Hj. Niken Minta Hentikan Penggunaan Pewarna Dan Bahan Berbahaya Dalam Makanan

“Kita semua berharap melalui program ini budaya keamanan pangan masyarakat di NTB dapat terwujud melalui perkuatan sistem manajemen keamanan pangan sekolah”

MATARAM.lombokjournal.com – Orang tua, guru,pihak sekolah hingga para penjual makanan diminta memberi perhatian serius dan menjamin keamanan dan standar kesehatan pangan yang dikonsumsi anak-anak.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, M.Sc, menegaskan, stop penggunaan zat pewarna dan bahan-bahan berbahaya dalam makanan.

“Pihak Sekolah, guru, orang tua murid dan kita semua, harus  mengawasi keamanan jajanan anak di lingkungan sekolah masing-masing”, ujar Niken saat membuka acara Workshop Monitoring dan Evaluasi Program Intervensi Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS), yang diselenggarakan Balai Besar POM  Mataram, di hotel Lombok Astoria Mataram NTB, Jum’at (06/12/2019).

Menurutnya, jajanan yang mengandung zat-zat kimia dan pewarna berbahaya, jika dikonsumsi oleh anak-anak kita, memang tidak semuanya  langsung membuat anak-anak kita sakit.

Tapi mengkonsumsi jajanan seperti itu dalam jangka panjang, dapat merusak kesehatan anak, menghambat pertumbuhan fisik dan mental, bisa berakibat vatal bahkan mengancam keselamatan jiwanya.

Kepada produsen dan para penjual makanan, Bunda PAUD NTB mengajak instansi terkait terus memberikan pembinaan, penyuluhan dan pendampingan, agar mampu menjajakan pengan yang memiliki asupan gizi yang baik, serta terjamin keamanan dan kesehatannya.

Para produsen dan pedagang diminta  menghentikan penggunaan bahan-bahan berbahaya , terutama  yang menggunakan zat pewarna.

“Bila perlu para orangtua sesekali waktu juga menyediakan bekal sekolah dari rumah, sehingga asupan gizi dan keamanan pangan anak lebih terjamin,” tegasnya.

Menurutnya, hakekat intervensi keamanan PJAS adalah meningkatkan keamanan, mutu dan gizi PJAS di lingkungan sekolah/madrasah di seluruh wilayah provinsi NTB melalui penguatan lintas sektor  dan peningkatan kemitraan di pusat dan daerah .

“Kita semua berharap melalui program ini budaya keamanan pangan masyarakat di NTB dapat terwujud melalui perkuatan sistem manajemen keamanan pangan sekolah,” pungkasnya.

Pangan tidak aman

Kepala Subdit Pemberdayaan Pelaku Usaha  Badan POM RI, Dra. Dyah Sulistyorini, Apt. M.Sc, menegaskan program intervensi keamanan PJAS, merupakan iktiar untuk menjaga generasi bangsa dari pangan yang tidak aman.

Dra. Dyah Sulistyorini, Apt. M.Sc

Dijlaskan, Program Intervensi PJAS merupakan Proyek Prioritas Nasional dan memasuki tahun ketiga sejak tahun 2017. Pada tahun 2019, target sekolah yang diintervensi sebanyak 7000 sekolah.

Kepala BPOM Mataram, Dra. Ni GAN Suarningsih, Apt, MH menjelaskan, ada 14 sekolah yang telah di intervensi PJAS di Provinsi NTB.  Targetnya ada 839 sekolah, sedangkan arget lokus sekolah untuk Piagam Bintang Keamanan Pangan Kantin Sekolah sebayak 84 sekolah/madrasah.

Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak awal April 2019. Intervensi yang dilakukan diawali dengan Advokasi Lintas Sektor dengan OPD terkait, Bimtek Keamanan PJAS di sekolah percontohan  Kabupaten/Kota se-NTB, Sampling dan Pengujian PJAS dengan Mobil Laboratorium Keliling.

“Sasaran PJAS ini adalah sekolah dan pengelola kantin. Intinya, pengelola kantin harus memiliki pengetahuan tentang PJAS, kantinnya tersedia bak sampah tertutup, tempat cuci tangan, lantainya dapat dibersihkan, itu saja syarat kantin itu,” jelas Ni GAN Suarningsih didepan peserta yang terdiri dari Kepala Sekolah,  Dikbud, Bapedda se-NTB.

