BKOW Diminta Bangun Sinergi, Agar Bisa Jadi Kekuatan Pembangunan

“Semangat ibu-ibu, kita berkumpul untuk melakukan sesuatu yang penting dan bermanfaat bagi daerah kita”

MATARAM.lombokjournal.com —  Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bima dihimbau agar dapat membantu program-program unggulan Pemerintah Provinsi NTB seperti Revitalisasi Posyandu dan Zero Waste.

Wagub Hj Rohmi dan Hj.Rustiati Dahlan,

Diharapkan juga, GOW Kabupaten Bima lebih peka terhadap isu-isu sosial yang terjadi di Kabupaten Bima.

Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd selaku Ketua Umum BKOW NTB mengatakan itu saat menerima kunjungan dari Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bima di Pendopo Gubernur, Jumat (25/10) 2019.

Wagub yang kerap disapa Ummi Rohmi itu mengaku bahagia mendapat kunjungan dari GOW Kabupaten Bima. Dikatakan, organisasi wanita seperti BKOW merupakan kumpulan dari wanita-wanita hebat yang memiliki wawasan dan kompetensi.

“Banyak orang-orang hebat yang terkumpul disini, BKOW akan terus membantu dan memfasilitasi anggota BKOW dan GOW agar menjadi kekuatan pembangunan di NTB,” jelas Ummi Rohmi.

Dicontohkan, buruh migran ilegal yang diberangkatkan keluar negeri tanpa keahlian, sehingga terjadi permasalahan-permasalahan yang tidak diinginkan.

Berkolaborasi, bekerja sama, dan yang terpenting adalah GOW dapat membuat kegiatan yang memiliki pencapaian yang sangat terukur. Sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Bima tentunya.

Ummi Rohmi mengatakan mudah-mudahan apa yang diniatkan dan lakukan dapat bermanfaat membantu Pemerintah Daerah maupun Provinsi.

“Semangat ibu-ibu, kita berkumpul untuk melakukan sesuatu yang penting dan bermanfaat bagi daerah kita,” tutup Wagub.

Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bima Hj.Rustiati Dahlan, S.Pd bersama dengan 60 anggotanya ingin dapat dibina langsung oleh Ketua Umum BKOW. Ia menjelaskan dalam GOW terdiri dari 32 organisasi yang ada di Kabupaten Bima.

“Dengan kehadiran kami, diharapkan dapat bersinergi antara BKOW Provinsi dan GOW Kabupaten Bima dalam berbagai bidang,” jelasnya.

AYA/HmsNTB




Akreditasi LKSA Wujudkan Profesionalisme Lembaga

Diharapkan,saat kembali ke kabupaten/kota masing-masing, bisa menjadi inspirasi bagi LKSA yang lain

MATARAM.lombokjournal.com —  Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKKS) sudah melaksanakan beberapa kegiatan, salah satunya adalah bimbingan manajemen akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA).

Hal ini penting dalam membimbing dan membantu seluruh LKKS di kabupaten/kota, untuk saling mengatur dan mengelola kesejahteraan yang lebih baik dan lebih profesional dalam menjalankan tupoksi.

Ketua Umum LKKS Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE., M.Sc mengatakan itu, saat membuka kegiatan Bimbingan Manajemen Perencanaan Organisasi Terakreditasi Bagi LKSA Provinsi NTB di Aula Hotel Lombok Raya, Selasa (22/10/2019).

Data terakhir bulan Agustus 2019, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di NTB tercatat kurang lebih 576.465 orang  dari 26 jenis PMKS, dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) sebanyak 227 LKSA.

“Dengan sasaran binaan kurang lebih 11.350 orang anak. Sementara, jumlah LKSA yang sudah terakreditasi masih sangat minim. Maka ke depan harus sudah ada peningkatan LKSA yang terakreditasi,” jelas Hj. Niken.

