Milad ke 70 Ponpes Darus-Shiddiqien NW, Loteng
Menghadiri milad Ponpes Darus-Shiddiqien NW, Gubernur NTB, Bang Zul mengajak para santri bersyukur
LOTENG.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB, Zulkieflimansyah memberikan sambutan pada acara Tasyakur Milad ke-70 Pondok Pesantren Darusshiddiqien NW Mertak Paok dan Tawajjuh Haul Almagfurullah TGKH. Muhammad Zaenuddin Abdul Madjid, di Aula Pondok Pesantren Darus-Shiddiqien NW Mertak Paok, Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu (31/12/22).
Gubernur yang akrab disapa Bang Zul itu, mengajak seluruh jamaah pengajian untuk bersyukur atas nikmat Allah SWT.
BACA jUGA: Gubernur NTB bersama Forkompinda Gelar Patroli
Diutarakannya, belum tentu jabatan tinggi atau memiliki harta yang banyak belum tentu hidupnya bahagia.
“Saya senang pagi ini bisa hadir melihat jamaah kita ini begitu bahagia sekali datang bersilaturahmi,” sanjung Bang Zul.
Mengutip salah satu surat yang dibacakan Qoriah tadi, bahwa pergantian siang dan malam terdapat tanda-tanda kebesaran Allah SWT bagi orang-orang yang berpikir.
“Jadi para mufasir menafsirkan bahwa dalam kehidupan di dunia ini silih berganti, ada waktunya senang, sedih, murung bahagia dan lainnya semuanya akan berlalu,” pungkasnya.
Selain itu, diceritakan Bang Zul sebelum terpilih menjadi Gubernur, pada masa kampanye dulu sering mengunjungi hampir semua desa-desa hingga dusun, menyapa tokoh agama, mengunjungi pondok pesantren.
Dalam kunjungan tersebut, permintaan masyarakat tidak ada yang aneh-aneh.
“Mereka hanya menginginkan untuk kembali dikunjungi dan dilanjutkan untuk disapa tidak hanya saat kampanye saja,” tuturnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Darus-Shiddiqien Mertak Paok, TGH. M. Burhanuddin QH., S.Ag., menyampaikan terimakasih kepada bapak Gubernur beserta rombongan menyempatkan waktunya untuk memenuhi undangan di pondok pesantren.
“Kami ucapkan terimakasih banyak atas kedatangan pak Gubernur bersama rombongan dalam rangka memperingati hari lahirnya pondok pesantren ini yang ke-70 sejak tahun 1951 mulai dirintis,” ungkapnya.
BACA JUGA: Validasi Data Jadi Prioritas dalam Penanganan Kemiskinan di NTB
Untuk diketahui, pondok pesantren ini mengelola pendidikan mulai dari MI, PGA 4 tahun, kemudian Tsanawiyah, Aliyah, hingga TK bahkan SMK.
“Tidak hanya pada bidang pendidikan melainkan ponpes ini menyediakan panti asuhan, serta bergerak juga pada bidang sosial kemasyarakatan, berdakwah dan lain sebagainya,” tutupnya. ***