Ketika ditanya tentang adanya, Kepala BPOM mengatakan belum ada temuan kasus keracunan jajanan di sekolah. Kalaupun ada, maka sampel jajanan atau makanan tersebut akan dikirim ke BPOM untuk dilakukan pemeriksaan Laboratorium.

Kegiatan ini juga dirangkai dengan penyerahan Piagam Bintang Keamanan Pangan Kantin Sekolah oleh ketua TP PKK PROVINSI NTB kepada 88 kantin sekolah yang memperoleh Piagam Bintang Satu Keamanan Pangan.

AYA/HmsNTB




Shalsabila Lestari Putri Suteja, Puteri Indonesia NTB 2020

Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd berpesan, agar Putri Indonesia NTB ikut serta membangun NTB, dengan mengenalkan potensi dan kekayaan NTB

MATARAM.lombokjournal.com  —  Shalsabila Lestari Putri Suteja dari Lombok Timur, terpilih sebagai Putri Indonesia yang akan mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada ajang pemilihan Putri Indonesia tahun 2020.

Ummi Rohi bersama Shalsabila Lestari Putri Suteja

Melalui tahapan dan proses penjurian yang panjang, akhirnya Shalsabila dinobatkan sebagai Putri Indonesia NTB pada Grand Final Puteri NTB 2020 di Hotel Lombok Raya Kota Mataram, Jumat (06/12/2019).

Shalsabila yang masih di bangku Sekolah Menengah Atas  kelahiran Lombok Timur itu, berhasil mengungguli 20 rekan finalis Putri Indonesia NTB lainnya.

Runner up 1 diraih oleh Ni Kadek Selvia Sastradewi dari Kabupaten Sumbawa,dan Runner up 2 diraih Dinda Putri Alfitriyani dari Kota Mataram.

Perwakilan Yayasan Puteri Indonesia (YPI) dan salah satu dewan juri, Wisnu Wardana, sejak awal menekankan agar Panitia pencarian Putri NTB, memprioritaskan wanita asli daerah di NTB.

Menurut Wisnu, Putri Indonesia yang akan mewakili NTB ini merupakan milik masyarakat NTB. Ia memiliki pengetahuan tentang potensi dan kekayaan alam serta budaya NTB.

Sehingga Puteri Indonesia yang mewakili NTB bisa bercerita kepada daerah lain bahkan kepada dunia internasional, betapa hebatnya NTB.

Wisnu mengungkapkan 3 kriteria untuk menjadi Putri Indonesia itu, yaitu 3B (Brain, Beauty, dan Behaviour). Kriteria  Brain (Cerdas) atau pintar dapat dilihat dari intelektual, sisi pengetahuan dan ilmunya.

“Kalau dia berbicara enak didengar,” kata Wisnu.

Kemudian lanjutnya, kriteria berikutnya  Beauty (Cantik)ia dapat merawat dirinya, dan juga dapat dimaknai  kecantikan dari dalam diri dan di luar.

“Ini makna Beauty,” ucapnya.

Selanjutnya, kriteria yang terakhir adalah Behaviour  dia harus bertakwa dan beretika, serta peduli dengan lingkungan.

Behaviour harus punya takwa etika dan punya kepedulian terhadap lingkungan.

“Itu cara untuk bisa eksistensi sebagai perempuan Indonesia. Kalau tidak memiliki sopan santun dan etika YPI dapat mencopotnya sebagai Indonesia,” tutur Wisnu.

Penyelenggaraan ajang penobatan Putri Indonesia sudah 22 kali dilaksanakan. Pada tanggal 6 Maret tahun 2020 mendatang merupakan kali ke 23 diselenggarakan oleh YPI.

“Kita cukup konsisten menggelar Pemilihan Putri Indonesia,” ucap pria kelahiran Jakarta ini.

Ditambahkan, pihakya konsisten mencari perempuan di daerah, YPI ingin puteri adalah milik masyarakat NTB. Dan mengenal dan cerita apa yang menjadi kekayaan budaya NTB.

