Program Kredit Rumah Murah Tanpa DP Menyalahi Aturan

Warga Jakarta yang belum mampu kredit rumah, sempat bertanya-tanya tentang program calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang berjanji  memberi  solusi kredit rumah dengan down payment (DP) nol persen.

 JAKARTA .lombokjournal.com – Solusi pemberian pinjaman kredit rumah murah dengan skema uang muka atau down payment (DP) nol persen, ditanggapi oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo.  Program uang DP nol persen kalau direalisasikan otoritas akan memberikan teguran.

Anies-Sandi

Karena itu, sebaiknya program itu tidak dilakukan. “Nanti akan akan ditegur dari otoritas,” jelas Agus.

Solusi pada warga yang sulit mendapatkan rumah karena terbentur membayar DP oleh Anies-Sandi, akan direalisasikan jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dan akan menggandeng Bank DKI.

Seperti terungkap dalam debat kandidat  Cagub-Vawagub DKI Jakarta sebelumnya, Anies berjanji menyiapkan fasilitas kredit. Diungkapkannya, Jakarta punya Bank DKI yang total asetnya Rp1.000 triliun. “Dibagi penduduk Jakarta, sekitar 100 juta per orang,” ucap Anies

Menurut  Gubernur  BI,  bank sentral mempunyai aturan khusus terkait loan to value (LTV) untuk pembiayaan properti. Sudah ada aturan terkait besaran uang DP untuk penyaluran kredit properti.

“Harus ada minimum DP untuk penyaluran kredit properti. Kalau seandainya nol persen itu menyalahi (aturan),” ucap Agus, ditemui di komplek perkantoran BI, Jakarta, Jumat (17/2) ‎.

Bukan Nol Persen, Tapi Nol Rupiah

Terkait program kredit rumah tanpa DP, pasangan yang selalu menyerukan “Jakarta butuh Gubernur Baru” itu menganggap banyak pihak salah paham. Padahal maksudnya, mencicil rumah dengan uang nol Rupiah.

“Bukan nol persen, tapi DP-nya nol Rupiah. Makanya, itu si debitur harus mengumpulkan dana sekitar enam bulan untuk DP tersebut,” kata Anies di Jakarta, Jumat malam.

Anies justru menganggap pihak yang mengkhawatirkan bahwa program itu menyalahi aturan Loan to Value (LTV), salah memahami sebab diyakininya program ini tidak melakukan pelanggaran apapun.

Bank Indonesia (BI) menyebut aturan LTV minimal 15 persen dari harga rumah. Aturan itu bahkan tertuang dalam Peraturan BI (PBI) Pasal 17 Nomor 18/16/PBI/2016 tentang Rasio Loan to Value untuk kredit properti. Tetapi, bagi Anies aturan itu tetap sah bila masuk dalam program pemerintah daerah (Pemda).

“Tidak menyalahi aturan, jika itu termasuk dalam program pemerintah daerah,” tegas Anies.

Rr

 




Penyaluran BPNT Direncanakan Di 44 Kota

Uji coba penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) direncanakan pelaksanaannya di 44 Kota di Indonesia.

Jakarta – lombokjournal.com

Demi kelancaran penyaluran oleh Perum Bulog, Menko PMK, Puan Maharani, memanggil jajaran Perum Bulog dalam forum audiensi. Menko Maharani ingin memastikan detil persiapan penyaluran BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai—red) lancar, terutama terkait urusan Bulog

“Jangan sampai bantuan beras dan atau gula dari Pemerintah yang didistribusikan lewat e-Warong tidak tersedia,” kata Menko Maharani, pagi tadi, yang didampingi oleh Staf Khusus Menko PMK, Dolfie OFP; Deputi bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Perlindungan Sosial, Tb. Achmad Choesni; Staf Ahli Menko PMK bidang Kependudukan, Sonny Harry B Harmadi.

“Masyarakat harus dilayani dengan baik, jangan terjadi penolakan kepada masyarakat yang ingin membeli kebutuhan dasar tersebut,” ungkap Menko PMK.di Jakarta.

Audiensi ini Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Karyawan Gunarso; Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri, Imam Subowo; dan Direktur Komersial, Febriyanto.

