Gubernur Bantu Dua Balita, Penderita Tumor Ginjal dan Tak Punya Lubang Anus
MATARAM.lombokjournal.com –
Mengawali tahun 2021, dua balita mendapat atensi dari Gubernur NTB, Dr. H Zulkieflimansyah.
Mereka adalah Aan Sofianbalita usia 9 bulan yang tidak memiliki lubang anus, asal Dusun Sori Landi Desa Doromelo, Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu.
Dan Ahmad Imanudin (3) asal Dusun Batu Entek Desa Sukarara Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, yang menderita tumor ginjal kiri (Nefroblastoma).
Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik S.Sos MH mendapat instruksi via WhatsApp dari Gubernur, agar Dinas Sosial segera melakukan asessment kepada dua balita, yaitu balita di Lombok Tengah dan balita di Dompu.
Gubernur membantu dua balita di dua kabupaten tersebut, berupa sejumlah dana, sembako, susu formula dan obat-obatan, serta telah dikoordinasikan untuk mendapatkan layanan pemeriksaan lanjut.
“Proses kooordinasi dan instruksinya seperti ini, Bang Zul tidak kaku dan fleksibel. Serba harus cepat, baik cepat tanggap, cepat temu, cepat tindak dan cepat tuntas. Ini yang biasa dilakukan selama ini dalam merespon medsos,” ungkap H. Ahsanul Khalik, S.Sos., M.H., melalui siaran persnya, Sabtu (02/01/20).
Bang Zul merespon dengan aksi cepat Dinas Sosial Provinsi/Kabupaten melalui Pilar Sosial Pendamping Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Dompu dan Satgas P3S Provinsi NTB dan TKSK Kecamatan Jonggat di Lombok Tengah.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui dengan cepat kondisi dari dua balita tersebut, agar segera ditindaklanjuti penanganannya.
Hasil assesment pendamping di Dompu, Aan Sofian adalah balita dari pasangan suami istri, Andika Putra dan Ayutini. Rencananya, Aan Sofian dirujuk ke RS Sanglah untuk mendapatkan tindakan medis.
Secara fisik balita itu tampak sehat, tapi untuk Buang Air Besar (BAB) melalui anusnya tidak memungkinkan.
Sementara Aan Sofian memiliki kepesertaan BPJS Kesehatan yaitu BPJS mandiri yang dterbitkan dan berfungsi sejak bulan Maret 2020, ketika menjalani operasi.
“Kebutuhan saat ini susu formula dan obat yang dibeli d apotek. Semoga ananda bisa kembali pulih. Aamiin,” kutip mantan Kalak BPBD Provinsi ini.
Sedangkan untuk kondisi ekonominya, orang tua dari Aan Sofian sementara bukan dari kalangan penerima bantuan sosial PKH dan BPNT, karena data keluarga tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Balita kedua bernama Ahmad Imanudin, buah hati dari Gunawi dan Tini asal Dusun Batu Entek Desa Sukarara Kecamatan Jonggat.
Berdasarkan asesment, Ahmad menderita tumor ginjal kiri (Nefroblastoma). Kondisi Ahmad baru diketahui sebulan yang lalu, tepatnya bulan Desember 2020.
Pernah mendapatkan perhatian dari Pemerintah Desa Sukarara. Pernah menerima bansos JPS Gemilang, bahkan juga dari Laskar Comunity.
“Untuk BPJS masih memakai mandiri, sedang diurus oleh Dinsos dan Dinkes Lombok Tengah untuk masuk dalam PBI JKS Pemda Lombok Tengah,” jelas Khalik.
Khalik menuturkan, Bang Zul menyempatkan diri usai menghadiri pernikahan anak salah seorang Kepala Perangkat Daerah Provinsi NTB di Puyung.
Saat itu Gubernur langsung menyambangi kediaman orang tua balita Ahmad Imanudin, untuk melihat secara langsung kondisi balita tersebut sekaligus membicarkan penanganan lebih lanjut anak tersebut.
“Aksi respon sosial ini terus akan berlanjut. Pengaduan di medsos sangat transparan dan dapat ditindaklanjut secara transparan pula. Karena Bang Zul konsen dengan kondisi sosial dan Kesehatan masyarakat di NTB, khususnya yang belum disentuh kebijakan Pemerintah,” kata AKA.
Rr/HmsNTB