Wisnu mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTB dan masyarakat NTB yang mendukung kegiatan ini.

“Terima kasih kepada pemda NTB telah mendukung acara ini,” kata Wiisnu.

Mengenalkan NTB

Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd berpesan, agar Putri Indonesia NTB ikut serta membangun NTB.

Apalagi saat ini NTB ditetapkan sebagai Daerah Pariwisata Super Prioritas, maka peran Putri Indonesia NTB harus bisa mengenalkan NTB.

Didampingi Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati, SE, M.Sc,  wagub juga menyinggung kriteria Putri Indonesia yaitu memiliki Brain atau kecerdasan, Beauty atau kecantikan dan Behaviour atau etika dan iman.

“Ini kriteria yang ada sebagai Putri yang sempurna,” tegas Ummi Rohmi

20 finalis Puteri Indonesia NTB berjalan di atas catwalk dengan mengenalkan diri kepada penonton, yang disambut riuh dengan dukungan masing-masing peserta. Kemudian dewan juri memilih dan menyaring ke 20 finalis ini menjadi 10 besar dengan busana kebaya rancangan designer kondang Anne Avantie.

Untuk disaring menjadi 5 besar ke sepuluh finalis ini diberikan pertanyaan untuk dijawab dengan cepat dan singkat.

Para finalis memilih pertanyaan yang telah disediakan dan dibacakan langsung oleh pemandu acara, finalispun  harus menjawab pertanyaan.

Proses yang sama terus berlangsung hingga babak penyisihan 5 besar, yatu Dinda Putri Alfitriyani,  Sheilla Intan Permatasari,  Putu Dewi Cahyani, Shalsabila Lestari Putri Suteja dan Ni Kadek Selvia Sastradewi.

Kelima finalis melewati tahap tanya jawab, sehingga memasuki 3 besar finalis Puteri Indonesia NTB 2020.

Pada acara tersebut dinobatkan juga Puteri Budi Pekerti,  Puteri Intelejensi, Puteri Persahabatan, Puteri Favorit.

Grand Final Puteri NTB 2020 dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota se-NTB, Kepala Dinas Kominfotik NTB, Kadis Pariwisata, Undangan dari OPD lingkup Pemrov NTB serta para pengusaha, para budayawan, seniman, milenial dan pelaku UMKM.

Dalam grand final itu itu ditampilkan Regina Ivanova, juara pertama Indonesian Idol 2012.

AYA

 

 




Wagub; Tunjukkan Pada Indonesia, Perempuan NTB Itu Hebat!

Para finalis nantinya dapat memberikan kontribusi positif dan kemanfaatan nyata bagi NTB, sehingga ada value yang melekat dan bisa dirasakan bersama

MATARAM.lombokjournal.com —  Para finalis Putri Indonesia asal NTB yang akan maju berkompetisi dengan finalis putri dari seluruh Indonesia,  diharap bisa berkontribusi nyata bagi kemajuan NTB.

Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj Sitti Rohmi Djalilah optimis peran putri Indonesia bisa memberi kontribusi pembangunan bagi NTB.

“Tunjukkan pada Indonesia bahwa perempuan NTB itu hebat, dan apapun kegiatan yang dilaksanakan, harapan kami di NTB manfaatnya, dapat kita rasakan bersama,” ungkap Wagub yang akrab disapa Umi Rohmi.

Hal itu diatakannnya saat acara ramah tamah dengan para Finalis Putri Indonesia Nusa Tenggara Barat 2020, di Pendopo Wakil Gubernur NTB di Panji Tilar Kota Mataram, Kamis malam (05/12/19).

Menurut Umi Rohmi, seorang putri pasti memiliki kecintaan pada daerah dan bangsanya, orang tentunya akan melihat perwakilan yang maju nantinya adalah gambaran masyarakat NTB.

Terlebih, para finalis ini adalah perempuan terpilih, maka harus mampu menunjukkan kualitasnya sebagai perempuan NTB.

Wagub berharap para finalis dapat memahami betul NTB, dan jangan sampai kalah dengan provinsi lain.