Uji coba penyaluran BPNT akan dilaksanakan mulai 23 Februari 2017. Seluruh kesiapan uji coba akan dilaporkan lebih dulu kepada Presiden untuk mendapatkan arahan dan persetujuan. Selanjutnya, hal-hal teknis nantinya dilaksanakan oleh Kementerian Sosial dan dioperasikan Perum Bulog.

Semua yang terlibat penyaluran Program BPNT diharapkan commit dengan tugas dan peran masing-masing, berkoordinasi dan bersinergi untuk minimalkan kesalahan-kesalahan.

“Pemerintah berupaya agar program ini tepat sasaran,” kata Menko PMK lagi.

Pihak Bulog memastikan seluruh barang dapat terdistribusi dengan baik sesuai target lokasi yang telah ditetapkan. Bulog siap mendistribusikan barang bantuan baik berupa beras ataupun gula di 36 titik distribusi yang tersebar di 51 Kab/Kota menggunakan 248 armada unit angkut (truk).

“Terdapat beberapa lokasi yang cukup sulit jika diakses menggunakan truk, karenanya kami bekerjasama dengan dua BUMN yang memiliki moda transportasi roda dua dan luas sebarannya,” papar Kepala Perum Bulog, Djarot Kusumayakti.

Rr

(sumber: Kemenko PMK)




Masyarakat Penerima Bantuan Beras, Akan Terima BPNT Bulan Ini

Penerima bantuan beras masyarakat sejahtera (Rastra) akan mulai menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) mulai bulan Februari 2017 ini.

MATARAM.lombokjournal.com – –  Beras untuk program BPNT akan diluncurkan secara masif dan serentak tanggal 23 Februari 2017  mendatang.  “Presiden Joko Widodo sudah memberikan sinyal akan adanya peluncuran beras secara masif dan serentak program BPNT pada tanggal 23 Februari 2017 mendatang,” kata Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, Kamis petang (16/2).

Menteri Sosial mengatakan itu  dalam pertemuan bersama Walikota Mataram, TGH Ahyar Abduh dan jajaran Dinas Sosial Kota Mataram, di Pendopo Walikota.

Walikota Mataram, H Ahyar Abduh

Dalam pertemuan membahas sosialisasi rencana penyaluran BPNT itu, Khofifah menjelaskan, BPNT merupakan program bantuan pangan pengganti pola Raskin atau Rastra yang sampai saat ini telah berjalan hampir selama 20 tahun.

BNPT disalurkan sebagai pengganti penyaluran Raskin/Rastra. Bantuan ini sebelumnya kerap kali diberitakan bermasalah dengan enam ketidaktepatan. Baik tidak tepat sasaran, tidak tepat jumlah, tidak tepat harga, tidak tepat waktu, tidak tepat kualitas dan tidak tepat administrasi,” katanya.

Melalui program BPNT ini, jumlah raskin atau rastra yang diterima masyarakat yang berhak menerima akan dikonversi dalam bentuk uang non tunai, yang bisa dicairkan di perbankan nasional yang ditunjuk atau pun di kedai Elektronik Warung (E-Warong) yang ada di tiap daerah.

BACA : Penyaluran BPNT Direncanakan di 44 kota/kabupaten

Jumlah BNPT sebesar Rp110 ribu per bulan. “Dengan program ini, memungkinkan warga penerima manfaat dapat lebih leluasa mendapatkan dua jenis bahan makanan berupa beras dan gula sebagai prioritas, dengan kualitas yang diinginkan,” katanya.

Sebab, terdapat beberapa varian kualitas beras yang disediakan Bulog yang dapat dipilih dan disalurkan khusus bagi penerima manfaat BPNT.

Khofifah mengatakan, dengan rencana penyaluran BPNT bulan ini pihaknya berharap para ujung tombak dalam hal ini Camat, Lurah, dan para petugas pendamping BPNT untuk siap siaga. Program BPNT ini merupakan program dengan format baru yang membutuhkan kerja keras dan sinergitas seluruh pihak terkait, katanya.

Khofifah berharap masing-masing pendamping program agar terus memantau informasi terbaru melalui group aplikasi Whatsapp yang disediakan untuk mempermudah update informasi.

