Saparwadi Tekankan Pentingnya Hak Suara Perempuan

Suara perempuan ini juga menentukan arah pembangunan lima tahun ke depan

lombokjournal.com —

LOMBOK TIMUR — Zaman sekarang kesetaraan gender harus diejawantahkan di seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan negara.

Termasuk untuk urusan politik. Kaum perempuan harus terlibat aktif dan tidak lagi bersikap acuh.

Hal ini ditegaskan Caleg  DPRD Lombok Timur , Dapil II No 9 Partai Nasdem , Saparwadi, Jumat (02/11) melalui siaran persnya.

Menurutnya, masyarakat terutama kaum perempuan harus memutuskan untuk memilih calon wakil rakyat baik di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional.

“Sebab suara mereka sangat penting dan menentukan arah pembangunan daerah dan juga negara ini,” kata Saparwadi.

Ia menjabarkan, seluruh kehidupan dan aspek sosial pasti perhubungan dengan politik atau kebijakan politik.

Dari hal sepele saja, misalnya, harga sembako dan komoditas kebutuhan seharu hari. Semua erat kaitan dengan kebijakan politik.

“Belum lagi harga BBM, Listrik dan sebagainya. Semua berkaitan dengan politik. Jadi jangan lagi ada yang acuh dengan politik,” katanya.

Untuk mendorong partisipasi pemilih perempuan, Caleg dengan Jargon Berjuang untuk Rakyat ini mulai aktif menggelar sosialisasi pendidikan politik di kantong strategis Dapil nya.

Ia menekankan, suara perempuan ini juga menentukan arah pembangunan lima tahun ke depan.

“Perempuan harus gunakan hak pilih mereka, dan memilih calon berdasarkan track recordnya. Karena ini menentukan lima tahub ke depan,” tukasnya.

Me




Satu Juta Jiwa Belum Sejahtera, Jadi PR Pemda

Diharapkan penetapan program Dinas Sosial ke depan dapat memberikan bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat

MATARAM.lombokjournal.com – Akibat bencana gempa bumi, diperkirakan warga NTB yang belum sejahtera meningkat mencapai satu juta jiwa.

Ketua TP PKK NTB, Hj. Niken Saptaraini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, M.sc  mengatakan itu saat  menjadi narasumber pada Lokakarya Pola Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Provinsi NTB, Selasa, (30/10).

Lokakarya tersebut merupakan kerjasama Dinas Sosial Provinsi NTB. di Green Asri, Sayang-sayang, Kota Mataram.

“Data sebelumnya sebanyak 732 ribu jiwa belum sejahtera di NTB, karena bencana kemarin diperkirakan mencapai satu juta jiwa itulah yang menjadi PR pemerintah saat ini,” ungkapnya.

Hj. Niken menilai, kegiatan lokakarya tersebut merupakan sebuah upaya penting mensinergikan program kerjasama untuk menangangi kesejahteraan sosial di Provinsi NTB.

Untuk itu ia berharap, penetapan program ke depan dapat memberikan bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, pemerintah akan  mendukung setiap program kesejahteraan sosial yang ada.

Niken mengaku gembira dan menaruh optimis dengan kegiatan tersebut. sebab jumlah peserta yang hadir melebihi ekspektasi. Sehingga akan menumbuhkan optimisme bagi lahirnya program-program yang menyejahterakan.

“Jumlah peserta yang hadir melebihi ekspektasi, dan saya yakin pertemuan ini menjanjikan hasil yang baik,” ujarnya.

Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik, S.sos , MH dalam laporannya mengatakan, tujuan lokakarya untuk meningkatkan pemahaman tentang pola pengembangan program.

Selain itu, meningkatkan kerjasama program dengan pilar-pilar sosial dunia usaha, badan usaha, bahkan forum CSR sektor pemerintah daerah tentang memberikan pelayanan berbasis kewirausahaan.

