Tak Rumit Jadi Peserta BPJS Kesehatan, Pelayanan Saat Berobat Juga Memuaskan
Siapa bilang mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan itu rumit. Bahkan Arifin, warga Nurul Yakin, Kelurahan Kebonsari, Ampenan, mengaku mendapat pelayanan yang memuaskan saat berobat.
MATARAM ,lombokjournal.com — Pengalaman Arifin, yang sehari-hari bekerja serabutan, warga asal Kebonsari, Ampenan itu menuturkan bahwa untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan tidaklah serumit yang diduganya sebelum ia pergi ke Kantor BPJS Kesehatan Cabang Mataram.
Pada awal Februari Arifin menuturkan bersama istrinya mengunjungi Kantor BPJS Kesehatan Cabang Mataram di Jalan Bung karno Mataram, yang berjarak sekitar 2 kilometer dari rumahnya. Setelah sehari sebelumnya ia memperoleh informasi tentang persyaratan sebagai peserta, esoknya ia mendaftar sebagai peserta mandiri BPJS Kesehatan.
Arifin bersama istrinya pagi-pagi berboncengan sepeda motor membawa semua berkas yang diperlukan, seperti KTP, KK, dan pasfoto ukuran 3×4. “Saya diterima oleh petugas yang ramah memberi penjelasan,” tuturnya.
Dalamproses mendaftar sebagai peserta itu ia mengakutak memperoleh kesulitan yang berarti, karena ia sudah membawa kelengkapan berkas yang diperlukan. Menurutnya, antrinya tidak lama, langsung jadi.
“ Saya dan istri semula ragu-ragu, ternyata hanya sebentar langsung jadi, tidak ada yang sulit,” katanya.
Arifin dan istrinya buru-buru mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan karena ingin berobat lebih lanjut penyakit yang dideritanya. Karena selama berobat ke puskesman, ia selalu ditanya kepesertaannya dalam JKN. Apalagi ia mengidap penyakit kencing manis, meski belum parah, tetap membutuhkan pengobatan lanjutan.
Istri Arifin juga menuturkan, suaminya sangat membutuhkan pelayanan pengobatan lanjutan di rumah sakit. Selama mengantar suaminya ia mengaku, dengan berobat menggunakan kartu BPJS Kesehatan mendapat pelayanan yang baik. Suaminya dirujuk oleh Puskesmas pejeruk ke RS Kota Mataram karena terdapat indikasi medis yang memerlukan penanganan dokter spesialis.
“Memang belum terlalu parah, tapi kalau tanpa kartu BPJS tentu biaya obatnya mahal,” tutur istrinya.
Karena dengan kartu BPJS Kesehatan ia tak perlu mengeluarkan biaya pengobatan, karena itu ia menganjurkan saudaranya untuk ikut menjadi peserta. Sebab katanya, penyakit bisa datang sewaktu-waktu.
Re
Ini Jurus PDIP Untuk Menangkan Ahok-Djarot
Setelah Pilgub DKI dipastikan berlangsung dua putaran, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan melempar jurus memenangkan Ahok-Djarot melawan pesaingnya Anies-Sandi.
lombokjournal.com
PDIP mulai gencar membuka komunikasi dengan partai politik, khususnya yang sebelumnya mendukung pasangan Agus-Sylvi. Sekjen PDIP, Hasto Kristianto saat ini di tengah-tengah berkomunikasi dengan beberapa ketua umum partai
Dalam jumpa pers hari Minggu (19/2), politikus PDIP Trimedya Panjaitan mendesak partai-partai koalisi pendukung pemerintahan ikut mendukung Ahok-Djarot memenangkan Pilgub DKI. “Khususnya, bagi partai yang kadernya mendapat kursi menteri di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi),” katanya..
Alasannya, kalau di pemerintahan sama-sama dapat jatah menteri, di pemerintahan DKI juga diharakan juga sama. Jika partai koalisi pendukung pemerintahan bersatu, Trimedya memastikan kursi DKI lebih mudah dimenangkan.
PAN, PKB dan PPP yang pada putaran pertama Pilgub DKI mendukung Agus-Sylvi mendapatkan jatah menteri di Kabinet Kerja. PAN 1 menteri, PKB 3 menteri dan PPP 1 menteri.
“Partai yang tergabung dalam koalisi memiliki massa untuk mendongkrak suara di Pilgub DKI,” katanya.
