PKK dan Organisasi Perempuan di NTB Gelar Tadarus Al-Quran

Tim Penggerak PKK NTB bersama sejumlah organisasi perempuan di Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar tadarus Al Quran, selama sepuluh hari ke depan di pendopo Gubernur NTB, di Mataram.


Kegiatan Tadarusan Al-Quran di Pendopo Gubernur NTB. (Foto: AYA/Lombok Journal)

MATARAM.lombokjournal.com — Kegiatan rohani Islami ini untuk mengisi bulan suci Ramadhan, lebih mendekatkan diri pada Allah SWT, dan menjadi lebih bertakwa dan lebih baik menjalani bulan puasa ini.

Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi mengatakan, amal yang terbaik kata Rasulullah SAW, adalah amal yang terus dilaksanakan, walaupun sedikit.

“Di situlah kunci dari keberkahan. Artinya, suatu amalan akan berkah jika terus menerus dilakukan, walaupun tidak dalam jumlah yang banyak dan besar,” kata Gubernur Zainul, saat membuka Kegiatan Tadarus Al-Quran 1438 H, Senin (29/5) di Pendopo Gubernur.

Kegiatan tadarus al-qur’an yang telah digelar di pendopo lebih dari 20 tahun, semoga menjadi penanda bahwa majelis ini berkah dan diridhoi Allah SWT, harap Gubernur Zainul di depan lebih dari 300 anggota organisasi perempuan yang hadir. Mulai dari TP PKK NTB, jajaran Dharma Wanita Prov NTB, dan BKOW NTB.

Turut hadir Ketua TP PKK Prov NTB, Hj Erica Zainul Majdi, Ketua BKOW dan Dharma Wanita Prov NTb, Hj Syamsiah M Amin dan Hj Iswanti Komalarimbun Rosyadi, serta ratusan pengurus serta anggota organisasi wanita dan majelis taklim se Kota Mataram.

Gubernur mengajak senantiasa mempedomani Al-Quran. Terkait bulan suci ini, Al-Quran membahasakan skala prioritas pertama di bulan ramadhan adalah puasa, dan yang kedua adalah membaca Al-Quran.

“Jadi jika seorang muslim telah menjalankan ibadah puasa pada bulan ramadhan, maka kemudian hendaklah ia membaca Al-Quran,” kata Gubernur.

Menurutnya, kegitan ini sangat penting bagi kaum perempuan, sebab di dalam Aq-Quran posisi dan kedudukan perempuan diletakkan istimewa. Al-quran meletakkan perempuan pada posisi dan kedudukan yang sangat mulia karena pentingnya peran perempuan dalam kehidupan di dunia.

“Maka, jadikan keyakinan itu sebagai pegangan ketika berhadapan dgn Al-Quran. Ini kitab yang memberi keistimewakan kepada saya, jadi saya harus berpedoman padanya,” katanya.

Selain membaca ayat- ayat suciNya, Gubernur juga mengingatkan agar melengkapi bacaan Al-Quran itu dengan mentadabburnya. Allah SWT menurunkan Alquran kepada Rasulullah dan pengikut-pengikutnya sebgai kitab yang sempurna, mengandung bimbingan yang sangat bermanfaat kepada umat manusia.

“Bimbingan itu menuntun agar hidup sejahtera di dunia dan berbahagia di akhirat. Dengan merenungkan isinya, manusia akan menemukan cara-cara mengatur kemaslahatan hidup di dunia. Sungguh banyak keutamaan surat surat dalam al-qur’an, yang didalamnya ada kebaikan untuk dunia dan akhirat,” jelas Gubernur Zainul.

Tadarus perempuan seperti diakukan di Indonesia, tidak dilaksanakan di semua tempat. Di negara Arab, tadarus hanya dilakukan kaum laki- laki dan waktu pelaksanaannya setelah tarawih.

Gubernur menuturkan, Tadarus kaum perempuan di Indonesia, merupakan hal istimewa yang dipelopori muslimat Indonesia, yang diwariskan kepada kita, dengan tujuan memperkokoh jalinan silaturahim dan spiritualitas.

“Semoga Kegiatan tadarus kita ini juga dapat mengkokohkan silaturrahim kita,” harapnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj Erica Zainul Majdi mengajak dan membuka kesempatan bagi sebanyak banyaknya muslimat untuk beramai-ramai bertadarus.

