Kerta Gangga, Satu Lokasi Tiga Air Terjun
KLU – lombokjournal
Ratusan air terjun di sepanjang pesisir Gunung Rinjani. Gunung berapi yang konon pernah meletus tahun 1200-an, dengan letusan dasyat hingga ke kutub utara (penelitian Prof Lavigne –Prancis), masih menyisakan keindahan alam yang berjajar sepanjang lembahnya. Salah satunya adalah Air Terjun Kerta Gangga.
Air terjun Kerta Gangga lokasinya di Desa Genggelang Kecamatan Gangga, Lombok Utara. Untuk menuju ke lokasinya, bisa ditempuh dengan berkendaraan motor atau mobil dari Kota Mataram, memakan waktu sekitar 90 menit.
Dari Kota Mataram, perjalanan menuju Lombok utara dapat melalui dua jalur. Pertama melalui Jalur Pusuk, dengan pemandangan hutan dan banyak menjumpai monyet sepanjang jalan. Atau melewati pinggiran pantai-pantai indah, melalui Senggigi ke Malaka. Kedua jalur tersebut akan bertemu di Pemenang.
Sampai di Pemenang, lurus mengikuti jalan aspal yang mulus sepanjang kurang lebih 35 km. Perjalanan tersebut akan melewati Ibukota Kabupaten Lombok Utara yaitu Tanjung. Dari Tanjung menuju Kecamatan Gangga hanya memakan waktu sekitar 30 menit. Kita jalan lurus ke utara dengan mengikuti jalan utama. Sampai di Gangga, semua warga setempat akan menunjukkan papan bertuliskan natural swimingpool 7 km.
Kita berbelok ke kanan dan mengikuti jalan berliku menuju Desa Genggelang, Kecamatan Gangga. Sekitar 5 km perjalanan akan tampak di sisi kanan Gerbang menuju Kawaan Air terjun Kerta Gangga. Perjalanan dilanjutkan dengan kondisi jalan rabat dan tanah sepanjang 2 km ke lokasi.
Di Tempat parkir terdapat warung yang menyediakan nasi goreng atau pun roti bakar dan makanan ringan lainnya. Cukup membayar 5000 rupiah untuk tiket masuk dan membayar parkir sebesar 3000 rupiah. Ada juga cindera mata berupa kopi bubuk lolal buatan masyarakat setempat yang dikemas menggunakan bambo dengan ukiran yang cantik.
Tiga Air Terjun
Di satu lokasi itu ada tiga air terjun. Berjalan agak menanjak sekitar 15 menit, kita sudah bisa menikmati air terjun pertama. Tak sampai 5 Menit kita bisa menikmati air terjun kedua, yang letaknya tersembunyi di balik tebing. Rata-rata ketinggian air terjun mencapai 30 – 40 meter.
Di kedua air terjun tersebut kita bisa melakukan kegiatan mandi berendam dan berenang dengan aman. Pada kawah air terjun pertama, bisa berendam dan terapi pijat di punggung, karena tumpahan airnya cukup deras.
Menuju air terjun kedua harus melewati celah masuk tebing dengan cara berjalan meniti jembatan kayu kecil yang dibuat seadanya yang menempel di dinding tebing. Memang lumayan mendebarkan karena titian kayu tersebut hanya sebilah papan yang sempit dan terasa licin di telapak kaki.
Atau cara kedua langsung saja berenang sepanjang tiga meter dan akan terlihat derasnya terjunan air ke kolam yang begitu indah. Kita bisa memotret dari titian kayu, sebagian anak muda biaanya memanjat tebing menuju celah seperti goa dangkal setinggi 3 meter, dan memotret keindahan alam sekitarnya dengan lebih leuasa.
Nah air terjun ke tiga berada tidak sejajar dengan air terjun pertama dan kedua. Karena merupakan terusan dari curahan air terjun yang kedua. Jadi air terjun ketiga bukannya naik ke atas perbukitan tapi turun melewati areal persawahan.
Mencapai lokasi air terjun ketiga pun tak sampai 15 menit. Tapi harus lebih berhati-hati dan siap-siap basah karena jalannya lebih licin sempit dan penuh air. Inilah air terjun yang d sebut hiden waterfall. Selamat berjalan-jalan.
Nyi – Ita