“Pada posisi ini saya juga minta Camat-Lurah bisa membantu menyampaikan info ini pada warga masing-masing penerima Rastra”, ujarnya. Di Kota Mataram, papar Khofifah, akan ada 111 unit E-Warong yang disiapkan beroperasi melayani peserta program BPNT.

Sementara itu, Walikota Mataram, TGHAhyar Abduh memaparkan,  penerima program BPNT di Kota Mataram adalah penerima Raskin dan Rastra dengan jumlah 35.721 Kepala Keluarga.

Sedangkan peserta program e-Warong di Kota Mataram yang juga merupakan peserta Program Keluarga Harapan (PKH) berjumlah 10.342 orang.

Untuk program E-Warong, Wali Kota juga mengingatkan Menteri Sosial RI yang telah meluncurkan program tersebut di Kota Mataram pada bulan Desember 2016 yang direncanakan mulai beroperasi di awal tahun 2017 ini.

“Tentunya ini menjadi tindak lanjut dari program e-Warong yang pernah di-launching Ibu Menteri,” kata walikota yang mennegaskan, Pemerintah Kota Mataram hingga jajaran pemerintah Kecamatan dan Kelurahan telah siap melaksanakan program BPNT

Hms/Gra




Nilai Ekspor NTB Turun, Impor Naik

Nilai ekspor Provinsi NTB bulan Januari 2017 mengalami penurunan, bila dibandingkan dengan nilai ekspor pada bulan Desember 2016

MATARAM.lombokjournal.com — Badan Pusat Statisik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat nilai ekspor Provinsi NTB bulan Januari 2017 mengalami penurunan, bila dibandingkan dengan nilai ekspor pada bulan Desember 2016.

Nilai ekspor Provinsi Nusa Tenggara Barat selama bulan Januari 2017 sebesar USD 51.624.474. Nilai tersebut menurun 73,62 persen dibandingkan dengan bulan Desember dengan nilai ekspor sebesar USD 195.677.273.

“Penurunan disebabkan oleh menurunnya nilai ekspor barang tambang/galian non migas, yang memiliki kontribusi ekspor sangat dominan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik NTB ,Kamis (16/2).

Dijelaskannya, pada bulan Januari 2017, ekspor terbesar ditujukan ke negara Philipina senilai 99,69  Cina 0,08 Persen,serta Singapura Senilai 0,03 Persen.

Jenis barang yang diekspor pada bulan Januari 2016 terdiri dari barang tambang/galian non migas senilai US$ 51.463.855 (99,69 Persen), Garam,Belerang,Kapur senilai US$ 66.352  (0,13 persen), Biji bijian berminyak  senilai US$ 29.569 (0,06 persen).

“Selebihnya adalah ikan ,Udang,benda benda dari batu,Gips dan semen, jerami/bahan anyaman dan lain-lain,” jelasnya.

Sementara dalam periode yang sama, papar Endang,  nilai Impor NTB bulan Januari 2017 justru naik. Tercatat sebesar USD 5.984.903 atau meningkat 23.48 persen dibandingkan bulan Desember 2016 yang bernilai USD 4.846.729.

Negara asal impor terbesar pada bulan Januari 2017 adalah Australia senilai US$ 4.157.562 (69.47 persen), Singapura senilai US$ 733.217 (12.25 persen) dan Cina senilai US$ 343.486 (5.74 Persen.).

Gra




Pawai Ramaikan Festival Bau Nyale

LOMBOK TENGAH.lombokjournal.com — Pawai budaya meramaikan rangkaian Festival Pesona Bau Nyale 2017, yang dimulai sejak Kamis sore (16/2) di Kota Praya, Lombok Tengah.

Pawai dibuka dengan parade marching band para Praja IPDN, disusul dengan perwakilan tiap Kota dan Kabupaten se-NTB, dan perwakilan tiap SKPD dan unsur Kecamatan di Lombok Tengah yang menampilkan busana dan atraksi budaya masing-masing.

“Tahun ini lebih meriah karena daerah Kota dan Kabupaten lain di NTB menyertakan perwakilannya dalam pawai,” kata Wakil Bupati Lombok Tengah, Fathul Bahri, di sela jalannya pawai. Fathul juga mengapresiasi keikutsertaan Pemda Kota dan Kabupaten se wilayah NTB yang sudah berpartisipasi meramaikan pawai budaya.