“Silahkan, bagi organisasi perempuan dan majelis ta’lim, agar mengajak seluruh anggotanya untuk kita bersama- sama bertadarus disini hingga sepuluh hari kedepan,” kata Erica.

Di awali pagi hari, majelis akan dipandu Hj Suhartini , qoriah dari Kota Mataram untuk membaca ayat-ayat suci Al Quran.Kegiatan akan dilanjutkan dengan kultum dan kemudian diakhiri dengan sholat dzuhur berjamaah.

AYA




Cegah Korupsi, Perempuan Jadi Pelaku Utama

Soal pencegahan tindak pidana korupsi, perempuan memiliki peran penting dan strategis.

MATARAM.lombokjournal.com – Komitmen pencegahan praktik korupsi , kolusi dan nepotisme (KKN) di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB yang digalakkan Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan Muh. Amin, SH., M.Si, ada pelaku penting di belakangnya, yaitu kaum perempuan.

“Perempuan memiliki peran yang penting dan strategis dalam memerangi tindak pidana korupsi,” ujar Hj. Erica Zainul Majdi pada acara Sosialisasi Anti Korupsi bagi anggota organisasi wanita se-Provinsi NTB di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Selasa (9/5).

Erica mengatakan, sosialisasi ini kesempatan berharga bagi ibu-ibu untuk menambah pengetahuan terkait korupsi. “Salah satu filter anti korupsi adalah memastikan sumber rezeki yang di berikan oleh suami adalah halal,” ujar Ketua TP. PKK Provinsi NTB ini.

Sebelum berangkat kerja ibu-ibu dapat mengingatkan suami agar mencari rezeki halal demi kesehatan dan kecerdasan anak-anak. Termasuk prinsip memilih hidup sederhana daripada hidup berlebih namun dari sumber yang tidak baik.

“Ketiga hal tersebut adalah filter sederhana yang bisa dilakukan oleh istri agar menjauhkan suami dari tindak pidana korupsi,” ajaknya.

Erica Zainul Majdi yang didampingi Ketua BKOW Prov. NTB Hj. Syamsiah M. Amin mengajak ibu-ibu menjadi garda terdepan mencegah terjadinya korupsi, serta menyiapkan generasi masa depan anti korupsi.

Dalam acara sosialisasi itu, komisioner KPK, Basaria Pandjaitan mengingatkan tugas utama ASN adalah melayani masyarakat. “Jadi, penggunaan fasilitas kantor untuk urusan pribadi adalah salah satu tindak korupsi,” ujarnya.

Modus operandi pencucian uang yang sering dilakukan adalah menyimpan uang di tempat lain. Karena itu, memberantas tindak pidana korupsi harus dimulai dari lingkungan terkecil, yakni keluarga. Kaum perempuan memiliki peran penting menjadi agen perubahan untuk memberantas tindak pidana korupsi.

“Saya harap, ibu-ibu bisa menolak rezeki dari suami yang sumbernya tidak jelas dan melaporkan tindakan korupsi yang terjadi di sekitar kita,” himbau Basaria.

Jumlah penduduk Indonesia hampir separuhnya adalah perempuan. KPK memandang strategis kerjasama dengan TP. PKK untuk memotivasi agar ibu-ibu dapat mengajarkan perilaku anti korupsi kepada keluarga dan anak-anaknya.

Perilaku anti korupsi sesungguhnya dekat dengan pola hidup yang baik. Mengajarkan secara sederhana kepada anggota keluarga tentang sikap jujur, disiplin dan bertanggung jawab, serta berani menyatakan hal yang benar dan salah, peduli terhadap sesama, adil, mandiri, hidup sederhana, bekerja sama, dan sabar adalah langkah membangun pola hidup yang baik tersebut.

“Apa yang saya sampaikan hari ini agar disebarkan oleh ibu-ibu kepada seluruh perempuan yang ada di NTB,” tegas Basaria

Rr/Humas NTB.

 




Hj Erica Zainul Majdi Punya “Resep” Giatkan Posyandu

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj.Erica Zainul Majdi mengungkapkan, sering turun ke desa dari satu posyandu ke posyandu lainnya. Temuannya, banyak orang tua tidak teratur membawa dan memeriksakan anaknya ke posyandu terdekat.

