‘Literation Fair’ Pegadaian Digelar Di 19 Kota
Literasi atau pengetahuan penduduk tentang pergadaian masih terbilang rendah, baru sekitar 15% dari jumlah penduduk Indonesia yang tahu pergadaian.
lombokjournal.com —
JAKARTA; PT Pegadaian (Persero) agresif melakukan literation fair di 19 kota di Tanah Air sebagai solusi di tengah masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat terhadap bisnis pergadaian.
Selain itu, pegadaian juga memperkenalkan berbagai produk dan layanan Pegadaian yang makin beragam.
“Dalam rangka ulang tahun PT Pegadaian ke 117, kami gencarkan literasi keuangan di berbagai kota agar pengetahuan masyarakat tentang bisnis pergadaian dan produk serta layanan Pegadaian meningkat,” kata Sunarso, Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) di sela-sela Pegadaian Literation Fair, Sabtu (31/3), di Mall Gandaria City, Jakarta Selatan.
Menurut data riset Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI, literasi atau pengetahuan penduduk tentang pergadaian masih terbilang rendah. Baru sekitar 15% dari jumlah penduduk indonesia yang tahu pergadaian.
Sedangkan yang menjadi nasabah Pegadaian baru 5 persen.
Pegadaian Literation Fair, jelas Sunarso, semacam roadshow ke berbagai mal di 19 kota di Indonesia yaitu Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Palembang, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak, Bandung, Jakarta, Semarang, Tegal, Yogyakarta, Bekasi, Surabaya, Denpasar, Makassar, Manado, dan Jayapura.
Diharapkan dari hari ke hari semakin banyak masyarakat khususnya pelaku usaha mikro dan UKM yang semakin mengenal Pegadaian.
“Kami punya target tahun ini meningkatkan nasabah Pegadaian naik sekitar dua juta nasabah menjadi 11,5 juta nasabah dan Literation Fair menjadi sangat strategis dan efektif utk memperkenalkan bisnis pergadaian dan juga PT Pegadaian (Persero) beserta produk dan layanannya.”
Sunarso menjelaskan untuk mencapai 11,5 Juta nasabah pada tahun ini Pegadaian akan melakukan digitalisasi business process, pengembangan distribution channel melalui Agen Pegadaian maupun produk berbasis digital dan tranformasi di bidang human capital termasuk corporate culture.
Lebih lanjut Sunarso mengatakan, Pegadaian saat ini sudah terjun ke berbagai lini bisnis selain gadai yang belum banyak diketahui masyarakat. Seperti mikro finansial, pola pembiayaan syariah, investasi emas, tabungan emas, aneka jasa pembayaran iuran televisi berlangganan, telepon, air, pembelian pulsa hingga gadai emas untuk ibadah haji.
“Dengan berinteraksi yang intens dengan para pelaku usaha dan masyarakat khususnya generasi milenial yang sering berkunjung ke mal, kami harapkan terjadi multiplier effect penyebaran informasi tentang Pegadaian. Karena banyak sekali produk-produk pegadaian yang berbasis kerakyatan, tapi belum dikenal luas oleh publik,” tambah Sunarso.
Ag