Global Hub Bandar Kayangan; Berani Mimpi dan Tahu Cara Mewujudkan
Munculnya gagasan Bandar Kayangan di Kabupaten Lombok Utara sebagai Global Hub, sebab Indonesia belum mengoptimalkan jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. Jalur itu mulai Selat Makassar, Laut Sulawesi, hingga Selat Lombok, sebagai potensi ekonomi yang besar.
MATARAM – lombokjournal.com
Saat ini, pelayaran jalur Selat Malaka sebagai jalur ALKI I makin padat, mulai mengalami pendangkalan. Ke depan, kapal-kapal dengan tonase besar berteknologi baru mulai mencari alternatif jalur pelayaran baru.
“Ini saatnya menangkap peluang, dan mewujudkan mimpi,” kata Lalu Gita Aryadi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BKPM – PT) NTB kepada Lombok Journal, Jum’at (13/01, di kantornya, menjelaskan seputar prospek pembangunan Bandar Kayangan. .
Mantan Asisten II itu mengatakan, Bandar Kayangan merupakan mimpi masyarakat NTB. Bila terwujud akan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi, menjadi multiplier effect bagi NTB, khususnya sekitar Kabupaten Lombok Utara.
Presiden Joko Widodo sendiri gencar mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Saat Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainil Majdi minta dukungan presiden, setidaknya Bandar Kayangan bisa dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan salah satu proyek investasi unggulan NTB, di Jakarta bulan Mei 2015 lalu, mendapat respon positif.
Saat itu Presiden Joko Widodo minta agar gubernur memastikan, Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara bisa menyediakan tanah, memastikan kesiapan investor dan melakukan perencanaan terintegrasi.
“Semua memang dimulai dari mimpi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Adanya faktor-faktor obyektif dan dukungan pemerintah pusat, sekarang bagaimana kita harus tahu cara mewujudkan mimpi itu,” ujar Lalu Gita.
Langkah penting untuk mewujudkan itu, yaitu memastikan rencana Bandar Kayangan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), serta melakukan revisi terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN).
Kalau sudah masuk RPJMN dan merevisi RTRWN, selanjutnya bisa diturunkan jadi program, kemudian diwujudkan menjadi kegiatan. “Dengan demikian, anggaran akan disediakan.Maka jadilah,” ujar Lalu Gita.
Sebagai pejabat yang mengurus investasi di daerah, kosentrasi Gita saat ini memastikan investor yang menangani pembangunan Bandar Kayangan. Gita yang juga Komisaris ITDC wakil NTB, berhasil mengawal dan mengatasi persoalan-persoalan yang membelit Kawasan Mandalika.
“Mimpi tentang Kawasan Mandalika sudah oke. Sekarang giliran mengawal Global hub Bandar Kayangan,” pungkas Gita.
Ka-eS