Diorama NTB Akan Dibangun Dekat Islamic Center

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan membangun Diorama Sejarah Pembangunan NTB di dekat Islamic Center NTB, mulai tahun 2017.

MATARAM.lombokjournal.com — Diorama modern yang didukung sistem informasi digital itu diharapkan akan menjadi pusat edukasi dan juga rekreasi sejarah dan kebudayaan NTB.

Rencana pembangunan Diorama itu, disampaikan konsultan teknis Diorama dari Bandung, Ir. Irman N. Jati Atmajaya, di hadapan Gubernur NTB, Dr TGH. M. Zainul Majdi didampingi istri Hj. Erica Zainul Majdi, Senin (22/5) dalam pencanangan gerakan masyarakat cinta membaca di Kantor Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah NTB.

“Diorama NTB membutuhkan lahan 1.200 meter persegi dan ini akan sangat tepat lokasinya di dekat Islamic Center NTB,”kata Irman Jati.

Menurut Irman, Diorama NTB menjadi salah satu dari sedikit Diorama yang saat ini sudah tersedia di Indonesia.

Diorama lainnya yakni Diorama Purwakarta, Jawa Barat, Diorama Semarang di Jawa Tengah, dan Diorama Jenderal Soeharto di Desa Kemukus, Jawa Tengah.

Diorama NTB, papar Irman, akan berisi beragam arsip terkait informasi, data, dan sejarah tentang suatu daerah. Hal ini akan memudahkan masyarakat dan generasi penerus untuk bisa mengenal dan mengetahui catatan sejarah pembangunan di daerah.

“Ini akan melibatkan tujuh disiplin keilmuan. Gambaran Diorama NTB yang lebih detil tentu akan dibahas dalam Forum Group Discution (FGD) ke depan,” kata Irman.

Gubernur NTB, Dr TGH. M. Zainul Majdi  mengapresiasi pembangunan Diorama NTB tersebut.

Gubernur menekankan tiga aspek penting dalam pembangunan Diorama, yakni aspek substansi, aspek narasi,dan juga aspek diksi.

“Aspek substansi itu penting karena Diorama diharapkan menjadi sumber pembelajaran. Yang namanya sumber itu seperti sumber air, mata air itu harus jernih, supaya orang yang meminumnya mendapatkan manfaat. Jangan sampai sumber air itu keruh, apalagi beracun,” kata Gubernur.

Oleh karena itu, tambahnya, substansi itu betul-betul diperhatikan. Substansi itu diharapkan benar-benar mewakili identitas dan jati diri masyarakat NTB. Juga, substansi yang dimuat adalah visi NTB ke depan.

“Kita mau jadikan apa NTB ini. Kita mau bentuk apa NTB ini di masa yang akan datang,”katanya.

Aspek narasi, menurut Gubernur, juga merupakan aspek yang penting karena narasi  adalah tuangan dari konsep substansi yang ada. Sehingga perlu dipastikan isinya ditulis dengan benar.

“Juga diksi atau pilihan kata-kata yang ada haruslah kata-kata yang bisa mengambarkan identitas daerah, dinamika yang terjadi di daerah dan harapan-harapan masyarakat NTB di masa yang akan datang,” katanya.

AYA