Hj Erica Zainul Majdi, “kelas pranikah” yang diprakarsai PKK belum dieksekusi secara maksimal.” (Foto: Dok Humas Pemprov NTB)

MATARAM.lombokjournal.com – Kebiasaan itu menyebabkan sulit memantau perkembangan dan kebutuhan kesehatan anaknya. Tapi apa penyebabnya?

Ternyata itu disebabkan karena posyandu tidak menyiapkan uang jalan dan juga tidak menyiapkan jajan/snack di posyandu,” tutur Hj. Erica, Selasa (2/5).

Soal uang jalan dan jajan ini penting diperhatikan. Sebab bisa menjadi resep menggerakkan masyarakat untuk terlibat aktif kegiatan posyandu.

Bunda PAUD NTB ini juga menyinggung tentang program “kelas pranikah” yang diprakarsai PKK.  Menurutnya, program itu belum dieksekusi secara maksimal karena melibatkan lintas sektor seperti Kementerian Agama, pendidikan, kesehatandan stakeholder lainnya. “Ini memerlukan koordinasi yang lebih ekstra,” katanya.

Dari target 25 orang pasangan orang tua atau calon orang tua yang mengikuti kelas pranikah, dalam tahap awal ini baru 6 pasang yang selesai mengikuti program.

Menurutnya, hasil yang dicapai saat ini memang belum dapat dilihat. “Paling cepat satu tahun ke depan, baru terlihat,” terangnya.  Bagi pasangan yang baru menikah, kira-kira paling cepat 1 tahun ke depan baru melahirkan.

Namun Hj.Erica memastikan hasilnya pasti lebih baik. Karena  orang tua atau pasangan yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan, program sadar gizi, pemahaman asupan ibu hamil dan nutrisi, tentu akan melahirkan bayi-bayi yang sehat.

Terkait pemberian10.000 suplement mikro nutrisi kepada para ibu hamil di 100 desa, Hj. Erica menuturkan, berdasarkan pengalaman pribadinya, pemberiaan saat hamil, kurang efektif.

“Pemberian nutrisi itu lebih baik diberikan 6 bulan menjelang kehamilan,” tegas Hj Erica.

Rr.




PKK, Penggerak Utama Mewujudkan Generasi Emas NTB

Tim Penggerak PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki peran penting dalam menggerakkan masyarakat mewujudkan Generasi Emas NTB (GEN).

MATARAM.lombokjournl.com – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj.Erica Zainul Majdi menegaskan, dalam menjalankan program pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga, PKK melakukan fungsi menyuluh, menggerakkan dan mencatat segala perkembangan dan kebutuhan yang diperlukan dalam mewujudkan generasi yang sehat.

Program GEN merup[akan upaya terpadu meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing padat ahun 2025. Upaya peningkatan pertumbuhan anak-anak, dengan cara memperkuat kegiatan pengembangan anak usia dini yang berpusat di keluarga. Juga melatih dan mendampingi orang tua atau calon orang tua tentang pentingnya tumbuh kembang anak usia dini.

Hal itu ditegaskan Hj. Erica saatpress conference peluncuran aplikasi THRIVE OpenSRP (open Smart Register Platform) di ruang rapat Sekda NTB, Selasa,2/5-2017.

Ketua TP PKK pun mengapresiasi langkah Pemprov NTB mengembangkan sistem pencatatan digital. Ini memudahkan pemantauan dan evaluasi perkembangan anak-anak NTB, hingga pelosok-pelosok desa dan dusun.

Lebih-lebih aplikasi itu, akan diterapkan di 100 desa dan ditambah lagi program penyebaran 10.000 suplemen mikro nutrian untuk ibu hamil, dan 100 pc tablet dengan aplikasi mobile untuk membantu petugas kesehatan garis depan.

“Program ini, sungguh jauh lebih canggih dibandingkan menggunakan alatcatat seperti buku yang masih digunakan oleh ibu-ibu PKK ketika turun ke desa-desa,” tutur Hj.Erica.

Namun sebaik apa pun alat itu, baik yang sederhana dengan buku catatan maupun aplikasi yang canggih, menurut Hj. Erica tetap saja tergantung pada SDM yang menggerakkan di balik peralatan itu.

“Yang terpenting adalah SDM dibelakang alat itu,” ujarnya.

Ketua TP PKK mengatakan ingin belajar banyak dan mengetahui lebih jauh tentang cara kerja aplikasi dan kemanfataannya bagi masyarakat. “Utamanya dalam mendukung pemberdayaan keluargadan masyarakat,” kata Hj Erica.