“Baik dari sisi kemampuan dan kepintaran, sehingga kita bisa buktikan pada Indonesia, NTB punya stok wanita-wanita hebat yang berada terdepan dalam mengawal pembangunan NTB kedepan,” tegsnya.

Wagub Perempuan pertama di Bumi Gora itu juga mengingatkan, selain tradisi dan potensi-potensi lain di NTB, para finalis juga harus memahami program-progam unggulan Pemerintah Provinsi NTB.

Salah satunya terkait penanganan sampah, dalam hal ini program Zero Waste.

“Saya harap Putri Indonesia juga tahu program unggulan Provinsi NTB, selain pariwisata, kita sedang berjuang dibanyak bidang. Salah satunya pengelolaan sampah, karena bagaimanapun indahnya NTB jika tidak menjaga kebersihan maka semua tidak ada artinya,” tegasnya.

Umi Rohmi berharap, para finalis nantinya dapat memberikan kontribusi positif dan kemanfaatan nyata bagi NTB, sehingga ada value yang melekat dan bisa dirasakan bersama.

Jauh sebelumnya saat menerima kunjungan panitia persiapan pemilihan Puteri Indonesia NTB 2020, Umi Rohmi sempat menitipkan harapan bahwa ajang pemilihan Puteri Indonesia adalah salah satu event mencari Puteri Indonesia yang tidak hanya berpenampilan menarik. Tapi juga memiliki prestasi dan didukung oleh attitude yang baik pula.

Ia berharap, pemilihan puteri indonesia,  tim juri dan masyarakat bisa menemukan puteri asal NTB yang kompeten dan mampu bersaing dengan puteri dari daerah lainnya, bahkan di ajang internasional.

AYA/HmsNTB




Finalis Putri Indonesia Diminta Tunjukkan Kualitas Perempuan NTB

Selain tradisi dan potensi-potensi lain yang ada di NTB, para finalis juga diminta harus paham tentang program-progam unggulan yang tengah dijalankan pemerintah provinsi NTB

MATARAM.lombokjournal.com  —  Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd, hadir pada acara ramah tamah dengan para Finalis Putri Indonesia Nusa Tenggara Barat 2020, di Pendopo Wagub, Kamis (05/12/2019).

Ummi Rohmi

Bagi Ummi Rohmi, seorang putri pasti memiliki kecintaan pada daerah dan bangsanya, orang tentunya akan melihat perwakilan yang maju nantinya adalah gambaran masyarakat NTB.

Terlebih, para finalis ini adalah perempuan terpilih, maka harus mampu menunjukkan kualitasnya sebagai perempuan, kata Wagub.

“Kami harap adik-adik dapat memahami betul NTB dan jangan sampai kalah dengan provinsi lain, baik dari sisi kemampuan dan kepintaran. Sehingga kita bisa buktikan pada Indonesia, NTB punya stok wanita-wanita hebat yang berada terdepan dalam mengawal pembangunan NTB ke depan,” ungkap Wagub.

Selain tradisi dan potensi-potensi lain yang ada di NTB, para finalis juga diminta harus paham tentang program-progam unggulan yang tengah dijalankan pemerintah provinsi NTB.

Salah satunya terkait penanganan sampah, dalam hal ini program Zero Waste.

“Saya harap Putri Indonesia juga tahu program unggulan Provinsi NTB, selain pariwisata, kita sedang berjuang dibanyak bidang, salah satunya pengelolaan sampah, karena bagaimanapun indahnya NTB jika tidak menjaga kebersihan maka semua tidak ada artinya,” tegasnya.

Terakhir, Ummi Rohmi berharap, para finalis nantinya dapat memberikan kontribusi positif dan kebermanfaatan bagi NTB.

Sehingga ada value yang melekat dan bisa dirasakan bersama.

“Saya rasa peran putri Indonesia Insyallah akan bisa memberi kontribusi pembangunan bagi NTB, tunjukkan pada Indonesia bahwa perempuan NTB itu hebat, dan apapun kegiatan yang dilaksanakan, harapan kami di NTB valuenya bisa kita rasakan bersama,” kata Wagub.