Pawai panjang dimulai sekitar pukul 15.00 Wita dari lapangan Praya kemudian menyusuri jalan-jalan utama di Kota itu, termasuk di jalan Gajah Mada depan Kantor Bupati Lombok Tengah. Pawai berakhir sekitar pukul 16.45 Wita.

Menurut Fathul Bahri, pawai budaya yang merupakan rangkaian Festival Bau Nyale 2017, ini sudah menjadi agenda pariwisata nasional. “Kami juga sangat berterimakasih dengan perhatian pemerintah pusat, yang sudah mendukung kegiatan pariwisata di Lombok Tengah ini,” katanya.

Gra




Wisatawan Perancis Hilang di Gili Panggang, Lombok Barat

Seorang wisatawan asal Perancis, Nicolas (39), dilaporkan hilang saat diving di perairan Gili Panggang, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Kamis  (16/2) siang.

MATARAM.lombokjournal.com – – Tim Basarnas Mataram hingga kini masih berusaha melakukan pencarian.  Pihak Basarnas baru mendapat laporan sore ini.

“Seorang wisatawan warga negara Perancis, atas nama Nicolas hilang di Gili Panggang saat diving. Kami sudah turunkan tim untuk proses pencarian,” kata Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Mataram, I Putu Cakra Negara, Kamis (16/2) sore di Mataram.

Cakra menjelaskan, Nicolas bersama dua rekan senegaranya, Julian (29) dan Benjamin (42) sebelumnya menginap di Selong Belanak Bungalows di Lombok Tengah.

Pada Kamis pagi, ketiga wisatawan itu bersama tiga orang pemandu wisata lokal masing-masing Muhammad, Galih Purwono, dan Budi, berangkat menuju Gili Panggang, di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, menggunakan perahu milik Dinas Perikanan Lombok Tengah.

Rombongan berangkat pukul 08.00 wita dan tiba di Gili Panggang sekitar pukul 10.00 wita. Mereka langsung melakukan diving di perairan Gili Panggang.

“Tapi hingga pukul 12.00 wita korban atas nama Nicolas tidak muncul ke permukaan,”kata Cakra.

Karena merasa khawatir dan tidak menemukan rekannya, rombongan kemudian kembali ke pantai Selong Belanak dan melaporkan kejadian tersebut ke pos Polisi Selong Belanak, Polsek Praya Barat, Lombok Tengah.

Pihak kepolisian Lombok Tengah kemudian melaporkan ke Basarnas, yanngg langsung menurunkan tim pencarian.

“Saat ini pencarian masih dilakukan di sekitar perairan Gili Panggang, Lombok Barat,” kata Cakra.

GRA




MenPar Akan Hadir di Festival Nyale

LOMBOK TENGAH.lombokjournal.com

Menteri Pariwisata (Menpar) RI, Arief Yahya diagendakan hadir dalam Festival Bau Nyale yang akan digelar mulai Kamis sore (16/2) hingga Jumat (17/2) di pantai Kuta dan pantai Seger, Lombok Tengah.

Menpar sudah mengkonfirmmasi kedatanganya di Festival Bau Nyale.

“Ini sebagai bentuk dukungan pusat untuk Lombok, terutama di Mandalika yang masuk 10 destinasi prioritas,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Mohammad Faozal, Rabu (15/2), saat meninjau persiapan lokasi Bau Nyale di pantai Seger, Lombok Tengah.

Dijelaskannya, Festival Bau Nyale tahun 2017 ini, dukungan dana juga diberikan oleh Kementerian Pariwisata. Pihak Dispar NTB ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan dibantu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata LombokTengah. Sepanjang Festival Bau Nyale tahun 2017 ini, ada 12 item kegiatan yang digelar mulai dari pra acara hingga puncak acara nanti.

Beberapa item yang sudah dilaksanakan antara lain festival peresean di pantai Kuta, kontes Cilokaq, Voley Pantai, dan Surfing semi pro di pantai Seger, yang diikuti 120 kontestan dari komunitas surfing di Lombok.