Rr/Hms




Hari Kartini, Semangat Baru Perempuan NTB

Peringatan Hari Kartini,  hari Jumat (21/4), diharapkan menjadi moment yang terus menerus menumbuhkan semangat kaum perempuan untuk ambil bagian dan berperan serta aktif dalam pembangunan, termasuk di NTB.

MATARAM.lombokjournal.com —  Ketua DPRD NTB, Hj Baiq Isvie Rupaedah mengatakan itu dalam refleksinya tentang perayaan Hari Kartini, Jumat (21/4) di Mataram . “Hari Kartini diharapkan bisa memberikan semangat baru kepada kaum perempuan-perempuan di NTB,” kata Isvie.

Lebih jauh dikatakan, pemerintah dan segenap pemangku kebijakan di daerah perlu mendorong keterlibatan perempuan dalam kesetaraan gender pada proses pembangunan. Bentuk dorongan juga bisa berupa alokasi anggaran yang lebih baik untuk organisasi-organisasi perempuan.

“Saya kira kita perlu dorong melibatkan perempuan dalam pembangunan NTB. Tentunya tidak hanya kita dorong tapi juga dengan meningkatkan anggarannya untuk seluruh organisasi perempuan,” katanya.

Isvie menekankan, peringatan Hari Kartini jangan dijadikan kegiatan yang sekedar  bersifat seremonial, namun juga menjadi momentum bagi kaum perempuan untuk mengambangkan diri dalam segala aspek..

“Kita masih jauh dalam segala hal dan masih jauh dari harapan. Karena itu perlu lebih perjuangan,” katanya.

Menurutnya, dari sisi pelayanan publik, perhatian pemerintah daerah sudah cukup bagus bagi masyarakat terutama kaum perempuan.

Hanya saja, sumbangan kaum perempuan bagi persoalan rendahnya pendidikan, kesehatan, dan kemiskinan juga masih tinggi di daerah ini.

Dengan semangat Kartini, ia berharap masyarakat NTB bisa seluruhnya terdidik sehingga mampu mewujudkan visi NTB yang beriman, berbudaya, berdaya saing dan sejahtera,serta terus membangun kebersamaan.

“Harapan untuk Hari kartini,Kita harus lebih maju , semangat mari kita tingkatkan kebersamaan dan kesolidaritas kita .maju terus perempuan NTB,”tukasnya.

AYA

 




Success story NTB Dalam Penyelenggaraan Event Besar, Menginspirasi PKK Sumbar

Succes Story Provinsi NTB dalam penyelenggaraan event-event skala nasional dan international seperti HPN atau Perhelatan MTQ tahun 2016 yang dinilai MTQ terjujur menginsiprasi daerah lain.

MATARAM.lombokjournal.com — Tak terkecuali Ketua TP. PKK Sumatera Barat Hj. Nevi Irwan Prayitno, melakukan serangkaian kunjungan kerja koordinasi penyiapan pelaksanaan Hari Kesatuan Gerak PKK yang akan diadakan di Sumatera Barat tahun 2019.

Rombongan TP PKK Sumbar itu berkunjung ke NTB, Selasa, (18/4), diterima Ketua Tim Penggerak PKK Prov.NTB, Hj.Erica Zainul Majdi di Kantornya.

Hj. Erica Zainul Majdi, didampingi Ketua BKOW, Hj. Syamsiah Muh. Amin  dan Ketua Dharma Wanita  Prov.NTB, Hj.Rosiyadi Sayuti bangga, NTB dipilih sebagai daerah untuk berkoordinasi. Kunjungan koordinasi itu diapreasiasi.

“Acara HKG PKK  masih dua tahun lagi tapi persiapannya sudah dari sekarang,” ucapHj Erica saat menerima silaturrahmi Ketua TP. PKK Sumatera Barat di Pendopo Gubernur NTB.

Hj Erica yang juga Bunda PAUD itu menceritakan, Presiden RI memberikan memuji pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) di NTB tahun 2016 lalu. Hal ini bisa menjadi masukan pemilihan lokasi acara untuk HKG PKK tahun 2019 di Sumatera Barat.

HPN di NTB saat itu merupakan HPN terindah yang pernah ada. “HPN diadakan di pinggir pantai, yaitu pantaikuta Lombok Tengah dengan dukungan panorama alamnya yang sangat luar biasa,” ujar Hj. Erica.