Kalau partai koalisi punya komitmen sama,seperti parameternya pemilu 2014, maka Ahok-Djarot hanya perlu 3-4 persen. Partai pendukung diyakininya tahu dimana kantung-kantung suara pemilihnya.
Perhitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Pilgub DKI 2017 berdasarkan form C1 sudah mencapai 100 persen dari 13.023 TPS di seluruh Jakarta. Hasilnya, pasangan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok-Djarot) unggul dengan perolehan 2.357.587 suara atau 42.91 persen.
Pasangan Anies-Sandi di posisi kedua, meraih 2.200.636 suara atau 40.05 persen. Pasangan Agus-Sylvi di posisi buncit, hanya memperoleh 936.609 suara atau 17.05 persen.
Saat ini masih belum ditentukan suara Agus untuk Ahok atau Anies. Dua kubu mencoba merebut hati Poros Cikeas yakni Demokrat, PAN, PKB dan PPP.
PDI Perjuangan di putaran kedua dipastikan tidak membuka komunikasi politik dengan Partai Demokrat.
Rr
Kursi Anggota DPR dan DPRD Dalam Pemilu 2019 Bertambah
Meski mendapat sorotan publik, baik pemerintah maupun DPR akur menambah jumlah kursi DPR dan DPRD dalam Pemilu 2019
lombokjournal.com
Salah satu isu krusial yang telah disepakati panitia khusus (Pansus) rancangan Undang-undang Pemilu bersama pemerintah yaitu penambahan jumlah kursi DPR dan DPRD mulai Pemilu 2019, dalam konsinyering yang berlangsung pada 16-17 Februari 2017.
Konsinyering paniti khusus membahas lima isu krusial, yakni sistem pemilu, jumlah kursi DPR dan DPRD, alokasi kursi per daerah pemilihan, ambang batas parlemen, dan presidential threshold.
“Yang telah disepakati adalah penambahan jumlah kursi DPR dan DPRD untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk,” kata salah satu anggota panitia kerja (Panja) RUU Pemilu, Achmad Baidowi, Minggu (19/2).
Pemerintah diminta membuat simulasi jumlah penambahannya, dan akan dibahas dalam forum Panja. Penambahan jumlah kursi DPR dan DPRD akan memerhatikan representasi jumlah penduduk dan aspek kewilayahan sehingga kemungkinan juga akan dibarengi penataan daerah pemilihan.
Diperoleh informasi, ada alasan mendesak mengenai penambahan jumlah kursi DPR dan DPRD karena adanya daerah otonomi baru di Kalimantan Utara. Selain itu, beberapa dapil mengalami pertumbuhan penduduk cukup pesat, sehingga representasi keterwakilannya sangat jauh.
Rr
Perang Suriah Dimulai Dari Corat-coret Grafiti Seorang remaja
Ini kisah tentang Mouawiya Syasneh, anak laki-laki pembenci Assad, yang pertama membuat corat-coret grafiti yang memicu percikan perang yang melanda Suriah
lombokjournal.com
Perang sipil di Suriah meninggalkan bekas luka, yang mungkin tidak pernah sembuh. (foto; Reuter)
Mouawiya Syasneh baru berumur 14, saat itu bulan Februari 2011. Sebagaimana umumnya remaja yang merasakan kegetiran di bawah pemerintahan Bashar al-Assad, ia tak bisa menahan diri menyemprotkan tulisan slogan-slogan anti pemerintah di dinding sekolahnya di Deraa, Suriah. Sama sekali tak pernah dibayangkannya, aksi corat-coret grafiti kecil itu memicu perang saudara besar-besaran.
Seorang produser (pembuat film) pemenang Emmy Award, Jamie Doran, menuturkan pertemuannya dengan Mouawiyah Syanes. Sekarang Mouawiyah Syasneh telah tumbuh menjadi seorang pemuda.
“Kami bertemu di Deraa. Dan bercakap-cakap seolah-olah menjalani kehidupan normal, di tengah kekacauan serta orang-orang yang mengangkat senjata melawan pasukan Assad,” cerita Doran
Kini Mouawiyah memilih berjuang di garis depan, bergabung untuk Tentara Pembebasan Suriah. Mouawiya mengakui, seandainya ia tahu apa konsekuensi dari corat-coret grafitinya saat itu, ia tidak akan pernah mengejek presiden negara itu, Bashar al-Assad.
Sebab akibat perang sipil Suriah, sedikitnya setengah juta orang tewas sejak awal perang. Kota tempat bermukim Mouawiya dirusak oleh pertempuran jalanan, penembakan dan pemboman. Perang itu meninggalkan bekas luka, yang mungkin tidak pernah sembuh.
