Gubernur Motivasi Perempuan NTB Pada Inspiratif Expo Hari Kartini

Gubernur puji keberanian perempuan di NTB jarang ditemui di Indonesia

MATARAM.lombokjournal.com —  Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah memberikan memotivasi seluruh hadirin pada kegiatan Inspiratif Expo bertema ‘Kartini’ yang diselenggarakan di Car Free Day, Mataram, Minggu (21/04) 2019.

Motivasi itu disampaikan khususnya kepada para perempuan NTB agar memiliki kepercayaan diri menatap masa kini.

Mengawali sambutannya, Gubernur menceritakan tentang perjuangan Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan di Indonesia.

Menurut gubernur, Hari Kartini identik dengan hari merayakan perempuan dan Ibu-Ibu di Indonesia. Sebelum era kartini, menjadi perempuan adalah suatu beban di masyarakat.

“Setelah itu, dengan keberaniannya Kartini menyatakan bahwa perempuan setara dengan laki-laki pada umumnya. Sehingga harus diberi kesempatan juga untuk pengembangan diri dan pembangunan Indonesia.” jelas Gubernur

Gubernur Zul juga menceritakan tentang” The Third Wave” yang  menjadikan nama Alfin Toffler menjulang sebagai futurolog atau futuris.

“Alfin Toffler memprediksikan dinamika perkembangan perempuan menjadi tiga gelombang. Perempuan ideal Pada gelombang pertama adalah perempuan yang pintar memasak dan mencuci Karena pada masa itu adalah era pertanian. Wanita lebih banyak di rumah,” terang Gubernur

Selanjutnya dikatakan, perempuan ideal pada gelombang kedua yakni era industri adalah perempuan yang bekerja di kantor.

Kemudian, Gubernur menjelaskan, pada gelombang ketiga, khususnya pada era digital masa kini, perempuan ideal sudah mulai tidak lagi harus bekerja di kantor.

“Pada gelombang ketiga, ibu-ibu tidak lagi harus bekerja dikantor, perempuan – perempuan mulai menghangatkan rumah kembali. Mereka bisa bekerja di rumah dan belanja di rumah,” kata gubernur.

“Hakikatnya apapun masanya wanita dikenal dengan 3B (Beauty, Brain, dan Behavior). Saya kira para perempuan di NTB tidak hanya memiliki 3b tersebut namun mereka juga punya Brave,” ujar Gubernur diiringi tepuk tangan hadirin.

Gubernur puji keberanian perempuan di NTB jarang ditemui di Indonesia.

“Keberanian perempuan di NTB jarang kita temukan di Indonesia. Perempuan NTB adalah perempuan yang hebat. InshaAllah kita akan ‘purpose’ ke rekor MURI, jangan-jangan yang paling banyak memiliki Kepala Dinas dari perempuan adalah Provinsi NTB,” tambahnya

Sementara Ketua Dekranasda Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengapresiasi para panitia dan peserta yang akan mengikuti lomba.

Hj. Niken mengajak hadirin untuk merayakan hari Kartini dengan bersyukur.

“Alhamdulillah hari ini bertepatan dengan hari Kartini, hari ini adalah kelahiran hari pahlawan kita. Menjadi penting menghargai jasa beliau,” kata Hj Niken.

Kartini saat ini bukan lagi memperjuangkan persamaan hak utk belajar dan lain-lain, yang diperjuangkan sekarang adalah agar perempuan bisa mendapatkan akses untuk meningkatkan pendidikannya, meningkatkan kualitasnya sebagai perempuan saat ini, harap Hj. Niken

Acara dilanjutkan dengan berbagai kegiatan, mulai dari fashion show hingga lomba masak. Turut hadir, Furkopimda Provinsi NTB, para Kepala OPD Provinsi NTB, dan persatuan Dharma Wanita Provinsi NTB

AFF/HMAS Provinsi NTB




Wagub Hj Rohmi Dianugerahi Sebagai ‘Bunda Genre NTB’