Kegiatan bimbingan manajemen akreditasi LKSA serta sejumlah kegiatan lainnya akan menunjukkan tingkat profesionalisme LKKS sebagai pelayan masyarakat.

Hj. Niken berharap, agar peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik, sehingga pada saat kembali ke kabupaten/kota masing-masing, bisa menjadi inspirasi bagi LKSA yang lain.

Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Dra. Hj. T. Wismaningsih Drajadiah  berharap dengan adanya kegiatan tersebut mampu meningkatkan kualitas SDM  LKSA yang hadir.

“Semua SDM yang terkait dalam pelayanan kesejahteraan sosial harus terakreditasi, karena hal tersebut adalah tuntutan untuk pelayanan yang profesional “, tuturnya.

Wismaningsih menambahkan, Pemerintah Provinsi sudah melaunching  Kartu Identitas Anak Yatim Piatu (KIAP) dengan memberikan sebanyak  219 KIAP  bersama Bank NTB yang berfungsi sebagai ATM dan pelayanan sosial yang lainnya. Dalam pengelolaannya akan tetap bersama-sama dengan LKSA.

Peserta dalam kegiatan ini berjumlah Peserta 30 orang dari LKSA se-NTB dan akan mengikuti berbagai macam kegiatan serta menerima materi dari pihak penyelenggara.

AYA/HmsNTB

 




Strategi Optimalkan Posyandu Keluarga dan Zero Waste, Harus Segera Disiapkan

“Melalui revitalisasi ini, kita bisa menangani lingkup dusun dengan cermat, dengan detail, degan serius”

MATARAM.lombokjournal.com —   program Revitalisasi Posyandu akan lebih maksimal hasilnya dengan memberdayakan dana desa.

Wakil Gubernur Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengatakan itu saat menjadi keynote speaker Rapat Koordinasi (Rakor) Revitalisasi Posyandu, Zero Waste, dan Tim Pelaksanaan Kejiwaan Masyarakat (TPKJM) Tingkat Provinsi  NTB yang berlangsung di Ballroom Hotel Grand Legi, Selasa (22/10) 2019 pagi.

“Kalau kita lihat sekarang anggaran itu, telah tersebar sampai ke seluruh desa, yang mana kewajiban dana desa tersebut salah satunya untuk hal yang berhubungan dengan kesehatan,” ujar Wagub yang biasa disapa Umi Rohmi.

Rakor tersebut juga dalam rangka pembagian peran terkait program Revitalisasi Posyandu dan Zero Waste di Pemprov dan Kabupaten/Kota di NTB.

Umi Rohmi menerangkan,  Pemerintah Provinsi NTB menjadikan Revitalisasi Posyandu sebagai salah satu program yang benar-benar diperjuangkan.

“Melalui revitalisasi ini, kita bisa menangani lingkup dusun dengan cermat, dengan detail, degan serius,” ujarnya.

Melalui Posyandu, tidak hanya permasalahan kesehatan yang dapat dideteksi lebih dini, tapi juga masalah sosial yang ada di masyarakat.

“Jadi yang namanya revitalisasi posyandu ini benar-benar kita revitalisasikan, kita fungsikan, berdayakan, kita anggap dia menjadi instrumen yang sangat penting lingkup dusun, mengapa ini akan menjadi kekuatan yang sangat luar biasa jika kita serius,” tutur Umi Rohmi.

Umi Rohmi berharap agar setelah digelar Rakor, Pemda di 10 Kabupaten/Kota di NTB langsung mempersiapkan sterateginya masing-masing dalam bersama-sama mewujudkan Posyandu Keluarga dan Zero Waste di NTB.

Rakor ini diikuti oleh Asisten Perekonomian dan Umum Setda NTB, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat Setda  NTB, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB dan masing-masing enam orang perwakilan dari Kabupaten/Kota di NTB.