Kini hidupnya telah berubah. Ia telah kehilangan teman dan kerabat, termasuk ayahnya. Dan Suriah telah berubah untuk selama-lamanya. Pemuda itu berkisah sekilas tentang Perang Saudara Suriah, yang merubah kehidupannya di Deraa , sejak awal konflik.
Penuturan Jamie Doran
Doran tiba di Yordania, di sebuah pos perbatasan yang berhadapan dengan Suriah. Ia bertemu dan bicara dengan banyak orang untuk mengumpulkan informasi lebih banyak. Doran baru tiba dari Moskow. Ngobrol dengan orang yang mungkin akan tahu lebih banyak tentang perang Suriah.
Ia ngobrol mulai dengan orang-orang kebanyakan, termasuk seorang wartawan berpengalaman. Saya mengajukan pertanyaan sederhana: bagaimana perang Suriah dimulai? Jawaban yang didengarnya umumnya seragam.
Jawaban yang sering didengarnya, yang sekarang diyakini kalangan tertentu: “Yang memulai semuanya adalah teroris. ”
Namun faktanya, ISIL (atau ISIS) dalam bentuk seperti sekarang belum ada di Suriah saat itu, atau al-Nusra belum muncul sampai berbulan-bulan setelah itu (permulaan perang). Fakta ini seolah-seolah mudah dilupakan, bukan hanya di Moskow tapi termasuk liputan media seluruh Dunia.
Idealisme untuk mengingatkan (dan menginformasikan) khalayak dunia tentang asal-usul dari perang sipil Suriah (Sumber: UN)
Dan wajah orang-orang benar-benar terkejut, ketika Doran mengeluarkan laptop dan menunjukkan trailer film terbaru yang baru dibuatnya untuk Al Jazeera, Remaja Pemicu Perang Suriah, seperti suatu yang ajaib untuk dilihat. Mereka seolah tidak mengetahui apa yang selama ini terjadi.
Mereka mengaku tidak pernah menyadari bagaimana, selama beberapa dekade, para penentang pemerintah tiap hari menghadapi ketakutan dari kejaran polisi rahasia, penyiksaan, penghilangan dan eksekusi di luar hukum.
Mereka tidak pernah mendengar bagaimana seorang ayah yang mengkhawatirkan anak perempuannya sendirian di jalanan karena takut penculikan, pemerkosaan dan pembunuhan di tangan milisi Shabiha, yang dikendalikan keluarga Assad.
Dan mereka benar-benar tidak menyadari, dan dianggapnya lelucon ada siswa sekolah yang nakal, dengan corat-coret grafitinya telah membakar perang sipil di Suriah.
Awal tahun 2016, Doran sedang duduk di sebuah kafe, tempat nongkrong di Jalan Al-Khattab, Amman, Yordania, dengan juru kamera dan pembuat film, Abo Bakr Al Haj Ali. Waktu itu ia berniat mengunjungi Deraa, kota yang melahirkan revolusi, yang hampir diabaikan media dalam beberapa tahun terakhir.
Yordania tidak membiarkan wartawan Barat menyeberang ke Deera. Satu-satunya pilihan adalah tur resmi ke daerah yang dikuasai pemerintah melalui Damaskus. Tentu perjalanan ‘resmi’ itu tidak menarik bagi Doran.
Ia menghabiskan minggu sebelumnya duduk di perbatasan. Hanya satu jam berkendara dari Deraa. Setelah menjalin kesepakatan dengan militer Yordania, ia berharap menjadi orang Barat pertama yang diizinkan untuk menyeberang dalam tiga tahun. Waktu itu ia berada di kompleks perbatasan dan akan meninggalkan tanah Yordania.
Tapi tiba-tiba panggilan datang ke pos. Beberapa saat kemudian, dengan sangat sopan ia dibawa dengan mobil sedan … dan menuju ke Amman. Kemudian akhirnya mengetahui bahwa wakil dari badan intelijen Inggris, MI6, di Amman menyarankan pemerintah Yordania agar tak membiarkannya menyeberang ke Suriah!
Dengan kecewa ia kembali ke kafe, dan ngobrol bersama Abo Bakr. Dan ia masih mencari kesempatan, membuat film tentang Deraa. Ini kota asaln Abo Bakr, wilayah yang diketahuinya.
“Jadi, siapa yang Anda kenal disana?” tanya Doran.