Generasi muda menentukan masa depan NTB dan Indonesia, mereka perlu dibekali pengetahuan yang mumpuni, terutama menghadapi Revolusi industri 4.0

MATARAM.lombokjournal.com – Penganugerahan Bunda GenRe (Generasi Berencana) kepada Wagub Dr. Hj.  Sitti Rohmi Djalillah, atau yang akrab disapa Umi RohmI, dilakukan pada Ajang Kreatif Produktif GenRe dan Penganugerahan Bunda dan Duta Genre Provinsi NTB tahun 2019, di Lombok Epicentrum Mall,  Sabtu (20/04) 2019 malam.

Bunda GenRe dikalungi selempang oleh Juara I Duta GenRe Putri 2018, Dina Uswatun Hasanah, yang didampingi Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Dr. Drs  Lalu Makripuddin.

Ummi Rohmi menyampaikan, Pemilihan Duta Genre tidak hanya menjadi event seremonial. Namun, memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah, terutama dari segi pendidikan dan kesehatan. Ini sejalan dengan misi NTB yang sehat dan cerdas.

Wagub berharap, ke depan kegiatan ini bisa bekolaborasi dengan berbagai pihak. Sehingga keberadaan Duta GenRe ini bisa dimanfaatkan oleh pemerintah untuk sosialisasi tiga hal.

“Yaitu tidak menikah di usia dini, terhindar dari seks bebas sebelum nikah dan menjauhi Narkoba,” ungkap wagub.

Wagub menjelaskan, generasi muda akan menentukan masa depan NTB dan Indonesia. Mereka perlu dibekali pengetahuan yang mumpuni.

Sehingga, mereka mampu menjawab dan memahami tentang masa depan, terutama menghadapi Revolusi industri 4.0.

“Generasi yang sehat dan cerdas merupakan kebutuhan,” ungkap Wagub pada acara yang bertema “Integritas dan Kreatifitas Generasi Gemilang NTB Menghadapi Revolusi Industri 4.0”,

Sebelumnya, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB menjelaskan, sebagian besar para pengantin yang menikah saat ini sudah berusia di atas dua puluh tahun. Ini kerja keras, dukungan,  pembinaan dan penyuluhan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi bersama masyarakat.

Menurutnya, pernikahan di usia matang  yaitu 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria akan memberikan banyak manfaat.

Yaitu, tidak ada lagi remaja usia sekolah dari drop out. Juga tidak ada lagi angka kematian ibu dan bayi. Sehingga akan berdampak baik tingkat pendidikan dan kesehatan di NTB.

Ketua Panitia, Abdur Gafur  melaporkan, tahun 2019 ini pemilihan duta genre tidak lagi dilakukan melalui jalur pendidikan dan jalur masyarakat. Namun, hanya dilakukan melalui satu jalur, yaitu jakur duta genre NTB.

“Tahun ini peserta yang daftar sebanyak 200 orang. Yang lolos audisi sebanyak 147 peserta. Yaitu 74 peserta dari Pulau Sumbawa dan 73 peserta dari pulau Lombok,” lapornya.

Selain itu katanya, para peserta yang mengikuti kegiatan itu telah dibekali dengan berbagai materi. Sehingga, generasi yang terpilih nantinya merupakan generasi berencana, jauh dari narkoba dan seks bebas.

Iwo/Hms NTB

 




Kolaborasi PKK NTB Dan PAAR; Mendidik Anak Dengan Pola Asuh Penuh Kasih Sayang

Banyak masyarakat kita yang belum paham bagaimana mendidik anak dengan pola asuh yang baik dan penuh kasih sayang

lombokjournal.com —

MATARAM ;   Ketua TP PKK Nusa Tenggara Barat Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah SE, MSc memimpin rapat Tim Pola Asuh Anak Remaja (PAAR) di Pendopo Gubernur NTB, Jumat (19/04).