AYA/HmsNTB




Hj Niken Ajak Kabupaten/Kota Gencarkan Revitalisasi Posyandu

Seluruh anggota PKK dengan Dasawismanya, diajak ikut berperan aktif dalam membangun dan mengembangkan Posyandu Keluarga

lombokjournal.com —

DOMPU  ;    Tim Penggerak PKK Provinsi NTB melaksanakan program kesehatan sebagai pendukung program pemerintah dalam menangani permasalahan kesehatan melalui Revitalisasi Posyandu.

Hj Niken

Dalam kunjungannya ke Kabupaten Dompu, Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati.,M.Sc mendorong PKK Kabupaten Dompu untuk menjalankan program ini.

“Kita di PKK ada program kesehatan yaitu, program Hatinya PKK dan program Revitalisasi Posyandu. Saya sangat bangga dengan Kabupaten Dompu karena keberhasilan yang luar biasa dalam menjalankan program pemerintah berkaitan dengan Revitalisasi Posyandu,” kata Hj. Niken saat road show TP-PKK di Desa Bakajaya, Kabupaten Dompu, Jumat (15/11) 2019.

TP-PKK dengan program kesehatannya, mendukung Pemerintah Provinsi NTB dalam merevitalisasi Posyandu menjadi jauh lebih baik dari pada sebelumnya. Tentunya, hal ini akan terlihat sia-sia jika masyarakat tidak memanfaatkan Posyandu tersebut.

TP-PKK di seluruh kabupaten/kota se-NTB diperintahkan untuk mengajak masyarakat datang ke Posyandu dengan rutin.

“Kita yakin, dari Posyandu, Insya Allah akan bisa menyelesaikan masalah-masalah yang penting. Mudah-mudahan tidak ada lagi anak-anak yang stunting dan permasalahan anak lainnya,” kata Bunda Niken, sapaan akrabnya.

Sebagai Bunda PAUD, ia mengingatkan kepada seluruh pengurus Posyandu untuk memperhatikan kesehatan dan perkembangan anak-anak, mengingat anak-anak adalah masa depan bangsa.

Bunda Niken meminta kepada seluruh anggota PKK dengan Dasawismanya, ikut berperan aktif dalam membangun dan mengembangkan Posyandu Keluarga.

Bunda Niken menutup sambutannya dengan pantun “Musim Kemarau Hujan Dinanti, Jagung Berkembang Dompu Berseri. Buah Pala Buah Kelapa, PKK Jaya, Keluarga Sejahtera”.

AYA/HmsNTB




Bunda Niken; Generasi Pengganti Kita, Mereka Sekarang Masih Di PAUD

Mayoritas anggota PKK tidak pernah mendapat pendidikan PAUD, karena itu  selalu mendorong orang tua yang memiliki anak agar memberikan pendidikan tingkat PAUD

lombokjournal.com —

KOTA BIMA   :   Seluruh pengurus dan anggota TP-PKK se-NTB sangat memperhatikan pendidikan anak melalui PAUD, karena menyadari , betapa pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Hj Niken

Hal itu dikatakan  Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati, M.Sc dalam kunjungannya TP-PKK Provinsi NTB di Lapangan Rabadompu Timu, Kota Bima, Kamis (14/11) 2019.

“Pokja PKK sangat memperhatikan masalah PAUD, kita tahu punya generasi yang akan menggantikan kita. Mereka sekarang ini masih di PAUD,” kata Hj. Niken

Bunda Niken, sapaan akrabnya, menyampaikan sebuah hasil penelitian yang membuktikan,  investasi pendidikan pada usia dini jauh lebih efektif dibandingkan dengan pendidikan usia yang selanjutnya.

“Jadi, kita mendidik anak mulai dari PAUD dengan benar, insyaallah disitulah kita sedang menyiapkan manusia-manusia baru yang jauh lebih baik daripada kita, yang akan menggantikan kita,” ujar Bunda Niken yang juga menjabat sebagai Bunda PAUD.

Ia mengungkapkan, mayoritas anggotanya tidak pernah mendapat pendidikan PAUD. Kkarena itu, ia selalu mendorong orang tua yang memiliki anak agar memberikan pendidikan tingkat PAUD.

Selain pendidikan, makanan tambahan berupa menu-menu yang bergizi dan berprotein tinggi, agar tumbuh kembang anak berjalan dengan baik.