AYA/HmsNTB

 




Teknologi Digital Untuk Perkuat Layanan Posyandu Keluarga

Penyediaan lokasi maupun sosialisasi pelayanan apa saja yang diperoleh dalam Posyandu Keluarga bagi warganya, harus tersampaikan dengan baik

Mataram.lombokjournal.com — Dukungan teknologi berupa sebuah Sistem Informasi Posyandu (SIP) berbasis laman daring, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik), untuk pengembangan kegiatan Posyandu Keluarga dalam program revitalisasi Posyandu yang dicanangkan Pemerintah Provinsi NTB.

Situs ini digunakan tidak saja sebagai pelaporan rutin administrasi Posyandu, tapi juga menjelma sebagai bank data.

Menu yang tersedia dalam aplikasi SIP diharapkan dapat mencakup seluruh kebutuhan. Baik bagi masyarakat maupun pengambil kebijakan bidang kesehatan.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB, Gde Putu Aryadi, S.Sos.MH mengungkapkan, pihaknya kini tengah menuntaskan pembangunan sebuah sistem informasi. Tujuannya memudahkan dan mengakomodir seluruh data dan informasi yang dibutuhkan dalam proses layanan maupun pengembangan kegiatan di posyandu keluarga.

Ia menjelaskan, dalam aplikasi tersebut, tidak hanya untuk pelaporan. Di dalamnya terdapat 4  model data dan informasi tentang program kegiatan posyandu.

Pertama, Posyandu KIA di antaranya mencakup Bina keluarga balita (BKB), kelas stunting, kelas ibu hamil dan lain-lain. Kedua, Posbindu yaitu mencakup zero waste, kebencanaan dan deteksi dini.

Ketiga, Posyandu lansia mencakup pelayanan kesehatan dan deteksi dini.  Keempat, Posyandu Remaja mencakup PUP (pendewasaan Usia Perkawinan), bahaya narkoba dan berbagai permasalahan remaja lainnya.

Panca Yuniati, Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan NTB dalam Pertemuan Sosialisasi Posyandu Keluarga Tingkat Provinsi di Mataram (Senin, 21/10) menjelaskan,  beberapa hal terkait pembangunan Posyandu Keluarga, tengah disiapkan.

Termasuk dukungan teknologi informasi, tegasnya.

Menurutnya, ada 4 strata posyandu di NTB saat ini. Berdasarkan Data hingga Juli 2019 Jumlah posyandu di seluruh Kabupaten/Kota se- NTB sebanyak 7.286.

Dari jumlah itu, kata bu Panca sapaan akrabnya, jika dikaitkan dengan  4 strata posyandu tersebut di atas, maka  Posyandu Pratama sebanyak 215 (4,4 persen), Madya sebanyak 3.076 buah (42,2 persen); Purnama 3.421 (47,0 persen) dan Posyandu Mandiri sebanyak  471 (6,5 persen).

“Inilah yang harus disiapkan dan diinisiasi secara bertahap agar memenuhi persyaratan ditingkatkan menjadi posyandu keluarga”, ujarnya.

Pejabat Bidang Promosi Kesehatan (Promkes), Retno mengungkapkan, dari 3500 kader posyandu yang ada di NTB saat ini,  sebanyak 2500 kader telah memiliki sertifikat keahlian.

Program unggulan yang menyasar masyarakat di level keluarga, Posyandu sebagai layanan dasar kesehatan akan diperluas layanannya bagi anggota keluarga lain selain ibu, bayi dan balita.

Dengan demikian, perluasan layanan Posyandu membutuhkan  stakeholder lain sebagai penyedia layanan Posyandu dan tidak lagi dinas kesehatan semata.

Layanan lain yang bersifat lintas sektoral diharapkan ikut menunjang berjalannya Posyandu Keluarga. Didalamnya ada BKKBN, PKK, DPMPD, DIKBUD, Kemenag, program PKH maupun program Dinas Kesehatan yang telah berjalan namun belum sepenuhnya terintegrasi dalam Posyandu Keluarga seperti Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu).

