keberadaannya sebagai ikon (maksudnya bukan Nobel sastra).

Dylan, bersama dengan peraih Nobel lainnya, akan menerima penghargaan pada 10 Desember [File: EPA]
Dylan, bersama dengan peraih Nobel lainnya, akan menerima penghargaan pada 10 Desember [File: EPA]
Tapi bagaimana pun, Bob Dylan telah diputusnya menjadi anggota “Rock and Roll Hall of Fame” untuk memenangkan hadiah Nobel sastra. Beberapa orang menentang penghargaan Nobel untuk Dylan, dan menyarankan bbahwa musisi yang juga pernah menulis novel pada tahun 1960 itu hanya layak mendapat “Nobel khusus”.

Namun pihak Akademi Swedia (The Swedish Academy) menilai musisi Amerika itu layak menerima penghargaan bergengsi itu karena “telah menciptakan ekspresi puitis baru dalam tradisi lagu yang bagus Amerika”. Penulis dan penyanyi Amerika itu “telah menciptakan ekspresi puitis baru yang bernilai dalam tradisi lagu Amerika”.

Pada dasarnya, dalam karya Bob Dylan, kata dan musiknya tidak dapat dipisahkan.  Frase kata Dylan begitu sempurna,  keutuhan maknanya disampaikan dengan gamblang dan gemanya mendalam. Penyanyi yang kini berusia 76 yahun  yang sempat dijuluki ‘penyanyi protes’ itu, oleh anggota Akademi Swedia, Per Wastberg dikatakan, “Dia mungkin penyair terbesar yang masih hidup.”

Akhir “sempurna” Dylan – orang yang telah menyatu dengan yang dipelajari dari Woody Guthrie penyair simbolis dengan energi rock’n’roll, yang mengejek dunia dari balik nuansa tak tertembus. Dalam lagu-lagu seperti Tangled Up in Blue (1975), Blind Willie McTell (1983) dan Cross Green Mountain (2002) ia menjelajahi cara permainan dengan waktu, suara dan perspektif.

Lagu-lagu lainnya seperti Blowin ‘in the Wind, Masters of War, A Hard Rain a-Akan Fall, The Times They Are a-Changin, Subterranean Homesick Blues dan Seperti Rolling Stone menangkap semangat pemberontakan, perbedaan pendapat dan kemerdekaan.

Dylan masih menulis lagu dan sering tur. Ia dianggap oleh banyak orang sebagai ikon dari generasinya, yang  pengaruh musik dan lirik dari sangat kuat pada tahun 1960-an dan seterusnya. “Dylan memiliki status ikon. Pengaruhnya pada musik kontemporer sangat mendalam,” kata Swedish Academy, yang menganugerahinya penghargaan $ 930.000.

Tahun ini, hadiah sastra terakhir diumumkan dari enam Nobel lainnya, yaitu untuk kedokteran, fisika, kimia, perdamaian dan ekonomi. Enam penghargaan akan diserahkan pada 10 Desember, hari ulang tahun kematian pendiri hadiah Alfred Nobel pada tahun 1896.

Akademi Swedia yang berbasis di Swedia, telah menganugerahi hadiah sastra sejak 1901, terdaftar sekitar 220 nominasi,  yang kemudian tinggal lima orang dinominasikan.

Pada 2015, akademi ini menganugerahi Nobel sastra untuk penulis Belarusia, Svetlana Alexievich, mengutip tulisan-tulisannya tentang peristiwa penting yang mempengaruhi Belarus selama dan setelah era Soviet, termasuk bencana nuklir Chernobyl, Perang Soviet-Afganistan dan jatuhnya Uni Soviet.

RAYNE QU
(Sumber: Al Jazeera/The Guardian)

 




Gubernur NTB: Kades Tak Boleh Tutupi Informasi Publik

MATARAM – lombokjournal.com

Gubernur NTB DR.TGH Zainul Majdi mengatakan, penerapan transparansi informasi publik tergantung komitmen Kepala Desa (Kades).  Kalau Kades punya komitmen, semua informasi itu wajib dibuka. “Informasi publik tidak boleh ditutupi para Kepala Desa,” tegasnya.

Penandatanganan MoU dengan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
Penandatanganan MoU dengan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

Hal itu dikatakan Gubernur Zainul Majdi di hadapan 995 Kepala Desa dan para pejabat terkait di Lingkup Provinsi NTB yang mengikuti Pencanangan Desa Benderang informasi Publik tingkat (DBiP) Provinsi NTB, di Ballroom Hotel Lombok Raya di Mataram (Kamis 6/10).

Kegiatan tersebut merupakan kerjasama Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendes, (PDT) dan Transmigrasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Komisi Informasi RI dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Gubernur mengharapkan para Kades betul-betul berkomitmen membuka informasi publik. Memang ada pengecualian tapi yang namanya “kecuali” itu jumlahnya sedikit. Kalau ada 100 informasi yang dibuka ke publik yang dikecualikan 99 item, itu bertentangan dengan semangat transparansi. ”Jadi penjabaran informasi publik berpulang pada komitmen para Kades,” kata gubernur.

“Kita harapkan melalui pencanangan desa benderang informasi akan terwujud karena adanya komitmen dari Kades seluruh NTB,” tegas gubernur.

NTB Pertama Menandatangani

NTB merupakan provinsi pertama yang menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam penerapan Desa Benderang Informasi di Indonesia. Hal itu dikatakan Ketua Komisi Informasi Provinsi NTB, Ajeng Roslinda Motimori, dalam pengantarnya.

Ajeng yang bicara sebelum gubernur menegaskan, para komisioner Komisi Informasi berkomitmen membangun keterbukaan informasi dengan memulai dari desa. “Desa harus lebih bercahaya dari sekedarnya, dan lebih berkilau dari sekedarnya,”.katanya

Pencanangan Desa Benderang Informasi merupakan inovasi provinsi NTB, sangat penting kaitannya dengan Tata Kelola Informasi dan Tata Kelola Administrasi Pemerintah Desa yang harus diawali dengan keterbukaan. Hal ini mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

“Pencanangan ini bukan akhir dari kegiatan, tetapi merupakan awal dari terwujudnya transparansi informasi dari 995 desa yang ada di NTB,” ujarnya

Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri usai Pencanangan menekankan, agar Pemerintah Desa memahami praktik keterbukaan informasi publik. Pemerintah Desa diharapkan segera menindaklanjutinya dengan membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di tiap desa dan menyelenggarakan layanan informasi publik secara optimal.

Pengetahuan menyeluruh tentang informasi publik yang berkaitan dengan program pembangunan di desa akan mendorong peningkatan peran masyarakat dalam membangun desa. “Hal ini penting untuk memastikan masyarakat mengawasi pemerintah desa dengan mengacu kepada informasi yang disampaikan saat secara transparan,” terang Bupati.

Pencanangan ditandai dengan penandatanganan MoU dengan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi yang dilanjutkan dengan pemukulan kentongan oleh Gubernur, Kapolda NTB, Komisi Informasi, dan seluruh kepala daerah yang hadir.

Kegiatan tersebut menghadirkan Bupati dan walikota dari delapan kabupaten dan kota. Selain itu juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB Mori Hanafi, M.Com, Kapolda NTB, Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu Kemendes & PDT DR. Suprayoga Hadi, Ketua Komisi Informasi RI John Pesley, Unsur FKPD NTB dan Komisioner Komisi Informasi NTB.

(humas 01/foto: Humas NTB)