“Anak-anak juga harus dilihat kondisinya, apakah ada yang stunting, apakah ada yang bermasalah dengan perkembangannya. Dan juga yang penting adalah bahwa di PAUD lah kita memberikan Makanan Tambahan,” terang Bunda PAUD ini.

Ia meminta kelompok kerja PKK yang bertugas untuk mencari menu-menu yang menarik untuk anak-anak, namun memiliki gizi serta protein tinggi.

“Kita galakkan lagi konsumsi ikan untuk anak-anak kita, karena gizi yang terdapat pada ikan sangat baik untuk anak-anak. Nanti PMT (Pemenuhan Makanan Tambahan) untuk ibu-ibu PKK harus tau menu-menu ikan yang menarik,” tuturnya.

Ketua TP-PKK Kota Bima, Hj. Ellya H. M. Lutfi melaporkan, PKK Kota Bima mendorong seluruh anggotanya untuk mendukung segala bentuk program pemerintah, utamanya program unggulan.

“Kami menyampaikan kepada ibu Ketua PKK NTB bahwa PKK Kota Bima sekarang memproritaskan stunting dan Zero Waste serta PAUD berkualitas melalu program PAUD holistik,” kata Hj. Ellya.

Wakil Walikota Bima, Feri Sofiyan yang hadir dalam acara tersebut mengapresiasi kegiatan ini, ia berharap aktivitas dari PKK terus ditingkatkan. Karena PKK membantu tugas seluruh stakeholder pemerintah dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

AYA/HmsNTB




Dialog Hari Pahlawan, Bunda Niken: Ibu adalah Pahlawan

Pendidikan perempuan adalah salah satu hal terpenting dalam hidup. Bukan hanya untuk berkarir namun juga untuk bekal mendidik masa depan anak-anak

lombokjournal.com —

MATARAM   ;    Ibu adalah pahlawan bagi semua orang, sebab peran ibu sangat penting sehingga pantas dianggap sebagai pahlawan.

Hj Niken dan Hj PUtu Sely Andayani

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Nusa Tenggara Barat (TP-PKK NTB), Hj. Niken Saptarini Widyawati yang akrab disapa Bunda Niken, mengatakan itu saat membuka acara dialog memperingati Hari Pahlawan dengan tema “Pahlawan Perempuan Punya Peran” di Mataram, Minggu (10/11) 2019.

Didampingi oleh Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Hj. Putu Selly Andayani, Ketua PKK ini mempertegas, tentang apa itu pahlawan.

“Pahlawan adalah orang yang berjasa, orang yang bermanfaat dan memiliki kontribusi bagi bangsa dan negara. Paling relevan dari pahlawan adalah ibu kita. Semua orang lahir dari rahim ibunya, yang sejak kehamilannya hingga kita besar merawat kita sampai berhasil seperti sekarang,” terang Ketua PKK ini.

Menjadi pahlawan tidak harus berperang, semua orang bisa menjadi pahlawan, salah satunya melalui pendidikan.

Pendidikan adalah sebuah sarana untuk menuju kesuksesan, dan pendidikan awal dari seseorang adalah ibu.

Bunda Niken mengatakan, pendidikan perempuan adalah salah satu hal terpenting dalam hidup. Bukan hanya untuk berkarir namun juga untuk bekal mendidik masa depan anak-anak.

Bunda Niken menceritakan perjuangannya dalam membangun sarana pendidikan untuk meningkatkan sumberdaya manusia.

“Saya banyak bergerak di bidang pendidikan, orientasi saya lebih kepada anak-anak, jadi saya membangun TK atau PAUD sekarang, saya ketua yayasannya, kepala sekolahnya dan juga gurunya. Saya dan teman-teman yang mempunyai misi yang sama mengembangkan yayasan pendidikan tersebut,” tuturnya.

Ia berpesan, untuk mengembangkan niat baik dalam hal kemanusiaan, butuh kerjasama untuk mencapai tujuan yang baik. Disarankan, mahasiswa dan mahasiswi yang ikut dalam acara tersebut untuk terus aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.

Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Islam Dompu (IKAPMI) mengapresiasi penyampaian Bunda Niken yang menginspirasi.

