Menjadi Peserta JKN-KIS, Upaya Menolong Diri Sendiri Dan Orang Lain
Mengajak seluruh masyarakat yang belum menjadi peserta JKN-KIS agar segera mendaftarkan diri, sedangkan bagi yang sudah terdaftar agar rutin membayar iuran
lombokjournal.com —
Sampai saat ini, I Made Serana Kusuma (44), merupakan salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau yang sering disebut peserta mandiri.
Ia bersama istri dan 3 orang anaknya terdaftar di kelas 1 sejak tahun 2014, tepatnya sejak PT Askes (Persero) bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan.
Made mengaku, dirinya rutin menggunakan jaminan JKN-KIS untuk menjalani hemodialisa alias cuci darah yang rutin dilakukannya dua kali seminggu.
Secara jujur diakuinya, ia bersama keluarganya sangat bersyukur dengan keberadaan Program JKN-KIS ini.
Setiap bulan selalu rutin membayar iuran JKN-KIS, meski hanya Made yang rutin memanfaatkan, tapi iuran seluruh anggota keluarga semuanya dibayarkan tepat waktu.
“Semoga anggota keluarga saya tetap sehat, jadi iuran tersebut bisa digunakan untuk membayar biaya pelayanan kesehatan peserta JKN-KIS yang membutuhkan, ya seperti saya ini,” ucapnya sambil tersenyum.
Disadarinya, sistem asuransi sosial ini memerlukan rasa sosial dari peserta untuk bergotong-royong melalui iuran yang dibayarkan dalam memenuhi pelayanan kepada seluruh peserta JKN-KIS.
Saat dirinya masih sehat, ia tetap rutin membayar iuran dengan harapan iurannya dapat membantu peserta lainnya yang membutuhkan jaminan ini, agar dapat berobat dan dengan harapan sembuh seperti sediakala.
Niat baik yang ia tabur kini ia rasakan. Semenjak rutin melakukan hemodialisa ia benar-benar merasakan manfaat yang sangat besar dari JKN-KIS.
Made merasakan bagaimana pentingnya rutin membayar iuran hingga dirinya merasa nyaman dalam berobat menggunakan jaminan program ini.
“Selama ini saya mendapatkan pelayanan yang sangat layak dan sesuai dengan harapan saya, tidak ada kendala yang berarti saya alami, bahkan pernah saat bencana erupsi Gunung Agung September 2017 saya mengungsi ke Denpasar. Di sana saya tetap mendapatkan pelayanan hemodialisa di RS milik pemerintah. Jadi sangat memuaskan dan tidak ada biaya sepeserpun yang saya keluarkan selama ini,” ungkap Made.
Atas pelayanan yang didapatkannya selama 4 tahun ini, Made menyampaikan terima kasihnya kepada program ini dan seluruh pihak yang terlibat di dalamnya.
Ia pun tidak segan untuk mengajak seluruh masyarakat yang belum menjadi peserta JKN-KIS agar segera mendaftarkan diri, sedangkan bagi yang sudah terdaftar agar rutin membayar iuran.
“Saya berharap, apapun kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait program ini, kita sebagai warga negara harus mengikutinya dengan baik karena semua demi kepentingan peserta,” ujarnya.
ay/gw (Jamkesnews)