Koordinasi dan sosialisasi ini diharapkan  menjadi kerjasama antar lembaga yang mengurusi warga desa.

Di BKKBN ada sebanyak 400 penyuluh KB lapangan dan Pokja kampung KB yang dapat membantu. Ada pula 1.17480 data penerima PKH Kesehatan dengan 998 pendamping yang dapat bersinergi dengan program Posyandu Keluarga.

Hal lain adalah peran pemerintah desa yang telah menandatangani nota kerjasama dengan pemerintah provinsi untuk mendukung program Posyandu Keluarga.

Dari sisi anggaran – dari dana desa, masalah teknis lain semisal kader dan penyediaan lokasi maupun sosialisasi pelayanan apa saja yang diperoleh dalam Posyandu Keluarga bagi warganya, harus tersampaikan dengan baik.

AYA




Koko Olimpiade 2019,  Diapresiasi Karena Ada Kegiatan Memupuk Bakat dan Kreativitas Anak

Hj. Niken mengapresiasi peran Nestle yang berkampanye mengajak anak terbiasa untuk sarapan dengan gizi seimbang dan bernutrisi sebelum aktivitas di sekolah

Hj Niken (kanan)

MATARAM.lombokjournal.com —  Hj. Niken sangat mengapresiasi agenda Koko Olimpiade 2019. Salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu, lomba menggambar dan mewarnai yang melibatkan anak-anak usia  6 – 12 tahun.

Menurutnya kegiatan seperti ini sangat baik untuk tumbuh kembang anak.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc  menyampaikan apresiasinya itu saat membuka kegiatan Koko Olimpiade 2019 yang berlangsung di Gelanggang Pemuda Mataram, Minggu (20/10) 2019.

“Acara kali ini mungkin kelihatan biasa, tapi itu adalah sebuah proses yang penting yang harus dilakukan, karena itu semua bagian dari tumbuh dan kembang anak, untuk menjadi anak yang hebat di masa yang akan datang,” kata Hj. Niken.

Terselenggaranya giatan ini katanya untuk memupuk bakat dan kreativitas anak.

Dalam kesempatan itu, Hj. Niken mengapresiasi peran Nestle yang berkampanye mengajak anak terbiasa untuk sarapan dengan gizi seimbang dan bernutrisi sebelum aktivitas di sekolah.

“Jangan  lupa sarapan di pagi hari sebelum keluar rumah, karena sarapan amat penting dan dibutuhkan oleh kesehatan tubuh kita,” tutur Hj.Niken.

Pada kesempatannya juga, ia menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada para orang tua yang telah meluangkan waktu mengantar dan menemani anak-anaknya untuk mengikuti kegiatan ini. Sehingga moment ini, nantinya akan tersimpan di dalam ingatan anak.

“Hal terpenting dari moment ini, bukan tentang menang atau kalah, melainkan proses anak-anak dalam menuangkan pemikiran serta ide-idenya ke dalam sebuah gambar sehingga kelak mereka akan tumbuh lebih percaya diri lagi,” katanya.

AYA

 

 

 




Ketua TP.PKK NTB Atensi Masalah Kesehatan Mental 

Hj. Niken diminta menjadi Keynote Speaker dalam acara seminar Psikologi Klinis yang akan dilaksanakan pada bulan November mendatang

MATARAM.lombokjournal.com —  Masalah  gangguan mental menjadi kekhawatiran bersama, karena dampak dari gangguan ini tidak hanya bagi diri sendiri, namun berdampak bagi orang lain.

“Kita perlu khawatir, karena kondisi mental tidak hanya berdampak pada si penderita, tapi juga orang yang berada di sekitarnya,” kata Ketua TP. PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc .

Hal itu diungkapkannya waktu menerima audiensi Ikatan Psikolog Klinis (IPK)  Indonesia, terkait kasus kesehatan mental anak dan remaja di NTB Rabu (16/10) 2019 sore, di Pendopo Gubernur NTB.