“Aku tahu komandan, Marouf Abood, orang pertama yang mendirikan milisi setelah pasukan pemerintah menyerang desanya,” jawab Bakr.
“Menarik. Dan siapa lagi?”
Dia melanjutkan untuk menyodorkan setengah lusin nama; Komandan ini, komandan itu.
“Ayo, Bakr. Anda harus tahu orang lain, seseorang yang berbeda, yang masih segar,” kata Doran. Abo Bakr mengatakan bahwa tidak ada orang lain yang benar-benar sangat menarik.
Dan kemudian dia menambahkan: “Yah, saya kira ada anak yang menggoreskan grafiti anti-Assad di dinding sekolahnya yang memulai perang.”
Informasi itu merupakan momen yang seolah-olah mengetuk Doran dengan benda seberat 90 kilo. Anak laki-laki yang memulai perang Suriah! Pikirkan tentang itu. Itu tidak ISIL, atau al-Nusra, maupun kelompok teroris lainnya.
Itu adalah tindakan pembangkangan, pemberontak muda, yang menyebabkan pemberontakan yang menggiring setengah juta orang tewas dan negara tercabik-cabik.
Itu, tentu saja, kesalahan anak yang baru berusia 14 tahun bersama tiga temannya yang bergabung dengannya. Remaja nakal itu tak pernah memahami bahwa tindakannya berakibat sangat besar. Itu sama sekali di luar pemahaman mereka. Mereka ditangkap polisi dan disiksa, pembangkangan remaja itu tidak ada jalan kembali.
Ketika orang tua dan keluarga mereka tiba di kantor polisi untuk memohon kebebasan anaknya yang belum mengetahui apa-apa itu, mereka dihardik: “Lupakan anak-anak ini. Pulanglah ke istri-istri kalian dan buat anak lebih banyak lagi. Jika kalian tidak bisa membuat anak lagi, kirim istrimu kemari … ada yang senang melakukannya untuk kalian. ”
Kemarahan tak bisa dicegah. Sekering telah dinyalakan dan, saat polisi mulai secara acak membunuh demonstran dan diikuti pembunuhan berikutnya, perlawanan bersenjata menjadi sebuah keniscayaan.
Bagi Doran pribadi, film ini dibuatnya di luar banyak kepentingan pribadi, seperti biasa ia membuatnya di masa lalu. Doran seperti didorong idealism untuk mengingatkan (dan menginformasikan) khalayak dunia tentang asal-usul dari perang sipil Suriah.
Bagi mereka yang terlibat langsung, film yang dibuatnya memberikan kesempatan semua pihak untuk melakukan refleksi. Begitu banyak pengorbaan dan penderitaan untuk sebuah revolusi, dengan perhitungan apapun, adalah dan tetap tidak lengkap tanpa menyampaikan informasi yang faktual.
Mouawiya Syasneh, Anak yang memulai Perang Suriah, sekarang seorang pemuda yang, seperti banyak pemuda lain di Deraa, selalu tampak menyandang Kalashnikov dalam kesehariannya. Keluarganya sendiri telah membayar harga yang mengerikan untuk peristiwa dan tindakannya pada bulan Februari 2011.
Roman Emsyair (Sumber: Al Jazeera)
SBY Berakhir Pekan ke Tawangmangu
Setelah berbulan-bulan menyiapkan putranya di laga Pilkada DKI, mantan Presiden ke-6 Indonesia berakhir pekan ke Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
SOLO.lombokjournal.com – setelah perolehan suara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipastikan tak ikut putara kedua Pilkada DKI, keluarga mantan Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pergi rekreasi ke Tawangmangu, Karanganyar.
Saat turun di Stasiun Solo Balapan, Agus Harimurti menolak untuk memberikan komentar kepada wartawan. Tapi SBY sendiri dengan senyum khasnya masih sempat melayani pertanyaan wartawan.
“Ya hanya rekreasi bersama keluarga,” kata SBY sesaat setelah turun dari kereta.
Sabtu (18/2) sore, sekitar pukul 17.30,,calon penumpang Kereta Api Argo Dwipangga agak terkejut saat melihat SBY beserta keluarga besarnya. Mereka spontan mengabadikan momen tersebut dengan telepon genggam mereka.
Dalam rombongan itu, tidak tampak Edi Baskoro atau Ibas, hanya isterinya Aliya Radjasa. Puluhan kendaraan menjemputnya untuk mengantar rombongan keluarga besar SBY ke Tawangmangu, Karanganyar, untuk melewatkan akhir pekan.
