Kartu JKN-KIS Membantu Kemoterapi Miji, Penderita Kanker Nasofaring

Miji bekerja sebagai perawat di salah satu puskesmas di wilayah Lombok Tengah yang sehari-hari menangani pasien BPJS Kesehatan kini merasakan sendiri manfaat dari Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan

Narasumber : Miji,Penderita Kanker Nasofaring

lombokjournal.com —

MATARAM   ;    Penyakit kanker sudah terkenal di kalangan masyarakat sebagai salah satu penyakit yang paling mematikan selain penyakit jantung, stroke, hypertensi dan diabetes. Namun, tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan di dunia ini. Selama kita percaya bahwa kita bisa sembuh, maka kemungkinan untuk sehat kembali masih terbuka.

Seperti yang telah dirasakan oleh Miji seorang pria berusia 51 tahun ini merupakan salah satu Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)  yang menderita kanker nasofaring. Kanker nasofaring sendiri adalah jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut.

Miji bekerja sebagai perawat di salah satu puskesmas di wilayah Lombok Tengah yang sehari-hari menangani pasien BPJS Kesehatan kini merasakan sendiri manfaat dari Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

“Saya mengidap kanker nasofaring sejak tahun 2019, setelah dokter mendiagnosa penyakit saya, dokter menyarankan untuk melakukan kemoterapi sebanyak 8 kali. Saat dokter menyarankan seperti itu saya tidak langsung melakukan kemoterapi, karena saya tahu biaya kemoterapi sangat mahal, sehingga saya dan istri pun banyak meminta pendapat dari saudara maupun kerabat terdekat. Mereka pun menyarankan untuk menggunakan Kartu JKN-KIS karena pengalamannya yang di tanggung penuh oleh BPJS Kesehatan saat sakit.” ujarnya.

Akhirnya Ia memutuskan untuk melakukan kemoterapi dengan menggunakan Kartu JKN-KIS. untuk mendapatkan pelayanan kemoterapi ia dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggagara Barat. namun malang, pelayanan kemoterapi tahap ke-2 belum bisa di dapatkanya di karenakan ia mengalami gangguan hati akibat proses kemoterapi tahap pertama, yang mana pelayanannya juga di jaminkan oleh program JKN-KIS..

“Dari semua tindakan yang saya dapatkan, tidak ada satu rupiah pun saya mengeluarkan biaya,” ungkap Miji sambil berkaca-kaca saat ditemui di RSUD Provinsi NTB, pada Selasa (18/02/20).

Ungkapan syukur dan terima kasih pun terus diucapkan oleh miji yang sangat terbantu sekali oleh Program JKN-KIS.

“Kalau seandainya saya tidak memiliki kartu JKN-KIS mungkin saya tidak akan berani untuk melakukan kemoterapi ini, saya pasrahkan semua kepada Allah SWT. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPJS Kesehatan yang telah banyak sekali menolong penderita kanker seperti saya, sehingga saya masih bertahan hidup sampai dengan sekarang,” tutup Miji.

 (dh/yn/Jamkesnews)