Audiensi ini membahas permasalahan remaja yang membutuhkan pengayoman dalam segi psikologi dan kerohanian.

Ketua Hj. Niken juga menyarankan untuk menggandeng para pakar psikologi di NTB dan melibatkan mahasiswa lulusan ilmu psikologi untuk terjun langsung sampai ke desa-desa, untuk memberikan informasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mental.

Ikatan Psikolog Klinis Indonesia meminta kesediaan Hj. Niken untuk menjadi Keynote Speaker dalam acara seminar Psikologi Klinis yang akan dilaksanakan pada bulan November mendatang.

Sri Helmi Hayati, selaku koordinator seminar menjelaskan, seminar ini bertujuan untuk memberikan informasi, kepada remaja akan pentingnya menjaga kesehatan mental dan menjadi wadah bagi para remaja yang memiliki gangguan psikologis.

“Seminar ini akan memberikan informasi kepada remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan bagaiamana cara menjaganya,” ungkap Sri Helmi Hayati.

Ia menambahkan, kegiatan ini tidak hanya sebatas seminar lalu selesai, namun pihaknya akan terus mem-follow up.  Bahkan membentuk tim koordinasi, baik di tingkat kabupaten sampai dengan desa.

”Sehingga para remaja setidaknya mengetahui tujuan mereka saat mereka memiliki masalah,” kata Sri.

AYA/HmsNTB

 




Kaum Perempuan Diajak Sukseskan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Banyak masyarakat yang tinggal di lingkungan yang tidak bersih dan fasilitas sanitasinyapun kurang memadai

MATARARAM.lombokjournal.com —  Kaum perempuan dan para kader PKK di NTB diajak aktif dan terlibat langsung dalam mensukseskan program Sanitasi Total berbasis masyarakat (STBM), program yang memiliki hubungan erat mewujudkan masyarakat sehat dan generasi cerdas

Ketua TP.PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, M. Sc, menyampaikan ajakan itu karena peran dan potensi perempuan di NTB, jumlahnya sangatlah besar.

Dari total penduduk NTB yang mencapai 5,6  juta jiwa lebih, keberadaan perempuan usia produktif 14 – 24 tahun jumlahnya mendominasi.

“Ini merupakan potensi yang perlu diberi ruang dan diberdayakan secara optimalkan,” ungkap Hj. Niken, Rabu (16/10) 2019 di hotel Green Legi Mataram.

Hj Niken mengatakannya saat menjadi narasumber pada kegiatan Workshop  Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial dalam Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) bersama Yayasan Plan International Indonesia,

Dikatakannya, dalam praktek kehidupan sehari-hari kaum ibu dan perempuan pada umumnya menjadi pemeran kunci mewujudkan lingkungan rumah tangga yang bersih dan sehat.

Bahkan pada program Dasa Darma PKK melalui kader-kadernya, kini terus mengkampayekan Gerakan hidup sehat, termasuk kebersihan lingkungan dan sanitasi.

“ Ini program rutin ibu-ibu PKK, insya Allah akan dapat mengubah perilaku masyarakat kita menuju perilaku yang bersih dan sehat,” jelasnya.

Ia menyadari tantangannya tidaklah kecil. Sebab masih banyak masyarakat yang tinggal di lingkungan yang tidak bersih dan fasilitas sanitasinyapun kurang memadai. Misalnya tidak ada air bersih dan tidak ada jamban. Kondisi itu ditambah lagi dengan ketidaktahuan mereka bagaimana menjaga kesehatan, ujarnya.

Karena itu sentuhan edukasi menurutnya perlu terus digiatkan melalui berbagai pola dan pendekatan agar tumbuh kesadaran dan pemahaman yang memadai tentang Gerakan hidup bersih dan sehat.

