Event ‘Geotrail Mission Run 2021’, Lomba Lari Melintasi Persawahan

Di Event perdana ini jumlah peserta dibatasi hanya 100 orang peserta, yang berasal dari kota-kota yang ada di Pulau Lombok dan NTB umumnya

LOTENG.lombokjournal.com

Dewan Pelaksana Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark menyelenggarakan event GEOTRAIL MISSION RUN 2021, lomba lari sejauh 10 km melintasi areal persawahan di Desa Tanak Beak dan Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, yang akan dilaksanakan pada tanggal 13-14 Maret 2021.

Geotrail Mission Run (GMR) merupakan sebuah event lomba lari dengan misi, 3 orang dengan waktu tercepat dan poin tertinggi (dari penyelesaian misi) akan menjadi pemenang.

Namun tujuan utama event ini bukanlah perlombaan mengejar hadiah, namun mengajak peserta dapat berkontribusi bagi komunitas lokal di Desa Tanak Beak dan Desa Karang Sidemen, sambil berolahraga untuk meningkatkan imunitas tubuh.

GMR dilaksanakan juga untuk mendukung pengembangan geowisata di wilayah geopark, mendukung Program NTB Zero Waste, Program Kampung Iklim dan NTB Hijau serta dilaksanakan juga dalam rangka memperingati Hari Bakti Rimbawan Tahun 2021.

Peserta juga diajak menghadapi tantangan berinteraksi dengan warga setempat, sebagai bagian dari lomba.

Tantangan melakukan aktivitas keseharian masyarakat desa itu, mulai dari hal yang sederhana seperti membantu pengerajin membuat sedotan bambu ramah lingkungan, belajar cara membuat eco-brick dari kelompok masyarakat pengelola bank sampah.

“Atau membantu aktivitas berkebun petani buah naga, dan melakukan aksi penanaman pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian alam,” jelas Meliawati ANG, Chairperson evet tersebut melalui siaran pers yang diterima media, Jum’at (05/03/21).

Menurutnya, Interaksi dengan kegitan masyarakat merupakan bentuk edukasi dalam pengembangan konsep wisata.

“Interaksi humanis dengan masyarakat pun bisa menjadi sebuah atraksi wisata menarik dan berkesan asal dikemas dengan baik,” kata Meliawati.

Sebagai tambahan dalam hal edukasi, terdapat juga tantangan berupa mempopulerkan warisan geologi berupa (singkapan batuan) yang ada di Desa Tanak Beak melalui unggahan di instagram masing-masing peserta.

Menurut Meliawati, dunia pariwisata merupakan sektor yang paling besar merasakan dampak buruk di masa pandemi. Namun anjloknya kunjungan wisatawan  tidak terus diratapi, justru harus jadi pemicu semangat untuk berusaha lebih kreatif membuat terobosan  baru.

Dalam penyeleggaaan event ini Dewan Pelaksana Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram (STP-Mataram), IAGI Pengda NTB, IKA SKMA NTB, Pemprov NTB, TNGR, BKSDA NTB, BPDAS Dodokan Moyosari, Pemerintah Desa Tanak Beak, Pemerintah Karang Sidemen, dan komunitas-komunitas lokal.

Pendaftaran peserta

Di Event perdana ini jumlah peserta dibatasi hanya 100 orang peserta, yang berasal dari kota-kota yang ada di Pulau Lombok dan NTB umumnya.

Pembatasan ini sebagai bentuk kepatuhan melaksanakan protokol Kesehatan. Ke depan saat siatuasi Kembali normal, rencananya akan terus dilaksanakan rutin, dengan memperbesar skala peserta yang terlibat hingga level nasional bahkan internasional.

Untuk berpartisipasi dalam event ini, peserta dipungut biaya pendaftaran Rp. 150.000,-/orang (individu) dan Rp. 130.000,-/orang bagi yang mendaftar secara berkelompok (minimal 3 orang).

Dengan biaya itu peserta memperoleh T-shirt, souvenir, totebag, meals, nomor dada dan medali finisher, dan termasuk termasuk kontribusi untuk komunitas lokal.

Pendaftaran event dapat dilakukan secara online (http://bit.ly/regist-gmr21) maupun offline di Sekretariat Geopark Rinjani-Lombok (Jalan Langko No 69 Mataram) pukul 08:00 – 17:00 WITA pada Senin – Jumat.

Rr