Ia mengatakan,  tujuan dari kegiatan ini untuk memperkuat nilai-nilai karakter pada pemuda khususnya bagi perempuan, acara ini juga sebagai ajang saling sharing antara perempuan pemimpin-pemimpin hebat dengan perempuan lainnya. B

Berkaitan dengan hari pahlawan, acara ini juga untuk menguatkan nilai-nilai kepahlawanan dalam diri pemuda khususnya perempuan.

AYA/HmsNTB




Hj. Niken Ajak Pelaku UMKM Perluas Pangsa Pasar

“Kita harus melihat, seluruh Indonesia adalah pasar kita, maka dari itu, kehadiran kita semua di acara ini tentunya untuk belajar, belajar banyak hal tentang strategi pemasaran dan lain-lain”

LOBAR.lombokjournal.com —  UMKM berperan besar atas keberhasillan Provinsi NTB menempati urutan ke-4 tertinggi pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan capaian angka 6,26 persen pada triwulan III tahun 2019.

Hj Niken

Ketua Dekranasda Provinsi NTB,  Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, M.Sc mengungkapkan itu saatmembuka acara Lombok Womenpreneur Club (LWC) Vol. 2, yang terselenggara di Hotel Sheraton Senggigi, Sabtu (9/11/2019) pagi.

“Kemajuan itu, tentulah berkat kerja keras dari segala pihak, termasuk UMKM. Semangat untuk kita NTB, kita memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik, dan tentu saja semua ini ada peran besar dari UMKM di dalamnya,” ungkap bunda Niken, sapaan akrabnya.

UMKM merupakan bagian terpenting dari pertumbuhan ekonomi di NTB. Dengan adanya usaha baru,  akan menyerap tenaga kerja dan kontribusinya dinilai sangat luar biasa.

Bunda Niken memaparkan, tidak hanya menargetkan pasar di NTB, akan tetapi perlu juga melebarkan sayap hingga ke pasar Indonesia.

“Kita harus melihat bahwa seluruh Indonesia adalah pasar kita, maka dari itu, kehadiran kita semua di acara ini tentunya untuk belajar, belajar banyak hal tentang strategi pemasaran dan lain-lain,” tuturnya.

Melihat perkembangan yang cukup cepat saat ini, maka sangat perlu untuk memiliki cara-cara baru dalam memasarkan produk.

“Bersama-sama kita saling menguatkan. Maka dengan bersama-sama, semua terasa lebih mudah. Bersama-sama dengan orang baik, bersama-sama dengan orang yang berpikir positif, Insya Allah sukses akan kita dapatkan,” katanya.

Founder LWC, Indah Purwanti menyampaikan, dalam waktu enam bulan terakhir member LWC telah mencapai 227 orang yang tersebar di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

“LWC memiliki berbagai kelas online seperti, pemahaman tentang instagram, public speaking, pengolahan keuangan dan lainnya, dalam meningkatkan kualitas produk dan strategi marketing dari mamber,” ungkap Indah.

Indah juga menyampaikan, Lombok Womenpreneur Club Vol. 2, di isi oleh tiga narasumber hebat, yakni Nilamsari Owner dan CEO dari Kebab Babarafi, Danu Sofwan CEO dari Radja Cendol dan Maya Cado  Founder the Nature Lombok.

AYA/HmsNTB




Penting Edukasi Dan Informasi, Agar Perempuan Sadar Kesehatan Reproduksi

“Kesehatan reproduksi wanita tidak cuma ditentukan dengan kondisi fisik yang bebas penyakit, melainkan bagaimana seseorang mampu memiliki organ yang sehat”

Hj Niken

MATARAM.lombokjournal.com —  Faktor pembunuh perempuan di Indonesia salah satunya adalah kanker serviks. Hal ini terjadi, karena kurangnya edukasi dan informasi dalam diri perempuan terkait pentingnya menjaga daerah kewanitaan.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc mengatakan itu saat menghadiri acara Inspirasi Sehat PSV (Perempuan Sadar Vagina) di Hotel Golden Palace Mataram, Selasa (5/11) 2019.