“Ini tantangan dan tugas kita ke depan untuk terus mengkampanyekan hidup bersih dan sehat,” ungkapnya.

Niken mendorong peran kepemimpinan perempuan meningkatatkan akses sanitasi di masyarakat. Ia juga mengajak Tim PKK yang ada di wilayah dampingan project YPII untuk memimpin gerakan peningkatan sanitasi di tingkat desa melalui strategi penguatan pengasuhan berbasis keluarga.

Keterlibatan aktif perempuan dalam kegiatan sanitasi diharapkannya dapat meningkatkan kesetaraan gender dalam pelaksanaan STBM di Provinsi NTB.

Ketidakadilan gender

Asisten Deputi Kesetaraan Gender Bidang Infrastruktur dan Lingkungan,Deputi Kesetaraan Gender, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dra. Lieska Prasetya, M. Sc menjelaskan, masih ada kesenjangan yang menimbulkan ketidakadilan gender dalam masyarakat.

Ketidakadilan gender itu sendiri merupakan sistem dan struktur yang mengakibatkan salah satu gender, apakah itu perempuan ataupun laki-laki, termasuk yang disabilitas dan lansia menjadi korban.

Wujud Ketidakadilan gender itu menurutnya beragam. Di antaranya marginalisasi atau peminggiran hak-hak, dimana hak salah satu gender terabaikan karena kepentingan gender yang lain ataupun karena kepentingan politis yang lebih besar.

Maka Pengarusutamaan gender (puG) Merupakan solusi dan strategi  mengintegrasikan perspektif gender dalam pembangunan.

Pengintegrasian perspektif gender tersebut, dimulai dari proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi seluruh kebijakan, program dan kegiatan pembangunan.

Sedangkan Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, dr. Imran Agus Nurali Sp.KO mengungkapkan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang sama kepada para pemangku kepentingan sehingga dapat menciptakan sinergi untuk mencapai kesetaraan gender dan inklusi dalam pelaksanakaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

“Lebih jauh lagi ia menjelaskan, berdasarkan Undang-Undang No 8 Tahun 2016 pasal 74 bahwa Pemerintah wajib menjamin akses bagi Penyandang Disabilitas terhadap pelayanan air bersih dan fasilitas sanitasi yang layak. Pembangunan kesehatan yang inklusif tidak hanya berdasarkan kriteria ketimpangan wilayah akan tetapi bahwa kesehatan dipastikan bisa diakses baik oleh semua masyarakat termasuk diantaranya adalah penyandang disabilitas,” katanya.

AYA/HmsNTB




IWAPI NTB Ajak Kaum Perempuan Berusaha & Mandiri

Harus Mandiri, Baiq Diyah Ganefi: macak cih beli bedak harus nunggu suami!

MATARAM.lombokjournal.com — Ketua Ikatan Wanita Pangusaha Indonesia (IWAPI) NTB Hj. Baiq Diyah Ratu Ganefi, SH., mengajak kaum perempuan yang memiliki usaha baik UMKM level pemula, atau usaha menengah dan mandiri untuk bergabung mengembangkan usahanya di IWAPI.

“IWAPI merupakan wadah bagi perempuan/ ibu-ibu yang ingin mengembangkan usahanya, ibu

rumah tangga yang punya ketrampilan segera bergabung ya,” ajaknya di Mataram, Rabu (16/10) 2019.

Saat ini IWAPI telah memiliki kedai “69” untuk membantu menampung produk ibu-ibu rumah tangga seperti produk makanan dan minuman yang dijual kembali dengan harga terjangkau.

“Kedai 69 merupakan wadah bagi UMKM binaan IWAPI, sebanyak 27 orang ibu-ibu telah menjadi pemasok makanan, kopi, beras dll, kami menunggu siapa saja kaum perempuan yang punya produk untuk dibantu pemasarannya di kedai ini,” imbuhnya.

