Hasil Melimpah, Produk Perkebunan Harus Diiringi Nilai Tambah

Kementerian Pertanian diminta tambah pagu anggaran alokasi dana DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) untuk NTB

MATARAM.lombokjournal.com – Komoditi perkebunan NTB seperti kopi, kakao, tembakau, jambu mete dan kelapa perlu didukungan terus meningkatkan kualitas dan produktivitas serta nilai tambah. Hasil melimpah jika tidak diiringi upaya memberi nilai tambah pada produk tersebut, tidak akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Wagub menegaskan hal tersebut saat membuka Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Provinsi NTB Tahun 2017 di Hotel Lombok Raya, Rabu (13/9). Rakor ini digelar sebagai forum untuk mengevaluasi, merumuskan dan merencanakan perkebunan yang berkelanjutan.

Diharapkannya, pembangunan perkebunan berkelanjutan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan perekonomian daerah, mengentaskan kemiskinan, menyediakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing masyarakat.

Selain sektor pariwisata, peternakan, perikanan, kelautan dan pertambangan, sektor perkebunan NTB memegang peranan penting menyokong pembangunan ekonomi daerah.

NTB memiliki potensi perkebunan yang bisa diandalkan. Baik sumber daya, sumber daya manusianya dan sumber daya pendukung lainnya. Beberapa komoditi perkebunan unggulan yang saat ini dikembangan pemerintah di antaranya, kopi, kakao, tembakau, jambu mete dan kelapa.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, Ir. Husnul Fauzi, M. Si berharap sektor perkebunan dapat perhatian lebih besar baik dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Ia meminta Kementerian Pertanian, agar alokasi dana DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) ditambah pagu anggarannya.

Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Ir. Bambang MM menyampaikan, tujuan rakor adalah tak untuk menyamakan persepsi dan menyelaraskan langkah membangun perkebunan. Serta menginventarisasi potensi sumber daya yang dimiliki daerah.

“Kita bisa lihat potensi yang luar biasa, tembakau virginia hanya bisa hidup disini, apalagi jika pengelolaannya bisa dtingkatkan lagi,”  ucapnya. Manfaatnya bagi masyarakat NTB lebih besar jika pengelolaannya lebih baik.

Turut hadir pada acara tersebut Ketua Komisi II DPRD NTB, Bupati Kabupaten Lombok Utara, Bupati/Walikota se-NTB. Sebelum mengakhiri acara tersebut, Wagub menyerahkan secara simbolis paket bantuan kepada pengembang desa organik pada beberapa kabupaten yakni, Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, dan Bima.

Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian menyerahkan bantuan kepada kelompok tani/kebun yang terkena bencana alam (dampak perubahan iklim) pada Kabupaten Lombok Timur, dua kecamatan, lima desa, dan dua puluh tiga kelompok terdiri dari 7.469 bibit pohon kelapa, 7.000 bibit pohon kopi, dan 144.690 kg pupuk kompos.

Kesempatan yang sama, Bupati Lombok Utara, H. Najmul Ahyar, SH, MH menerima penghargaan atas komitmennya terkait pengembangan Kampung Coklat di Kabupaten Lombok Utara

AYA.