Mengapa Agus Kalah
Dalam Pilkada DKI yang berlangsung 15 Februari, perolehan suara pasangan Agus-Sylvi tak sesuai harapan. Agus dengan tabah mengakui kekalahannya dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta. Meski demikian, saat AHY mengumumkan kekalahannya, para pendukungnya meneriakkan yel-yel “Agus presiden” sebanyak delapan kali.
Saat debat Cagub DKI, Agus tampak kewalahan dan ia limbung dalam pemilihan gubernur Jakarta yang paling sengit dan hanya bisa ditandingi pemilihan presiden 2014 lalu.
Kekalahan Agus sudah mulai ditebak, menjelang kampanye berakhir. Sepanjang Januari 2017, elektabilitas pasangan Agus-Sylvi mengalami penurunan signifikan.
Meski dari survei yang sama sebelumnya, 7-15 Desember 2016, kandidat ini meraup 37,1 persen. Survei Lingkaran Survei Indonesia-nya Denny JA, 17 Januari, pasangan Agus-Sylvi menduduki posisi teratas, 36,70 persen. Hasil survei Poltracking, sebesar 30,25 persen, yang dirilis pada 19 Januari.
Namun elektabilitas Agus-Sylvi, Siti Zuhro peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, merosot sejak ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono mencuit di Twitter. Merosotnya elektabilitas pasangan itu dikatakan “faktor Yudhoyono”.
Pasangan Agus-Sylvi sebenarnya memiliki potensi menang, tapi pengaruh Yudhoyono tak bisa dilepaskan dari turunnya suara Agus. “Pengaruh (cuitan) dari SBY, kemungkinan suaranya jadi mengecil,” ujar Zuhro.
Re
Awas, Rokok Elektronik Tak Mengurangi Bahaya Rokok.
Sekitar dua tahun lalu, The New England Journal of Medicine mempublikasikan, rokok elektronik melepaskan formaldehida. Zat tersebut bisa menjadi penyebab kanker (karsinogen) ketika dipanaskan dengan baterai yang diatur pada tegangan tinggi.
Karena itu, tidak lama setelah itu Departemen Kesehatan Masyarakat California, AS, merilis laporan yang menyatakan rokok elektronik merupakan ancaman bagi kesehatan dan menyerukan regulasi yang membatasinya.
Apa saja isinya?
Belum ada badan negara yang kusus mengawasi industri rokok ini. Itu berarti, belum ada standar yang ditetapkan. Label yang tertera pun tak menjabarkan bahan-bahannya secara akurat, bahkan satu merk akan berbeda dengan merk lainnya.
Tapi sebuah penelitian di AS terhadap 18 rokok elektrik berbeda, ditemukan racun dan zat karsinogenik pada beberapa merk. Semua rokok elektronik umumnya dilabeli ‘tanpa nikotin’, walau nyatanya mengandung nikotin.
Cairan elektrik
Cairan yang juga dikenal dengan e-juice ini merupakan nama cairan yang dipanaskan dan dikonversi menjadi aerosol, lalu dihirup oleh para pengguna rokok elektrik.
Berikut adalah bahan yang paling umum: 1. Nikotin
Bahan adiktif dalam rokok elektrik dan rokok biasa ini menstimulasi sistem saraf pusat dan meningkatkan tekanan darah, pernapasan, serta detak jantung. Orang-orang merokok karena nikotin. Meski adiktif, sebenarnya nikotin tak menyebabkan kanker, tapi yang perlu lebih diperhatikan yakni zat lain yang ada di dalam cairannya.
2. Perasa
Ada ratusan rasa pada cairan rokok elektik, seperti ceri, cheese cake, kayu manis, dan tembakau. Banyak zat perasa ini yang juga digunakan pada makanan. Kalau dimakan sih zat perasa itu aman, tapi tidak aman bila menghirupnya.
Sulit untuk mendata semua bahan kimia perasa, namun salah satunya bernama ‘diacetyl’, yang biasanya digunakan menambah rasa pada popcorn. Zat tersebut dikaitkan dengan penyakit paru-paru yang mematikan jika dihirup. Zat kimia lainnya yang menambah rasa seperti butter (mentega) juga berbahaya.
3. Propylene glycol (PG)
Merupakan cairan buatan laboratorium yang dianggap aman dalam makanan, obat-obatan, dan kosmetik, digunakan dalam membuat asap atau kabut buatan untuk konser dan pertunjukan lainnya. Namun asapnya bisa mengiritasi paru-paru dan mata, serta berbahaya bagi orang-orang dengan penyakit paru-paru kronis, seperti asma dan emfisema.