Senator dua periode ini selalu memotivasi pengurus dan anggotanya untuk terus berwirausaha  mengikuti kebutuhan zaman.

Apalagi di era digitalisasi ini berwirausaha sangat mudah, hanya dengan modal Handphone usaha bisa dilakukan drumah.

“Manfaatkan tekhnologi dong, saya selalu bilang sama pengurus dan anggota bahwa perempuan harus bekerja, perempuan harus berpenghasilan dan Mandiri, macak cih mau beli bedak nunggu dikasi uang sama suami,” ledeknya.

Ia menegaskan perempuan harus membantu ekonomi keluarga sebab sekarang semua serba mahal, pendidikan, sandang, papan, pangan.

“Jadi melalui IWAPI insyallah yang tadinya jualan kue hanya 50 buah sehari sekarang bisa 100 lebih, bayangkan keuntungan bisa berapa itu ken banyak dan sangat membantu mereka, malah saya yakin kalau semua rajin berusaha walaupun niat awalnya sampingan lambat laun bisa jadi usaha tetap dan bisa menjadi besar,” katanya.

Sebagai ketua organisasi, Baiq Diyah memastikan organisasi yang dipimpinnya harus tetap berinovasi agar para perempuan semangat dalam berniaga.

Sebelumnya, IWAPI NTB Telah banyak memberikan pelatihan keterampilan dibidang penjualan bahkan beberapa waktu lalu IWAPI telah menggelar pelatihan IT meliputi cara mempromosikan produk lewat media sosial seperti fesbuk dan pelatihan laju digital.

“Bagi yang belum memiliki keterampilan namun punya bakat dan minat serta niat merubah ekonomi keluarga kami tetap menerima jika ingin bergabung dengan IWAPI,” pungkas wanita hebat NTB yang dikenal dengan sebutan BDRG ini.

AYA




KPID Beri Panggung Dekranasda NTB, Promosikan Produk Budaya & Kerajinan

Momen mengenalkan dan memasarkan produk-produk kerajinan rakyat di pasar nasional maupun internasional dengan menggunakan media  penyiaran

MATARAM.kombokjournal.com — Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) NTB akan menggandeng Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) NTB untuk mengenalkan berbagai produk budaya dan kerajinan rakyat NTB, pada  rangkaian kegiatan perayaan dan menyambut malam puncak penganugerahan lembaga penyiaran NTB, bertajuk siaran sehat untuk NTB Gemilang, yang akan digelar  7 November 2019.

Keikutsertaan Dekranasda NTB dalam ajang bergengsi KPID NTB tersebut, untuk mendorong Lembaga-lembaga penyiaran publik, baik TV maupun Radio agar aktif menyuguhkan kontens lokal. Terutama berbagai produk budaya dan kerajinan rakyat NTB yang kaya dan beragam.

Salah satunya, dalam puncak acara penganugrahan tersebut, Dekranasda NTB, akan mengisi acara fashion show yang menampilkan karya-karya terbaik para desainer menggunakan pakaian berbahan kain tenun khas NTB.

Ketua KPID NTB, Yusron Saudi, S.T. M.Pd. beserta  jajarannya usai menggelar pertemuan silaturahmi dengan Ketua Deskranasda NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah didampingi Kepala Dinas Perdagangan NTB, Hj. Putu Selly di Galeri Kriya Deskranasda NTB Mataram, Selasa sore (8/10-2019) menjelaskan keiutsertaan Dekranasda.

Keikutsertaan Dekranasda dalam AJANG penganugerahan KPID NTB ini  adalah momen mengenalkan dan memasarkan produk-produk kerajinan rakyat di pasar nasional maupun internasional dengan menggunakan media  penyiaran, khususnya media TV berjaringan (SSJ).

“Diharapkan dengan keikutsertaan semua media masa di daerah pada ajang ini termasuk KPI Pusat, akan dapat membantu mempromosikan  kerajinan kita di seluruh Indonesia,” jelas Yusron Saudi.