Tim PAAR merupakan sebuah ‘project’ yang merupakan kolaborasi dari beberapa lembaga yakni Lembaga Perlindungan Anak (LPA NTB), Himpunan Psikologi HIMPSI) NTB, GAGAS NTB, Kerajaan Dongeng, SOBAT NTB (Solusi Anak Bangsa), dan beberapa OPD lingkup Pemprov NTB terkait.

Rapat yang dibuka Hj. Niken ini fokus membahas kesenjangan pola asuh anak/remaja yang terjadi Nusa Tenggara Barat.  Menurutnya, banyak masyarakat belum paham bagaimana mendidik anak dengan pola asuh yang baik dan penuh kasih sayang.

“Saya pikir, kita bersama–sama dapat membuat banyak hal dan membuat program-program bersama yang melibatkan berbagai macam unsur. Mudah-mudahan semakin bagus dan konsisten,” katanya.

Gangguan Jiwa

Berdasarkan data yang diperoleh PAAR, Provinsi NTB memiliki masalah gangguan jiwa berat mencapai angka 2,1 permil dan gangguan jiwa mental emosional sebesar 12,8 persen.

Angka ini lebih tinggi dari angka nasional, dan menempati urutan ke-8 tertinggi di Indonesia. Misalnya di Kabupaten Dompu, sejak awal tahun 2019 hingga akhir bulan Maret 2019 telah terjadi 12 kasus bunuh diri, dan 5 di antaranya tidak terselamatkan.

Angka seiring dengan “trend” bunuh diri dunia yang melanda remaja usia 15 – 20 tahun.

Lebih lanjut, Hj. Niken menjelaskan banyaknya  kasus bunuh diri remaja di NTB adalah karena  tidak diasuh oleh orang tua langsung.

“Banyak remaja pada kasus ini tidak diasuh langsung oleh orang tuanya sendiri, melainkan diasuh oleh nenek, kakek, paman atau keluarga lain. Dengan bermacam alasan dan latar belakang,” terang Niken.

Selain itu, remaja yang memiliki kecendrungan bunuh diri juga memiliki pengalaman sebagai “korban bully” di sekolah dan pengasuhan disfungsional, tambahnya

Niken  berharap, agar PAAR dan PKK bisa berkolaborasi dan fokus terhadap masalah pola asuh anak dan remaja. Ia optimis dan bersemangat untuk segera terjun ke lapangan dan memberikan kontribusi yang positif.

“PKK memiliki anggota sampai ke dusun-dusun. Sehingga PKK dapat menjadi mitra kerja agar setiap Desa memiliki layanan konseling. Hal ini dapat memperkuat PKK dalam menyelesaikan masalah baik yang terjadi pada anak maupun orang tua,” papar Niken

Setelah berdiskusi dan memperoleh berbagai macam masukan, rapat bersama Tim PAAR kali ini menghasilkan beberapa poin. Antara lain, akan dibentuknya sistem rujukan, edukasi, dan solusi.

Kemudian lembaga-lembaga yang tergabung dalam tim PAAR ini berharap dapat difasilitasi pemerintah, sistem yang kolektif agar semua lembaga dan OPD benar-benar bisa bekerja sama dan membagi peran dan tugasnya masing-masing.

Iwo/HMS NTB




PKK Diajak Terus Berpartisipasi Menuju NTB Gemilang

Peringatan HKG PKK ke 47 diharapkan dapat menumbuhkan semangat dan energi baru pada setiap langkah dan krida gerakan PKK, tak sebatas seremonial

MATARAM.lombokjournl.com —  Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah mengajak PKK NTB terus berpartisipasi dalam segala aspek pembangunan menuju NTB Gemilang

Hal itu diungkapkan Gubernur Zul saat menyampaikan sambutan pada acara Puncak Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-47, Senin (08/04). Saat tu pula diuka Rapat Konsultasi (Rakon) PKK Provinsi NTB Tahun 2019 di Gedung Pendopo Gubernur.