Karena itu diharapkan, acara Inspirasi Sehat PSV ini terus dilakukan di berbagai tempat di NTB. Sehingga masyarakat, mulai dari remaja sampai dengan orang tua, mengetahui informasi akan pentingnya menjaga alat reproduksi.

“Saya berharap acara seperti ini tidak hanya dilakukan di kota-kota saja dan acara ini juga dapat dilakukan dalam berbagai forum yang sejenis,” jelasnya.

Hj. Niken sangat mengapresiasi acara PSV yang bertujuan untuk memperingati Hari Ibu ke-91, dengan tema ” Perempuan Sehat  Bahagia Berdaya dan Keluarga Tahan Negara Kuat”.

Ketua Dharma Pertiwi Koorcab NTB Daerah J, Kirana Rizal Ramdhani menyampaikan, pentingnya seorang wanita agar lebih memperhatikan organ reproduksi.

“Kesehatan reproduksi wanita tidak cuma ditentukan dengan kondisi fisik yang bebas penyakit, melainkan bagaimana seseorang mampu memiliki organ yang sehat,” jelasnya.

AYA/HmsNTB




Posyandu Keluarga Terintegrasi Bank Sampah, Jadi Solusi Masalah Desa

Desa Kalijaga Selatan sendiri memiliki lima posyandu aktif yang semuanya diubah menjadi Posyandu Keluarga, dengan harapan nanti posyandu tersebut hadir sebagai tempat untuk sharing berbagai masalah

lombokjournal.com —

LOTIM  ;   Sejumlah desa mulai mengikuti Desa Dorokobo, Kempo, kabupaten Dompu yang sukses mengintegrasikan Posyandu dan Bank Sampah. Salah satunya  Pasyandu Keluarga Dusun Menak Utara, Kalijaga Selatan, Kecamatan Aikmel- Lombok Timur.

Posyandu itu merupakan satu di antara sejumlah  posyandu di Desa Kalijaga Selatan yang berhasil direvitalisasi menjadi layanan posyandu keluarga, yang diresmikan  Wakil Gubernur NTB Dr.Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M.Pd,  Sabtu (26/10) 2019.

Wagub Ummi Rohmi saat peresmian itu mengapresiasi upaya sungguh-sungguh dan kerja keras pemerintah desa dan para tokoh setempat dalam upaya revitalisasi posyandu.

Termasuk mengintegrasikannya dengan bank sampah dalam upaya mewujudkan kebersihan lingkungan (zero waste).

Menurut Ummi Rohmi, persoalan kesehatan, dan masalah stunting/gizi buruk yang dihadapi masyarakat, bukan sepenuhnya disebabkan kekurangan gizi atau kesehatan saja, tetapi lebih banyak disebabkan oleh faktor kebersihan lingkungan.

Posyandu Keluarga menjadi solusi menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat di desa. Sehingga harus ada disetiap sudut desa, ujarnya.

“Posyandu ini kita harapkan sepenuhnya melayani masyarakat, mulai dari Bayi, balita, ibu hamil, remaja hingga lansia,” tutur wagub.

Lebih jauh wagub menjelaskan, adanya Posyandu Keluarga, nantinya dapat digunakan warga sebagai wadah untuk mendiskusikan. Serta dijadikan tempat konsultasi berbagai masalah yang mencangkup apa saja, termasuk kesehatan bayi, balita, remaja lansia.

“Karena mengingat menjaga kesehatan merupakan kebutuhan vital yang bernilai ibadah.” ungkap Ummi Rohmi.

Kepala Desa Kalijaga Selatan, H. Mustoin Asror, menjelaskan, kehadiran posyandu keluarga  sangat tepat sebagai solusi di tengah kompleksitas masalah yang ada di desa.

Desa Kalijaga Selatan sendiri memiliki lima posyandu aktif yang semuanya diubah menjadi Posyandu Keluarga, dengan harapan nanti posyandu tersebut hadir sebagai tempat untuk sharing berbagai masalah.

“Di antaranya yakni menekan angka pernikahan dini dengan melakukan edukasi melalui posyandu remajanya, dan juga kedepan posyandu yang ada akan diintegrasikan dengan bank sampah yang masih dalam proses pengerjaan,” kata Kades.

AYA/HmsNTB