Diceritakan juga pengalamannya saat persiapan pelaksanaan HKG PKK di NTB tahun 2016. Namun, diundur tahun 2017 karena adanya kebijakan anggaran. Di tahun 2017, persiapan dan koordinasi juga telah dilaksanakan dan dipersiapkans ecara matang namun kebijakan pemerintah pusat, HKG PKK tak jadi berlangsung di NTB.

Ketua TP. PKK Sumatera Barat dan rombongan mengaku mendapat informasi dan masukan-masukan penting yang diberikan oleh Ketua TP. PKK NTB beserta jajarannya.

“Walaupun kunjungan silaturahmi kami ini hanya setengah hari tetapi ilmu yang kami peroleh di NTB sangat luas,” tutupnya.

Rr.




PERSIT Chandra Kirana Berkontribusi Kesejahteraan Ibu Anak

Ketua TP. PKK Provinsi NTB Hj. Erica Zainul Majdi menilai, PERSIT Chandra Kirana berkontribusi peningkatan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak di NTB.

MATARAM.lombokjournal.com – Selain itu, PERSIT juga bersinergi dalam pelaksanaan program-program kerja organisasi wanita di NTB.  Hj Erica memberikan apresiasi pada PERSIT yang program kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak,  terkoordinasi dengan baik.

Apresiasi atas komitmen dan kekompakan tersebut, disampaikan Hj. Erica saat menghadiri peringatan HUT ke -71 PERSIT Kartika Chandra Kirana diGedung Jenderal Soedirman KOREM 62 Whira Bhakti, Selasa(18/4).

Hj. Erica yang  hadir bersama Ketua BKOW Provinsi NTB, Hj. Syamsiah M. Amin, menegaskan PERSIT selama ini secara nyata memberi warna tersendiri bagi sumbangsih peran perempuan dalam pembagunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

“Selama ini PERSIT telah menjalankan fungsinya dengan sangat baik. Kalau kita melihat dari visi misinya, PERSIT sudah sangat baik di NTB,” ujar Hj Erica yang juga mengapresiasi organisasi wanita NTB yang punya tiga program inti, yaitu kesehatan ibu dan anak, kesejahteraan ibu dan anak, serta pendidikan ibu dan anak, yang semuanya terkoordinasi baik.

Dalam kesempatan sama, Hj. Syamsiah M. Amin menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-71 kepada PERSIT Chandra Kirana berharap,  organissi ini eksis dalam meningkatkan program kerja yang berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“PERSIT Chandra Kirana berada di bawah BKOW, jadi tidak jauh beda dengan organisasi wanita lainnya, marilah kita terus bekerja sama dan bersinergi,” Harap Hj. Syamsiah.

Peringatan HUT Persit tahun ini mengangkat tema  “Semangat bhinneka Tunggal Ika, toleransi & kepedulian sosial guna mendukung tupoksi TNI AD”.

“Kami berharap, bertambahnya usia harus diikuti pula dengan kualitas pengabdian dari PERSIT Chandra Kirana,” harap Ketua Persit, Ny. Shally Farid Makruf.

Pembina PERSIT Chandra Kirana, Kolonel (Inf) Farid Makruf, MA, menitipkan harapan  kepada ibu-ibu, di luar kiprah sebagai anggota PERSIT Chandra Kirana, harus tetap disadari tugas mulia sebagai ibu rumah tangga yang mendidik anak-anak menjadi harapan bangsa dalam mendukung pembangunan.

“Ibu-ibu harus lebih kreatif dalam bekerja dan berkarir dalam membantu peningkatan kualitas kehidupan keluarga di daerah dan negeri ini,” kata Farid.

Rr




Erica: ”Jangan Ada Husnul Khotimah Yang Lain.”

Menjenguk Husnul Khotimah, Ketua TP PKK NTB, Hj. Erica Zainul Majdi menegaskan agar tidak ada lagi korban lain yang mengalami kekerasan fisik dan mental di luar negeri.

MATARAM.lombokjournal.com — Kekerasan yang dialami Husnul Khotimah mengakibatkan luka fisik dan bathin yang cukup parah. Hal itu disampaikan Hj. Erica saat menjenguk Khusnul Khatimah, di RSUP NTB, Sabtu (15/04).