“Terima kasih kepada PKK, tidak berlebihan saya mengatakan kalau suksesnya NTB kelak, tergantung pada PKK nya,” ucap DR Zul.

Doktor Zul sebagai pembina TP PKK Provinsi NTB berharap, Rapat Konsultasi (Rakon) yang mengusung Tema ”Tingkatkan Kinerja Gerakan PKK Menuju NTB Gemilang”  ini dapat berjalan lancar.

Hj. Niken Saptarini Widyawati, Ketua TP PKK Provinsi NTB membacakan Ketua Umum TP PKK Pusat, dr Erni Guntarti Tjahjo Kumolo.

Ketum PKK Pusat berpesan, agar Peringatan HKG PKK ke 47 dapat menumbuhkan semangat dan energi baru pada setiap langkah dan krida gerakan PKK, tak sebatas seremonial.

Kegiatan ini dirangkaikan dengan penandatangan Kerjasama Antara TP PKK Provinsi NTB dengan berbagai dinas dan lembaga terkait.

Kemudian diumumkan para pemenang lomba pada peringatan HKG PKK ke 47. Pameran dan Bazar dari Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K-PKK) se Provinsi NTB juga ikut meramaikan kegiatan ini.

Hadir sejumlah Kepala OPD lingkup Provinsi NTB, Perwakilan dari masing-masing PKK se Provinsi NTB, serta Organisasi-Organisasi Wanita lainnya di NTB.

AYA/hms

 




Perempuan Kini Berpeluang Tentukan Arah Masa Depan Bangsa

Melalui sistem politik dI Indonesia, kaum perempuan dimana pun dapat berpartisipasi langsung

MATARAM.Lombokjournal.com —  Ketua TP-PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE., MSc menekankan, saat ini terbuka kesempatan bagi perempuan untuk membuat keputusan penting bgi bangsa dan Negara.

Menurutnya, salah satu yang penting adalah Kebijakan 30 persen keterwakilan perempuan di legislatif. Hal ini merupakan kesempatan penting bagi perempuan, karena itu perempuan harus berpartisipasi aktif.

Dan karena itu,  Hj Niken mendorong perempuan bergerak aktif, sebab saat ini harus merebut  peran penting dalam menentukan arah masa depan bangsa.

“Dengan terbukanya kesempatan bagi perempuan untuk masuk dan membuat keputusan penting bagi bangsa dan negara, maka melalui sistem politik perempuan dapat berpartisipasi langsung,” kata Hj Niken .

Hal itu disampaikannya saat memberikan materi pada RAPIMWIL KAMMI NTB, Sabtu (07/04) di Mataram.

Rr




Hj Niken;  Saatnya Jadikan Perempuan Penggerak Perdamaian

Ketika perempuan diberi peran, mereka bisa memberikan kemampuan dan kapasitasnya untuk menjaga kondisi sosial di daerah masing-masing

MATARAM.lombokjournal.com –  Mulai saat ini bisa mulai ditingkatkan peran perempuan dalam penggerak perdamaian di daerah masing-masing

Dengan jumlah kaum perempuan yang lebih dominan dari kaum laki-laki, perempuan memiliki perananan besar dalam penggerak perdamaian,

Ketua TP. PKK NTB, Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengungkapkan itu, saat menjadi Keynote Speaker pada acara Perempuan Penggerak Perdamaian (Peran) di Hotel Aston, Selasa (26/03).

Hj. Niken mengaku bahagia, menyambut gembira dan berterimakasih karena NTB telah dijadikan tuan rumah atas terselenggaranya acara ini.

“Sudah saatnya menggerakkan perempuan untuk menjadi inisiator penggerak perdamaian di lingkungan kita, di keluarga lah manusia dibentuk, disini peran perempuan sangat penting, dan lebih menekankan pola asuh dalam kehidupan keluarga,” ungkapnya.