Menurutnya, Antusiasme  pengelola media TV dan radio cukup besar untuk menyuguhkan kontens budaya dan kerajinan lokal ini.

TVRI NTB sendiri bahkan membuat acara khusus mengenai kelokalan di daerah, ujarnya.

Demikian juga, SCTV yang memuat siaran lokal juga tak mau ketinggalan sama-sama menggaungkan daerah kita, tandas Yusron.

Ketua Dekranasda yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Niken menyambut baik dan berterima kasih atas dukungan kerja sama kemitraan dari KPID dan seluruh lembaga penyiaran publik yang  bersiaran di NTB.

Istri Gubernur Dr. Zulkieflimansyah itu juga berjanji akan memfasilitasi dan menyiapkan narasumber bagi media yang hendak meliput mengenai kerajinan tradisional di seluruh Wilayah NTB.

Ia menyebut dukungan tersebut sebagai bentuk  komitmen lembaga penyiaran dalam memenuhi undang-undang penyiaran dalam hal isi siaran yang berkualitas.

Terutama dalam hal memenuhi sepuluh persen konten lokal.

Terlebih dalam kegiatan malam anugerah penyiaran itu,  sebanyak 67 lembaga penyiaran (Tv dan Radio) lokal akan diundang dan berpartisipasi pada gelaran  tersebut.

AYA/HmsNTB




Penghargaan Pembina Dekranasda Terbaik Untuk Hj Niken

Empat kriya binaan Dekranasda NTB juga mendapatkan penghargaan sebagai karya kriya unggulan pada acara Dekranas Award

MATARAM.lombokjournal.com —  Penghargaan Pembina Dekranasda Terbaik se-Indonesia Tahun 2019 diraih Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, selaku Ketua Dekranasda NTB

Dekranasda NTB dipandang mampu bekerjasama dengan baik dengan kabupaten kota se-NTB.

Tak hanya itu, Hj. Niken juga dinilai mampu mengembangkan produk unggulan di NTB yang berbasis budaya dan kekayaan lokal, serta berdaya saing di kancah Nasional hingga Mancanegara.

Hj. Niken mendapatkannya di tahun pertama sebagai Ketua Dekranasda NTB. Penghargaan langsung diserahkan oleh Ketua Umum Dekranasda, Hj. Mufidah Jusuf Kalla saat pembukaan pameran Kriyanusa Dekranasda 2019 di Balai Kartini Jakarta, Rabu (11/09) 2019.

“Alhamdulillah, penghargaan ini diraih atas kerjasama Dekranasda Provinsi NTB dan Dekranasda 10 kabupaten kota di NTB. Saya dedikasikan juga untuk para perajin di NTB atas karya-karyanya yang sangat baik dan berkualitas,” ungkap Hj. Niken.

Hj. Niken berharap, semoga prestasi yang telah diraih makin meningkatkan semangat semua pihak untuk berkarya.

“Semakin kreatif dan semakin percaya diri untuk berdaya saing global,” tuturnya.

Selain penghargaan yang diterima Ketua Umum Dekranasda NTB, empat kriya binaan Dekranasda NTB juga mendapatkan penghargaan sebagai karya kriya unggulan pada acara Dekranas Award.

Karya tersebut antara lain adalah tas ransel wanita kategori serat alam karya desainer Amrul Hadi dari Ermina.

Untuk kategori material asli alami lain, NTB mampu meraih tiga penghargaan melalui produk mutiara yakni, piring kue (motif daun kates) dari Lamops Craft Works karya Desainer Efdalius Ruswand.

Dua lainnya diborong Riana Melia dari Lombok NTB Pearls dengan karyanya bros Daun kates dan bros liontin pipa daun anggur.

Hadir dalam acara tersebut Ibu Iriana Joko Widodo beserta istri para Menteri Kabinet Kerja.

AYA/HmsNTB