Istri Gubernur NTB menyampaikan, Khusnul tidak pernah mendapatkan gaji selama 11 tahun saat bekerja di Riyad, Arab Saudi. Justru yang didapat TKI asal Desa Puyung Lombok Tengah tersebut adalah kekerasan fisik dan pelecahan seksual dari majikannya. Khusnul tidak mendapatkan jaminan kesehatan dan keselamatan dari PJTKI yang memberangkatkannya.

“Ini sangat memprihatinkan. Saya berdo’a, berharap dan mengajak kita semua untuk berikhtiar agar tidak ada lagi Husnul Khatimah yang lain, yang mengalami nasib seperti in,” ungkapnya.

Untuk menghindari terjadinya kasus-kasus serupa, Hj. Erica menghimbau seluruh calon tenaga kerja Indonesia untuk menempuh proses yang legal ketika ingin menjadi TKI ke luar negeri. Hj. Erica menilai, dengan jalur yang sesuai prosedur hukum maka pemerintah akan lebih mudah membantunya jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Dalam melakukan apa pun, seperti  bekerja di luar negeri untuk mencari nafkah dan lain sebagainya. Jangan melanggar hukum. Selalu tempuh jalur dan proses yang baik dan benar,” tegas Hj. Erica.

Bayi Kembar siam, yang diperkirakan tak bertahan hidup lebih lama.

Bayi Kembar Siam

Selain menjenguk Husnul Khotimah, Hj. Erica juga menyempatkan diri membesuk bayi kembar siam asal Kabupaten Sumbawa. Dari kunjungan tersebut, diperoleh informasi mengenai kondisi terkini bayi yang lahir tanggal 5 April lalu tersebut. dr. Arsini Manfaati, selaku ketua tim perawatan bayi tersebut menuturkan bayi tersebut masih dalam tahap perawatan dan terus diobeservasi kondisinya setiap saat.

“Alhamdulillah, sampai saat ini bayi tersebut masih survive. Kami mempertahankan bayi itu semampu bayi itu sendiri. Kami terus mensupport asupannya, meskipun bayi ini dikategorikan unsurvival atau tidak mampu bertahan lama,” jelasnya di hadapan istri Gubernur NTB.

Saat ini, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan tim dokter kembar siam Rumah Sakit Sutomo. Hal ini diperlukan untuk memperoleh informasi utuh terkait kembar siam yang pernah ditangani rumah sakit tersebut selama ini.

“Bayi ini memiliki dua tulang belakang atau dua tubuh yang menyatu. Hanya saja, hati, saluran pencernaan dan jantungnya satu. Hal ini yang menyebabkan bayi ini tidak bisa dioperasi pisahkan,” jelasnya.

Terkait itu, pihaknya hanya bisa mendukung asupan makanan bayi itu agar dapat bertahan hidup. Ditanya soal berapa lama bayi tersebut mampu bertahan, dr. Arsini tidak dapat memastikan.

Hanya saja, berdasarkan konsultasinya dengan dokter kembar siam RS. Sutomo, bayi yang mengalami kelainan seperti ini akan bermasalah di jantung. Sehingga menurutnya, dari segi medis bayi ini tidak dapat bertahan lama.

Rr

 

 




Prihatin Nasib TKW, Hj Erica Motivasi Husnul Khotimah

Husnul Khotimah, gadis lugu dari Desa Puyung, Lombok Tengah,  Nusa Tenggara Barat (NTB), yang mengadu nasib di Riyad,  Timur Tengah. Sejak berangkat tahun 2006, hingga dipulangkan (16/03/2017) lalu. Jangankan merasakan nikmatnya gaji TKW, justru selama 11 tahun ia mendapat siksaan dan pelecehan seksual. serta kekerasan fisik dan psikis

Hj Erica dan Husnul Khotimah

MATARAM.lombokjournal.com — Husnul Khotimah baru berusia 15 tahun saat nekat ke Timur Tengah dengan sejumlah harapan indah. Berbekal Semua identitas dipalsukan oleh oknum PJTKI, (nama, umur, ijazah maupun alamatnya), Husnul berangkat menuju Riyad melalui PT. Levi Bersaudara.

Namun, Husnul pulang dalam kondisi mulut bernanah dan seluruh kulitnya melepuh. Bahkan mengalami trauma berat, ia sama sekali tidak mau bertemu dan berbicara dengan laki-laki. Dengan kondisi yang demikian, terpaksa harus dirawat inap di RSUP Provinsi NTB.