Sementara kegiatan lainnya, yang akan dilakukan mulai Kamis (16/2) antara lain, pawai budaya di Kota Praya, ibukota Kabupaten Lombok Tengah, lomba masak menu ikan bekerjasama dengan Tim PKK Lombok Tengah, hiburan dan pertunjukan di puncak acara Bau Nyale, serta lomba mengumpulkan sampah.

“Untuk lomba kumpulkan sampah, kita desain agar nantinya sehabis acara lokasi bisa bersih dari sampah. Sebab yang memungut dan membawa sampah paling banyak akan mendapat hadiah,” kata Faozal.

Gra




KWRI Memperjuangkan Kemerdekaan pers

KWRI sebagai pelopor kemerdekaan pers yang lahir dari rahim reformasi yaitu pada tanggal 22 Mei tahun 1998, satu hari pascaruntuhnya simbol-simbol kekuasaan orde baru, selama ini telah banyak andil memberikan kontribusi positif, terutama di dalam memperjuangkan kemerdekaan pers.

MATARAM.lombokjournal.com – Dalam rilis yang dikirim ke Lombok Journal, hari ini, Ketua Umum KWRI, Ozzy Sulaiman Sudiro mengatakkan, jajaran KWRI juga masuk  sebagai tim perumus pembentukan Kode Etik Wartawan (Kewi).

Lahirnya Majelis Pers yang mengafiliasi 28 organisasi wartawan, merancang dan merumuskan RUU pers yang membuahkan hasil lahirnya Undang Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang pers. Und ang-undang tersebut mengamanahkan lahirnya dewan pers independen.

KWRI juga turut meratifikasi kode etik wartawan (KEWI) menjadi  kode Etik jurnalistik (KEJ) dan memberikan penguatan penguatan terhadap dewan pers.

Ozzy menilai, seharusnya Dewan Pers saat ini membina insan pers dan perusahaan pers di era kemerdekaanpers saat ini.

Di bidang politik misalnya, masih banyak  insan pers dan perusahaan pers yang  dengan sengaja meninggalkan netralitas, independensi, bahkan harga diri dengan menggadaikan idealismenya menjadi alat komoditas partai politik tertentu.

Dan sekarang sudah terjadi primordialisasi, yaitu kepentingan di atas kepentingan pribadi, kroni, dan golongan. “Karena fenomenanya penguasa dan pengusaha pers banyak  didominasi para kapitalis dan politikus yang sudah jelas ada pretensi udang dibalik batu,” tegasnya.

Sementara di dunia hiburan dan media infotainment, berita-berita sensasional,gosip dan cenderung fitnah juga masih bebas dipertontonkan ke publik.

Dewan Pers tidak mensikapi fenomena ini. Infotainment dengan awak media yang dibekali ilmu jurnalis seadanya, menulis berita gosip, sensasi dan fitnah bebas dipublikasi. “Dan itu mencuri  perhatian masyarakat dengan target rating-sharing tak peduli berita itu berita busuk, mencemarkan nama baik, fitnah dan sebagainya,” tegas Ozzy.

gra




Dewan Pers Disayangkan Melakukan Verifikasi Media

Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) menyayangkan sikap Dewan Pers terkait surat edaran tentang verifikasi sejumlah media massa.

Ketua Umum KWRI, Ozzy Sulaiman Sudiro.(net)

MATARAM.lombojournal.com —  Sikap Dewan pers melakukan verifikasi itu dinilai sebagai upaya memecah belah media. “Ini ibarat politik belah bambu ala Dewan Pers.  Yang satu diangkat, yang satu diinjak,” kata Ketua Umum KWRI Ozzy Sulaiman Sudiro, melalui rilis yang diterima Lombok Journal, hari ini, Kamis (16/2).

Ozzy yang juga masih menjabat sebagai Sekjen Majelis Pers, menegaskan, keputusan Dewan Pers terkesan sangat premateur.  Hal ini disebabkan para komisionernya belum membaca buku sejarah berdirinya Dewan Pers independen.

Keputusan Dewan pers yang dibuat tidak menghargai dan memahami nuansa kebatinan para pejuang pers reformis yang telah memberikan ruang kemerdekaan pers di alam reformasi dan demokrasi.