“Peran organisasi perempuan, organisasi sosial, merupakan bidang garapan kami dalam rangka membantu gubernur menuntaskan permasalahan sosial. Terutama dalam permasalahan ketahanan keluarga, kami bersedia mendampingi PKK untuk menuntaskan permasalahan tersebut,” ujar Ahsanul Khalik, S.sos , MH.

Turut hadir Ketua harian Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) NTB, pengurus LKKS provinsi dan kabupaten kota se pulau Lombok, Forum panti sosial Provinsi sepulau Lombok, Forum pekerja sosial masyarakat, Balai sosial milik provinsi se pulau Lombok, Dunia Usaha (Bank NTB, Patuh beramal, Forum CSR, Basnas Provinsi NTB) dan instansi terkait sosial di NTB.

AYA/Hms




Peduli Pendidikan, Hj. Niken Saptarini Serahkan Ape

Usia PAUD merupakan usia emas bagi anak-anak yang harus diberikan perhatian lebih, agar pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan dengan baik

LOMBOK UTARA.lombokjourna.com — Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi, sekaligus sebagai Bunda PAUD Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE., M.Sc, menyerahkan Alat Peraga Edukatif (APE) kepada pengelola PAUD Harapan Bunda, Dusun Sedutan, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Selasa, (23/10).

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian Roadshow TP PKK Provinsi di KLU dalam rangka peringatan HKG PKK, KB Kesehatan Kesehatan ke 46 Tingkat Provinsi tahun 2018.

Hj. Niken mengatakan, penyerahan sejumlah APE itu merupakan salah satu wujud dari kepedulian TP PKK Provinsi NTB terhadap dunia pendidikan.

Ia berharap dengan bantuan APE itu akan menjadi sarana edukasi agar tumbuh kembang anak-anak NTB tumbuh dengan baik sehingga akan menjadi geresasi yang cerdas dan berkualitas dimasa depan.

“PAUD merupakan tempat pendidikan utama untuk mencurahkan perhatian dan kasih sayang kita kepada anak-anak. Ibu-ibu harus pastikan anak-anak kita dapat pendidikan yang baik,” ujarnya.

Bunda PAUD Hj. Niken mengingatkan, Usia PAUD merupakan usia emas bagi anak-anak yang harus diberikan perhatian lebih, agar pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan dengan baik.

Untuk itu ia berpesan kepada ibu-ibu yang hadir dalam acara tersebut agar anak-anak tetap dapat asupan gizi yang baik Dengan minum susu minimal 2 kali sehari.

Selain itu ia juga mengajak untuk meningkatkan konsumsi ikan agar anak-anak dapat gizi yang baik.

“Bapak-bapak yang jadi nelayan, jika ada hasil tangkapan jangan dijual suamua, sisakan sebagian untuk dikonsumsi, agar anak-anak dapat gizi yang baik,” tandasnya.

Dalam kegiatan roadshow tersebut, juga dilakukan pelayanan KB dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat terdampak gempa di Desa Kayangan, Lombok Utara.

AYA/Hms

 

 

 




Ketua TP. PKK NTB Salurkan Bantuan Korban Gempa

Ketahanan keluarga tidak lepas dari masalah ekonomi, apabila dari sisi ekonomi tidak kuat dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap pola asuh anak

MATARAM.lombokjournal.com —  Ketua TP. KKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah SE, M.Sc dan rombongan menyerahkan bantuan  untuk korban gempa yang berada di Sumbawa di Halaman Kantor Camat Alas Barat Kab. Sumbawa, Kamis (11/11).

Bantuan yang diserahkan secara simbolis kepada korban gempa  tersebut, berasal dari PKK Kab. Banyuwangi berupa uang tunai sebesar Rp. 5.000.000 dan bantuan dari BPBD Provinsi berupa 200 paket sembako, 20 paket untuk balita serta 38 paket alat tulis.