Hj.Erica Zainul Majdi selaku pribadi dan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB membesuk Husnul yang saat ini sedang  dirawat di RSUP Provinsi NTB di Dasan Cermen Kota Mataram, Sabtu, (15/04).

Saat bertemu dan menyaksikan langsung kondisi gadis yang malang itu, Hj. Erica menyerahkan santunan sekaligus memberikan nasehat dan semangat untuk menguatkan pasien dan keluarganya agar Husnul termotivasi untuk segera pulih.

Hj. Erica yang didampingi Direktur dan Wakil Direktur Pelayanan RSUP NTB mengajak Husnul Khotimah memanjatkan syukur kepada Allah SWT karena bisa kembali pulang ke Lombok berkumpul dengan keluarga dan bertemu dengan orang-orang baik yang mengurus dan merawatnya saat ini.

“Tadi dokter sudah menjelaskan, alhamdullilah Husnul bisa sembuh total dan kondisinya kini memang sudah semakin membaik,” ujar Hj. Erica sambil membandingkan foto Husnul ketika baru pertama kali tiba di RSUP NTB dengan sesudah mendapat perawatan medis.

Husnul dikatakan sudah sehat, cantik dan sedikit lagi bisa kembali beraktifitas. Tinggal yang harus dilakukan adalah kontrol rutin, obat dan vitamin diminum sesuai dengan peraturan dokter dan pastikan konsumsi makanan yg bergizi, benutrisi’ ujar Erica menyemangati Husnul

Kepada seluruh masyarakat, Bunda PAUD ini mengajak peduli. “Saya berharap masyarakat dapat memberikan dukungan, kepada Husnul”, pintanya.

Dukungan yang sangat penting adalah menciptakan lingkungan yang kondusif dan supportif, supaya Husnul bisa cepat pulih, sehat secara lahir bathin.

Menurutnya, korban kekerasan seperti ini, yang sakit bukan  hanya lahir tapi  yang  jauh lebih berat adalah  psikis atau batin. “Jadi kesehatan Husnul bukan hanya tugas para medis, tetapi juga tugas kita semua, tugas seluruh masyarakat,” kata Hj Erica.

BACA : Erica; “Jangan ada Husnul Khotimah Yang Lain.”

Rr..

 

 

 

 

 

 

 




Hj. Erica Zainul Majdi, Konsisten Kawal Program MDGs

Program PKK NTB dibawah kepemimpinan Hj Erica Zainul Majdi menjadi motor penggerak pencapaian indikator utama MDGs, karena fokus dan konsisten mendukung program pemberdayaan perempuan dan pendidikan anak-anak, serta  konsisten mengawal program pendewasaan usia perkawinan.

MATARAM.lommbokjournal.com — Konsistensi peran TP PKK di bawah kepimpinan Hj. Erica sangat diapresiasi oleh pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Daerah.

Saat memberikan pemaparan pada pembukaan Musrembang Provinsi NTB di hotel Lombok Raya, Kamis (6/4), Staf Ahli Menteri Bapenas bidang pemerataan dan kewilayahan, Dr. Ir.Taufik Hanafi, MUP menyebut  first Lady NTB itu sebagai Bunda PAUD, karena keperduliannya terhadap anak-anak.

Ia sangat mengapresiasi  langkah-langkah pemerintah Provinsi NTB yang intent pada upaya pencapaian indicator MDGs sehingga berhasil meraih peringkat I Nasional. Bahkan keberhasilan itu juga telah dipresentasikan oleh Gubernur TGB pada sidang PBB di AS beberapa waktu lalu.

Hal yang sama diungkapkan  Kapala Bapeda Provinsi NTB, Ir. Ridwansyah, kosistensi di bidang pencapaian MDGs telah  berbuah manis. Kedepan peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan program  pembangunan terus dilakukan pihaknya.

“Setiap rupiah uang yang dibelanjakan harus dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat”, ujar Ridwansyah.

Atas kosistensi dan kiprah Tim Penggerak PKK tersebut,  Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB. Hj. Erica Zainul Majdi  diberikan apresiasi berupa Piagam penghargaan mitra pembangunan dalam mendukung RJMPD Provinsi NTB 2013-2018, katagori konsisten mengawal program pendewasaan usia perkawinan.

Rr