Membangun Peradaban Bangsa, Ibarat Sholat Berjama’ah

Sahabat-sahabat Rasulullah berjuang secara bersama membangun agama dan bangsa

lombokjournal.com —

TGB menggambarkan kebersamaan membangun peradaban bangsa ibarat sholat berjama’ah di masjid. Kalau dipikir secara pribadi, sholat sendiri di rumah akan lebih khusu’ dibanding di masjid.

Namun, Allah perintahkan kita melalui Muhammad untuk selalu hadir di masjid melaksanakan sholat berjama’ah, dengan sekompak-kompaknya.

Apa sebabnya? Karena dia merupakan satu bentuk kebersamaan yang harus tetap tertanam dalam diri seorang muslim.

Membangun peradaban memerlukan kebersamaan, sebagaimana Islam-pun datang untuk membangun peradaban dengan semangat kebersamaan serta mengandung nilai-nilai kebaikan.

“Peradaban membutuhkan kebersamaan. Tidak ada nama individu yang tercatat dalam sejarah bangsa, melainkan  semuanya dalam konteks perjuangan,” ungkap Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi saat mengisi kuliah subuh di  Masjid Al-Falah Kota Pontianak, Sabtu (17/11.

Kuliah subuh itu bagian dari serangkaian kunjungan silaturahminya di Kalimantan Barat guna memenuhi undangan Sultan Pontianak IX, Sri Paduka Maulana Syarif Machmud Melvin Alkadrie, SH.

Di hadapan ratusan jama’ah yang hadir, Gubernur yang akrab dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB)  tersebut mengungkapkan, hal yang sama terjadi pada sahabat-sahabat Rasulullah yang berjuang secara bersama membangun agama dan bangsa.

Para sahabat seperti Abubakar Siddiq, Umar Bin Khatab, Utsman bin Affan, Ali Bin Abi Thalib, termasuk para pahlawan di Republik ini, namanya tidak tercatat dalam sejarah bila tidak berjuang bersama Raslullah.

Kata TGB kalau ingin tercatat dalam sejarah dan menjadi orang yang dikenang sepanjang masa, yang harus dilakukan adalah melakukan sesuatu dengan semangat kebersamaan.

TGB mengajak seluruh jama’ah yang hadir untuk mengisi waktu-waktu dalam hidup ini dengan kebaikan yang dibangun dengan semangat kebersamaan. “Kalau itu dilakukan, maka hidup akan lebih berkah,” kata TGB.

Ia mengajak jama’ah menjaga persaudaraan serta menumbuhkan semangat mendamaikan.

“Orang beriman yang paling diinginkan adalah masuk ke dalam rahmat Allah,” jelas TGB

AYA/Hms

BACA JUGA : Kata TGB, Modal Pendidikan Agama Bisa Jadi Apa Saja