Dalam kunjungannya, Hj. Niken menegaskan untuk memperhatikan pola asuh anak yang merupakan salah satu program PKK, bagaimana membuat atau menciptakan keluarga yang memiliki ketahanan itu yang utama.

“Kita ini berada di era globalisasi, dimana banyak sekali tantangan yang dikhawatirkan akan mengganggu kekuatan dan ketahan keluarga kita”, ujar Hj. Niken mengingatkan kader PKK yang hadir.

PKK perlu bantuan dari berbagai pihak terutama pemerintah daerah, agar bagaimana dalam keluarga tersebut khususnya Ibu-Ibu muda dapat tetap bekerja. Namun tetap dapat melihat kondisi anaknya dengan fasilitas yang disediakan oleh instansi tempat kerjanya, seperti ruang penitipan anak.

Hj. Niken juga menyampaikan ketahanan keluarga tidak lepas dari masalah ekonomi, apabila dari sisi ekonomi tidak kuat dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap pola asuh anak.

“PKK diharapkan dapat berperan membantu aspek ekonomi dari keluarga-keluarga yang ada di masyarakat, agar bisa lebih sejahtera”, tutup Hj. Niken.

AYA




Menteri Yohana Beri Semangat Anak-Anak di Wanasaba, Lombok Timur

Anak-anak NTB harus tetap semangat meskipun dilanda musibah, Tidak boleh malas untuk belajar walaupun ditenda-tenda

LOMBOK TIMUR.lombokjournal.com — Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) Republik Indonesia, Yohana Yambise, mengunjungi korban gempa Lombok di Desa Beririjarak Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jum’at (21/09).

Didampingi Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Yohana Yambise atau akrab disapa Mama Yo ini, langsung mendatangi sekolah darurat yang ada di Desa Beririjarak. Anak anak terlihat sangat begitu antausias dan ceria karena bisa bertatap muka langsung dengan Menteri PP-PA.

Di tempat tersebut, Yohana bersama Rohmi menghibur anak-anak dan memberikan semangat kepada anak-anak dengan berdialog dan bernyanyi bersama. Percakapan atau dialog singkat pun terjadi di lokasi sekolah darurat.

Menteri: ” Siapa kita?

Anak-anak: “Anak Indonesia!

Menteri: “Anak Indonesia?

Anak-anak: “Seratus Persen Cinta Indonesia!”

Demikian percakapan singkat  Yohana bersama anak-anak Beririjarak, Wanasaba, Lombok Timur, dalam suasana ceria.

Yohana pun tak lupa menyampaikan salam dari anak-anak Indonesia kepada anak-anak Nusa Tenggara Barat (NTB) yang kini dilanda gempa bumi bertubi-tubi.

“Ada salam dari anak-anak Indonesia kepada kalian anak-anak NTB. Kalian harus kuat, tetap semangat, belajar yang rajin supaya kalian bisa menjadi orang hebat di masa yang akan datang,” pesannya, dihadapan para anak-anak.

Selanjutnya Yohana  berharap, agar NTB  segera pulih kembali dan normal kembali supaya anak-anak kembali semangat untuk bisa bersekolah.

Begitu juga perempuan-perempuan terutama ibu-ibu sudah bisa kembali melaksanakan tugas baik sebagai ibu rumah tangga atau pekerjaan lainnya,

“Anak-anak menjadi fokus perhatian utama Kementerian PP-PA agar mendapatkan hak-hak mereka, tumbuh kembang dan perlindungan khusus. Karena mereka adalah masa depan bangsa Indonesia, generasi dan masa depan Provinsi NTB,” ungkapnya.

Wagub NTB, Rohmi mengatakan, anak-anak NTB harus tetap semangat meskipun dilanda musibah. Tidak boleh malas untuk belajar walaupun ditenda-tenda.

“Semoga kehadiran Mama Yo di NTB membawa manfaat untuk tetap mendorong anak-anak Indonesia untuk tetap bangkit, khususnya anak-anak NTB juga harus bangkit,” kata saudara TGB ini.

