Hari Pers Nasional (HPN) 2022 Mengangkat Isu Lingkungan

Isu lingkungan diangkat dalam penyelenggaraan HPN 2022

KENDARI.lombokjournal.com ~ Peringatan Hari Pers Nasional 2022 yang dipusatkan di Kendari,  mengangkat isu lingkungan, yaitu progrram hutan mangrove dan pelepasan hewan endemik.

Seluruh kegiatan sebagian besar akan dipusatkan di Kendari, Sulawesi Tenggara. 

Khusus untuk agenda kegiatan yang berlangsung tertutup di dalam ruangan Hotel, akan menggunakan format hybrid yakni kombinasi antara luring (offline) dan daring (online).

BACA JUGA: Bappeda Kordinasi Susun RKA Tahun 2023

Pada kegiatan seminar maupun acara puncak HPN, akan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti mewajibkan untuk swab PCR atau swab antigen.

“Peserta juga wajib mengenakan masker dan hand sanitizer, serta megatur jarak antar peserta. Sehingga seluruh peserta dan narasumber yang hadir akan merasa aman dan nyaman untuk mengikuti seluruh acara yang sudah disiapkan,” kata Auri Jaya, Ketua Panitia HPN 2022.

Pada acara konvensi media massa Senin 7 Februari 2022 semua insan pers bisa mengikuti seluruh rangkaian acara HPN.

Terutama di acara puncak, imbuh Auri Jaya, panitia akan menyiapkan siaran langsung melalui streaming di Youtube berbagai kanal.

“Kami harap, bagi rekan-rekan pers yang ingin menonton acara puncak, tak perlu kuatir memaksakan diri ke Kendari, karena kami sudah menyiapkan sejumlah kanal streaming agar bisa dinikmati dari lokasi masing-masing,” lanjutnya .

Berikutnya, hari Selasa 8 Februari 2022 berlangsung seminar pariwisata bangkit, seminar energi dan pertambangan, seminar moneter dan fiskal, workshop pendidikan jurnalistik, Diskusi Anugerah Jurnalistik Adinegoro, Klinik Penulisan Kebudayaan, bakti sosial, dan lain-lain. 

Isu terkait lingkungan hidup menjadi salah satu tema peringatan HPN 2022, selain masalah masa depan wartawan di tengah pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan media.

BACA JUGA: Gubernur NTB Minta Umat Hindu di KLU Jaga Keberagaman

Sementara Ketua umum PWI Pusat yang juga Penanggung jawab HPN, Atal S Depari mengatakan, konsep acara menekankan pada tiga tujuan penyelenggaraan HPN yaitu berkontribusi kepada pembangunan di daerah, menyuarakan kepentingan nasional, dan membahas isu-isu strategis terkait kehidupan pers nasional.

Isu strategis nasional antara lain diisi kegiatan pelepasliaran Anoa dan gerakan penanaman mangrove yang menjadi bagian komitmen Indonesia dalam G20. 

“Terkait kepentingan daerah, kami sampaikan harapan agar daerah tetap diberi kewenangan perizinan pertambangan. Isu pers dibahas di acara konvensi 2 hari, yaitu keberlanjutan media, publisher right, dan kedaulatan digital yang juga isu nasional,” jelas Atal S Depari.***