Hj. Niken juga menekankan,  perempuan harus memiliki prinsip dan nilai kebaikan. Dan perempuan harus memiliki akhlak yang baik (akhlak yang mulia).

Sebab prinsip yang baik dan akhlak yang baik tidak cukup jika tidak diiringi dengan kemampuan berbicara, agar ide dan argumen dapat tersampaikan dengan baik pula.

Hj Niken berharap kegiatan seperti ini tidak hanya menjadi pelatihan saja. Tapi jadi cikal bakal bahwa di NTB perempuan bisa berperan dalam menggerakkan perdamaian,  serta menguatkan keluarga agar memiliki peran dan toleransi yang baik.

Sebelumnya, Direktur Nusa Tenggara Center, Suprapto M. Adi, juga menambahkan, ketika perempuan diberi peran, mereka bisa memberikan kemampuan dan kapasitasnya untuk menjaga kondisi sosial di daerah masing-masing.

Seperti Perdana Menteri New Zealand, Jacinda Ardern, yang mampu menunjukkan kepada dunia akan rasa simpatinya terhadap kejadian yang menimpa warga Muslim New Zealand.

Dengan sigap dalam waktu sigap Ia mampu meyakinkan seluruh masyarakat dunia, radikal, teroris dan kekerasan adalah musuh dunia.

Suprapto meyakini apa yang diperoleh peserta hari ini dapat menjadi modal luar biasa bermanfaat untuk menciptakan perdamaian di NTB.

Dan perempuan-perempuan di komunitas masing-masing bisa menjadi virus yang positif, dikembangkan dan ditularkan kepada masyarakat lainnya.

“Para perempuan NTB siap jadi penggerak perdamaian,”,tegas Hj Niken.

Windi/Humas Protokol Setda NTB




Hari Kesatuan Gerak PKK ke-47 NTB, Meningkatkan PAUD Berkualitas

Hj. Niken menyampaikan hal penting yang menjadi perhatian dari Pemerintah Provinsi, yaitu soal pengelolaan sampah. Sampah bukan sesuatu yang dibuang tetapi sesuatu yang dapat digunakan dan bermanfaat

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com —  Ketua TP-PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE., M.Sc bersama dengan TP-PKK Kab. Lombok Barat Hj. Khairatun Fauzan Khalid melakukan bhakti sosial di PAUD Tunas Unggul Desa Batu Kumbung, dalam Rangka Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke 47 (19/03).

Memperingati hari ulang tahun yang ke 47, PKK akan banyak melakukan berbagai kegiatan salah satunya Bhakti Sosial. Dalam kegiatan bhakti sosial ini TP PKK Provinsi bekerja sama dengan BPOM Provinsi untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat.

Desa Batu Kumbung merupakan salah satu desa yang PAUD nya dikelola oleh Tim PKK Provinsi guna meningkatkan PAUD yang berkualitas, agar anak-anak usia dini mendapatkan pendidikan yang baik.

“Anak dari umur 0-5 tahun adalah masa-masa untuk berkembang dengan sangat baik, sehingga peran PAUD sangat penting,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Hj. Niken menyampaikan hal penting yang menjadi perhatian dari Pemerintah Provinsi, yaitu soal pengelolaan sampah. Sampah bukan sesuatu yang dibuang tetapi sesuatu yang dapat digunakan dan bermanfaat.

“Mudah-mudahan nanti PKK di Desa Batu Kumbung bisa mengajari ibu-ibu cara memanfaatkan sampah, sehingga memiliki penghasilan tambahan,” tangkasnya.

Di akhir sambutannya, Hj. Niken berpesan kepada masyarakat agar tetap semangat untuk terus belajar dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

“Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan besok harus lebih baik dari hari ini,” tutupnya.