Sebagai gambaran, Desa Beririjarak merupakan salah satu desa yang terdampak gempa bumi cukup parah di Kecamatan Wanasaba, Lombom Timur. Bangunan rumah dan sekolah banyak yang mengalami rusak berat.

Razak




Hj. Dian Bambang : Pasca Gempa, Anak-anak Dan Perempuan Harus Lebih Dapat Perhatian

Pemerintah saja tidak akan bisa mengatasi masalah besar yang dihadapi para korban terdampak gempa,  masalah yang harus segera diatasi begitu besar dan beragam sehingga kepedulian semua pihak harus didorong dan diarahkan ke Lombok ini

MATARAM.lombokjournal.com –  Hj. Dian Bambang, bisa disebut sebagai salah satu sosok ibu yang paling banyak berempati atas korban gempa bumi di Lombok.

Istri dari Haji Bambang ini, sudah beberapa kali menyambangi pengungsi korban gempa.

Dan tiap kali itu pula, ia banyak menyerap keluh kesah dan harapan-harapan warga terdampak.

“Saya paling prihatin menyaksikan anak-anak dan ibu-ibu yang sampai saat ini masih tinggal di tenda-tenda pengungsian, ini masih musim kemarau dan nggak kebayang kalau musim penghujan tiba nanti,” tutur Hj. Dian Bambang saat melakukan kunjungan ke tempat pengungsian korban gempa di Lombok Timur.

Hj. Dian Bambang sangat mengkhawatirkan kondisi kesehatan anak-anak paska gempa. Di beberapa tempat pengungsian, kondisi tenda-tenda darurat dilihatnya tidak terlalu kondusif bagi kesehatan anak-anak.

“Kesehatan anak-anak pengungsi kurang mendapat perhatian,” katanya, Jumat ( 21/9)

Diakuinya, untuk kebutuhan makan sehari-hari tampaknya sudah tercukupi, namun mereka membutuhkan makan yang lebih bergizi dan memenuhi standar kesehatan.

Dan lagi, dalam situasi serba darurat seperti sekarang ini, perhatian orang tua juga sangat minim dan seolah-olah anak-anak itu harus mengatasi persoalannya sendiri.

Lebih jauh dikatakan Hj. Dian Bambang, meski ia menyaksikan anak-anak itu tampak ceria, namun ia bisa melihat sisa2 ketakutan di raut muka mereka akibat gempa yang beruntun.

Selain itu, mereka juga sangat berharap untuk dapat menikmati kehidupan normal kembali seperti sedia kala.

Selain anak-anak yang menjadi concern Hj. Dian Bambang dalam melakukan kunjungannya ke beberapa tempat pengungsian korban gempa, ia juga mempunyai perhatian khusus pada perempuan dan ibu2.

Betapa tidak, menurut Hj. Dian Bambang yang paling lelah secara psikis akibat gempa ini adalah kalangan perempuan.

“Perempuan paling bisa merasakan penderitaan yang dirasakan keluarganya daripada bapak-bapak. Kita harus punya program konkrit untuk membantu anak-anak dan kaum perempuan,” tutur istri H. Bambang yang sekarang menjadi Caleg DPRD Ri Dapil NTB-2/P. Lombok dari Partai Gerindra.

Solidaritas Perempuan

Saat ini Hj. Dian Bambang tengah merancang kegiatan untuk menggalang solidaritas perempuan  dari luar Lombok, khususnya di Jakarta, agar mereka terketuk hatinya dan berempati pada warga Lombok yang terdampak gempa bumi.

“Banyak ibu-ibu yang ingin berbuat paska gempa atau masa rehabilitasi, tapi tak tahu harus kemana menyalurkan bantuan yang dibutuhkan,” tutur Hj. Dian Bambang.