4. Glyserin atau gliserol
Merupakan senyawa tak berbau dan tak berwarna, namun memiliki rasa sedikit manis. Senyawa ini ditemui di banyak produk, termasuk maknan dan obat-obatan, baik dalam resep mau pun yang dijual bebas.
Meskipun PG dan gliserol aman dalam makanan dan obat-obatan, efeknya bagi tubuh jika dihirup masih belum diketahui. Belum diketahui, apa yang terjadi jika seseorang menghirup zat kimia tersebut dalam jangka waktu lama.
Proses pemanasan
Zat kimia beracun terbentuk dari cairan elektrik yang dipanaskan untuk membentuk aerosol yang dihirup oleh pengguna rokok elektronik. Zat tersebut termasuk formaldehida (karsinogen), acetaldehyde (penyebab karsinogen), dan acrolein (terbentuk dari gliserol yang dipanaskan, dapat merusak paru-paru dan menyebabkan penyakit jantung pada perokok).
Ketiganya terlepas dalam jumlah yang terus meningkat seiring dengan peningkatan suhu cairan elektronik. Perokok bisa tergoda untuk makin meningkatkan suhunya.
Semakin panas cairan itu, nikotin akan semakin banyak diperoleh. Orang yang ingin mendapat nikotin berdosis besar dapat menggunakan baterai tegangan baterai sangat tinggi, atau baterai dengan tegangan yang bisa disesuaikan. Zat perasa akan menutupi rasa tidak enak yang muncul ketika perokok memanaskan rokok elektriknya, hingga formaldehida terbentuk.
Logam beracun seperti timah, nikel, kadmium, timbal, dan merkuri pun telah ditemukan dalam aerosol rokok elektronik. Sebuah penelitian pada tahun 2013 membuktikan bahwa beberapa logam seperti nikel terjadi pada konsentrasi 2 hingga 100 kali lipat dari rokok.
Jadi, apakah rokok elektrik sebenarnya rokok elektronik lebih berbahaya dari rokok biasa.
Rr
(PSPratiwi)
Berhentilah Merokok, Kalau Tak Mau Jadi Penderita Kanker Paru
Lebih dari 86 persen pengidap kanker paru bukan hanya orang yang aktif merokok, tapi juga menyerang perokok pasif
lombokjournal.com
Inilah fakta terkait rokok dan kanker paru yang perlu diketahui :
Perokok pasif juga beresiko terkena kanker paru. Orang yang tinggal dengan perokok atau terpapar asap rokok dari lingkungannya memiliki peningkatan risiko 20-30 persen dibandingkan dengan yang terbebas dari asap rokok.
Bukan berapa banyak rokok yang Anda hisap setiap hari, tapi lamanya waktu yang Anda habiskan sebagai perokok lebih penting sebagai faktor risiko kanker.
Mulai merokok di usia muda lebih berbahaya dibanding orang yang baru merokok saat sudah dewasa.
Berhenti merokok akan mengurangi risiko kanker. Makin cepat Anda berhenti, makin baik kualitas kesehatan Anda. Tidak ada kata terlambat untuk berhenti.
Merokok konvensional (tembakau) merupakan penyebab utama kanker paru, tetapi merokok cangklong atau cerutu, termasuk juga rokok elektronik juga berbahaya bagi kesehatan paru. Selain kanker paru, mereka juga rentan terkena kanker mulut atau bibir.
Dahulu, kanker paru lebih sering dialami pria namun semakin banyaknya wanita yang merokok, pasien kanker paru wanita juga meningkat.
Re.
Sumber : WebMD
Banyak Orang Tahu Bahaya merokok, Tapi Tetap Merokok
Bukan hanya masyarakat umumnya, bahkan banyak dokter yang secara keilmuan tahu bahaya merokok, tapi tetap merokok
Lombokjournal.com
Merokok itu katanya mengurangi ketegangan, mendatangkan inspirasi, pendeknya merokok itu untuk mengejar ‘kesenangan’. Karena itu banyak para perokok mengatakan, betapa sulitnya berhenti merokok. Lepas dari rokok berarti mengurangi rasa senang.
Banyak orang tahu akan informasi bahaya merokok, informasi itu bertebaran di mana-mana, namun meski para perokok tidak peduli betapa bahaya bagi perokok. Dan sungguh menakjubkan, jumlah perokok kelompok usia produktif di Indonesia terus bertambah!
