NTB Masih Butuh 558 Guru Produktif
Kekurangnya guru produktif yang mengajar di SMK ini, menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka pengangguran dari SMK
MATARAM.lombokjournal.com – Dari 1.207 guru guru produktif yang dibutuhkan di Provinsi NTB, yang tersedia hanya 649 orang. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Privinsi NTB, Muhammad Suruji mengatakan itu hari Kamis (31/8).
“Dari 94 kompetensi keahlian yang ada di NTB, guru produktif baru 649 orang. Jumlah ini masih setengah dari yang kita butuhkan,” kata Suruji.
Untuk menutupi kekurangan guru produktif, pemerintah dalam hal ini Dikbud NTB terus berupaya mengatasinya, salah satunya dengan mengangkat guru honorer.
Namun, hambatannya pada minimnya guru honorer yang masuk dalam kriteria sebagai guru produktif.
“Jelas ada hambatannya, karena guru produktif itu tidak di cetak oleh semua perguruan tinggi, yang ada hanya beberapa perguruan tinggi saja,” jelasnya.
Ia meminta kepada pemerintah pusat, jika memang serius mengelola SMK, maka cukupkanlah kebutuhan guru produktif.
“Kalau bisa mereka diangkat menjadi PNS, penuhi seluruh kebutuhan guru produktif di sekolah negeri maupun swasta,” harapnya.
Kurangnya ketersediaan guru produktif juga menjadi salah satu faktor tingginya penyumbang pengangguran. Tingginya angka pengangguran dari kalangan SMK bukan hanya karena faktor jurusan atau kurikulum yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar.
Dikatakan Suruji, kurangnya guru produktif yang mengajar di SMK menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka pengangguran dari SMK.
“Siswa SMK di NTB tidak betul-betul disiapkan untuk menjadi tenaga kerja siap terampil, karena tidak di dukung dengan ketersediaan guru produktif,” jelasnya.
AYA