Ia mencontohkan, di kalangan perempuan  di Partai Gerindra di Jakarta, banyak yang berkeinginan mengunjungi Lombok paska gempa untuk bisa berbagi dengan saudara-saudaranya yang tengah menghadapi bencana.

Di luar itu, banyak juga ibu-ibu yang kehidupan keluarganya relatif lebih mapan, yang ingin berpartisipasi aktif dan terlibat langsung dalam meringankan beban korban gempa Lombok.

“Harus ada yang mau meluangkan waktunya untuk mengorganisir kaum perempuan. In shaa ALLAH, saya bersama teman-teman yang peduli akan terus melakukan itu,” ujar Hj. Dian Bambang.

Hj. Dian Bambang meyakini, pihak pemerintah saja, tidak akan bisa mengatasi masalah besar yang dihadapi para korban terdampak gempa ini. Sebab masalah yang harus segera diatasi begitu besar dan beragam sehingga kepedulian semua pihak harus didorong dan diarahkan ke Lombok ini.

Menurutnya, masalah besar ini mendesak diatasi. Sebentar lagi musim hujan, dan para pengungsi akan menghadapi masalah baru kalau harus tetap tinggal di tenda-tenda darurat. Belum lagi bagaimana pendidikan anak-anak yang sebagian besar belum bisa kembali ke sekolahnya masing2.

“Ayo, kita bergotong royong mengatasi masalah di Lombok ini”, ujar Hj. Dian Bambang bersemangat.

Me




Inilah Harapan dan Masukan Baiq Diyah Bagi Gubernur dan Wagub NTB Baru

Agar masalah tenaga kerja wanita (TKW) benar-benar dijadikan prioritas

MATARAM.lombokjournal.com –  Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih, Dr. H. Zulkieflimansyah dan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, resmi dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/07) pagi, sekitar  pukul 10.00 WIB.

Kini, banyak tugas yang harus diemban dan dilanjutkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023 ini. Pasca kepemimpinan Muhammad Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) dan Muhammad Amin di NTB.

Harapan dan masukan pun disampaikan oleh berbagai elemen masyarakat dan beberapa tokoh di NTB. Salah satunya datang dari anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) asal NTB, Baiq Diyah Ratu Ganefi.

“Harapan saya kepada Gubernur baru adalah melanjutkan kembali program-program yang sudah dilaksanakan dengan baik dan benar oleh Gubernur terdahulu,” ucap Diyah, saat dihubungi lombokjournal.com, via WhatsApp, Rabu (19/09) siang.

Jika program yang sudah terlaksana dengan baik dan benar, kata Diyah, maka harus tetap dilanjutkan dan diperhatikan oleh Gubernur NTB yang baru.

“Misalnya infrastruktur kemudian di bidang pariwisata, kemudian di bidang perekonomian,” sebut Diyah, yang juga Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) NTB ini.

Tak lupa juga, Diyah pun menyoroti persoalan pencarian dana Rp. 50 juta bagi korban gempa di NTB yang rumahnya rusak berat. Ia menganggapa, bahwa pencairan dana tersebut masih simpang siur. Hingga sampai saat ini belum dicairkan oleh pemerintah.

“Segera menindaklanjuti dan memproses tabungan-tabungan  masyarakat yang terdampak gempa yang berada di 7 kabupaten kota. Sehingga bisa segera terealisasi dalam pembuatan rumah (mereka),” ujarnya jelas, kepada Gubernur NTB yang baru.

Sementara, khusus kepada Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah, Diyah menegaskan, agar masalah tenaga kerja wanita (TKW) benar-benar dijadikan prioritas. Apalagi, Provinsi NTB merupakan salah satu daerah yang mengirim tenaga kerja terbesar ke tiga di Indonesia.

“Jadi perlu pemikiran yang segera agar tenaga kerja khususnya wanita yang dikirim ke luar negeri ini memang benar-benar bekerja. Jangan sampai di balik pengiriman TKW ini ada perdagangan perempuan,” terangnya.

