Linda Sebut Rahasia Berobat Tanpa Biaya
Ia mengaku sempat khawatir terkait biaya pengobatan sang anak, karena ia tidak memiliki persiapan apa pun untuk pengobatan Faathir
Narasumber : Faathir Ahmad Azzamy
MATARAM.lombokjournal.com — Gastroenteritis atau munta berak (muntaber) adalah peradangan yang terjadi pada dinding saluran pencernaan, khususnya lambung dan usus, akibat infeksi virus maupun bakteri.
Muntaber biasanya ditandai dengan gejala berupa mual, muntah dan diare yang muncul secara tiba-tiba dan sering terjadi pada anak-anak.
Seperti yang dialami oleh Faathir Ahmad Azzamy (2) yang kala itu terjangkit muntaber sampai harus dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Permata Hati. karena kondisinya yang semakin melemah akibat kekurangan cairan.
Saat ditemui tim Jamkesnews di rumahnya, Senin (31/08/20), Linda tidak sungkan untuk menceritakan kisah anaknya yang saat itu mengalami muntaber dan harus dibawa ke rumah sakit.
“Anak saya sudah 3 hari diare dan muntah, saya mengira ini hanya masuk angin biasa, namun ternyata anak saya pun semakin lama semakin lemas dan setiap kali makan, langsung dimuntahkan. Dengan modal nekat dan berbekal Kartu Indonesia Sehat (KIS), saya membawa anak saya ke RSIA Permata Hati untuk dilakukan penanganan di fasilitas kesehatan,” ungkap Linda.
Ia mengaku sempat khawatir terkait biaya pengobatan sang anak, karena ia tidak memiliki persiapan apa pun untuk pengobatan Faathir. Terlebih, kala itu ia tidak memiliki uang membuat dirinya bingung untuk membayar biaya pengobatan sang anak.
“Saat itu saya tidak punya uang untuk membayar pengobatannya, namun beruntung saya dan keluarga termasuk anak saya telah menjadi peserta JKN-KIS dan semua biaya pelayanan kesehatan anak saya dijamin sepenuhnya oleh JKN-KIS,” ujar Linda
Orang tua Faathir yang bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu perusahaan swasta ini pun sangat bersyukur memiliki kartu JKN-KIS. Karena, menurutnya, sakit itu datang secara tiba-tiba dan tidak mengenal kondisi apapun.
Seperti pengalamannya yang ia rasakan, betapa bingungnya mencari dana untuk pengobatan anaknya apabila tidak menjadi peserta JKN-KIS dan ia pun berterima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan yang telah menyelenggarakan program mulia ini sehingga banyak masyarakat terbantu seperti dirinya.
Linda pun mengajak seluruh masyarakat yang belum menjadi peserta JKN-KIS, untuk segera mendaftarkan diri dan anggota keluarga.
“Jangan menunggu sakit baru mendaftar, karena kita tidak pernah tahu kapan sakit akan datang. Lebih baik sedia payung sebelum hujan, sebelum terlambat dan menyesal nantinya,” tutup Linda.
dh/yn/Jamkesnews