“Hal ini juga sangat menodai dan menciderai kemerdekaan pers yang sudah kita perjuangkan bersama selama ini,” kata Ozzy. Lebih jauh, keputusan Dewan Pers itu dinilai sudah ‘memanipulasi image’ atau tepatnya the politics of denial  yaitu politik penyangkalan, peniadaan terhadap masyarakat.

Seolah olah kemerdekaan pers ini hanya diraih dan diperjuangkan oleh segelintir organisasi wartawan. Sehingga patut diduga adanya upaya-upaya secara masif dan sistemik untuk memasung kebebasan pers kembali seperti  masa orde baru.

Ozzy mengatakan, Dewan Pers seharusnya berperan sesuai yang diamanahkan Undang -Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, yang salah satu fungsinya membina pers, bukan membinasakan pers.

Undang-Undang Pers juga mengatur, Dewan Pers bukan sebagai lembaga legislasi dan verifikasi, atau penentu kelayakan organisasi maupun media.

BACA : KWRI Memperjuangkan Kemerdekaan Pers

“Tugas mereka adalah membina organisasi wartawan dan mendata media perusahaan pers. Bukan jadi lembaga verifikasi,” tukas Ozzy.

gra




Bau Nyale dan Legenda Putri Mandalika

LOMBOK TENGAH.lombokjournal.com –  Dinas Pariwisata NTB dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lombok Tengah akan menggelar Festival Bau Nyale 2017 di pantai Seger yang masuk dalam kawasan gugus pantai Kuta, Kecamatan Pujut Lombok Tengah.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Mohammad Faozal mengatakan, Bau Nyale atau tradisi menangkap cacing laut jenis Wawo, sudah menjadi tradisi tahunan masyarakat di kawasan selatan pulau Lombok.

“Tradisi ini erat kaitannya dengan legenda putri Mandalika, yang sampai sekarang pun masih dipercaya masyarakat. Nah potensi ini akhirnya dikemas sebagai event pariwisata sejak belasan tahun lalu,” kata Faozal.

Tradisi Bau Nyale, menurut Faozal, bisa menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan. Sebab, selain bisa menikmati keindahan pantai dan panorama bahari di pantai Kuta dan sekitarnya, para wisatawan juga bisa merasakan atmosfir pesta rakyat saat berburu cacing nyale.

“Ya, dari tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai puluhan ribu orang yang akan datang dan terlibat. Baik itu masyarakat lokal, wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara,” katanya.

Soal legenda Mandalika, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lombok Tengah menjelaskan, putri Mandalika diyakini sebagai seorang putri yang sangat cantik dari kerajaan Tunjung Biru. Kecantikannya itu membuat sejumlah pangeran dari kerajaan tetangga berniat mempersunting.

Karena banyaknya lamaran datang, Raja Tunjung Biru kemudian membuat sayembara. Para pangeran harus beradu kesaktian untuk memperebutkan putri Mandalika.

Tapi lantaran tak ingin ada jatuh korban dari pangeran-pangeran yang memperebutkannya, akhirnya Mandalika memilih menceburkan diri ke laut Selatan, tepatnya di pantai Seger yang bersebelahan dengan pantai Kuta, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Menurut legenda, putri Mandalika berjanji akan kembali menemui seluruh  rakyatnya setiap tanggal 20 bulan 10 dalam kalender Sasak, yang tahun ini akan jatuh pada pergantian hari, antara Kamis (16/2) dan Jumat (17/2).

“Berdasarkan legenda itu maka masyarakat masih memegang tradisi bahwa nyale atau cacing wawo yang muncul itu merupakan penjelmaan putr Mandalika, sehingga setiap saatnya tiba masyarakat pasti memenuhi kawasan pantai Selatan ini untuk berburu nyale,” kata Lalu Putria.

Banyak yang percaya, cacing nyale yang berhasil ditangkap akan memiliki khasiat bagi kesehatan jika dimasak dan dikonsumsi.

Sebagian wanita di Lombok juga meyakini jika mengkonsumsi cacing Nyale bisa memunculkan aura kecantikan seperti caniknya putri Mandalika.

Pantai Kuta dan Pantai Seger sebagai pusat puncak Festival termasuk dalam kawasan pantai dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bidang pariwisata yang bernama KEK Mandalika. Nama Mandalika diambil dari nama putri dalam legenda daerah Sasak tersebut.

Gra