Bagi yang sudah kecanduan, akan sulit melihat bahaya rokok. Ada istilahnya kita tahu secara kognitif, tapi perilaku kita tidak tahu. “Banyak juga dokter yang secara keilmuan sudah tahu bahayanya, tetapi tetap merokok,” kata dr Andri SpKJ,.
Seorang psikiater mengatakan, rokok bekerja di sistem saraf pusat, berkaitan dengan dopamin dan pusat rasa kesenangan (pleasure). Daerah di otak itu biasanya sudah terpengaruh jika seseorang sudah kecanduan, jadi sulit lepas.
Anda harus percaya, sebenarnya kebanyakan perokok sudah lama ingin menghentikan kebiasaan buruknya tapi itu tidak mudah. Bisa juha hal ini karena kebanyakan kelompoknya perokok, atau saat ingin berhenti timbul efek samping seperti gemuk atau gejala putus nikotin.
Gejala putus nikotin yang akan dirasakan perokok saat berusaha berhenti merokok antara lain merasa tidak nyaman, tidak bisa berkonsentrasi, tidak bergairah, atau nafsu makan bertambah. Pada orang yang tidak bisa melewati fase tersebut, mereka umumnya akan menyerah dan mulai merokok lagi.
“Berhenti merokok bisa berhasil kalau ada niat dan motivasi yang besar,” ujar Andri.
Sebenarnya, perokok yang ingin mengehentikan kebiasaannya merokok bisa meminta pertolongan pada klinik henti rokok. Bisa tersedia di rumah sakit besar, atau dokter praktik yang sering kita kunjungi.
Pengobatan Anak Yang Kepalanya Membesar (Penderita Hydrocepallus), Gratis Pakai Kartu BPJS
Sering kita merasa tak tega, di rumah sakit kita saksikan orang tua yang terbilang tidak mampu, anak bayinya penderita Hydrocepallus. Penderita penyakit ini ditandai membesarnya kepala anak akibat cairan. Tentu membutuhkan biaya besar untuk biaya perawatannya
Lombokjournal.com
Tapi ada pengalaman warga Labuhan Maringgai Lampung, Lampung Timur, Bandar Lampung, bernama Supriana. Ia merasa sangat menderita ketika harus membawa anaknya yang menderita Hydrocepallus berobat ke rumah sakit. Yang membayang di kepalannya, berapa besar biaya yang harus dikeluarkannya. Padahal untuk hidup sehari-hari saja sudah pas-pasan.
Tapi kemudian Supriana merasa terbantu dengan kehadiran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sebab, dia tidak perlu mengeluarkan biaya selama bayinya yang mengidap penyakit hydrocepallus dirawat di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM).
“Saya berobat dengan menggunakan (kartu) BPJS. Saya terbantu karena biaya pengobatan anak saya gratis,” kata Supriana di RSUAM, Bandar Lampung.
Supriana merupakan ibu dari Caca Handika. Bayi laki-laki yang berusia 40 hari itu menjalani perawatan di RSUAM karena menderita penyakit hydrocepallus. Selama berobat, pasien pemegang kartu BPJS tersebut menempati ruang perawatan kelas III.
“Saya pakai (ruang perawatan) kelas III dengan iuran Rp25 ribu per bulan. Kalau tidak pakai BPJS saya tidak tahu harus membayar biaya pengobatan anak saya dengan apa,” ujar Supriana.
Supriana pun berpendapat, bahwa program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan adalah program yang mulia. Dengan semangat gotong royong, biaya pelayanan kesehatan yang sangat mahal bisa diatasi. Supriana pun ikhlas membayar premi seumur hidup.
“Apabila tidak digunakan, kan bisa dipakai oleh orang lain yang membutuhkan,” tuturnya.
(sumber: KASKUS)
Penggantian Kacamata Bagi Peserta BPJS Kesehatan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah berjalan dan — meski sering muncul pro dan kontra — tak dapat dipungkiri bahwa program ini telah membantu banyak jiwa. Berhasil menolong pasien sembuh dari penyakit dan menolong banyak keluarga dari potensi gangguan ekonomi karena tingginya biaya kesehatan.
lombokjournal.com
Pengakuan dari Dicky Adrian menjadi salah satu contoh. Pria asal Manado yang sehari-hari bekerja sebagai manajer personalia (Human Resources Manager) di Hotel Aston Mataram, mengaku cukup puas dengan pelayanan JKN yang dikelola BPJS Kesehatan Cabang Mataram.
