Iklan Anti-Merokok; Membuat Anda Mengatakan Buruknya Kebiasaan Merokok
Orang dewasa yang merokok mulai mengatakan buruknya merokok, setelah anak-anak mendekati mereka dan meminjam korek untuk menyalakan rokok.
Oleh Amanda Froelich
Sungguh, para perokok pun tahu bahwa merokok mengancam kesehatan. Tapi orang terus merokok. Sedikitnya, separuh dari para perokok akhirnya meninggal. Kebiasaan merokok mengakibatkan kematian sekitar 6 juta tiap tahun, Namun, hampir 1 miliar orang di seluruh dunia terus merokok.
Ironisnya, 80 persen mereka yang terlibat kebiasaan mahal ini, hidup di negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah. Padahal beban penyakit terkait kebiasaan menghisap nikotin tembakau itu membutuhkan biaya mahal, atau menghadapi resiko kematian.
Ini tugas berat bagi para pejabat yang berwenang mengurus kesehatan, bagaimana mengingatkan betapa bahaya yang harus dihadapai para perokok. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan, tembakau menyebarkan semacam ‘penyakit menular’ yang menjadi salah satu ancaman terbesar kesehatan masyarakat dunia yang pernah dihadapi.
Ternyata terbukti, hanya memberitahu orang-orang bahwa merokok akan membunuh diri sendiri bukanlah solusi. Itu sebabnya, lembaga Ogilvy Thailand menciptakan kampanye cerdik cerdas untuk mendorong orang dewasa berpikir tentang kebiasaan merokok.
Iklan di atas – yang dinilai sebagai ‘iklan anti-merokok paling efektif yang pernah anda lihat’ – menggunakan anak-anak untuk mengelabui perokok agar mereka (para perokok itu) menyatakan seberapa buruk kebiasaan yang selama ini dinikmatinya.
Dalam iklan itu digambarkan, beberapa anak mendekati orang yang sedang merokok di tempat umum, dan anak itu mengatakan meminjam korek. Menghadapi situasi mendadak itu, orang dewasa mulai menjelaskan kepada anak, mengapa mereka tidak boleh merokok.
“Jika kamu merokok, kamu mati lebih cepat,” satu orang mengatakan kepada seorang anak. “Apakah kamu tidak ingin hidup dan bermain dengan teman-temanmu?”
“Ketika kamu merokok kamu menderita paru-paru kanker , emfisema dan stroke,” kata yang lain.
Setelah anak-anak itu mendapat nasehat tentang bahaya merokok, mereka menyerahkan brosur dengan nomor telepon untuk panggilan tentang informasi pentingnya berhenti merokok. Bunyinya:
“Kamu mencemaskan kesehatan Saya? Tapi mengapa tidak mengkhawatirkan kesehatan diri Anda? ”
Roman Emsyair
(sumber: trueactivist)