Selain itu, Senator RI asal NTB yang juga kembali mencalonkan diri sebagai calon DPD RI ini juga menjelaskan, pemerintah harus memperharikan Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) dan perempuan yang membuat home industri, agar tetap berusaha di tengah kondisi ekonomi nasional yang belum stabil.

“Perlu pemasaran, kerjasama dan perhatian dari pemerintah agar mereka tetap dapat berusaha sesuai dengan harapan mereka. Karena saat ini nilai tukar dolar terhadap rupiah sudah mencapai Rp15.000 per dollar Amerika,” tutupnya.

Razak




Istri Prajurit Beri Latihan Decoupage Warga Korban Gempa

Decoupage merupakan kerajinan atau bentuk seni yang memerlukan potongan-potongan bahan (biasanya kertas) yang ditempel pada objek dan kemudian dilapisi dengan pernis atau pelitur

LOMBOK TIMUR.lombokjournal.com – ibu-ibu korban gempa di Kantor Camat Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Sabtu (15/09) dapat latihan Decoupage dari Persauan Istri Prajurit (Persit)

Pelatihan ini dibuat untuk mensosialisasikan keterampilan Decoupage kapada para pengungsi yang berada di wilayah Kodim Lotim. Agar para pengungsi tidak hanya berdiam diri di dalam tenda.

Ketua Persit KCK Koorcab 162, Ny. Kirana Rizal Ramdhani mengatakan, anggota Persit memberikan pelatihan Decoupage agar ibu-ibu pengungsi memiiki ketrampilan yang nantinya bisa memperoleh manfaat ekonomi.

“Hasil dari pelatihan keterampilan decoupage ini nantinya bisa bermanfaat seperti menjadikan perhiasan dalam rumah ataupun dijual kepada masyarakat,” ucapnya.

Ke depan, paa anggota Persit akan memberi pelatihan bentuk yang lain.

Seorang warga setempat, Johariah, berterima kasih mendapat  pelatihan ini, karena baru pertama kali mengetahui tentang keterampilan Decoupage.

“Dengan kegiatan pelatihan semacam ini apalagi diikuti dengan serius dan fokus, perasaan trauma insya Allah perlahan pasti hilang,” tuturnya.

Puluhan ibu Persit mendampingi ibu-ibu warga yang antusias mengikuti pelatihan keterampilan Decoupage.

Sebagai gambaran, Decoupage merupakan kerajinan atau bentuk seni yang memerlukan potongan-potongan bahan (biasanya kertas) yang ditempel pada objek dan kemudian dilapisi dengan pernis atau pelitur.

Pelatihan keterampilan Decoupage diakhiri dengan penyerahan bingkisan sembako oleh Ketua Persit KCK Koorcab 162 kepada ibu-ibu peserta.

Razak




PKK NTB Layani Kebutuhan Makan Korban Gempa

Hj. Erica mengajak masyarakat agar berpartisipasi menyumbangkan tenaga, bahan makanan ataupun makanan yang sudah jadi di dapur umum

JAKARTA.lombokjournal.com –  TP PKK NTB. organisasi yang dipimpin Hj. Erica Zainul Majdi,  terus berupaya memenuhi kebutuhan berupa makanan kepada para korban. Saat ini, yang paling diperlukan oleh para korban adalah makanan dan air minum.

Gempa susulan beberapa hari terakhir ini tidak menyurutkan semangat seluruh Jajaran TP PKK NTB untuk melayani masyarakat terdampak gempa.

Melalui dapur umumnya yang sudah berlangsung beberapa hari ini, istri Gubernur NTB ini, bekerja sama dengan BKOW, DWP selalu berada di dapur untuk memasak, membungkus dan menyalurkan makan tersebut kepada sejumlah wilayah.

Sampai hari i, Jum’at (10/08), Hj. Erica telah membagikan makanan tersebut ke sejumlah desa di kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram.

