Menguatkan Tetebatu, Nominasi Desa Wisata Terbaik

BPPD NTB bersama para pelaku pariwisata di Desa Wisata Tetebatu berupaya menguatkan daya tarik, dengan merumuskan masterplan Tetebatu sebagai Desa Wisata terbaik

LOTIM.lombokjournal.com ~ Upaya memperkuat DesaWisata Tete Batu, Lombok Timur yang akan berlaga dalam ajang Best Tourism Village UNWTO 2021, terus dilakukan.

Salah satunya inisiatif yang dilakukan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat dengan penyelenggaraan Focus group Discussion (FGD) bertajud ‘Sosialisasi dan FGD Perumusan Masteplan Tetebatu Desa Wisata Terbaik versis UNWTO’, yang berlangsung di Wisma Sujono, Selasa (26/10/21).

Pelaku Pariwisata di TeteBatu ikut menguatkan Desa Wisata Pemateri FGD untuk menguatkan Desa Wisata Tetebatu

Wisma Sujono merupakan home stay pertama di Lombok, yang dibangun sekitar tahu 40-an.

BACA JUGA;

Penyelenggaraan WSBK dan MotoGP, Pemprov NTB Studi Komparasi ke Itali

“Acara FGD di Desa Wisata Tetebatu ini merupakan bagian dari pull up untuk memperkuat Tetebatu yang akan bertanding dalam ajang Best Tourism Village UNWTO 2021,” kata Ari Garmono, Ketua BPPD NTB.

SepertI diketahui, pembenahan Tetebatu sudah dilakukan berbagai Instansi, dari Dinas Pariwisata, dan semua Instansi yang memiliki concern pada peningkatan kemajuan desa wisata.

Meski demikian, masih ada kekurangan karena belum ada skema untuk membangun master plan kepariwisataan di Tetebatu. Itu harus dimulai dengan mengidentifikasi potensi yang ada di Tetebatu itu apa saja, baru kemudian mengklarifikasikannya.

Setelah itu baru bisa dibuat master plan perencanaan atau rencana induknya.

Jadi rencana induk nya itu seperti hal-hal yg sederhana, misalnya bagaimana penataan kawasan, bagaimana menjaga kebersihan, bagaimana keterlibatan masyarakat dan seterusnya.

“Setelah itu, baru kemudian dibuat Road Map 1,2,3,4 th dan seterusnya,” jelas Ari.

Keterlibatan masyarakat ini, menurutnya, menjadi penting oleh karenanya perlu untuk meningkatkan kapasitas individu masyarakat terutama pengetahuan nya tentang Dunia pariwisata.

Tetebatu sudah dikenal sebagai destinasi, semenjak tahun 40 an. Dan sejak tahun itu sampai sekarang banyak berkembang industri pariwisata tetapi industri pariwisata itu hanyalah faktor pendukung

Karena pariwisata itu adalah hospitality industry, jadi soal ‘hospitality’-nya dulu yang harus jadi perhatian.

Tetebatu merupakan salah satu kampung home stay yang ada di Lombok dan yang terbesar, karena sebaran home stay-nya banyak sekali.

Acara FGD ini dihadiri oleh seluruh pelaku industri pariwisata, dengan mengundang sekitar 50 an para pelaku pariwisata yang ada di Tetebatu. Ditambah dengan Pokdarwis jadi total pesertanya itu sekitar 100 peserta.

Dibuka oleh Ari Garmono, Ketua BPPD propinsi NTB, kemudian disambung Topan Rahmadi, pemerhati dan praktisi pariwisata NTB.

BACA JUGA: Pelaksanaan Asia Talent Cup, Pemprov NTB Tangani Sendiri

Kemudian masuk ke materi teknis untuk penyusunan master plan oleh Poltekpar.
BPPD itu sebagai Inisiator dan Konseptor, sedang Poltekpar sebagai pasilitator dan sponsor, dan

“BPPD Lotim sebagai pelaksana/eksekutornya,” jelas Ari Garmono.

Nunuk