Bersamaan dengan itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Lombok Barat Hj. Khairatun Fauzan Khalid menjelaskan kepada masyarakat kedatangan TP-PKK Provinsi NTB ini untuk berbagi kepada masyarakat desa Batu Kumbung.

“Kita sangat berterimakasih atas kehadiran beliau, mudah-mudahan apa yang diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat,”  kata Hj Khairatun.

AYA

 

 




Wagub NTB; Keluarga Support Terbaik Perempuan dalam Karir

Wagub minta, perempun jangan pernah merasa kecil dan berbeda, jangan minta untuk diperlakukan lebih atau istimewa. Jika kita sudah melakukan itu semua, tidak akan ada yang menghambat kita untuk mencapai apa yang kita mau

MATARAM.lombokjournal.com —  Posisi perempuan tidak berada di bawah, melainkan sejajar dengan laki-laki, hanya saja memiliki porsi yang berbeda.

Keluarga merupakan support terbaik dalam karir, karena perempuan harus membangun kesepahaman dan komunikasi yang jelas di dalam keluarganya.

“Posisi karir kita itu memang penting untuk keluarga, bukan dari sisi materinya tetapi eksistensinya, manfaatnya, itu sangat penting,” ujar Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat,  Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M.Pd, saat membuka Acara Seminar Hari Perempuan Internasional, di Hotel Lombok Astoria (08/03).

Dalam Seminar dengan tema Balance For Better ini, Ummi Rohmi menyampaikan, perempuan harus menyesuaikan diri dengan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang ibu dan profesional di dunia kerja.

Perempuan juga akan mendapatkan hasil yang baik ketika bekerja, karena perempuan adalah sosok yang sabar, melihat sesuatu secara komperhensif, lebih detail dan tidak melakukan sesuatu dengan setengah-setengah.

Seorang engineers sendiri memiliki cara berpikir yang sistematis, jadi untuk mencapai goals harus melalui tahap-tahap yang jelas dan hal tersebut memiliki manfaat yang besar.

“Jadi mohon, jangan pernah merasa kecil dan berbeda, jangan minta untuk diperlakukan lebih atau istimewa. Jika kita sudah melakukan itu semua, tidak akan ada yang menghambat kita untuk mencapai apa yang kita mau,” pintanya.

Dalam sambutannya, Ummi Rohmi juga mengarahkan Society of Women Engineers untuk terus aktif dan berkarier, dalam arti sukses rumah tangga dan pekerjaan. Sehingga ketika semuanya seimbang, kita memiliki kepuasan lahir bathin.

“Perempuan harus mempersiapkan diri untuk bisa bersaing karena akan semakin banyak perempuan yang memiliki kompetensi, yang menempati posisi yang baik, yang sukses secara karier dan keluarganya,” ujarnya.

Kita juga harus bisa menyeimbangkan diri, tambah ummi rohmi.

“Keseimbangan itu letaknya pada prinsip. Kalau kita punya komitmen, kedisiplinan, kerja keras pasti kita akan bisa atur waktu,” pungkasnya.

Fera F. Salsabila, S.T., M.T selaku ketua Society of Women Engineers (SWE) menjelaskan,  SWE adalah organisasi terbesar di internasional yang memiliki jumlah anggota 37.000 engineers dari seluruh dunia.

Visi Society of Women NTB adalah menjadikan sumber kekuatan dan menguatkan wanita dalam bidang teknik dan teknologi. Misinya, mendorong wanita untuk saling mendukung dalam karier sebagai insinyur, memotivasi wanita untuk memaksimalkan potensi diri dalam bidang teknik dan teknologi, memperluas pengetahuan dan meningkatkan kapasitas wanita insinyur.

“Insinyur perempuan sangat penting dalam bidang teknik dan teknologi, seperti hasil penelitian yang di lakukan oleh The Guardian bahwa 51% populasi wanita di Inggris hanya 8% yang bekerja sebagai insinyur profesional di bidang teknik, ini juga terjadi di Indonesia,” tuturnya.