Makanan tersebut dibagi kepada para korban dan tenaga medis, baik yang berada di pusat-pusat pengungsian maupun di rumah sakit. Makanan yang disalurkan tersebut merupakan hasil sumbangan dan bantuan masyarakat umum, baik perorangan maupun organisasi.

Hj. Erica mengajak masyarakat agar berpartisipasi menyumbangkan tenaga, bahan makanan ataupun makanan yang sudah jadi di dapur umum ini. Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi di dapur umum ini dapat menghubungi narahubung di 081805266380 / 08113902226.

Rr




Menteri PP-PA Luncurkan Gerakan Kepemimpinan Perempuan di NTB

Kegiatan yang diluncurkan ini merupakan akumulasi dari hasil pembelajaran selama 4,5 tahun yang pembelajarannya diambil dari implementasi strategi penghapusan kemiskinan

MATARAM.lombokjournal.com — Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Prof. Dr. Yohana Susana Yembise, Dip. Apling, MA  meluncurkan Gerakan Kepemimpinan Perempuan Mewujudkan SDGs yang responsif gender inklusif dan transformatif.

Bersamaan dengan itu, menteri juga melakukan  Peringatan Hari Anak Provinsi NTB dirangkai dengan Kampanye Stop Perkawinan Anak melalui Pendewasaan Usia Perkawinan di Gedung Graha Bhakti Gubernur Nusa Tenggara Barat, Rabu (25/07).

Peluncuran ini ditandai dengan penyerahan Deklarasi multipihak dan dokumen rekomendasi hasil konsultasi publik kepemimpinan perempuan dalam pencapaian SDGs oleh Menteri KPP dan PA, kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat.

Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Ir. Rosyadi H. Sayuti, M. Sc, Ph. D mewakili Gubernur NTB mengucapkan terimakasih kepada Menteri KPP dan PA RI. Karena telah berkenan hadir dan meluncurkan gerakan Kepemimpinan Perempuan  yang responsif gender, inklusif dan transformatif dalam rangka menunjang SDGs.

“Saya harap agar peran perempuan dalam pembangunan masyarakat dapat secara nyata meningkat dari sebelumnya. Tentu hal ini akan dapat kita lihat dan rasakan apabila kualitas pendidikan dan derajat kesehatan untuk perempuan juga meningkat,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Sekda juga memaparkan kaitan antara SDGs dan  Program Generasi Emas NTB yang terus digalakkan oleh pemerintah Provinsi NTB.

Di NTB, menteri telah melaunching program-program yang mendukung peningkatan kualitas SDM sejak dini. Pertama, yaitu Generasi Emas NTB 2025 yang tugasnya mengawal calon ibu agar mendapat pendampingan untuk menjamin terpenuhinya, sehingga  mampu melahirkan bayi-bayi yang sehat.

Selanjutnya, pendidikan anak usia dini betul-betul efektif dan berkualitas. Dan ketiga, yaitu Program Pendewasaan Usia Perkawinan.

‘Ketiga hal ini sangat penting karena dapat mendukung terwujudnya peningkatan kualitas SDM terutama pada perempuan,” paparnya.

Ketua Panitia, Wakil Direktur LPSDM dan Steering Committee Gender Watch, Ririn Hayudiani melaporkan, kegiatan ini diinisiasi oleh Institut KAPAL Perempuan, LPSDM dan merupakan bagian dari Kemitraan Australia – Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (MAMPU).

Kegiatan yang diluncurkan ini merupakan akumulasi dari hasil pembelajaran selama 4,5 tahun yang pembelajarannya diambil dari implementasi strategi penghapusan kemiskinan melalui kepemimpinan perempuan.

“Gerakan ini dimaksudkan untuk mengikat komitmen dan kerjasama berbagai pemangku kepentingan dalam memastikan kesetaraan gender dan prinsip inklusif terintegrasi dalam 17 tujuan SDGs,” ungkapnya.

AYA