“Tiap dua tahun saya bisa mengganti kacamata saya dengan plafon Rp300 ribu,” akunya yang menjadi peserta kelas 1.
Dicky yang mengaku menjadi peserta BPJS Kesehatan sejak tahun 2014, pada bulan saat ia mendaftar itu sudah bisa dipakainya berobat ke spesialis mata. Menurutnya, yang penting pasien menempuh prosedur pengobatan yang ditentukan.
“Kalau harga kacamata yang kita perlukan itu Rp500 ribu, ya kita tinggal bayar sisanya berapa,” cerita Dicky.
Ternyata pengakuan Dicky Adrian sama dengan yang dialami seorang pasien di Medan, M. Ricky Rivai. Pengakuan itu ditulisnya dalam artikel Kompasiana di media online Kompas dengan juudul “Pengalaman dengan JKN, dari Kacamata ‘Gratis’ sampai Operasi Abses Liver”.
Ricky Rivai yang berobat ke Spesialis Mata di RS Swasta di Medan, Martha Friska Hospital, juga memperoleh kacamata dengan plafon Rp 300.000,- (kelas 1).
Memang ia sempat ditolak BPJS Kesehatan Center gara-gara surat rujukan tidak memuat diagnosa. Ricky sempat ke puskesmas minta rujukan, tapi ia tidak bisa ketemu langsung dengan dokter. Perawat puskesmas hanya menuliskan keluhan mata gatal, berair dan rabun.
Ternyata itu belum merupakan diagnose yang cukup. Petugas BPJS Kesehatan Center, di era JKN ini dokter primer harus sudah menegakkan diagnosa awal sekurangnya untuk 144 jenis penyakit.
Waktu kembali ke puskesmas dan menemui dokter, barulah dokter menuliskan surat rujukan yang baru dan menulis diagnosa “kelainan refraksi”. Setelah dapat rujukan baru, dan diserahkan rujukan, kartu dan ktp, semua harus asli. Petugas mengecek di komputer, tak lama kemudian petugas mencetak Surat Eligibilitas Peserta (SEP).
Surat ini dan surat rujukan saya dibawanya ke admission. “Saya diberikan nomor antri di Poli Mata. Sampai disini saya cukup terkesan dengan pelayanan JKN dan petugas rumah sakit,” tulisnya.
Dokter memeriksanya dengan baik dan sangat ramah. Tidak ada keraguan meski ia pasien JKN. Sekitar 15 menit saya diperiksa, dokter menuliskan resep, dokter menganjurkan pakai kacamata. “Saya buatkan resepnya. Obatnya diambil di apotik, resep kacamata nanti diantar mbak perawat ini,” kata dr. Ayu N. Qomaryati, Sp.M dengan sangat ramah.
Setelah menunggu di apotik, seorang perawat keluar dari ruang poli mata dan menghampirinya, memberikan beberapa jenis surat dan resep kacamata. Surat-surat itu masih berlogo Askes, semua dibawanya ke kantor. Dari apotik itu diberikan 1 salep dan 1 obat tetes berlogo “khusus Askes”, 1 strip Vitamin C, 12 kapsul Vitamin A, semuanya gratis tanpa biaya.
Esoknya Ricky menceritakan pergi ke kantor BPJS Kesehatan, mengutarakan maksudnya ke security mengenai resep kacamata. Disana ia diterima dengan ramah, dan menyerahkan semua surat-surat dari RS kemarin, KTP dan kartu BPJS Kesehatan, kemudian petugas menuliskan satu surat yang ditujukan ke optik rekanan BPJS Kesehatan, di pojok surat ditulis kode “Kelas 1″.
Kemudian ia menuju ke optik yang dimaksud yang memang melayani peserta BPJS Kesehatan. Disitu tersedia koleksi kacamata tidak terlalu bervariasi. Kacamata disana sudah dibagi menjadi 3 kelas. Kelas I dengan pilihan merk-merk kw dari rayban, oakley, porsche design, dan lain-lain. Kelas II di bawah itu, dan kelas III di bawahnya lagi.
“Saya tidak bisa upgrade ke kacamata yang lebih bagus meski nambah biaya karena kelas 1 sudah yang paling bagus di optik itu. Tapi tak apalah, mutu frame dan lensanya juga cukup bagus,” tulis Ricky.
Mengurai pengalaman dengan JKN yang merupakan pengalamannya sendiri, mengungkapkan JKN memberi harapan baru bagi segenap bangsa in. “Memberikan jaminan kesehatan semesta bagi seluruh rakyat Indonesia,” harapnya.