Fera berharap semoga setelah kegiatan ini diadakan, akan banyak insinyur perempuan yang bergabung dan bersama-sama berupaya meningkatkan jumlah insinyur perempuan khususnya di Provinsi NTB.

Agar dapat meningkatkan minat anak perempuan untuk terjun ke dunia keteknikan.

AYA

 




Hj Niken; Perlu Kampanye Memperbanyak Produk Berbahan Dasar Ikan

 Mengajak semua unsur masyarakat dan pemerintahan agar gemar memakan ikan sehingga dapat menjadi budaya, agar tercipta generasi yang sehat, kuat dan cerdas

MATARAM.lombokjournal.com — Ketua TP. PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, S. E., M.Sc pagi ini di Pendopo Gubernur NTB, menerima Sosialisasi Badan Ketahanan Pangan dan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan), Selasa (05/03).

Hj. Niken menyampaikan kesiapannya sebagai Ketua TP. PKK sekaligus sebagai Ketua Forikan NTB untuk bekerjasama dengan stake holder terkait dalam mendukung program pemerintah.

“Saya siap mensukseskan program gemar makan ikan dan program-program PKK lainnya”, tegas Hj. Niken.

Menurutnya, perlu adanya sosialisasi untuk mengkampanyekan dan memperbanyak produk berbahan dasar ikan, misalkan olahan nugget, otak-otak, cilok dan berbagai panganan bahan dasar ikan lainnya.

“Banyak yang bisa kita lakukan dan disinergikan bersama, mengingat kita juga memiliki masalah lain, yakni stunting yang patut menjadi perhatian bersama,” tambah Hj. Niken.

Kadis Kelautan dan Perikanan, Lalu Hamdi menjelaskan kegiatan Forikan yang rutin diadakan tiap tahun ini, mengajak semua unsur masyarakat dan pemerintahan agar gemar memakan ikan sehingga dapat menjadi budaya, agar tercipta generasi yang sehat, kuat dan cerdas.

Namun, menurut Hamdi, tantangan yang dihadapi di masyarakat saat ini adalah tingkat konsusmsi makan ikan di NTB yang masih sangat kurang.

Dengan adanya Forikan, diharap dapat merubah pola pikir masyarakat agar mau mengajak keluarga mengkonsumsi ikan sejak dini.

AYA/Hms

 




Wagub Motivasi Perempuan Agar Lebih Berpartisipasi Membangun NTB

Perempuan harus dapat menyeimbangkan antara karir pekerjaan dan juga keluarga.

MATARAM.lombokjournal.com —  Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd, menerima audiensi dari Society of Woman Engineers (SWE) di ruang Wakil Gubernur, Selasa (5/3/2019).

Kunjungan audiensi sekaligus silaturahim ini membahas mengenai komunitas SWE yang mewadahi serta menyatukan para perempuan insinyur yang pada minggu ini akan mengadakan seminar dengan tema ”Balance For Better”.

Wakil Gubernur berharap SWE dapat meningkatkan motivasi para perempuan untuk dapat lebih berpartisipasi dalam membangun NTB.

”Society of Woman Engineers harus dapat menjadi motivasi bagi perempuan, terutama perempuan di NTB untuk berperan besar dalam pembangunan dan kemajuan di NTB ini” harap Hj. Rohmi.

“Dengan adanya SWE semoga bisa membagikan kebaikan pada semuanya, pada bidang pendidikan dan kesehatan,” pungkasnya.

Perwakilan dari SWE, Fera Fitri Salsabila mengatakan bahwa perempuan harus dapat menyeimbangkan antara karir pekerjaan dan juga keluarga.

”SWE dibentuk untuk menyatukan para perempuan insinyur yang ada di NTB dan memberikan edukasi bahwa perempuan harus bisa menyeimbangkan antara karir mereka dan juga keluarganya,” jelas Fera.

AYA/Hms